Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada pembelajaran materi indeks harga dan inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu - USD Repository
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA
PEMBELAJARAN MATERI INDEKS HARGA DAN INFLASI
UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE,
DAN COMPASSION SISWA KELAS X SMA PANGUDI
LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Gregorius Yudanto Rahadi
081334027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus yang selalu melindungi, membimbing, serta menyertai aku,
bapak, ibu, dan kakaku yang selalu memberikan dorongan doa dan
semangat, serta sahabat-sahabatku di manapun mereka berada yang selalu
memberikan aku keceriaan.
MOTTO
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah
―Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat
menggantikan kerja keras‖
Jadikanlah kekecewaan masa lalu menjadi senjata sukses di masa
depan.
Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk
merancang.
ABSTRAK
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA
PEMBELAJARAN MATERI INDEKS HARGA DAN INFLASI UNTUK
MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION
SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU
Gregorius Yudanto Rahadi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan competence, conscience, dan
compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Santo Lois IX Sedayu dalam
pembelajaran ekonomi melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang diterapkan
padasiswakelas X SMA Pangudi Luhur Santo Lois IX Sedayu. PPR mempunyai
unsur-unsur utama, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, tes, dan
kuesioner. Penelitian tersebut dilaksanakan dalam dua siklus yang tiap siklusnya
meliputi empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Analisis deskriptif dan analisis komparatif digunakan untuk menganalisis data
yang sudah diperoleh.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Paradigma Pedagogi
Reflektif pada pembelajaran ekonomi materi indeks harga dan inflasi mampu
meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA
Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu. Hal ini dibuktikan dengan adanya
peningkatan skor rerata pada aspek competence yaitu pada saat pra penelitian
menunjukkan skor rerata sebesar 37,9 dan pada saat akhir siklus I meningkat
menjadi 60. Begitu juga pada siklus II, pada saat awal siklus II menunjukkan skor
rerata sebesar 10 dan di akhir siklus II meningkat menjadi 93. Pada aspek
conscience , dilihat dari skor rerata sikap, minat dan sikap kritis. Skor rerata pra
penelitian dan akhir siklus I terjadi peningkatan. Pada aspek sikap meningkat
sebesar 26% yaitu dari skor rerata 3,06 menjadi 3,77, minat sebesar 19% yaitu
dari skor rerata 3,12 menjadi 3,7, dan pada sikap kritis sebesar 11% yaitu dari skor
rerata 3,52 menjadi 4,04. Kemudian hasil skor rata-rata antara akhir siklus I dan
akhir siklus II pada aspek sikap terjadi perubahan sebesar 0,02%, yaitu dari skor
rerata 3,77 menjadi 3,79, pada aspek minat terjadi perubahan sebesar 3% yaitu
dari skor rerata 3,7 menjadi 3,8, dan pada aspek sikap kritis terjadi perubahan
sebesar 2%, yaitu dari skor rerata 4,04 menjadi 4,17. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa skor rerata aspek compassion di awal siklus I sebesar 3,6
meningkat menjadi sebesar 4,00 pada akhir siklus I dan di akhir siklus II
meningkat lagi menjadi sebesar 4,29.
ABSTRACT
THE APPLICATION OF REFLECTIVE PEDAGOGY PARADIGM IN
LEARNING WITH THE TOPIC: PRICE INDEX AND INFLATION TO
INCREASE THE COMPETENCE, CONSCIENCE, AND COMPASSION
OF STUDENTS IN PANGUDI LUHUR SENIOR HIGH SCHOOL SAINT
LOUIS IX SEDAYU
Gregorius Yudanto Rahadi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
The purpose of this study is to improve the competence, conscience, and
compassion of students of the tenth class of Pangudi Luhur Senior High School
Saint Louis IX Sedayu in the learning economy through the implementation of
Reflective Pedagogy Paradigm (RPP).This study is a Classroom Action Research (CAR) that was applied in the
students of the tenth class in Pangudi Luhur Senior High School Saint Louis IX
Sedayu. RPP has major elements, there are context, experience, reflection, action
and evaluation. The data were collected through observation, interviews,
documentation, testing, and questionnaires. The study was conducted in two
cycles, where each cycle consists of four components: planning, action,
observation, and reflection. Descriptive analysis and comparative analysis were
used to analyze the data obtained.The results show that the application of pedagogy reflective paradigm in
economic learning in price index and inflation material could increase the
competence, conscience, and compassion of students of the tenth class in Pangudi
Luhur Senior High School Saint Louis IX Sedayu. These results could be proved
by seeing the increase of average score in the competence aspect when the pre-
study showed the average scores of 37.9 and at the end of the cycle I it increased
to 60. The same thing also occurred on the cycle II, at the beginning of the cycle II
showed the average score of 10 and at the end of the cycle II the score increased
to 93. In the aspect of conscience, and perceived from the average score of
attitude, interest and critical attitude. The average score of pre-study and the score
of the end of cycle I increased. In the aspect of attitude, the score increased by
26%, from an average score of 3.06 to 3.77, from the interest aspect increased
19% from the average score of 3.12 to 3.7, and from the critical aspect by 11%,
from average score 3.52 became 4.04. Afterward the results of the average score
between the end of the cycle I and the end of cycle II in the aspect of attitude
changed 0.02% from the average score of 3.77 to 3.79, in the aspects of interest
there was of 3% change from the average score of 3.7 to 3.8, and from the aspect
of a critical attitude there was change by 2%, from an average score of 4.04 to
4.17. The results also showed that the average score in the compassion aspect of
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul ―Penerapan
Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi
untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassionsiswa kelas X SMA
Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu‖. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan
Akuntansi.Melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih yang
tulus kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, terutama
kepada: 1.Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan
5. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan selama dalam proses perkuliahan.
6. SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, yang telah memberikan
kesempatan pada peneliti untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas ini.
7. Ibu P. Weni Triana, S.E, selaku guru mitra dalam penelitian ini.
8. Siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu selaku subjek dalam penelitian ini.
9. Keluarga kecilku: Kedua orangtuaku, Bapak Paulus Suhartono Bsc. dan Ibu Elisabeth Siti Rahayu, serta kakakku Yudi Kris Hartoko yang telah memberikan doa, dukungan, semangat, dan kasih sayangnya selama ini.
10. Seseorang yang selalu mendampingiku dalam keadaan susah ataupun senang, serta selalu memberikank u semangat ―Maria Oktaviana Harum‖.
11. Bernardus Purnawan, Nurul Kurnianingsih, Yustina Reni Swastika,Lourentius Dwi Hasto, Robertus Prasetya Jati,Augusto Morista, Ignatius Erdha Atung Yuda yang telah membantu penelitian dan memberi kritik serta saran masukan selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Penelitian.
12. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan senyum dan keceriaan: Yosef Tundra Tri Wibowo, Catur Bayu Nugraha, Robertus Catur Pamungkas, Theopilus Prastya Adhi Harjono, Vincentius Prambetu, Therecia Wahyu Indriyani, Ivena Lemuela Anindita, Windyananto Ardi Nugroho, Julius Widyastomo Isworo, Matheus Putra Rustiantoro, Adi Putra Kurniawan, Alloysius Prananta Adi, Angga Wascasmaka, dan Theodorus Hanung
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iiHALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................... vPERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASIKARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................ vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... xDAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah .............................................................
1 B.
Identifikasi Masalah ...................................................................
3 C.
Batasan Masalah .........................................................................
4
E.
5 Tujuan Penelitian ........................................................................
F.
5 Manfaat Penelitian ......................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
7 Paradigma Pedagogi Reflektif ....................................................
1.
7 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif .............................
2. DefinisiCompetence, Conscience, dan Compassion (3C) ..................................................................
8 3.
9 Unsur-unsur PPR ...................................................................
B.
11 Deskripsi Materi .........................................................................
C.
18 Penerapan PPR dalam Pembelajaran Ekonomi ..........................
D.
19 Penelitian Tindakan Kelas ..........................................................
1.
19 Ciri-Ciri Penelitian Tintakan Kelas .......................................
2.
20 Proses Penelitian Tindakan Kelas ..........................................
E.
23 Kerangka Berpikir ......................................................................
BAB III METODE PENELITIAN A.
25 Jenis Penelitian ...........................................................................
B.
25 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
C.
25 Subjek dan Objek Penelitian.......................................................
D.
26 Variabel Penelitian .....................................................................
E.
26 Prosedur Penelitian .....................................................................
F.
30 Metode Pengumpulan Data ........................................................
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A.
33 Sejarah Berdirinya SMA Pangudi Luhur St. Lois Sedayu .........
B.
34 Tujuan, Visi, dan MisiSMA Pangudi Luhur St. Lois Sedayu ....
C.
36 Kurikulum SMA Pangudi Luhur St. Lois Sedayu ......................
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
40 Deskripsi Data ...........................................................................
1.
40 Pra Penelitian ........................................................................
a.
40 Observasi Guru .................................................................
b.
44 Observasi Siswa ...............................................................
c.
47 Observasi Kelas ................................................................
2.
49 Pelaksanaan Penelitian Siklus I .............................................
a.
50 Perencanaan ......................................................................
b.
56 Tindakan ............................................................................ 1)
56 Konteks ........................................................................ 2)
57 Pengalaman ................................................................. 3)
62 Refleksi ......................................................................... 4)
64 Aksi .............................................................................. 5)
65 Evaluasi ........................................................................
c.
66 Observasi ...........................................................................
d.
70 Refleksi .............................................................................
3.
72 Siklus Kedua .........................................................................
b.
77 Tindakan ............................................................................ 1)
78 Konteks ........................................................................ 2)
79 Pengalaman .................................................................. 3)
80 Refleksi ........................................................................ 4)
82 Aksi ............................................................................. 5)
83 Evaluasi .......................................................................
c.
84 Observasi ..........................................................................
d.
88 Refleksi ............................................................................
B.
Hasil Analisis Komparasi Competence, Conscience, dan Compassion (3C) Siswa, Sebelum dan Sesudah
Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)........................
89 1.
89 Aspek Competence ................................................................
2.
92 Aspek Conscience .................................................................
3.
96 Aspek Compassion ...............................................................
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A.
99 Kesimpulan .................................................................................
B.
100
Keterbatasan Penelitian .............................................................
C.
101
Saran ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 103
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Bobot Barang Dalam Menghitung IHK .................................91 Tabel 5.10 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus I(Sikap) .....................
96 Tabel 5.17 : Rerata Skor Aspek Compassion Pada Siklus II .....................
95 Tabel 5.16 : Rerata Skor Aspek Compassion Pada Siklus I .......................
95 Tabel 5.15 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus II (Sikap Kritis).........
94 Tabel 5.14 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus I (Sikap Kritis) ..........
93 Tabel 5.13 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus II (Minat) ..................
93 Tabel 5.12 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus I (Minat)....................
92 Tabel 5.11 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus II (Sikap) ...................
90 Tabel 5.9 : Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus II dan II ...........
12 Tabel 2.1 : Harga Rata-Rata dalam IHK ..................................................
90 Tabel 5.8 : Rerata Skor Aspek Competence PadaSiklus II ......................
86 Tabel 5.7 : Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus I .......................
84 Tabel 5.6 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II .....................
69 Tabel 5.5 : Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II ......................
66 Tabel 5.4 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada SiklusI .......................
46 Tabel 5.3 : Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I........................
43 Tabel 5.2 : Hasil Observasi Siswa pada Pra Penelitian ............................
13 Tabel 5.1 : Hasil Observasi Guru pada Pra Penelitian .............................
97
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Tahap Penelitian Tindakan Kelas ........................................20
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ....................131 Lampiran 12 : Lembar Pertanyaan Refleksi dan Aksi ..............................
161 Lampiran 20 : Instrumen Refleksi Siswa ..................................................
157 Lampiran 19 : Instrumen Refleksi Guru Mitra .........................................
156 Lampiran 18 : Kuesioner Sikap, Minat, Sikap Kritis, dan Kerja sama ....
155 Lampiran 17 : Soal Diskusi IHK ..............................................................
153 Lampiran 16 : Soal Kasus Uang Saku ......................................................
151 Lampiran 15 : Artikel Tips Hemat di Tahun 2012 ...................................
150 Lampiran 14 : Artikel Kenaikan Tarif Dasar Listrik ................................
144 Lampiran 13 : Peta Konsep ......................................................................
130 Lampiran 11 : Hasil Pre Test dan Post TestSiklus I dan II .......................
105 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...................
129 Lampiran 10 : Soal Post Test Siklus II .....................................................
127 Lampiran 9 : Soal Pre Test Siklus II .......................................................
125 Lampiran 8 : Soal Pos TestSiklus I .........................................................
124 Lampiran 7 : Soal Pre Test Siklus I ........................................................
121 Lampiran 6 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I dan II ............
120 Lampiran 5 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I dan II .............
118 Lampiran 4 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pra Penelitian ............
113 Lampiran 3 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Pra Penelitian ..............
162
Lampiran 22 : Hasil Pengolahan Data Kuesioner .....................................
171 Lampiran 23 : Surat Ijin Penelitian dari FKIP .........................................
183 Lampiran 24 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............
184
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi ini, teknologi dan ilmu pendidikan berkembang
sangat pesat sekali. Kemajuan berpikir dan bertingkah laku sangatlah dituntut, karena dua hal tersebut merupakan salah satu kunci seseorang dapat bertahan hidup dengan layak di jaman yang boleh dikatakan sebagai masa transisi yang dialami oleh seluruh dunia. Pada era ini, tidak dapat dipungkiri banyak sekali ketidakadilan. Semakin lama, untuk melanjutkan kehidupan yang layak dan sewajarnya, seseorang harus memiliki bekal yang cukup, karena hidup di jaman yang semakin maju ini untuk dapat melanjutkan kehidupan yang layak dan sewajarnya bagaikan kompetisi. Banyak sekali penindasan-penindasan yang dilakukan oleh para kaum kuat (para petinggi-petinggi) kepada para kaum lemah (para pekerja dan bawahan-bawahan).
Salah satu contoh bekal yang dapat dipakai pada masa sekarang ini contohnya seperti ilmu dan hati nurani. Tidak dipungkiri metode-metode yang digunakan dalam proses pembelajaran yang diterapkan di berbagai sekolah hanyalah menitik beratkan pada segi kognitif saja, tetapi tidak paham segi-segi lain apa yang sesungguhnya terkandung di dalam materi pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran yang hati nurani tidak didapat, sehingga jika hati nurani tidak terbentuk maka dapat menjadikan bibit-bibit yang berkepribadian kurang baik.
Metode yang digunakan pada saat mengajar sangatlah penting dan berpengaruh pada tingkat kepribadian siswa. Penerapan metode di dalam proses pembelajaran, jika kurang tepat akan membentuk pribadi siswa yang egois dan hanya mementingkan suatu pembelajaran untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, beberapa sekolah yang ada, termasuk SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, berharap akan adanya penerapan metode yang tepat dalam proses pembelajaran di sekolah, yang dapat membentuk pribadi yang unggul tidak hanya dari segi kognitif saja, tetapi juga unggul dari segi afektif dan psikomotorik.
Dalam mewujudkan pembelajaran yang bermakna tidak hanya dalam hal pemahaman kognitif saja tetapi juga pembentukan hati nurani, khususnya dari aspek 3C (competence, conscience, dan compassion) dapat digunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan pola pikir (paradigma = pola pikir) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kekristenan atau kemanusiaan (Subagya, 2008:39). Dalam penerapan metode tersebut pada sebuah materi pembelajaran, para siswa diajak bekerja sama untuk menggali beberapa pengalaman mengenai nilai
- –nilai kemanusiaan yang terkait dengan materi pembelajaran, refleksi, dan aksi. Banyak sekali permasalahan yang terjadi di dalam kelas X.A SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, seperti kurang
Berdasarkan manfaat dari pembelajaran berbasis PPR yang sudah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Bagaimana Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Pada Pembelajaran Materi Indeks Harga dan Inflasi Untuk Meningkatkan 3C (Competence, Conscience, dan Compassion) Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
B. Identifikasi Masalah
Sekarang ini paradigma pembelajaran yang diterapkan oleh guru kebanyakan hanya berpusat pada tingkat pemahaman siswa dari aspek kognitif kemanusiaan yang terkandung dalam materi pembelajaran. Oleh karena itu, dengan PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif ), siswa diharapkan selain dapat unggul dari segi kognitif, juga unggul dari segi afektif dan psikomotorik.
C. Batasan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dibahas agar tidak terlalu meluas maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1.
Dalam proses pembelajaran menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif.
2. Penerapan paradigma pembelajaran ini dilakukan pada mata pelajaran Ekonomi SMA Kelas X, khususnya pada materi Indeks Harga dan Inflasi.
D. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana meningkatkan competence siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi? 2. Bagaimana meningkatkan conscience siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi? 3. Bagaimana meningkatkan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi?
4. Apakah penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi dapat meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis
IX Sedayu?
E. Tujuan Penelitian 1. Untuk meningkatkan competence siswa kelas SMA Pangudi Luhur St.
Louis IX Sedayu Yogyakarta melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi.
2. Untuk meningkatkan conscience siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St.
Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi.
3. Untuk meningkatkan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St.
Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu :
1. Bagi Siswa Diharapkan dengan adanya penelitian ini, siswa dapat mengembangkan nilai-nilai kehidupan khususnya competence, conscience,
Indeks Harga dan Inflasi melalui penerapan PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) dalam pembelajaran.
2. Bagi Guru Mitra Dengan adanya penelitian ini, guru diharapkan dapat terinspirasi dan menerapkan model pembelajaran yang dapat mengembangkan aspek competence, conscience, dan compassion dalam diri siswa, sehingga kepribadian siswa dapat berkembang secara utuh.
3. Bagi Sekolah Semoga penelitian ini dapat memberikan inspirasi baru bagi guru mata pelajaran lain dalam mengajar, sehingga dapat memvariasikan model pembelajaran saat mengajar di kelas.
4. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah pengalaman dan wawasan tentang penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi dalam rangka mengembangkan aspek competence, conscience, dan compassion siswa.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
1. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan pola pikir (paradigma = pola pikir) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kekristenan atau kemanusiaan. Pola pikirnya: dalam membentuk pribadi, siswa diberi pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan agar merefleksikan pengalaman tersebut, dan berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa membuat niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut (Subagya, 2008:39).
Melalui dinamika pola pikir tersebut siswa diharapkan mengalami sendiri (bukan hanya mendapat informasi karena diberi tahu). Melalui refleksi diharapkan siswa yakin sendiri (bukan karena patuh pada tradisi atau peraturan). Melalui aksi, siswa berbuat dari kemauannya sendiri (bukan karena ikut-ikutan atau takut sanksi). Pembentukan kepribadian diharapkan dilakukan sedemikian rupa sehingga siswa nantinya memiliki komitmen untuk memperjuangkan kehidupan bersama yang lebih adil, bersaudara, bermartabat, melestarikan lingkungan hidup, dan lebih menjamin kesejahteraan
2. Pengertian Competence, Conscience, dan Compassion (3C)
PPR menjadikan para siswa dan guru saling belajar mengembangkan kompetensi secara utuh (competence), saling mengasah kepekaan dan hati nurani (conscience), dan saling terlibat dengan penuh belarasa terhadap sesama (compassion). Menurut Kuntoro (2010:16), pengertian competence , conscience , dan compassion adalah sebagai berikut:
a. Competence Competence dimaknai sebagai kemampuan akademik yang memadukan unsur-unsur pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Unsur dasar dari competence adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
b. Conscience Conscience dimaknai sebagai kemampuan memahami alternatif dan menentukan pilihan (baik-buruk, benar-salah). Unsur dasar dari conscience adalah moral, prinsip, tanggung jawab, kejujuran, kebebasan, keterbukaan, memiliki semangat belajar, kesadaran, kewaspadaan, keadilan, konsekuen, dan keseimbangan.
Oleh karena itu digunakan sikap, minat, dan sikap kritis untuk mengetahui aspek conscience.
c. Compassion Compassion dimaknai sebagai kemauan untuk berbela rasa
others ). Unsur-unsur compassion adalah: peduli, peka, rela, dan tanggap. Pada penelitian ini aspek compassion yang digunakan adalah kerja sama. Karena kerja sama merupakan kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang yang saling membantu dalam satu pokok permasalahan yang sama serta mencapai tujuan yang sama.
3. Unsur – unsur PPR
Menurut Subagya (2008:39), unsur-unsur PPR dibagi menjadi lima bagian, yaitu: a. Konteks
Menumbuhkembangkan pendidikan, antara lain sebagai berikut: 1) wacana tentang nilai-nilai yang ingin dikembangkan, agar semua anggota komunitas, guru, dan mahasiswa menyadari bahwa yang menjadi landasan pengembangan bukan aturan, perintah, atau sanksi-sanksi, melainkan nilai kemanusiaan. 2) Kedua, contoh-contoh penghayatan mengenai nilai-nilai yang diperjuangkan, lebih-lebih contoh dari guru. Ketiga, hubungan akrab, saling percaya, agar bisa terjalin dialog yang saling terbuka antara guru dan siswa.
b. Pengalaman Pengalaman untuk menumbuhkan persaudaraan, solidaritas, kelomp ok kecil yang ―direkayasa‖ sehingga terjadi interaksi dan komunikasi yang intensif, ramah dan sopan, penuh tenggang rasa, dan akrab. Sugesti dapat diberikan oleh guru kepada siswa agar mereka dapat menggunakan imajinasinya. Sugesti tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu mendengar cerita dari guru, melihat video yang ditampilkan oleh guru, dan lain sebagainya. Misal dalam pembelajaran IPA dan sekaligus ingin memberikan siswa pengalaman tentang ketidakadilan, siswa dapat diajak melihat gambar dan membaca cerita tentang orang-orang yang bekerja di tambang batubara dan tinggal di gubuk-gubuk kumuh.
c. Refleksi Guru memfasilitasi dengan pertanyaan agar siswa terbantu untuk berefleksi. Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan divergen agar siswa secara otentik dapat memahami, mendalami, dan meyakini temuannya.
d. Aksi Guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan agar siswa terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil refleksinya.
e. Evaluasi Setelah pembelajaran, guru memberikan evaluasi atas kompetensinya dari segi akademik. Ini adalah hal wajar dan mengembangkan ranah akademik dan menyiapkan siswa menjadi kompeten di bidang studi yang dipelajarinya.
Untuk membentuk siswa yang unggul dari segi competence, conscience, dan compassion dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), maka unsur-unsur di atas harus dilaksanakan dan diterapkan dengan sebaik mungkin.
B. Deskripsi Materi
Penerapan PPR dilakukan pada mata pelajaran Ekonomi SMA untuk siswa kelas X khususnya materi Indeks Harga dan Inflasi. Materi tersebut dalam kurikulum digunakan untuk mencapai Standar Kompetensi Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN), serta Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Indeks Harga dan Inflasi.
1. Indeks Harga Laju Inflasi biasanya dihitung dari persentase perubahan IHK pada suatu periode waktu. Pengertian Indeks Harga Konsumen adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari suatu paket komoditas (commodity basket) dalam suatu kurun waktu tertentu atau antar waktu. a.
Tujuan penghitungan IHK adalah sebagai berikut, 1) Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang tergabung dalam diagram timbangan IHK.
2) Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan yang akan datang, terutama di bidang pembangunan ekonomi.
3) Sebagai penghitungan penyesuaian Upah Minimum Kabupaten (UMK). 4) Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya barang kebutuhan yang ada di pasar.
b.
Bobot Barang dalam Menghitung IHK
Tabel 2.1 Bobot Barang dalam menghitung IHK Komoditas Harga Kuantitas Jumlah Bobot Proporsional (Kg) PengeluaranBeras Rp5000,-
50 Rp250.000,- Jeruk Rp5000,- 0,8 Rp4.000,- Sayuran Rp1000,- 0,5 Rp500,- c.
Harga Rata-Rata Barang Dalam IHK
Tabel 2.2 Harga Rata-Rata Barang Dalam IHK Komoditas Bobot Harga Harga x Bobot 2007 2008 2009 2007 2008 2009Beras 0,99 Rp5.000, Rp7.000,- Rp8.000,- Rp4.950,- Rp6.930,- Rp7.920,-
- Jeruk 0,01 Rp1.000, Rp3.000,- Rp3.000,- Rp10,- Rp150,- Rp30,-
- Sayuran 0,00 Rp250,- Rp500,- Rp2.000,- Rp0,- Rp0,- Rp0,- Jumlah
Rp4.960,- Rp6.945,- Rp7.950,- Dari tabel di atas, IHK dapat ditentukan sebagai berikut,
IHK Tahun 2007 =
IHK Tahun 2008 =
IHK Tahun 2009 = Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa IHK dengan memberikan suatu bobot terhadap barang atau jasa yang akan dihitung dan besarnya selalu meningkat. Hal ini tidak lepas dari harga komoditas yang juga meningkat. Hal ini terkait dengan inflasi yang akan dibahas berikut ini.
2. Inflasi a.
Pengertian Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga secara umum atau suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (kontinu) atau dengan kata lain proses suatu peristiwa dan bukan tinggi- rendahnya tingkat harga.
b.
Penggolongan Inflasi 1) Berdasarkan sumber timbulnya inflasi dibedakan menjadi dua, Inflasi yang berasal dari dalam negeri sebagai akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Serta inflasi yang berasal dari luar negeri sebagai akibat naiknya harga barang impor sehingga bisa menakibatkan biaya produksi barang di luar negeri atau adanya kenaikan tarif impor barang. 2) Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga yaitu jika kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan beberapa barang tertentu saja secara kontinu disebut inflasi tertutup, begitu juga sebaliknya disebut inflasi terbuka, sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya dan setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkatan sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (hyper inflation).
3) Berdasarkan parah atau tidaknya, inflasi dapat digolongkan:
a) Inflasi ringan (di bawah 10% setahun), b) Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun), c) Inflasi berat (antara 30%-100%), dan d) Inflasi tak terkendali (di atas 100%) c.
Sebab-sebab timbulnya inflasi 1) Tarikan Permintaan ( Deman Full Inflation) 2)
Desakan Biaya (Cost Push Inflation)
3) Inflasi Campuran 4)Inflasi Impor atau Imported Inflation
d. Pengukuran Laju Inflasi Untuk menentukan berapa besar kenaikan harga barang terlebih dahulu dihitung angka indeks harga (perbandingan harga-harga barang tertentu pada suatu periode yang berbeda atau pada periode yang sama dalam bentuk persentase).1) Metode pengukuran indeks harga dapat dilakukan dengan dua metode dasar yaitu Indeks Laspeyres dan Indeks Paasche.
a) Indeks Laspeyres
IL = indeks Laspeyres
ΣPo= jumlah harga komoditi tahun ke-0 Q0 = jumlah barang tahun ke-0
b) Indeks Paasche
IP = indeks Pasche Qn = kuantitas tahun ke-n e.
Cara Pengukuran Laju Inflasi 1) GNP Deflator adalah suatu indeks harga yang digunakan untuk menyesuaikan nilai uang dalam GNP guna mendapatkan nilai riil GNP. GNP deflator dapat dihitung dengan menggunakan indeks Paasche atau indeks Laspeyres sehingga dapat diketahui kenaikan harga periode tahun.
2) Indeks Harga Konsumen (IHK) Indeks harga konsumen mengukur biaya pembelian sekelompok barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsumen. Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat dihitung dengan menggunakan indeks Paasche atau indeks Laspeyres sehingga dapat diketahui kenaikan indeks harga konsumen.
f.
Cara-Cara Mengatasi Inflasi 1) Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang moneter (keuangan) yang bertujuan menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kebijakan moneter dilakukan melalui Nank Indonesia sebagai Bank sentral. Kebijakan moneter tersebut adalah sebagai berikut.
a) Politik Diskonto terhadap Bank Umum b) Politik Pasar Terbuka c) Menaikkan Cash Ratio d) Kebijakan Kredit
2) Kebijakan Fiskal Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan dengan kebijakan moneter. Ada tiga cara yang dilakukan sebagai berikut:
a) Mengatur Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah b) Menaikkan Tarif Pajak c) Mengadakan Pinjaman Pemerintah g.
Dampak Inflasi 1) Investasi Berkurang, 2) Mendorong Tingkat Bunga, 3) Mendorong Tindakan Spekulatif,
5) Menimbulkan Ketidakpastian Keadaan Ekonomi di Masa yang akan Datang, 6)
Menyebabkan Daya Saing Produk Nasional Berkurang, 7) Menimbulkan Defisit Neraca Pembayaran, 8)
Merosotnya Kesejahteraan Masyarakat.