Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori afektif khusus pada mata pelajaran IPA SDK Demangan Baru I Yogyakarta - USD Repository

  

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI

TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS

KATEGORI AFEKTIF KHUSUS PADA MATA PELAJARAN IPA

SDK DEMANGAN BARU 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh:

  Nama : Ika Daru Ratri NIM : 091134204

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAN DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI

TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS

KATEGORI AFEKTIF KHUSUS PADA MATA PELAJARAN IPA

SDK DEMANGAN BARU 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh:

  Nama : Ika Daru Ratri NIM : 091134204

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAN DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  

MOTTO

     

  

“Tugas dihadapan kita tak kan pernah sebesar

kekuatan dibelakang kita”

“Hadapi semua dengan senyuman”

“Kemauan jauh lebih penting daripada

kemampuan”

(Krishnamurti)

                       

   

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Karya yang sederhana ini dengan tulus saya persembahkan kepada :

  1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

  2. Ibu dan Babhe tercinta

  3. Almamaterku, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  4. Sahabatku Ichunk yang sudah menghadap Bapa di Surga

  5. Sayankku “Is Mugitahara” 6. Teman-teman, sahabat dan semua saudara.

                         

  

PERNY YATAAN K KEASLIAN N KARYA T TULIS

  Saya menya S atakan denga an sesungguh hnya bahwa skripsi yang g saya tulis in ni tidak m memuat kary ya atau bagi an kartya or ang lain, kec cuali yang te elah disebutk kan dalam kutipan dan k daftar pusta aka sebagaim mana layakny ya karya ilm miah.

  Yogyak karta, 20 Juli i 2011 Yang m menyatakan, Ika Dar ru Ratri

                     

  PERN NYATAAN PERSETUJ JUAN PUB LIKASI KA ARYA ILM MIAH UNT TUK KEPE ENTINGAN N AKADEM MIS

  Y Yang bertan nda tangan di ibawah ini: Nam ma : I Ika Daru Ra atri NIM M : 091134204 Prod di : P Pendidikan G Guru Sekola ah Dasar Faku ultas : K Keguruan da an Ilmu Pend didikan

  D Demi penge embangan il mu pengeta ahuan, saya memberikan n kepada Pe erpustakaan Universitas U Sanata Dh harma Yog gyakarta kar rya ilmiah saya yang g berjudul “Pengaruh P “ Penerapan M Metode Ink kuiri Terhad dap Prestasi Belajar da an Berpikir K Kritis Kateg gori Afektif K Khusus pada a Mata Pelaj ajaran IPA S DK Demang gan Baru 1 Y Yogyakarta” ”. Dengan demikian U Universitas Sanata Dha arma memp punyai hak u untuk meny yimpan, men ngalihkan da alam bentuk k media lain n, mengolah hnya dalam b bentuk p pangkalan data, mendistribusi m ikan seca ara terbat tas, dan m mempublika asikannya un ntuk kepenti ingan akadem mis tanpa h harus memin nta ijin dari saya maup s pun membe erikan roya alti dalam bentuk a apapun sela ama tetap mencantumk m kan nama sa ya sebagai p penulis.

  D Demikian pe ernyataan in i saya buat d dengan seben narnya.

  D Dibuat di Yo ogyakarta P Pada tangga al: 20 Juli 20

  11 Yang menya Y atakan,

  I Ika Daru Ra atri  

  

PRAKATA

  Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas penyertaan dan bimbingan hingga selesainya skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar dan Berpikir Kritis Kategori Afektif Khusus pada Pelajaran IPA SDK Demangan Baru” diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan.

  Penulis sangat yakin bahwa terselesaikannya skripsi ini berkat dukungan, bimbingan, nasihat, kerjasama dan bantuan baik moril maupun spirituil dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu membimbing dan memberkati hingga terselesainya skripsi ini.

  2. Orangtuaku yang selalu memberikan semangat dan motivasi hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

  3. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

  5. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc. selaku dosen pembimbing I.

  6. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST., M.A. selaku dosen pembimbing II yang selalu memberi arahan dan bimbingan.

  7. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

  8. Teman-teman penelitian kolaboratif IPA (Benedicta Ika, Nining, Eva, dan lain-lain) yang sudah banyak membantu.

  9. Fendika Aji, Pho, Tuyul, Rahma, dan bang Ayik yang membantu dan mendukung terselesainya skripsi ini.

  10. Sayankku yang selalu memberikan semangat, doa dan motivasi dalam bentuk apapun.

  11. Teman-teman PGSD USD angkatan 2009.

  12. Bapak Haryanta, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDK Demangan Baru 1.

  13. Bapak Hartoyo selaku guru mitra di SDK Demangan Baru 1.

  14. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan di SDK Demangan Baru 1 yang selalu memberi motivasi.

  Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kekeliruan karena penulis adalah seseorang yang sedang belajar. Namun penulis berharap, semoga karya sederhana yang jauh dari sempurna ini dapat berguna bagi teman-teman mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma yang akan melakukan penelitian dan menghasilkan karya tulis yang lebih baik.

  Yogyakarta, 20 Juli 2011 Penulis

   

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode inkuiri terbimbing pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 pada semester genap tahun ajaran 2010/2011. Selain itu juga untuk mengetahui apakah penerapan metode inkuiri terbimbing pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada kategori afektif umum siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru pada semester genap tahun ajaran 2010/2011.

  Penelitian dilaksanakan di SDK Demangan Baru Yogyakarta pada bulan Maret 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi

  Experimental Design. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik

  kelas VA dengan jumlah 38 dan VB dengan jumlah 37 di SDK Demangan Baru Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode inkuiri terbimbing dalam mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pretest, posttest dan kuesioner. Setelah data diperoleh, maka diadakan pengujian dengan menggunakan PASW 18 for

  Windows.

  Hasil penelitian prestasi belajar menunjukkan bahwa metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada kelompok eksperimen. Hal ini dapat dilihat dari harga Sig (2-tailed) 0,000 < 0,05 yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara pretest ke posttest. Sedangkan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol, baik kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri maupun kelompok kontrol dengan metode tradisional sama-sama meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dilihat dari harga sig (2-tailed) 0,661 > 0,05 yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kenaikan pada kelas kontrol dan eksperimen. Hasil penelitian tentang kemampuan berpikir kritis kategori afektif khusus menunjukkan bahwa harga sig (2-tailed) 0,058 > 0,05 yang berarti metode inkuiri tidak meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori afektif khusus. Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol, kenaikan rata-rata berpikir kritis pada kelompok eksperimen jauh lebih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari harga Sig (2-tailed) 0,012 < 0,05

  Kata kunci : pesawat sederhana, metode inkuiri terbimbing,

prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis kategori afektif khusus.

         

  

ABSTRACT

  This research aims to know whether or not the application of cooperative enquiry method in Science subject for simple instrument material can improve the learning performance of the fifth grade of SDK Demangan Baru students on the even semester of 2010/2011. Besides, it also aims to know whether or not the application of cooperative enquiry method in Science subject for simple instrument material can improve the critical thinking competence in general affective category of the fifth grade of SDK Demangan Baru students on the even semester of 2010/2011.

  The research was implemented in SDK Demangan Baru Yogyakarta on March 2011. The research subjects of this research were the students of VA and VB (the fifth grade) of SDK Demangan Baru Yogyakarta. The research applied cooperative enquiry method on Science subject in simple instrument material. The data gathering technique used in this research were pre-test, post-test, and questionnaire. After gathering the data, the writer examined the data by using PASW 18 for Windows.

  The result of learning performannce research showed that enquiry method could increase students’ learning performance on experiment group. It could be seen from Sig value (2-tailed) 0,000 < 0,05 meant that there was significant influence between the pre-test to the post-test. Meanwhile, if it was compared to control group, both experiment group which applied enquiry method and control group with traditional method could increase students’ learning performance. It could be seen from Sig

  value (2-tailed) , 0,661 > 0,05 meant that there was no significant difference between the improvement of control class and experiment class.

  The result for the research of critical thinking competence in special affective category showed that Sig value (2-tailed) 0,058 < 0,05 meant that enquiry method could not increase the critical thinking competence in special affective category. Comparing to control group, the average improvement of critical thinking competence in experiment group was so higher. It could be seen rom Sig value (2-tailed) 0,012 < 0,05 which meant that there was a significant difference between experiment class and control class. Because of that, enquiry method was able to increase the critical thinking competence in special affective category, while traditional method was not able to do that.

  Key words : simple instument, cooperative enquiry method, learning performance, critical thinking competence in special affective category.

       

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi

  LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii

  PRAKATA ................................................................................................... viii ABSTRAK .................................................................................................... x ABSTRACT ................................................................................................. xi DAFTAR ISI ................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

  1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2 Batasan Masalah .....................................................................................

  1.3 Perumusan Masalah ................................................................................ 3

  1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

  1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4

  1.6 Sistematika Penyajian ............................................................................. 5

  BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 6

  2.1 Kajian Pustaka ......................................................................................... 6

  2.1.1 Teori-teori yang relevan ....................................................................... 6

  2.1.1.1 Metode Inkuiri ................................................................................... 6

  2.1.1.2 Metode Inkuiri Terbimbing ............................................................... 12

  2.1.1.3 Pengertian IPA .................................................................................. 13

  2.1.1.4 Materi Pesawat Sederhana ................................................................ 15

  2.1.1.5 Prestasi Belajar................................................................................. 22

  2.1.1.6 Kecakapan Berpikir Kritis ........ ....................................................... 23

  2.1.1.7 Kecakapan Berpikir Kritis Kategori Afektif Khusus ...................... . 24

  2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya .................................................................. 25

  2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................... 29

  2.4 Hipotesis .................................................................................................. 30

  BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 31

  3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 31

  3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................... 32

  3.3 Variabel Penelitian .................................................................................. 33

  3.4 Definisi operasional ................................................................................ 34

  3.5 Instrumen penelitian ................................................................................ 35

  3.6 Uji Validitas dan realibilitas Instrumen .................................................. 37

  3.6.1 Uji Validitas Instrumen........................................................................ 37

  3.6.1.1 Uji Validitas Konstrak ...................................................................... 37

  3.6.1.2 Uji Validitas Isi ................................................................................ 42

  3.6.2 Uji Reliabilitas ................................................................................. ... 43

  3.7 Tekhnik Pengumpulan Data .................................................................... 45

  3.8 Tekhnik Analisis Data ............................................................................. 46

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 51

  4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 51

  4.1.1 Deskripsi Data Penelitian .................................................................. 51

  4.1.1.1 Data Prestasi Belajar ........................................................................ 51

  4.1.1.2 Data Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Afektif Khusus ............ 56

  4.1.2 Analisis Data Penelitian .................................................................... 61

  4.1.2.1 Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap Prestasi Belajar ........ 61

  4.1.2.2 Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Afektif Khusus ..................... 76

  4.2 Pembahasan ............................................................................................. 96

  4.1.3.1 Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar ................. ...... 96

  4.1.3.2 Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Berpikir Kritis Afektif Khusus 100

  4.2.1 Keterbatasan Penelitian .................................................................... 104

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 105

  5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 105

  5.2 Saran ....................................................................................................... 106 DAFTAR REFERENSI ............................................................................... 107

   

                             

   

  

DAFTAR TABEL

  Judul Tabel Tabel 1. kisi-kisi soal tes ........................................................................ 36 Tabel 2. Kisi-kisi soal non tes ............................................................... 36 Tabel 3. Soal Uji validitas I.................................................................... 38 Tabel 4. Soal Uji validitas II .................................................................. 39 Tabel 5. Soal Uji validitas III ................................................................. 40 Tabel 6. Ekuivalensi nomor soal ............................................................ 41 Tabel 7. kisi-kisi validitas isi ................................................................. 42 Tabel 8. Hasil uji beda ........................................................................... 43 Tabel 9. hasil uji reliabilitas ................................................................... 44 Tabel 10. Kriteria Koefisien Reliabilitas ............................................... 45 Tabel 11. Skor pilihan ganda ................................................................. 49 Tabel 12. Tabulasi Pretest Pilihan Ganda Kelompok Eksperimen ....... 52 Tabel 13. Tabulasi Posttest Pilihan Ganda Kelompok Eksperimen ...... 53 Tabel 14. Tabulasi Pretest Pilihan Ganda Kelompok Kontrol .............. 54 Tabel 15. Tabulasi Posttest Pilihan Ganda Kelompok Kontrol ............ 55 Tabel 16. Tabulasi Pretest Afektif Khusus Kelompok Eksperimen ..... 56 Tabel 17. Tabulasi Posttest Afektif Khusus Kelompok Eksperimen ........................................................................................... 57 Tabel 18. Tabulasi Pretest Afektif Khusus Kelompok Kontrol ............ 59 Tabel 19. Tabulasi Posttest Afektif Khusus Kelompok Kontrol ........... 61 Tabel 20. Hasil Uji Normalitas Pretest Data Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen .......................................................................... 62 Tabel 21. Hasil Uji Normalitas Posttest Data Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen .......................................................................... 64 Tabel 22. Uji Perbandingan Mean Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen ............................................................................................ 64 Tabel 23. Uji Perbandingan Mean Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen .. 65

  Tabel 24. Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen ........................................................................... 66 Tabel 25. Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Kelompok Kontrol .................................................................................................. 67 Tabel 26. Uji Perbandingan Mean Prestasi belajar 1 ............................. 68 Tabel 27. Uji Perbandingan Mean Prestasi belajar 2 ............................. 69 Tabel 28. Uji Normalitas Kenaikan Kognitif Aspek Interpretasi ......... 70 Tabel 29. Uji Normalitas Kenaikan Kognitif Aspek Analisis ............... 71 Tabel 30. Uji Normalitas Kenaikan Kognitif Aspek Evaluasi .............. 72 Tabel 31. Uji normalitas Kenaikan Kognitif Aspek Inferensi .............. 73 Tabel 32. Hasil Uji Normalitas Kenaikan Kognitif Aspek Eksplanasi . 74 Tabel 33. Uji Ranking Kognitif (Prestasi belajar) ................................ 75 Tabel 34. Urutan Aspek Kognitif ......................................................... 76 Tabel 35. Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kemampuan Berpikir Afektif Khusus ........................................................................ 78 Tabel 36. Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kemampuan Berpikir Afektif ................................................................................................... 79 Tabel 37. Uji Perbandingan Mean kemampuan berpikir kritis kategori afektif khusus Kelompok Eksperimen ................................................ 80 Tabel 38. Uji Perbandingan Mean kemampuan berpikir kritis kategori

  Kelompok Eksperimen

  afektif khusus .................................................... 81 Tabel 39. Hasil Uji Normalitas Data Kenaikan Afektif Khusus kelompok Eksperimen .......................................................................... 83 Tabel 40. Hasil Uji Normalitas Data Kenaikan Afektif Khusus kelompok Kontrol ................................................................................ 84 Tabel 41. Uji Perbandingan Mean berpikir kritis .................................. 85 Tabel 42. Uji Perbandingan Mean Prestasi belajar ................................ 85 Tabel 43. Hasil Uji Normalitas Rata-rata Kenaikan Aspek 1 Afektif Khusus ................................................................................................... 87 Tabel 44. Hasil Uji Normalitas Rata-rata Kenaikan Aspek 2 Afektif Khusus ................................................................................................... 88

  Tabel 45. Hasil Uji Normalitas Rata-rata Kenaikan Aspek 3 Afektif Khusus ................................................................................................... 88 Tabel 46. Hasil Uji Normalitas Rata-rata Kenaikan Aspek 4 Afektif Khusus ................................................................................................... 89 Tabel 47. Hasil Uji Normalitas Rata-rata Kenaikan Aspek 5 Afektif Khusus ................................................................................................... 90 Tabel 48. Hasil Uji Normalitas Rata-rata Kenaikan Aspek 6 Afektif Khusus ................................................................................................... 91 Tabel 49. Hasil Uji Normalitas Rata-rata Kenaikan Aspek 7 Afektif Khusus ................................................................................................... 92 Tabel 50. Uji Ranking Afektif Khusus ................................................. 93

  94 Tabel 51. Urutan Aspek Afektif Khusus ...............................................  

                           

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Prinsip kerja pengungkit golongan I .......................................... 17 Gambar 2. Alat-alat yang termasuk pengungkit golongan I ........................ 18 Gambar 3. Prinsip kerja pengungkit golongan II .......................................... 18 Gambar 4. Alat-alat yang termasuk pengungkit golongan II ........................ 18 Gambar 5. Prinsip kerja pengungkit golongan III ........................................ 19 Gambar 6. Alat-alat yang termasuk pengungkit golongan II ........................ 19 Gambar 7. Contoh penggunaan bidang miring ............................................ 20 Gambar 8. Bidang miring untuk memindahkan peti .................................... 20 Gambar 9. Alat-alat yang termasuk bidang miring ....................................... 20 Gambar 10. Jenis-jenis katrol ........................................................................ 21 Gambar 11. Timba sumur ............................................................................. 22 Gambar 12. Kursi roda ................................................................................. 22 Gambar 13. Bagan penelitian sebelumnya ................................................... 30 Gambar 14. Time Series Desain .................................................................... 33 Gambar 15. Nonequivalent Control Group Desaign ................................... 34 Gambar 16. Bagan variabel .......................................................................... 36 Gambar 17. Grafik Uji Normalitas Skor Pretest Pilihan Ganda .................. 62 Gambar 18. Grafik Uji Normalitas Skor Posttest Pilihan Ganda .................. 63 Gambar 19. Grafik Uji Normalitas Data Prestasi kelompok eksperimen ..... 66 Gambar 20. Grafik Uji Normalitas Data Prestasi kelompok kontrol ............ 67 Gambar 21. Grafik Uji Normalitas Aspek Interpretasi ................................. 70

  Gambar 22. Grafik Uji Normalitas Aspek Analisis ...................................... 71 Gambar 23. Grafik Uji Normalitas Aspek Evaluasi ..................................... 72 Gambar 24. Grafik Uji Normalitas Aspek Inferensi ..................................... 73 Gambar 25. Grafik Uji Normalitas Aspek Eksplanasi .................................. 74 Gambar 26. Grafik Kenaikan Pretest-Postest Tiap Aspek Kognitif ............. 76 Gambar 27. Grafik kenaikan aspek prestasi belajar ...................................... 77 Gambar 28. Grafik Uji Normalitas Skor Pretest Afektif Khusus.................. 78 Gambar 29. Grafik Uji Normalitas Skor Posttest Afektif Khusus ................ 79 Gambar 30. Grafik Uji Normalitas Kenaikan Afektif Khusus Kelompok Eksperimen .................................................................................................... 82 Gambar 31. Grafik Uji Normalitas Kenaikan Afektif Khusus Kelompok Kontrol ....................................................................................... 83 Gambar 32. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Kenaikan Aspek 1 ................. 86 Gambar 33. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Kenaikan Aspek 2 ................. 87 Gambar 34. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Kenaikan Aspek 3 ................. 88 Gambar 35. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Kenaikan Aspek 4 ................. 89 Gambar 36. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Kenaikan Aspek 5 ................. 90 Gambar 37. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Kenaikan Aspek 6 ................. 91 Gambar 38. Grafik Uji Normalitas Rata-rata Kenaikan Aspek 7 ................. 92 Gambar 39. Grafik Kenaikan Tiap Aspek Afektif Khusus ........................... 95 Gambar 40. Grafik kenaikan aspek afektif khusus ....................................... 95  

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. RPP Lampiran 2. LKS yang Sudah Diisi Siswa Lampiran 3. Uji Validitas Lampiran 4. Uji Reliabilitas Lampiran 5. Uji Beda Lampiran 6. Uji Normalitas Sasaran 1 Prestasi Belajar Lampiran 7. Uji T Sasaran 1 Prestasi Belajar Lampiran 8. Uji Normalitas Sasaran 2 Prestasi Belajar Lampiran 9. Uji T Sasaran 2 Prestasi Belajar Lampiran 10. Uji Normalitas Sasaran 3 Prestasi Belajar Lampiran 11. Analisis Kruskal Wallis Sasaran 3 Prestasi Belajar Lampiran 12. Analisis Annova Sasaran 3 Prestasi Belajar Lampiran 13. Uji Normalitas Sasaran 1 Afektif Khusus Lampiran 14. Uji T Sasaran 1 Afektif Khusus Lampiran 15. Hasil Uji Normalitas sasaran 2 Afektif Khusus Lampiran 16. Hasil uji T Sasaran 2 Afektif Khusus Lampiran 17. Uji Normalitas Sasaran 3 Afektif Khusus Lampiran 18. Analisis Kruskal Wallis Sasaran 3 Afektif Khusus Lampiran 19.analisis Annova Sasaran 3 Afektif Khusus Lampiran 20. Soal Pilihan Ganda Uji Validitas Lampiran 21. Soal Pretest dan Postest Lampiran 22. Jawaban Pretest dan Posttest Lampiran 23. Lembar Kuesioner yang Sudah Diisi Siswa Lampiran 24. Foto-foto Penelitian Lampiran 25. Surat Penelitian Lampiran 26. Daftar Riwayat Hidup

   

   

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

1.1 Latar Belakang Masalah

  Di jaman yang semakin maju dan berkembang ini, pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Setiap anak harus dapat mengembangkan bakat dan kreativitasnya, serta dapat mencari pengetahuan yang seluas-luasnya. Anak dapat belajar secara langsung maupun dari orang lain yang dianggapnya sebagai panutan. Sama halnya dengan di sekolah, anak dapat belajar tentang banyak hal. Misalnya Matematika, Bahasa Indonesia, IPS, dan IPA IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang sudah diajarkan sejak SD.

  Melalui IPA, siswa belajar tentang banyak hal yang terjadi di alam dan di lingkungannya, misalnya belajar tentang cahaya, energi bunyi dan perpindahan panas. Hal ini sangat penting untuk dipelajari siswa karena dalam kehidupannya, siswa tidak terlepas dari alam dan lingkungannya.

  Salah satu materi IPA yang diajarkan di SD kelas V adalah pesawat sederhana. Pesawat sederhana dapat mempermudah kita dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Misalnya kita membuka tutup kaleng dengan menggunakan pembuka kaleng. Pembuka kaleng merupakan jenis pesawat sederhana yang berupa penggungkit. Contoh benda-benda yang termasuk pesawat sederhana banyak kita jumpai di sekitar kita. Meskipun demikian, banyak siswa yang kurang tertarik untuk mempelajari IPA. Bagi mereka, IPA merupakan momok tersendiri karena IPA menekankan pada satu jawaban pasti. Hal ini menunjukkan kecermatan dan ketepatan siswa dalam pemahaman teori, hukum, prinsip, konsep, dan fakta-faktanya. Tidak hanya itu, dari pengamatan pada saat pembelajaran IPA banyak peserta didik yang merasa bosan, karena terkesan monoton, sehingga siswa SD tidak dapat menangkap apa yang telah disampaikan oleh guru. Hal ini sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa yang kurang baik.

  Dalam hal ini, pemilihan metode yang tepat juga sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Selama bertahun-tahun metode mengajar IPA di Sekolah Dasar ialah metode ceramah. Metode ini hanya menekankan pada siswa mendengarkan dan mencatat, tanpa mengetahui kedalaman pemahaman siswa secara menyeluruh. Padahal, pengajaran IPA akan lebih mudah dimengerti siswa bila terjadi pengalaman secara langsung, terlebih melalui penemuan-penemuan.

  Siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 juga mengalami kesulitan dalam memahami materi tentang pesawat sederhana. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), yaitu 70. Nilai rata-rata siswa pada materi tersebut banyak yang masih dibawah KKM. Kemungkinan penyebab rendahnya pemahaman siswa pada materi ini adalah kurangnya keterlibatan siswa dalam menemukan informasi dari penjelasan guru dan kurangnya variasi pada metode pembelajaran.

  Berdasarkan masalah di atas, sebagai guru maupun calon guru harus mampu memahami metode-metode mengajar yang dapat digunakan untuk membantu siswanya mengembangkan prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis yang dimilikinya, terlebih kemampuan berpikir kritis kategori afektif khusus. Sudarto (1984:23) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dapat dicapai siswa pada saat dilakukan evaluasi. Sedangkan kemampuan berpikir kritis kategori afektif khusus yang dimaksud adalah kemampuan seseorang dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan sikap dalam menghadapi permasalahan-permasalahan.

  Ada berbagai macam metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, misalnya metode tanya jawab, metode diskusi kelompok, metode demonstrasi, dan metode inkuiri terbimbing. Salah satu metode mengajar yang baik diterapkan untuk meningkatkan prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori afektif khusus dalam mata pelajaran IPA adalah metode inkuiri terbimbing.

  Metode inkuiri terbimbing adalah suatu metode mengajar yang melibatkan siswa secara penuh, guru hanya sebagai pendamping dan fasilitator. Dengan metode inkuiri terbimbing, siswa diharapkan dapat terlibat langsung dalam proses belajar yang aktif melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran, sehingga siswa mampu menemukan sendiri jawaban atas permasalahan yang dihadapi.

  1.2 Batasan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi pada pelajaran IPA semester 2 tahun ajaran 2010/2011, Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antar gaya, gerak dan energi serta fungsinya serta Kompetensi Dasar 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing pada materi pokok pesawat sederhana.

  1.3 Rumusan Masalah Dilandasi dari latar belakang masalah, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : a.

  Bagaimana pengaruh penerapan metode inkuiri terbimbing pada mata

  pelajaran IPA materi pesawat sederhana terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 pada semester genap tahun ajaran 2010/2011?

  b. Bagaimana pengaruh penerapan metode inkuiri terbimbing pada mata

  pelajaran IPA materi pesawat sederhana terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori disposisi afektif khusus siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 pada semester genap tahun ajaran 2010/2011?

  1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : a.

  Mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terbimbing pada mata

  pelajaran IPA materi pesawat sederhana terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 pada semester genap tahun ajaran 2010/2011.

  b. Mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terbimbing pada mata

  pelajaran IPA materi pesawat sederhana terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori afektif umum siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 pada semester genap tahun ajaran 2010/2011.

  1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

  a. Bagi siswa Melatih siswa untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban atas persoalan yang dihadapinya sekaligus membuktikan kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

  b.

  Bagi peneliti Merupakan pengalaman berharga dalam menerapkan pengajaran IPA dengan menggunakan metode inkuiri.

  c.

  Bagi guru Merupakan salah satu referensi menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pengajaran di kelas.

  d.

  Bagi perpustakaan Laporan penelitian ini dapat menambah koleksi bacaan yang bermanfaat untuk teman-teman guru sebagai contoh penelitian skripsi yang menggunakan metode inkuiri terbimbing.

1.6 Sistematika Penyajian

  Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II berisi landasan teori yang terdiri dari tiga sub-bab yaitu kajian pustaka, kerangka berpikir, dan hipotesis. Kajian pustaka meliputi konsep-konsep dasar, teori-teori yang relevan, dan hasil penelitian sebelumnya.

  Bab III berisi metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel penetilian, definisi operasional, instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

  Bab IV berisi hasil analisis data, pembahasan dan keterbatasan penelitian. Bab V berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dibahas landasan teori yang berisi tentang kajian pustaka, penelitian sebelumnya dan kerangka berpikir.

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Relevan

2.1.1.1 Metode Inkuiri

  Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis (Schmidt dalam Hermanphysics, 2010).

  Menurut Nurulfikri (2010) dijelaskan bahwa metode inkuiri dapat dipandang sebagai proses menjawab pertanyaan atau memecahkan permasalahan berdasarkan fakta dan pengamatan. Siklus inkuiri terdiri dari kegiatan mengamati, bertanya, menyelidiki, menganalisa dan merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman lainnya mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir kritis. Berbeda dengan pendapat Gulo (2002:84) metode inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

  Jadi dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri adalah suatu metode yang melibatkan siswa secara maksimal dalam memperoleh dan mendapatkan informasi melalui kegiatan mengamati, bertanya, menyelidiki, menganalisa dan merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman lainnya.

  Merumuskan hipotesis

  Mentranslasikan data b. Menginterprestasikan data c. Mengklasifikasikan 3. Analisis data a.

  2. Menyusun data a.

  c. Mengevaluasi data

  a. Mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan b. Mengumpulkan data

  1. Merakit peristiwa

  3. Menguji jawaban tentatif

  Melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara logis c.

  Proses inkuiri memberi kesempatan kepada siswa untuk memiliki pengalaman belajar yang nyata dan aktif, siswa dilatih bagaimana memecahkan masalah sekaligus membuat keputusan. Dalam proses inkuiri, terdapat beberapa langkah atau tahap-tahap. Gulo menyebutkan langkah-langkah inkuiri adalah sebagai berikut :

  Menguji dan menggolongkan jenis data yang dapat diperoleh b.

  c. Merumuskan masalah 2. Merumuskan jawaban sementara a.

  b. Melihat pentingnya masalah

  a. Kesadaran terhadap masalah

  1. Merumuskan masalah

  Langkah-langkah inkuiri Kemampuan yang dituntut

  Melihat hubungan b. Mencatat persamaan dan perbedaan

  c. Mengidentifikasikan tren, sekuensi, dan keteraturan

  4.

  a. Menarik kesimpulan Mencari pola dan makna hubungan b.

  Merumuskan kesimpulan

  5. Menerapkan kesimpulan dan generalisasi Peran guru di dalam pembelajaran inkuiri lebih sebagai pemberi bimbingan dan arahan jika diperlukan oleh siswa. Dalam proses inkuiri siswa dituntut bertanggungjawab penuh terhadap proses belajarnya, sehingga guru harus menyesuaikan diri dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa, sehingga tidak menganggu proses belajar siswa. Dalam Hermanphysics (2010) dikatakan bahwa langkah pembelajaran inkuiri, merupakan suatu siklus yang dimulai dari:

  1. Observasi atau pengamatan terhadap berbagai fenomena alam

  2. Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi

  3. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban

  4. Mengumpulkan data berkait dengan pertanyaan yang diajukan 5. Merumuskan kesimpulan berdasarkan data.

  Hamalik mengatakan langkah-langkah menggunakan metode inkuiri adalah sebagai berikut (2009: 64):

  1. Mengidentifikasi situasi

  2. Merumuskan masalah

  3. Merumuskan hipotesis 4.

  Mengumpulkan informasi untuk menguji hipotesis 5. Menarik kesimpulan

  Menurut Sanjaya (2008:201), langkah-langkah metode inkuiri adalah sebagai berikut:

1. Orientasi 2.

  Merumuskan masalah 3. Mengajukan hipotesis 4. Mengumpulkan data 5. Menguji hipotesis 6. Merumuskan kesimpulan

  Dari uraian di atas penelitian ini akan menggunakan tujuh langkah dalam kegiatan inkuiri, yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesa, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, mengevaluasi Ada berbagai jenis metode inkuiri (Amien, 1988), yaitu:

  Guided Discovery-Inquiry - Guru memberikan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa.

  Sebagian perencanaan dilaksanakan oleh guru. Siswa tidak merumuskan problem. Petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat diberikan oleh guru.

  Modified Inquiry - Guru hanya memberikan problem saja dan siswa diberikan kemerdekaan untuk memecahkan problem tersebut melalui pengamatan, eksplorasi dan atau prosedur penelitian untuk memperoleh jawabannya. Guru merupakan nara sumber yang memberikan bantuan yang diperlukan supaya siswa dapat berpikir dan menemukan cara-cara penelitian yang tepat. Guru dapat memberikan pertanyaan– pertanyaan yang dapat membantu siswa mengerti arah dari suatu problem.

  • Siswa mengidentifikasi dan merumuskan problem yang dipelajari. Pertanyaan yang dapat mengarahkan siswa ke free inquiry adalah: Anda telah mempelajari mengenai eksperimen ini, dari eksperimen tersebut, apakah yang dapat Anda pikirkan?

  Free Inquiry

  • Melibatkan siswa dalam proses pemecahan problem yang caranya serupa dengan cara-cara yang umum diikuti oleh para ilmuwan yaitu meliputi merancang eksperimen, merumuskan hipotesis, menetapkan kontrol, menentukan sebab akibat, menginterpretasi data, menentukan kesimpulan dalam merencanakan percobaan dan mengenal bagaimana kesalahan eksperimen dapat diperkecil.

  Invitation into Inquiry

  Inquiry Role Approach - Merupakan kegiatan proses belajar yang melibatkan siswa dalam tim-im yang masing-masing terdiri dari 4 anggota untuk memecahkan Invitation Into Inquiry.

  Anggota tim bekerjasama untuk memecahkan problem yang berkaitan dengan topik yang dipelajari. Masing – masing anggota tim mempunyai peranan sebagai:

  team coordinator, technical advisor, data recorder dan process valuator.

  Sumantri (1999:166) menyatakan metode inkuiri mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan tersebut adalah sebagai berikut : Kelebihan :

  a.

  • Menekankan kepada proses pengolahan informasi oleh peserta didik sendiri
  • Membuat konsep diri peserta didik bertambah dengan penemuan- penemuan yang diperolehnya
  • Memiliki kemungkinan besar untuk memperbaiki dan memperluas persediaan dan penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif pada peserta didik
  • Penemuan-penemuan yang diperoleh peserta didik dapat menjadi kepemilikannya dan sangat sulit melupakannya
  • Tidak menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, karena peserta didik dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar

  b. Kekurangan

  • Tidak sesuai dengan kelas yang besar jumlah peserta didiknya
  • Memerlukan fasilitas yang memadahi
  • Menuntut guru mengubah cara mengajarnya yang selama ini bersifat tradisional, sedangkan metode ini dirasakan guru belum melaksanakan tugas mengajarnya karena guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing
  • Sangat sulit mengubah cara belajar peserta didik dari kebiasaan menerima informasi dari guru menjadi aktif mencari dan menemukan sendiri

  • dimanfaatkan secara optimal, kadang peserta didik kebingungan memanfaatkannya.

  Kebebasan yang diberikan peserta didik tidak selamanya dapat

2.1.1.2 Metode Inkuiri Terbimbing

  Dalam pembelajaran, khususnya di Sekolah Dasar metode inkuiri yang cocok digunakan adalah metode inkuiri terbimbing. Metode inkuiri terbimbing menurut Earlmate (2008) yaitu siswa diberikan kesempatan untuk bekerja merumuskan prosedur, menganalisis hasil dan mengambil kesimpulan secara mandiri, sedangkan dalam hal menentukan topik pertanyaan dan bahan penunjang, guru hanya berperan sebagai fasilitator.

  Orlich dalam Hermanphysics (2010) menyatakan ada beberapa karakteristik dari inkuiri terbimbing yang perlu diperhatikan yaitu: (1) siswa mengembangkan kemampuan berpikir melalui observasi spesifik hingga membuat inferensi atau generalisasi, (2) sasarannya adalah mempelajari proses mengamati kejadian atau objek kemudian menyusun generalisasi yang sesuai, (3) guru mengontrol bagian tertentu dari pembelajaran misalnya kejadian, data, materi dan berperan sebagai pemimpin kelas, (4) tiap-tiap siswa berusaha untuk membangun pola yang bermakna berdasarkan hasil observasi di dalam kelas, (5) kelas diharapkan berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran, (6) biasanya sejumlah generalisasi tertentu akan diperoleh dari siswa, (7) guru memotivasi semua siswa untuk mengkomunikasikan hasil generalisasinya sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh siswa dalam kelas.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 2 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 3 175

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 197

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA SDN Tamanan 1 Yogyakarta

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta

0 2 159

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori afektif khusus pada mata pelajaran IPA SDK Sorowajan Yogyakarta - USD Repository

0 0 260

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritiskategori afektif umum pada mata pelajaran IPA SDK Demangan Baru 1 - USD Repository

0 0 192