Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritiskategori afektif umum pada mata pelajaran IPA SDK Demangan Baru 1 - USD Repository
PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP
PRESTASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITISKATEGORI AFEKTIF UMUM
PADA MATA PELAJARAN IPA SDK DEMANGAN BARU 1
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh :
Nama: Supraptiningsih NIM: 091134215
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP
PRESTASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITISKATEGORI AFEKTIF UMUM
PADA MATA PELAJARAN IPA SDK DEMANGAN BARU 1
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh :
Nama: Supraptiningsih NIM: 091134215
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini kupersembahkan untuk: Tuhan yang senantiasa bersamaku Kedua orang tuaku dan keluargaku Sahabatku di surga Lisa Irawati _Semua orang di sekitarku yang sangat peduli denganku_
MOTTO
Ketika kau pikir kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu harus berbuat apa lagi… Tuhan punya jawabannya Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabarlebih baik dari pada tinggi hati.
(Pengkhotbah 7: 8) Syukur adalah jalan yang mutlak untuk mendatangkan lebih banyak kebaikan ke dalam hidup anda.
( Marci Shimoff )
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Supraptiningsih Nomor Mahasiswa : 091134215Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI
BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS KATEGORI AFEKTIF UMUM PADA
MATA PELAJARAN IPA SDK DEMANGAN BARU 1beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 19 Juli 2011 Yang menyatakan Supraptiningsih
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode inkuiri dapat mempengaruhi prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum siswa kelas V SDK Demangan Baru 1 pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi-experimental
design tipe non-equivalent control group design.Dalam penelitian ini yang menjadi
subyek penelitian adalah siswa kelas VA sebanyak 37 siswa dan siswa kelas VB sebanyak 38 siswa. Instrumen penelitian berupa 10 soal pilihan ganda untuk mengukur prestasi belajar dan 9 item pertanyaan dengan skala Likert untuk mengukur kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) terdapat peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode inkuiri. Hal ini dibuktikan dengan kenaikkan rata- rata skor pretest ke posttest pada kelompok eksperimen berbeda secara positif dan signifikan karena hasil uji statistik dengan rumus Mann Whitney U Test diperoleh harga
sig (2-tailed) sebesar 0,004 < 0,05.Untuk selisih yang terjadi pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol tidak berbeda secara positif karena harga signifikansi dengan uji
Mann Whitney U Test yang diperoleh sebesar 0,431> 0,05. Sedangkan rata-rata
kenaikan skor pada tiap aspek kecakapan berpikir kritis tidak berbeda secara positif dan signifikan karenaharga Sig.(2-tailed)dengan uji Kruskal-Wallissebesar 0,452 lebih besar dari 0,05. 2) terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum dengan menggunakan metode inkuiri. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan skor rata-rata pretest ke posttest berbeda secara positif dan signifikan karena hasil uji statistik dengan rumus Independen Sample Test diperolehharga sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Selisih skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terbukti berbeda secara positif dan signifikandengan harga signifikansi hasil uji Independent Samples T-test 0,045 < 0,05. Rata-rata kenaikan skor pada tiap aspek kecakapan berpikir kritis kategori afektif umum berbeda secara positif dan signifikan karena harga signifikansi dengan uji
ANOVA sebesar 0,011 lebih kecil dari 0,05
Kata kunci: metode inkuiri, prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis kategori afektif
umum.
ABSTRACT
This study aims to determine whether the application of inquiry methods canaffect the achievement of learning and critical thinking skills of common affective
category of the grade V students of SDK Demangan Baru 1 in the second semester of
the school year 2010/2011. The research was conductes in March 2011.The method used in this study was quasi-experimental design method of the
type of non-equivalent control group design. In this study, the study subjects were grade
VA students which are 37 students and grade VB students which are 38 students. The
research instrument were in the form of 10 multiple choice questions to measure
learning achievement and 9 questin items with Likert scale to measure critical thinking
skills of common affective category.The results of this study indicate that 1) there is an increase of learning
achievement by using the method of inquiry. This is evidenced by the increase in the
average score of pretest to posttest in the experimental group is different in a positive
and statistically significant because the test results with the Mann Whitney U Test
formula obtained a price sig (2-tailed) of 0.004 <0.05. For the difference that occurred
in the experimental group and control group did not differ in a positive way because of
the price of significance with the Mann Whitney U Test obtained for 0.431> 0.05. While
the average increase in scores on each aspect of critical thinking skills did not differ in
positively and significantly because of the price Sig. (2-tailed) with the Kruskal-Wallis
test of 0.452 is greater than 0.05. 2) there is an increase in critical thinking skills of
common affective category using inquiry method. This is evidenced by the increase in
the average score of pretest to posttest is different in a positively and significantly
because of test results with the Independen Sample Test formula obtained a price sig
(2-tailed) of 0.000 <0.05. Difference scores of the experimental group and control
group are proved to differ in a positively and significantly with the price of significance
test results of the Independent Samples T-test 0.045 <0.05. The average increase in
scores on each aspect of critical thinking skills of common category is different in a
positively and significantly because the price of significance with ANOVA test of 0.011
is smaller than 0.05.Key words: the method of inquiry, learning achievement, critical thinking skills of
common affective categories
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan kasihnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan pertolonganNya.Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar dan Berpikir Kritis Kategori Afektif Umum Pada Mata Pelajaran IPA SDK Demangan Baru 1” ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan yang selalu menyertaiku.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.,selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc., selaku dosen pembimbing 1 yang selalu memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.
5. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST, M.A., selaku dosen pembimbing 2 yang selalu memberikan bimbingan, semangat, bantuan doa, perhatian dan kasihnya selama penulis menyusun karya ini.
6. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si., yang telah memberikan semangat, perhatian, dukungan dan memberikan informasi-informasi penting yang berhubungan dengan penulisan karya ini.
7. Bapak Y. Haryanta, S. Pd., selaku Kepala Sekolah SDK Demangan Baru 1 yang sudah memberikan ijin waktu dan tempat bagi penulis untuk melakukan penelitian.
8. Bapak Albertus Hartoyo, selaku guru mata pelajaranIPA SDK Demangan Baru 1 yang sudah bersedia merelakan waktu dan tenaganya untuk menjadi guru mitra.
9. Siswa-siswa SDK Demangan Baru 1 khususnya kelas VA dan VB
10. Bapakku Sarkim Waluyo dan Mamaku Restu Riani tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan penulis setiap waktu.
11. Mas At, Mbak Yuli, Mbak Widi dan keluarga tersayang yang selalu memberikan dorongan dan doa kepada penulis.
12. Pdt. Lenny Yohana B, S.Th., yang sudah memberikan nasihat, dorongan serta doa ketika penulis sangat membutuhkan semua itu.
13. Ndul (My stupid teacher) yang pernah membuat penulis tertawa dan menangis karena sikapnya, thanks for everything.
14. Teman-teman kelompok kolaboratif khususnya Ika Daru dan Benedicta yang banyak memberikan bantuan dalam menyelesaikan karya ini.
15. Teman-teman PGSD 09 kelas A sore, Dewi, Sonya, Nat, Mbak Tyas, Mbak Kensi, Mas Tata, Mas Adi, Mas Fandi, Mas Desi dan semuanya yang sudah memberikan dorongan dan kenangan yang indah selama duduk di bangku kuliah,
will miss you all.
16. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan karya ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis
Supraptiningsih
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PESEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
PRAKATA ....................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ..........................................................................................
1 1.2. Rumusan Masalah .....................................................................................
2 1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................................
3 1.4. Manfaat Penelitian .....................................................................................
3 1.5. Sistematika Penyajian ................................................................................
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka ...........................................................................................
5 2.1.1 Teori-teori yang relevan ..........................................................................
5 2.1.1.1 Pengertian Belajar ................................................................................
5 2.1.1.2 Prestasi Belajar .....................................................................................
9 2.1.1.3 Pengertian IPA ......................................................................................
11
2.1.1.4 Metode Inkuri Terbimbing ...................................................................
34 3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...................................................
5.2. Saran ........................................................................................................ 110
5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 108
BAB V PENUTUP
4.3. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 107
99
48 4.2. Pembahasan ................................................................................................
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ..........................................................................................
42 3.8. Teknik Analisis Data ................................................................................
35 3.7. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................
32 3.5. Instrumen Penelitian ..................................................................................
12 2.1.1.5 Pesawat Sederhana ...............................................................................
32 3.4. Definisi Operasional ..................................................................................
31 3.3. Variabel Penelitian ....................................................................................
30 3.2. Populasi dan Sampel ..................................................................................
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ..........................................................................................
27 2.3. Hipotesis ...................................................................................................
24 2.2. Kerangka Berpikir .....................................................................................
24 2.1.2 Hasil Penelitian Sebelumnya ...................................................................
22 2.1.1.7 Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Afektif Umum ..........................
18 2.1.1.6 Berpikir Kritis .......................................................................................
DAFTAR REFERENSI .................................................................................. 111
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi soal pilihan ganda ................................................................55 Tabel 15.Tabulasi skor pretest daftar cek kelompok Kontrol ..........................
74 Tabel 25. Ranking aspek pilihan ganda ............................................................
72 Tabel 24. Uji ranking prestasi belajar .............................................................
67 Tabel 23 . Uji Normalitas Berpikir Kritis Kategori Kognitif ...........................
66 Tabel 22.Uji hipotesis selisih mean prestasi belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol .......................................................................................
65 Tabel 21. Uji Normalitas Selisih Kontrol .........................................................
62 Tabel 20. Uji Normalitas Selisih Eksperimen ..................................................
61 Tabel 19. Uji hipotesis selisih rata-rata pretest ke posttest kelompok eksperimen ......................................................................................
60 Tabel 18. Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen ...............................
57 Tabel 17. Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen ................................
56 Tabel 16. Tabulasi skor posttest daftar cek kelompok Kontrol ........................
54 Tabel 14. Tabulasi skor posttest daftar cek kelompok Eksperimen .................
34 Tabel 2. Kisi-kisi kecakapan berpikir kritis kategori afektif umum ................
52 Tabel 13.Tabulasi skor pretest daftar cek kelompok Eksperimen ....................
51 Tabel 12. Tabulasi skor posttest pilihan ganda kelompok kontrol ...................
50 Tabel 11. Tabulasi skor pretest pilihan ganda kelompok kontrol ....................
49 Tabel 10.Tabulasi skor posttest pilihan ganda kelompok Eksperimen ............
42 Tabel 9.Tabulasi skor pretest pilihan ganda kelompok Eksperimen ................
42 Tabel 8. Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda ....................................................
40 Tabel 7. Kriteria Koefisien Reliabilitas ............................................................
39 Tabel 6. Uji beda soal pilihan ganda ...............................................................
38 Tabel 5. Uji Validitas Soal III ..........................................................................
37 Tabel 4. Uji Validitas Soal II ............................................................................
35 Tabel 3. Uji Validitas Soal I .............................................................................
74
Tabel 26. Uji Normalitas Pretest Berpikir Kritis Eksperimen ..........................
90 Tabel 36. Uji normalitas aspek 5 ......................................................................
96 Tabel 42. Tabel urutan ranking per aspek ........................................................
95 Tabel 41. Uji hipotesis ranking masing-masing aspek ....................................
94 Tabel 40. Uji normalitas aspek 9 ......................................................................
93 Tabel 39. Uji normalitas aspek 8 ......................................................................
92 Tabel 38. Uji normalitas aspek 7 ......................................................................
91 Tabel 37. Uji normalitas aspek 6 ......................................................................
89 Tabel 35. Uji normalitas aspek 4 ......................................................................
77 Tabel 27. Uji Normalitas Posttest Berpikir Kritis Eksperimen ........................
88 Tabel 34. Uji normalitas aspek 3 ......................................................................
87 Tabel 33. Uji normalitas aspek 2 ......................................................................
84 Tabel 32. Uji Normalitas Aspek 1 ...................................................................
83 Tabel 31. Uji Hipotesis Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen dan Kontrol .......................................................................................................
82 Tabel 30. Uji Normalitas Berpikir Kritis Kelompok Kontrol ..........................
79 Tabel 29. Uji Normalitas Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen ....................
78 Tabel 28. Uji Hipotesis Berpikir Kritis Pretest ke Posttest ..............................
97
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 1 Pengungkit jenis pertama .............................................................63 Gambar 14. Grafik rata-rata selisih pilihan ganda kelompok eksperimen ....
75 Gambar 23. Grafik uji normalitas pretest afektif umum kelompok eksperimen ....................................................................................
71 Gambar 22. grafik selisih kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif .............................................................
71 Gambar 21. Grafik distribusi selisih aspek eksplanasi ...................................
70 Gambar 20. Grafik distribusi selisih aspek inferensi .....................................
69 Gambar 19. Grafik distribusi selisih aspek evaluasi ......................................
69 Gambar 18.Grafik distribusi selisih aspek analisis ........................................
68 Gambar 17.Grafik distribusi selisih aspek interpretasi ..................................
65 Gambar 16. Grafik selisih mean kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ...........................................................................................
64 Gambar 15. Grafik rata-rata selisih pilihan ganda kelompok kontrol ............
60 Gambar 13. Grafik selisih rata-rata pretest ke posttest prestasi belajar .........
19 Gambar 2. Pengungkit jenis kedua .................................................................
59 Gambar 12. Grafik uji normalitas skor posttest kelompok eksperimen .........
32 Gambar 11. Grafik uji normalitas skor pretest kelompok eksperimen .........
31 Gambar 10. Variabel penelitian .....................................................................
29 Gambar 9. Desain penelitian ..........................................................................
26 Gambar. 8 Piramida Terbalik Hipotesis ........................................................
22 Gambar 7. Hasil Penelitian Sebelumnya .......................................................
21 Gambar 6. Roda berporos ..............................................................................
20 Gambar 5. Jenis-jenis katrol ...........................................................................
20 Gambar 4. Alat-alat dengan prinsip kerja bidang miring ...............................
19 Gambar 3. Pengungkit jenis ketiga ................................................................
76
Gambar 24. Grafik distribusi posttest afektif umum kelompok eksperimen ....................................................................................
77 Gambar 25. Grafik pretest ke posttest berpikir kritis kategori afektif umum ....................................................................................
80 Gambar 26. Grafik distribusi selisih afektif umum kelompok eksperimen ...
81 Gambar 27. Grafik distribuasi selisih afektif umum kelompok kontrol ........
82 Gambar 28. Grafik selisih pretest ke posttest berpikir kritis kategori afektif umum ....................................................................................
85 Gambar 29. Grafik distribusi selisih aspek 1 afektif umum ...........................
86 Gambar 30. Grafik distribusi selisih aspek 2 afektif umum ...........................
87 Gambar 31. Grafik distribusi selisih aspek 3 afektif umum ...........................
88 Gambar 32. Grafik distribusi selisih aspek 4 afektif umum ...........................
89 Gambar 33. Grafik distribusi selisih aspek 5 afektif umum ...........................
90 Gambar 34. Grafik distribusi selisih aspek 6 afektif umum ...........................
91 Gambar 35. Grafik distribusi selisih aspek 7 afektif umum ...........................
92 Gambar 36. Grafik distribusi selisih aspek 8 afektif umum ...........................
93 Gambar 37. Grafik distribusi selisih aspek 9 afektif umum ...........................
94 Gambar 38. Ranking masing-masing aspek afektif umum ............................
98
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP ............................................................................................ 113 Lampiran 2. LKS yang Sudah Terisi Siswa ................................................... 130 Lampiran 3. Hasil Uji Validitas Soal dan Uji Reliabilitas ............................. 142 Lampiran 4. Soal Pretest dan Posttest ............................................................ 146 Lampiran 5. Lembar Jawab Pretest dan Posttest yang Sudah Dikoreksi ...... 152 Lampiran 6. Daftar Nilai Pretest dan Posttest ................................................ 159 Lampiran 7. Hasil Analisis Data .................................................................... 161 Lampiran 8. Foto Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 169 Lampiran 9. Surat Izin Penelitian ................................................................... 171 Lampiran 10. Daftar Riwayat Hidup .............................................................. 173
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu ilmu pengetahuan dengan cara mencari tahu tentang alam sekitarnya. IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep- konsep serta prinsip-prinsip akan tetapi juga merupakan proses penemuan sehingga peserta didik memperoleh pengalaman dan pemahaman secara langsung dari alam sekitarnya. Selama proses pembelajaran peserta didik seharusnya ikut terlibat secara langsung agar memperoleh pengalaman dari proses pembelajaran. Peserta didik tidak hanya menghafal fakta-fakta, konsep-konsep maupun prinsip-prinsip akan tetapi perlu berpikir kritis.
Pada kenyataannya berdasarkan pengamatan penulis selama menjalani program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di dua sekolah dasar di Yogyakarta, peranan guru masih sangat mendominasi dalam kegiatan pembelajaran. Aktivitas guru masih sangat besar dibandingkan aktivitas peserta didik. Peserta didik tidak diberi kesempatan untuk berkembang dan berpikir kritis. Metode ceramah juga masih mendominasi dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar padahal metode ceramah hanya mengutamakan hasil atau produknya saja.
Kegiatan pembelajaran yang masih didominasi dengan metode ceramah terus menerus menjadikan peserta didik hanya menghafal apa yang telah diperolehnya tanpa berpikir darimana dia mendapatkan fakta, konsep ataupun prinsip yang dihafalkannya. Akibatnya peserta didik tidak bisa berfikir kritis.. Ketika sampai di kelas VI mereka hanya menghafalkan apa yang telah mereka peroleh dari kelas-kelas sebelumnya
Pelaksanaan pembelajaran IPA sebaiknya bersifat aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dalam hal ini peran guru sangat penting untuk menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Salah satu metode yang dirasa cocok untuk pembelajaran IPA adalah dengan menggunakan metode inkuiri. Peserta didik akan lebih mudah memahami suatu konsep jika peserta didik menemukan sendiri dan terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran akan bersifat menyenangkan. Dengan demikian banyak hal yang bisa peserta didik dapatkan melalui metode inkuiri yang akan membimbing peserta didik untuk berpikir kritis, oleh karena itu penelitian ini diberi judul “Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori afektif umum pada mata pelajaran IPA SDK Demangan Baru 1”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana pengaruh penerapan metode inkuiri pada matapelajaran
IPA materi pesawat sederhana terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 di semester genap 2010/2011?
1.2.2 Bagaimana pengaruh metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat sederhana terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori afektif umum siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 di semester genap 2010/2011.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat sederhana terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 di semester genap 2010/2011.
1.3.2 Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi pesawat sederhana terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori afektif umum siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 di semester genap 2010/2011
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Bagi peneliti Memberi pengalaman langsung tentang efektivitas pembelajaran IPA menggunakan metode inkuiri
1.4.2 Bagi sekolah Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah khususnya dalam pembelajaran IPA
1.4.3 Bagi Guru Memberikan pengalaman dan keterampilan dalam merancang kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri
1.4.4 Bagi Siswa Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam matapelajaran IPA dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada kategori afektif umum
1.5 Sistematika Penyajian
Sistematika penulisan proposal skripsi ini terdiri dari bab I sampai bab III dengan kerangka penyajian sebagai berikut:
Bab I adalah pendahuluan yang meliputi: latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penyajian. Bab II adalah landasan teori, yang meliputi: kajian pustaka, kerangka berpikir dan hipotesis. Kajian pustaka terdiri dari konsep-konsep dasar, teori-teori yang relevan dan hasil penelitian sebelumnya.
Bab III adalah metode penelitian, yang meliputi: jenis penelitian, populasi dan sampel, variable penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrument, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan jadwal penelitian.
Bab IV adalah hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi: deskripsi data, analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian Bab V adalah kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa teori yang relevan seperti
pengertian prestasi belajar, metode inkuiri, Ilmu Pengetahuan Alam, pesawat sederhana dan berpikir kritis. Selain teori yang relevan, dalam bab ini juga akan dibahas mengenai hasil penelitian sebelumnya, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori-teori yang Relevan
2.1.1.1 Pengertian Belajar
Belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Kata belajar sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian belajar juga banyak dibicarakan di beberapa buku tentang pendidikan. Para ahli merumuskan beberapa pengertian belajar yang berbeda-beda, hal ini mungkin disebabkan oleh latar belakang pandangan maupun teori yang berbeda-beda. Akan tetapi, pada prinsipnya pengertian yang dirumuskan oleh beberapa ahli tersebut tidak menyimpang dari pengertian belajar yang sesungguhnya.
Menurut Hilgard dalam Sanjaya (2008:88) belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan, baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan ilmiah. Menurut Hilgard dalam Listyaningrum (2010:10) belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan, baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan ilmiah. Belajar bukan hanya sekedar mengumpulkan pengetahuan akan tetapi proses mental yang terjadi dalam diri seseorang sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku.
Menurut Hilgrat dalam Tanlain (2007:6-7) belajar adalah proses dalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktek atau latihan. Slameto dalam Purbatin (2010:6) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Slameto (2003:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Skinner dalam Syah (3003:65) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi yang berlangsung secara progresif.
Menurut Tanlain (2007:1) menyebutkan bahwa tujuan belajar adalah untuk memperoleh: a. Kemampuan menguasai informasi (pengetahuan)
b. Kemampuan memahami (pemahaman)
c. Kemampuan memecahkan masalah (prinsip)
d. Kemampuan mengerjakan sesuatu (keterampilan)
e. Kemampuan menghayati sesuatu yang berharga (sikap)
Ciri-ciri belajar menurut Sugihartono, dkk (2007: 74) antara lain:
a. Terjadi secara sadar Suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku dan dialami secara sadar. Apabila perubahan tingkah laku tersebut tidak dialami secara sadar, maka bukan merupakan pengertian belajar.
b. Kontinu dan fungsional Kontinu yang dimaksud adalah suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan selanjutnya akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya. Fungsional disini mengandung pengertian bahwa ia relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan.
c. Bersifat positif dan aktif Bersifat positif maksudnya adalah perubahan tersebut senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Bersifat aktif maksudnya adalah perubahan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri.
d. Bersifat permanen Artinya, perubahan tersebut tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan makin berkembang jika terus digunakan atau dilatih.
e. Bertujuan atau berarah
Dalam kegiatan belajar, seseorang mempunyai tujuan yang akan dicapainya sehingga proses belajar yang dilakukannya akan senantiasa terarah.
f. Mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui proses belajar meliputi perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya
Menurut Syah (1997:132-139) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi tiga aspek, antara lain: a. Faktor internal
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, yakni keadaan jasmani (fisiologis) dan rohani (psikologis) siswa.
Keadaan jasmani yang dimaksud adalah kondisi organ tubuh. Kondisi organ tubuh yang kurang baik dapat menurunkan kualitas kognitif siswa, sehingga materi yang diberikan kurang dapat diterima dengan baik. Keadaan rohani (psikologis) meliputi beberapa hal, seperti intelegensi siswa, sikap siswa terhadap guru dan terhadap mata pelajaran, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.
b. Faktor Eksternal Belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal seperti lingkungan sosial, lingkungan non sosial. Lingkungan sosial terdiri dari lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan keluarga. Lingkungan non sosial misalnya gedung sekolah, tempat tinggal siswa, alat-alat belajar siswa dan sebagainya. c. Faktor Pendekatan Belajar.
Faktor pendekatan belajar siswa sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa sehingga apabila pendekatan belajarnya tepat, maka semakin baik hasilnya. Dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang baik berupa praktek maupun aktivitas mental dengan tujuan memperoleh perubahan tingkah laku dimana dalam proses tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
2.1.1.2 Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari kata prestasi dan belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), prestasi diartikan sebagai hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Sedangkan prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Winkel (1996:162) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Menurut Poerwanto (1986:28) pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. Sedangkan menurut Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif, dan psikomotor sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.
Menurut Ahmadi, dkk dalam Ruri (2011: 23) menjelaskan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sebagai berikut: a. Faktor stimulus belajar
Stimulus belajar yaitu segala hal di luar individu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Beberapa hal yang berhubungan dengan faktor stimulus belajar terdiri dari panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas dan suasana lingkungan eksternal.
b. Faktor metode belajar Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh siswa. Faktor metode belajar menyangkut hal-hal seperti kegiatan berlatih atau praktek, Overlearning dan drill, resitasi selama belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitas indra, dan bimbingan dalam belajar.
c. Faktor individual Faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar seseorang. Faktor individual meliputi kematangan, usia, jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kondisi kesehatan jasmani dan rohani dan motivasi.
Dari beberapa pengertian diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil pengukuran setiap anak dari proses belajar mengajar meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang diukur dengan menggunakan instrument yang relevan dan dituliskan dalam bentuk simbol, huruf, maupun kalimat.
2.1.1.3 Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu pengetahuan atau sains. Sains berasal dari bahasa Inggris ‘science’.
‘Science terdiri dari social science (ilmu pengetahuan sosial) dan natural
science (ilmu pengetahuan alam). Menurut Fisher dalam Amien (1987:4) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi.
Iskandar (2001:2) menyatakan bahwa hakikat IPA meliputi pengetahuan tentang alam yang diperoleh lewat proses ilmiah yang dilandasi oleh sikap ilmiah sehingga dihasilkan produk ilmiah. Ika (2006:34) IPA merupakan cabang ilmu yang mempelajari peristiwa- peristiwa yang terjadi di alam.
Dari beberapa pengertian IPA di atas dapat disimpulkan bahwa
IPA adalah sekumpulan ilmu pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dialam dan ilmu pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan observasi yang telah dilakukan.
2.1.1.4 Metode Inkuiri Terbimbing
A. Pengertian metode inkuiri terbimbing
Metode inkuiri terdiri dari dua jenis yaitu inkuiri bebas dan inkuiri terbimbing. Beberapa ahli menuliskan dalam beberapa buku tentang pengertian metode inkuiri bebas dan metode inkuiri terbimbing. Menurut Wina (2006:194) metode inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Menurut Suryosubroto (2009:178) metode inkuiri adalah suatu metode di mana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswinya menemukan sendiri informasi yang mereka butuhkan.
Menurut Prawironegoro (1980:1) metode inkuiri terbimbing adalah metode yang menghendaki agar siswa benar-benar aktif belajar menemukan sendiri apa yang dipelajari, baik dengan bimbingan atau tidak dengan bimbingan seorang guru. Menurut Purwadi (1980:15) menyatakan bahwa metode inkuiri terbimbing yaitu suatu prosedur mengajar yang ditekankan dalam studi individual, memanipulasikan objek, dan melaksanakan eksperimen oleh siswa sendiri, sebelum diambil generalisasi atau kesimpulan
Hal-hal yang menjadi ciri utama dalam pembelajaran inkuiri (Wina, 2006 : 195) antara lain :
a. Menekankan kepada aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menemukan, dalam hal ini peserta didik berperan sebagai subjek belajar.
b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan sehingga menumbuhkan sikap percaya diri.
c. Peserta didik tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
Dari beberapa pengetian diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa metode inkuiri terbimbing merupakan metode dimana siswa menemukan informasi atau pengetahuan yang mereka butuhkan dengan bantuan dan bimbingan seorang guru.
B. Tujuan metode inkuiri terbimbing a. Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.
b. Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru.
c. Melatih peserta didik dalam menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
d. Melatih peserta didik menemukan sendiri pengalaman belajarnya.
C. Kelebihan metode inkuiri terbimbing Metode inkuiri terbimbing mempunyai beberapa kelebihan.
Pertama, siswa akan aktif di dalam kegiatan pembelajaran karena dalam kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri peran siswa adalah sebagai subyek dan peran guru hanya sebagai pembimbing. Kedua, siswa akan dapat memahami suatu konsep dengan baik karena siswa menemukan sendiri konsep tersebut. Ketiga, dengan metode inkuiri terbimbing dapat menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik.
D. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing
Ada beberapa pendapat mengenai langkah-langkah pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing. Penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Orientasi
Peran guru:
- Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok,
- Menyampaikan masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari peserta didik
- Membagikan LKS yang berkaitan dengan materi
- Menjelaskan media dan alat-alat apa saja yang bisa digunakan dalam pembelajaran
- Memotivasi siswa agar terlibat aktif
Peran siswa:
- Membentuk kelompok
- Mempelajari LKS yang sudah diperoleh dan mendiskusikan media serta alat-alat.