Pengaruh Kepemimpinan Direktif dan Reinforcement Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru PAI SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo Tahun 2017 - Test Repository

  

PENGARUH KEPEMIMPINAN DIREKTIF DAN

REINFORCEMENT KEPALA SEKOLAH TERHADAP

KINERJA GURU PAI SMP DI KABUPATEN BOALEMO

PROVINSI GORONTALO TAHUN 2017

Oleh

RIZAL DAIPAHA

  

NIM 12010150051

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

  

PENGARUH KEPEMIMPINAN DIREKTIF DAN

REINFORCEMENT KEPALA SEKOLAH TERHADAP

KINERJA GURU PAI SMP DI KABUPATEN BOALEMO

PROVINSI GORONTALO TAHUN 2017

Oleh

RIZAL DAIPAHA

  

NIM 12010150051

Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana

Institut Agama Islam Negeri Salatiga

sebagai pelengkap persyaratan untuk

gelar Magister Pendidikan

  

Salatiga, 07 September 2017

Dr. Winarno, S.Si., M.Pd.

  

PEMBIMBING

PERNYATAAN KEASLIAN

  “Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini merupakan hasil karya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijazah pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya”

  Salatiga, 07 September 2017 Yang membuat pernyataan RIZAL DAIPAHA NIM. 12010150051

  

ABSTRAK

  Pengaruh Kepemimpinan Direktif dan Reinforcement Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo Tahun 2017.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: bagaimanakah kepemimpinan direktif dan Reinforcement kepala sekolah terhadap kinerja guru Pendidikan Agama Islam SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo tahun 2017 secara partial maupun secara simultan.

  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif jenis pendekatan one

  

shot dan eks post facto. Populasi penelitian ini adalah guru Pendidikan Agama

  Islam SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo dengan sampel sebanyak 30 orang. Uji instrumen yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas. Uji asumsi klasik menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji linearitas, dan uji heterokedastisitas. Analisis data menggunakan regresi linier berganda, uji F ( Goodness of Fit), dan uji t.

  Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Kepemimpinan direktif berpengaruh signifikan terhadap Kinerja guru Pendidikan Agama Islam SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo tahun 2017, terbukti bahwa nilai Sig untuk variabel Kepemimpinan direktif sebesar 0,000 < 0,05 dan t hitung 4,389 > t table 2,0423; (2) Reinforcement Kepala Sekolah berpengaruh signifikan terhadap Kinerja guru Pendidikan Agama Islam SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo tahun 2017, terbukti nilai Sig untuk variabel Reinforcement Kepala Sekolah sebesar 0,000 < 0,05 dan t hitung 9,698 > t table 2,0423; (3) Kompetensi kepemimpinan direktif dan Reinforcement Kepala Sekolah berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Kinerja guru Pendidikan Agama Islam SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo tahun 2017, terbukti nilai

  hitung F sebesar 61,947 > F table 3,354 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05.

  

Kata kunci: kepemimpinan direktif, supervisi direktif- Reinforcement, kinerja

guru.

  

ABSTRACT

  The Influence of Directive Leadership and Reinforcement Headmaster on Teacher Performance of Islamic Religious Education Junior High School in Boalemo

  District, Gorontalo Province Year 2017 This study aims to determine: how the influence of directive leadership and

  

Reinforcement of headmaster on the performance of teachers of Islamic education

  in the district was junior Gorontalo Province in the academic year 2017 partially or simultaneously.

  This research uses quantitative type of research type of one shot approach and ex post facto. The study population was junior high school teacher of Islamic education in the district was Gorontalo province with a sample of 30 people. Test instrument used is the test of validity and reliability. Classic assumption test using normality test, multicollinearity, linearity test, and test heteroskedastisity. Data analysis using multiple linear regression, F (Goodness of Fit) test, and t test.

  Results of the study can be summarized as follows: (1) directive leadership significant effect on the performance of Islamic Education teachers in the district was junior high school Gorontalo province, proved by Sig. value 0.000 < 0.05 and t count 4.389 > t table 2,0452; (2) Reinforcement headmaster significant effect on the performance of Islamic Education teachers in the districtwas junior Gorontalo province, proved by Sig. value 0.000 < 0.05 and t count 9.,698 > t table 2,0452; (3) directive leadership and

  Reinforcement headmaster significant effect

  simultaneously on the performance of Islamic Junior High School teachers in Boalemo District, Gorontalo Province, proved by Sig. value 0.000 < 0.05 and F count 61.947 > F table 3.354.

  Keywords: directive leadership, Reinforcement headmaster, performance teacher.

  

PRAKATA

  Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah memberikan banyak karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis.

  Berbagai hambatan dan rintangan penulis temui selama penyusunan tesis ini. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih atas bimbingan, bantuan serta petunjuk-petunjuk yang sangat berharga dalam penyusunan tesis ini kepada : 1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag., Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga.

  3. Dr. Winarno, S.Si., M.Pd., Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang berguna dalam penyusunan tesis ini.

  4. Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam, Kementerian Agama yang telah memberikan kesempatan dan bantuan untuk menempuh studi S2 di IAIN Salatiga.

  5. Bapak dan Ibu Dosen Program Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah mengupayakan alih pengetahuan dan pengalaman sehingga penulis berhasil menyelesaikan tesis ini.

  6. Seluruh Bapak dan Ibu guru Pendidikan Agama Islam SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo yang telah membantu kelancaran penulis dalam pengumpulan data.

  7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan tesis ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  8. Bapak Drs. Alkuwato, Pengawas PAI SMP, SMA/SMK Kab. Boalemo dan guru-guru PAI se-Kab. Boalemo Prov Gorontalo yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.

  9. Kedua orang tuaku dan mertuaku yang selalu memberikan cintanya sepanjang masa.

  10. Istri terkasih Irhan Karim, S.Pd., dan anakku tercinta Luqmanulhakim Daipaha yang selalu memberikan dukungan dan kekuatan dalam perjuangan ini.

  11. Saudara-saudaraku, Ratni Daipaha, Lian Daipaha, Sarlin Daipaha beserta keluarga yang telah memberikan dukungan dan semangat kepadaku.

  12. Teman-teman seperjuangan, baik suka maupun duka saling memberikan support dan dukungan.

  Penulis menyadari, tesis ini masih banyak kekurangannya karena keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kemajuan penulis di masa mendatang.

  Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 07 September 2017 Penulis, RIZAL DAIPAHA NIM. 12010150051

  

DAFTAR ISI

  19 3. Kinerja ...............................................................................

  30 D. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................

  30 C. Meotode Pengumpulan Data ....................................................

  29 B. Populasi dan Sampel .................................................................

  29 A. Jenis Penelitian .........................................................................

  27 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

  D. Hipotesis ...................................................................................

  27 .

  21 C. Kerangka Pikir Penelitian ..........................................................

  13 2. Supervisi Direktif - Reinforcement ....................................

  halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................... v PRAKATA ............................................................................................... vii DAFTAR ISI .............................................................................................. ix DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

  13 1. Kepemimpinan direktif ......................................................

  9 B. Kerangka Teori .........................................................................

  9 A. Tinjauan Pustaka ......................................................................

  8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

  7 D. Manfaat Penelitian...................................................................

  6 C. Tujuan Penelitian .....................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ...................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah. ........................................................

  34

  E. Teknik Analisis Data ...............................................................

  37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................

  42 A. Deskripsi Responden ................................................................

  42 B. Deskripsi Variabel ...................................................................

  46

  1. Variabel Kepemimpinan direktif (X 1 ) ..................................

  47

  47 3. Variabel Kinerja guru Pendidikan Agama Islam (Y) ............

  2 2. Variabel Reinforcement Kepala Sekolah (X ) ......................

  48 C. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................

  48 1. Uji Validitas ........................................................................

  49 2. Uji Reliabilitas ...................................................................

  51 D. Uji Asumsi ................................................................................

  53 E. Uji Model ..................................................................................

  58 F. Uji Hipotesis ..............................................................................

  61 G. Pembahasan ..............................................................................

  65 BAB V PENUTUP ..........................................................................................

  69 A. Simpulan ...................................................................................

  69 B. Saran ..........................................................................................

  70 C. Implikasi Penelitian ...................................................................

  71 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN BIOGRAFIPENULIS

  

DAFTAR TABEL

  Tabel Halaman

  4.1 Jenis Kelamin .............................................................................................. 42

  4.2 Tingkat Pendidikan ..................................................................................... 43

  4.3 Masa Kerja .................................................................................................. 44

  4.4 Usia Responden .......................................................................................... 45

  4.5 Deskripsi Statistik ........................................................................................ 47

  1

  4.6 Hasil Uji Validitas Kepemimpinan direktif (X ) ........................................ 50

  4.7 Hasil Uji Validitas

  2 ) ............................ 50

Reinforcement Kepala Sekolah (X

  4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam (Y) . 51

  4.9 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .............................................. 52

  4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ..................................................... 54

  4.11 Uji Linearitas Y dengan X

  1 .......................................................................... 55

  2

  4.12 Uji Linearitas Y dengan X .......................................................................... 56

  4.13 Uji Multikolinieritas .................................................................................... 57

  4.14 Uji Determinasi Simultan ............................................................................. 59

  4.15 Uji Linearitas Y dengan X

  1 .......................................................................... 60

  2

  4.16 Uji Linearitas Y dengan X .......................................................................... 60

  4.17 Hasil Uji F .................................................................................................... 61

  4.18 Hasil Analisis Regresi Berganda .................................................................. 62

  1

  4.19 Hasil Analisis Regresi X terhadap Y .......................................................... 63

  4.20 Hasil Analisis Regresi X

  2 terhadap Y .......................................................... 64

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Angket/ Kuesioner

  2. Tabulasi Skor Angket/ Kuesioner

  3. Hasil Analisis Data SPSS

  a. Frekuensi dan Deskripsi Data

  b. Uji Validitas Korelasi Product Moment

  c. Uji Reliabiltas Alpha

  d. Uji Normalitas

  e. Uji Linearitas

  f. Uji Regresi Linier Berganda

  g. Uji Regresi Linier partial

  4. Surat keterangan melakukan penelitian

  5. Biografi penulis

  1 BAB I

  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru PAI SMP dalam pembelajaran di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo diasumsikan banyak dipengaruhi oleh kepemimpinan Kepala Sekolah dan supervisi. Yamin dan

1 Maisah menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru sebagai

  berikut: (a) Faktor personal/ individual meliputi: pengetahuan, keterampilan, motivasi, dan peran, (b) Faktor kelompok meliputi: keeratan tim, kepemimpinan, kekompak-an, peran tim, norma, (c) Faktor organisasi melipiuti: lingkungan, kepemipinan, struktur organisasi, pilihan strategi, teknologi, kultur organisasi, proses organisasi.

  Salah satu elemen pendukung pendidikan di sekolah adalah kinerja guru. Banyak asumsi yang menyatakan bahwa rendahnya kualitas pendidikan nasional ini tidak terlepas dari minimnya kinerja yang dimiliki oleh pendidik atau guru. Guru dalam kontek pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan guru menjadi garda terdepan dalam proses pelaksanaan pendidikan sehingga ada kesan, jika ingin memperbaiki kualitas pendidikan maka perhatikanlah kesejahteraan dan kompetensi guru yang mengajar. Untuk memperbaiki kualitas dan kompetensi guru, pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

1 Yamin Martinis dan Maisah, Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Persada Press, 2010, 130.

  2 yang menjelaskan bahwa guru harus memiliki kualifikasi akademik minimal S1 atau D-IV dan memiliki empat standar kompetensi yakni kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial (pasal 10). Keempat kompetensi tersebut kemudian dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

  Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 28 dan penjelasannya, kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanakan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

  2 mengaktulisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

  Adapun kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas para guru. Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif sangat penting dalam

  3

  peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar. Seorang peneliti, Edwin Ghisellu dalam penelitian ilmiahnya telah menunjukkan sifat-sifat tertentu yang tampaknya penting untuk kepemimpinan efektif. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut: (a) kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas ( ability) atau pelaksanaan fugsi-fungsi dasar manajemen, terutama pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain, (b) kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses, (c) kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif, dan daya pikir, (d) ketegasan atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan memecahkan masalah-masalah dengan cakap dan tepat, (e) kepercayaan diri,

  2 Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 28.

  3 Hani Handoko, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE, 2009, 297.

  3 atau pandangan terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk menghadapi masalah, (f) insiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung, mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru atau inovasi.

  Kepala Sekolah, sebagai administrator dan manajer pendidikan, dipandang memiliki kemampuan profesional dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam meningkatkan kinerja guru. Salah satu kemampuan professional seorang kepala sekolah adalah melakukan kepemimpinan.

  Kepemimpinan yang dilaksanakan pada SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi

  Gorontalo saat ini difokuskan pada peningkatan kinerja guru PAI. Berbagai pendekatan dalam kepemimpinan dilakukan oleh kepala sekolah, antara lain menggunakan pendekatran direktif dan reinforcement. Yang dimaksud dengan

  4

  pendekatan direktif adalah cara pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung. Kepala Sekolah memberikan arahan langsung. Sudah tentu pengaruh perilaku Kepala Sekolah lebih dominan. Pendekatan direktif ini berdasarkan pemahaman terhadap psikologi behaviorisme. Prinsip behaviorisme ialah bahwa segala perbuatan berasal dari refleks, yaitu respons terhadap rangsangan/stimulus. Oleh karena guru ini mengalami kekurangan, maka perlu diberikan rangsangan agar ia bisa bereaksi. Selain itu, Kepala Sekolah juga menggunakan penguatan (

  reinforcement).

  Pendekatan direktif seperti ini dapat dilakukan dengan perilaku Kepala Sekolah seperti berikut ini: (1) menjelaskan, (2) menyajikan,

4 Masaong Abdul Kadim,

  Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru, Memberdayakan Pengawas Sebagai Gurunya Guru, Bandung: Alfabeta, 2013, 39.

  4 (3) mengarahkan, (4) memberi contoh, (5) menetapkan tolok ukur, dan (6) menguatkan. Adapun reinforcement yang dilakukan kepala sekolah ada empat, yaitu: (1) positive reinforcement (penguatan positif), yaitu penguatan yang dilakukan ke arah kinerja yang positif; (2) negative reinforcement (penguatan negatif), yaitu penguatan yang dilakukan karena mengurangi atau mcnghentikan keadaan yang tidak disukai; (3) extinction (peredaan), yaitu tidak mengukuhkan suatu perilaku, sehingga perilaku tersebut mereda atau punah sama sekali; dan (4) punishment, yaitu konsekuensi yang tidak menyenangkan dari tanggapan perilaku tertentu.

  Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas sebagai Kepala Sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah seringkali diasumsikan hanya untuk memperbaiki kinerja guru, namun bagi kepala sekolah juga diperlukan agar dapat memperbaiki kemampuan manajerialnya.

  Berdasarkan prasurvei terhadap guru Pendidikan Agama Islam SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo, ada beberapa masalah berkaitan dengan kinerja guru. Pertama, kinerja guru PAI secara umum masih kurang dibandingkan kinerja guru pelajaran umum. Ada beberapa guru yang masih kurang dalam mengelola pembelajaran peserta didik di kelas waktu pembelajaran. Di antara guru PAI tersebut bahkan banyak yang kurang memahami karateristik peserta didik, dan menganggap sama pemahaman maupun kemampuan agama Islam setiap anak. Di antara para guru PAI, masih lemah dalam perancangan dan pelaksanakan pembelajaran, evaluasi hasil

  5 belajar, dan pengembangan peserta didik.

  Masalah selanjutnya, kepemimpinan kepala sekolah lebih bersifat umum terhadap guru pelajaran umum, sedangkan bagi guru PAI belum ada perhatian khusus untuk pengembangan kompetensi guru. Guru pelajaran umum banyak melakukan inovasi dalam model pembelajaran, sedangkan guru PAI masih dominan dengan model pembelajaran konvensional.

  Dalam hal kepemimpinan, selama ini dilaksanakan secara direktif maupun dengan reinforcemen. Pada kepemipinan direktif, biasanya para guru PAI mendapatkan penjelasan, pengarahan, dan tolok ukur yang harus dilakukan guru. Namun biasanya kurang contoh dan kurang penguatan dari Kepala Sekolah. Kepemimpinan direktif seringkali melemahkan motivasi guru untuk meningkatkan mutu kerjanya secara maksimal dalam profesinya karena supervisi lebih cenderung berupa kritik yang melemahkan semangat guru sedangkan permasalahan kesulitan pengelolaan pembelajaran belum terpecahkan.

  Secara umum, kinerja guru PAI cukup baik, namun belum ada perkembangan yang lebih optimal. Seringkali guru PAI masih memerlukan bantuan orang lain, karena sebagian dari mereka belum mengetahui atau memahami jenis, prosedur dan mekanisme memperoleh berbagai sumber yang sangagt diperlukan dalam pembelajaran, misalnya dalam memanfaatkan IT dalam pembelajaran.

  Dari penjelasan di atas, maka dipandang perlu untuk melaksanakan suatu kajian secara mendalam untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan

  6 direktif dan reinforcement kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo tahun 2017.

B. Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan pengamatan penulis pada guru Pendidikan Agama Islam SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo terdapat beberapa kendala pada masalah kepemimpinan Kepala Sekolah maupun kinerja guru PAI selama ini antara lain :

  a. Kepempinan kepala sekolah lebih bersifat umum terhadap guru pelajaran umum, sedangkan bagi guru PAI belum ada perhatian khusus untuk pengembangan kompetensi guru.

  b. Kepemimpinan kepala sekolah selama ini dilaksanakan secara direktif dan reinforcement. Pada kepemimpinan direktif, biasanya para guru PAI muncul kesulitan pelaksanaan tugas yang menyebabkan kinerja guru PAI kurang optimal. Adapun supervisi yang berorietasi direktif dengan

  reinforcement yang dilakukan pengawas belum menampilkan perilaku

  pokok: (1) jarang mengklarifikasi permasalahan, (b) kurang mempresentasikan ide-ide pengembangan profesi kepada guru, (c) pengawas tidak pernah mendemonstrasikan perilaku guru yang diinginkan dalam pembelajarna, (d) pengawas jarang memberikan reward bagi guru yang tampil sesuai standar.

  c. Kinerja guru PAI masih pada tingkat cukup baik, belum ada perkembangan yang lebih optimal.

  7

  2. Pembatasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dalam penelitian dibatasi pada masalah: kepemimpinan direktif,

  reinforcement kepala sekolah, dan kinerja guru PAI SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo tahun 2017.

  3. Rumusan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimanakah pengaruh kepemimpinan direktif terhadap kinerja guru

  PAI SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo tahun 2017?

  b. Bagaimanakah pengaruh reinforcement Kepala Sekolah terhadap kinerja guru PAI SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo tahun 2017 ? c. Bagaimanakah pengaruh simultan kepemimpinan direktif dan

  reinforcement kepala sekolah terhadap kinerja guru PAI SMP di

  Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo tahun 2017?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

  1. Pengaruh kepemimpinan direktif terhadap kinerja guru PAI SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo.

  2. Pengaruh reinforcement Kepala Sekolah terhadap kinerja guru PAI SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo.

  3. Pengaruh simultan kepemimpinan direktif kepala sekolah dan reinforcement

  8 kepalas ekolah terhadap kinerja guru PAI SMP di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo.

D. Manfaat Penelitian

  Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

  1. Manfaat teoretis penelitian ini yaitu untuk memperkaya wacana dalam bidang kajian kepemimpinan direktif dan reinforcement kepala sekolah terhadap kinerja guru Pendidikan Agama Islam.

  2. Manfaat praktis penelitian ini yaitu

  a. Bagi guru Pendidikan Agama Islam sebagai masukan untuk berupaya meningkatkan kinerja yang efektif di sekolah.

  b. Bagi Kepala Sekolah sebagai masukan untuk menerapakan perilaku Kepemimpinan yang sesuai dengan masing-masing sekolah.

  c. Bagi Kepala Sekolah / Pengawas PAI menjadi rujukan bagi praktik supervisi Pendidikan Agama Islam di sekolah umum khususnya jenjang SMP:

  d. Bagi kementrian Agama sebagai informasi guna meningkatkan kebijaksanaan tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap guru Pendidikan Agama Islam.

  9 BAB II

  KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

E. Tinjauan Pustaka

  Penelitian tentang kepemimpinan direktif,

  reinforcement dan kinerja telah dilakukan oleh banyak peneliti yang tujuannya bermacam-macam.

  Beberapa penelitian tentang supervisi antara lain sebagai berikut.

  5 Penelitian oleh Christian Bayu Putra bertujuan: (1)mengetahui

  pengaruh dari variabel Gaya Kepemimpinan Direktif, Gaya Kepemimpinan Suportif, dan Gaya Kepemimpinan Partisipatif secara simultan terhadap variabel Kinerja Karyawan; (2) mengetahui pengaruh dari variabel Gaya Kepemimpinan Direktif, Gaya Kepemimpinan Suportif, dan Gaya Kepemimpinan Partisipatif secara parsial terhadap variabel Kinerja Karyawan.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan teknik analisis regresi berganda . Sampel dalam penelitian berjumlah 83 karyawan pada PT. Astra Internasional Tbk. Daihatsu Malang dan merupakan sampel jenuh. Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan, sehingga secara keseluruhan gaya kepemimpinan memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja karyawan. Gaya Kepemimpinan Direktif secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel

5 Christian Bayu Putra, 2013, “Pengaruh Kepemimpinan Direktif, Suportif, dan Partisipatif

  terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Astra Internasional Tbk. Daihatsu Malang) ”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 2 No.2 (Juni 2013), 11.

  10 gaya kepemimpinan suportif secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan Pertisipatifsecara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

6 Muhammad Shalihin meneliti penggunaan reinforcement Kepala

  Sekolah dalam meningkatakan kompetensi profesional guru di SMA Negeri Mempawah, Kalimantan Barat. Hasil analisis datga, ditemukan tentang gambaran kompetensi professional guru dalam penguasaan materi, struktur, konsep, dan keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Penggunaan reinforcementt kepala sekolah berupa reinforcementt positif dan

  reinforcementt negative dalam bentuk sikap, tindakan maupun berbagai kegiatan yang mendorong meningkatnya kompetensi professional guru.

  Penggunaan reinforcementt dengan cara klasikal, individual, pemberian tugas, penghargaan, dan berbagai kegiatan. Persepsi guru tentang penggunaan

  reinforcementt kepala sekolah dan fugnsinya dalam mengembangkan kinerja

  dan kompetensi professional guru menunjukkan adanya peningkatan keaktifan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru, antara lain: (1) guru membuat perencanaan pembelajaran melalui pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang termuat dalam standar isi, (2) guru aktif dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media dan berbagai sumber, (3) keaktifan guru dalam mengakses internet untuk menambah pengetahuan melalui sumber lain, (4) terciptanya suasana kerja yang kondusif, kooperatif, dan interaktif.

6 Muhammad Shalihin, 2015, Penggunaan Reinforcement Kepala Sekolah Dalam

  

Meningkatakan Kompetensi Profesional Guru di SMA Negeri Mempawah, Tesis, Pontianak: FKIP

Universitas Tanjungpura, 1.

  11

  

7

  penelitian oleh Hary Susanto menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan: (1) kompetensi guru dan kepemimpinan direktif terhadap motivasi kerja guru SMK di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. (2) kompetensi guru, kepemimpinan direktif, dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SMK di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, dan secara langsung atau tidak langsung.

8 Penelitian Syaroni menyimpulkan (1) terdapat pengaruh yang

  signifikan kinerja kepemimpinan direktif terhadap kinerja guru, (2) terdapat pengaruh yang signifikan kinerja manajemen terhadap kinerja guru, (3) terdapat pengaruh yang signifikan kinerja kepemimpinan dan manajemen kepala sekolah secara simultan terhadap kinerja guru, hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi ganda sebesar 0,714 atau koefisien determinasinya sebesar 51,0%.

9 Atiya dan Palwasha , melakukan penelitian dengan tujuan untuk

  menguji pengaruh motivasi terhadap kinerja kerja di sekolah negeri dan swasta dari kota Peshawar di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan dan positif antara motivasi guru dan prestasi kerja mereka. Ada penelitian tentang

  7 Hary Susanto, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Sekolah Menengah

  Kejuruan. SMK Negeri 1 Daha Selatan Kab. Hulu Sungai Selatan Kal-Sel ”. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 2, (Juni 2012), 197.

  8 Syaroni,

  “Pengaruh Kinerja Kepemimpinan Dan Manajemen Kepala SekolahTerhadap Kinerja Guru SMP Negeri di Kabupaten Brebes ”, Tesis, Unnes Semarang, 2007, ii.

  9 Atiya Inayatullah & Palwasha Jehangir,

  “Teacher’s Job Performance: The Role of Motivation ”. Abasyn Journal of Social Sciences Vol. 5 Nomor 2 2015, 6-7.

  12 pengaruh motivasi terhadap kinerja; namun ada kurangnya penelitian tentang hubungan di guru sekolah negeri dan swasta. Studi ini akan membantu organisasi (sekolah, perguruan tinggi) untuk meningkatkan tingkat motivasi guru yang akan mengakibatkan kinerja yang lebih baik.

10 Nadeem melakukan penelitian dengan tujuan untuk

  mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru perempuan di daerah perkotaan dan pedesaan Bahawalpur (Southern Punjab). Menjadi penelitian deskriptif, metode survei diadopsi untuk pengumpulan data untuk mengetahui faktor. Sekelompok 1020 siswa dan 204 guru dari sekolah tinggi / sekolah menengah yang lebih tinggi yang diakui sebagai sampel untuk mencapai penelitian. Di kedalaman investigasi dari temuan membuka sejumlah pilihan untuk guru dan perencana untuk memanipulasi hubungan untuk mempromosikan kinerja guru perempuan.

  Miskin status sosial-ekonomi guru mempengaruhi kinerja guru. kondisi sosial- ekonomi yang buruk dari daerah di mana sekolah terletak menurun motivasi guru tetapi masyarakat memberikan lebih banyak rasa hormat untuk guru perempuan sebagai dibandingkan dengan guru laki-laki. campur tangan politik yang tidak semestinya juga mempengaruhi kinerja guru. Sebuah hubungan positif ditemukan antara sebagian besar faktor dan kinerja guru perempuan.

11 Elliott melakukan penelitian dengan kesimpulan

  bahwa “penilaian guru dapat menjadi tuas kunci untuk meningkatkan fokus pada kualitas

  10 Mohammad Nadeem. “Teacher’s Competencies and Factors Affecting the Performance

  of Female Teachers in Bahawalpur (Southern Punjab) Pakistan”. International Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 19 [Special Issue - October 2011], 1.

  11 Kerry Elliott. “Teacher Performance Appraisal: More about Performance or Development?” Australian Journal of Teacher Education, Volume 40 | Issue 1991, 5.

  13 pengajaran” dan bahwa banyak reformasi di masa lalu telah gagal, pemahaman tentang berbagai aspek sukses penilaian kinerja adalah penting. Literatur telah mulai untuk merujuk kepada sejumlah faktor yang mendukung pengembangan kinerja dan pengembangan sistem yang efektif. Penelitian ini membahas beberapa penelitian utama terhubung dengan kinerja guru, termasuk aspek dan hasil dan poin untuk kebutuhan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mereka terhubung ke ide-ide besar. Menyoroti pentingnya pemahaman yang disempurnakan penilaian kinerja sebagai pendekatan diskursif untuk membangun kualitas pengajaran, penelitian ini mengidentifikasi unsur-unsur yang perlu penelitian lebih lanjut jika kita memahami implikasi dari penilaian kinerja.

F. Kerangka Teori

1. Kepemimpinan Direktif

a. Pengertian Kepemimpinan

  12 James A.F. Stoner dan Charles Wankel mengatakan bahwa

  kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan mengarahkan, merupakan faktor (aktivitas) penting penting dalam efektivitas manajer/

  

13

  pemimpin. Makmuri Muchlas menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses yang sangat penting dalam setiap organisasi, karena kepemimpinan inilah yang akan menentukan sukses atau gagalnya

  12 Hadari Nawawi, Supervisi pengawas Mengefektifkan Organisasi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2013, 18.

  13 Makmuri Muchlas, Perilaku Organisasi II, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2010, 71.

  14 sebuah organisasi.

  Secara umum dapat dikatakan bahwa kepemimpinan itu didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi sebuah kelompok menuju kepada pencapaian tujuan kelompok tersebut.

b. Peran dan Fungsi Kepemimpinan

  Dalam keadaan biasa, suatu organisasi tidak begitu merasakan perlunya pemimpin karena kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Akan tetapi dalam situasi yang lain, organisasi akan segera menyadari bahwa diperlukan hadirnya seseorang untuk mengatur dan mengarahkan kegiatan organisasi. Dalam situasi ini peran pemimpin diperlukan untuk berbagai hal sebagai berikut.

  1) Mengarahkan dan mengatur. Apabila organisasi menghadapi suatu masalah dan kelompok berkehendak kuat untuk menanggulanginya, dan seluruh anggota tidak mampu melakukan kegiatan tertentu, saat itulah diperlukan seseorang yang mampu mengarahkan dan mengatur tindakan dalam memecahkan masalah yang dihadapi. 2) Mengembalikan stabilitas struktur kelompok/ organisasi/ lembaga apabila tidak stabil. Dalam keadaan ini para anggota merasakan perlu ada pihak-pihak yang dapat mengembalikan stabilitas struktur kelompok/ organisasi/ lembaga.

  3) Keberhasilan kelompok/ organisasi/ lembaga mewujudkan keinginannya ditentukan oleh kematangan para anggotanya. Apabila kelompok/ organisasi/ lembaga belum cukup matang untuk

  15 melaksanakan suatu hal tertentu, para anggota akan meraskan bahwa mereka memerlukan pemimpin yang dapat membantu mematangkan

  14 semua kelompok .

c. Kepemimpinan direktif

  Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas sebagai kepala sekolah yang dilakukan oleh pejabat kepala daerah berdasarkan peraturan kepala daerah dengan merujuk kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tanggal 17 April 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah.

15 Menurut Mulyasa Kepala sekolah yang efektif sedikitnya

  harus mengetahui, menyadari dan memahami tiga hal: (1) mengapa pendidikan yang berkualitas diperlukan di sekolah; (2) apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan mutu dan produktivitas sekolah; dan (3) bagaimana mengelola sekolah secara efektif untuk mencapai prestasi yang tinggi.

  Indikator-indikator kepemimpinan direktif yang efektif sebagai berikut: (1) Menekankan kepada guru dan seluruh warga sekolah untuk memenuhi norma-norma pembelajaran dengan disiplin yang tinggi, (2) Membimbing dan mengarahkan guru dalam memecahkan masalah-masalah kerjanya, dan bersedia memberikan bantuan secara proporsional dan profesional, (3) Memberikan dukungan kepada para guru untuk menegakkan disiplin peserta didik, (4) Menunjukkan sikap

  14 Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka, 2009, 89.

  15 Mulyasa E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung : Rosdakarya, 2011, 19 .

  16 dan prilaku teladan yang dapat menjadi panutan atau model bagi guru, peserta didik, dan seluruh warga sekolah, (5), Membangun kelompok kerja aktif, kreatif, dan produktif, (6) Memberikan ruang

  16 pemberdayaan sekolah kepada seluruh warga sekolah .

d. Sifat-sifat Kepemimpinan

  17 Seorang peneliti, Edwin Ghisellu dalam penelitian ilmiahnya

  telah menunjukkan sifat-sifat tertentu yang tampaknya penting untuk kepemimpinan efektif. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut: (a) kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas (Kepala Sekolah ability) atau pelaksanaan fugsi-fungsi dasar manajemen, terutama pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain, (b) kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses, (c) kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif, dan daya pikir, (d) ketegasan atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan memecahkan masalah-masalah dengan cakap dan tepat, (e) kepercayaan diri, atau pandangan terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk menghadapi masalah, (f) insiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung, mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru atau inovasi.

  Sedangkan Keith Davis mengikhtisarkan empat ciri/ sifat utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan organisasi: (a) kecerdasan, (b) kedewasan dan keluasan hubungan sosial,

  16 Mulyasa E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung : Rosdakarya, 2011, 19 .

  17 Hani Handoko, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE, 2009, 297.

  17 (c) supervisi pengawas diri dan dorongan berprestasi, dan (d) sikap-sikap

  18 hubungan manusia .

  19 Hal ini sesuai dengan simpulan Hadari Nawawi bahwa sifat/

  karakteristik pemimpin dalam mengefektifkan organisasi melalui anggota-anggotanya adalah sebagai berikut: (a) intelegensi atau kecerdasan, (b) kematangan; (c) memiliki kemampuan supervisi dan keinginan berprestasi, (d) memiliki kemampuan hubungan manusiawi..

e. Gaya Kepemimpinan

  20 Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Ohio

  dapat dibedakan adanya dua macam perilaku kepemimpinan, yaitu struktur tugas (initiating structure) dan tenggang rasa (consideration).

  Perilaku kepemimpinan struktur tugas dan perilaku kepemimpinan tenggang rasa -tidak saling tergantung. Artinya pelaksanaan perilaku yang satu tidak mempengaruhi perilaku yang lain. Dengan demikian seorang pemimpin dapat sekaligus berperilaku kepemimpinan struktur tugas dan tenggang rasa dalam derajat yang

  21

  sama-sama tinggi atau sebaliknya. Fleisman dan Harris menemukan bahwa keluhan yang timbul dari para pegawai sangat sedikit apabila pemimpin sekaligus berperilaku struktur tugas dan tenggang rasa dengan derajat yang sama-sama tinggi. Sebaliknya keluhan yang muncul dari

  18 Hani Handoko, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE, 2009, 297.

  19 Hadari Nawawi, Supervisi pengawas Mengefektifkan Organisasi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2013, 77.

  20 Sutarto, Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi,Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006, 83.

  21 Sutarto, Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006, 85.

  18 para pegawai sangat banyak apabila pemimpin sekaligus berperilaku struktur tugas dan tenggang rasa dengan derajat yang sama-sama rendah.

  Kepemimpinan direktif adalah cara kepemimpinan dengan pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung. Kepala Sekolah memberikan arahan langsung, sudah tentu pengaruh perilaku Kepala Sekolah lebih dominan. Pendekatan direktif ini berdasarkan pada pemahaman terhadap psikologis behavioristis. Prinsip behaviorisme ialah bahwa segala perbuatan berasal dari refleks, yaitu respons terhadap rangsangan/ stimulus. Oleh karena guru memiliki kekurangan, maka perlu diberikan rangsangan agar ia bisa bereaksi lebih baik. Kepala Sekolah dapat menggunakan penguatan ( reinforcementt). Pendekatan direktif dapat dilakukan dengan perilaku Kepala Sekolah seperti berikut ini: (a) Menjelaskan, (b) Menyajikan, (c) Mengarahkan, (d) Memberi