KETERPADUAN STRATEGIS PENGEMBANGAN KABUPATEN BONE

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 1

KETERPADUAN STRATEGIS
PENGEMBANGAN KABUPATEN BONE

Bab

7.1.

ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUUPATEN BONE
Dalam sistem penataan ruang nasional, ditetapkan beberapa fungsi kota yang terintegrasi

dalam RTRWN dan RTRWP Sulawesi Selatan, yang membentuk tata jenjang pelayanan kawasan
perkotaan. Dalam konstelasi tersebut ditetapkan fungsi kawasan perkotaan sebagai Pusat Kegiatan
Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Penjabran dalam
bentuk RTRW kabupaten ditetapkan beberapa funsgi kawasan perkotaan yang diharapkan dapat
menunjang fungsi-fungsi tersebut, diantaranya Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dan Pusat
Pelayanan Lingkungan (PPL).

Berdasarkan RTRW Kabupaten Bone terdapat sekitar 27 kecamatan dan sekitar 25
Kawasan perkotaan yang teridentifikasi sebagai pusat pelayanan, dengan fungsi masing – masing
sebagai konsentrasi permukiman, pelayanan pemerintahan, perdagangan, pendidikan, transportasi
moda darat dan laut, kesehatan, hiburan dan rekreasi, telekomunikasi dan informasi. Kawasan
Perkotaan Watampone, yang sekaligus sebagai ibukota Kabupaten Bone, mempunyai hirarki
tertinggi dalam sistem pelayanan wilayah, baik pelayanan sosial, ekonomi, kesehatan maupun
transportasi.

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 2

Tabel 7.1
Kawasan Perkotaan dan Skala Pelayanan di Kabupaten Bone Tahun 2015


Sumber : RTRW Kabupaten Bone 2012

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 3

Tabel 7.2
Arahan Fungsi Kawasan Perkotaaan Dalam Sistem Pusat Pelayanan di Kabupaten Bone

Sumber : RTRW Kabupaten Bone 2012

1.

Pusat Kegiatan Wilayah
Dalam struktur ruang secara nasional dan regional (RTRWN dan RTRWP Sulawesi


Selatan), kawasan perkotaan Watampone ditetapkan sebagai salah satu Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW) di Sulawesi Selatan. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa fungsi Kota Watampone, selain
sebagai pusat pelayanan terhadap wilayah Kabupaten Bone (ibukota Kabupaten) juga memberikan
fungsi pelayanan terhadap wilayah disekitarnya, ataupun mampu saling berinteraksi dalam sistem
pelayanan yang saling terkait terhadap beberapa wilayah sekitar. Sedangkan dalam sistem
kewilayahan, diharapkan fungsi Kawasan Perkotaan Watampone dapat mendorong pertumbuhan
wilayah sekitar, terkait dengan sistem distribusi dan pelayanan sarana dan prasarana wilayah.
Dengan demikian, setidaknya mampu memberikan interaksi dalam sistem perdagangan dan sistem

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 4

transportasi sehingga pemenuhan kebutuhan dapat terwujud dalam sistem desentraslisasi, yang

sesuai dengan fungsi ruang kawasan perkotaan sebagai PKW.
Kawasan perkotaan Watampone sebagai PKW, memiliki peran dan fungsi yang diberikan
sesuai dengan potensi dan kemampuan wilayah yang meliputi:


Sistem transportasi regional terpadu (Darat, laut dan udara)



Pusat pelayanan pemerintah dan pendidikan



Pelayanan jasa sosial dan ekonomi



Pusat pelayanan jasa kepariwisataan




Pusat Permukiman



Pusat Pelayananan Umum



Pusat kegiatan agroindustri dan agrobisnis

2.

Pusat Kegiatan Lokal Primer (PKLP)
Selain fungsi kawasan perkotaan Watampone sebagai PKW, sistem perkotaan di Kabupaten

Bone, juga terdapat beberapa fungsi kawasan perkotaan dalam hirarki yang lebih rendah yaitu
PKLP, PPK, dan PPL.
regional (RTRWN dan RTRWP Sulsel). Namun demikian terdapat kawasan perkotaan yang
secara fungsional dan sistem pelayanan yang ada, dapat diarahkan sebagai PKL, sehingga dalam

RTRW ini ditetapkan Pusat Pegiatan Lokal Promosi (PKLp).
Kawasan perkotaan yang dimaksud, adalah kota Palattae di Kecamatan Kahu, memiliki
fungsi pelayanan terhadap beberapa kawasan disekitarnya, sehingga diarahkan sebagai PKLp.
Peran dan fungsi PKLp Palattae, antara lain:

3.



Perdagangan antara kawasan



Transportasi antara kawasan



Jasa Kepariwisataan




Permukiman



Hasil pertanian, perkebunan dan perikanan
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dab Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani

kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Sedangkan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
adalah pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa. Peran dan
fungsi kawasn perkotaan PPK dan PPL di Kabupaten Bone diarahkan pengembangannya dengan
peranan sebagai berikut :
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015

Bab 7 - 5



Pusat kegiatan industri kecil rakyat



Sentral (pusat) pengolahan hasil-hasil pertanian dan perkebunan



Jasa kepariwisataan



Permukiman




Sentral (pusat) pengolahan hasil-hasil perikanan darat dan laut.
Hasil identifikasi dan analisis yang dilakukan, menunjukkan kawasan perkotaan yang

merupakan PKW (Watampone), PKlp (Palattae), PPK terdapat sekitar 7 Kawasan perkotaan, dan
PPL terdapat sekitar 16 kawasan perkotaan, secara rinci diuraikan pada tabel berikut :
Tabel 7.3
Sistem Perkotaan (Pusat-pusat pelayanan) di Kabupaten Bone

7.2.

ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
Penyusunan RPJMD dilakukan berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam undang-undang tersebut, RPJM Daerah
dinyatakan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya
berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan
keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 6

Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan
rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Dalam penyusunan RPI2JM Kab. Bone, tentu perlu mengacu pada rencana pembangunan
daerah yang tertuang dalam RPJMD agar pembangunan sektor Cipta Karya dapat terpadu dengan
pembangunan bidang lainnya. Dalam arahan RPJMD Kab. Bone Tahun 2013-2018, memuat :
1.

RPJMD Kabupaten Bone Tahun 2013-2018 adalah dokumen perencanaan pembangunan
daerah 5 (lima) tahunan yang menjabarkan visi, misi dan program Bupati terpilih hasil Pemilihan
Kepala Daerah Tahun 2012.

2.


Penyusunan RPJMD Kabupaten Bone tahun 2013-2018 berpedoman pada Permendagri No. 54
tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.

3.

RPJMD Kabupaten Bone tahun 2013-2018 menjadi acuan bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra-SKPD), dan dalam
pelaksanaannya akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

4.

RPJMD Kabupaten Bone Tahun 2013-2018 disusun dengan Mainstreaming Pro-Poor,
Pro-Gender, dan Pro-Environment

5.

RPJMD Kabupaten Bone tahun 2013-2018 merupakan separuh dari pelaksanaan tahap kedua
RPJPD (Tahun 2010 s/d Tahun 2014) dan tahap ketiga RPJPD (Tahun 2015 s/d 2020).

6.

Mengacu pada RTRW Kabupaten Bone Tahun 2012-2032, RTRW Sulawesi Selatan tahun
2009 – 2029, dan Perda RTRW 7 (Tujuh) Kabupaten Tetangga,

7.

RPJM Nasional tahun 2010-2014, RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018.

8.

Penyusunan RPJMD juga memperhatikan amanat nasional, seperti Standar Pelayanan Minimal
(SPM), Millenium Development Goal’s (MDG’s) dan Inpres Nomor 3 tahun 2010 tentang
Pembangunan Berkeadilan, Perpres No. 15 Thn 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan kemudian dijabarkan dalam Perbup No. 38 Thn 2012 tentang SPKD Kab. Bone,
Inpres No. 9 Thn 2000 tentang PUG, Permendagri No. 67 Thn 2012 Tentang KLHS dan
Permendagri No. 77 Thn 2012 tentang Parameter HAM.

9.

Memberikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan Daerah (pemerintah
daerah, dunia usaha dan masyarakat) dalam mewujudkan cita-cita pembangunan daerah
sesuai dengan visi jangka menengah yang telah disepakati bersama.

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 7

10. Memberikan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana
Strategis (Renstra) SKPD tahun 2013-2018.
7.2.1

Visi Kab. Bone Tahun 2013-2018
Visi dalam hal ini adalah visi Pemerintah Kabupaten Bone, yaitu Visi Kepala Daerah. Visi pada

dasarnya merupakan gambaran masa depan yang akan diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten
Bone dalam periode 2013 – 2018. Fungsi visi, sebagai arah bagi perjalanan pemerintah Kabupaten
Bone dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Visi bukan mimpi dan bukan slogan tetapi visi
harus diwujudkan dan dapat diarahkan ketercapaiannya, dengan melihat potensi dan kebutuhan yang
ada di Kabupaten Bone.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka Visi Pemerintah Kabupaten Bone dalam periode
2013-2018 ditetapkan sebagai berikut :
Masyarakat Bone yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera
Dari Visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.

Sehat, mengandung makna meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan memperluas
aksesibilitas pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas.

2.

Cerdas, mengandung makna terciptanya pemerataan pendidikan bagi laki-laki dan perempuan,
berkebutuhan khusus, difable dan marginal yang berkualitas untuk mewujudkan kualitas
manusia mandiri berbasis nilai-nilai agama dan kearifan lokal.

3.

Sejahtera, mengandung makna masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan hidup
berkelanjutan dalam

aspek ekonomi, politik, sosial budaya, lingkungan hidup, didukung

infrastruktrur dan tata kelola pemerintahan yang baik.
7.2.2

Misi Kab. Bone Tahun 2013-2018
Untuk mewujudkan visi Kepala Daerah sebagaimana telah dirumuskan dimuka, maka

misi yang menjadi beban kerja/kinerja yang harus dilaksanakan oleh pemerintahan Kabupaten Bone
sebagai berikut :
1.

Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau, adil dan merata.

2.

Meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan yang berkeadilan berbasis nilai-nilai agama
dan kearifan lokal untuk mewujudkan manusia mandiri.
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 8

3.

Mengembangkan dan menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal dan kelestarian
lingkungan.

4.

Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam memenuhi hak-hak dasar masyarakat yang
berkeadilan.

5.

Mengembangkan seni dan budaya dalam kemajemukan masyarakat.

7.2.2.1
1.

2.

Tujuan Dan Sasaran Misi 1

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan sasaran sebagai berikut :



Tersedianya sarana prasarana kesehatan yang merata.



Tersebarnya tenaga medis terlatih dan responsif gender



Terjalinnya Hubungan sinergis antar penyedia layanan kesehatan



Tersedianya jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan marginal

Meningkatkan pencegahan dan penanganan penyakit menular maupun tidak menular



Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam membudayakan perilaku hidup bersih dan
sehat


3.

4.

Mengurangi kematian ibu, bayi dan balita serta memperbaiki status gizi masyarakat



Berkurangnya angka kematian ibu, bayi dan balita



Meningkatnya status gizi masyarakat.

Meningkatkan cakupan air bersih dan sanitasi masyarakat.


5.

6.

Meningkatnya cakupan rumah tangga memiliki sarana air bersih dan sanitasi

Mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk.



Meningkatnya pasangan usia subur yang menjadi peserta KB aktif.



Meningkatnya kesadaran remaja mengenai kesehatan reproduksi.

Menguatkan budaya politik dan hukum yang demokratis dan bebas KKN.

7.2.2.2
1.

Berkurangnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit

Tujuan Dan Sasaran Misi 2

Meningkatkan akses, kualitas pendidikan yang berkeadilan berbasis nilai-nilai agama sehingga
mampu mendorong tercapainya manusia yang mandiri dan sejahtera.

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 9



Meningkatnya akes pendidikan bagi seluruh masyarakat yang makin setara dan
tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.



Meningkatnya kualitas pendidikan yang mampu mendorong inovasi dan kreatifitas dalam
berkarya.

2.

Meningkatkan ilmu pengetahuan masyarakat melalui perpustakaan


3.

Meningkatnya kualitas pelayanan dan jumlah kunjungan ke perpustakaan

Meningkatkan prestasi olahraga dan peran pemuda dalam pembangunan



Meningkatnya prestasi olahraga dan kemajuan organisasi pemuda, serta jiwa
kewirausahaan pemuda.

7.2.2.3
1.

Tujuan Dan Sasaran Misi 3

Meningkatkan investasi, pengembangan industri, koperasi UMKM, perdagangan dan pariwisata
untuk mengurangi pengangguran



Meningkatnya realisasi investasi daerah berskala nasional.



Tersedianya lapangan kerja dan berkurangnya pengangguran, serta meningkatnya
perlindungan tenaga kerja.



Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan di berbagai obyek wisata daerah



Meningkatnya jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang berkembang dan
bertambahnya jumlah wirausahawan baru.

2.



Meningkatnya koperasi aktif dan koperasi sehat.



Meningkatnya jumlah IKM yang berkembang yang jumlah tenaga kerja yang terserap



Meningkatnya aktivitas perdagangan dalam dan luar negeri

Meningkatkan produksi dan produktivitas hasil-hasil pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan dan kelautan untuk mewujudkan ketahanan pangan



Meningkatnya produktivitas dan pemasaran hasil pertanian/perkebunan



Meningkatnya populasi ternak dan hasil ikutannya.



Meningkatnya produksi, mutu dan nilai jual hasil perikanan tangkap, budidaya dan produk
olahan ikan.

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 10



Meningkatnya ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bermutu, bergizi dan
aman.

3.

Meningkatkan penataan ruang, pengendalian pemanfaatan ruang, pelestarian hutan dan
lingkungan hidup.



Terwujudnya perlindungan lahan-lahan produktif sebagai cadangan pangan dan
pendukung ekonomi lokal.



Meningkatnya tertib administrasi pertanahan dan terselesaikannya Konflik-Konflik
Pertanahan



Berkurangnya hutan dan lahan kritis, serta bertambahnya luas hutan rakyat.



Berkurangnya kasus-kasus pencemaran air, tanah dan udara, dan terjaganya kelestarian
sumber-sumber mata air.



Meningkatnya luas ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan



Berkurangnya Penambangan Tanpa Ijin (PETI), meningkatnya rumah tangga berlistrik, dan
meningkatnya pemanfaatan energi alternatif

4.

Meningkatkan pembangunan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan
pengembangan wilayah



Meningkatnya kondisi jalan dan jembatan berkondisi baik



Meningkatnya luas dan tingkat pelayanan jaringan irigasi.



Meningkatnya ketersediaan air baku untuk kebutuhan pokok sehari-hari, perkotaan dan
industri.



Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pelayanan sistem jaringan
transportasi.



Meningkatnya ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat.



Berkurangnya kawasan kumuh dan meningkatnya cakupan keluarga memiliki sarana air
bersih dan sanitasi.

7.2.2.4
1.

Tujuan Dan Sasaran Misi 4

Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil, perlindungan sosial.



Meningkatnya kepemilikan dokumen administrasi kependudukan dan catatan sipil.



Meningkatnya penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 11

2.

Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan perempuan, serta perlindungan terhadap
perempuan dan anak



Semakin berkembangnya lembaga ekonomi perdesaan dan meningkatnya kualitas
pengelolaan keuangan desa dan pelayanan administrasi desa



Meningkatnya indeks pembangunan gender dan indeks pemberdayaan gender.



Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan dan
meningkatnya keberdayaan perempuan.


7.2.2.5

Meningkatnya rasa aman, nyaman transmigran di Lokasi Pemukiman Transmigrasi.
Tujuan Dan Sasaran Misi 5

Meningkatkan apresiasi seni dan budaya di kalangan lembaga pendidikan dan masyarakat.
Sasarannya adalah meningkatnya penyelenggaraan event-even seni budaya daerah dan pelestarian
kekayaan budaya daerah.
7.2.2.6
1.

2.

Tujuan Dan Sasaran Misi 6

Meningkatkan partisipasi politik dan kondusifitas lingkungan masyarakat.



Meningkatnya partisipasi politik dalam pemilihan umum dan kesadaran bela negara.



Meningkatnya keamanan, ketentraman dan ketertiban dilingkungan masyarakat.

Menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang bersih, transparan, partisipatif, dan akuntabel



Meningkatnya pendapatan asli daerah dan meningkatnya status audit keuangan daerah
oleh BPK.



Meningkatnya kompetensi aparatur pemerintah daerah dan DPRD dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.



Terjalinnya kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat untuk menjamin
kepastian hukum dan terjalinnya kerjasama antar pemerintah daerah.

3.



Meningkatnya pengelolaan arsip daerah secara baku



Meningkatnya jaringan komunikasi dan informatika sesuai kebutuhan

Meningkatkan ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas
didukung data statistik.

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 12



Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah, perencanaan sektoral dan
perencanaan-perencanaan normatif lainnya sesuai kebutuhan.



Tersusunnya data dan informasi statistik daerah yang valid dan up to date sesuai
kebutuhan.

7.2.3
7.2.3.1

Arah Kebijakan Dan Program Prioritas
Arah Kebijakan dan Program Misi 1
Kebijakan

Program
a.

1. Peningkatan sarana
prasarana dan perbaikan
mutu pelayanan kesehatan
dasar (puskesmas) dan
rujukan (rumah sakit).
2. Peningkatan penyediaan
obat-obatan dan perbekalan
kesehatan serta pengawasan
obat dan makanan.
3. Peningkatan kesempatan
untuk mengikuti pendidikan
dan pelatihan dalam rangka
meningkatkan kapasitas dan
profesionalisme tenaga
kesehatan.
4. Peningkatan standarisasi
dalam pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
5. Peningkatan kemitraan
dalam peningkatan
pelayanan kesehatan antara
pemerintah dengan penyedia
layanan kesehatan swasta.
6. Peningkatan pelayanan
jaminan kesehatan
masyarakat (Jamkesmas),
dan jaminan kesehatan
daerah (Jamkesda)
7. Peningkatan promosi
kesehatan dan perilaku hidup
sehat kepada masyarakat
dalam mencegah penyakit
serta penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB).
8. Peningkatan Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Penyakit Menular
dan tidak menular
9. Peningkatan keselamatan
ibu melahirkan dan anak.
10. Peningkatan perbaikan gizi
masyarakat.

Program
Pengadaan,
Peningkatan,
Perbaikan
Sarana
Dan
Prasarana
Puskesmas / Puskesmas Pembantu Dan
Jaringannya
b. Program
Pengadaan,
Peningkatan,
Perbaikan Sarana Dan Prasarana Rumah
Sakit/ Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit
Paru-Paru/Rumah Sakit Mata.
a. Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan

Urusan

b. Program Pengawasan Obat Dan Makanan

Kesehatan

Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan

Program Pengembangan Tenaga Kesehatan

Kesehatan

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Kesehatan

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan
Kesehatan

Kesehatan

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kesehatan

Program Promosi Kesehatan Dan
Pemberdayaan Masyarakat

Kesehatan

Program Pencegahan Dan Penanggulangan
Penyakit Menular dan tidak menular

Kesehatan

Program peningkatan keselamatan ibu
melahirkan dan anak

Kesehatan

Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Kesehatan

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 13

11. Peningkatan
pengembangan lingkungan Program Pengembangan Lingkungan Sehat
sehat.
12. Peningkatan pelayanan
a. Program Keluarga Berencana
Keluarga Berencana dan
Komunikasi Informasi dan
Edukasi mengenai alat
b. Program Pengembangan Model
kontrasepsi dan
Operasional BKB-Posyandu-PADU
kesehatan reproduksi
13. Peningkatan
pengembangan Pusat
Program Pengembangan Pusat Pelayanan
Pelayanan Informasi Dan
Informasi Dan Konseling KRR
Konseling KRR

7.2.3.2

Kesehatan

KB dan KS

KB dan KS

KB dan KS

Arah Kebijakan dan Program Misi 2

Kebijakan
1. Peningkatan penyediaan
bantuan operasional
pendidikan, dan bantuan
pendidikan bagi anak dari
keluarga miskin pada
jenjang PAUD, pendidikan
dasar, pendidikan
menengah, dan
pendidikan kesetaraan.
2. Peningkatan rehabilitasi
ruang kelas rusak,
penambahan kelas baru,
dan pembangunan
sekolah baru sesuai
kebutuhan.
3. Peningkatan kesempatan
studi lanjut atau mengikuti
pendidikan dan latihan bagi
tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
4. Peningkatan kapasitas
pengelola perpustakaan,
penambahan koleksi
perpustakaan, serta
pengembangan minat baca
masyarakat.
5. Peningkatan pembinaan
organisasi kepemudaan.
6. Peningkatan kemampuan
kewirausahaan pemuda.
7. Peningkatan pembinaan
dan kompetisi olahraga
unggulan.

Program

Urusan

a. Program PAUD (Taman Paditungka)

Pendidikan

b. Program pendidikan Dasar 9 Tahun

Pendidikan

c. Program Pendidikan Menengah

Pendidikan

d. Program Pendidikan Non Formal

Pendidikan

e. Program Manajemen Pelayanan
Pendidikan

Pendidikan

Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan
Tenaga Kependidikan

Pendidikan

a. Program Pengembangan Budaya Baca

Perpustakaan

b. Program Pembinaan Dan Peningkatan
Kapasitas Perpustakaan

Perpustakaan

Program pengembangan dan keserasian
kebijakan pemuda
Program peningkatan upaya penumbuhan
kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda
a. Program pengembangan kebijakan dan
manajemen olah raga
b. Program pembinaan dan pemasyarakatan
olah raga
c. Program peningkatan sarana dan
prasarana olah raga

Pemuda dan
OR
Pemuda dan
OR
Pemuda dan
OR
Pemuda dan
OR
Pemuda dan
OR

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 14

7.2.3.3

Arah Kebijakan dan Program Misi 3

Kebijakan
1. Peningkatan kuantitas jenis
perijinan, peningkatan
kualitas pelayanan perijinan
satu pintu, dan pemberian
insentif daerah bagi calon
investor.
2. Peningkatan promosi potensi
dan peluang investasi daerah
3. Peningkatan pelatihan calon
tenaga kerja dan
pengembangan kerjasama
dengan pihak swasta dalam
pendidikan dan pelatihan
kerja, serta magang kerja.
4. Peningkatan penempatan
tenaga kerja
5. Peningkatan perlindungan
terhadap tenaga kerja
6. Pengembangan destinasi
wisata unggulan, peningkatan
promosi wisata serta
pengembangan industri dan
jasa pariwisata.

7. Peningkatan pelatihan
kewirausahaan.

8. Peningkatan kapasitas
manajemen usaha dan
pemasaran produk, serta
fasilitasi akses permodalan
bagi UMKM.
9. Peningkatan SDM koperasi
dalam manajemen koperasi
10. Peningkatan kapasitas
manajemen usaha dan
pemasaran produk, serta
fasilitasi akses permodalan
bagi pelaku IKM, serta
fasilitasi sarana produksi.
11. Pengembangan sentrasentra industri potensial.
12. Peningkatan sarana dan
prasarana perdagangan

Program

Urusan

Program Peningkatan Promosi Dan
Kerjasama Investasi

Penanaman
Modal

a.

Penanaman
Modal

b.

Program Peningkatan Iklim Investasi Dan
Realisasi Investasi
Program
Penyiapan
Potensi
Sumberdaya, Sarana Dan Prasarana
Daerah

Program Peningkatan Kualitas Dan
Produktivitas Tenaga Kerja.

Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Program Perlindungan Dan Pengembangan
Lembaga Ketenagakerjaan
a. Program Pengembangan Pemasaran
Pariwisata
b. Program
Pengembangan
Destinasi
Pariwisata
c. Program Pengembangan Kemitraan
Pariwisata
a. Program Pengembangan
Kewirausahaan Dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
b. Program Pengembangan Sistem
Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah

Penanaman
Modal

Ketenagakerj
aan

Ketenagakerj
aan
Ketenagakerj
aan
Pariwisata
Pariwisata
Pariwisata
Koperasi
dan UKM
Koperasi
dan UKM

Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil
Menengah Yang Kondusif.

Koperasi
dan UKM

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan
Koperasi
a. Program Peningkatan Kapasitas Dan
Penggunaan
Iptek
Dalam
Sistem
Produksi.

Koperasi
dan UKM

b. Program Pengembangan Industri Kecil
dan Menengah

Perindustria
n
Perindustria
n

Program Pengembangan Sentra-Sentra
Perindustria
Industri Potensial.
n
a. Program
Peningkatan
Efisiensi
Perdagangan
Perdagangan Dalam Negeri

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 15

khususnya pasar tradisional,
dan penataan pedagang
kakilima.
13. Peningkatan perlindungan
terhadap konsumen
14. Penguatan kelembagaan
petani dalam berusaha tani.
15. Pengembangan agribisnis
pertanian mencakup usaha
produksi, pengolahan dan
pemasaran hasil produksi
pertanian tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan.

b. Program Pembinaan Pedagang Kaki
Lima Dan Asongan
Program Perlindungan Konsumen
Pengamanan Perdagangan

Perdagangan
Dan

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a. Program
Peningkatan
Pertanian/Perkebunan

Produksi

22. Peningkatan produksi
perikanan budidaya dan
perikanan tangkap.
23. Peningkatan Pengolahan
dan Pemasaran Produksi
Perikanan
24. Peningkatan penanganan
wilayah rawan pangan,
percepatan
penganekaragaman pangan
dan pengawasan mutu dan
keamanan pangan
25. Peningkatan penataan ruang
pada kawasan strategis dan
cepat tumbuh.
26. Peningkatan pengawasan
dan penegakan hukum
pelanggaran tata ruang.

Pertanian
Pertanian

b. Program
Peningkatan
Penerapan
Teknologi Pertanian/Perkebunan

Pertanian

c. Program
Pemberdayaan
Penyuluh
Pertanian/ Perkebunan Lapangan

Pertanian

16. Mengembangkan industri
a. Program Peningkatan Pengolahan Hasil
pertanian melalui pengolahan
Produksi Pertanian
hasil, manajemen usaha dan
b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil
penguatan sistem
Produksi Pertanian/Perkebunan
pemasaran.
17. Peningkatan pelatihan dan
Program Peningkatan Produksi Hasil
pembinaan mengenai teknik
Peternakan
budidaya ternak yang baik
a. Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Peternakan
18. Peningkatan promosi potensi
hewan ternak dan hasil ikutan b. Program Peningkatan Pengolahan Hasil
Produksi Peternakan
19. Peningkatan fasilitasi sarana
dan prasarana teknologi
Program Peningkatan Penerapan Teknologi
peternakan dan penerapan
Peternakan
inseminasi buatan.
20. Peningkatan pencegahan
penyebaran penyakit
Program Pencegahan Dan Penanggulangan
zoonosis dan pengobatan
Penyakit Ternak
ternak yang sakit.

21. Peningkatan pemberdayaan
ekonomi masyarakat pesisir

Perdagangan

a. Program Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir
b. Program Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Pengawasan dan Pengendalian
Sumber Daya Kelautan
a. Program
Pengembangan
Budidaya
Perikanan
b. Program Pengembangan Perikanan
Tangkap
c. Program
Pengembangan
Sistem
Penyuluhan Perikanan
Program Optimalisasi Pengolahan dan
Pemasaran Produksi Perikanan

Pertanian
Pertanian

Pertanian
Pertanian
Pertanian

Pertanian

Pertanian

Perikanan
dan kelautan
Perikanan
dan kelautan
Perikanan
dan kelautan
Perikanan
dan kelautan
Perikanan
dan kelautan
Perikanan
dan kelautan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Ketahanan
Pangan

Program Perencanaan Tata Ruang

Penataan
ruang

a.

Program Pemanfaatan Ruang

b.

Program Pengendalian Pemanfaatan

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Penataan
ruang
Penataan

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 16

27. Peningkatan Penataan
Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan Dan
Pemanfaatan Tanah dan
Penyelesaian Konflik-Konflik
Pertanahan.
28. Penanganan lahan kritis dan
pengembangan hutan rakyat
terutama di wilayah rawan
longsor dan erosi.
29. Peningkatan pembinaan dan
penertiban industri hasil
hutan.

a.

b.

Program Penyelesaian Konflik-Konflik
Pertanahan

a.

Program Pemanfaatan Potensi Sumber
Daya Hutan.
Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan.
Program Perlindungan Dan Konservasi
Sumber Daya Hutan.

b.
c.

Program Pembinaan Dan Penertiban Industri
Hasil Hutan
a.

30. Peningkatan pencegahan
pengawasan kegiatan usaha
masyarakat yang berpotensi
merusak lingkungan dan
pengembangan instalasi
pengolahan limbah komunal.

31. Peningkatan pembangunan
dan peningkatan kualitas
ruang terbuka hijau di
kawasan perkotaan.

b.
c.

d.

b.

33. Peningkatan jaringan listrik
dan energi alternatif yang
ramah lingkungan.
34.

35.

36.
37.

c.

a.

ruang
Pertanahan

Pertanahan
Kehutanan
Kehutanan
Kehutanan
Kehutanan

Program Pengendalian Pencemaran Dan
Perusakan Lingkungan Hidup
Program Peningkatan Pengendalian
Polusi
Program Perlindungan Dan Konservasi
Sumber Daya Alam

Lingkungan
Hidup
Lingkungan
Hidup
Lingkungan
Hidup

Program Peningkatan Kualitas Dan
Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan
Lingkungan Hidup.

Lingkungan
Hidup

Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
(RTH)
a.

32. Peningkatan pengawasan
aktivitas pertambangan baik
berijin maupun tanpa ijin.

Ruang
Program Penataan Penguasaan,
Pemilikan, Penggunaan Dan
Pemanfaatan Tanah

Program pembinaan dan pengawasan
bidang pertambangan
Program penataan wilayah dan usaha
konservasi lingkungan, geologi,
pertambangan dan air bawah tanah
Program inventarisasi dan
pengembangan potensi dan teknologi
geologi, pertambangan dan air bawah
tanah
Program pengembangan energi alternatif

b.

Program pembinaan dan pengembangan
bidang ketenagalistrikan
a. Program Pembangunan Jalan Dan
Peningkatan pembangunan/
Jembatan
rehabilitasi jalan dan
b. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan
jembatan yang berkondisi
dan Jembatan
rusak dan pembangunan
c.
Program Pembangunan Infrastruktur
drainase
Perdesaan
Peningkatan
Program Pengembangan Dan Pengelolaan
pembangunan/rehabilitasi
Jaringan Irigasi, Rawa Dan Jaringan
jaringan irigasi dan rawa
Pengairan Lainnya
Peningkatan penyediaan dan Peningkatan penyediaan dan pengelolaan air
pengelolaan air baku
baku
a. Program Pembangunan Prasarana Dan
Peningkatan fasilitas
Fasilitas Perhubungan
terminal, sarana keselamatan
b. Program Rehabilitasi Dan Pemeliharaan
lalu lintas, perbaikan
Prasarana Dan Fasilitas LLAJ
manajemen transportasi, dan
peningkatan ketertiban lalu
c. Program Peningkatan Pelayanan
lintas.
Angkutan

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Lingkungan
Hidup
ESDM
ESDM

ESDM

ESDM
ESDM
Pekerjaan
Umum
Pekerjaan
Umum
Pekerjaan
Umum
Pekerjaan
Umum
Pekerjaan
Umum
Perhubungan
Perhubungan
Perhubungan

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 17

d.
e.

7.2.3.4

Program Pengendalian Dan
Perhubungan
Pengamanan Lalu Lintas
Program Peningkatan Kelaikan
Perhubungan
Pengoperasian Kendaraan Bermotor.
Program pengembangan perumahan
Perumahan
Program
pemberdayaan
komunitas
Perumahan
perumahan

38. Pengembangan perumahan
sederhana dan sarana
prasarana yang memadai.

a.
b.

39. Peningkatan rehabilitasi
rumah tidak layak huni dan
pembangunan sarana air
bersih dan sanitasi bagi bagi
keluarga tidak mampu.

Program lingkungan sehat perumahan

Perumahan

Arah Kebijakan dan Program Misi 4
Kebijakan
1.

2.

Program

Peningkatan pelayanan
Program penataan administrasi
administrasi kependudukan
kependudukan
dan catatan sipil
a. Program pemberdayaan fakir miskin,
Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) Lainnya.
b. Program pelayanan dan rehabilitasi
kesejahteraan sosial. Program
pembinaan anak terlantar.
Peningkatan penanganan
c. Program pembinaan para penyandang
Penyandang Masalah
cacat dan trauma.
Kesejahteraan Sosial.
d. Program pembinaan panti asuhan/ panti
jompo.
e. Program pembinaan eks penyandang
penyakit sosial (eks narapidana, PSK,
narkoba dan penyakit sosial lainnya).
f. Program pemberdayaan kelembagaan
kesejahteraan sosial.
a.

3.

b.
Peningkatan
pemberdayaan masyarakat
dalam pengembangan
c.
usaha ekonomi perdesaan
dan Peningkatan Kapasitas
aparatur desa.
d.

e.
4.

Peningkatan
penyelenggaraan kegiatan
anggaran responsif gender
di masing-masing SKPD.

Program peningkatan keberdayaan
masyarakat pedesaan
Program pengembangan lembaga
ekonomi pedesaan
Program peningkatan partisipasi
masyarakat dalam membangun desa
Program peningkatan kapasitas aparatur
pemerintahan desa
Program Peningkatan Peran Perempuan
di Perdesaan

Program peningkatan peran serta dan
kesetaraan gender dalam pembangunan

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Urusan
Kependudukan
dan Catatan
Sipil
Sosial

Sosial
Sosial
Sosial
Sosial
Sosial
Pemberdayaan
Masyarakatdan
Desa
Pemberdayaan
Masyarakatdan
Desa
Pemberdayaan
Masyarakatdan
Desa
Pemberdayaan
Masyarakatdan
Desa
Pemberdayaan
Masyarakatdan
Desa
PP dan PA

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 18

5.

6.

7.

7.2.3.5

Peningkatan koordinasi
kelembagaan PUG,
pembentukan regulasi
daerah untuk mendukung
kebijakan pembangunan
yang responsif gender,
serta advokasi, sosialisasi,
pelatihan, seminar untuk
mensosialisasikan PUG.
Peningkatan kualitas
penanganan terhadap
korban kekerasan dan
peningkatan
pemberdayaan perempuan.
Peningkatan penyediaan
sarana dan prasarana
transmigrasi

Program peningkatan kelembagaan
pengarusutamaan gender dan anak

a.

b.

Program keserasian kebijakan
peningkatan kualitas perempuan dan
anak
Program peningkatan kualitas hidup dan
perlindungan perempuan dan anak

Program pengembangan wilayah transmigrasi

PP dan PA
PP dan PA
Transmigrasi

Arah Kebijakan dan Program Misi 5
Kebijakan
1. Peningkatan
penyelenggaraan dan
partisipasi event-event
budaya di tingkat daerah,
provinsi dan nasional, serta
pelestarian kekayaan
budaya.

7.2.3.6

PP dan PA

Program
a.
b.

Program Pengembangan Nilai Budaya.
Program
Pengelolaan
Kekayaan
Budaya

c.

Program Pengelolaan Keragaman
Budaya

Urusan
Kebudayaan
Kebudayaan
Kebudayaan

Arah Kebijakan dan Program Misi 6
Kebijakan
1. Peningkatan pendidikan
politik masyarakat.
2. Peningkatan pengetahuan
masyarakat mengenai
wawasan kebangsaan
3. Peningkatan keamanan
dan kenyamanan
lingkungan
4. Pemeliharaan
kantrantibmas dan
pencegahan tindak
kriminal.
5. Peningkatan
pemberantasan penyakit
masyarakat (pekat).

Program
Program pendidikan politik masyarakat
a.
b.

Program pengembangan wawasan
kebangsaan
Program kemitraan pengembangan
wawasan kebangsaan

7. Peningkatan koordinasi dan
pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan

Kesbangpolda
gri
Kesbangpolda
gri
Kesbangpolda
gri

Program peningkatan keamanan dan
kenyamanan lingkungan

Kesbangpolda
gri

Program pemeliharaan kantrantibmas dan
pencegahan tindak kriminal

Kesbangpolda
gri

Program peningkatan pemberantasan
penyakit masyarakat (pekat).

Kesbangpolda
gri

a.
6. Peningkatan pendapatan
dan pengelolaan keuangan
dan aset daerah.

Urusan

Program peningkatan dan
pengembangan pengelolaan keuangan
daerah
b. Program pembinaan dan fasilitasi
pengelolaan keuangan desa
a. Program
peningkatan
sistem
pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Otonomi
daerah
Otonomi
daerah
Otonomi
daerah

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 19

pembangunan daerah dan
dan tindak lanjut hasil
pengawasan.
8. Peningkatan pendidikan
kedinasan, peningkatan
kapasitas sumberdaya
aparatur, tenaga pemeriksa
dan pengawas.
9. Peningkatan kapasitas
lembaga perwakilan rakyat
daerah mengenai tugas dan
fungsi DPRD.

10. Peningkatan pelayanan
kedinasan

b. Program penataan dan penyempurnaan
kebijakan
sistem
dan
prosedur
pengawasan
a.

Program pendidikan kedinasan

b.

Program peningkatan kapasitas
sumberdaya aparatur
Program peningkatan profesionalisme
tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan

c.

Program peningkatan kapasitas lembaga
perwakilan rakyat daerah
a.

Program peningkatan pelayanan
kedinasan kepala daerah/ wakil kepala
daerah.

b.

Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Program optimalisasi pemanfaatan
teknologi informasi
Program mengintensifkan penanganan
pengaduan masyarakat
Program perbaikan sistem administrasi
kearsipan
Program penyelamatan dan pelestarian
dokumen/arsip daerah
Program peningkatan kualitas pelayanan
informasi kearsipan

c.
d.

11. Peningkatan pemanfaatan
teknologi informasi dan
penanganan pengaduan
masyarakat.

a.
b.
a.

12. Peningkatan kapasitas
arsiparis dan aparatur di
SKPD dalam pengelolaan
arsip secara baku

b.
c.
a.

b.
13. Peningkatan sarana
prasarana teknologi
informasi secara merata di
c.
SKPD dan ruang publik.

14. Penetapan prioritas
penyusunan dokumen
perencanaan
pembangunan daerah dan
sektoral dengan
mempertimbangkan
amanat peraturan
perundang-undangan
serta kemendesakan
kebutuhan.

Program pengembangan komunikasi,
informasi dan media massa
Program kerjasama informasi dan media
massa
Program peningkatan tata laksana
komunikasi dan informatika

d.

Program fasilitasi peningkatan SDM
bidang komunikasi dan informasi

a.

Program Pengembangan Data Dan
Informasi Perencanaan Pembangunan.

b.

Program kerjasama pembangunan

c.

Program Perencanaan Pengembangan
Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Perencanaan Pembangunan Daerah.
Program Perencanaan Pembangunan
Daerah.
Program Perencanaan Pembangunan
Ekonomi.

d.
e.
f.
g.

Program Perencanaan Sosial Budaya.

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Otonomi
daerah
Otonomi
daerah
Otonomi
daerah
Otonomi
daerah
Otonomi
daerah
Otonomi
daerah
Otonomi
daerah
Otonomi
daerah
Otonomi
daerah
Otonomi
daerah
Otonomi
daerah
kearsipan
kearsipan
kearsipan
Komunikasi
dan
Informatika
Komunikasi
dan
Informatika
Komunikasi
dan
Informatika
Komunikasi
dan
Informatika
Perencanaan
Pembangunan
Perencanaan
Pembangunan
Perencanaan
Pembangunan
Perencanaan
Pembangunan
Perencanaan
Pembangunan
Perencanaan
Pembangunan
Perencanaan
Pembangunan

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 20

h.
15. Peningkatan modifikasi
dan penyempurnaan
terhadap isi (jenis dan
ragam data) serta upaya
untuk up dating penyajian
data dan informasi statistik
daerah.

7.3.

Program Perencanaan Prasarana
Wilayah Dan Sumber Daya Alam.

Program pengembangan
data/informasi/statistik daerah

Perencanaan
Pembangunan

statistik

ARAHAN RENCANA INDUK (SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) PAM
KABUPATEN BONE (RISPAM)

Berdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian
atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan
dan memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya. RI-SPAM dapat berupa RI-SPAM
dalam satu wilayah administrasi maupun lintas kabupaten/kota/provinsi.
Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM memperhatikan aspek keterpaduan dengan
prasarana dan sarana sanitasi sejak dari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka
perlindungan dan pelestarian air.
Di dalam RI-SPAM, hal yang perlu dikutip pada bagian ini untuk dijadikan arahan
pengembangan kebijakan dan strategi pengembangan SPAM adalah bagian Rencana
Pengembangan SPAM yang terdiri dari :
a.

Kebijakan, Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah;

b.

Rencana Sistem Pelayanan;

c.

Rencana Pengembangan SPAM; dan

d.

Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum.

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 21

7.4.

ARAHAN STRATEGIS SANITASI KOTA (SSK)
Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun

untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi Kabupaten yang berisi potret kondisi sanitasi kota
saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK disusun
oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Bone di dukung fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah
provinsi. Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten Bone berpedoman pada prinsip :
a.

Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);

b.

Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);

c.

Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan

d.

Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’.
SSK dijadikan acuan dalam penyusunan RPI2JM terutama untuk sektor Penyehatan

Lingkungan dan Permukiman. Dalam SSK beberapa hal yang perlu dikutip pada bagian ini adalah :
a.

Kerangka kerja pembangunan sanitasi yang meliputi: Visi dan Misi

b.

Tujuan, Sasaran dan Strategi Sektor Sanitasi, yang meliputi :

7.5.

o

Sub Sektor Air Limbah Domestik;

o

Sub Sektor Persampahan;

o

Sub Sektor Drainase Lingkungan; dan

o

Aspek Higiene/Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

ARAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata

Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan rancang bangun suatu
lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan
bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan,
rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan
pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan. Materi pokok dalam
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan meliputi :
a.

Program Bangunan dan Lingkungan;

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 22

b.

Rencana Umum dan Panduan Rancangan;

c.

Rencana Investasi;

d.

Ketentuan Pengendalian Rencana; dan

e.

Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
RTBL dapat berupa rencana aksi/kegiatan komunitas, rencana penataan lingkungan, atau

panduan rancang kota. Muatan RTBL yang perlu dikutip dan diacu dalam RPI2JM yaitu Konsep
Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan yang meliputi :
a.

Visi Pembangunan;

b.

Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan;

c.

Konsep Komponen Perancangan Kawasan; dan

d.

Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya.

7.6.

ARAHAN STRATEGIS PENGEMBANGAN PERMUKIMAN & INFRASTRUKTUR
PERKOTAAN (SPPIP) KABUPATEN BONE
Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan merupakan suatu dokumen

strategi operasional dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang sinergi
dengan arah pengembangan kota, sehingga dapat menjadi acuan yang jelas bagi penerapan
program-program pembangunan infrastruktur Cipta Karya. SPPIP memuat arahan kebijakan dan
strategi pembangunan infrastruktur permukiman makro pada skala kabupaten/kota yang berbasis
pada rencana tata ruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD). SPPIP memiliki beberapa
fungsi, yaitu :
a. sebagai acuan bagi implementasi program-program pembangunan permukiman dan infrastruktur
perkotaan, sehingga dapat terintegrasi dengan program-program pembangunan lainnya yang telah
ada;
b. Sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan program sektoral bidang Cipta Karya
di daerah;
c. Sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPI2JM;
d. Sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan dan strategi pembangunan permukiman dan
infrastruktur perkotaan yang tertuang di berbagai dokumen; dan

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 23

e. Sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan yang terkait dengan pembangunan
permukiman dan infrastruktur perkotaan.
7.7.1

Potensi dan Permasalahan Permukiman Infrastruktur Perkotaan

7.7.1.1 Potensi Pengembangan Kawasan
A. Simpul Transportasi Darat
Kawasan perkotaan Watampone didalamnya terdapat Pelabuhan Penyeberangan Bajoe
yang menghubungkan Kota Makassar – Kota Kendari. Lalu lintas angkutan penumpang dan
barang melalui Pelabuhan Penyeberangan Bajoe ini intensitasnya cukup tinggi setiap
harinya. Kondisi tersebut berdampak langsung pada aktivitas perekonomian di kawasan
perkotaan Watampone, terkait dengan posisi kawasan perkotaan Watampone sebagai
daerah transit bagi para pelintas di jalur trans Sulawesi tersebut. Disamping manfaat
langsung ke masyarakat dari aktivitas ekonomi mikro, juga menjadi salah satu sumber
pendapatan asli daerah (PAD) melalui penarikan retribusi daerah terhadap kendaraan yang
masuk dan keluar Pelabuhan Penyeberangan Bajoe tersebut.
B. Sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dalam Struktur Ruang Nasional
Dari 24 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan terdapat 7 kabupaten/kota
yang ditetapkan dalam kebijakan spasial nasional sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW),
dan salah satunya adalah Kawasan Perkotaan Watampone (ibukota Kabupaten Bone).
Dengan fungsi dan peran sebagai PKW ini tentunya berimplikasi langsung terhadap skup
pelayanan beberapa komponen wilayah dalam kawasan perkotaan Watampone. Dimana
beberapa komponen wilayah dibangun dan dikembangkan tidak hanya untuk melayani
wilayah Kabupaten Bone saja, tetapi juga bagi daerah-daerah tetangganya, sehingga dengan
demikian kawasan perkotaan Watampone akan lebih memiliki daya tarik terhadap berbagai
aktivitas masyarakat, baik ekonomi, sosial, dan budaya, serta jasa pelayanan.
C. Lahan
Kondisi pola pemanfaatan lahan saat ini dominan masih merupakan lahan yang belum
terbangun, dengan jenis peruntukan berupa persawahan, lahan kosong, kebun campuran,
dan semak belukar. Dengan kawasan seluas 12.635 ha, yang baru merupakan areal
terbangun baru seluas 1.516 ha, atau sebesar 12%. Adapun jenis pemanfaatan lahan pada

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Review Dokumen
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infarstruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
Keciptakaryaan Kab. Bone Tahun 2015
Bab 7 - 24

kawasan perencanaan yang merupakan kegiatan budidaya perkotaan, yakni permukiman,
perkantoran, perdagangan, jasa komersial, pendidikan, peribadahan, olah raga, sosial,
pemerintahan, dan jaringan