KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN DELI SERDANG

BANTUAN TEKNIS RPI2JM

  DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Deli Serdang 2015 - 2019 Bab .5 KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN DELI SERDANG

  5.1. KETERPADUAN STRATEGI DAN RENCANA PEMBANGUNAN Berdasarkan dari hasil penjabaran strategi dan kebijakan sebelumnya, maka dapat disusun Strategi Pembangunan pada Kabupaten Deli Serdang yang meliputi:

  a. RTRW Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007-2027 sebagai acuan arahan spasial;

  b. RPJMD Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014-2019 sebagai acuan arahan pembangunan;

  c. SPPIP Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011 & RPKPP Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 sebagai acuan arahan pengembangan permukiman; d. RI-SPAM Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 sebagai arahan pengembangan air minum; dan e. SSK Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010 sebagai arahan pengembangan sektor sanitasi.

  f. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

  g. Arahan Kawasan Kumuh Kabupaten Deli Serdang berdasarkan Dokumen SPPIP Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011. Strategi pembangunan Kabupaten Deli Serdang dirumuskan berdasarkan visi dan misi, arah kebijakan pembangunan infrastruktur, dan strategi pembangunan yang mengacu dari RPJMD Kabupaten Deli Serdang, RTRW Kabupaten Deli Serdang, SPPIP, RI-SPAM dan RPKPP, RTBL Kabupaten Deli Serdang. Strategi pembangunan ini disusun untuk memberikan arah dan pedoman bagi penyelenggara pengembangan dan pembangunan infrastruktur khususnya bidang Cipta Karya untuk mencapai tujuan strategis yang tepat sasaran dan terpadu.

  5.2. ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN DELI SERDANG Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang, dilakukan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara, Rencana Tata Ruang Kawasan Mebidangro serta memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota perbatasan. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Deli Serdang disusun sebagai dasar dan pedoman untuk (pasal 26 ayat 2 UU No. 26/2007) : a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah;

  b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah;

  c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten;

  d. Perwujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor;

  e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan f. Penataan ruang kawasan strategis kabupaten.

BANTUAN TEKNIS RPI2JM

  DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Deli Serdang 2015 - 2019

  Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan mempertimbangkan potensi dan masalah serta kedudukan wilayah Kabupaten Deli Serdang dalam wilayah regional yang lebih luas, dijelaskan bahwa penataan Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berwawasan lingkungan meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung pertumbuhan perekonomian guna meningkatkan kemandirian pangan melalui sektor pertanian, perikanan dan kelautan serta mewujudkan keterpaduan penataan ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang dalam mendukung Kawasan Perkotaan Mebidangro dan wilayah sekitarnya.

  5.2.1. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang merupakan arahan perwujudan ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang yang ingin dicapai pada masa yang akan datang (sampai dengan tahun 2030).

  Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang dirumuskan berdasarkan: 1) visi dan misi pembangunan Kabupaten Deli Serdang; 2) karakteristik wilayah; 3) potensi, masalah dan isu strategis wilayah ; serta 4) kondisi objektif yang diinginkan Berdasarkan rumusan diatas, maka ditetapkan Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Deli Serdang, yaitu : a Mewujudkan ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang yang aman, nyaman, produktif dan berwawasan lingkungan; b Meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung pertumbuhan perekonomian sesuai dengan kebijakan pengelolaan Tata Ruang; c Meningkatkan kemandirian pangan melalui optimalisasi dan revitalisasi pertanian, perikanan dan kelautan; d Mewujudkan keterpaduan pentaan ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang dalam mendukung Kawasan Perkotaan Mebidangro dan wilayah sekitarnya.

  5.2.2. Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang Untuk mencapai tujuan penataan ruang di atas, maka ditetapkan kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang, yaitu :

  a. Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mengembalikan keseimbangan ekosistem; b. Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup; c. Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi perlindungan kawasan, dan melestarikan keunikan bentang alam.

  BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kabupaten Deli Serdang 2015 - 2019 DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

  d. Pengembangan pusat-pusat pelayanan wilayah dan pusat-pusat kegiatan utama secara merata sesuai dengan daya dukung dan potensinya guna meningkatkan perekonomian wilayah; e. Penyediaan prasarana dan sarana wilayah di pusat-pusat kegiatan dan antar pusat kegiatan serta antar pusat kegiatan dengan seluruh wilayah di Kabupaten Deli Serdang; f. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan telekomunikasi, sumber daya energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah kabupaten.

  g. Peningkatan sektor-sektor ekonomi unggulan yang produktif dan berdaya saing tinggi;

  h. Peningkatan luas dan produksi pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian; i. Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budi daya; j. Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan; k. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan perekonomian wilayah yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian nasional, dan l. Pemanfaatan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; m. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara. n. Penataan dan pengembangan pusat-pusat kegiatan yang dapat memantapkan peran dan fungsi Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kawasan

  Perkotaan Metropolitan Mebidangro; o. Penguatan pusat-pusat kegiatan wilayah Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari kota- kota di Kawasan Perkotaan Metropolitan Mebidangro; p. Penyediaan prasarana dan sarana untuk kelancaran pelayanan di wilayah Kawasan Perkotaan Metropolitan Mebidangro.

  5.2.3. Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang Adapun Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang, antara lain yaitu :

  a. Menetapkan kawasan yang berfungsi lindung minimal sebesar 30% dari luas total wilayah;

  b. Mempertahankan luasan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup;

  c. Mengembangkan kawasan selatan sebagai kawasan lindung dan kawasan suaka alam;

  d. Menetapkan dan mengembangkan kawasan sempadan sungai, sempadan pantai dan kawasan sekitar danau atau waduk sebagai kawasan lindung.

  e. Mengembangkan kawasan sepanjang pantai sebagai kawasan lindung; dan

  f. Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah.

  g. Mengembangkan pusat-pusat kegiatan baru di kawasan yang belum terlayani oleh pusat kegiatan, sesuai dengan daya tampung dan potensi wilayahnya; h. Membangun dan meningkatkan jaringan jalan yang menghubungkan antar pusat pelayanan dan antar pusat kegiatan; i. Membangun dan meningkatkan akses jaringan jalan yang menghubungkan Bandara

  Kualanamu dengan pusat-pusat pelayanan dan pusat-pusat kegiatan wilayah di Kabupaten Deli Serdang;

BANTUAN TEKNIS RPI2JM

  DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Deli Serdang 2015 - 2019

  j. Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi wilayah dan regional, mengembangkan jaringan jalan baru untuk membuka akses kepada kantong-kantong produksi dan meningkatkan aksesibiltas kepada wilayah sekitarnya; k. Menjadikan sektor transportasi sebagai sektor unggulan melalui pengintegrasian moda transportasi yang ada (Bandara Kuala Namu, Terminal, Stasiun Kereta Api) yang didukung oleh prasarana dan sarana transportasi, sehingga menghasilkan nilai tambah bagi perkembangan wilayah; dan l. Mengembangkan Stasiun Kereta Api Baru menjadi Transit Oriented Development (TOD) sebagai sarana transportasi massal untuk mendukung Bandara Kualanamu, seperti, Stasiun Aras

  Kabu, Galang, Deli Tua dan Pancur Batu. m. Meningkatkan dan mengembangkan waduk Lau Simeme sebagai bendungan multifungsi, sebagai sumber air minum, pengendalian banjir, pembangkit listrik tenaga air, irigasi, dan pariwisata.

  5.2.4. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang sampai Tahun 2030 dikembangkan dengan konsentrasi fokus untuk pengembangan wilayah metropolitan (mencakup 22 kecamatan di Kabupaten Deli Serdang) dan wilayah selatan (agropolitan dan kawasan lindung). Dari penetapan pusat pelayanan tersebut diharapkan dapat menciptakan implikasi perkembangan terutama di Wilayah Kabupaten Deli Serdang yang berbatasan langsung atau mengelilingi Kota Medan sebagai Pusat Kegiatan Nasional maupun wilayah bagian selatan sebagai kawasan lindung.

  Sedangkan Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten yang meliputi : PKN (Pusat Kegiatan Nasional), PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) dan PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan). PKN yang ditetapkan di Kabupaten Deli serdang adalah Lubuk Pakam. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Sedangkan PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya alam, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman pedesaan, pelayanan jasa pemerintahan kecamatan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi kecamatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel dan Gambar berikut ini :

  BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kabupaten Deli Serdang 2015 - 2019 DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Tabel 5.1 Arahan Sistem Perkotaan Kabupaten Deli Serdang

  Berdasarkan RTRWP Sumut Dan RTR Kawasan Mebidangro

  No. SISTEM PERKOTAAN RTRWP SUMATERA UTARA RTR KAWASAN MEBIDANGR0 RTRW KABUPATEN DELI SERDANG

  1 Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)

  • >Lubuk Pakam; Pusat Kegiatan Primer :
  • Pasar Induk Kecamatan Pancur Batu;
  • Kawasan Industri di Kecamatan Tanjung Morawa, Hamparan Perak dan Percut Sei Tuan;
  • Kawasan Pariwisata di Kecamatan Sibolangit dan Pantai L
  • Lubuk Pakam
  • >Pusat Kegiatan Sekunder:
  • Lubuk Pakam;
  • Sunggal;
  • Pancur Batu;
  • Deli Tua;
  • Tanjung Morawa;
  • Hamparan Perak;
  • Pagar Merbau;
  • Batang Kuis;
  • Percut Sei Tuan;
  • Temb
  • Pancur Batu;
  • Tanjung Morawa;
  • Hamparan Perak;
  • Percut Sei Tuan;
  • Sunggal;
  • Deli Tua;
  • Pagar Merbau;
  • Batang Kuis; - Sibolangit.
  • Pusat Pelayanan Perdesaan :
  • Namorambe;
  • Sibolangit;
  • Bangun Purba;
  • Gunung Meriah;
  • Biru-biru;
  • Kutalimbaru;
  • STM Hilir; - STM Hulu.
  • Gunung Meriah;
  • STM Hulu;
  • Kutalimbaru;
  • Namo Rambe;
  • Biru-biru;
  • STM Hilir;
  • Bangun Purba;
  • Galang;
  • Patumbak;
  • Labuhan Deli;
  • Pantai Labu; - Beringin.
    • Pusat perdagangan dan jasa regional
    • Pusat distribusi dan kolektor barang & jasa regional
    • Pusat transportasi darat, laut, dan udara regional
    • • Pendidikan tinggi

    • Industri
    • Perdagangan dan jasa;
    • Kota transit;
    • Pusat pelayanan fasilitas sosial dan umum;
    • Permukiman perkotaan
    • >Perdagangan dan jasa regional (pasar induk dan

      terminal sayur);

    • TOD (Transit Oriented Development);

  2 Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

  3 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)

  4 Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)

  Sumber : Draft RTRW Provinsi Sumatera Utara, tahun 2007-2027;

Tabel 5.2. Rencana Sistem Perkotaan Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2030

  No. HIRARKI KOTA FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN

  1 Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Mebidangro

  2 Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Lubuk Pakam; • Pusat pemerintahan kabupaten;

  3 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Pancur Batu

BANTUAN TEKNIS RPI2JM

  DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Deli Serdang 2015 - 2019

  • Pendidikan dan olah raga;
  • Pariwisata; • Perumahan dan permukiman.

  Tanjung • Perdagangan dan jasa lokal; Morawa • Industri;

  • Perumahan dan permukiman.
  • Perdagangan dan jasa; Hamparan Perak • Industri;
  • Kawasan konservasi (Kawasan Suaka Alam);
  • • Pariwisata, dan

  • • Kegiatan Militer

    • Perumahan dan permukiman.

  

Percut Sei • Perdagangan dan jasa regional;

  • Pengolahan pertanian dan perikanan; Tuan • Perumahan dan permukiman.
  • Industri;
  • Pusat pendidikan dan olah raga;
  • Perdagangan dan jasa lokal; Sunggal • Industri; • Perumahan dan permukiman.
  • Pertanian; Deli Tua • Perdagangan dan jasa regional (pasar induk sayuran);
  • TOD (Transit Oriented Development);
  • • Pelayanan sosial

    • Perumahan dan permukiman.
  • Perdagangan dan jasa lokal; Pagar Merbau • Pengolahan pertanian dan perkebunan; • Perumahan dan permukiman.

  Batang Kuis • Perdagangan dan jasa lokal;

  • Pengolahan pertanian dan perkebunan;
  • TOD (Transit Oriented Development);
  • Perumahan dan permukiman; Sibolangit • Perdagangan dan jasa lokal;
  • Pariwisata;
  • Agropolitan • Kawasan konservasi (Kawasan Suaka Alam) • Perumahan dan permukiman.

  4 Pusat Galang • Perdagangan dan jasa lokal; Pelayanan • Pengolahan pertanian dan perkebunan; Lingkungan • TOD (Transit Oriented Development); (PPL) • Militer

  • Perumahan dan permukiman.
  • Pengolahan pertanian; Gunung Meriah • Kehutanan Namo • Pengolahan pertanian; Rambe • Perumahan • Pariwisata Bangun • Pengolahan pertanian dan perkebunan;
  • Perumahan dan permukiman; Purba • Pengolahan pertanian dan perkebunan; Patumbak • Perumahan;
  • Industri; • Perdagangan dan jasa.
  • Pengolahan pertanian; STM Hulu • Kehutanan • Pariwisata Kutalimbaru • Pengolahan pertanian dan perkebunan;
  • Perumahan dan permukiman;
  • Kehutanan • Pengolahan pertanian; Biru-biru
  • Pariwisata

BANTUAN TEKNIS RPI2JM

  DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Deli Serdang 2015 - 2019 STM Hilir • Pengolahan pertanian;

  • • Kehutanan

    • Pengolahan pertanian dan perikanan; Labuhan Deli • RTH;
  • Industri • Perumahan dan permukiman; • Perdagangan dan jasa.

  Pantai Labu • Pengolahan pertanian dan perikanan;

  • • Transpotasi;

  • Perdagangan dan jasa;
  • Perumahan dan permukiman
  • Pengolahan pertanian; Beringin

    • Transpotasi;

  • Perdagangan dan jasa;
  • Perumahan dan permukiman

  Sumber : Rencana

  5.2.5. Rencana Sistem Prasarana Rencana sistem prasarana pengelolaan lingkungan terdiri dari sistem persampahan, drainase, dan sanitasi. Secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut : A. Sistem Persampahan Penduduk Kabupaten Deli Serdang pada Tahun 2030 diperkirakan berjumlah 3.183.860 jiwa.

  Implikasi perkembangan penduduk ini adalah bertambahnya jumlah timbulan sampah yang diperkirakan berbanding lurus dengan pertambahan jumlah penduduk. Agar dapat melayani persampahan hingga tahun 2030, diperlukan penambahan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan yang antara lain meliputi alat angkut sampah, kontainer/TPS, sistem transfer depo dan TPA. Sementara itu wilayah dengan konsentrasi perkembangan produksi tinggi (kawasan perkotaan) meliputi Kecamatan Lubuk Pakam, Beringin, Pantai Labu, Batang Kuis, Tanjung Morawa, Percut Sei Tuan, Labuhan Deli, Patumbak, Deli Tua, Pancur Batu, Sunggal dan Kutalimbaru yang merupakan wilayah potensial produksi sampah sehingga wilayah ini merupakan prioritas pelayanan prasarana pengelolaan lingkungan.

  Berdasarkan pertimbangan di atas, maka rencana pengelolaan persampahan adalah sebagai berikut :

  1. Pembangunan dan atau perluasan TPA STM Hilir, TPA Namo Bintang dan TPA Pancur Batu;

  2. Sedangkan TPA Regional diarahkan pada wilayah Kabupaten Deli Serdang yang memiliki potensi kelayakan regional, yaitu TPA di Kecamatan STM Hilir.

  3. Penambahan jumlah TPS dan perluasan jangkauan pelayanan terutama pada kawasan perkotaan.

  4. Pengembangan usaha daur ulang sampah, kertas dan plastik (sampah kering).

  5. Sistem pengelolaan TPA yang dikembangkan adalah Controlled Landfill, sedangkan TPA Regional direncanakan dengan system Sanitary Landfill.

  6. Peningkatan kesadaran (peranserta) masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

  BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kabupaten Deli Serdang 2015 - 2019 DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

  7. Pengefektifan fungsi pemulung dengan pembangkitan kegiatan daur ulang sampah menjadi produk-produk yang berdayaguna.

  8. Penambahan sarana pengangkutan dan petugas persampahan.

  9. Pengomposan sampah-sampah organik dan pembangunan fasilitas tempat pemisahan jenis sampah organik dan anorganik yang dilakukan oleh masyarakat mulai dari rumah- rumah sampai tempat-tempat umum, dimana pemerintah menyediakan sarana tong sampah untuk memilah-milah sampah tersebut.

  10. Re-design Tempat/Lahan Pembuangan Akhir yang ada untuk mencegah akibat yang ditimbulkan kedepan.

  11. Menggunakan incinerator untuk mengurangi timbunan sampah.

  12. Menggunakan movable incinerator berukuran kecil dan dapat dimuat di atas truk yang merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi jumlah truk sampah dan volume timbunan sampah pada TPA.

  13. Pemerintah mengeluarkan aturan-aturan yang diperlukan dan yang lebih tegas mengenai pembuangan sampah ini, antara lain memberikan denda kepada pihak yang membuang sampah sembarangan, sistem restribusi sampah, tarif pengelolaan, dan lain-lain.

  14. Frekwensi pelayanan dibagi menjadi beberapa kondisi sebagai berikut :  Wilayah dengan pelayanan intensif adalah daerah di jalan protokol, pusat Kabupaten, kawasan permukiman perkotaan tidak teratur dan daerah komersil.

   Wilayah dengan pelayanan menengah adalah kawasan permukiman teratur.  Wilayah dengan pelayanan rendah adalah daerah pinggiran Kabupaten.

  15. Khusus untuk kawasan Bandara Internasional Kualanamu, penanganan masalah persampahan dilakukan secara khusus.

  B. Sistem Drainase Drainase merupakan sistem jaringan dan distribusi drainase suatu lingkungan yang berfungsi sebagai pematus bagi lingkungan, yang terintegrasi dengan sistem jaringan drainase makro dari wilayah regional yang lebih luas.

  Rencana pengembangan sistem drainase di Kabupaten Deli Serdang dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Pembangunan dan peningkatan kapasitas saluran drainase untuk mengatasi masalah genangan air terutama di kawasan perkotaan, padat penduduk dan atau rawan banjir; b. Pembangunan saluran dengan konstruksi tertutup dibangun pada kawasan perdagangan, perkantoran dan kawasan komersil; c. Pengembangan sistem tercampur (yaitu menyatukan air limbah dan air hujan dalam satu satu saluran) dikembangkan untuk air limbah dari kegiatan non-domestik dan kegiatan lainnya seperti air buangan dari kamar mandi, tempat cuci dan hasil kegiatan kantor lainnya, sedangkan untuk menutupi kelemahan sistem ini dapat diatasi dengan membuat saluran terbuka dari perkerasan dengan campuran kedap air. Dengan memperhatikan kondisi sistem pengelolaan limbah yang ada saat ini, diperlukan penanganan yang lebih baik. Sistem pengelolaan air limbah yang masih bisa diterapkan di Kabupaten Deli Serdang adalah sistem pembuangan air limbah setempat ( on-site sanitation)

BANTUAN TEKNIS RPI2JM

  DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Deli Serdang 2015 - 2019

  dengan pertimbangan biaya konstruksi rendah, bisa dilaksanakan oleh masing-masing keluarga dan bisa cepat dimanfaatkan.

  C. Sistem Sanitasi Pengelolaan limbah domestik, baik berupa grey water maupun black water perlu dilakukan terutama untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan khususnya air bersih. Sistem pengelolaan air limbah yang masih bisa diterapkan di Kabupaten Deli Serdang adalah sistem pembuangan air limbah setempat ( on-site sanitation) dengan pertimbangan biaya konstruksi rendah, bisa dilaksanakan oleh masing-masing keluarga dan bisa cepat dimanfaatkan.

  Sedangkan Sistem off site direncanakan di daerah –daerah yang menjadi pusat kegiatan komersil dan pusat pemerintahan dengan pertimbangan luas tanah terbatas serta kepadatan relatif tinggi. Teknologi pengelolaan air limbah yang sebaiknya diterapkan di Kabupaten Deli Serdang sampai akhir tahun perencanaan adalah sistem on-site dengan menggunakan sistem tangki septik dengan bidang resapan. Sistem on-site dikembangkan pada wilayah dengan tipologi : a) Kepadatan penduduk < 150 jiwa/Ha.

  b) Sarana air bersih sudah tersedia dengan baik.

  c) Sifat tanah impermeabel dan kedalaman tanah > 1,5 m.

  D. Sistem Air Bersih Cakupan pelayanan air minum pada daerah perkotaan di Kabupaten Deli Serdang baru mencapai 15,34 %, yang meliputi sistem perpipaan sebanyak 15 % dan sistem non perpipaan yang terlindungi sebanyak 0,34 %. Diperkirakan masih terdapat masyarakat diperkotaan yang belum terlayani air minum baik dengan sistem perpipaan maupun sistem non perpipaan yang terlindungi sebanyak 536.696 jiwa (84,66 %).

  Cakupan pelayanan air minum pada daerah perdesaan di Kabupaten Deli Serdang baru mencapai 2,5 % dari seluruh penduduk perdesaan, yang meliputi sistem perpipaan 1,79 % dan sistem non perpipaan yang terlindungi 0,71 %. Rencana penyediaan air bersih untuk Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut :

  1. Sistem sambungan langsung dengan sumber dari PDAM direncanakan melayani kawasan perkotaan, pusat kegiatan komersil, industri maupun pusat pemerintahan. Daerah-daerah ini merupakan daerah yang menjadi kawasan perkotaan yang tersebar di kecamatan- kecamatan di Kabupaten Deli Serdang.

  2. Sistem sambungan halaman (kran/hidran umum) dengan sumber dari PDAM, direncanakan melayani daerah diluar kawasan perkotaan. Daerah ini meliputi daerah- daerah yang tidak termasuk dalam kawasan perkotaan Kabupaten Deli Serdang. Untuk pengelolaannya dapat dilakukan oleh PDAM sendiri atau di serahkan kepada masyarakat setempat dengan membentuk kelompok pemakai air.

  3. Sistem penyediaan air bersih non PDAM dari pemerintah maupun dengan swadaya murni dari masyarakat, sistem ini direncanakan untuk wilayah yang belum mendapat pelayanan dari PDAM, terutama untuk wilayah perdesaan.

BANTUAN TEKNIS RPI2JM

  DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Deli Serdang 2015 - 2019

  5.2.6. Kawasan Strategis Kabupaten Deli Serdang Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Deli Serdang, terdiri dari :

  a. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan, yaitu kawasan yang diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional; dan kawasan yang merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga dan/atau laut lepas.

  b. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, yaitu kawasan metropolitan, kawasan ekonomi khusus, kawasan pengembangan ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas. Dan kawasan yang akan dikembangkan di Kabupaten Deli Serdang, antara lain :

   Kawasan yang diarahkan sebagai Kawasan Industri di Kabupaten Deli Serdang.

   Pengembangan Kota Mandiri dengan memanfaatkan potensi areal Hak Guna Usaha (HGU) PTPN II sebagai Kawasan Industri Terpadu yang terbentang diantara Belawan dan Bandara Kualanamu, yaitu Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan Batang Kuis seluas ± 8.172 Ha yang merupakan Kota Mandiri yang didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana seperti; jalan bebas hambatan, Transportasi Cepat Massal (Mass Rapid Transit/MRT) , jaringan kereta api, pengolahan limbah, air bersih, pembangkit listrik, Islamic Center dan pusat kebudayaan, perkantoran dan pemerintahan, perumahan dan permukiman, pusat olah raga dan taman kota.

   Kawasan yang memiliki dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi, seperti Bandara, Jalan Tol, Kereta Api dan jalan lingkar yang diarahkan di Kawasan Sekitar Bandara Kualanamu, Kecamatan Beringin, Pantai Labu, Batang Kuis, Tanjung Morawa, dan Lubuk Pakam.

   Kawasan perdagangan dan jasa, yaitu kota-kota kecamatan yang menjadi Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder bagi kawasan perkotaan Mebidangro, seperti: Lubuk Pakam, Sunggal, Tanjung Morawa, Pancur Batu, Deli Tua, Percut Sei Tuan, Batang Kuis, Hamparan Perak, Labuhan Deli dan Beringin.

   Kawasan Tertinggal, yaitu Kecamatan Gunung Meriah;

   Kawasan Agropolitan di Kecamatan Sibolangit;  Kawasan yang berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi kabupaten adalah : Waduk multifungsi Lausimeme di Kecamatan Biru-biru serta sungai di Kecamatan Sibolangit dan Gunung Meriah.

  c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya; Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, yang dapat di kembangkan di Kabupaten Deli Serdang antara lain:  Kawasan Perkantoran Pemerintahan, yaitu: Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang di Lubuk Pakam;

   Pengembangan kawasan wisata, di Kecamatan Sibolangit  Kawasan Pendidikan dan Olah Raga yaitu : Kampus USU baru di Desa Kuala Bekala, Kecamatan Pancur Batu dan Kawasan Pendidikan dan Olah Raga di Kecamatan Percut Sei Tuan;

   Kawasan situs budaya dan peninggalan bersejarah, seperti situs Putri Hijau di Kecamatan Deli Tua, dan situs Kota Rantang di Desa Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak.

BANTUAN TEKNIS RPI2JM

  DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Deli Serdang 2015 - 2019

  d. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi; dan/atau e. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

  Kawasan strategis kabupaten dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, yang dapat di kembangkan di Kabupaten Deli Serdang antara lain :  Kawasan Suaka Margasatwa Karang Gading di Kecamatan Hamparan Perak dan Labuhan Deli;  Kawasan Cagar Alam di Kecamatan Sibolangit;  Kawasan Ekosistem Leuser di Kecamatan Sibolangit dan Kecamatan Kutalimbaru;  Kawasan Taman Hutan Bukit Barisan di Kecamatan Sibolangit;  Kawasan Hutan Lindung di Kecamatan Gunung Meriah;  Kawasan Hutan Lindung Sempadan Pantai yang terdapat di sepanjang garis pantai di Kecamatan Hamparan Perak, Percut Sei Tuang dan Pantai Labu.

   Satuan Wilayah Sungai (SWS) Belawan – Ular – Padang.  Wilayah sungai lintas kabupaten, meliputi wilayah Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Belawan, Sungai Ular, Sungai Percut dan Sungai Belumai.

Tabel 5.3. Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Deli Serdang Berdasarkan RTRW

  

KAWASAN STRATEGIS SUDUT KEPENTINGAN LOKASI BATAS KAWASAN

KABUPATEN DELI SERDANG

(1) (2) (3)

Pertahanan Keamanan

  Kawasan wilayah kedaulatan Wilayah Pesisir Kabupaten Deli Serdang negara termasuk pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga dan/atau laut lepas.

   Ekonomi  Kabupaten Deli Serdang

  Kawasan Industri

    diantara Belawan dan Pengembangan Kota Mandiri sebagai Kawasan Bandara Kualanamu, yaitu Industri Terpadu

  Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan Batang Kuis

   Kawasan fasilitas penunjang  Kawasan Sekitar Bandara

  kegiatan ekonomi Kualanamu, Kecamatan Beringin, Pantai Labu, Batang Kuis, Tanjung Morawa, dan Lubuk Pakam.

   Kawasan perdagangan dan  Lubuk Pakam, Sunggal, jasa Tanjung Morawa, Pancur Batu, Deli Tua, Percut Sei Tuan, Batang Kuis, Hamparan Perak, Labuhan Deli dan Beringin.

   Kawasan Tertinggal  Kecamatan Gunung Meriah

   Kawasan Agropolitan  Kecamatan Sibolangit

  BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kabupaten Deli Serdang 2015 - 2019 DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

   Kawasan Cagar Alam  Kecamatan Sibolangit;

 Kawasan Ekosistem Leuser  Kecamatan Sibolangit dan

   Wilayah sungai lintas kabupaten  wilayah Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Belawan, Sungai Ular, Sungai Percut dan Sungai Belumai.

  (SWS)  Belawan – Ular – Padang

   Satuan Wilayah Sungai

  Sempadan Pantai  yang terdapat di sepanjang garis pantai di Kecamatan Hamparan Perak, Percut Sei Tuan dan Pantai Labu.

   Kawasan Hutan Lindung

   Kawasan Hutan Lindung  Kecamatan Gunung Meriah;

  Barisan  Kecamatan Sibolangit;

   Kawasan Taman Hutan Bukit

  Kecamatan Kutalimbaru;

   Karang Gading di Kecamatan Hamparan Perak dan Labuhan Deli

   Kawasan ketahanan energi kabupaten  Waduk multifungsi

   Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

   Kawasan Suaka Margasatwa

  Putri Hijau di Kecamatan Deli Tua, dan situs Kota Rantang di Desa Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak.

  Olah Raga  Kampus USU baru di Desa Kuala Bekala, Kecamatan Pancur Batu dan Kawasan Pendidikan dan Olah Raga di Kecamatan Percut Sei Tuan  Kawasan situs budaya dan peninggalan bersejarah  situs

   Pengembangan kawasan wisata  Kecamatan Sibolangit  Kawasan Pendidikan dan

   PemerintahanKomplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang di Lubuk Pakam

  

Sosial Budaya

   Kawasan Perkantoran

  Lausimeme di Kecamatan Biru-biru serta sungai di Kecamatan Sibolangit dan Gunung Meriah.

  Sumber : RTRW Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007-2027

BANTUAN TEKNIS RPI2JM

  DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten Deli Serdang 2015 - 2019

Tabel 5.4. Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Deli Serdang terkait Pembangunan

  Infrastruktur Bidang Cipta Karya USULAN MERUPAKAN SUMBER

  INSTANSI NO PROGRAM LOKASI KSK PENDANAAN PELAKSANA UTAMA (YA/TIDAK)

  (1) (2) (3) (4) (5) (6)  Peningkatan sumber air baku bagi seluruh

  Program Kecamatan di Kabupaten Penyediaan Air Deli Serdang APBD Kab. Deli

  1 Dinas PU Baku Bagi  Peningkatan sumber air Serdang Permukiman baku bagi seluruh

  Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang

   Program Pengembangan Sistem Prasarana Persampahan  Re-design Tempat/Lahan Pembuangan Akhir yang ada untuk mencegah akibat yang ditimbulkan kedepan.  Peninjauan terhadap kemungkinan pembangunan TPA baru.  Pembangunan dan atau Program

  Dinas Cipta penambahan TPS di Pengembangan

  APBD Kab. Deli Karya 2 seluruh wilayah perkotaan Sistem Prasarana

  Serdang danPertamb di kabupaten Deli Persampahan angan Serdang.

   Pembangunan dan atau penambahan TPS di seluruh wilayah perkotaan di kabupaten Deli Serdang.

   Pengembangan Sistem Daur Ulang Sampah yang berlokasi di TPA.  Pengembangan Pengelolaan Limbah Bergerak.

  Sumber: Hasil Analisis

  Wilayah Pesisir Kab. Deli Pertahanan Keamanan Ekonomi Sosial Ekonomi Lingkungan Hidup

  Buntu Bedimbar

  5.3. ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

  5.3.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah RPJMD Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 – 2014 Visi Pemerintah Kabupaten Deli Serdang pada Tahun 2009-2014 adalah :

  “Deli Serdang yang maju dengan masyarakatnya yang religius, sejahtera bersatu dalam kebhinekaan melalui pemerataan pembangunan, pemanfaatan sumber daya yang adil dan penegakan hukum yang ditopang oleh tata pemerintahan yang ba ik.” dijelaskan arti yang terkandung dalam visi dimaksud dan menjadi Misi Kabupaten Deli Serdang, yaitu:

  • mewujudkan Deli Serdang yang maju adalah mendorong pembangunan yang menjamin pemerataan yang seluas-luasnya didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, infrastruktur yang maju, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan yang berwawasan lingkungan, serta didukung oleh kondisi keamanan yang kondusif.
  • Misi mewujudkan masyarakat Deli Serdang yang religius adalah mendorong pembangunan akhlak mulia generasi muda, saling menghormati, rukun dan damai, tidak diskriminatif, mengabdi pada kepentingan masyarakat luas, dan menghormati hak azasi manusia.
  • mewujudkan masyarakat Kabupaten Deli Serdang yang sejahtera dan bersatu dalam kebhinekaan adalah mendorong pembangunan yang merata, pemanfaatan sumber daya yang adil guna mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat, rasa aman dan damai, mampu menampung aspirasi masyarakat yang dinamis, menegakkan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dengan ditopang oleh tata pemerintahan yang baik. Misi penegakan hukum dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik adalah mendorong
  • terciptanya supremasi hukum dan masyarakat yang taat hukum, menghilangkan praktek diskriminasi hukum, mendorong pembangunan sistem yang akuntabel, transparan, professional, dan mampu menjalankan fungsinya sebagai fasilitator bagi semua stake holdernya.

  Tujuan Pembangunan Daerah

  1. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia;

  2. Mewujudkan infrastruktur perhubungan, irigasi dan permukiman yang baik;

  3. Meningkatkan perekonomian daerah;

  4. Mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat berlandaskan nilai-nilai sosial, budaya dan agama;

  5. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas tata kelola pemerintahan yang berbasis good governance; Sasaran Pembangunan Daerah

  1. Terwujudnya peningkatan aksesbilitas pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada seluruh masyarakat

  2. Terwujudnya ketersediaan infrastruktur dan permukiman yang memadai baik kuantitas dan kualitas

  8. Percepatan pengurangan penduduk miskin;

  5. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas tata kelola pemerintahan yang berbasis good governance diarahkan antara lain meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan good governance, peningkatan mutu pelayanan publik sesuai dengan standar pelayanan minimal.

  4. Meningkatknya kualitas kehidupan masyarakat berlandaskan nilai-nilai social dan agama, diarahkan antara lain untuk memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan.

  3. Meningkatkan kapasitas perekonomian daerah diarahkan pemantapan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah Kabupaten Deli Serdang melalui pengembangan produk-produk unggulan, pengembangan UKM dan Koperasi.

  2. Peningkatan Kualitas dan Kapasitas infrastruktur perhubungan, irigasi dan permukiman serta lingkungan hidup diarahkan antara lain melalui penyedian sarana dan prasarana daerah yang berkualitas.

  1. Menyediakan prasarana dan sarana dalam rangka peningkatan kapasitas dan aksesibilitas dan kualitas SDM, diarahkan kepada peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas.

  5.3.3. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Dalam upaya mencapai pelaksanaan visi dan misi Kabupaten Deli Serdang, arah kebijakan pembangunan daerah dijabarkan sebagai berikut :

  10. Peningkatan profesionalisme aparatur dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik; 11. Peningkatan penataan peraturan daerah.

  9. Perbaikan sistem kearsipan dan informasi;

  7. Peningkatan keluarga sejahtera melalui pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana;

  3. Terwujudnya peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat.

  6. Peningkatan pemanfaatan nilai seni dan budaya;

  5. Pengembangan wawasan kebangsaan;

  4. Peningkatan produktifitas dan kualitas produk serta pengembangan potensi ekonomi lokal

  3. Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan lingkungan hidup;

  2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat;

  1. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas;

  5.3.2. Strategi Pembangunan Daerah

  4. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang harmoni dalam keberagaman 5. Terwujudnya pemerintahan yang responsif, transparan dan akuntabel.

  Adapun perwujudan strategi dan arah kebijakan tersebut dijabarkan menurut fungsi yang digunakan untuk tujuan keselarasan dan keterpaduan pengelolaan program pembangunan sesuai dengan urusan wajib dan pilihan, yaitu :

  A. Urusan Wajib

  1. Urusan Pendidikan

  2. Urusan Kesehatan

  3. Urusan Pekerjaan Umum

  4. Urusan Perumahan

  5. Urusan Penataan Ruang

  6. Urusan Perencanaan Pembangunan

  7. Urusan Perhubungan

  8. Urusan Lingkungan Hidup

  9. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

  10. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

  12. Urusan Sosial

  13. Urusan Ketenagakerjaan

  14. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

  15. Urusan Penanaman Modal

  16. Urusan Kebudayaan

  17. Urusan Pemuda dan Olahraga

  18. Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri

  19. Urusan Pemerintahan Umum

  20. Urusan Kepegawaian Daerah

  21. Urusan Ketahanan Pangan

  22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

  23. Urusan Statistik

  24. Urusan Kearsipan

  25. Urusan Komunikasi dan Informatika

  26. Urusan Perpustakaan

  B. Urusan Pilihan Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, urusan pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang sesuai dengan kondisi, potensi, dan kebutuhan adalah: urusan Pertanian, Kehutanan, Energi dan Sumberdaya Mineral, Pariwisata, Kelautan dan Perikanan, perdagangan, perindustrian dan transmigrasi.

  5.3.4. Program Pembangunan Daerah Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah atau masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran.

  Sesuai dengan prioritas Nasional yang dikaitkan dengan urusan rumah tangga yang menjadi kewenangan kabupaten, prioritas pembangunan daerah Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut;

  1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui percepatan pembangunan pendidikan, kesehatan dan perekonomian daerah;

  2. Pembangunan Infrastruktur dan lingkungan hidup;

  3. Peningkatan kapasitas perekonomian daerah melalui peningkatan produktifitas, pengembangan potensi daerah dan iklim investasi;

  4. Pengembangan wawasan kebangsaan dan pengeloaan kebudayaan daerah;

  5. Percepatan pengurangan jumlah penduduk miskin; 6. Tata kelola pemerintahan yang baik.

  5.3.5. Indikator Kinerja Daerah Indikator kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil indikator dari kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas ditetapkan.

  Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan keberhasilan dari tujuan dan sasaran pembangunan daerah periode 2014-2019 yang telah direncanakan. Hal ini menuntut adanya berbagai indikator kinerja pemerintah daerah terutama dalam kaitannya dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Ukuran keberhasilan/pencapaian suatu daerah membutuhkan indikator yang mampu menggambarkan kemajuan daerah tersebut. Indikator kinerja dimaksud juga diperlukan oleh publik dalam rangka perwujudan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Indikator kinerja daerah meliputi 3 (tiga) aspek kinerja yaitu: aspek kesejahteraan masyarakat; aspek pelayanan umum; serta aspek daya saing daerah. Aspek kesejahteraan masyarakat diukur melalui indikator makro yang merupakan indikator gabungan (indikator komposit) dari berbagai kegiatan pembangunan ekonomi maupun sosial seperti : Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Inflasi, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Angka Partisipasi Angkatan Kerja, Persentase Penduduk Miskin terhadap total Penduduk, Indek Pembangunan Manusia (IPM) dan lain-lain. Aspek pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan yang telah diserahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, perhubungan dan urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah. Aspek daya saing daerah merupakan indikator yang mengukur kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Indikator yang diukur antara lain: laju pertumbuhan investasi, pendapatan per kapita, laju pertumbuhan ekspor, laju pertumbuhan PMA, dan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Penetapan indikator kinerja daerah dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program(outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah.Penetapan indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja penyelenggaraan urusan Pemerintahan.

  5.4. ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP2KP)

  5.4.1. Arahan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Berdasarkan kajian yang dilakukan pada kebijakan-kebijakan yang terkait dengan kawasan prioritas di dapati beberapa hal yang penting diantaranya adalah sebagai berikut:  Kecamatan Lubuk Pakam dikembangkan menjadi PKWp dengan fungsi utama sebagai pusat pemerintahan kabupaten, perdagangan dan jasa, kota transit, pusat pelayanan umum dan sosial, dan permukiman.

   Kecamatan Lubuk Pakam merupakan pusat kegiatan utama di Kabupaten Deli Serdang.  Desa Sekip diarahkan untuk peningkatan kualitas sarana prasarana.  Kelurahan Lubuk Pakam I/II Kelurahan Lubuk Pakam III, Kelurahan Lubuk Pakam Pekan  Desa Bakaran Batu diarahkan untuk peningkatan kualitas sarana prasarana.

   Kawasan prioritas penanganan permukiman berada di Desa Sekip, Desa Bakaran Batu, Kelurahan Lubuk Pakam I/II Kelurahan Lubuk Pakam III, Kelurahan Lubuk Pakam Pekan.

  A. Arahan Kebijakan Sektoral dan RTRW

  B. Analisis Makro

  a. Pengembangan Bandara Kuala Namu dan Pusat Perdagangan dan Jasa