KETERPADUAN STRATEGIS PENGEMBANGAN KABUPATEN BONE
KETERPADUAN STRATEGIS
Bab PENGEMBANGAN KABUPATEN BONE ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUUPATEN BONE 7.1.
Dalam sistem penataan ruang nasional, ditetapkan beberapa fungsi kota yang terintegrasi dalam RTRWN dan RTRWP Sulawesi Selatan, yang membentuk tata jenjang pelayanan kawasan perkotaan. Dalam konstelasi tersebut ditetapkan fungsi kawasan perkotaan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Penjabran dalam bentuk RTRW kabupaten ditetapkan beberapa funsgi kawasan perkotaan yang diharapkan dapat menunjang fungsi-fungsi tersebut, diantaranya Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).
Berdasarkan RTRW Kabupaten Bone terdapat sekitar 27 kecamatan dan sekitar 25 Kawasan perkotaan yang teridentifikasi sebagai pusat pelayanan, dengan fungsi masing
- – masing sebagai konsentrasi permukiman, pelayanan pemerintahan, perdagangan, pendidikan, transportasi moda darat dan laut, kesehatan, hiburan dan rekreasi, telekomunikasi dan informasi. Kawasan Perkotaan Watampone, yang sekaligus sebagai ibukota Kabupaten Bone, mempunyai hirarki tertinggi dalam sistem pelayanan wilayah, b aik pelayanan sosial, ekonomi, kesehatan maupun transportasi.
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Tabel 7.1 Kawasan Perkotaan dan Skala Pelayanan di Kabupaten Bone Tahun 2015Sumber : RTRW Kabupaten Bone 2012
Tabel 7.2 Arahan Fungsi Kawasan Perkotaaan Dalam Sistem Pusat Pelayanan di Kabupaten Bone
Sumber : RTRW Kabupaten Bone 2012
1. Pusat Kegiatan Wilayah
Dalam struktur ruang secara nasional dan regional (RTRWN dan RTRWP Sulawesi Selatan), kawasan perkotaan Watampone ditetapkan sebagai salah satu Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Sulawesi Selatan. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa fungsi Kota Watampone, selai n sebagai pusat pelayanan terhadap wilayah Kabupaten Bone (ibukota Kabupaten) juga memberikan fungsi pelayanan terhadap wilayah disekitarnya, ataupun mampu saling berinteraksi dalam sistem pelayanan yang saling terkait terhadap beberapa wilayah sekitar. Se dangkan dalam sistem kewilayahan, diharapkan fungsi Kawasan Perkotaan Watampone dapat mendorong pertumbuhan wilayah sekitar, terkait dengan sistem distribusi dan pelayanan sarana dan prasarana wilayah.
Dengan demikian, setidaknya mampu memberikan interaksi dalam sistem perdagangan dan sistem
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA transportasi sehingga pemenuhan kebutuhan dapat terwujud dalam sistem desentraslisasi, yang sesuai dengan fungsi ruang kawasan perkotaan sebagai PKW.
Kawasan perkotaan Watampone sebagai PKW, memiliki peran dan fungsi y ang diberikan sesuai dengan potensi dan kemampuan wilayah yang meliputi: Sistem transportasi regional terpadu (Darat, laut dan udara) Pusat pelayanan pemerintah dan pendidikan Pelayanan jasa sosial dan ekonomi Pusat pelayanan jasa kepariwisataan Pusat Permukiman Pusat Pelayananan Umum Pusat kegiatan agroindustri dan agrobisnis
2. Pusat Kegiatan Lokal Primer (PKLP) Selain fungsi kawasan perkotaan Watampone sebagai PKW, sistem perkotaan di Kabupaten
Bone, juga terdapat beberapa fungsi kawasan perkotaan dalam hirarki yang lebih rendah yaitu PKLP, PPK, dan PPL. regional (RTRWN dan RTRWP Sulsel). Namun demikian terdapat kawasan perkotaan yang secara fungsional dan sistem pelayanan yang ada, dapat diarahkan sebagai PKL, sehingga dalam
RTRW ini ditetapkan Pusat Pegiatan Lokal Promosi (PKLp).
Kawasan perkotaan yang dimaksud, adalah kota Palattae di Kecamatan Kahu, memiliki fungsi pelayanan terhadap beberapa kawasan disekitarnya, sehingga diarahkan sebagai PKLp. Peran dan fungsi PKLp Palattae, antara lain:
Perdagangan antara kawasan Transportasi antara kawasan Jasa Kepariwisataan Permukiman Hasil pertanian, perkebunan dan perikanan
3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dab Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Sedangkan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa. Peran dan fungsi kawasn perkotaan PPK dan PPL di Kabupaten Bone diarahkan pengembangannya dengan peranan sebagai berikut :
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Pusat kegiatan industri kecil rakyat Sentral (pusat) pengolahan hasil-hasil pertanian dan perkebunan Jasa kepariwisataan Permukiman Sentral (pusat) pengolahan hasil-hasil perikanan darat dan laut.
Hasil identifikasi dan analisis yang dilakukan, menunjukkan kawasan perkotaan yang merupakan PKW (Watampone), PKlp (Palattae), PPK terdapat sekitar 7 Kawasan perkotaan, dan PPL terdapat sekitar 16 kawasan perkotaan, secara rinci diuraikan pada tabel berikut :
Tabel 7.3 Sistem Perkotaan (Pusat-pusat pelayanan) di Kabupaten Bone7.2. ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
Penyusunan RPJMD dilakukan berdasarkan Undang -Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam undang-undang tersebut, RPJM Daerah dinyatakan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Dalam penyusunan RPIJM Kab. Bone, tentu perlu mengacu pada rencana pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD agar pembangunan sektor Cipta Karya dapat terpadu dengan pembangunan bidang lainnya. Dalam arahan RPJMD Kab. Bone Tahun 2013-2018, memuat : 1.
RPJMD Kabupaten Bone Tahun 2013-2018 adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah 5 (lima) tahunan yang menjabarkan visi, misi dan program Bupati terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2012.
2. Penyusunan RPJMD Kabupaten Bone tahun 2013-2018 berpedoman pada Permendagri No. 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
3. RPJMD Kabupaten Bone tahun 2013-2018 menjadi acuan bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra-SKPD), dan dalam pelaksanaannya akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
4. RPJMD Kabupaten Bone Tahun 2013-2018 disusun dengan Mainstreaming Pro-Poor, Pro-Gender, dan Pro-Environment 5. RPJMD Kabupaten Bone tahun 2013-2018 merupakan separuh dari pelaksanaan tahap kedua RPJPD (Tahun 2010 s/d Tahun 2014) dan tahap ketiga RPJPD (Tahun 2015 s/d 2020).
6. Mengacu pada RTRW Kabupaten Bone Tahun 2012-2032, RTRW Sulawesi Selatan tahun 2009
- – 2029, dan Perda RTRW 7 (Tujuh) Kabupaten Tetangga, 7.
RPJM Nasional tahun 2010-2014, RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018.
8. Penyusunan RPJMD juga memperhatikan amanat nasional, seperti Standar Pelayanan Minimal (SPM), Millenium Development Goal‟s (MDG‟s) dan Inpres Nomor 3 tahun 2010 tentang Pembangunan Berkeadilan, Perpres No. 15 Thn 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan kemudian dijabarkan dalam Perbup No. 38 Thn 2012 tentang SPKD Kab. Bone, Inpres No. 9 Thn 2000 tentang PUG, Permendagri No. 67 Thn 2012 Tentang KLHS dan Permendagri No. 77 Thn 2012 tentang Parameter HAM.
9. Memberikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan Daerah (pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat) dalam mewujudkan cita-cita pembangunan daerah sesuai dengan visi jangka menengah yang telah disepakati bersama.
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
10. Memberikan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD tahun 2013-2018.
7.2.1 Visi Kab. Bone Tahun 2013-2018
Visi dalam hal ini adalah visi Pemerintah Kabupaten Bone, yaitu Visi Kepala Daerah. Visi pada dasarnya merupakan gambaran masa depan yang akan diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Bone dalam periode 2013
- – 2018. Fungsi visi, sebagai arah bagi perjalanan pemerintah Kabupaten Bone dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Visi bukan mimpi dan bukan slogan tetapi visi harus diwujudkan dan dapat diarahkan ketercapaiannya, dengan melihat potensi dan kebutuhan yang ada di Kabupaten Bone.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka Visi Pemerintah Kabupaten Bone dalam periode 2013-2018 ditetapkan sebagai berikut :
Masyarakat Bone yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera
Dari Visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Sehat, mengandung makna meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan memperluas aksesibilitas pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas.
2. Cerdas, mengandung makna terciptanya pemerataan pendidikan bagi laki-laki dan perempuan, berkebutuhan khusus, difable dan marginal yang berkualitas untuk mewujudkan kualitas manusia mandiri berbasis nilai-nilai agama dan kearifan lokal.
3. Sejahtera, mengandung makna masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan hidup berkelanjutan dalam aspek ekonomi, politik, sosial budaya, lingkungan hidup, didukung infrastruktrur dan tata kelola pemerintahan yang baik.
7.2.2 Misi Kab. Bone Tahun 2013-2018
Untuk mewujudkan visi Kepala Daerah sebagaimana telah dirumuskan dimuka, maka misi yang menjadi beban kerja/kinerja yang harus dilaksanakan o leh pemerintahan Kabupaten Bone sebagai berikut : 1.
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau, adil dan merata.
2. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan yang berkeadilan berbasis nilai-nilai agama dan kearifan lokal untuk mewujudkan manusia mandiri.
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
3.Mengembangkan dan menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal dan kelestarian lingkungan.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam memenuhi hak -hak dasar masyarakat yang berkeadilan.
5. Mengembangkan seni dan budaya dalam kemajemukan masyarakat.
7.2.2.1 Tujuan Dan Sasaran Misi 1 1.
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan sasaran sebagai berikut : Tersedianya sarana prasarana kesehatan yang merata.
Tersebarnya tenaga medis terlatih dan responsif gender Terjalinnya Hubungan sinergis antar penyedia layanan kesehatan Tersedianya jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan marginal 2.
Meningkatkan pencegahan dan penanganan penyakit menular maupun tidak menular Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat Berkurangnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit 3.
Mengurangi kematian ibu, bayi dan balita serta memperbaiki status gizi masyarakat Berkurangnya angka kematian ibu, bayi dan balita Meningkatnya status gizi masyarakat.
4. Meningkatkan cakupan air bersih dan sanitasi masyarakat.
Meningkatnya cakupan rumah tangga memiliki sarana air bersih dan sanitasi 5. Mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk.
Meningkatnya pasangan usia subur yang menjadi peserta KB aktif. Meningkatnya kesadaran remaja mengenai kesehatan reproduksi.
6. Menguatkan budaya politik dan hukum yang demokratis dan bebas KKN.
7.2.2.2 Tujuan Dan Sasaran Misi 2 1.
Meningkatkan akses, kualitas pendidikan yang berkeadilan berbasis nilai-nilai agama sehingga mampu mendorong tercapainya manusia yang mandiri dan sejahtera.
Meningkatnya akes pendidikan bagi seluruh masyarakat yang makin setara dan tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Meningkatnya kualitas pendidikan yang mampu mendorong inovasi dan kreatifitas dalam berkarya.
2. Meningkatkan ilmu pengetahuan masyarakat melalui perpustakaan
Meningkatnya kualitas pelayanan dan jumlah kunjungan ke perpustakaan 3. Meningkatkan prestasi olahraga dan peran pemuda dalam pembangunan
Meningkatnya prestasi olahraga dan kemajuan organisasi pemuda, serta jiwa kewirausahaan pemuda.
7.2.2.3 Tujuan Dan Sasaran Misi 3 1.
Meningkatkan investasi, pengembangan industri, koperasi UMKM, perdagangan dan pariwisata untuk mengurangi pengangguran Meningkatnya realisasi investasi daerah berskala nasional. Tersedianya lapangan kerja dan berkurangnya pengangguran, serta meningkatnya perlindungan tenaga kerja. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan di berbagai obyek wisata daerah Meningkatnya jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang berkembang dan bertambahnya jumlah wirausahawan baru. Meningkatnya koperasi aktif dan koperasi sehat. Meningkatnya jumlah IKM yang berkembang yang jumlah tenaga kerja yang terserap Meningkatnya aktivitas perdagangan dalam dan luar negeri 2. Meningkatkan produksi dan produktivitas hasil-hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan untuk mewujudkan ketahanan pangan
Meningkatnya produktivitas dan pemasaran hasil pertanian/perkebunan Meningkatnya populasi ternak dan hasil ikutannya. Meningkatnya produksi, mutu dan nilai jual hasil perikanan tangkap, budidaya dan produk olahan ikan.
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Meningkatnya ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bermutu, bergizi dan aman.
3. Meningkatkan penataan ruang, pengendalian pemanfaatan ruang, pelestarian hutan dan lingkungan hidup.
Terwujudnya perlindungan lahan-lahan produktif sebagai cadangan pangan dan pendukung ekonomi lokal. Meningkatnya tertib administrasi pertanahan dan terselesaikannya Konflik-Konflik
Pertanahan Berkurangnya hutan dan lahan kritis, serta bertambahnya luas hutan rakyat. Berkurangnya kasus-kasus pencemaran air, tanah dan udara, dan terjaganya kelestarian sumber-sumber mata air. Meningkatnya luas ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan Berkurangnya Penambangan Tanpa Ijin (PETI), meningkatnya rumah tangga berlistrik, dan meningkatnya pemanfaatan energi alternatif
4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah Meningkatnya kondisi jalan dan jembatan berkondisi baik Meningkatnya luas dan tingkat pelayanan jaringan irigasi. Meningkatnya ketersediaan air baku untuk kebutuhan pokok sehari-hari, perkotaan dan industri. Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pelayanan sistem jaringan transportasi. Meningkatnya ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat. Berkurangnya kawasan kumuh dan meningkatnya cakupan keluarga memiliki sarana air bersih dan sanitasi.
7.2.2.4 Tujuan Dan Sasaran Misi 4 1.
Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil, perlindungan sosial.
Meningkatnya kepemilikan dokumen administrasi kependudukan dan catatan sipil. Meningkatnya penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
2. Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan perempuan, serta perlindungan terhadap perempuan dan anak Semakin berkembangnya lembaga ekonomi perdesaan dan meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan desa dan pelayanan administrasi desa Meningkatnya indeks pembangunan gender dan indeks pemberdayaan gender. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan dan meningkatnya keberdayaan perempuan. Meningkatnya rasa aman, nyaman transmigran di Lokasi Pemukiman Transmigrasi.
7.2.2.5 Tujuan Dan Sasaran Misi 5 Meningkatkan apresiasi seni dan budaya di kalangan lembaga pendidikan dan masyarakat.
Sasarannya adalah meningkatnya penyelenggaraan event-even seni budaya daerah dan pelestarian kekayaan budaya daerah.
7.2.2.6 Tujuan Dan Sasaran Misi 6 1.
Meningkatkan partisipasi politik dan kondusifitas lingkungan masyarakat.
Meningkatnya partisipasi politik dalam pemilihan umum dan kesadaran bela negara. Meningkatnya keamanan, ketentraman dan ketertiban dilingkungan masyarakat.
2. Menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang bersih, transparan, partisipatif, dan akuntabel
Meningkatnya pendapatan asli daerah dan meningkatnya status audit keuangan daerah oleh BPK. Meningkatnya kompetensi aparatur pemerintah daerah dan DPRD dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Terjalinnya kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat untuk menjamin kepastian hukum dan terjalinnya kerjasama antar pemerintah daerah. Meningkatnya pengelolaan arsip daerah secara baku Meningkatnya jaringan komunikasi dan informatika sesuai kebutuhan 3. Meningkatkan ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas didukung data statistik.
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah, perencanaan sektoral dan perencanaan-perencanaan normatif lainnya sesuai kebutuhan. Tersusunnya data dan informasi statistik daerah yang valid dan up to date sesuai kebutuhan.
7.2.3 Arah Kebijakan Dan Program Prioritas
7.2.3.1 Arah Kebijakan dan Program Misi 1 Kebijakan Program Urusan
a. Program Pengadaan, Peningkatan, Perbaikan Sarana Dan Prasarana Kesehatan
1. Peningkatan sarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu Dan prasarana dan perbaikan
Jaringannya
mutu pelayanan kesehatanb. Program Pengadaan, Peningkatan, dasar (puskesmas) dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana Rumah rujukan (rumah sakit).
Kesehatan Sakit/ Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata.
2. Peningkatan penyediaan
a. Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan Kesehatan obat-obatan dan perbekalan
b. Program Pengawasan Obat Dan Makanan kesehatan serta pengawasan Kesehatan obat dan makanan.
3. Peningkatan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam rangka Program Pengembangan Tenaga Kesehatan Kesehatan meningkatkan kapasitas dan profesionalisme tenaga kesehatan.
4. Peningkatan standarisasi dalam pelayanan kesehatan Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Kesehatan kepada masyarakat.
5. Peningkatan kemitraan dalam peningkatan Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan pelayanan kesehatan antara
Kesehatan Kesehatan pemerintah dengan penyedia layanan kesehatan swasta.
6. Peningkatan pelayanan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kesehatan dan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda)
7. Peningkatan promosi kesehatan dan perilaku hidup sehat kepada masyarakat Program Promosi Kesehatan Dan Kesehatan dalam mencegah penyakit Pemberdayaan Masyarakat serta penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB).
8. Peningkatan Pencegahan dan Penanggulangan Program Pencegahan Dan Penanggulangan Kesehatan Penyakit Penyakit Menular Penyakit Menular dan tidak menular dan tidak menular
9. Peningkatan keselamatan Program peningkatan keselamatan ibu Kesehatan ibu melahirkan dan anak. melahirkan dan anak
10. Peningkatan perbaikan gizi Program Perbaikan Gizi Masyarakat Kesehatan masyarakat.
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
a. Program Keluarga Berencana KB dan KS
7.2.3.2 Arah Kebijakan dan Program Misi 2 Kebijakan Program Urusan
Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan
Pemuda dan OR
Pemuda dan OR c. Program peningkatan sarana dan prasarana olah raga
a. Program pengembangan kebijakan dan manajemen olah raga Pemuda dan OR b. Program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga
7. Peningkatan pembinaan dan kompetisi olahraga unggulan.
Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda Pemuda dan OR
6. Peningkatan kemampuan kewirausahaan pemuda.
Program pengembangan dan keserasian
kebijakan pemuda
Pemuda dan OR5. Peningkatan pembinaan organisasi kepemudaan.
b. Program Pembinaan Dan Peningkatan Kapasitas Perpustakaan Perpustakaan
a. Program Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan
4. Peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan, penambahan koleksi perpustakaan, serta pengembangan minat baca masyarakat.
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
11. Peningkatan pengembangan lingkungan sehat.
e. Program Manajemen Pelayanan
Pendidikan
Pendidikand. Program Pendidikan Non Formal Pendidikan
c. Program Pendidikan Menengah Pendidikan
b. Program pendidikan Dasar 9 Tahun Pendidikan
a. Program PAUD (Taman Paditungka) Pendidikan
2. Peningkatan rehabilitasi ruang kelas rusak, penambahan kelas baru, dan pembangunan sekolah baru sesuai kebutuhan.
1. Peningkatan penyediaan bantuan operasional pendidikan, dan bantuan pendidikan bagi anak dari keluarga miskin pada jenjang PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan kesetaraan.
Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi Dan Konseling KRR KB dan KS
13. Peningkatan pengembangan Pusat Pelayanan Informasi Dan Konseling KRR
b. Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU KB dan KS
12. Peningkatan pelayanan Keluarga Berencana dan Komunikasi Informasi dan Edukasi mengenai alat kontrasepsi dan kesehatan reproduksi
Program Pengembangan Lingkungan Sehat Kesehatan
3. Peningkatan kesempatan studi lanjut atau mengikuti pendidikan dan latihan bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
7.2.3.3 Arah Kebijakan dan Program Misi 3 Kebijakan Program Urusan
b. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi dan UKM
Perdagangan
12. Peningkatan sarana dan prasarana perdagangan a. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Perindustria n
Program Pengembangan Sentra-Sentra
Industri Potensial.
11. Pengembangan sentra- sentra industri potensial.
Perindustria n
Perindustria n b. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
a. Program Peningkatan Kapasitas Dan Penggunaan Iptek Dalam Sistem
Produksi.
10. Peningkatan kapasitas manajemen usaha dan pemasaran produk, serta fasilitasi akses permodalan bagi pelaku IKM, serta fasilitasi sarana produksi.
Koperasi dan UKM
9. Peningkatan SDM koperasi dalam manajemen koperasi Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Koperasi dan UKM
Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif.
8. Peningkatan kapasitas manajemen usaha dan pemasaran produk, serta fasilitasi akses permodalan bagi UMKM.
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
1. Peningkatan kuantitas jenis perijinan, peningkatan kualitas pelayanan perijinan satu pintu, dan pemberian insentif daerah bagi calon investor.
Ketenagakerj aan
Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi Penanaman Modal
2. Peningkatan promosi potensi dan peluang investasi daerah a. Program Peningkatan Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi
Penanaman Modal b. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana Dan Prasarana
Daerah
Penanaman Modal3. Peningkatan pelatihan calon tenaga kerja dan pengembangan kerjasama dengan pihak swasta dalam pendidikan dan pelatihan kerja, serta magang kerja.
Program Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja.
4. Peningkatan penempatan tenaga kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja Ketenagakerj aan
7. Peningkatan pelatihan kewirausahaan.
5. Peningkatan perlindungan terhadap tenaga kerja Program Perlindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Ketenagakerj aan
6. Pengembangan destinasi wisata unggulan, peningkatan promosi wisata serta pengembangan industri dan jasa pariwisata.
a. Program Pengembangan Pemasaran
Pariwisata
Pariwisatab. Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata
Pariwisatac. Program Pengembangan Kemitraan
Pariwisata
Pariwisataa. Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Koperasi dan UKM khususnya pasar tradisional,
b. Program Pembinaan Pedagang Kaki dan penataan pedagang Perdagangan Lima Dan Asongan kakilima.
13. Peningkatan perlindungan Program Perlindungan Konsumen Dan Perdagangan terhadap konsumen Pengamanan Perdagangan
14. Penguatan kelembagaan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Pertanian petani dalam berusaha tani.
a. Program Peningkatan Produksi
15. Pengembangan agribisnis Pertanian Pertanian/Perkebunan pertanian mencakup usaha
b. Program Peningkatan Penerapan produksi, pengolahan dan Pertanian Teknologi Pertanian/Perkebunan pemasaran hasil produksi pertanian tanaman pangan, c. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian hortikultura, perkebunan.
Pertanian/ Perkebunan Lapangan
16. Mengembangkan industri
a. Program Peningkatan Pengolahan Hasil Pertanian pertanian melalui pengolahan Produksi Pertanian hasil, manajemen usaha dan b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil penguatan sistem
Pertanian Produksi Pertanian/Perkebunan pemasaran.
17. Peningkatan pelatihan dan Program Peningkatan Produksi Hasil pembinaan mengenai teknik
Pertanian Peternakan budidaya ternak yang baik
a. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian Produksi Peternakan
18. Peningkatan promosi potensi hewan ternak dan hasil ikutan b. Program Peningkatan Pengolahan Hasil Pertanian
Produksi Peternakan
19. Peningkatan fasilitasi sarana dan prasarana teknologi Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian peternakan dan penerapan Peternakan inseminasi buatan.
20. Peningkatan pencegahan penyebaran penyakit Program Pencegahan Dan Penanggulangan Pertanian zoonosis dan pengobatan Penyakit Ternak ternak yang sakit.
a. Program Pemberdayaan Ekonomi Perikanan Masyarakat Pesisir dan kelautan
21. Peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir b. Program Pemberdayaan Masyarakat Perikanan
Dalam Pengawasan dan Pengendalian dan kelautan Sumber Daya Kelautan
a. Program Pengembangan Budidaya Perikanan Perikanan dan kelautan
22. Peningkatan produksi
b. Program Pengembangan Perikanan Perikanan perikanan budidaya dan Tangkap dan kelautan perikanan tangkap.
c. Program Pengembangan Sistem Perikanan Penyuluhan Perikanan dan kelautan
23. Peningkatan Pengolahan Program Optimalisasi Pengolahan dan Perikanan dan Pemasaran Produksi Pemasaran Produksi Perikanan dan kelautan Perikanan
24. Peningkatan penanganan wilayah rawan pangan, percepatan
Ketahanan Program Peningkatan Ketahanan Pangan penganekaragaman pangan
Pangan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan
25. Peningkatan penataan ruang Penataan pada kawasan strategis dan
Program Perencanaan Tata Ruang ruang cepat tumbuh.
Penataan
26. Peningkatan pengawasan
a. Program Pemanfaatan Ruang ruang dan penegakan hukum pelanggaran tata ruang.
b. Program Pengendalian Pemanfaatan Penataan
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Ruang ruangPekerjaan Umum
b. Program penataan wilayah dan usaha konservasi lingkungan, geologi, pertambangan dan air bawah tanah ESDM c. Program inventarisasi dan pengembangan potensi dan teknologi geologi, pertambangan dan air bawah tanah
ESDM
33. Peningkatan jaringan listrik dan energi alternatif yang ramah lingkungan.
b. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan ESDM
34. Peningkatan pembangunan/ rehabilitasi jalan dan jembatan yang berkondisi rusak dan pembangunan drainase
a. Program Pembangunan Jalan Dan
Jembatan
Pekerjaan Umum b. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan JembatanPekerjaan Umum c. Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan
35. Peningkatan pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi dan rawa Program Pengembangan Dan Pengelolaan
32. Peningkatan pengawasan aktivitas pertambangan baik berijin maupun tanpa ijin.
Jaringan Irigasi, Rawa Dan Jaringan
Pengairan Lainnya
Pekerjaan Umum36. Peningkatan penyediaan dan pengelolaan air baku Peningkatan penyediaan dan pengelolaan air baku
Pekerjaan Umum
37. Peningkatan fasilitas terminal, sarana keselamatan lalu lintas, perbaikan manajemen transportasi, dan peningkatan ketertiban lalu lintas.
a. Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan Perhubungan
b. Program Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Prasarana Dan Fasilitas LLAJ Perhubungan
c. Program Peningkatan Pelayanan
Angkutan
Perhubungana. Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan ESDM
Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Lingkungan Hidup
27. Peningkatan Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah dan Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan.
Kehutanan
a. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah Pertanahan b. Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan
Pertanahan
28. Penanganan lahan kritis dan pengembangan hutan rakyat terutama di wilayah rawan longsor dan erosi.
a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan.
Kehutanan
b. Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan. Kehutanan
c. Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Hutan.
29. Peningkatan pembinaan dan penertiban industri hasil hutan.
31. Peningkatan pembangunan dan peningkatan kualitas ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan.
Program Pembinaan Dan Penertiban Industri Hasil Hutan Kehutanan
30. Peningkatan pencegahan pengawasan kegiatan usaha masyarakat yang berpotensi merusak lingkungan dan pengembangan instalasi pengolahan limbah komunal.
a. Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup b. Program Peningkatan Pengendalian
Polusi
Lingkungan Hidup c. Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam
Lingkungan Hidup d. Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan
Lingkungan Hidup.
Lingkungan Hidup
a. Program pengembangan energi alternatif ESDM
7.2.3.4 Arah Kebijakan dan Program Misi 4 Kebijakan Program Urusan
Desa
f. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial.
Sosial
3. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan usaha ekonomi perdesaan dan Peningkatan Kapasitas aparatur desa.
a. Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan Pemberdayaan Masyarakatdan
Desa
b. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Pemberdayaan Masyarakatdan
c. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Pemberdayaan Masyarakatdan
e. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya).
Desa
d. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa Pemberdayaan Masyarakatdan
Desa
e. Program Peningkatan Peran Perempuan
di Perdesaan
Pemberdayaan MasyarakatdanDesa
4. Peningkatan penyelenggaraan kegiatan anggaran responsif gender di masing-masing SKPD.
Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan PP dan PA
Sosial
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
d. Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas Perhubungan
Program lingkungan sehat perumahan Perumahan
e. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor.
Perhubungan
38. Pengembangan perumahan sederhana dan sarana prasarana yang memadai.
a. Program pengembangan perumahan Perumahan
b. Program pemberdayaan komunitas perumahan Perumahan
39. Peningkatan rehabilitasi rumah tidak layak huni dan pembangunan sarana air bersih dan sanitasi bagi bagi keluarga tidak mampu.
1. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil Program penataan administrasi kependudukan Kependudukan dan Catatan Sipil
d. Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo.
2. Peningkatan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.
a. Program pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya.
Sosial
b. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial. Program pembinaan anak terlantar.
Sosial
c. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma.
Sosial
Sosial
5. Peningkatan koordinasi kelembagaan PUG, pembentukan regulasi daerah untuk mendukung
Program peningkatan kelembagaan kebijakan pembangunan PP dan PA pengarusutamaan gender dan anak yang responsif gender, serta advokasi, sosialisasi, pelatihan, seminar untuk mensosialisasikan PUG.
a. Program keserasian kebijakan
6. Peningkatan kualitas peningkatan kualitas perempuan dan PP dan PA penanganan terhadap anak korban kekerasan dan peningkatan b. Program peningkatan kualitas hidup dan PP dan PA pemberdayaan perempuan. perlindungan perempuan dan anak
7. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana Program pengembangan wilayah transmigrasi Transmigrasi transmigrasi
7.2.3.5 Arah Kebijakan dan Program Misi 5 Kebijakan Program Urusan
1. Peningkatan
a. Program Pengembangan Nilai Budaya. Kebudayaan penyelenggaraan dan b. Program Pengelolaan Kekayaan Kebudayaan partisipasi event-event Budaya budaya di tingkat daerah, provinsi dan nasional, serta c. Program Pengelolaan Keragaman Kebudayaan pelestarian kekayaan Budaya budaya.
7.2.3.6 Arah Kebijakan dan Program Misi 6 Kebijakan Program Urusan
1. Peningkatan pendidikan
Kesbangpolda Program pendidikan politik masyarakat politik masyarakat. gri
a. Program pengembangan wawasan Kesbangpolda
2. Peningkatan pengetahuan kebangsaan gri masyarakat mengenai
b. Program kemitraan pengembangan Kesbangpolda wawasan kebangsaan wawasan kebangsaan gri
3. Peningkatan keamanan Program peningkatan keamanan dan Kesbangpolda dan kenyamanan kenyamanan lingkungan gri lingkungan
4. Pemeliharaan kantrantibmas dan Program pemeliharaan kantrantibmas dan Kesbangpolda pencegahan tindak pencegahan tindak kriminal gri kriminal.
5. Peningkatan Program peningkatan pemberantasan Kesbangpolda pemberantasan penyakit penyakit masyarakat (pekat). gri masyarakat (pekat).
a. Program peningkatan dan Otonomi pengembangan pengelolaan keuangan
6. Peningkatan pendapatan daerah daerah dan pengelolaan keuangan dan aset daerah.
b. Program pembinaan dan fasilitasi Otonomi pengelolaan keuangan desa daerah
7. Peningkatan koordinasi dan
a. Program peningkatan sistem Otonomi pengawasan terhadap pengawasan internal dan pengendalian daerah pelaksanaan kebijakan pelaksanaan kebijakan KDH
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
pembangunan daerah dan dan tindak lanjut hasil pengawasan.14. Penetapan prioritas penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah dan sektoral dengan mempertimbangkan amanat peraturan perundang-undangan serta kemendesakan kebutuhan.
b. Program kerjasama informasi dan media massa Komunikasi dan
Informatika
c. Program peningkatan tata laksana komunikasi dan informatika Komunikasi dan
Informatika
d. Program fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi Komunikasi dan
Informatika
a. Program Pengembangan Data Dan Informasi Perencanaan Pembangunan.
a. Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa Komunikasi dan
Perencanaan Pembangunan b. Program kerjasama pembangunan Perencanaan
Pembangunan
c. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Perencanaan Pembangunan d. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Perencanaan Pembangunan e. Program Perencanaan Pembangunan Daerah.
Perencanaan Pembangunan f. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi.
Perencanaan Pembangunan g. Program Perencanaan Sosial Budaya.
Informatika
13. Peningkatan sarana prasarana teknologi informasi secara merata di SKPD dan ruang publik.
b. Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur
pengawasan
Otonomi daerahOtonomi daerah b. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
8. Peningkatan pendidikan kedinasan, peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, tenaga pemeriksa dan pengawas.
a. Program pendidikan kedinasan Otonomi daerah
b. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Otonomi daerah c. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan
Otonomi daerah9. Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah mengenai tugas dan fungsi DPRD.
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah Otonomi daerah
10. Peningkatan pelayanan kedinasan a. Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah.
Otonomi daerah c. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
c. Program peningkatan kualitas pelayanan informasi kearsipan kearsipan
Otonomi daerah d. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Otonomi daerah11. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan penanganan pengaduan masyarakat.
a. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Otonomi daerah b. Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
Otonomi daerah
12. Peningkatan kapasitas arsiparis dan aparatur di SKPD dalam pengelolaan arsip secara baku a. Program perbaikan sistem administrasi
kearsipan
kearsipanb. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah kearsipan
Perencanaan Pembangunan h. Program Perencanaan Prasarana Perencanaan Wilayah Dan Sumber Daya Alam. Pembangunan
15. Peningkatan modifikasi dan penyempurnaan terhadap isi (jenis dan Program pengembangan ragam data) serta upaya statistik data/informasi/statistik daerah untuk up dating penyajian data dan informasi statistik daerah.
7.3. ARAHAN RENCANA INDUK (SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) PAM KABUPATEN BONE (RISPAM)
Berdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya. RI-SPAM dapat berupa RI-SPAM dalam satu wilayah administrasi maupun lintas kabupaten/kota/provinsi.
Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM memperhatikan aspek keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi sejak dari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka perlindungan dan pelestarian air.
Di dalam RI-SPAM, hal yang perlu dikutip pada bagian ini untuk dijadikan arahan pengembangan kebijakan dan strategi pengembangan SPAM adalah bagian Rencana Pengembangan SPAM yang terdiri dari :
a. Kebijakan, Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah; b.
Rencana Sistem Pelayanan; c. Rencana Pengembangan SPAM; dan d.
Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum.
7.4. ARAHAN STRATEGIS SANITASI KOTA (SSK)
KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT BINA PROGRAM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi Kabupaten yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Bone di dukung fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten Bone berpedoman pada prinsip : a.
Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi); b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan); c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan d.
Menggabungkan pendekatan „top down‟ dengan „bottom up‟.
SSK dijadikan acuan dalam penyusunan RPIJM terutama untuk sektor Penyehatan Lingkungan dan Permukiman. Dalam SSK beberapa hal yang perlu dikutip pada bagian ini adalah : a.
Kerangka kerja pembangunan sanitasi yang meliputi: Visi dan Misi b. Tujuan, Sasaran dan Strategi Sektor Sanitasi, yang meliputi : o
Sub Sektor Air Limbah Domestik; o Sub Sektor Persampahan; o Sub Sektor Drainase Lingkungan; dan o Aspek Higiene/Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
7.5. ARAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan. Materi pokok dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan meliputi : a.