PERKEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA SOSIAL DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN PASCA PEMEKARAN TAHUN (2008-2013.

(1)

PERKEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA SOSIAL DI

KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN PASCA

PEMEKARAN TAHUN (2008-2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MASRANI SIREGAR NIM. 3101331004

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

v ABSTRAK

Masrani Siregar, NIM. 3101331004.Perkembangan Prasarana dan Sarana Sosial di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun 2008-2013. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Perkembangan prasarana sosial yang meliputi : prasarana pendidikan, prasarana kesehatan, prasarana jalan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013) (2) Perkembangan sarana sosial yang meliputi : sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana transportasi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013) (3) Ketersediaan dan kesesuaian prasarana dan sarana sosial di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013)

Penelitian ini di lakasanakan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada bulan oktober sampai november 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah prasarana dan sarana yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan studi dokumenter. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Perkembangan Prasarana di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dari tahun 2008-2013 antara lain prasarana yang mengalami pertambahan dan pengurangan. Prasarana pendidikan SD 5,97 % pertahun, prasarana pendidikan SMP 18,75 % pertahun, prasarana pendidikan SMA 4,36 % pertahun, kesehatan puskesmas bertambah 1,66 % pertahun, kesehatan posyandu 0,69 % pertahun, prasarana jaringan jalan diaspal 1,17 % pertahun, jaringan jalan tanah 1,21 % pertahun, prasarana jaringan jalan kerikil 1,06 % pertahun. Prasarana yang tidak mengalami pertambahan dan pengurangan (tetap) prasarana kesehatan rumah sakit 3 unit, puskesmas pembantu 38 unit. (2) Perkembangan Sarana di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dari tahun 2008-2013 anatara lain sarana yang mengalami pertambahan dan pengurangan. Sarana pendidikan jumlah guru SD bertambah 44 orang guru, jumlah guru SMP 197 orang guru, jumlah guru SMA 136 orang guru. Sarana kesehatan jumlah tenaga perawat bertambah 38 orang, jumlah tenaga bidan bertambah 74 orang, sarana transportasi mobil penumpang 15,60 % pertahun, sarana transportasi sepeda motor 1 % pertahun. Sarana pendidikan jumlah siswa SD berkurang 3.149 siswa, jumlah siswa SMP berkurang 25.056 orang siswa, jumlah siswa SMA berkurang 8.721 siswa dan sarana kesehatan jumlah tenaga dokter berkurang 9 dokter. Sarana yang tidak mengalami pertambahan dan penguranagan (tetap) sarana transportasi becak mesin 198 unit. (3) Ketersediaan dan kesesuaian Prasana dan sarana sosial di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2008-2013 antara lain.Jumlah SD, Rumah Sakit, Puskesmas Pembantu, Posyandu sudah memenuhi kriteria kebutuhan yang telah ditentukan sedangkan jumlah SMP, SMA, Puskesmas yang tersedia masih kurang dari kriteria baku yang telah ditentukan.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat rahmat dan segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Perkembangan Prasarana dan Sarana Sosial di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013)”. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi masih banyak mengalami rintangan dan masalah, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi, Ibu Dra. Asnidar, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

4. Bapak Dr.Sugiharto, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang sangat penuh perhatian dan kesabaran dalam membimbing penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membimbing penulis selama mengikuti studi di jurusan Pendidikan Geografi.

6. Bapak Darwin P.Lubis, S.Si. M.Si dan Ibu Dra. Minah Sinuhaji, M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran guna menyempurnakan skripsi ini.

7. Kepala Dinas Bappeda Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kepada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Labuhanbatu Selatan beserta staf dan jajarannya yang telah memberikan izin penelitian di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan


(7)

iv

8. Teristimewa penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada dua insan yang telah membesarkan dan mengajari penulis kesabaran dan semangat yang tidak berhenti serta keihlasan,yang selalu mendoakan, memberikan dukungan dan pengorbanannya baik secara material maupun moril, dan memberi semangat dalam kehidupan yaitu Ayahanda tercinta H.Kh.Muhammad Ali Guntur Siregar dan Ibunda tercinta Hj.Mardiahhanum, SE. Semoga penulis dapat menjadi seperti harapan orangtua tercinta dan seluruh keluarga.

9. Abang-abang tersayang Brigadir.Hasanuddin dan Ade Putra, serta adik-adik tersayang Nurhafizhah dan Muhammad syafii Ramadhan yang selalu mendoakan dan memotivasi selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi. 10.Sahabat senasib dan seperjuangan dalam susah maupun senang yaitu Rainbow

Gee yang terdiri dari : Lita Rizkiana, Siti Wahyuni, Rika Annisya, Mustawiyah, Eka Wulandari, Basyariahtus Jariah Siregar, Suci Hardiyanti Matondang bersama-sama melalui 4 tahun perkuliahan ini adalah karunia terindah dari yang maha kuasa.

11.Sahabat terbaik dan tersayang Ely Febriani Nst, Juli Indah, Sapril Ananta Nst, terkhusus kepada Ridwan Anshori Hrp yang telah memberikan motivasi dan kasih sayangnya serta dukungan selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi. 12.Seluruh rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2010

khususnya Dwi Isnainy R,Giovanni, Hilman, Arif, Anju, Ali,Oi dan seluruh kelas A reguler 2010.

13.Kepada saudara-saudara tercinta Asri, Dwi, Dyasti, Rayi, Devi yang tidak pernah lelah memberi masukan, semangat, dan bantuannya.

Akhirnya kata ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua yang telah memberikan bantuan untuk penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Medan, Januari 2015

Masrani Siregar Nim : 3101331004


(8)

vii DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 4

C.Pembatasan Masalah ... 5

D.Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kerangka Teori... 7

B.Penelitian Relevan ... 21

C.Kerangka Berfikir... 25

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi Penelitian ... 26

B.Populasi dan Sampel ... 26

C.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 26

D.Teknik Pengumpulan Data ... 28


(9)

viii

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

A.Keadaan Fisik ... 30

B.Keadaan Non Fisik ... 34

Peta Administrasi Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 31

Peta Persebaran Prasarana Sosial Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 32

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 44

B.Pembahasan ... 69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 78

B.Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80


(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1 Rasio Tenaga Kesehatan Berdasarkan Dinas Kesehatan 2009 ... 15

2 Kriteria penentuan Fasilitas Sosial Muta’ali (2000) ... 15

3. Luas Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatann 2013 ... 33

4 Kepadatan penduduk ... 36

5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelopok Umur ... 38

6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 39

7 Perkembangan SD di Kabupaten Labuhanbatu Selatan... 45

8 Perkembangan SMP di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 46

9 Perkembangan SMA di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 47

10. Perkembangan Puskesmas di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 49

11 Perkembangan Jalan Diaspal di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 50

12 Perkembangan Jalan Kerikil di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 51

13 Perkembangan Jumlah Siswa SD di Kabupaten Labuhanbatu Selatan .. 52

14 Perkembangan Jumlah Siswa SMP di Kabupaten Labuhanbatu Selatan53 15 Perkembangan Jumlah Siswa SMA di Kabupaten Labuhanbatu Selatan54 16 Perkembangan Jumlah Guru SD di Kabupaten Labuhanbatu Selatan .... 55

17 Perkembangan Jumlah Guru SMP di Kabupaten Labuhanbatu Selatan . 56 18 Perkembanagn Jumlah Guru SMA di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.57 19 Perkembangan Jumlah Dokter di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 58

20 Perkembangan Jumlah Perawat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 59


(11)

x

22 Perkembangan Jumlah Mobil Penumpang di Kabupaten Labuhanbatu

Selatan ... 61

23 Ketersediaan Prasarana Pendidikan Tingkat SD ... 62

24 Ketersediaan Prasarana Pendidikan Tingkat SMP ... 63

25 Ketersediaan Prasarana Pendidikan Tingkat SMA ... 64

26 Ketersediaan Prasarana Kesehatan berupa Rumah Sakit ... 65

27 Ketresediaan Prasarana Kesehatan berupa Puskesmas ... 65

28 Ketersediaan Prasarana Kesehatan berupa Puskesmas Pembantu ... 66

29 Ketersediaan Prasarana Kesehatan berupa Posyandu ... 66 30 Persebaran Prasarana dan Sarana Sosial ...


(12)

xi DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1 Skema Kerangka Berfikir ... 25

2 Peta Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 31

3 Peta Persebaran Prasarana Sosial di Kabupaten Labuhanbatu Selatan .. 32

4 SMA Negeri 1 Kampung Rakyat ... 48

5 Rumah Sakit Umum di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 83

6 Puskesmas Kampung Rakyat ... 84


(13)

xii DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1 Pedoman Observasi Prasarana pendidikan tingkat SD ... 80

2 Pedoman Observasi Prasarana pendidikan tingkat SMP ... 80

3 Pedoman Observasi Prasarana pendidikan tingkat SMA ... 80

4 Pedoman Observasi Sarana Pendidikan berupa Jumlah Guru ... 80

5 Pedoman Observasi Sarana Pendidikan berupa jumlah Siswa ... 80

6 Pedoman Observasi PrasaranaKesehatan berupa Rumah Sakit ... 81

7 Pedoman Observasi Prasarana Kesehatan berupa Puskesmas ... 81

8 Pedoman Observasi Prasarana Kesehatan berupa Puskesmas Pembantu81 9 Pedoman Observasi Prasarana Kesehatan Berupa Posyandu ... 81

10 Pedoman Observasi Sarana Kesehatan berupa Jumlah Dokter ... 81

11 Pedoman Observasi Sarana Kesehatan berupa Jumlah Perawat ... 81

12 Pedoman Observasi Sarana Kesehatan berupa Jumlah Bidan ... 81

13 Pedoman Observasi Prasarana Transportasi berupa Jalan Diaspal ... 81

14 Pedoman Observasi Prasarana Transportasi berupa Jalan Kerikil ... 81

15 Pedoman Observasi Prasarana Transportasi berupa Jalan Tanah ... 81

16 Pedoman Observasi Sarana Transportasi berupa Mobil Penumpang .... 82

17 Pedoman Observasi Sarana Transportasi berupa Becak Mesin ... 82


(14)

1

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pemekaran wilayah merupakan suatu proses pemecahan wilayah, dari sebuah wilayah provinsi, kabupaten, ataupun kota menjadi lebih dari satu wilayah. Tarigan (2010) menyebutkan bahwa pemekaran wilayah merupakan pembagian kewenangan administratif suatu wilayah menjadi dua atau beberapa wilayah. Pemekaran wilayah mencakup pembagian luas wilayah beserta potensi sumber daya alam yang terkandung di dalamnya dan jumlah penduduk.

Era reformasi yang ditandai dengan meningkatnya tuntutan untuk melakukan pemekaran daerah berjalan seiring dengan regulasi pembentukan daerah otonom baru yang dianggap lebih mudah daripada waktu sebelumnya. Sejak otonomi daerah dan desentralisasi fiskal mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001, pemekaran daerah kabupaten atau kota dan juga provinsi menjadi sangat populer karena jumlahnya terus bertambah. Sebenarnya pembentukan daerah baru dengan pertimbangan mendekatkan pelayanan publik pada masyarakat ataupun pertimbangan strategis geopolitik dan geoekonomi, sudah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sebelum dikeluarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang diberlakukan sejak Januari 2001.

Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang terletak di Pulau Sumatera.Sumatera Utara memiliki luas total sebesar 181.860,65 km² yang terdiri dari luas daratan sebesar 71.680,68 km² atau 3.73 % dari luas wilayah,


(15)

2

2

Republik Indonesia dan luas lautan sebesar 110.000,65 km² yang sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di Pulau Nias, Pulau-pulau Batu serta beberapa pulau kecil, baik di perairan bagian barat maupun di bagian timur Pulau Sumatera dan memiliki perairan laut seluas 110.000 km² Provinsi Sumatera Utara memiliki 213 pulau yang telah memiliki nama dengan 6 pulau di wilayah Pantai Timur termasuk Pulau Berhala sebagai pulau terluar yang berbatasan dengan Selat Malaka dan sisanya 207 pulau di wilayah Pantai Barat dengan Pulau Wunga dan Pulau Simuk sebagai pulau terluar di wilayah Pantai Barat.

Sampai pada tahun 1998, Provinsi Sumatera Utara memiliki 19 Kabupaten/Kota. Sejak tahun 1999, ada pemekaran daerah dan sudah terbentuk 14 Kabupaten/Kota baru sampai sekarang. Provinsi Sumatera Utara sampai saat ini memiliki 33 Kabupaten/Kota.

Pengembangan wilayah adalah peningkatan aktifitas terhadap unsur-unsur dalam wilayah yang mencakup institusi, ekonomi, sosial dan ekologi dalam upaya meningkatkan tingkat dari kualitas hidup masyarakat (Mahali, 2010).Sedangkankan Hadjisaroso (1993) mengatakan bahwa pengembangan wilayah adalah suatu tindakan membangun daerah/kawasan dalam rangka usaha memperbaiki kesejahteraan hidup masyarakat.

Perkembangan suatu wilayah merupakan integral pertumbuhan setiap sistem yang terdiri dari sosial, ekonomi, infrastruktur, berkurangnya kesenjangan antar wilayah, serta terjaganya kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah (Riyadi, 2002). Perkembangan wilayah menurut Schumpiter dalam (Jhingan, 2010) adalah perubahan spontan dan terputus-putus dalam keadaan stasioner yang


(16)

3

3

senantiasa mengubah dan mengganti situasi keseimbangan yang ada sebelumnya, dimana dapat diasumsikan bahwa indikator perkembangan wilayah dapat ditinjau dari perkembangan aspak infrastruktur, ekonomi dan sosial. Kriteria yang dipilih untuk menyatakan tingkat perkembangan suatu daerah adalah tingkat kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan kehidupannya, baik berupa kebutuhan hidup maupun kebutuhan untuk melakukan kegiatan usaha.

Munculnya beberapa provinsi,kabupaten,serta kecamatan baru akibat dari hasil pemekaran hal ini akan mengakibatkan daerah baru ini membutuhkan prasarana dan sarana sosial didaerah ini guna untuk memenuhi kebutuhan daerah itu sendiri. Prasarana dan sarana sosial yang dimaksud merupakan ; sarana dan prasarana meliputi sarana sosial (pendidikan, kesehatan, transportasi), prasarana dan sarana Perkembangan prasarana dan sarana tersebut dimaksudkan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan pelayanan penduduk disuatu daerah yang berkembang.

Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan salah satu daerah otonomi hasil pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2008 dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini dibentuk menjadi sebuah Kabupaten baru pada 28 Juni 2008. Semenjak pemekaran tersebut Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini mengalami perubahan baik secara fisik maupun sosialnya. Seiring dengan perkembangan jaman dan telah berdiri sendiri, Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini pasti membutuhkan sarana dan prasarana sosial ekonomi.

Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdiri dari lima Kecamatan yaitu; Kecamatan Kota Pinang, Kampung Rakyat, Torgamba, Sei Kanan dan


(17)

4

4

Silangkitang dengan jumlah penduduk 277.673 jiwa pada tahun 2010 dan memiliki luas wilayah sekitar 3.596 km² (BPS Labuhanbatu Selatan). Dari studi pendahuluan peneliti, bahwa Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini masih tetap bergantung pada Kabupaten Labuhan Batu, hal ini terlihat dari minimnya perkembangan prasarana dan sarana sosial di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Prasana dan Sarana sosial yang minim tersebut dapat dilihat dari kegiatan sosial masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Selatan tersebut seperti; masyarakat Kabupaten labuhanbatu Selatan bersekolah ke Kabupaten Labuhanbatu, memeriksa kesehatan di Kabupaten Labuhanbatu sebagai wilayah induk.

Dengan melihat kenyataan yang demikian, minimnya perkembangan prasarana dan sarana di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini menjadi kendala dalam perkembangan suatu wilayah tersebut, maka minimnya perkembangan wilayah ini akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Perkembangan daerah yang baik akan di dukung dengan perkembangan prasarana dan sarana untuk menunjang daerah tersebut. Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai Perkembangan Prasarana Dan sarana Sosial di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013).

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang menjadi identifikasi masalah yaitu sebagai berikut: Munculnya daerah baru yang merupakan hasil pemekaran wilayah dimaksudkan akan membutuhkan prasarana dan sarana sosia berupa : (pendidikan, kesehatan, transportasi). Prasarana dan sarana sosial tersebut akan disesuaikan juga dengan kebutuhan yang seimbang dengan daerahnya agar wilayah baru yang lahir tersebut atas pemekaran dari wilayah induk tidak harus


(18)

5

5

bergantung lagi dengan wilayah lain seperti wilayah induknya maupun wilayah sekitarnya.

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan mengingat luasnya permasalahan yang membutuhkan pembahasan yang lebih lanjut tentang perkembangan prasarana dan sarana sosial, maka penulis membatasi ruang lingkup prasarana dan sarana sosial yang akan diteliti yang meliputi prasarana pendidikan (SD, SMP dan SMA), Sarana pendidikan (jumlah tenaga pendidik, jumlah siswa)prasarana kesehatan (rumah sakit, puskesmas, Puskesmas pembantu, posyandu), sarana kesehatan (jumlah dokter, jumlah perawat, jumlah bidan),prasarana transportasi(jalan aspal, kerikil, tanah), sarana transportasi (jumlah unit becak, sepeda bermotor, mobil penumpang, mobil pribadi).

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Perkembangan Prasarana sosial meliputi prasarana pendidikan (SD, SMP, SMA), prasarana kesehatan (rumah sakit, puskesmas, Puskesmas pembantu, posyandu),prasarana transportasi (aspal, krikil, tanah) di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pacsa pemekaran tahun(2008-2013)

2. Bagaimana Perkembangan Sarana Sosial meliputi sarana pendidikan (jumlah tenaga pendidikan, jumlah siswa) ,Sarana kesehatan (jumlah dokter, jumlah perawat, jumlah bidan), sarana transportasi (mobil penumpang, becak, sepeda motor) di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pacsa Pemekaran Tahun(2008-2013)


(19)

6

6

3. Ketersediaan dan Kesesuaian Prasana dan Sarana Sosisal di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013)

E.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perkembangan prasarana sosial yang meliputi : prasarana pendidikan, prasarana kesehatan, prasarana transportasi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013)

2. Untuk mengetahui perkembangan sarana sosial yang meliputi : sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana transportasi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013)

3. Untuk mengetahui ketersedian dan kesesuaian prasarana dan sarana sosial di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan bagi penulis untuk memperoleh pengetahuan di bidang perkembangan pembangunan fasilitas sosial di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

2. Sebagai sumber informasi bagi pemerintah setempat dalam upaya perencanaan pembangunan wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

3. Sebagai sumbangan pemikiran, bahan studi atau tambahan ilmu pengetahuan khusunya bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai perkembangan wilayah terhadap perkembangan sarana dan prasarana


(20)

78

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan antara lain :

1. Perkembangan Prasarana di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dari tahun 2008-2013 antara lain prasarana yang mengalami pertambahan dan pengurangan. Prasarana pendidikan SD 5,97 % pertahun, prasarana pendidikan SMP 18,75 % pertahun, prasarana pendidikan SMA 4,36 % pertahun, kesehatan puskesmas bertambah 1,66 % pertahun, kesehatan posyandu 0,69 % pertahun, prasarana jaringan jalan diaspal 1,17 % pertahun, jaringan jalan tanah 1,21 % pertahun, prasarana jaringan jalan kerikil 1,06 % pertahun. Prasarana yang tidak mengalami pertambahan dan pengurangan (tetap) prasarana kesehatan rumah sakit 3 unit, puskesmas pembantu 38 unit.

2. Perkembangan Sarana di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dari tahun 2008-2013 anatara lain sarana yang mengalami pertambahan dan pengurangan. Sarana pendidikan jumlah guru SD bertambah 44 guru, jumlah guru SMP 197 guru, jumlah guru SMA 136 guru. Sarana kesehatan jumlah tenaga perawat bertambah 38 orang, jumlah tenaga bidan bertambah 74 orang, sarana transportasi mobil penumpang 15,60 % pertahun, sarana transportasi sepeda motor 1 % pertahun. Sarana pendidikan jumlah siswa SD berkurang 3.149 siswa, jumlah siswa SMP berkurang 25.056 orang siswa, jumlah siswa SMA berkurang 8.721 siswa dan sarana kesehatan jumlah tenaga dokter berkurang 9 dokter.


(21)

79

Sarana yang tidak mengalami pertambahan dan penguranagan (tetap) sarana transportasi becak mesin 198 unit.

3. Perkembangan prasarana pendidikan SMP, SMA, dan prasarana kesehatan Puskesmas bila dilihat dari aspek ketersediaan prasarana dan sarana dibandingkan dengan jumlah penduduk masih belum tercukupi dengan kebutuhan atau tidak sesuai dengan kriteria baku yang telah ditentukan. Prasarna pendidikan SD, kesehatan rumah sakit, puskesmas pembantu, posyandu apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk sudah mencukupi atau memenuhi kebutuhan penduduk.

B. Saran

Adapun saran penulis dalam penelitian adalah :

1. Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebaiknya memperhatikan perkembangan prasarana dan sarana, terutama sarana kesehatan yang masih kurang dari kriteria kebutuhan jumlah penduduk yang ada karena sarana kesehatan merupakan salah satu keadaan sejahtera dari jiwa, raga, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup secara produktif secara sosial dan ekonomi. Dan Untuk sarana pendidikan yang belum memadai hendaknya ada penambahan tenaga pendidik/guru agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

2. Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan hendaknya bisa mengambil kebijakan didalam menyediakan atau menambah prasarana dan sarana sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang telah disesuaikan dengan kriteria yang berlaku. Agar merata diseluruh wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan sehingga pelayanannya bisa dinikmati oleh semua masyarakat.


(22)

80

3. Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebaiknya memperhatikan persebaran parasana dan sarana sosial di masing-masing Kecamatan yang ada diKabupaten Labuhanbatu Selatan, agar persebarannya merata di masing-masing Kecamatan dan dapat memenuhi kebutuhan penduduk di Kecamatan tersebut.


(23)

81

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Raharjo. 2006. Pengembangan Perdesaan dan Perkotaan. Yogyakarta:Graha Ilmu

Adisasmita, Raharjo. 2010. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. Yogyakarta: Graha

Ilmu

Adisasmita, Raharjo. 2011. Perencanaan Pembangunan Transportasi. Yogyakarta: Graha

Ilmu

Adisasmita, Sakti Adji. 2010. Perencanaan Infrastuktur Transportasi Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu

Aslimeri, dkk. 2008. Teknik Distribusi Tenaga Listrik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Badan Pusat Statistik. 2009. LabuhanBatu Dalam Angka. Kabupaten Labuhan Batu: BPS

Badan Pusat Statistik. 2010. LabuhanBatu Dalam Angka. Kabupaten Labuhan Batu: BPS

Badan Pusat Statistik. 2011. LabuhanBatu Dalam Angka. Kabupaten Labuhan Batu: BPS

Badan Pusat Statistik. 2012. LabuhaBatu Dalam Angka. Kabupaten Labuhan Batu: BPS

Badan Pusat Statistik. 2013. LabuhanBatu Dalam Angka. Kabupaten Labuhan Batu: BPS

Barelay, W, George. 1984. Teknik Analisis Kependudukan. Jakarta: Bima Aksara


(24)

82

Budiharjo, Prof Ir Eko Msc. 1997. Tata Ruang Perkotaan. Bandung: Penerbit PT. Alumni.

Damayanti, Elvira. 2011. Perkembangan Fasilitas Perkotaan di Kota Tebing Tinggi dari Tahun 2005-2010. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED

Djaljoeni, N. 1987. Geografi Desa Kota. Bandung: Alumni

Eni, Maulida. 2011. Perkembangan Fasilitas Kota Banda Aceh Pasca Tsunami Tahun 2005-2009. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED

Harto, Murni. 2012. Perkembangan Fasilitas Kota di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai Selama Periode Tahun 2000-2010. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED

Moenir. 2000. Manajemen Pelayanan Publik. Jakarta: Bima Aksara

Muta’ali, Luthfi. 2010. Teknik Analisis Regional (Perencanaan

Pembangunan Wilayah). Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

Muta’ali, Luthfi. 2000. Teknik Analisa Regional. Yogyakarta: Jurusan

Perencanaan Pembangunan Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

Muta’ali, Luthfi .2013. Pengembangan Wilayah Pedesaan. Yogyakarta:

Jurusan

Perencanaan Pembangunan Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Rahardjo. 2010. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. Jakarta: Graha Ilmu

Sirait, Maringan. 2010. Teknik Analisis Regional (Perencanaan Perkembangan Wilayah). Medan: Fakultas Ilmu Sosial


(25)

83

Sadyohutomo, Mulyono. 2009. Manajemen Kota dan Wilayah. Bandung: Bumi Aksara

Sitanggang, Erna Wati. 2011. Perkembangan Sarana dan Prasarana di Kota Langsa dari Tahun 2005-2010. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED

Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Bumi


(1)

78

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan antara lain :

1. Perkembangan Prasarana di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dari tahun 2008-2013 antara lain prasarana yang mengalami pertambahan dan pengurangan. Prasarana pendidikan SD 5,97 % pertahun, prasarana pendidikan SMP 18,75 % pertahun, prasarana pendidikan SMA 4,36 % pertahun, kesehatan puskesmas bertambah 1,66 % pertahun, kesehatan posyandu 0,69 % pertahun, prasarana jaringan jalan diaspal 1,17 % pertahun, jaringan jalan tanah 1,21 % pertahun, prasarana jaringan jalan kerikil 1,06 % pertahun. Prasarana yang tidak mengalami pertambahan dan pengurangan (tetap) prasarana kesehatan rumah sakit 3 unit, puskesmas pembantu 38 unit.

2. Perkembangan Sarana di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dari tahun 2008-2013 anatara lain sarana yang mengalami pertambahan dan pengurangan. Sarana pendidikan jumlah guru SD bertambah 44 guru, jumlah guru SMP 197 guru, jumlah guru SMA 136 guru. Sarana kesehatan jumlah tenaga perawat bertambah 38 orang, jumlah tenaga bidan bertambah 74 orang, sarana transportasi mobil penumpang 15,60 % pertahun, sarana transportasi sepeda motor 1 % pertahun. Sarana pendidikan jumlah siswa SD berkurang 3.149 siswa, jumlah siswa SMP berkurang 25.056 orang siswa, jumlah siswa SMA berkurang 8.721 siswa dan sarana kesehatan jumlah tenaga dokter berkurang 9 dokter.


(2)

79

Sarana yang tidak mengalami pertambahan dan penguranagan (tetap) sarana transportasi becak mesin 198 unit.

3. Perkembangan prasarana pendidikan SMP, SMA, dan prasarana kesehatan Puskesmas bila dilihat dari aspek ketersediaan prasarana dan sarana dibandingkan dengan jumlah penduduk masih belum tercukupi dengan kebutuhan atau tidak sesuai dengan kriteria baku yang telah ditentukan. Prasarna pendidikan SD, kesehatan rumah sakit, puskesmas pembantu, posyandu apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk sudah mencukupi atau memenuhi kebutuhan penduduk.

B. Saran

Adapun saran penulis dalam penelitian adalah :

1. Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebaiknya memperhatikan perkembangan prasarana dan sarana, terutama sarana kesehatan yang masih kurang dari kriteria kebutuhan jumlah penduduk yang ada karena sarana kesehatan merupakan salah satu keadaan sejahtera dari jiwa, raga, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup secara produktif secara sosial dan ekonomi. Dan Untuk sarana pendidikan yang belum memadai hendaknya ada penambahan tenaga pendidik/guru agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

2. Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan hendaknya bisa mengambil kebijakan didalam menyediakan atau menambah prasarana dan sarana sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang telah disesuaikan dengan kriteria yang berlaku. Agar merata diseluruh wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan sehingga pelayanannya bisa dinikmati oleh semua masyarakat.


(3)

80

3. Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebaiknya memperhatikan persebaran parasana dan sarana sosial di masing-masing Kecamatan yang ada diKabupaten Labuhanbatu Selatan, agar persebarannya merata di masing-masing Kecamatan dan dapat memenuhi kebutuhan penduduk di Kecamatan tersebut.


(4)

81

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Raharjo. 2006. Pengembangan Perdesaan dan Perkotaan. Yogyakarta:Graha Ilmu

Adisasmita, Raharjo. 2010. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. Yogyakarta: Graha

Ilmu

Adisasmita, Raharjo. 2011. Perencanaan Pembangunan Transportasi. Yogyakarta: Graha

Ilmu

Adisasmita, Sakti Adji. 2010. Perencanaan Infrastuktur Transportasi Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu

Aslimeri, dkk. 2008. Teknik Distribusi Tenaga Listrik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Badan Pusat Statistik. 2009. LabuhanBatu Dalam Angka. Kabupaten Labuhan Batu: BPS

Badan Pusat Statistik. 2010. LabuhanBatu Dalam Angka. Kabupaten Labuhan Batu: BPS

Badan Pusat Statistik. 2011. LabuhanBatu Dalam Angka. Kabupaten Labuhan Batu: BPS

Badan Pusat Statistik. 2012. LabuhaBatu Dalam Angka. Kabupaten Labuhan Batu: BPS

Badan Pusat Statistik. 2013. LabuhanBatu Dalam Angka. Kabupaten Labuhan Batu: BPS

Barelay, W, George. 1984. Teknik Analisis Kependudukan. Jakarta: Bima Aksara


(5)

82

Budiharjo, Prof Ir Eko Msc. 1997. Tata Ruang Perkotaan. Bandung: Penerbit PT. Alumni.

Damayanti, Elvira. 2011. Perkembangan Fasilitas Perkotaan di Kota Tebing Tinggi dari Tahun 2005-2010. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED

Djaljoeni, N. 1987. Geografi Desa Kota. Bandung: Alumni

Eni, Maulida. 2011. Perkembangan Fasilitas Kota Banda Aceh Pasca Tsunami Tahun 2005-2009. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED

Harto, Murni. 2012. Perkembangan Fasilitas Kota di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai Selama Periode Tahun 2000-2010. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED

Moenir. 2000. Manajemen Pelayanan Publik. Jakarta: Bima Aksara

Muta’ali, Luthfi. 2010. Teknik Analisis Regional (Perencanaan

Pembangunan Wilayah). Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

Muta’ali, Luthfi. 2000. Teknik Analisa Regional. Yogyakarta: Jurusan Perencanaan Pembangunan Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

Muta’ali, Luthfi .2013. Pengembangan Wilayah Pedesaan. Yogyakarta:

Jurusan

Perencanaan Pembangunan Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Rahardjo. 2010. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. Jakarta: Graha Ilmu

Sirait, Maringan. 2010. Teknik Analisis Regional (Perencanaan Perkembangan Wilayah). Medan: Fakultas Ilmu Sosial


(6)

83

Sadyohutomo, Mulyono. 2009. Manajemen Kota dan Wilayah. Bandung: Bumi Aksara

Sitanggang, Erna Wati. 2011. Perkembangan Sarana dan Prasarana di Kota Langsa dari Tahun 2005-2010. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED

Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Bumi