PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA MATERI HIDROKARBON.

PENGARUH MOD
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASE
SED LEARNING
TERHAD
DAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
R KIMIA
SISWA
A KELAS X PADA MATERI HIDROKARB
RBON

Oleh :
Zuli Syafriani Sirait
NIM 4113331048
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajuk
ukanUntukMemenuhi Syarat Memperoleh G
Gelar
Sarjana Pendidikan


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MA
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHU
HUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

i

RIWAYAT HIDUP

Zuli Syafriani Sirait adalah anak ke-lima dari 5 bersaudara, tepatnya lahir
di Kota Tanjung Balai pada tanggal 21 juli 1993. Ayah tercinta bernamSa
Zulmulkin Sirait, dan ibu bernama R. Mariani Spd. Pada tahun 1999, penulis
masuk SD N 28 di Desa Simpang Empat Kecamatan Simpang Empat dan lulus
pada tahun 2005 dan melanjutkan sekolah Menengah Pertama di sekolah SMP N
1 Simpang Empat di Desa Simpang Empat lulus tahun 2008. Di tahun 2008,
penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di sekolah SMA N 1
Simpang Empat dan lulus tahun 2011. Penulis pernah meraih juara 3 bidang studi

Biologi pada olimpiade sains setingkat kabupaten Asahan pada tahun 2007 di
Desa Simpang Empat Kab.Asahan. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program
Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) melalui jalur
PMP (Panduan Minat dan Prestasi). Organisasi yang pernah diikuti adalah
organisasi Muhammadiyah tahun 2005.

ii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA KELAS X PADA MATERI HIDROKARBON
Zuli Syafriani Sirait (4113331048)
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem
Based Learning terhadap aktivitas dan hasil belajar kimia siswa kelas X pada
materi Hidrokarbon. Populasi dalam penelitian ini adalah SMA Muhammadiyah 8
Kisaran yang sudah dipilih berdasarkan karakteristik dan pertimbangan yang telah
ditentukan. Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas A diajar

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan kelas B diajar
menggunakan model pembelajaran Konvensional. Hasil belajar dikumpulkan
menggunakan metode test dan data aktivitas dikumpulkan menggunakan metode
nontes . Data hasil belajar diuji normalitas dan homogenitasnya, kedua sampel
homogeny dan berdistribusi normal. Data hasil belajar menunjukkan pada kelas A
dan kelas B berturut-turut dengan rataan 80,00 dan 74,50. Aktivitas siswa
menunjukkan pada kelas A dan kelas B berturut-turut dengan rataan83,78 dan
78,89. Hasil penelitian menunjukkan: 1. Hasil belajar kimia yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi sebesar
68,567 % dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran
Konvensional sebesar 65,667 %
pada materi Hidrokarbon di SMA
Muhammadiyah 8 Kisaran. 2. Aktivitas yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi sebesar 83,778 %
dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional sebesar
78,889 % pada materi hidrokarbon di SMA Muhammadiyah 8 Kisaran.

iii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohim, Alhamdulillah puji dan syukur yang sangat
mendalam penulis ucapkan kepada Allah SubhanahuWata’la atas segala nikmat,
karunia dan rahmat-Nya. Karena berkat-Nya, penulis diberi kelancaran ,
kesabaran dan kemudahan selama proses pembuatan dan penulisan skripsi.
Sehingga didalamnya banyak sekali penulis menemukan inspirasi, pengetahuan
baru dan hikmah yang besar dan menyadarkan penulis untuk selalu memiliki
keinginan untuk belajar dan berusaha memperbaiki diri . Skripsi ini berjudul“
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Aktivitas Dan
Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Materi Hidrokarbon, disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED).
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Agus Kembaren,S.Si.,M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.s , Drs. Marudut
Sinaga, M.Si , dan ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si , selaku dosen penguji yang telah
banyak memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Amser Simanjuntak selaku
Dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Dosen beserta staff pegawai Jurusan
Kimia dan staff


pegawai fakultas FMIPA UNIMED. Terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak

Drs

M. Thohir MPd, selaku Kepala SMA

Muhammadiyah 8 Kisaran dan Bapak Suprayogi SE ,selaku PKS 1 yang telah
memberikan izin penelitian, dan juga kepada Ibu Weni Trisasmi SPd, MPd ,
selaku guru Kimia Kelas X di SMA Muhammadiyah 8 Kisaran yang telah
membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian di sekolah tersebut serta Bapak
dan Ibu Guru di SMA Muhammadiyah 8 Kisaran yang telah banyak membantu
penulis selama penelitian.
Rasa syukur penulis ucapkan sekali lagi kepada Allah Subhanahu
Wata’ala atas segala kasih sayang dan cinta-Nya kepada penulis, karena telah

iv


diberikan sosok Ayahanda dan ibunda yang sangat luarbiasa, sosok yang sangat
kuat, penyabar ,dan selalu mendukung

pendidikan penulis dan yang telah

mencucurkan segala keringat dan selalu memanjatkan do’a demi selesainya studi
penulis Ayahanda Zulmulkin Sirait dan Ibunda R. Mariani SPd . Terimakasih juga
kepada kakak abang dan adik kandung saya atas dukungannya kepada penulis
untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini, terimakasih kepada kakak Weni
Trisasmi SPd, MPd yang telah banyak memberikan masukan dan dukungan untuk
penyelesaian skripsi ini serta abang Indra Dermawan SPd terimakasih atas do’a,
kasih sayang dan nasehatnya yang tidak pernah saya lupakan.. Terima kasih juga
disampaikan kepada sahabatku serta teman-teman seperjuanganku juga temanteman sekelas di Pendidikan Kimia ekstensi 2011 yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu. Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga
yang selalu mendukung dan mendoakan penulis.
Tidak ada yang sempurna di dunia terutama untuk kesempurnaan skripsi
ini. Karena itu saran dan kritik sangatlah penulis harapkan yang bersifat
membangun untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis ucapkan semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Januari 2016

Penulis,

Zuli Syafriani Sirait
NIM.4113331048

v
DAFTAR ISI
Halaman
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
v

vii
viii
ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Rumusan Masalah
1.4.Batasan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian
1.7.Definisi Operasional

1
4
4
4
5
5
6


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Hakikat Belajar Dan Hasil Belajar Kimia
2.1.2 Aktivitas
2.2. Hakikat Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
2.3. Pembelajaran Konvensional
2.4. Materi Hidrokarbon
2.5. Kerangka Berfikir
2.6. Hipotesis Penelitian

8
8
8
9
19
20
20
21


BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
3.4.Instrumen Penelitian
3.5.Standarisasi Instrumen Tes
3.6. Instrumen Non Tes
3.7. Rancangan / Desain Penelitian
3.8.Teknik Pengumpulan Data
3.9. Teknik Analisis Data

22
22
22
23
24
27
27
30
32


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.1.1. Hasil Belajar siswa

37
37
37

vi
4.1.1.2.
4.1.1.3.
4.1.1.4
4.1.1.5
4.1.2.
4.1.2.1.
4.1.2.1.
4.1.3.
4.1.4.
4.2.

Aktivitas Siswa
Analisis Data Hasil Penelitian
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Pertama
Hipotesis Kedua
Hubungan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa
Persen Peningkatan Hasil Belajar
Pembahasan dan Hasil Penelitian

38
39
39
40
41
41
42
42
43
44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran

49
49

DAFTAR PUSTAKA

50

vii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Desain Penelitian
Gambar 4.1. Grafik Hasil Belajar Kimia Siswa
Gambar 4.2. Grafik Frekuensi Hasil Aktivitas Belajar Siswa
Gambar 4.3. Grafik Perbandingan Rata-Rata Nilai Aktivitas dengan
Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
Gambar 4.4. Grafik Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar (Gain) Siswa

30
37
38
43
44

viii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah
Tabel 4.1. Hasil Aktivitas Siswa
Tabel 4.2. Hasil Perolehan Rata-Rata Pretes dan Postes
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pretes, Postes, dan Gain
Tabel 4.4. Uji Homogenitas Sampel
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis I
Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis II
Tabel 4.7. Persen Peningkatan Hasil Belajar

28
38
39
40
41
41
42
43

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
Lampiran 30
Lampiran 31
Lampiran 32
Lampiran 33
Lampiran 34
Lampiran 35
Lampiran 36
Lampiran 37

Silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Materi Hidrokarbon
Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Divalidkan
Instrumen TesPenelitian Sebelum Divalidkan
Kisi-Kisi Instrumen TesSesudah Divalidkan
Instrumen TesPenelitian Sesudah Divalidkan
Kisi-Kisi Instrumen Non Tes
Lembar Observasi Aktivitas Kelas A dan Kelas B
Kriteria Penilaian Lembar Observasi Aktivitas
LKS Kelas Eksperimen I dan II
Perhitungan Validitas Soal
Perhitungan Reliabilitas Soal
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Perhitungan Daya Beda Tiap Soal
Distruktor
Tabel Validitas
Tabel Reliabilitas
Tabel Daya Pembeda Soal
Tabel Tingkat Kesukaran
Tabel Distruktor
Kesimpulan Instrument Tes
Hasil Pretest dan Postest
Perhitungan,Rata-rata Standar Deviasi dan Varians
Uji Normalitas Data
Uji Homogenitas Data
Data peningkatan Hasil belajar
Uji Normalitas Data Gain Test
Uji Homogenitas Data Gain Tes
Uji Hipotesis
Persentase Peningkatan Hasil Belajar
Lembar Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa
Tabel r-Product Moment
Tabel Chi Kuadrat
Tabel Distribusi t
Tabel Distribusi F
Jadwal Kegiatan Penelitian

52
55
78
86
89
99
103
108
109
110
112
120
123
124
125
127
128
129
130
131
132
134
135
137
139
143
145
147
149
150
153
154
158
159
160
161
162

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku siswa menjadi
manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat di
lingkungan alam sekitarnya. Melalui pendidikan siswa dapat mengembangkan
kemampuan secara optimal dan dapat mewujudkan fungsi dirinya sesuai dengan
kebutuhan pribadi dan masyarakat. Untuk itu, langkah yang paling efisien dalam
memperbaiki sifat dan akhlak seorang siswa adalah melalui peningkatan
pendidikan.
Kimia sebagai bagian dari sains diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus
yaitu membekali peserta didik dengan pengetahuan, pemahaman dan sejumlah
kemampuan yang disyaratkan untuk memasuki jenjang yang lebih tinggi serta
mengembangkan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, pembelajaran hendaknya
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui
penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah juga
menjadi salah satu bidang ilmu yang harus dikuasai. Namun pada kenyataannya
pelajaran kimia masih dianggap mata pelajaran yang sulit, karena pelajaran kimia
memerlukan pemahaman, penjelasan dan pemaparan yang komperehensif
sehingga tidak menimbulkan miskonsepsi bagi siswa.
Kenyataan tersebut juga tampak berdasarkan hasil observasi awal yang
dilakukan kepada guru bidang studi kimia di SMA Muhammadiyah 8 Kisaran
menunjukkan bahwa : aktifitas siswa dalam belajar kimia di dalam kelas masih
rendah, hal demikian disebabkan oleh metode pembelajaran yang ditetapkan guru
belum sesuai untuk membiasakan siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar
dan mengembangkan keterampilan sosialnya. Pembelajaran kimia masih banyak
bertumpu pada guru dimana siswa masih hanya sekedar mengikuti pelajaran di
dalam kelas yaitu dengan mendengarkan ceramah dan mengerjakan soal yang
diberikan guru tanpa disertai adanya keinginan dan minat belajar untuk

2

memahami materi yang diajarkan guru. Hal demikian berdampak pada rata-rata
hasil belajar siswa yang rendah. Dari hasil ujian semester siswa kelas X SMA
Muhammadiyah 8 Kisaran rata-rata formatif siswa adalah 67 yang dinilai masih
kurang dari standar ketuntasan yaitu 75. Hal ini menjadikan mata pelajaran kimia
menjadi salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk diperhatikan.
Agar upaya tersebut berhasil maka harus dipilih model pembelajaran yang
sesuai dengan situasi dan kondisi siswa serta lingkungan belajar, siswa dapat
aktif, interaktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Pemilihan model
pembelajaran yang tepat merupakan manifestasi dari kreatifitas seorang guru agar
siswa tidak jenuh atau bosan dalam menerima pelajaran. Pemilihan model
pembelajaran yang tepat juga akan memperjelas konsep-konsep yang diberikan
kepada siswa senantiasa antusias berfikir dan berperan aktif.
Model pembelajaran yang efektif dapat digunakan guru untuk mentransfer
ilmu dengan baik dan benar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Model
pembelajaran akan efisien jika menghasilkan kemampuan siswa seperti yang
diharapkan dalam tujuan dan sesuai dengan target perhitungan dalam segi materi
dan waktu. Seorang guru sebaiknya mampu memilih model yang tepat bagi siswa
didiknya. Pemilihan model pembelajaran haruslah sesuai dengan tujuan
pembelajaran

yang dirumuskan. Tujuan pembelajaran

yang jelas akan

memperjelas proses belajar mengajar dalam arti situasi dan kondisi yang harus
diperbuat dalam proses belajar mengajar. Kemampuan dan kualifikasi siswa
maupun guru berbeda-beda, sehingga pemilihan model pembelajaran yang tepat
juga akan mengalami kesukaran karena tujuan yang berhubungan dengan emosi,
perasaan, atau sikap dan tujuan yang beraspek afektif sulit dirumuskan dan sukar
diukur keberhasilannya.
Model pembelajaran yang digunakan guru seharusnya dapat membantu
proses analisis siswa. Salah satu model tersebut adalah model pembelajaran
Problem Based Learning. Diharapkan model PBL lebih efektif bila dibandingkan
dengan metode konvensional. Keefektifan model ini adalah siswa lebih aktif
dalam berfikir dan memahami materi secara berkelompok dengan melakukan
investigasi dan inquiri terhadap permasalahan yang real di sekitarnya sehingga

3

mereka mendapatkan kesan yang mendalam dan lebih bermakna tentang apa yang
mereka pelajari.
Menurut Istarani (2011) adapun yang menjadi kelebihan pembelajaran
berbasis masalah adalah dapat membuat pendidikan disekolah menjadi lebih
relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja. Proses belajar
mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi
dan memecahkan masalah secara terampil, apabila menghadapi permasalahan
didalam kehidu[an masyarakat, keluarga dan pekerjaan. Model ini merangsang
pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena
dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti
permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan.
Tidak semua model pembelajaran cocok digunakan untuk menyampaikan
materi-materi dalam kimia. Untuk itu, perlu diperhatikan kesesuaian antara model
pembelajaran dengan materi yang diajarkan. Seperti halnya model pembelajaran
Problem Based Learning pada materi Hidrokarbon.
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pernah
diteliti oleh jefri (2013) diperoleh hasil belajar siswa pada pokok bahasan sistem
koloid dengan menggunakan model Problem Based Learning di MAN 1 Medan
tahun ajaran 2011/2012 diperoleh hasil belajar sebesar 79,9%. Hasil penelitian
oleh Rofiqoh Batubara (2013) diperoleh peningkatan hasil belajar siswa melalui
strategi Problem Based Learning pada sub pokok bahasan laju reaksi sebesar
51,78%.
Merujuk pada pentingnya dikembangkan interaksi siswa selama proses
pembelajaran dan keberhasilan model pembelajaran Problem Based Learning
dalam memfasilitasi pengembangan interaksi siswa, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul : “ Pengaruh Model Pembelajaran Problem
Based Learning Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X
pada materi Hidrokarbon”.

4

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut :
1) Rendahnya tingkat pencapaian prestasi belajar kimia siswa yang
kemungkinan disebabkan metode pembelajaran yang digunakan oleh
guru kurang tepat.
2) Rendahnya tingkat pencapaian prestasi belajar kimis siswa yang
kemungkinan disebabkan karena faktor dari siswa yaitu kurang
percaya diri dengan kemampuan dirinya dan kurang antusias dalam
mengikuti pembelajaran kimia.
3) Rendahnya tingkat pencapaian prestasi belajar kimia siswa yang
kemungkinan disebabkan karena perumusan tujuan pembelajaran yang
kurang jelas.

1.3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah :
1.Apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dari hasil belajar
kimia siswa yang dibelajarkan dengan metode konvensional?
2.Apakah aktivitas siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
Problem Based Learning lebih tinggi dari aktivitas siswa yang
dibelajarkan dengan metode konvensional?

1.4. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, batasan masalah dalam penelitan ini
adalah :
1. Model yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based
Learning.

5

2. Objek penelitian hanya dibatasi pada siswa kelas X IPA semester II SMA
Muhammadiyah 8 Kisaran T.A 2014/2015.
3. Materi pembelajaran pada penelitian ini hanya dibatasi pada Tata Nama
Alkana, Alkena, Alkuna, dan keisomerannya.
4. Hasil belajar mata pelajaran kimia siswa hanya dalam ranah kognitif
taksonomi bloom C1, C2, C3, C4 dengan materi Hidrokarbon.

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
dengan model pembelajaran Problem Based Learning. lebih tinggi dari
hasil

belajar

kimia

siswa

yang

dibelajarkan

dengan

metode

konvensional.
2. Untuk mengetahui apakah aktivitas siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran Problem Based Learning. lebih tinggi dari hasil
belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan metode konvensional.

1.6.Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan
dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Guru
Membuka wawasan berfikir guru dalam mengajar sehingga dapt
meninggalkan cara pembelajaran yang kurang menarik dan monoton
dengan mengembangkan model pembelajaran Problem Based Learning.
2. Bagi Siswa
Membantu meningkatkan berfikir kritis siswa dan mengembangkan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.

6

3. Bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar
siswa serta kinerja guru.
4. Bagi Peneliti.
Meningkatkan pemahaman, pengetahuan, wawasan dan menambah
pengalaman dalam model pembelajaran Problem Based Learning.yang
dapat dijadikan bekal untuk menjadi guru yang propesional dan
berkualitas.

1.7.Defini Operasional
1.7.1. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) merupakan
cara

memberikan

pengertian

dengan

menstimulasi

anak

didik

untuk

memperhatikan, menelaah dan berfikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya
menganalisis masalah tersebut sebagai upaya untuk memecahkan masalah
(Majid,2008)

1.7.2. Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Junaidi (2012), hasil belajar
merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi
guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang
lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan
mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran.
1.7.3. Aktivitas
Aktivitas belajar adalah kegiatan belajar diskusi siswa yang diamati oleh
seorang observer pada saat pembelajaran berlangsung dengan pokok bahasan
Hidrokarbon. Penilaian aktivitas diskusi siswa dinilai dari unsure-unsur kooperatif

7

yang meliputi saling ketergantungan positf, tanggungjawab perseorangan, tatap
muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.

1.7.4.Konvensional
Menurut

Djamarah

(1995),

pembelajaran

konvensional

adalah

pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak
dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru
dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Dalam penyajian materi
pelajaran, biasanya guru berusaha membuat siswa dapat memahami dan mengerti
setiap materi yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar (PBM) yang selama
ini berlangsung di setiap kelas guru lebih dominan sehingga menciptakan situasi
dan komunikasi satu arah.

49

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang diperoleh dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut ;
1. Hasil belajar kimia yang diajarkan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning lebih tinggi sebesar 68,567 % dibandingkan dengan
yang menggunakan model pembelajaran Konvensional sebesar 65,667 %
pada materi Hidrokarbon di SMA Muhammadiyah 8 Kisaran.
2. Aktivitas yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning

lebih tinggi sebesar 83,778 % dibandingkan dengan

menggunakan model pembelajaran Konvensional sebesar 78,889 % pada
materi hidrokarbon di SMA Muhammadiyah 8 Kisaran.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan model
pembelajaranProblem Based Learning (PBL) sebagai salah satu alternative
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa serta
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap kerjasama siswa
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
pembelajaran

Problem Based Learning sebaiknya memperhatikan

kelemahan-kelemahan dalam menerapkan model dalam pembelajaran ini
agar diperoleh hasil yang lebih baik.

50

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S., (2012), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Bumi Aksara, Jakarta.
Boud, David & Feletti, Grahame I. 1997. The Challenge of Problem Based Learning.
London: Kogan Page Limited
Batubara,Rafiqah. (2013), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) Dengan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa
Pada Materi Pokok Bahasan Laju Reaksi. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Chang. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1 dan 2, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
Djamarah. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Erni Juliani Siregar., Ramlan Silaban., Mahmud., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Bermediakan Internet Terhadap Hasil Belajar Dan Karakter
jubermadita Pada Materi Asam Basa Siswa SMA Di Kota Binjai. Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK).
Ibrahim, Muslimin, dkk. 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: UNESA Press.
Istarani.2011.58 Model Pembelajaran inovatif. Medan:Media Persada
Jannah, R., Saputro, A.N.C., dan Yamtinah, S., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Think
Pair Share (TPS) Disertai Buku Saku Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi
Belajar Kimia Pada Materi Minyak Bumi Kelas X SMA Negeri Gondangrejo Tahun
Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No.4 : 19 – 23
Jefri. (2013), Pengaruh penerapan e-Learning Berbasis Weblog Dalam Model Pembelajaran
Problem Based Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok
Bahasan Sistem Koloid. Skripsi, FMIPA,Unimed.Medan.
Melati, H. A., (2011), Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA 1 Sungai
Ambawang Melalui Pembelajaran Model Advance Organizer Berlatar Numbered
Heads Together (NHT) Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, Jurnal Visi
Ilmu Pendidikan, Vol. 6 No. 3 : 619 – 630
Majid,Abdul, (2005),Perencanaan Pembelajaran, PT.Remaja Rosdakarya,Bandung.
Nana Sudjana. 1996. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Nurhadi,dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penereapannya Dalam KBK. Malang:UM
Press
Purwanto, (2008), Evaluasi Hasil Belajar, Surakarta, Pustaka Pelajar.

51

Ratna Rosidah Tri Wasonowati., Tri Redjeki., dan Sri Retno Dwi Ariani., 2014. Penerapan
Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar
Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMAN 2
Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3
Tahun 2014
Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sanjaya, (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada
Media Grup, Jakarta
Silitonga, P.M. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian. Medan:
UNIMED

FMIPA

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Sugiharti, G., (2013). Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia. FMIPA UNIMED,
Medan.
Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi.
Sudjana, (2008), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Rosdakarya

Bandung : Remaja

Taufiq Amir. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher.
Yusnita (2014), Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantu
Media Kartu Berpasangan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tata Nama
Senyawa, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Dokumen yang terkait

Penerapan model Problem Based Learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa di SDN Kramatjati 18 Pagi Kelas VI

1 7 115

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS LESSON STUDY MENGGUNAKAN MEDIA ISIS DRAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 2 25

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI REAKSI REDOKS.

2 9 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA S ISWA KELAS X SMA PADA MATERI REAKSI REDOKS.

0 3 25

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERINTEGRASI INKUIRI TERBIMBING BERMEDIAKAN PETA KONSEP TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI REDOKS.

0 1 32

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN KONSEP MOL.

0 2 18

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE MAKE A MACTH TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 1 14

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN HAND OUT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON.

2 6 24

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING PADA MATERI HIDROKARBON.

2 17 20

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP PENINGKATAHASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI HIDROKARBON.

3 29 15