PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P 2014/2015.
PE NGARUH MO DE L PROB LEM BASE D LEAR NI NG (PBL ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
OPTIKA GEOMETRIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P 2014/2015
Oleh :
Rani Deliana Panggabean NIM 4113121051
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2015
(2)
i
(3)
ii
RIWAYAT HIDUP
Rani Deliana P dilahirkan di Rantauparapat pada tanggal 24 Januari 1992. Ayah bernama Alm. R. Panggabean dan ibu bernama N. Sinaga dan merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Pada tahun 1998 penulis masuk SD Negeri 112168 Aek Nabara dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 2 Rantauprapat dan lulus pada tahun 2007. Kemudian pada tahun 2007, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas ke SMA Negeri 2 Rantau Utara Medan dan lulus pada tahun 2010. Kemudian pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED).
(4)
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala kasih, pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Optika Geometris di Kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015”. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan saran-saran. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung,M.Pd, Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si dan Muhammad Kadri,M.Sc sebagai penguji 1 juga selaku dosen pembimbing akademik, 2, dan 3 yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc Drs. Selaku Dekan FMIPA UNIMED dan Kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang selaku ketua Prodi Fisika UMINED. Ucapan terima kasih kepada Harris H Simamora, M.Si sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Medan yang telah memberikan izin penelitian di sekolah, dan Imelda Sitohang S.Pd sebagai guru mata pelajaran fisika SMA Negeri 5 Medan yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ibunda tercinta N. Sinaga yang telah membimbing dan mendidik penulis dengan kasih sayang, bantuan, doa, spiritual, materi dan penguatan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Terima kasih juga kepada Abang saya Hendiko Malindo Panggabean yang telah memberi dukungan, spiritual, materi dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan.
(5)
v
Ucapan Terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman seperjuangan Fisika Dik B 2011 (Endang, Oci, Damaiyanti, Nissi, Roniati, Nia, Moses, Ridho,Rey, Chandra) dan teman yang lain yang tidak adapat saya sebutkan namanya satu persatu, teman-teman satu rumah saya (Ester, Elsabat, dan dek Dewi), juga seluruh teman-teman Fisika Unimed 2011 dan teman-teman seperjuangan yang telah mendorong penulis dan memberi motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini dan berjuang bersama pada saat perkuliahan, seminar proposal hingga sidang dan penyelesaian skripsi.
Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”. Penulis juga menyadari bahwa masih begitu banyak kekurangan yang ada, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skiripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, 2015
Penulis,
Rani Deliana P
(6)
iii
PE NGARUH MO DE L PROB LEM BASE D LEAR NI NG (PBL ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
OPTIKA GEOMETRIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P 2014/2015
Rani Deliana P (NIM 4113121051)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok optika geometris dikelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan two group pretest-postest design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015 yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling terpilih 2 kelas yaitu kelas X Mia 5 terdiri dari 41 siswa sebagai kelas eksperimen dengan model problem based learning dan kelas X Mia 3 terdiri dari 41 siswa sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda berjumlah 20 soal dengan lima option yang telah divalidasi oleh para ahli dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 36,83 dengan simpangan baku 10,94 dan nilai rata-rata kelas kontrol 35,24 dengan simpangan baku 10,49. Ini menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah sama. Setelah diberikan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 76,34 dengan simpangan baku 8,22 dan kelas kontrol 72,56 dengan simpangan baku 10,44. Kedua kelompok berdistribusi normal dan varians kedua kelas homogen. Hasil observasi yang diperoleh dari kelas eksperimen menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas pertemuan I 79,50 kategori cukup aktif, pertemuan II 82,24 kategori aktif, pertemuan III 84,34 dengan kategori aktif, dengan keseluruhan rata-rata aktivitas 82,04 dalam kategori aktif. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji t dengan taraf signifikansi α = 0,05. Uji t postes diperoleh thitung (1,83) > ttabel (1,67), oleh karena itu Ha diterima dan Ho ditolak. Akhirnya dapat disimpulkan terdapat pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok Optika Geometris di kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.
(7)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 5
1.6 Manfaat Penelitian 6
1.7 Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Pengertian Belajar 7
2.1.2 Hasil Belajar 8
2.1.3 Aktivitas Belajar 11
2.2 Model Pembelajaran 12
2.2.1 Pembelajaran Konvensional 13
2.2.2 Model Problem Based Learning 14 2.2.3 Teori Belajar yang mendukung Model PBL 15
2.2.4 Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Berbasis Masalah 16 2.2.5 Manfaat Pembelajaran Berbasis Masalah 17
2.2.6 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 17
(8)
vii
2.4 Kerangka Konseptual 28
2.5 Hipotesis 29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 30
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 30
3.2.1 Populasi 30
3.2.2 Sampel 30
3.3 Variabel Penelitian 30
3.3.1 Variabel Bebas (X) 30
3.3.2 Variabel Terikat (Y) 30
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 30
3.5 Prosedur Penelitian 31
3.6 Instrumen Penelitian 34
3.6.1 Wawancara Guru 34
3.6.2 Angket Siswa 34
3.6.3 Lembar Observasi 34
3.6.4 Tes Hasil Belajar 35
3.6.5 Validitas Tes 36
3.7 Teknik Pengumpulan Data 36
3.7.1 Tahap Awal 36
3.7.2 Tahap Pengumpulan Data 37
3.8 Teknik Analisis Data 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 42
4.2. Pengkajian Analisis Data 43
4.2.1 Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians 43
4.2.2. Uji Normalitas Data 44
4.2.3. Uji Homogenitas Data 44
(9)
viii
4.3. Observasi 46
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 52
5.2 Saran 52
DAFTAR PUSTAKA 54
(10)
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Dimensi Proses Kognitif 8
Tabel 2.2 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 18
Tabel 3.1 Desain Penelitian Two Group (Pretes dan Postes) 31
Tabel 3.2. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 34
Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Lembar Observasi Aktivitas Siswa 35 Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar pada Materi Optika Geometris 35 Tabel 4.1. Nilai rata-rata, Simpangan Baku, dan Varians 43 Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 44 Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel 45 Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji T Data Postes 45 Tabel 4.5. Nilai Pretest, nilai aktivitas belajar siswa dan nilai postest 47
(11)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Sejak adanya manusia di muka bumi ini dengan peradabannya maka sejak itu pula pada hakikatnya telah ada kegiatan pendidikan dan pengajaran. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di masa yang akan datang (Trianto, 2007 : 1).
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses atau aktivitas yang bertujuan agar tingkah laku manusia yang mengalami pendidikan tersebut terjadi perubahan-perubahan. Pendidikan melanjutkan pengalaman dari satu generasi ke generasi berikutnya untuk dipakai, diubah dan disempurnakan. Melalui pendidikan seseorang individu didorong untuk berpikir, menilai dan bertindak (Rosdiana, 2012 : 19).
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi ; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi dan diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ? Ketika anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi (Sanjaya, 2006:1).
Kurikulum 2013 diawali dari kegelisahan melihat sistem pendidikan yang diterapkan selama ini hanya berbasis pada pengajaran untuk memenuhi target pengetahuan siswa. Selain itu, diperlukan keterampilan dan sikap yang tidak kalah penting untuk mendapat lulusan yang andal dan beretika untuk siap berkompetensi secara global. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah
(12)
2
(scientific appoach) meliputi mengamati, menaya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Melalui pendekatan ini diharapkan siswa lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan zaman, memasuki masa depan yang lebih baik (Sunarti dan Selly : 2014 : 1-2).
Tetapi, kenyataannya pembelajaran Fisika sering dipandang sebagai ilmu yang abstrak yang disajikan dalam teori yang kurang menarik, dan terkesan dengan soal-soal yang sulit dan penuh dengan hitungan. Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL), bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa hanya diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari, guru juga mendominasi kegiatan belajar mengajar dengan pembelajaran yang konvensional dimana guru dijadikan satu-satunya sumber informasi, selain itu penggunaan media pembelajaran masih minimum, guru dominan menggunakan buku sebagai media, guru juga tidak pernah menggunakan laboratorium untuk melakukan praktikum, alasannya adalah keterbatasan sarana dan prasaran serta waktu yang tidak cukup, sehingga guru takut tidak dapat menyampaikan materi pembejaran seluruhnya. Hal ini yang menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif, siswa dipaksa hanya mendengarkan dan berhayal, sehingga pelajaran fisika menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan tidak disukai oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu memahami dan menerapkan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Dari hasil wawancara penulis dengan salah satu guru bidang studi fisika di SMA N 5 Medan yaitu Ibu Melda Sitohang menyatakan bahwa dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional seperti ceramah, tanya jawab, sesekali membuat kelompok untuk diskusi dan melakukan praktikum, namun hal tersebut kurang menarik minat siswa, masih banyak siswa yang tidak aktif bahkan ada siswa yang sama sekali tidak mau tahu, sehingga masih banyak siswa yang hasil belajarnya berada dibawah KKM yaitu 75. Hal tersebut relevan dengan hasil angket yang dibagikan kepada 38 siswa, tidak ada
(13)
3
satupun siswa yang menyukai pelajaran fisika, 63, 16 % (24 siswa) biasa saja terhadap mata pelajaran fisika, dari 38 siswa 60,52 % siswa jarang mengulang pelajaran fisika yang telah diajarkan,13,16 % mengatakan sering mengulang pelajaran fisika, 31 % siswa tidak pernah mengulang pelajaran fisika yang telah diajarkan
Selain itu, dari hasil observasi peneliti, saat masuk kedalam kelas, siswa mengatakan bahwa pelajaran tersebut sulit karena banyak menggunakan rumus-rumus dan perhitungan yang sulit, hal ini dikarena pikiran siswa yang sudah ter “maind set” dari sejak dulu, padahal fisika pelajaran yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, yang bukan hanya berisi rumus dan hitungan tapi lebih menekankan pada pemahaman autentik yang dekat dengan kehidupan siswa.
Dari berbagai masalah yang peneliti jumpai, peneliti merasa perlu adanya suatu pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa dalam proses pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan mengangkat fenomena fisika yang lebih autentik dalam kehidupan sehari-hari. Serta yang paling penting adalah adanya suatu peningkatan hasil belajar siswa tersebut. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan model pembelajaran Problem Based Learning (model pembelajaran berbasis masalah), Hal ini dikarenakan pada model Problem Based Learning ini dapat memberikan kesempatan pada siswa bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data untuk memecahkan masalah, sehingga siswa mampu untuk berpikir kritis, analitis, sistematis, dan logis dalam menemukan alternatif pemecahan masalah.
Menurut hasil penelitian Rikardo (2014) diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok listrik dinamis 52,65, sedangkan hasil belajar menggunakan pembelajaran konvensional 47,55. Sinemaso (2014) diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Kinematika Gerak Lurus sebesar 74,91, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa model konvensional sebesar 63,33.Yusnita (2010) diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa menggunakan model pemebelajaran berbasis masalah pada
(14)
4
materi pokok gerak lurus 7,54, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional 6,55. Berdasarkan saran dari Peneliti Rikardo, mahasiswa calon guru yang akan meneliti lebih lanjut dengan model Problem Based Learning ini lebih memperhatikan Implementasi tahapan model pembelajaran berbasis masalah lebih ditingkatkan supaya setiap deskriptor aktivitas dapat tercapai dengan baik dan aktivitas dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode mengajar mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat tercapai dengan tepat.
Setiap orang dapat berpikir dan memecahkan masalah, tetapi jelas ada perbedaan yang luas dalam kecakapan-kecakapan tersebut antara orang yang satu dengan yang lain. Perhatian yang utama ialah: apa yang dapat dilakukan untuk menolong siswa berpikir lebih terang dan memecahkan masalah secara lebih efisien (Slameto 2010:142).
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Optika Geometris di Kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015 ”
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya minat dan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Fisika.
2. Proses belajar yang masih bersifat konvensional dan berpusat pada guru (teacher center learning).
(15)
5
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas batasan masalah adalah
1. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model Problem based Learning dan Konvensional.
2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Optika Geometris. 3. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 5
Medan.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning pada materi pokok Optika Geometris di kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Optika Geometris di kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015?
3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning pada materi pokok Optika Geometris di kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan
4. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh hasil belajar siswa akibat model Problem Based Learning dengan pembelajaran Konvensional pada materi Optika Geometris di kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P. 2014/2015?
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning pada materi pokok Optika Geometris kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.
(16)
6
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model Konvensional pada materi pokok Optika Geometris kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning pada materi pokok Optika Geometris di kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan
4. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh hasil belajar siswa model
Problem Based Learning (PBL) dengan pembelajaran Konvensional pada
materi Optika Geometris di kelas X SMA Negeri 5 Medan semester II T.P. 2014/2015.
1.6Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam mengajar fisika di masa yang akan datang.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Menambah informasi dan literatur dalam dunia pendidikan khususnya mengenai model pembelajaran.
4. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji dan membahas penelitian yang sama.
1.7Defenisi Operasional
1. “Model pembelajaran adalah gambaran suatu lingkungan pembelajaran yang menjangkau segala bidang pendidikan, mulai dari materi perencanaan dan kurikulum hingga materi perancangan instruksional, termasuk program-program multimedia” (Joyce et al. (2011:30).
2. Model Problem Based Learning merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk didalamnya belajar bagaimana belajar (Rusman,2011: 241).
(17)
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh beberapa kesimpulan antara lain:
1. Hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015 pada materi pokok Optika Geometris dengan menggunakan model problem based learning memiliki nilai rata-rata sebesar 76,34.
2. Hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015 pada materi pokok Optika Geometris dengan menggunakan pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata sebesar 72,56.
3. Aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan model problem based learning diperoleh pertemuan I 79,50% kategori cukup aktif, pertemuan II 82,24 kategori aktif, dan pertemuan III 84,34% kategori aktif, dengan keseluruhan rata-rata nilai yaitu 82,04% dalam kategori aktif.
4. Ada perbedaan akibat pengaruh hasil belajar fisika dengan menggunakan model problem based learning terhadap hasil belajar fisika dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Optika Geometris di kelas X SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015, dengan thitung = 1,83 > ttabel = 1,67.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran:
1. Bagi peneliti yang ingin meneliti dengan menggunakan model Problem Based Learning, sebaiknya menguasai terlebih dahulu setiap sintaks yang terdapat dalam model, supaya kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
(18)
53
2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya harus lebih tegas lagi dalam mengontrol kelas saat melaksanakan diskusi kelompok sehingga kelas menjadi lebih kondusif.
3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya mengambil masalah yang benar-benar dekat dengan kehidupan siswa sehari hari (autentik) untuk dipecahkan oleh siswa yang akan diberi perlakuan.
4. Bagi peneliti yang ingin meneliti model problem based learning lebih lanjut, disarankan memperhatikan efisiensi waktu sehingga semua sintaks efektif saat pelaksanaan proses pembelajaran.
5. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama, sebaiknya memilih kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rata-rata cukup tinggi. Pelaksanaan model problem based learning akan lebih baik jika siswa dalam pembelajaran aktif dan berani mengeluarkan pendapat untuk memecahkan masalah.
(19)
54
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R., (2013), Belajar Untuk Mengajar, Penerbit Salemba Humanika, Jakarta.
Baharuddin, H., Wahyuni, E.N., (2008), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit AR-Ruzz Media, Yogjakarta
Djamarah, Syaiful, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Dimiyati, Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka cipta, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed
Giancoli, D., (2001), Fisika Edisi kelima jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.
Hamdani., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit CV. Pustaka Setia, Bandung.
Hasibuan, Y. (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X SMA Negeri 3 Medan T.A. 2009/2010., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.
Joyce,B.,Weil,M., dan Calhoun, E.,(2011), Models of Teaching edisi 8, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kanginan, M., (2013), Fisika untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta. Manik, S. (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus Kelas X Semester I SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Bakar, R.A., (2009), Pendidikan Suatu Pengantar, Penerbit CV.Perdana Mulya Sarana, Medan.
Rusman., (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
(20)
55
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, penerbit Kencana Prenada Media, jakarta.
Sardiman, (2010), Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Situmorang,Ricardo, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA RK Deli Murni Deli Tua T.P. 2014/2015., Skripsi FMIPA Unimed, Medan.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suniarti., (2014), Penilaian Dalam Kurikulum 2013, Penerbit CV Andi Offset, Yogyakarta.
Trianto., (2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.
(1)
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas batasan masalah adalah
1. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model Problem based Learning dan Konvensional.
2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Optika Geometris. 3. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 5
Medan.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning pada materi pokok Optika Geometris di kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Optika Geometris di kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015?
3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning pada materi pokok Optika Geometris di kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan
4. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh hasil belajar siswa akibat model Problem Based Learning dengan pembelajaran Konvensional pada materi Optika Geometris di kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P. 2014/2015?
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning pada materi pokok Optika Geometris kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.
(2)
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model Konvensional pada materi pokok Optika Geometris kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning pada materi pokok Optika Geometris di kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan
4. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh hasil belajar siswa model
Problem Based Learning (PBL) dengan pembelajaran Konvensional pada
materi Optika Geometris di kelas X SMA Negeri 5 Medan semester II T.P. 2014/2015.
1.6Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam mengajar fisika di masa yang akan datang.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Menambah informasi dan literatur dalam dunia pendidikan khususnya mengenai model pembelajaran.
4. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji dan membahas penelitian yang sama.
1.7Defenisi Operasional
1. “Model pembelajaran adalah gambaran suatu lingkungan pembelajaran yang menjangkau segala bidang pendidikan, mulai dari materi perencanaan dan kurikulum hingga materi perancangan instruksional, termasuk program-program multimedia” (Joyce et al. (2011:30).
2. Model Problem Based Learning merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk didalamnya belajar bagaimana belajar (Rusman,2011: 241).
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh beberapa kesimpulan antara lain:
1. Hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015 pada materi pokok Optika Geometris dengan menggunakan model problem based learning memiliki nilai rata-rata sebesar 76,34.
2. Hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015 pada materi pokok Optika Geometris dengan menggunakan pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata sebesar 72,56.
3. Aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan model problem based learning diperoleh pertemuan I 79,50% kategori cukup aktif, pertemuan II 82,24 kategori aktif, dan pertemuan III 84,34% kategori aktif, dengan keseluruhan rata-rata nilai yaitu 82,04% dalam kategori aktif.
4. Ada perbedaan akibat pengaruh hasil belajar fisika dengan menggunakan model problem based learning terhadap hasil belajar fisika dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Optika Geometris di kelas X SMA Negeri 5 Medan T.P 2014/2015, dengan thitung = 1,83 > ttabel = 1,67.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran:
1. Bagi peneliti yang ingin meneliti dengan menggunakan model Problem Based Learning, sebaiknya menguasai terlebih dahulu setiap sintaks yang terdapat dalam model, supaya kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
(4)
2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya harus lebih tegas lagi dalam mengontrol kelas saat melaksanakan diskusi kelompok sehingga kelas menjadi lebih kondusif.
3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya mengambil masalah yang benar-benar dekat dengan kehidupan siswa sehari hari (autentik) untuk dipecahkan oleh siswa yang akan diberi perlakuan.
4. Bagi peneliti yang ingin meneliti model problem based learning lebih lanjut, disarankan memperhatikan efisiensi waktu sehingga semua sintaks efektif saat pelaksanaan proses pembelajaran.
5. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama, sebaiknya memilih kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rata-rata cukup tinggi. Pelaksanaan model problem based learning akan lebih baik jika siswa dalam pembelajaran aktif dan berani mengeluarkan pendapat untuk memecahkan masalah.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R., (2013), Belajar Untuk Mengajar, Penerbit Salemba Humanika, Jakarta.
Baharuddin, H., Wahyuni, E.N., (2008), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit AR-Ruzz Media, Yogjakarta
Djamarah, Syaiful, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Dimiyati, Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka cipta, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed
Giancoli, D., (2001), Fisika Edisi kelima jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.
Hamdani., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit CV. Pustaka Setia, Bandung.
Hasibuan, Y. (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X SMA Negeri 3 Medan T.A. 2009/2010., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.
Joyce,B.,Weil,M., dan Calhoun, E.,(2011), Models of Teaching edisi 8, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kanginan, M., (2013), Fisika untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta. Manik, S. (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus Kelas X Semester I SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Bakar, R.A., (2009), Pendidikan Suatu Pengantar, Penerbit CV.Perdana Mulya Sarana, Medan.
Rusman., (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
(6)
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, penerbit Kencana Prenada Media, jakarta.
Sardiman, (2010), Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Situmorang,Ricardo, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA RK Deli Murni Deli Tua T.P. 2014/2015., Skripsi FMIPA Unimed, Medan.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suniarti., (2014), Penilaian Dalam Kurikulum 2013, Penerbit CV Andi Offset, Yogyakarta.
Trianto., (2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.