PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN GAYA BELAJAR TERHAAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 STABAT KABUPATEN LANGKAT.

(1)

1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN

GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 STABAT KABUPATEN

LANGKAT

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

ACENG

081188230072

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

1

ABSTRACT

Aceng. The Effect of Learning Cooperative Models and Learning Style Toward The Accounting Vocational Students’ 11st

Class at SMK Negeri 1 Stabat. A Thesis, Medan, Post Graduate of UNIMED, 2013.

The objectives of this study are to investigate whether the students achievement accounting by Cooperative Learning Model of NHT Type is higher than the students’ achievement taught by Cooperative Learning Model of TGT Type. This study is also wheter to find out what the accounting learning results with their visual learning style higher than the result of results accounting learning with the kinesthatic learning style, and finally to know whether there are any significantly interaction between learning method and learning style toward the accounting results.

The whole XI AK 1 and XI AK 2 students of SMK Negeri 1 Stabat in the event 2nd semester of 2011/2012 academic year were taken as a population of this study, while the sample of this study were taken two class in one school trough applying a cluster random sampling. The method used in this research was quasy-experiment by 2 x 2 factorial design; the data were analysed by means od statistical analysis by applying ANAVA. The student’ learning style means of learning style’ test, that made by and guided from “Quantum Teaching” by Bobbi de Porter, Mark Reardon, and SarahSinger Nourie. The Result test of accounting that were measured by using 40 item of objectives test (multiple choice) with 5 obtain and the reliability was 0,95 (using Spearman Brown).

The result of the hypothesis teting showed that students taught by using Cooperative Learning Models Tipe NHT, higher than students achievement taught by using Cooperative Learning Models Tipe TGT. It was proved by the Fobserved = 2.85 > Ftable =

2.71 (α = 0.05). The students of accounting learning results their visual learning style were higher than the result of results accounting learning with the kinesthatic learning style, proved by Fobserved = 3.83 > Ftable = 2.71 (α = 0.05 and dk = 1.48). There is

interaction between learning method and learning style toward the students’ accounting results. Proved by Fobserved = 3.27 > Ftable = 2.71 (α = 0.05). Another test

used by Scheffe Test showed that student taught by Cooperative Learning Model of NHT Type is higher than the students’ achievement taught by Cooperative Learning Model of TGT Type. Furthermore, students with their visual learning style are higher than the result of results accounting learning with the kinesthatic learning style.


(6)

2 ABSTRAK

Aceng : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Gaya Belajar Terhaap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Stabat Kabupaten Langkat. Tesis. Medan : Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dari hasil belajar akuntansisiswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, mengetahui apakah hasil belajar siswa memiliki gaya belajar visual lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik serta mengetahui apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar akuntansi.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI AK 1 dan XI AK2 program studi keahlian Keuangan kompetensi keahlian Akuntansi. Penelitian dilakukan pada semester 2 (dua) Tahun Pelajaran 2011/2012. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2, teknik analisa data menggunakan ANAVA 2 x 2. Gaya belajar yang dikembangkan oleh peneliti dengan berpedoman pada buku “Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di ruang-ruang kelas”, karangan Bobbi de Porter, Mark Reardon, dan Sarah Singer Nourie. Tes hasil belajar akuntansi menggunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 5 obtion sebanyak 40 butir dan memiliki reabilitas 0,84 dengan menggunakan rumus Spearman Brown.

Hasil pengajuan hipotesis menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki hasil belajar akuntansi yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 2,85 ˃ Ftabel = 2,71 pada taraf signifikansi α = 0,05. Siswa dengan gaya belajar

visual memiliki hasil belajar akuntansi yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya belajar kinetestik. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 3,83 ˃ Ftabel =

2,71 pada taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan hasil analisa data dimana dk (1,48) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar akuntansi. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 3,27 ˃ Ftabel = 2,71 pada taraf signifikansi

α = 0,05. Uji lanjut menggunakan Uji Schffe yang membuktikan bahwa siswa yang diajar menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT memperoleh hasil belajar lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Sedangkan siswa yang memiliki gaya belajar visual memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik.


(7)

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Master Pendidikan, Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Stabat Kabupaten Langkat”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd., dan Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi untuk dapat menyelesaikan tesis ini. Dan juga pada ketiga narasumber Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd., Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. dan Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. yang telah banyak memberikan masukan dan koreksi untuk perbaikan tesis ini, serta kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen Pasca Sarjana Unimed yang dengan ketulusan hati telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis dalam menempuh pendidikan di Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini pula menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

Pertama : Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, para Asisten Direktur, Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan, para Staf Administrasi Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan bantuan demi kelancaran studi dan penyelesaian tesis ini.

Kedua : Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Langkat, H. Sujarno, S.Sos. Msi., Bapak Kepala SMK Negeri 1 Stabat Anwar Dalimunthe, S.Pd., rekan-rekan Guru SMK Negeri 1 Stabat yang telah mendukung dan memberikan ijin melakukan penelitian di SMK Negeri 1 Stabat.


(8)

2

Ketiga : Orang tua tercinta (Alm. Harun Samat dan Almh. Ramlah), Mertua tercinta (Alm. Wasiran dan Almh. Ngadinem) atas segala perhatian, dukungan dan

do’a yang senantiasa menyertai penulis selama beliau masih hidup.

Keempat : Teristimewa kepada istri tercinta Suwarmi (Fifit) dan kedua putra tersayang (Muhammad Reza Pahlevi dan Irsanuddin Luthfi) yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk dapat menyelesaikan tesis ini.

Kelima : Rekan-rekan mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan angkatan XIV kelas B yang telah bersama-sama saling mendukung dan memberikan masukan sejak awal perkuliahan hingga menyelesaikan studi.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan menambah wawasan berpikir bagi pembaca dan secara khusus bagi penulis sendiri.

Medan, Juli 2013 Penulis,

Aceng


(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 10

C. Pembatasan Masalah... 11

D. Rumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 12

F. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13

A. Kajian Teoritis ... 13

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Akuntansi ... 13

2. Model Pembelajaran Kooperatif ... 28

a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) ... 41

b. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games ... 45

3. Hakikat Gaya Belajar... 53

a. Gaya Belajar Visual ... 55

b. Gaya Belajar Kinestetik (Gerakan)... 58

c. Gaya Belajar Auditori ... 60


(10)

vi

B. Kerangka Berpikir ... 62

1. Hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan model NHT lebih tinggi dari hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan menggunakan model TGT ... 62

2. Hasil belajar akuntansi siswa yang memiliki gaya belajar Visual lebih tinggi dari hasil belajar akuntansi yang memiliki gaya belajar Kinestetik ... 64

3. Interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar akuntansi siswa ... 66

C. Hipotesis Penelitian ... 68

BAB III METODE PENELITIAN ... 69

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 69

B. Populasi dan Sampel ... 69

C. Metode Penelitian ... 70

D. Desain Penelitian ... 70

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 72

F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 73

a. Prosedur Perlakuan ... 73

b. Pelaksanaan Perlakuan ... 74

2.1. Perbedaan Perlakuan ... 74

2.2. Persamaan Perlakuan ... 76

G. Pengontrolan Perlakuan ... 77

H. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 79

1. Teknik Pengumpulan Data ... 79

2. Instrumen Penelitian ... 79

a. Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siswa ... 79

b. Instrumen Tes Gaya Belajar ... 80

c. Instrumen Perlakuan ... 81

I. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 81


(11)

vii

1) Indeks Kesukaran ... 82

2) Daya Beda... 83

3) Validitas Butir Tes ... 84

4) Reliabilitas Tes ... 84

J. Teknik Analisa Data ... 85

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 86

A. Deskripsi Data ... 86

1. Data Hasil Belajar Akuntansi yang diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ... 88

2. Data Hasil Belajar Akuntansi yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 90

3. Data Hasil Belajar Akuntansi yang Memiliki Gaya Belajar Kinestik ... 92

4. Data Hasil Belajar Akuntansi yang Memiliki Gaya Belajar Kinestik ... 94

5. Data Hasil Belajar Akuntansi yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Memiliki Gaya Belajar Visual ... 95

6. Data Hasil Belajar Akuntansi yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Memiliki Gaya Belajar Kinestik ... 98

7. Data Hasil Belajar Akuntansi yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Memiliki Gaya Belajar Visual ... 99

8. Data Hasil Belajar Akuntansi yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Memiliki Gaya Belajar Kinestik ... 101

B. Pengajuan Analisis ... 102

1. Uji Normalitas ... 103

2. Uji Homogenitas ... 105


(12)

viii

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 117

E. Keterbatasan Hasil Penelitian ... 121

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 123

A. Simpulan ... 123

B. Implikasi ... 124

C. Saran ... 124

DAFTAR PUSTAKA ... 126


(13)

ix DAFTAR TABEL

Tabel 1 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif ... 26

Tabel 2 Desain Faktorial 2 x 2 ... 43

Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi ... 50

Tabel 4 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Siswa ... 54

Tabel 5 Distribusi Frekwensi Nilai Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan model Pembelajaran Koperatif Tipe NHT ... 56

Tabel 6 Distribusi Frekwensi Nilai Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Koperatif Tipe TGT ... 57

Tabel 7 Distribusi Frekwensi Nilai Hasil Belajar Siswa dengan Gaya Belajar Visual ... 59

Tabel 8 Distribusi Frekwensi Nilai Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestik ... 60

Tabel 9 Distribusi Frekwensi Nilai Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Memiliki Gaya Belajar Visual ... 62

Tabel 10 Distribusi Frekwensi Nilai Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Memiliki Gaya Belajar Kinestik ... 63

Tabel 11 Distribusi Frekwensi Nilai Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan Memiliki Gaya Belajar Visual ... 64

Tabel 12 Distribusi Frekwensi Nilai Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan Memiliki Gaya Belajar Kinestik ... 65

Tabel 13 Hasil uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa yang diajar Dengan Model Pembelajaran Koperatif Tipe NHT dan yang Diajar dengan Model Pembelajaran Koperatif Tipe TGT ... 66

Tabel 14 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa yang diajar Visual dan yang memiliki Gaya Belajar Kinestik ... 67 Tabel 16 Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas Varians


(14)

x

Kelompok Model Pembelajaran ... 68

Tabel 17 Perhitungan Homogenitas Data Kelompok Gaya Belajar ... 68

Tabel 18 Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas Varians Kelompok Gaya Belajar ... 69

Tabel 19 Rangkuman Data Hasil Penelitian ... 69

Tabel 20 Hasil Perhitungan ANAVA ... 70

Tabel 21 Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Lanjutan (Ujin Scheffe) ... 73

Tabel 22 Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ... 154

Tabel 23 Hasil Belajar Siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 156

Tabel 24 Hasil Belajar Siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Mempunyai Gaya Belajar Visual ... 158

Tabel 25 Hasil Belajar Siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Mempunyai Gaya Belajar Kinestik ... 159

Tabel 26 Hasil Belajar Siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan mempunyai gaya belajar Visual ... 160

Tabel 27 Hasil Belajar Siswaw yangg diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan Mempunyai Gaya Belajar Kinestik ... 161

Tabel 28 Hasil Belajar Siswa yang Mempunyai Gaya Belajar Visual ... 162

Tabel 29 Hasil Belajar Siswa yang Mempunyai Gaya Belajar Kinestik... 164

Tabel 30 Distribusi Frekuwensi Nilai Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ... 165

Tabel 31 Distribusi Frekuwensi Nilai Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 166


(15)

xi DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Distribusi Frekuwensi Gabungan ... 55 Gambar 2 Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

NHT ... 56 Gambar 3 Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT ... 58 Gambar 4 Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Visual ... 59 Gambar 5 Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestik .... 61 Gambar 6 Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Memiliki Gaya Belajar Visual ... 62


(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 89

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 95

Lampiran 3 Instrumen Tes Hasil Belajar Siswawa ... 137

Lampiran 4 Instrumen Tes Gaya Belajar ... 143

Lampiran 5 Validitas ... 146

Lampiran 6 Hasil Tes ... 154

Lampiran 7 Tabel Distribusi Frekuwensi ... 165

Lampiran 8 Uji Homogenitas ... 167


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era pasar bebas yang penuh dengan tantangan dan persaingan tajam diberlakukan di kawasan Asia Tenggara sejak tahun 2003, dan untuk kawasan Asia Fasifik dimulai tahun 2020. Waktu untuk mempersiapkan diri dalam memasuki era tersebut harus sudah dilakukan sejak sekarang, khususnya untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, padahal faktor utama yang menentukan mampu tidaknya bersaing adalah SDM yang memiliki kompetensi, memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu memnghasilkan produk unggul. Karena itu, penyiapan sumber daya manusia harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan terencana dengan baik.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UUSPN nomor 20 tahun 2003 ayat 1)

Pendidikan adalah adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan; karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Pemikiran ini mengandung konsekuensi bahwa penyempurnaan dan perbaikan pendidikan untuk mengantisipasi kebutuhan dan tantangan masa depan


(18)

2

perlu terus-menerus dilakukan, diselaraskan dengan perkembangan dunia usaha/dunia industri, perkembangan dunia kerja, serta perkembangan IPTEK.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UUSPN nomor 20 tahun 2003 ayat 3)

Pendidikan yang dilakukan adalah pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa yang akan datang, yaitu pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajarinya di sekolah .

Pendidikan dan pelatihan (di sekolah dan di luar sekolah) sebagai pranata (means) utama dalam membangun sumber daya manusia, harus secara jelas berperan membentuk pesertanya (siswa) menjadi asset bangsa, yaitu sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, produktif, dan mandiri dalam memnghadapi persaingan pasar bebas. Karena itulah, sudah sewajarnya kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang semula menggunakan pendekatan berbasis sekolah (school based) dan mata pelajaran (sabject matter), harus disesuaikan menjadi


(19)

3

kurikulum yang berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan dunia kerja, serta kecendrungan perkembangan IPTEK di masa yang akan datang, dengan tetap mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Mutu produk pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses pelaksanaan pembelajaran yang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, proses pembelajaran, sarana-prasarana, alat-bahan, manajemen sekolah, lingkungan (iklim) kerja dan kerjasama industri, sehingga mampu mengembangkan potensi siswa untuk siap bekerja, membentuk pribadi yang mandiri, mampu menempatkan sebagai bagian dari masyarakat dan warga negara, sebagai bagian dari lingkungan dan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa.

Kenyataan dilapangan mengindikasikan, bahwa masih ada lulusan SMK kurang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan IPTEK, sulit untuk dilatih kembali, dan kurang bisa mengembangkan diri. Temuan tersebut tampaknya mengindikasikan bahwa pembelajaran di SMK belum banyak menyentuh atau mengembangkan kemampuan adaptasi siswa. Sehingga sebagian lulusan SMK tidak bisa diserap di lapangan kerja, karena kompetensi yang mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

Persoalan ini juga ditemukan di Program Studi Keahlian Keuangan Kompetensi Keahlian Akuntansi yang bertujuan menghasilkan tamatan yang mampu terjun kedunia kerja bidang akuntansi secara profesional dan mengikuti standar akuntansi yang berlaku, menghadapi masalah dalam menghasilkan tamatan yang berkualitas dan masalah dalam proses pembelajarannya. Dan khususnya dalam pembelajaran mata pelajaran kompetensi keahlian akuntansi menunjukkan, bahwa


(20)

4

proses belajar mengajar yang diselenggarakan oleh guru umumnya berbasis materi (content based), belum mampu mengkondisikan siswa untuk belajar dan belum mampu menumbuhkan suasana belajar yang kondusif. Hal ini dapat dipahami karena selama ini pembelajaran cenderung didominasi oleh guru, komunikasi hanya berlangsung satu arah, dan guru cenderung mengejar target kurikulum. Padahal kurikulum SMK edisi 2006 dan spektrum 2008 telah mengamanatkan bahwa pembelajaran diarahkan pada upaya pencapaian standar kompetensi dan kompetesi dasar yang telah ditetapkan dalam standar kompetensi lulusan.

Permasalahan yang ditemukan penulis selama melaksanakan tugas mengajar kompetensi kejuruan akuntansi di SMK Negeri 1 Stabat, antara lain : 1) kurangnya minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran akuntansi; 2) peserta didik kurang aktif merespon pertanyaan guru dan sangat jarang mengemukakan ide; 3) rendahnya hasil belajar akuntansi siswa, dimana tidak tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran kompetensi keahlian sebesar 70 dan harus mengikuti ujian ulangan. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan siswa untuk tiga tahun terakhir pada tabel 1:

Tabel 1

Persentase Ketercapaian Ketuntasan Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi SMK Negeri 1 Stabat

Tahun Persentase

2008/2009 55,26 %

2009/2010 60,53 %


(21)

5

Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya keadaan diatas, antara lain pendekatan pembelajaran yang digunakan, yang meliputi aspek model, metode dan strategi yang kurang tepat dengan materi yang diajarkan dan kebutuhan siswa. Juga kemungkinan disebabkan oleh sistem pembelajaran yang digunakan oleh guru hanya berpusat pada guru dan terkadang hanya diselingi tanya jawab dan latihan.

Untuk mengatasi permasalah diatas, sebenarnya guru telah mengupayakan keterlibatan siswa dalam pembelajaran melalui penerapan metode diskusi. Metode diskusi dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan dapat dijadikan sarana pembentukan perilaku sosial yang baik pada diri siswa. Namun selama ini peserta didik belum terbiasa dengan pendekatan kelompok, pembelajaran cenderung didominasi oleh beberapa orang saja.

Untuk mengatasi berbagai permasalah diatas, inovasi pembelajaran dapat dilakukan dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa diantaranya : (1) Pembelajaran Kontekstual; (2) Pembelajaran yang menyenangkan (Quantum Teaching); (3) Penataan Lingkungan Belajar (pengelolaan); (4) Pembelajaran dengan memanfaatkan multi kecerdasan; (5) Pendekatan Pembelajaran Kooperatif.

Menurut Zahorik dalam Nurhadi (2002), ada lima elemen yang harus diperhatikan dalam praktek pembelajaran kontekstual : (1) pengaktifan pengetahuan yang sudah ada; (2) pemerolehan pengetahuan dengan cara mempelajari secara keseluruhan dulu, kemudian diikuti dengan memperhatikan detailnya; (3) pemahaman pengetahuan, yaitu dengan cara menyusun (a) konsep sementara; (b) melakukan berbagi informasi/pengetahuan dengan orang lain agar mendapat tanggapan, dan atas


(22)

6

dasar tanggapan itu; (c) konsep tersebut direvisi dan dikembangkan; (4) mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut; (5) melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan tersebut.

De Porter (2002) dalam Quantum Teaching menamai kerangka belajar dan mengajar dengan TANDUR, yang akronim dari : Tumbuhkan, yaitu tumbuhkan minat belajar siswa dengan memuaskan rasa ingin tahu siswa, tumbuhkan suasana yang menyenagkan dihati siswa. Alami, mendorong hasrat alami otak untuk menjelajah cara apa yang tebaik agar siswa memahami informasi. Namai, menamai apa saja yang telah mereka peroleh. Apakah informasi, rumus, pemikiran, tempat dan sebagainya. Menuliskan dikertas, menempelkan didinding kelas dan dinding kamar tidur. Demonstrasikan, mendemonstrasikan pengalaman dihadapan guru, teman dan saudaranya. Ulangi, pengulangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa

”aku tahu bahwa aku tahu ini”. Rayakan, jika siswa sudah mengerjakan tugas dan

kewajibannya dengan baik, maka layak untuk dirayakan lewat tepuk tangan, atau secara bersama-sama mengucapkan ”aku berhasil”.

Pendekatan pembelajaran dengan desain lingkungan belajar adalah salah satu pendekatan yang diidentifikasi dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Ada beberapa elemen yang harus diperhatikan dalam pembelajaran dengan desain lingkungan belajar : (1) Desain kelas. Suasana kelas di desain sesuai dengan selera siswa; (2) Aroma kelas. Kelas diberi wewangian bunga tertentu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir; (3) Pengaturan bangku. Susunan bangku didalam kelas memainkan peranan penting bagi tumbuhnya dinamika kelas; (4) Gambar dan poster. Membuat poster secara bergantian, menamakan kelompoknya dengan


(23)

nama-7

nama yang membangkitkan niat kuat dan semangat ingin maju; (5) Kesepakatan. Antara guru dan peserta didik membuat kesepakatan mengenai hal-hal apa saja yang harus dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.

Dalam pendekatan pembelajaran dengan memanfaatkan multi kecerdasan, diidentifikasi juga dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Menurut Gardner ada delapan kecerdasan, yaitu (1) Kecerdasan linguistik (2) Kecerdasan logis matematis; (3) Kecerdasan spesial; (4) Kecerdasan kinestik-jasmani; (5) Kecerdasan musikal; (6) Kecerdasan antar pribadi/kecerdasan sosial; (7) Kecerdasan intra pribadi/kecerdasan intuitif; (8) Kecerdasan naturalis.

Pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu dari teknik model pembelajaran kooperatif pendekatan struktural yang dikembangkan oleh Spencer Kagen (dalam Nurhadi dan Senduk, 2003) dengan melibatkan para peserta didik dalam melihat kembali bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman siswa mengenai isi pelajaran tersebut.

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli yang berpendapat bahwa motode pembelajaran kooperatif unggul dalam membantu siswa untuk memahami lonsep-konsep yang sulit.

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan keterampilan siswa. Keterampilan yang dimaksud dalam pembelajaran kooperatif adalah berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerjasama dalam kelompok.


(24)

8

Menurut Ibrahim, dkk (2001) ”Pada NHT ini digunakan struktur 4 langkah

yaitu sebagai berikut : 1) penomoran (Numbering), 2) pengajuan pertanyaan (Questioning), 3) berpikir bersama (Head Together), pemberian jawaban (Answering)”.

Penomoran pada siswa dimaksud agar lebih mudah ketika siswa dipanggil untuk menjawab pertanyaan sebagai perwakilan kelompoknya. Apabila jawaban dari siswa yang nomornya dipanggil itu benar, maka nilai yang diperolehnya adalah nilai yang diberikan kepada semua anggota kelompok.

Pada tahap pengajuan pertanyaan guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Dari yang amat spesifik hingga berbentuk arahan. Pertanyaan dalam interaksi belajar mengajar adalah penting karena dapat menjadi perangsang yana mendorong siswa untuk berfikir dan belajar membangkitkan pengertian baru.

Pada tahap berpikir bersama siswa berpikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu serta meyakinkan setiap anggota mengetahui jawaban itu. Pada tahap inilah siswa mengadakan diskusi dengan teman kelompoknya. Setiap siswa didalam kelompoknya diharapkan mempunyai jawaban atau pendapat sendiri atas pertanyaan yang diberikan. Jawaban atau pendapat itu lalu didiskusikan, sehingga setiap siswa dalam kelompok tersebut memiliki jawaban yang sama. Siswa yangt ergolong pintar atau yang sudah paham terhaap materi tersebut dapat memberikan pengetahuannya kepada siswa yang kurang mengerti, sehingga tercipta saling ketergantungan positif antar siswa.


(25)

9

Tahap keempat guru memanggil satu nomor tertentu. Kemudian siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengacungkan tangannya dan menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Jika jawaban yang diberikan salah atau kurang tepat maka guru dapat memberikan arahan atau pembenaran jawaban. Penghargaan juga diberikan bagi kelompok yang memberikan jawaban yang benar.

Dari sejumlah pendekatan pembelajaran yang sudah dipaparkan, atas dasar pemikiran tersebut, penerapan pendekatan kooperatif tipe NHT adalah salah satu solusi alternatif yang dapat digunakan, yang dapat diperkirakan dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan kerja dan tugas-tugas belajar di antara siswa, meningkatkan proses demokrasi dan peran aktif siswa dalam proses belajar menagajar. Pengalaman belajar ini diharapkan dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar, sehingga beberapa fenomena masalah diatasi dan pembelajaran berlangsung lebih efektif.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan bebrapa masalah yang berhubungan dengan hasil belajar siswa, antara lain : Apakah model pembelajaran yang digunakan SMK Negeri 1 Stabat telah efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa? Apakah model pembelajaran yang digunakan SMK Negeri 1 Stabat telah dapat menarik minat belajar siswa? Apakah kelengkapan sarana dan prasarana SMK Negeri 1 Stabat telah dapat mempengaruhi hasil belajar siswa? Model pembelajaran apakah yang lebih efektif dalam kegiatan pembelajaran akuntansi? Model pembelajaran apakah yang dapat menarik minat belajar akuntansi


(26)

10

siswa? Apakah hasil belajar akuntansi yang dibelajarkan dengan model Kooperatif tipe NHT lebih tinggi dengan hasil belajar akuntansi yang dibelajarkan dengan model Kooperatif tipe TGT? Adakah pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar akuntansi siswa? Gaya belajar apakah yang cenderung lebih sesuai dalam pembelajaran akuntansi? Model pembelajaran apakah yang paling cocok terhadap masing-masing gaya belajar siswa? Adakah interaksi antar model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar akuntansi siswa?

C. Pembatasan Masalah

Adapun masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada masalah sehubungan dengan hasil belajar akuntansi di kelas XI semester 1 pada siswa SMK Negeri 1 Stabat Program Studi Keahlian Keuangan Kompetensi Keahlian Akuntansi tahun pelajaran 2011/2012 dan faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut, yang dalam hal ini dilihat pada model pembelajaran dan gaya belajar. Sedangkan hasil belajar dibatasi pada materi standar kompetensi Mengelola Kartu Pesediaan.

Model pembelajaran yang dilihat adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kooperatif tipe TGT, sedangkan gaya belajar adalah gaya belajar visual dan kinestetik.

D. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan model NHT lebih tinggi dari hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan model TGT?


(27)

11

2. Apakah hasil belajar akuntansi siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih tinggi dari hasil belajar akuntansi siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik?

3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar dalam memberikan pengaruh terhadap hasil belajar akuntansi siswa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa :

1. Hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dari hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

2. Hasil belajar akuntansi siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih tinggi dari hasil belajar akuntansi siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik. 3. Ada interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar dalam

memberikan pengaruh terhadap hasil belajar akuntansi siswa.

F. Manfaat Penelitian

Secara teoritis penelitian ini akan memberi manfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan, khususnya teori-teori tentang model pembelajaran NHT, TGT dan gaya belajar serta pengaruhnya terhadap hasil belajar akuntansi siswa. Juga diharapkan bermanfaat untuk memperkaya sumber kepustakaan serta dapat dijadikan sebagai pedoman dan penunjang penelitian lanjutan di masa yang akan datang.


(28)

12

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah : a) sebagai bahan pertimbangan bagi guru akuntansi dalam menentukan model pembelajaran yang efektif dan menarik; b) sebagai bahan pengetahuan bagi guru untuk mengenali gaya belajar peserta didik; c) sebagai bahan informasi keefektifan penggunaan model NHT dalam pembelajaran; d) sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha mengoktimalkan kebijakan pembelajaran untuk mencapai hasil belajar akuntansi siswa SMK di kabupaten langkat.


(29)

1 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka diambil simpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar akuntansi siswa SMK Negeri 1 Stabat yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

2. Siswa yang memiliki gaya belajar visual memperoleh hasil belajar akuntansi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik. 3. Terdapat implikasi antara model pembelajaran dengan gaya belajar dalam

mempengaruhi hasil belajar akuntansi siswa SMK Negeri 1 Stabat. Anak yang memiliki gaya belajar visual lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar akuntasi jika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, sedangkan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi jika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki hasil yang


(30)

2

lebih baik dibandingkan jika diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dengan demikian diharapkan agar para guru SMK Negeri 1 Stabat mempunyai pengetahuan, pemahaman dan wawasan yang luas dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi akuntansi. Karena dengan penguasaan pengetahuan, pemahaman dan wawasan tersebut maka seorang guru mampu menciptakan pembelajaran akuntansi yang menarik dan efektif.

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan dan implikasi diatas, maka diajukan saran sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui gaya belajar siswa, disarankan kepada guru untuk melakukan tes gaya belajar.

2. Bagi guru kompetensi keahlian akuntansi disarankan untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan standar kompetensi keahlian yang diajarkan.

3. Bagi guru akuntansi khususnya dan mata pelajaran lain umumnya yang telah mengetahui gaya belajar siswa, disarankan untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT kepada siswa yang memiliki gaya belajar visual dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik.

4. Penelitian ini hanya melihat hasil belajar akuntansi dari aspek kognetif, maka disarankan kepada peneliti lanjutan untuk melihat hasil belajar akuntansi pada aspek psikomotor.


(31)

3

5. Disarankan kepada Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Langkat untuk mengembangkan kurikulum dan memberi bantuan kepada guru-guru untuk meningkatkan profesionalnya dalam materi pembelajaran dan model-model pembelajaran.


(32)

1

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid, 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran, Medan: Pascasarjana Unimed.

Abruscato Joseph, 1996. A Discovery Approuch, Fourth Edition. Neadham Heights: A Simon & Schuster Company

Arends Richard I, 2007. Learning To Teach, Seventh Edition. New York: McGraw Copanies.

Arikunto, S., 2002.Dasar-dasar evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Carin, A. 1993. Teaching Modern Science, New York : Macmillan Publishing Company.

Dahar, Ratna Wilis, 1991. Teori-Teori Belajar, Bandung: P.T. Gelora Pratama.

De Porter, B & Hernacki, M., 2002. Quantum Learning, Bandung: Kaifa

De Porter, Bobbi, Reardon, Mark & Nourie, Sarah Singer, 2002. Quantum Teaching, Bandung: Kaifa

Dick & Carey, 2001. The Syistematic Design of Instruction, New York: Wesley Educational.

Djamarah, Bahri, S dan Zein, Aswan, 2002. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rieke Cipta.


(33)

2

Driscoll, Marcy P, (1986). Psychology of Learning for Instruction, Florida: Allyn and Bacon.

Gagne,Robert M. and Glaser, Robert, 1987. Instructional Technology: Foundation, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Gintings, Abdorrakhman, 2008. Esensi Praktis Belajar & Mengajar, Bandung: Humaniora

Gibson, Ivancevich, Donnelly, 1996. Organisasi Edisi kedelapan, Jakarta : Binarupa Aksara

Hamalik, O., 2005. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara

Harahap, Sofyan Safri, 2007. Teori Akuntansi, Jakarta: Raja Grafinda

Ibrahim,M. Fida, R,. Nur, M., dan Ismono, 2000. Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: Unesa Press

Ibrahim,M. Fida, R,. Nur, M., dan Ismono, 2001. Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: Unesa Press.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok, Bandung: Alfabeta.

Ismail. 2002. Model-model Pembelajaran, Jakarta: Depdiknas

Joyce, B. Weil, M. Calhoun, E. 2009. Models Of Teaching, Yogyakarta,Pustaka Pelajar


(34)

3

Kunandar, 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: Rajawali Pers.

KTSP SMK Negeri 1 Stabat, 2009

Lie, A. 2002. Cooperative Learning, Jakarta: Grasindo

Lungdren, L. 1994. Cooperative Learning, New York: Mc graw Hill Companies

Miarso, Y., 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Prenada Media

Nasution, S., 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara

Niswonger, Fess, Warren, 1991. Prinsip-Prinsip Akuntansi, Jakarta: Erlangga

Nurhadi, 2004. Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Grasindo

Purwanto, M.N., 2006. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya

Reigeluth, M., Charles, 1983. Instructonal-Design Theories And Models: An Overview of Their Current Status. Hillsdale, New Jersey London: Lwren EwrlbaumAssociates.

Sagala, Syaiful, 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar , Bandung: Alfabeta

Sagala, Syaiful, 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alfabeta


(35)

4

Sanjaya, Wina, 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina, 2008.Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Satriwan, 2010. http://santriw4n.wordpress.com/2010/02/23/gaya-belajar-visual-auditorial-kinestetik/, di sadur pada hari Senin, 21 Pebruari 2011.

Simarmata, Vita Wanti, 2009. Tesis, Pengaruh Metode Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap hasil belajar bahasa Perancis siswa di SMA Negeri 1 Salak kabupaten Pakpak Bharat, Medan: Unimed.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, R.E., 1994. Educational Psycology, Theory and Practice, Needham Heights: Allyn and Bacon Publisher

Slavin, R.E., 1995. Cooperative Learning Theory Second Edition, Massachusettts: allyn and Bacon Publisher

Smith, J.M., Skousen, K.F., 1990. Akuntansi Intermediate, Jakarta: Erlangga.

Solihatin, Entin, Raharjo, 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sudjana, N., 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda Karya


(36)

5

Sumarso, S.R., 2004. Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Salemba Empat

Sucipto, Toto. Moelyati. Sumardi.Suyoto, 2005. Siklus Akuntansi, Bandung: Yudhistira.

Suparman, Atwi, 1993. Desain Instrruksional, Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suyoto, Soelardi, Moelyati, Sumardi, 2001. Akuntansi Keuangan, Bandung: Yudhistira.

Thoifuri, 2007. Menjadi Guru Inisiator, Semarang: Rasail Media Group

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003

Made, Wena, 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta, Bumi Aksara

Yamin,M., 2007. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada


(1)

5. Disarankan kepada Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Langkat untuk mengembangkan kurikulum dan memberi bantuan kepada guru-guru untuk meningkatkan profesionalnya dalam materi pembelajaran dan model-model pembelajaran.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid, 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran, Medan: Pascasarjana Unimed.

Abruscato Joseph, 1996. A Discovery Approuch, Fourth Edition. Neadham Heights: A Simon & Schuster Company

Arends Richard I, 2007. Learning To Teach, Seventh Edition. New York: McGraw Copanies.

Arikunto, S., 2002.Dasar-dasar evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Carin, A. 1993. Teaching Modern Science, New York : Macmillan Publishing Company.

Dahar, Ratna Wilis, 1991. Teori-Teori Belajar, Bandung: P.T. Gelora Pratama.

De Porter, B & Hernacki, M., 2002. Quantum Learning, Bandung: Kaifa

De Porter, Bobbi, Reardon, Mark & Nourie, Sarah Singer, 2002. Quantum Teaching, Bandung: Kaifa

Dick & Carey, 2001. The Syistematic Design of Instruction, New York: Wesley Educational.

Djamarah, Bahri, S dan Zein, Aswan, 2002. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rieke Cipta.


(3)

Driscoll, Marcy P, (1986). Psychology of Learning for Instruction, Florida: Allyn and Bacon.

Gagne,Robert M. and Glaser, Robert, 1987. Instructional Technology: Foundation, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Gintings, Abdorrakhman, 2008. Esensi Praktis Belajar & Mengajar, Bandung: Humaniora

Gibson, Ivancevich, Donnelly, 1996. Organisasi Edisi kedelapan, Jakarta : Binarupa Aksara

Hamalik, O., 2005. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara

Harahap, Sofyan Safri, 2007. Teori Akuntansi, Jakarta: Raja Grafinda

Ibrahim,M. Fida, R,. Nur, M., dan Ismono, 2000. Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: Unesa Press

Ibrahim,M. Fida, R,. Nur, M., dan Ismono, 2001. Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: Unesa Press.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok, Bandung: Alfabeta.

Ismail. 2002. Model-model Pembelajaran, Jakarta: Depdiknas

Joyce, B. Weil, M. Calhoun, E. 2009. Models Of Teaching, Yogyakarta,Pustaka Pelajar


(4)

Kunandar, 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: Rajawali Pers.

KTSP SMK Negeri 1 Stabat, 2009

Lie, A. 2002. Cooperative Learning, Jakarta: Grasindo

Lungdren, L. 1994. Cooperative Learning, New York: Mc graw Hill Companies

Miarso, Y., 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Prenada Media

Nasution, S., 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara

Niswonger, Fess, Warren, 1991. Prinsip-Prinsip Akuntansi, Jakarta: Erlangga

Nurhadi, 2004. Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Grasindo

Purwanto, M.N., 2006. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya

Reigeluth, M., Charles, 1983. Instructonal-Design Theories And Models: An Overview of Their Current Status. Hillsdale, New Jersey London: Lwren EwrlbaumAssociates.

Sagala, Syaiful, 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar , Bandung: Alfabeta

Sagala, Syaiful, 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alfabeta


(5)

Sanjaya, Wina, 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina, 2008.Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Satriwan, 2010. http://santriw4n.wordpress.com/2010/02/23/gaya-belajar-visual-auditorial-kinestetik/, di sadur pada hari Senin, 21 Pebruari 2011.

Simarmata, Vita Wanti, 2009. Tesis, Pengaruh Metode Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap hasil belajar bahasa Perancis siswa di SMA Negeri 1 Salak kabupaten Pakpak Bharat, Medan: Unimed.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, R.E., 1994. Educational Psycology, Theory and Practice, Needham Heights: Allyn and Bacon Publisher

Slavin, R.E., 1995. Cooperative Learning Theory Second Edition, Massachusettts: allyn and Bacon Publisher

Smith, J.M., Skousen, K.F., 1990. Akuntansi Intermediate, Jakarta: Erlangga.

Solihatin, Entin, Raharjo, 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sudjana, N., 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda Karya


(6)

Sumarso, S.R., 2004. Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Salemba Empat

Sucipto, Toto. Moelyati. Sumardi.Suyoto, 2005. Siklus Akuntansi, Bandung: Yudhistira.

Suparman, Atwi, 1993. Desain Instrruksional, Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suyoto, Soelardi, Moelyati, Sumardi, 2001. Akuntansi Keuangan, Bandung: Yudhistira.

Thoifuri, 2007. Menjadi Guru Inisiator, Semarang: Rasail Media Group

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003

Made, Wena, 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta, Bumi Aksara

Yamin,M., 2007. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada


Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI JASA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 IDANOGAWO.

0 2 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XI SMK HARAPAN STABAT TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 3 23

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT.

1 3 40

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS EKSPERIMEN DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 STABAT.

0 4 41

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA SMP NEGERI 2 SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT.

0 1 35

ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 STABAT TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

2 6 8

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK PHARMACA MEDAN.

0 1 41

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BANDUNG.

0 1 31

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI 3 SMK NEGERI 1 GODEAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

13 180 286