Uji Coba Instrumen Tes Tulis

Astri Yulianti, 2013 Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Sub Variabel indikator No Soal Motivasi Belajar Siswa Variabel X Motivasi Intrinsik Tinggi Rendahnya keinginan siswa untuk mengetahui dan mempelajari suatu objek 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 22, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 Motivasi Ekstrinsik Faktor Lingkungan Sekitar 17, 20, 21, 23, 24, 26

a. Uji Coba Instrumen

1 Uji Validitas Menurut Arikunto 2002:144 “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.” Untuk menguji tingkat validitas dari kuesioner dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. r xy = ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ { ∑ ∑ } Suharsimi Arikunto, 2002: 146 Dimana: r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yangdikorelasikan. x = Skor tiap item y = Skor total item n = Jumlah responden uji coba t hitung selanjutnya dibandingkan dengan t tabel  Jika t hitung t tabel berarti valid, sebaliknya Astri Yulianti, 2013 Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Jika t hitung t tabel berarti tidak valid Tes Tulis yang telah disusun harus diuji cobakan untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas dari setiap butir pertanyaan dan pernyataan. Dari uji coba Tes Tulis akan diperoleh sebuah hasil yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini. Uji coba ini dilaksanakan 2 kali pemberian soal tes terhadap siswa kelas IV SDN Cibeunying 2 pada tanggal 28 Agustus 2013 dan 31 Agustus 2013. Tes Tulis tersebut diberikan pada siswa sebanyak 35 orang. Sebelum para siswa mengisi Tes Tulis tersebut, penulis memberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisiannya dan memberi penjelasan tentang apa yang kurang dimengerti siswa. Dalam menentukan valid tidaknya sebuah butir pernyataan tes dilakukan pendekatan signifikasi, yaitu t-hitung lebih besar atau sama dengan t-tabel maka dinyatakan pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul data, tetapi jika sebaliknya, jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka pernyataan tersebut tidak signifikan, dengan kata lain pernyataan tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data. Setelah diperoleh t hitung lalu dibandingkan dengan t tabel . Harga t tabel pada α =5 untuk 35 responden dengan dk=35-2=33, yaitu sebesar 2,042. Berdasarkan tabel perhitungan validitas seluruh tes pengujian validitas terhadap 40 item pernyataan dalam Lembar Tes Tulis untuk variabel motivasi belajar siswa menunjukan 33 soal dapat dijadikan alat pengumpul daya dan data yang terbuang hanya ada 7 soal yang menunjukan hampir 82 item pernyataan valid dan dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data dan setelah dihtitung tingkat validitasnya adalah 0,612 . perhitungan validitas seluruh tes dan validitas butir tes terdapat dalam lampiran. 2 Uji Reliabilitas Reliabilitas menurut Arikunto 2002:154 adalah “suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut Astri Yulianti, 2013 Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 4 SDN Cibeunying 2 Dalam Pembelajaran Penjas Melalui Pengembangan Permainan Tradisional Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sudah baik”. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketepatan hasil tes. Menghitung reliabilitas kuesioner dengan menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen tes. r 11 = { ∑ } Dimana: r 11 = Nilai reliabilitas k = Jumlah item ∑S 1 = Jumlah varian skor tiap item S 1 = Varian Total Setelah diperoleh harga r 11 hitung = 0,95 selanjutnya dikonsultasikan dengan harga r table agar diketahui instrument tersebut reliable atau tidak. Dengan n=35 dan α= 5 diperoleh 0.361. Karna r hitung lebih kecil dari r table untuk taraf kesalahan 5 0,99 0.361, maka dapat disimpulkan instrument tersebut reliable. Maka pengujian reliabilitas dengan menggunakan teknik Alfa Cronbach ditemukan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,95.

2. Lembar Observasi

Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN PERMAINAN TRADISIONAL PENDIDIKAN JASMANI SEBAGAI OLAHRAGA REKREATIF DALAM PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR DI SDN TEGALGONDO MALANG

1 23 25

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lompat Melalui Permainan Tradisional Pada Siswa Kelas IV SDN Sukarasa.

1 5 25

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG.

0 3 12

PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL DAN PERMAINAN KONVENSIONAL DALAM AKTIVITAS WARMING UP TERHADAP MINAT BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI.

0 1 48

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN JAM WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI: Studi Eksperimen Terhadap Siswa SMPN 2 GARUT Kabupaten Garut.

0 7 28

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL PERMAINAN HADANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA.

8 32 45

PENGARUH PEMANASAN MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG : Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung.

0 1 32

UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS III DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL DI SDN JAGAMANGSAN 2 KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN.

0 7 116

4. PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL,SENAM ARTISTIK, DAN AKTIVITAS PENGEMBANGAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SD.

0 0 7

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V SDN TERSAN GEDE 2 KECAMATAN SALAM KABUPATEN MAGELANG.

0 1 71