PENGARUH PERAN PELATIH TERHADAP MOTIVASI PESERTA PELATIHAN BELADIRI PUTERI GADING DI KOTA BANDUNG.

(1)

PENGARUH PERAN PELATIH TERHADAP MOTIVASI

PESERTA PELATIHAN BELADIRI PUTERI GADING

DI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh : Sulastri 0905961

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Pengaruh Peran Pelatih terhadap

Motivasi Peserta Pelatihan Beladiri

Puteri Gading Di Kota Bandung

Oleh Sulastri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Sulastri 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2013


(3)

(4)

(5)

ABSTRACT

Influence The Role of Trainer Toward Trainee’s Motivation at Martial Art of Puteri Gading Training in Bandung

The problem which discussed in this research about influence the role of trainer who called variable x toward trainee motivation so called variable y at martial art of Puteri Gading ini Bandung. The purpose of this research was to determine : 1) The role of trainer in training process the trainee 2) Trainee’s motivation in following the training; and 3) Influence the role of trainer toward trainee’s motivation. This research discussed about concept : Training Concept, Motivation Concept, and Trainer Concept. Research methode used was descriptive research with quantitative approach and causal research design. Data collection techniques are using questionnaires, interviews, participant observation, documentary studies, and literature studies. The populaion in this research is trainee at martial art of Puteri Gading in Bandung for 56 people with sample of 49 people. The empirical result showed that : 1) The trainer is able to performs various role, namely as a planner, implementer, and evaluator in the training process; 2) Trainee’s motivation of martial art of Puteri Gading has variated, everybody have motivation which different seen from they intrinsic motivation and extrinsic motivation. Instrinsic motivation for preventive purpose. The greatest motivation is extrinsic that the trainer; 3) Influence the role of trainer toward trainee’s motivation is positive an signifficant. The role of trainer able to influence trainee’s motivation because his attitude and personality is friendly, always trying to build intimacy and communication wtih trainee so that they showing improvement to exercise. This matter proved with calculation result namely that t-value obtained was 4,942 an greater than t-table is 1,678 and value of

signifficant obtained 0,000 and smaleer than α = 0,05. Based result of simple regression analysis regression equation y = 16,449+0,451x. Constant value of 16,449 state that if there is a influence the role of trainer so trainee’s motivation martial art of Puteri Gading by 16,449 units of the regression coefficient. While the value of the regression x coefficient of 0,451 state that any increase in the role of trainer, it will lead to increased trainee’s motivation of martial art of Puteri Gading of 0,451 units or by 45,1%. The contribution influence of the role of trainer toward motivation for 34,2% and the remaining 65,8% influenced by factor besides the role of trainer. Recommend from this research is for the organizers should consider the needs of trainees. For the trainer have a better understanding of the characteristics the trainees. For further researcher should examine other factors that affect the trainee’s motivation in addition the role of trainer.


(6)

ABSTRAK

Pengaruh Peran Pelatih terhadap Motivasi Peserta Pelatihan Beladiri Puteri Gading di Kota Bandung

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah pengaruh peran pelatih yang disebut variabel x terhadap motivasi peserta yang disebut variabel y pada pelatihan beladiri Puteri Gading di Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Peran pelatih dalam proses melatih peserta; 2) Motivasi peserta dalam mengikuti pelatihan; dan 3) Pengaruh peran pelatih terhadap motivasi peserta pelatihan. Penelitian ini mengkaji mengenai konsep-konsep yaitu : Konsep Pelatihan, Konsep Motivasi, dan Konsep Pelatih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian kausal. Metode pengumpulan data menggunakan survey. Alat pengumpul data yang digunakan yakni kuesioner, wawancara, observasi berperanserta, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Populasi dari penelitian ini adalah peserta pelatihan beladiri Puteri Gading di Kota Bandung sebanyak 56 orang dengan sampel sebanyak 49 orang. Hasil temuan didapatkan bahwa : 1) Pelatih mampu menjalankankan berbagai peran, yakni sebagai perencana, pelaksana dan pengevaluasi dalam proses melatih; 2) Motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading beragam, setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda dilihat dari motivasi intrinsik dan ekstrinsiknya. Motivasi intrinsik untuk tujuan preventif. Motivasi yang paling besar adalah motivasi ekstrinsik yakni pelatih; 3) Pengaruh peran pelatih terhadap motivasi peserta pelatihan adalah positif dan signifikan. Peran pelatih mampu mempengaruhi motivasi peserta pelatihan karena sikap dan kepribadiannya yang ramah, selalu berusaha menjalin keakraban dan komunikasi dengan peserta sehingga peserta menunjukkan peningkatan motivasi berlatih. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan yakni bahwa nilai t hitung didapatkan sebesar 4,942 dan lebih besar

dibandingkan t tabel sebesar 1,678 dan dan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar

0,000 dan lebih kecil dari nilai α = 0,05. Dari hasil analisis regresi sederhana diperoleh persamaan regresi y = 16,449+0,451x. Nilai konstanta sebesar 16,449 menyatakan bahwa jika ada pengaruh dari peran pelatih maka motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading naik sebesar 16,449 satuan koefisien regresi. Sedangkan nilai koefisien regresi x sebesar 0,451 menyatakan bahwa setiap peningkatan peran pelatih, maka akan mengakibatkan peningkatan motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading sebesar 0,451 satuan koefisien regresi atau sebesar 45,1%. Besarnya sumbangan pengaruh peran pelatih terhadap motivasi sebesar 34,2% dan sisanya sebesar 65,8% dipengaruhi oleh faktor lain


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C.Pertanyaan Penelitian ... 6

D.Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A.Konsep Pelatihan ... 9

1. Pelatihan dalam Konteks Pendidikan Luar Sekolah ... 9

2. Pengertian Pelatihan ... 9

3. Unsur-unsur Pelatihan ... 10

4. Prinsip-prinsip Pelatihan ... 12

5. Tujuan Pelatihan ... 14

6. Manfaat Pelatihan ... 14

7. Asas Pelatihan ... 15

8. Pelatihan Beladiri ... 17

B.Konsep Motivasi ... 18

1. Pengertian Motivasi ... 18

2. Teori Motivasi ... 20

3. Fungsi Motivasi ... 24

4. Macam-macam Motivasi ... 24

C.Konsep Pelatih ... 25

1. Pengertian Pelatih ... 25

2. Kompetensi, Syarat dan Sikap Pelatih ... 25

3. Teori Pelatih ... 28


(8)

b. Peranan (Role) ... 29

4. Peran Pelatih ... 30

5. Tugas Pelatih ... 34

D.Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 35

1. Penelitian tentang Motivasi Peserta dalam Mengikuti Proses Pelatihan Beladiri di Gelanggang Pemuda Bandung (Rian Arianto:2005) ... 35

2. Penelitian tentang Peran Instrukur dalam Meningkatkan Motivasi dan Tingkat Kemampuan Peserta Pelatihan Seni Beladiri Tarung Derajat (Boxer) di Kota Bandung (Aria Hidayatullah:2009) ... 36

E. Kerangka Berpikir dan Paradigma Penelitian ... 39

F. Hipotesis Penelitian ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A.Metode Penelitian ... 41

B.Desain Penelitian ... 42

C.Lokasi Penelitian ... 42

D.Subjek Penelitian ... 42

1. Populasi ... 42

2. Sampel ... 42

E. Definisi Operasional ... 43

F. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 45

G.Alat Pengumpul Data ... 47

1. Angket Tertutup (Kuesioner) ... 47

2. Wawancara Tidak Terstruktur ... 48

3. Observasi Berperanserta ... 48

4. Studi Dokumentasi ... 48

5. Studi Kepustakaan ... 48

H.Sumber Data ... 49

I. Prosedur Pengumpulan Data ... 49

1. Tahap Persiapan ... 49

2. Tahap Pelaksanaan ... 50

J. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 50

1. Uji Instrumen ... 51

a. Uji Validitas ... 51

b. Uji Reliabilitas ... 53

2. Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas Data) ... 54

3. Uji Hipotesis ... 56

a. Anilis Persamaan Regresi Linear Sederhana ... 56


(9)

4. Metode, Media dan Materi Serta Kurikulum Pelatihan Beladiri Puteri

Gading ... 69

5. Ciri Khas Puteri Gading ... 71

6. Tradisi dan Janji dalam Beladiri Puteri Gading ... 72

7. Sistem Evaluasi Pelatihan Beladiri Puteri Gading ... 73

B.Gambaran Umum Responden ... 73

C.Gambaran Peran Pelatih Beladiri Puteri Gading ... 77

D.Gambaran Motivasi Peserta Beladiri Puteri Gading ... 93

E. Deskripsi Hasil Analisis Data ... 105

1. Hasil Pengujian Instrumen ... 105

a. Uji Validitas ... 105

b. Uji Reliabilitas ... 106

2. Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas Data) ... 108

3. Uji Hipotesis ... 109

a. Analisis Persamaan Regresi Linear Sederhana ... 109

b. Uji t-test ... 110

c. Koefisien Determinasi ... 111

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 114

1. Peran Pelatih Beladiri Puteri Gading dalam Proses Melatih Peserta Pelatihan Beladiri Puteri Gading Kota Bandung ... 111

2. Motivasi Peserta dalam Mengikuti Pelatihan Beladiri Puteri Gading Kota Bandung ... 114

3. Pengaruh Peran Pelatih terhadap Motivasi Peserta Pelatihan Beladiri Puteri Gading Kota Bandung ... 116

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 119

A.Kesimpulan ... 119

B.Saran ... 120

DAFTAR PUSTAKA ... 121 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL No Nama Tabel

3.1 Kisi-kisi Instrumen Variabel Independen/bebas (x) ... 45

3.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Dependen/terikat (y) ... 46

3.3 Klasifikasi Jawaban Skala Likert ... 47

3.4 Indeks Koefisien Reliabilitas ... 54

4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ... 74

4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 75

4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 75

4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Status Marital ... 76

4.5 Gambaran Responden Berdasarkan Tahun Masuk ... 76

4.6 Gambaran Penguasaan Materi oleh Pelatih ... 77

4.7 Gambaran Penguasaan Teknik Penyampaian Materi oleh Pelatih ... 78

4.8 Gambaran Cara Penyampaian Materi oleh Pelatih ... 78

4.9 Gambaran Pemahaman Pelatih terhadap Kondisi Emosi Peserta ... 79

4.10 Gambaran Pengenalan Pelatih terhadap Ciri Umum Fisik Peserta ... 79

4.11 Gambaran Pemahaman Pelatih terhadap Kondisi Kesehatan Peserta ... 80

4.12 Gambaran Pemahaman Pelatih terhadap Kondisi Ekonomi Peserta ... 80

4.13 Gambaran Pengetahuan Pelatih terhadap Pekerjaan Peserta ... 81

4.14 Gambaran Pengetahuan Pelatih terhadap Daerah Asal Peserta ... 81

4.15 Gambaran Kemampuan Pelatih dalam Mengidentifikasi Kebutuhan Peserta Pelatihan ... 82

4.16 Gambaran Kemampuan Pelatih Menjelaskan Tujuan Pelatihan kepada Peserta Pelatihan ... 82

4.17 Gambaran Kemampuan Pelatih untuk Membuat Perjanjian Belajar (Contract Learning) dengan Peserta ... 83


(11)

4.21 Gambaran Kemampuan Pelatih Memberikan Nasihat kepada Peserta ... 85

4.22 Gambaran Kemampuan Pelatih Memberikan Pujian Kepada Peserta ... 86

4.23 Gambaran Kemampuan Pelatih Memberikan Memberikan Hukuman ... 86

4.24 Gambaran Kemampuan Pelatih untuk Hadir Tepat Waktu ... 87

4.25 Gambaran Kemampuan pelatih untuk Hadir pada Setiap Pertemuan ... 88

4.26 Gambaran Kemampuan Pelatih untuk Mengganti Jadwal Pelatihan ... 88

4.27 Gambaran Kemampuan Pelatih Memberi Bantuan kepada Peserta ... 89

4.28 Gambaran Kemampuan Pelatih untuk Memonitoring Perkembangan Peserta ... 89

4.29 Gambaran Kemampuan Pelatih untuk Memberikan Tes kepada Peserta pada Setiap Akhir Pertemuan ... 90

4.30 Gambaran Kemampuan Pelatih Mengevaluasi Kekurangan Peserta ... 91

4.31 Gambaran Kemampuan Pelatih Mengevaluasi Dirinya Sendiri ... 91

4.32 Gambaran Kemampuan Pelatih Memberikan Solusi kepada Peserta ... 92

4.33 Gambaran Motivasi Peserta untuk Kesehatan Diri ... 93

4.34 Gambaran Motivasi Peserta untuk Menjaga Diri ... 94

4.35 Gambaran Motivasi Peserta untuk Mengetahui Tentang Pelatihan Beladiri Puteri Gading ... 94

4.36 Gambaran Motivasi Peserta untuk Mengetahui Tujuan Pelatihan Beladiri Puteri Gading ... 95

4.37 Gambaran Motivasi Peserta untuk Mengikuti Pelatihan Berdasarkan Rekomendasi dari Teman/keluarga ... 96

4.38 Gambaran Motivasi Peserta dalam Mengikuti Pelatihan berdasarkan Keunikan ... 96

4.39 Gambaran Motivasi Peserta tentang Bakat yang Sudah Dimiliki Sebelum Mengikuti Beladiri Puteri Gading ... 97

4.40 Gambaran Motivasi Peserta tentang Kesesuaian Beladiri Puteri Gading dengan Bakat yang Dimiliki ... 98

4.41 Gambaran Motivasi Peserta tentang Kesiapan Peserta untuk Melakukan Latihan Baik Sendiri Maupun dengan Teman Lainnya ... 98


(12)

4.42 Gambaran Motivasi Peserta tentang Kesiapan Peserta untuk Mengasah

Kemampuan Beladiri melalui Kegiatan Tukar Pikiran dengan Pelatih .... 99

4.43 Gambaran Motivasi Peserta terhadap Sumber Belajar yang Dapat Memenuhi Kebutuhan Pelatihan ... 100

4.44 Gambaran Motivasi Peserta terhadap Kemampuan Diri pelatih dalam Mendorong Semangat Peserta ... 101

4.45 Gambaran Motivasi Peserta terhadap Sikap Pelatih ... 101

4.46 Gambaran Motivasi Peserta terhadap Metode Pelatihan yang Digunakan Pelatih ... 101

4.47 Gambaran Motivasi Peserta Mengenai Kepuasan terhadap Sarana dan Prasarana yang Tersedia ... 102

4.48 Gambaran Motivasi Peserta Berdasarkan Dukungan dari Lingkungan Keluarga Peserta ... 103

4.49 Gambaran Motivasi Peserta Berdasarkan Dukungan dari Lingkungan Teman Peserta ... 103

4.50 Gambaran Motivasi Peserta Mengenai Kepuasan Terhadap Biaya yang Dikeluarkan ... 104

4.51 Hasil Uji Validitas Variabel Peran Pelatih (x) ... 105

4.52 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Peserta Pelatihan (y) ... 106

4.53 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Peran Pelatih (x) ... 107

4.54 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Peserta Pelatihan (y) ... 107

4.55 Hasil Uji Normalitas Data Variabel Peran Pelatih Beladiri Puteri Gading (x) dan Variabel Motivasi Peserta Pelatihan Beladiri Puteri Gading (y) ... 108

4.56 Hasil Uji Koefisien Regresi ... 109


(13)

DAFTAR GAMBAR

No Nama Gambar

2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ... 39

2.2 Hubungan Antara Variabel x terhadap Variabel y ... 40

4.1 Bagan Asal Usul Munculnya Thifan Pokhan ... 59

4.2 Lambang Swastika (Hindu) ... 64

4.3 Lambang Tao (Budha) ... 64

4.4 Lambang Segitiga Sama Kaki dan Bintang Segi Enam (Yahudi) ... 64

4.5 Gerakan Kayang ... 67


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat-surat dalam Proses Penelitian a. Lembar Bimbingan Skripsi

b. Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing c. Surat Permohonan Izin Penelitian

d. Surat Keterangan dari Lembaga 2. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian

a. Kisi-kisi Penelitian b. Angket/Kuesioner c. Pedoman Wawancara d. Pedoman Observasi

3. Data Peserta Pelatihan Puteri Gading Tahun 2013 4. Pengolahan Data

a. Langkah-langkah Analisis Data b. Hasil Pengolahan Data Kuesioner c. Tabel Distribusi r

d. Tabel Distribusi t 5. Dokumentasi

a. Foto Kegiatan b. Format Identifikasi c. Format Monitoring d. Format Evaluasi e. Artikel Surat Kabar 6. Daftar Riwayat Hidup


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pengembangan sumber manusia merupakan salah satu pilar untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berperan dalam pembangunan suatu negara. Sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan dapat diselenggarakan melalui 3 sistem yaitu sistem persekolahan (formal), dikeluarga

(informal), dan diluar sistem persekolahan (nonformal). Pendidikan Luar Sekolah

atau pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan pendidikan yang diselenggarakan di luar sistem sekolah baik yang dilembagakan maupun yang tidak dan dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik dalam rangka mencapai tujuan belajar.

Jalur Pendidikan Luar Sekolah mencakup keluarga, kelompok belajar, kursus-kursus, dan satuan lain yang sejenis. Satuan lain yang sejenis termasuk didalamnya adalah kelompok bermain, penitipan anak, pusat magang, panti asuhan, gerakan pramuka, kegiatan transformasi edukatif melalui media massa, serta pelatihan (training) yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. Pelatihan adalah suatu proses membantu orang lain dalam memperoleh keterampilan dan pengetahuan. Pelatihan juga berarti menuntun dan mengarahkan perkembangan diri peserta pelatihan melalui pengetahuan, keahlian dan sikap yang diperoleh untuk memenuhi standar tertentu. Pelatihan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia.

Pelatihan ada yang bertujuan secara organisasional atau untuk kepentingan organisasi dan ada yang bertujuan untuk diri pribadi. Tujuan pelatihan merupakan suatu pernyataan atas perubahan yang terjadi setelah peserta pelatihan menyelesaikan rangkaian kegiatan pelatihan. Pelatihan bertujuan untuk


(16)

2

mengembangkan kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang. Keberhasilan suatu pelatihan dipengaruhi oleh beberapa aspek, diantaranya adalah masukan sarana (instrumental input) berupa sumber belajar, masukan mentah (raw input) berupa peserta, dan proses kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan proses pembelajaran pelatihan, sumber belajar berinteraksi dengan peserta pelatihan guna mencapai tujuan pelatihan yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran ini meliputi kegiatan bimbingan atau konseling hingga evaluasi dari sumber belajar kepada peserta pelatihan. Pelaksanaan kegiatan pelatihan lebih mengutamakan peranan sumber belajar untuk membantu peserta pelatihan agar mereka dapat mencapai tujuan belajarnya. Wujud pelatihan beragam, tergantung tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi/lembaga atau perusahaan dimana seseorang bernaung. Wujud pelatihan diantaranya adalah pelatihan beladiri. Pelatihan beladiri adalah upaya untuk mengembangkan keterampilan dan sikap seseorang agar dapat melindungi diri dari segala bentuk ancaman yang datang dari luar.

Salah satu wadah pelatihan beladiri yang ada di Kota Bandung adalah pelatihan beladiri Puteri Gading. Beladiri Puteri Gading merupakan salah satu cabang ilmu olahraga beladiri dan merupakan bagian dari beladiri Thifan Pokhan Tsufuk. Pelatihan beladiri ini dikhususkan untuk muslimah. Wanita merupakan sasaran strategis bagi tindak kejahatan dan kekerasan. Hal ini diakibatkan karena adanya anggapan bahwa wanita adalah kaum lemah. Wanita lebih rentan mendapatkan ancaman berupa kekerasan seksual dan kejahatan lainnya seperti penculikan, penodongan, dan penjambretan. Berdasarkan anggapan tersebut diatas maka wanita harus memiliki ilmu beladiri untuk mengantisipasi ancaman tersebut. Selain itu beladiri Puteri Gading memiliki daya tarik tersendiri, diantaranya adalah gerakan yang lemah lembut layaknya seseorang yang sedang menari namun justru mematikan titik lemah lawan dan beladiri ini juga menanamkan


(17)

3

materi dengan baik. Pelatih harus memiliki kemampuan memahami berbagai karakteristik individu peserta pelatihan. Seorang pelatih yang baik harus ahli dibidang pelatihan yang dijalaninya, diantaranya menguasai materi yang akan disampaikan kepada peserta didik sesuai dengan klasifikasi ilmu yang ditekuninya. Pelatih harus mengetahui dan memahami tujuan dari pelaksanaan suatu pelatihan. Selain itu pelatih harus bersikap terbuka karena sikap terbuka berguna untuk menumbuhkan semangat belajar peserta pelatihan dan dapat menjadi sarana untuk membina hubungan yang baik dan erat dengan peserta.

Pelatih merupakan cerminan atau teladan bagi peserta. Peserta menganggap bahwa seorang pelatih adalah ahli dalam segala hal dan pandai memainkan berbagai peran. Apa yang diperoleh peserta dari pelatih akan senantiasa memberi kesan kepada peserta selama mereka mengikuti proses pelatihan maupun ketika mereka telah selesai mengikuti pelatihan. Ada peserta yang ingin seperti pelatihnya seandainya jika suatu hari ia menjadi pelatih. Namun ada juga yang tidak ingin menjadi seperti pelatihnya sehingga ia ingin menjadi lebih baik dari pelatihnya. Setiap tindakan pelatih akan selalu diamati oleh peserta pelatihan. Tanpa disadari peserta sering kali meniru sikap, gaya dan cara berbicara pelatihnya atau dengan kata lain menjadi duplikat dari pelatihnya. Pelatih harus bisa memberikan motivasi kepada peserta pelatihan.

Selain peran pelatih motivasi juga turut mempengaruhi proses belajar individu peserta. Motivasi merupakan dorongan yang datang dari dalam maupun luar diri peserta. Motivasi dipengaruhi oleh banyak faktor yakni perbedaan individual peserta pelatihan itu sendiri. Mulai dari status sosial, ekonomi, budaya, tingkat pengetahuan dan sebagainya. Motivasi berguna untuk memudahkan peserta dalam menyerap materi yang disampaikan. Apabila mereka mempunyai motivasi yang tinggi maka daya serap mereka akan materi yang disampaikan akan kuat. Begitu pula sebaliknya, apabila motivasi rendah maka daya serap mereka akan materi pun akan lemah. Motivasi muncul apabila seseorang memiliki keinginan yang kuat terhadap sesuatu hal. Ia akan berusaha mencapai tujuan tersebut dengan mencari informasi dari berbagai pihak berkaitan dengan kegiatan yang disukainya. Ketika ada kegiatan yang menarik dan sesuai dengan minatnya


(18)

4

maka ia akan memilih untuk mengikuti kegiatan tersebut. Tetapi kenyataannya walau kegiatan tersebut sudah sesuai dengan tujuan dan minatnya, namun ada peraturan yang bertentangan dengan kemauan/kehendak peserta pelatihan itu sendiri. Sebagian ada yang menerima penegakan aturan-aturan tersebut, tetapi ada juga yang tidak mau mengikuti aturan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang ia ikuti.

Dari hasil pantauan yang telah dilakukan peneliti selama di lapangan, ditemukan permasalahan bahwa motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading beragam. Motivasi sebagian peserta dalam mengikuti proses pelatihan masih rendah dikarenakan adanya penegakan peraturan dari pelatih yang menurut mereka sulit untuk diikuti, sehingga memilih untuk berhenti mengikuti rangkaian proses pelatihan. Namun ada pula peserta yang memiliki motivasi tinggi karena meilhat dari pola sikap dan komunikasi pelatih dan ingin menjadi seperti pelatih sehingga masih bertahan mengikuti proses pelatihan beladiri Puteri Gading. Oleh karena itu peranan pelatih dalam proses pelatihan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan semangat peserta pelatihan sehingga mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran yang seutuhnya dan memperoleh hasil dari pelatihan itu sendiri. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ada tidaknya pengaruh dari peran pelatih terhadap motivasi peserta pelatihan dalam mengikuti proses pelatihan. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Pengaruh Peran Pelatih terhadap Motivasi Peserta Pelatihan Beladiri Puteri Gading di Kota Bandung”.


(19)

5

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Adapun identifikasi masalah yang ditemukan peneliti dilapangan adalah sebagai berikut :

1. Beladiri Puteri Gading tidak memfokuskan peserta untuk menjadi atlet beladiri melainkan agar peserta memiliki bekal untuk dapat mempertahankan diri dari ancaman luar.

2. Beragamnya motivasi sebagian peserta dalam mengikuti proses pelatihan karena adanya penegakan peraturan baru yang berubah menyebabkan mereka lebih memilih untuk berhenti dipertengahan proses pembelajaran pelatihan beladiri Puteri Gading. Namun ada pula yang bertahan mengikuti kegiatan pelatihan beladiri ini hingga sekarang dan sudah ada yang menjadi pelatih. 3. Jadwal pelatihan hanya dilakukan satu kali pertemuan dalam sepekan.

4. Proses pelatihan yang bertahap seperti penambahan jurus yang dilakukan tiap satu kali pertemuan dan untuk menempuh ujian kenaikan tingkat setiap ±4 bulan sekali membuat peserta yang kurang sabar cenderung lebih cepat bosan. 5. Jika peserta tidak hadir dalam satu kali pertemuan maka peserta tidak diperbolehkan untuk menambah jurus dan harus mengikuti pertemuan berikutnya oleh pelatih.

6. Penerapan sistem PR (Pekerjaan Rumah) dari pelatih berupa pengulangan jurus minimal 5 kali dalam satu minggu dan peserta wajib melaporkan pengerjaan PR melalui buku monitoring.

7. Pelatih beladiri Puteri Gading membimbing peserta pelatihan dalam memahami materi ranah psikomotorik berupa gerakan-gerakan/jurus.

8. Pelatih beladiri Puteri Gading membina ranah kognitif peserta, yakni memberikan informasi baru yang berkaitan dengan Puteri Gading dan informasi yang berlandaskan Al-Quran dan Hadits.

9. Pelatih Puteri Gading selalu memotivasi peserta, motivasi yang diberikan pelatih berupa motivasi negatif berupa hukuman pengulangan jurus atau penambahan PR dan motivasi positif berupa pujian.


(20)

6

10. Pelatih selalu selalu mengevaluasi setiap gerakan-gerakan atau jurus peserta dan jika ada kekurangan atau kesalahan gerakan dari peserta maka pelatih akan merevisi gerakan peserta.

11. Pelatih selalu bersikap terbuka kepada peserta, yakni ketika peserta mengalami kesulitan atau kendala dalam mengikuti pelatihan ini maka pelatih membantu memberikan solusi atau jalan keluar kepada peserta.

Berdasarkan latar belakang dan hasil identifikasi masalah, maka rumusan masalah yang peneliti ajukan adalah “Bagaimana pengaruh peran pelatih terhadap motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading di Kota Bandung dilihat dari peran pelatih dalam proses melatih dan motivasi peserta pelatihan?”

C.Pertanyaan Penelitian

Adapun pertanyaan penelitian yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana peran pelatih dalam proses melatih peserta pelatihan beladiri Puteri

Gading?

2. Bagaimana motivasi peserta pelatihan dalam mengikuti pelatihan beladiri Puteri Gading?

3. Bagaimana pengaruh peran pelatih terhadap motivasi peserta pelatihan Puteri Gading?

D.Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan yang ingin dijawab atas rumusan permasalahan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui tentang peran pelatih dalam proses melatih peserta pelatihan beladiri Puteri Gading.


(21)

7

E.Manfaat Penelitian

Penelitian dilakukan bertujuan untuk menjawab setiap permasalahan sehingga akan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Teori

Hasil penelitian ini diharapkan dapat ditarik bahan kajian ilmiah untuk mengembangkan teori-teori yang berhubungan dengan pelaksanaan pelatihan khususnya pelatihan beladiri, yakni mengenai peran pelatih dan motivasi peserta pelatihan.

2. Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi para praktisi tentang pelaksanaan pelatihan khususnya pelatihan beladiri sehingga mampu menjadi bahan evaluasi dan dapat menjadi acuan untuk penelitian berikutnya. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat menjadi bahan pengembangan atau model untuk diterapkan oleh lembaga/instansi penyelenggara pelatihan beladiri lainnya.

3. Kebijakan

Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan pihak penyelenggara pelatihan beladiri khususnya pelatihan beladiri Puteri Gading agar pelaksanaan pelatihan berikutnya lebih baik lagi.

4. Sosial

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan mengenalkan kepada publik tentang pelatihan beladiri Puteri Gading yang selama ini belum akrab ditelinga masyarakat.


(22)

8

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran garis besar dan menjelaskan isi skripsi hingga dapat menggambarkan hubungan antara satu bab dengan bab yang lainnya.

Bab I : Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah yang akan dibahas, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

Bab II : Kajian Pustaka

Bab ini akan menyajikan teori dan kajian yang relevan dengan judul dan permasalahan. Kajian pustaka berkaitan dengan kajian teoritis mengenai pelatihan dalam konteks pendidikan luar sekolah, pelatihan beladiri, motivasi dan peran pelatih.

Bab III : Metodologi Penelitian

Bab ini akan membahas cara dan bagaimana data diperoleh dan diproses dengan menggunakan software Microsoft Excel dan SPSS untuk mengolah data statistik.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memuat jawaban dari perumusan masalah disertai analisis dari hasil penelitian.

Bab V : Kesimpulan dan Rekomendasi

Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan mengenai hasil penelitian. Penulis juga akan memberikan rekomendasi terhadap hasil penelitian yang telah peneliti lakukan.


(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu mengungkapkan pengaruh antar variabel dan dinyatakan dalam angka serta menjelaskannya dengan membandingkan dengan teori-teori yang telah ada dan menggunakan teknik analisis data yang sesuai dengan variabel dalam penelitian. Variabel yang diteliti yaitu peran pelatih beladiri Puteri Gading sebagai variabel independen/bebas (x) dan motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading sebagai variabel dependen/terikat (y).

Metode pengumpulan data menggunakan metode survey. Singarimbun (2011:3) menjelaskan bahwa penelitian dengan metode survey ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagi alat pengumpulan data yang pokok. Kuesioner adalah alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Adapun langkah-langkah yang biasa dilakukan dalam pelaksanaan survey menurut Singarimbun (2011:12-13) adalah : 1) Merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuan survei; 2) Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan; 3) Pengambilan sampel; 4) Pembuatan kuesioner; 5) Pekerjaan lapangan; 6) Pengolahan data; 7) Analisa dan pelaporan.

Dengan menggunakan metode survey peneliti dapat memperoleh fakta-fakta dari gejala yang timbul dan mencari keterangan secara faktual. Dalam metode survey instrumen penelitian menggunakan pertanyaan/pernyataan terstruktur atau sistematis yang sama kepada kelompok tertentu sesuai dengan sasaran penelitian yang kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Langkah dari metode survey terdiri dari pengumpulan data, pengklasifikasian data, dan analisis data kemudian membuat kesimpulan dan terakhir menyusun laporan dari rangkaian penelitian yang sudah dilakukan dengan


(24)

42

tujuan untuk menggambarkan dan melihat suatu hubungan/pengaruh dan kaitan antar variabel.

B.Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun desain penelitian yang peneliti gunakan adalah desain penelitian kausal. Pengertian desain kausal dikemukakan oleh Hasan (2002:33) :

“Desain Penelitian kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, atau bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lainnya”.

Desain penelitian kausal bertujuan untuk membuktikan hubungan sebab akibat, sehingga diharapkan melalui desain penelitian ini didapatkan pengaruh peran pelatih terhadap motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading di Kota Bandung.

C.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dipusat/sekretariat latihan beladiri Puteri Gading Thifan di gedung MTC (Metro Trade Centre) Jl. Soekarno Hatta No. 52 D Kota Bandung.

D.Subjek Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi dari suatu objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2007:117). Populasi ini meliputi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading di Kota Bandung


(25)

43

sampling. Cara ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, maka dalam penelitian ini sampel yang diambil menggunakan

simple random sampling dimana teknik penentuan sampel dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Untuk melihat berapa besar jumlah sampel akan digunakan maka rumus pengambilan sampel yang dipakai adalah rumus Slovin (Sujarweni & Endrayanto:2012) sebagai berikut :

) . ( 1 Ne2

N n

  Keterangan :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan sebesar 5%.

2 ) 05 , 0 ( 56 1 56   n 14 , 0 1 56   14 , 1 56

 = 49,12 = 49

Dalam penelitian ini sampel merupakan peserta pelatihan beladiri Puteri Gading Thifan Kota Bandung berjumlah 49 orang.

E.Definisi Operasional

1. Peran Pelatih adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di dalam forum pelatihan dan turut mempengaruhi suasana dalam forum tersebut. Apabila seseorang pelatih melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan (Soekanto, 1982:212). Peran pelatih menurut Sudjana (2007:236) adalah sebagai pengelola pembelajaran melalui fungsi perencanaan, pelaksaan, dan evaluasi. Indikator peran pelatih sebagai perencana yaitu : 1) Menguasai materi pelatihan; 2) Menguasai teknik penyampaian materi; 3) Mampu memahami karakteristik peserta; 4) Mampu mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta; 5) Mampu menjelaskan tujuan pelatihan kepada peserta. Indikator


(26)

44

sebagai pelaksana, yaitu : 1) Menjalin komunikasi yang baik dengan peserta; 2) Menjalin keakraban dengan peserta; 3) Mampu memotivasi peserta; 4) Berkomitmen terhadap kehadiran; 5) Membimbing peserta agar mudah memahami materi; dan 6) Memonitoring perkembangan pembelajaran peserta. Indikator sebagai pengevaluasi, yaitu : 1) Mengevaluasi kekurangan peserta dalam pelatihan; 2) Mengevaluasi kekurangan dirinya sendiri; dan 3) Memberi masukan berdasarkan hasil evaluasi.

2. Motivasi peserta pelatihan adalah dorongan yang datang dari dalam (instrinsik) dan dari luar (ekstrinsik) diri peserta pelatihan untuk mengikuti rangkaian proses pelatihan. Indikator dari motivasi intrinsik yaitu : 1) Mengetahui tujuan pembelajaran beladiri Puteri Gading dan tujuan diri mengikuti pelatihan; 2) Mengetahui minat dirinya terhadap beladiri Puteri Gading; 3) Mengetahui bakat yang ada dalam diri sendiri; dan 4) Mampu menghadapi kendala/hambatan yang kemungkinan terjadi dalam mengikuti pelatihan. Indikator dari motivasi ekstrinsik, yaitu : 1) Memiliki ketertarikan terhadap sumber belajar; 2) Memiliki ketertarikan terhadap metode pelatihan Puteri Gading; 3) Memiliki kepuasan terhadap sarana dan prasarana yang tersedia; 4) Adanya lingkungan yang mendukung dalam mengikuti proses pelatihan beladiri Puteri Gading; dan 5) Memiliki kepuasan terhadap biaya yang dikeluarkan dengan hal yang diperoleh.


(27)

45

F. Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian disusun berdasarkan pada pokok permasalahan yang terdapat dalam kegiatan penelitian, selanjutnya dikembangkan dalam bentuk pernyataan/pertanyaan. Instrumen dalam penelitian ini adalah untuk mencari data yang dibutuhkan berdasarkan variabel dalam penelitian yaitu instrumen mengenai peran pelatih beladiri Puteri Gading dan instrumen mengenai motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading. Instrumen untuk variabel independen/bebas disusun pada tabel berikut :

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Variabel Independen/bebas (x)

Variabel Aspek yang Diamati Indikator

Peran Pelatih beladiri Puteri Gading (x)

a. Perencana 1. Menguasai materi pelatihan 2. Menguasai teknik penyampaian

materi

3. Mampu memahami karakteristik peserta

4. Mampu mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta 5. Mampu menjelaskan tujuan

pelatihan kepada peserta

b. Pelaksana 1. Menjalin komunikasi yang baik dengan peserta

2. Menjalin keakraban dengan peserta 3. Mampu memotivasi peserta

4. Berkomitmen terhadap kehadiran 5. Membimbing peserta agar mudah

memahami materi

6. Memonitoring perkembangan pembelajaran peserta

c. Pengevaluasi 1. Mengevaluasi kekurangan peserta dalam pelatihan

2. Mengevaluasi kekurangan dirinya sendiri

3. Memberi masukan

(solusi/rekomendasi) berdasarkan hasil evaluasi


(28)

46

Adapun yang menjadi kisi-kisi variabel dependen (y) motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Variabel Dependen/terikat (y)

Variabel Aspek yang Diamati Indikator

Motivasi Peserta Pelatihan beladiri Puteri Gading (y)

a. Motivasi instrinsik : 1. Tujuan

2. Minat

3. Bakat

4. Kesiapan belajar

Mengetahui tujuan pembelajaran beladiri Puteri Gading dan tujuan diri mengikuti pelatihan

Mengetahui minat dirinya terhadap beladiri Puteri Gading

Mengetahui bakat yang ada dalam diri sendiri

Mampu menghadapi

kendala/hambatan yang kemungkinan terjadi dalam mengikuti pelatihan b. Motivasi ekstrinsik :

1. Sumber belajar

2. Program

3. Sarana dan prasarana 4. Lingkungan

5. Biaya

Memiliki ketertarikan terhadap sumber belajar (pelatih)

Memiliki ketertarikan terhadap metode pelatihan Puteri Gading

Memiliki kepuasan terhadap sarana & prasarana yang tersedia

Adanya lingkungan yang mendukung dalam mengikuti proses pelatihan beladiri Puteri Gading

Memiliki kepuasan terhadap biaya yang dikeluarkan dengan hal yang diperoleh


(29)

47

G.Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data yang berkaitan dengan penelitian. Berikut alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Angket/Kuesioner Tertutup

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup menggunakan skala pengukuran interval dengan model Skala Likert. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang disajikan dengan alternatif pilihan jawaban yang sudah disediakan dengan memberikan tanda silang (X) atau checklist (√)pada jawaban yang dianggap sesuai. Skala pengukuran interval merupakan skala pengukuran yang banyak digunakan untuk mengukur fenomena/gejala sosial, dimana pihak responden diminta melakukan rangking terhadap preferensi tertentu sekaligus memberikan nilai (rate) terhadap preferensi tersebut. Sugiyono (2007:134) menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positf sampai dengan sangat negatif seperti tabel 3.3. Bobot nilai setiap responden dijumlahkan sehingga diperoleh skor total.

Tabel 3.3

Klasifikasi Jawaban Skala Likert Pernyataan

Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-ragu (R) 3

Tidak Setuju (TS) 2


(30)

48

2. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstuktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2007:197). Wawancara dilakukan dengan peserta pelatihan dan pelatih beladiri Puteri Gading itu sendiri. Sedangkan alat yang digunakan dalam wawancara adalah berpedoman pada angket.

3. Observasi Berperanserta

Selain angket peneliti menggunakan teknik observasi berperanserta. Sugiyono (2007:204) menjelaskan bahwa observasi berperanserta adalah observasi yang dilakukan dimana peneliti ikut terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka duka dalam kegiatan. Pedoman observasi yang digunakan adalah berupa daftar cek list mengenai komponen pelatihan, yakni Input yang berkaitan dengan

instrumental input (masukan sarana) yaitu peran pelatih.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu digunakan untuk memperoleh data dari objek yang diteliti yaitu tentang aktivitas belajar mengajar peserta pelatihan beladiri Puteri Gading. Studi dokumentasi berupa foto kegiatan saat pelatihan berlangsung dan dokumen terkait dengan pelatihan beladiri Puteri Gading.

5. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan


(31)

49

H.Sumber Data

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Pertama, data primer yaitu data yang diambil langsung dari responden yaitu pelatih dan peserta pelatihan beladiri Puteri Gading secara langsung yang dikumpulkan melalui instrumen penelitian berupa angket/kuesioner yang diisi oleh peserta dan wawancara dengan peserta maupun pelatih. Kedua, data sekunder yaitu data penunjang yang digunakan untuk mendukung penelitian yaitu dokumen tertulis tentang pelatihan Puteri Gading dan foto kegiatan pada saat berlangsungnya pelaksanaan pelatihan.

I. Prosedur Pengumpulan Data

Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

a. Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian

Kisi-kisi instrumen penelitian ini disusun secara sistematis sesuai dengan rumusan masalah, pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian. Dalam kisi-kisi instrumen penelitian tercantum judul penelitian, variabel, sub variabel, indikator, daftar pertanyaan/pernyataan penelitian, responden, teknik pengumpulan data dan nomor item. Kisi-kisi penelitian disusun sebagai acuan untuk membuat alat pengumpul data berupa angket, pedoman observasi, dan pedoman wawancara. b. Penyusunan instrumen

Item pernyataan/pertanyaan yang terdapat dalam angket merupakan penjabaran dari indikator yang ada pada kisi-kisi instrumen penelitian. Penyusunan instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian adalah sebagai berikut :

1) Penyusunan angket dilakukan setelah kisi-kisi instrumen penelitian disusun. 2) Membuat daftar pernyataan/pertanyaan dengan mengacu pada indikator yang

ada pada kisi-kisi penelitian.

3) Membuat alternatif jawaban, untuk setiap pernyataan atau pertanyaan dikategorikan dalam lima alternatif jawaban.


(32)

50

4) Membuat petunjuk pengisian angket untuk menghindari kesalahan dalam pengisian angket.

c. Memperbanyak instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang telah disusun sesuai dengan kisi-kisi penelitian kemudian diperbanyak sesuai dengan jumlah sampel yang diambil yakni sebanyak 49 orang.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi penyebaran angket kepada responden (peserta pelatihan beladiri Puteri Gading) sebanyak 49 orang melalui sistem online

facebook dan email berdasarkan data yang peneliti terima dari pelatih. Setelah

angket tersebut diisi oleh responden, responden mengembalikan angket tersebut dengan sistem online via facebook dan email kemudian mereka melakukan konfirmasi via SMS.

J. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Mengolah data merupakan langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang terkumpul mempunyai arti dan dapat ditarik kesimpulan sebagai suatu jawaban dari permasalahan yang diteliti. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah :

1) Pengumpulan dan verifikasi data, yaitu mengecek jawaban responden.

2) Pemberian skor pada jawaban responden untuk setiap item sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu menggunakan skala Likert.

3) Melakukan tabulasi data menggunakan fungsi crosstab pada SPSS. 4) Menghitung validitas dan reliabilitas instrumen.

5) Melakukan perhitungan statistik berdasarkan variabel penelitian seperti uji normalitas data, analisis linear sederhana, uji t-tes, dan uji koefisien


(33)

51

10) Penyimpulan dan pembahasan yaitu menyimpulkan hasil penelitian kemudian dikaitkan dengan pendapat-pendapat, konsep dan teori-teori serta pengalaman empirik.

Perhitungan analisis data dalam penelitian ini secara kuantitatif dengan analisis statisik deskriptif dan statistik inferensial menggunakan program SPSS 17 dan Microsoft Excel 2007. Statistik deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran umum responden beladiri Puteri Gading (usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, status marital, dan tahun masuk pelatihan Puteri Gading), gambaran peran pelatih beladiri Puteri Gading, dan gambaran motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading menggunakan fungsi Frequency, Descriptive, dan Crosstab. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk pengujian hipotesis. Analisis hipotesis menggunakan perangkat lunak yaitu SPSS. Data yang telah diperoleh akan diuji dengan model analisis regresi linear sederhana untuk menguji pengaruh dari variabel independen dan variabel dependennya. Sebelum menguji hipotesis, yang pertama dilakukan adalah menguji instrumen yang dilakukan dengan langkah berikut :

1. Uji Instrumen

Ketepatan pengujian suatu hipotesa tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Alat pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tersebut tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi menjadi tidak berguna.

a. Uji Validitas

Menurut Ancok dalam Singarimbun dan Effendi (2011:124) validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Apabila peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitiannya, maka kuesioner yang disusun harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Untuk itu dipergunakanlah validitas konstruk yaitu rerangka dari suatu konsep dengan cara mencari apa saja yang merupakan konsep tersebut dan menentukan tolak ukurnya. Uji validitas umumnya dilakukan dengan mengukur korelasi antar variabel atau item dengan skor total variabel. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan/pernyataan di uji validitasnya.


(34)

52

Hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel, dimana untuk mencari r tabel adalah mencari derajat kebebasan df = N–2 dengan signifikansi 5% dan tingkat kepercayaan 95% menggunakan uji satu sisi (one tail). Uji validitas dilakukan pada masing-masing variabel penelitian. Cara mengukur variabel konstruk yaitu mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi pearson product moment, sebagai berikut :

r =

2 2



2 2

) ( . ) ( ) )( ( y y n x x n y x xy n           Sumber : Sujarweni (2012:177) Keterangan :

r = koefisien korelasi pearson validitas

x = skor tanggapan responden atas setiap pertanyaan y = skor tanggapan responden atas seluruh pertanyaan n = banyaknya jumlah/subyek responden

Dalam program SPSS digunakan Pearson Product Momen Correlation –

Bivariate dan membandingkan hasil uji Pearson Correlation dengan r tabel.

Kriteria diterima dan tidaknya suatu data valid atau tidak dalam program SPSS (Prayitno, 2012:101) :

Berdasarkan nilai korelasi :

- Jika r hitung > r tabel maka item dinyatakan valid.

- Jika r hitung < r tabel maka item dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan signifikansi :

- Jika nilai signifikansi > α (0,05) maka item dinyatakan tidak valid - Jika nilai signifikansi < α (0,05) maka item dinyatakan valid

Adapun langkah-langkah analisis data untuk menguji validitas dilakukan pada program SPPS adalah sebagai berikut :


(35)

53

d) Membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, r tabel didapat dengan cara

menghitung derajat kebebasan df = N – 2. e) Menyortir item yang valid dan tidak valid. b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan bila suatu alat pengukur dipakai lebih dari satu kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten (Ancok dalam Singarimbun dan Effendi, 2011:142-144). Uji reliabilitas dilakukan pada masing-masing variabel penelitian. Cara mencari besaran angka reliabilitas dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha digunakan rumus berikut (Suliyanto dalam Wibowo, 2012:52) :

r11 =

[

] [

]

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = jumlah butir pernyataan/pertanyaan ∑ b² = jumlah varian pada butir

1² = varian total

Menurut Sekaran dalam Wibowo (2012:53) kriteria penilaian uji reliabilitas jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Beberapa peneliti berpengalaman merekomendasikan dengan cara membandingkan nilai dengan tabel kriteria indeks koefisien pada tabel 3.4 berikut ini :


(36)

54

Tabel 3.4

Indeks Koefisien Reliabilitas

No Nilai Interval Kriteria

1 <0,20 Sangat Rendah

2 0,20 – 0,399 Rendah

3 0,40 – 0,599 Cukup

4 0,60 – 0,799 Tinggi

5 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

Sumber : Wibowo (2012:53)

Selain itu nilai reliabilitas dapat dicari dengan membandingkan nilai

cronbach’s alpha pada perhitungan SPSS dengan nilai r tabel menggunakan uji satu sisi pada taraf signifikansi 0,05 (SPSS secara default menggunakan nilai ini) dan df N – k, df = N – 2, N adalah banyaknya sampel dan k adalah jumlah variabel yang diteliti, kriteria reliabilitasnya yaitu (Wibowo, 2012:52) :

- Jika r hitung (r alpha) > r tabel df maka butir pertanyaan/pernyataan tersebut reliabel.

- Jika r hitung (r alpha) < r tabel df maka butir pertanyaan/pernyataan tersebut tidak

reliabel.

Adapun langkah-langkah analisis data untuk menguji reliabilitas dilakukan pada program SPPS adalah sebagai berikut :

a) Menghitung jumlah skor jawaban responden tiap item pertanyaan/pernyataan, dalam hal ini skor total tidak diikutsertakan.

b) Melakukan analisis menggunakan perintah analyze kemudian scale reliability

analysis.

c) Membandingkan nilai cronbach’s alpha dengan r tabel.

2. Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas Data)

Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas kemudian dilakukan uji normalitas. Uji normalitas adalah pengujian mengenai kenormalan distribusi data. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara yang digunakan untuk mendeteksi


(37)

55

Pengujian normalitas data (X²) dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul dengan kurva normal. Rumus perhitungan normalitas data adalah menggunakan Chi kuadran hitung (X²) :

X² =

Sumbr : Sujarweni (2012:49) Keterangan :

X² = Chi kuadran hitung

fh = frekuensi yang diharapkan

fi = rekuensi/jumlah data hasil observasi Kriteria :

- Chi kuadran hitung > Chi kuadran tabel maka data tidak berdistribusi normal - Chi kuadran hitung < Chi kuadran tabel maka data berdistribusi normal (Sujarweni & Endrayanto, 2012:49)

Dalam pengujian normalitas peneliti menggunakan program SPSS. Distribusi data dikatakan normal (Wibowo, 2012:72) jika memenuhi kriteria : - Nilai Kolmogorov-Smirnov Z < Z tabel; atau

- Nilai Asymp. Sig (2-tailed) > α (0,05)

Adapun langkah-langkah analisis data untuk menguji normalitas data dilakukan pada program SPPS adalah sebagai berikut :

a) Menghitung jumlah skor total jawaban responden tiap variabel.

b) Melakukan analisis menggunakan perintah analyze kemudian non parametric

tests 1 – sample K-S

c) Membandingkan nilai nilai asymp. Sig (2-tailed) dengan nilai signifikasni (α = 0,05)


(38)

56

3. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji instrumen dan uji asumsi dasar langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis guna menganalisis data sesuai dengan permasalahan penelitian. Metode analisis yang digunakan untuk penggujian hipotesis adalah metode analisis regresi linear sederhana.

a. Analisis Persamaan Regresi Linear Sederhana

Perhitungan persamaan regresi sederhana dilakukan melalui aplikasi SPSS. Perhitungan ini dilakukan untuk mencari hubungan fungsional antara variabel x dengan variabel y atau dengan kata lain untuk memprediksikan nilai variabel terikat apabila nilai variabel bebas diubah. Adapun masing-masing substruktur persamaan regresi sederhana dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : y' = a + bx

Keterangan :

y' = subjek variabel terikat yang diprediksikan a = nilai konstanta harga y bila x = 0

b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau penurunan (-) variabel y

x = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan Rumus perhitungan regresi serta perhitungan t hitung (Sujarweni dan Endrayanto 2012:84) adalah :

a = ∑ ∑ b = ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ²

se =

∑ ∑ ∑


(39)

57

b. Uji t-test

Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung

dengan nilai t-tabel. Uji ini dilakukan menggunakan uji t-test satu sisi yang dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Ho : Peran pelatih tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi peserta

Ha : Peran pelatih berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi peserta

Kaidah keputusannya (Riduwan, 2011:103-104)

- Apabila t-hitung ≥ t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti peran pelatih

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi peserta

- Apabila t-hitung ≤ t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti peran pelatih

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi peserta Atau :

- Jika nilai probabilitas (0,05) ≤ nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho

diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan

- Jika nilai probabilitas (0,05) ≥ nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho

ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan c. Koefisien Determinasi

Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel x terhadap y, dapat ditentukan sebagai berikut :

KD = r² x 100% Keterangan :

KD = Koefisien determinasi yang dicari r² = Koefisien korelasi


(40)

58

Dalam SPSS koefisien korelasi dikenal dengan R square. R square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R square semakin lemah hubungan kedua variabel (Riduwan, 2011:102).

Adapun langkah-langkah analisis data untuk menguji hipotesis dilakukan pada program SPPS adalah sebagai berikut :

a) Menghitung jumlah skor total jawaban responden tiap variabel. b) Merumuskan hipotesis.

c) Melakukan analisis menggunakan perintah analyze kemudian regression linear. d) Memasukkan hasil perhitungan ke dalam persamaan regresi.

e) Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, t tabel


(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Setelah diperoleh temuan-temuan penelitian dari skripsi ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Peran pelatih sangat penting dalam proses rangkaian pelatihan beladiri Puteri Gading. Pelatih yang menjalankan perannya dengan baik akan mempengaruhi motivasi peserta pelatihan dalam mengikuti pelatihan. Pelatih beladiri mampu melaksanakan perannya sebagai perencana, pelaksana, dan pengevaluasi. 2. Motivasi peserta mempengaruhi proses pembelajaran. Motivasi tiap peserta

berbeda-beda tergantung tujuan dari mereka sendiri dalam mengikuti pelatihan beladiri Puteri Gading untuk apa. Motivasi yang paling mempengaruhi peserta dalam berlatih adalah motivasi ekstrinsik yakni sumber belajar yaitu pelatih. Sikap dan pengabdian pelatih dapat menjadi teladan bagi peserta. Pelatih merupakan pemegang kunci keberlangsungan proses pelatihan, terutama dari sikap dan pembawaan pelatih yang demokratis.

3. Pengaruh peran pelatih terhadap motivasi peserta adalah positif dan signifikan. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji signifikansi (t-test) t hitung sebesar

4,942 yang melebih t tabel sebesar 1,678 dan nilai signifikansi yang diperoleh

sebesar 0,000 dan lebih kecil dari nilai α = 0,05. Dari hasil analisis regresi sederhana didapatkan nilai konstanta sebesar 16,449 menyatakan bahwa jika ada pengaruh dari peran pelatih maka motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading naik sebesar 16,449 satuan koefisien regresi. Sedangkan nilai koefisien regresi x sebesar 0,451 menyatakan bahwa setiap peningkatan peran pelatih, maka akan mengakibatkan peningkatan motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading sebesar 0,451 satuan koefisien regresi atau sebesar 45,1%. Besarnya sumbangan pengaruh peran pelatih terhadap motivasi sebesar 34,2% dan sisanya sebesar 65,8% dipengaruhi oleh faktor lain selain peran pelatih.


(42)

120

B.Saran

Pada kesempatan ini peneliti mengemukakan beberapa rekomendasi sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan. Adapun rekomendasi tersebut adalah :

1. Rekomendasi bagi Penyelenggara Pelatihan Beladiri Puteri Gading

Pihak penyelenggara hendaknya menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan peserta. Hal ini sangat penting juga untuk menunjang kinerja pelatih agar pelatih dapat meningkatkan kualitasnya dalam memberikan materi pelatihan. Sehingga lembaga penyelenggara dapat mencapai tujuan dan peningkatan kualitas pelatihan secara efektif dan efisien.

2. Rekomendasi bagi Pelatih

a. Pelatih harus benar-benar memahami karakteristik peserta, mengingat keadaan emosi dan fisik mereka yang berbeda ada yang lemah dan ada yang kuat, untuk itu diperlukan format identifikasi kebutuhan yang jelas.

b. Pelatih harus lebih meningkatkan kemampuannya. Karena kemampuan pelatih menjadi faktor ketertarikan peserta yang dapat mendorong semangat mereka dalam berlatih.

c. Pelatih harus menegakkan aturan yang baku agar peserta menjadi tertib/disiplin dalam hal administrasi maupun dalam mengikuti proses pelatihan.

3. Rekomendasi bagi Peneliti Lebih Lanjut

Penelitian ini membahas tentang pengaruh peran pelatih terhadap motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading Kota Bandung. Untuk itu peneliti menghimbau kepada peneliti lain yang tertarik untuk meneliti mengenai peran pelatih dan motivasi peserta pelatihan hendaknya meneliti salah satu elemen lain yang terkait dengan peran pelatih atau motivasi peserta. Banyak faktor lain yang mempengaruhi motivasi peserta pelatihan, bukan hanya dari segi peran pelatih.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Adman, Fuad. (2009). Konsep Pelatihan. [Online]. Tersedia :

http://fuadadman.com/wp-content/uploads/2009/08/KONSEP-PELATIHAN.doc [14 Maret 2013]

Alfa, Tahilia. (2012). Teori Perubahan Sosial dan Budaya Karl Marx. [Online]. Tersedia : http://tahiliaalfa21.blogspot.com/2012/06/teori-perubahan-sosial-karl-marx-dan.html [31 Agustus 2013]

Arianto, Rian. (2005). Studi Deskriptif tentang Motivasi Peserta dalam Mengikuti

Proses Pelatihan Beladiri Capoeira di Gelanggang Pemuda Bandung.

Skripsi Sarjana pada PLS FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Baharuddin, H dan Esa Nur Wahyuni. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media Group.

Darwati, Yuli. ( ). Teori-teori dalam Psikologi Sosial. [Online]. Tersedia : http://www.scribd.com/document_downloads/direct/44907270?extension=p df&ft=1377930138&lt=1377933748&user_id=19430616&uahk=YPMjKZ0 hJw8PTSZWZhDmnDkFue8 [31 Agustus 2013]

Efendi Hariandja, Marihot Tua. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan

Produktivitas Pegawai. Jakarta : PT Grasindo.

Friedman, Howard S dan Miriam W Schustack. (2008). Kepribadian Teori Klasik

dan Riset Modern. Jakarta : Erlangga.

Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,

Edisi 3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Guntur. (2013). Status dan Peran dalam Batasan Sosiologis. [Online]. Tersedia :

http://ykguntur.blogspot.com/2013/02/statusdan-peran-masyarakat-merupakan.html [31 Agustus 2013]

Habiburrahman. ( ). Thifan Po Khan Aliran Tsufuk. Dokumen Pribadi. Bandung : Tidak diterbitkan.

Hamalik, Oemar. (2001). Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen

Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.

Hasan, M. Iqbal. (2002). Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor : Ghalia Indonesia.


(44)

122

Hermana, Apip. (2011). Implementasi Pendekatan Andragogi dalam Pelaksanaan

Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Calon Pelatih Guru Al-quran.

Tesis Magister pada PLS FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Hidayatullah, Aria. (2009). Peran Instrukur dalam Meningkatkan Motivasi dan

Tingkat Kemampuan Peserta Pelatihan Seni Beladiri Tarung Derajat (Boxer) di Kota Bandung. Skripsi Sarjana pada PLS FIP UPI Bandung :

Tidak diterbitkan.

PP RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan PP RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Priyatno, Duwi. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik

dengan SPSS dan Prediksi Pertanyaan Pendadaran Skripsi dan Tesis.

Yogyakarta : Gava Media.

Riduwan, dkk. (2010). Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik

Penelitan. Bandung : Alfabeta.

Sardiman. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (2011). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Soekanto, Soerjono. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Sudjana, Djuju. (2004). Pendidikan Nonformal, Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafah, Teori Pendukung, Azas. Bandung : Falah

Production.

.(2007). Sistem dan Manajemen Pelatihan Teori dan Aplikasi. Bandung : Falah Production.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


(45)

123

Tindaon, Yosi Abdian. (2012). Pengertian Pengaruh. [Online]. Tersedia : http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html [31 Agustus 2013]

Tn. (2012). Beladiri Thifan Pokhan Tsufuk. [Online]. Tersedia : http://beladirithifan.blogspot.com/2012/06/kungfu-muslim-thifan-pokhan-tsufuk-bab.html [9 Februari 2013]

Uno, Hamzah B. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : UPI Press.

Wibowo, Agung Edy. (2012). Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian. Yogyakarta : Gava Media.

Wikipedia, ( ). Seni Beladiri. [Online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_bela_diri [9 Februari 2013]


(1)

58

Dalam SPSS koefisien korelasi dikenal dengan R square. R square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R square semakin lemah hubungan kedua variabel (Riduwan, 2011:102).

Adapun langkah-langkah analisis data untuk menguji hipotesis dilakukan pada program SPPS adalah sebagai berikut :

a) Menghitung jumlah skor total jawaban responden tiap variabel. b) Merumuskan hipotesis.

c) Melakukan analisis menggunakan perintah analyze kemudian regression linear. d) Memasukkan hasil perhitungan ke dalam persamaan regresi.

e) Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, t tabel


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Setelah diperoleh temuan-temuan penelitian dari skripsi ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Peran pelatih sangat penting dalam proses rangkaian pelatihan beladiri Puteri Gading. Pelatih yang menjalankan perannya dengan baik akan mempengaruhi motivasi peserta pelatihan dalam mengikuti pelatihan. Pelatih beladiri mampu melaksanakan perannya sebagai perencana, pelaksana, dan pengevaluasi. 2. Motivasi peserta mempengaruhi proses pembelajaran. Motivasi tiap peserta

berbeda-beda tergantung tujuan dari mereka sendiri dalam mengikuti pelatihan beladiri Puteri Gading untuk apa. Motivasi yang paling mempengaruhi peserta dalam berlatih adalah motivasi ekstrinsik yakni sumber belajar yaitu pelatih. Sikap dan pengabdian pelatih dapat menjadi teladan bagi peserta. Pelatih merupakan pemegang kunci keberlangsungan proses pelatihan, terutama dari sikap dan pembawaan pelatih yang demokratis.

3. Pengaruh peran pelatih terhadap motivasi peserta adalah positif dan signifikan. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji signifikansi (t-test) t hitung sebesar 4,942 yang melebih t tabel sebesar 1,678 dan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 dan lebih kecil dari nilai α = 0,05. Dari hasil analisis regresi sederhana didapatkan nilai konstanta sebesar 16,449 menyatakan bahwa jika ada pengaruh dari peran pelatih maka motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading naik sebesar 16,449 satuan koefisien regresi. Sedangkan nilai koefisien regresi x sebesar 0,451 menyatakan bahwa setiap peningkatan peran pelatih, maka akan mengakibatkan peningkatan motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading sebesar 0,451 satuan koefisien regresi atau sebesar 45,1%. Besarnya sumbangan pengaruh peran pelatih terhadap motivasi sebesar 34,2% dan sisanya sebesar 65,8% dipengaruhi oleh faktor lain selain peran pelatih.


(3)

120

B.Saran

Pada kesempatan ini peneliti mengemukakan beberapa rekomendasi sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan. Adapun rekomendasi tersebut adalah :

1. Rekomendasi bagi Penyelenggara Pelatihan Beladiri Puteri Gading

Pihak penyelenggara hendaknya menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan peserta. Hal ini sangat penting juga untuk menunjang kinerja pelatih agar pelatih dapat meningkatkan kualitasnya dalam memberikan materi pelatihan. Sehingga lembaga penyelenggara dapat mencapai tujuan dan peningkatan kualitas pelatihan secara efektif dan efisien.

2. Rekomendasi bagi Pelatih

a. Pelatih harus benar-benar memahami karakteristik peserta, mengingat keadaan emosi dan fisik mereka yang berbeda ada yang lemah dan ada yang kuat, untuk itu diperlukan format identifikasi kebutuhan yang jelas.

b. Pelatih harus lebih meningkatkan kemampuannya. Karena kemampuan pelatih menjadi faktor ketertarikan peserta yang dapat mendorong semangat mereka dalam berlatih.

c. Pelatih harus menegakkan aturan yang baku agar peserta menjadi tertib/disiplin dalam hal administrasi maupun dalam mengikuti proses pelatihan.

3. Rekomendasi bagi Peneliti Lebih Lanjut

Penelitian ini membahas tentang pengaruh peran pelatih terhadap motivasi peserta pelatihan beladiri Puteri Gading Kota Bandung. Untuk itu peneliti menghimbau kepada peneliti lain yang tertarik untuk meneliti mengenai peran pelatih dan motivasi peserta pelatihan hendaknya meneliti salah satu elemen lain yang terkait dengan peran pelatih atau motivasi peserta. Banyak faktor lain yang mempengaruhi motivasi peserta pelatihan, bukan hanya dari segi peran pelatih.


(4)

121

DAFTAR PUSTAKA

Adman, Fuad. (2009). Konsep Pelatihan. [Online]. Tersedia :

http://fuadadman.com/wp-content/uploads/2009/08/KONSEP-PELATIHAN.doc [14 Maret 2013]

Alfa, Tahilia. (2012). Teori Perubahan Sosial dan Budaya Karl Marx. [Online]. Tersedia : http://tahiliaalfa21.blogspot.com/2012/06/teori-perubahan-sosial-karl-marx-dan.html [31 Agustus 2013]

Arianto, Rian. (2005). Studi Deskriptif tentang Motivasi Peserta dalam Mengikuti Proses Pelatihan Beladiri Capoeira di Gelanggang Pemuda Bandung. Skripsi Sarjana pada PLS FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Baharuddin, H dan Esa Nur Wahyuni. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media Group.

Darwati, Yuli. ( ). Teori-teori dalam Psikologi Sosial. [Online]. Tersedia : http://www.scribd.com/document_downloads/direct/44907270?extension=p df&ft=1377930138&lt=1377933748&user_id=19430616&uahk=YPMjKZ0 hJw8PTSZWZhDmnDkFue8 [31 Agustus 2013]

Efendi Hariandja, Marihot Tua. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta : PT Grasindo.

Friedman, Howard S dan Miriam W Schustack. (2008). Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta : Erlangga.

Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi 3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Guntur. (2013). Status dan Peran dalam Batasan Sosiologis. [Online]. Tersedia :

http://ykguntur.blogspot.com/2013/02/statusdan-peran-masyarakat-merupakan.html [31 Agustus 2013]

Habiburrahman. ( ). Thifan Po Khan Aliran Tsufuk. Dokumen Pribadi. Bandung : Tidak diterbitkan.

Hamalik, Oemar. (2001). Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara. Hasan, M. Iqbal. (2002). Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor : Ghalia


(5)

122

Hermana, Apip. (2011). Implementasi Pendekatan Andragogi dalam Pelaksanaan Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Calon Pelatih Guru Al-quran. Tesis Magister pada PLS FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Hidayatullah, Aria. (2009). Peran Instrukur dalam Meningkatkan Motivasi dan Tingkat Kemampuan Peserta Pelatihan Seni Beladiri Tarung Derajat (Boxer) di Kota Bandung. Skripsi Sarjana pada PLS FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

PP RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

PP RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Priyatno, Duwi. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik dengan SPSS dan Prediksi Pertanyaan Pendadaran Skripsi dan Tesis. Yogyakarta : Gava Media.

Riduwan, dkk. (2010). Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitan. Bandung : Alfabeta.

Sardiman. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (2011). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Soekanto, Soerjono. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Sudjana, Djuju. (2004). Pendidikan Nonformal, Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafah, Teori Pendukung, Azas. Bandung : Falah Production.

.(2007). Sistem dan Manajemen Pelatihan Teori dan Aplikasi. Bandung : Falah Production.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Sujarweni, Wiratna dan Poly Endrayanto. (2012). Statiska untuk Penelitian.Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sya’ban, Heykal. (2012). “Puteri Gading, Beladiri dengan Naluri Perempuan”. Pikiran Rakyat (28 Juni 2012).


(6)

Tindaon, Yosi Abdian. (2012). Pengertian Pengaruh. [Online]. Tersedia : http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html [31 Agustus 2013]

Tn. (2012). Beladiri Thifan Pokhan Tsufuk. [Online]. Tersedia : http://beladirithifan.blogspot.com/2012/06/kungfu-muslim-thifan-pokhan-tsufuk-bab.html [9 Februari 2013]

Uno, Hamzah B. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : UPI Press.

Wibowo, Agung Edy. (2012). Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian. Yogyakarta : Gava Media.

Wikipedia, ( ). Seni Beladiri. [Online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_bela_diri [9 Februari 2013]