MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG RANGKA MANUSIA : Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Kelas IV Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 SDN Cilangkap 5 Tapos Depo.

(1)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……… i

PERNYATAAN………. ii

KATA PENGANTAR……… iii

ABSTRAK……….. v

DAFTAR ISI……….. vi

DAFTAR GAMBAR……….viii

DAFTAR TABEL……….. ix

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Rumusan Masalah……… 7

C. Tujuan Penelitian………. 8

D. Manfaat Penelitian……….. 8

E. Hipotesis………. 9

F. Definisi Operasional……….. 9

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar………... 11

B. Media Audio Visual………... 15

C. Pembelajaran IPA………... 22

BAB III : METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian………... 28

B. Model PTK yang dikembangkan……… 30

C. Subjek Penelitian……… 31

D. Prosedur Penelitian………. 32

E. Instrumen Penelitian………35


(2)

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian……… 43

B. Pembahasan………. 70

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan………. 74

B. Saran……… 75

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN


(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Meningkatkan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat. Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.

Pendidikan adalah investesi jangka panjang, karena hasil dari proses pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk waktu yang akan datang. Kondisi yang akan datang dapat dibentuk melalui pendidikan yang sedang kita lakukan sekarang, artinya bahwa pendidikan harus dapat menyiapkan dan menjawab tantangan dan kebutuhan dimasa yang akan datang.

Pembelajaran adalah mentranfer ilmu dari seorang yang memiliki ilmu pengetahuan lebih luas atau guru kepada seorang yang ingin mengetaui ilmu pengetahuan dalam hal ini siswa.

Pembelajaran bertujuan untuk transfer ilmu pengetahuan seorang guru agar dapat dipahami oleh seluruh siswa seta siswa dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.


(4)

Untuk mencapai tujuan tertentu perlu adanya proses yang dapat dilaksanakan oleh guru dan dimengerti seluruh siswanya serta didukung oleh sarana belajar yang memadai. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003:

Guru sebagai bagian dari pendidik berkewajiban untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Di era modern seperti sekarang ini, program pembelajaran terlihat belum dapat memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung suasana kelas nampak tegang dan membosankan, siswa belajar hanya sebagai rutinitas. Selama ini proses pembelajaran di SDN Cilangkap 5 masih menggunakan paradigma lama, dimana guru sibuk menyampaikan materi kepada siswa yang pasif tanpa mau tau tentang siswanya faham atau tidak yang terpikirkan hanya supaya materi habis dan urusan menjadi beres. Guru dalam menyampaikan materi selalu monoton atau tidak melakukan variasi-variasi dan kurang menarik perhatian siswa. Dalam proses pembelajaran guru terlihat tidak menguasai adanya teknologi atau gatek (gagap teknologi) sehingga kurang mampu menggunakan media proses pembelajaran.

Pembelajaran dengan kondisi seperti ini tidak akan mampu meningkatkan kemampuan siswa, hal ini mengakibatkan tidak berhasilnya baik kualitas pembelajaran atau ditinjau dari hasil belajar siswa.


(5)

Penelitian ini muncul dilatar belakangi oleh pengamatan penulis di SDN Cilangkap 5 tentang sulitnya siswa dalam memahami materi pelajaran IPA yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di kelas IV yang penulis teliti, siswanya masih pasif sehingga dalam penyampaian materi lebih didominasi oleh guru yaitu ceramah, dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar catat dan hafal. Dalam kaitannya dengan Pakem guru dituntut untuk menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, yaitu pembelajaran yang siswanya dalam belajar aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Sebagai guru harus mengupayakan situasi pakem tersebut untuk semua mata pelajaran. Dengan begitu, diharapkan peningkatan mutu pendidikan atau hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal. Terilhami oleh suatu ungkapan ”saya mendengar lalu saya lupa, saya melihat lalu saya ingat, saya berbuat lalu saya mengerti,” maka penulis berasumsi bahwa pemakaian media pembelajaran menjadikan anak bisa melihat dan berbuat tidak hanya mendengar. Dalam abad 21 ini yang ditandai dengan kemajuan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengetahuan siap dan kepiawaian berpikir logis dikembangkan dalam pelajaran IPA sangat diperlukan.

Berangkat dari keprihatinan tersebut penulis mencoba menyumbangkan ide berupa penggunaan media sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran IPA serta menghilangkan asumsi anak bahwa pelajaran IPA membosankan dan membuat siswa menyenangi pembelajaran IPA.


(6)

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA salah satunya dengan media audio visual. Dengan menggunakan media audio visual dapat memudahkan siswa memahami konsep-konsep IPA. Selain itu juga penggunaan media audio visual dapat menarik minat dan perhatian siswa pada saat pembelajaran. Siswa bukan hanya membayangkan tentang konsep-konsep IPA akan tetapi dapat melihat secara langsung melalui media audio visual.

Kedudukan media dalam pembelajaran cukup menentukan, sebab meskipun seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran telah mengusai materi dengan baik dan sudah menggunakan metode yang tepat, tetapi jika tidak menggunakan media yang tepat dengan materi, terlebih lagi untuk SD, maka tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai secara optimal. Media audio visual merupakan media yang mencakup dua jenis media yang ada yang biasanya digunakan dalam proses pembelajaran yang terdiri audio (dapat dilihat) dan visual (dapat di dengar). Audio visual menurut Hernawan (2007) adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi media yang dapat dilihat dan didengar.

Diharapkan bahwa dalam pembelajaran IPA dapat dikembangkan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif siswa sehingga setelah belajar IPA di sekolah, siswa tidak hanya memiliki kemampuan untuk bersaing ditingkat nasional dan internasional tetapi juga menjadi warga Indonesia yang


(7)

peduli terhadap lingkungan fisik dan sosialnya. Menurut Sujana (2009:3), menyatakan bahwa:

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam memahami IPA, salah satunya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses pembelajaran peningkatan kualitas pembelajaran harus di mulai dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi. Peningkatan kwalitas pembelajaran pada tingkat dasar harus menjadi prioritas utama, karena pembelajaran pada tingkat dasar merupakan landasan utama bagi pembelajaran pada tingkat selanjutnya.

Pembelajaran IPA kelas IV disusun dan dilaksanakan berdasarkan kurikulum berisi petunjuk tentang kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA. Kemampuan yang ditekankan antara lain produk, sikap, nilai dan moral.

Hasil kemampuan produk, sikap, nilai dan moral bukanlah suatu kemampuan yang secara tiba-tiba dapat dimiliki oleh seorang anak, melainkan suatu kemampuan yang dimiliki melalui proses. Proses itu diantaranya melalui pengenalan, latihan dan belajar secara terus menerus. Setiap anak mempunyai kemampuan dan perkembangan yang berbeda-beda dalam menyerap suatu materi. Oleh karena itu guru dalam mengajarkan suatu materi haruslah menggunakan metode, pendekatan dan media yang bervariasi agar tercapainya tujuan pembelajaran.

Metode adalah prosedur yang difokuskan untuk kemudahan siswa dalam memahami pembelajaran. Pendekatan adalah konsep dasar yang melingkupi metode dengan cakupan teori sedangkan media adalah alat yang digunakan untuk memudahkan proses pembelajaran.


(8)

Meskipun masalah pendidikan begitu komplek, namun pada akhirnya dalam kondisi tertentu semua itu bermuara pada peranan guru dalam memainkan seluruh komponen pendidikan secara harmonis, yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu komponen peningkatan mutu di SD adalah sarana dan prasarana pendidikan termasuk didalamnya penggunaan media belajar atau alat peraga pendidikan.

Pada kenyataannya dilihat dari daftar nilai yang terdapat di kelas IV SDN Cilangkap 5 pada pembelajaran IPA masih rendah. Rata-rata kelas pada pembelajaran IPA adalah 5,87 sedangkan hasil prosentasenya adalah 59% siswa saja yang mencapai KKM. Sementara nilai KKM untuk mata pelajaran IPA yaitu 60. Siswa kurang memahami konsep dikarenakan kurangnya perhatian siswa ketika jam pelajaran IPA berlangsung. Beberapa faktor penyebabnya adalah guru sekolah dasar mengajarkan pelajaran IPA dengan cara klasikal dan kurang menarik minat siswa, kondisi dilapangan bahwa pembelajaran klasikal dominan. Seluruh proses pembelajaran masih diwarnai pada penekanan aspek pengetahuan dan masih sedikit yang mengacu pada keterlibatan peserta didik dalam proses belajar itu sendiri. Guru kurang dalam penggunaan metode dan media yang tepat.

Mengingat pentingnya kemampuan pemahaman konsep IPA pada siswa kelas IV sekolah dasar, berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN Cilangkap 5, sebagian besar siswa kurang memahami konsep IPA. Penulis tertarik melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul ”Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Audio


(9)

Visual Pada Pembelajaran IPA Tentang Rangka Manusia (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Semester Ganjil 2012-2013 SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Depok ).” PTK ini bertujuan untuk mencari solusi mengatasi masalah pemahaman konsep IPA yang pada akhirnya terkait dengan hasil belajar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Kota Depok?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar di kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Kota Depok?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Cilangkap 5 dalam pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Kota Depok?


(10)

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti serta informasi yang diharapkan harapkan, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN Cilangkap 5.

2. Mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN Cilangkap 5.

3. Mendeskripsikan bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN Cilangkap 5.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat untuk guru, siswa sekolah dan peneliti. Secara rinci manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Diharapkan memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi guru dalam merancang dan menerapkan media oudio visual dalam pembelajaran IPA.

b. Diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pembelajaran di kelas.


(11)

2. Bagi Sekolah

a. Diharapkan dapat dijadikan alternatif untuk pilihan-pilihan media pembelajaran sebagai upaya inovasi dalam proses pembelajaran. b. Diharapkan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

dijadikan bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Bagi Siswa

a. Diharapkan dengan media audiovisual dapat memberikan pengalaman dalam proses pembelajaran.

b. Diharapkan dengan menggunakan media audiovisual dapat membantu siswa untuk meningkatkan mutu hasil belajar dalam pembelajaran IPA.

E. Hipotesis (Tindakan)

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah diungkapkan, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut: ”Dengan menggunakan media audio visual hasil belajar siswa kelas IV SDN Cilangkap 5 dapat meningkat”

F. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai, dilakukan, dikerjakan dengan berusaha dan berlatih untuk mendapatkan pengetahuan.


(12)

2. Media Audio Visual

Media audio visual merupakan kombinasi audio dan visual atau disebut dengan media pandang dan dengar.

3. Materi Rangka Manusia

Rangka dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu rangka kepala (tengkorak), rangka badan, dan rangka anggota gerak.


(13)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

1. Pengertian PTK

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Menurut Kemmis dan Taggart (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

Dalam perencanaannya menggunakan system spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting) dan perencanaan kembali merupakan dasar suatu ancang-ancang pemecahan masalah.

Secara lebih luas Penelitian Tindakan Kelas diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik

Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus atau tindakan yang tepat dalam rangka memperbaiki pembelajaran di kelas.

Menurut Sulipan (Trianto: 2011) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas memiliki karakteristik antara lain:


(14)

a. Di dasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional.

b. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.

c. Penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik

instruksional.

e. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus. f. Yang diteliti adalah tindakan yang dilakukan yaitu efektifitas

metode, tehnik, atau proses pembelajaran.

g. Tindakan yang dilakukan adalah tindakan yang diberikan diberikan oleh guru kepada peserta didik.

Berdasarkan pendapat ahli diatas dalam penelitian tindakan kelas ini guru dapat meneliti sendiri praktek pembelajaran yang dilakukan dikelas, guru juga dapat melakukan berbagai alternative yang direncanakan guru, kemudian diuji cobakan dan kemudian dievaluasi, apakah tindakan-tindakan alternative yang direncanakan oleh guru kemudian diuji cobakan dan kemudian dievaluasi apakah tindakan-tindakan itu dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pembelajaran yang dihadapi.

2. Tujuan PTK

Penelitian Tindakan Kelas dikembangkan dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan Depdiknas, 2004: 3-4 (Triyanto: 2011). Dengan demikian tujuan PTK adalah memecahkan masalah, memperbaiki kondisi, mengembangkan dan meningkatkan mutu pembelajaran. Secara umum PTK bertujuan diharapkan dihasilkan peningkatan dan perbaikan diantaranya:


(15)

b. Peningkatan atau perbaikan terhadap proses pembelajaran di kelas. c. Peningkatan dan perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat

bantu belajar dan sumber belajar.

d. Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah-masalah pendidikan anak di sekolah.

e. Peningkatan dan perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa di sekolah

Dengan meningkatkan dan memperbaiki praktek yang seharusnya dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan alternative sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan umum dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan.

B. Model PTK yang Dikembangkan

Model adalah serangkaian kegiatan penelitian berupa rangkaian siklus dimana pada setiap akhir siklus akan menbentuk siklus baru hasil revisi atau perbaikan. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang mengacu kepada tindakan guru yang dilakukan di dalam kelas ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart (Trianto : 2011) yaitu dengan sistem siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan.


(16)

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Dan seterusnya

Adapun skenario tindakan yang direncanakan mulai dari rencana pembelajaran, pelaksanaan tindakan, kegiatan observasi siswa dan guru, interpretasi hasil dan kegiatan refleksi tertuang dalam desain penelitian Kemmis dan Mc.Taggart di bawah ini:

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Depok Jawa Barat dengan jumlah siswa 48 yang


(17)

terdiri dari laki-laki 27 siswa dan perempuan 21 siswa. Mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan rangka manusia pada semester ganjil tahun pelajaran 2012 - 2013.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain model Kemmis dan Taggart. Menurut Kemmis dan Taggart (Triyanto: 2011) yang dibagi 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (refleksing) dilanjutkan dengan perencanaan kembali dan disusun sebuah modifikasi dalam bentuk rangkaian dan pengamatan lagi, begitu seterusnya sehingga membentuk sebuah siklus. Dalam perencanaan penelitian tindakan kelas penulis melakukan berbagai hal sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan (Planing) a. Observasi

Observasi merupakan tahap pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi yang dilakukan pada saat penelitian. Observasi dilakukan dengan tujuan agar mendapatkan informasi atau sejumlah data dari kondisi siswa yang dijadikan subyek penelitian.

Berdasarkan hasil observasi, ditemukan sejumlah masalah yang dihadapi dan segera dicari pemecahannya. Hasilnya masalah yang


(18)

selama ini dihadapi oleh guru yaitu bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA di kelas IV.

b. Menyusun Rencana

Kegiatan yang dilakukan setelah memperoleh sejumlah informasi dari hasil observasi adalah menyusun rencana. Rencana yang akan dilakukan peneliti meliputi:

1) Peneliti merumuskan rencana penelitian tindakan kelas sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA 2) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan media pembelajaran audio visual

3) Memilih media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi rangka manusia kelas IV.

4) Pembuatan Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) sesuai pokok bahasan yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan media audio visual.

5) Menyiapkan media sesuai dengan pokok bahasan. 6) Pembuatan lembar kerja siswa

7) Pembuatan lembar observasi

8) Membuat alat evaluasi (kisi-kisi soal dan soal) c. Pelaksanaan Tindakan (Acting)


(19)

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Struktur waktu diatur sebagai berikut: kegiatan awal 15 menit, kegiatan inti 40 menit, kegiatan akhir 15 menit. Maka waktu keseluruhan 70 menit yang dilaksanakan pada satu kali pertemuan. Tindakan (action) yang dibahas pertama adalah menjelaskan rangka kepala dan rangka badan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

1) Tahap pelaksanaan ini diawali dengan kegiatan pembelajaran dengan memberi salam pada siswa, menanyakan absensi kehadiran siswa serta mengamati keadaan kelas (kebersihan dan kerapihan kelas), melihat kesiapan siswa untuk memulai kegiatan pembelajaran.

2) Memberi motivasi kepada siswa dengan menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3) Melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan siswa tentang rangka manusia.

4) Membagikan Lembar Kerja Siswa

5) Memutarkan media audio visual tentang rangka manusia (rangka kepala dan rangka badan)

6) Menugaskan kepada siswa untuk membaca, memahami dan mengisi LKS yang sudah diterima berdasarkan tayangan audio visual dengan singkat dan jelas.


(20)

d. Tahap Pengamatan (Observation)

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan data-data tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung. Dalam tahap proses observasi dilaksanakan pada saat penelitian berlangsung. Data yang dikumpulkan melalui observasi ini berupa data kuantitatif seperti hasil LKS dan lembar soal evaluasi dan juga data kualitatif seperti lembar observasi siswa dan guru. Data diperoleh dari hasil observasi oleh seorang observer setelah pelaksanaan tindakan. e. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, peneliti menganalisis dan menginterpretasikan hasil observasi dan temuan dikelas pada saat pembelajaran berlangsung. Refleksi ini dilakukan dengan kegiatan antara lain:

1) Memeriksa dan menilai Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 2) Memeriksa dan menilai lembar evaluasi siswa

3) Melihat hasil lembar observasi guru dan observasi siswa

Hasil refleksi menjadi bahan rekomendasi dan refisi rencana tindakan berikutnya, apabila data yang diperoleh belum bisa menunjukkan hasil sesuai yang diharapkan.

E. Instrumen Penelitian

Pada kegiatan penelitian ini data yang dicari adalah data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari data hasil belajar siswa. Adapun cara pengambilan dan pengumpulan data yaitu dengan pemberian tes yang diberikan setiap


(21)

akhir siklus. Data hasil afektif dan psikomotorik diperoleh dari hasil observasi yang diisi pada lembar observasi. Alat pengumpulan data dalam kegiatan penelitian ini yaitu dengan membuat instrumen penelitian. Instrument penelitian yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah:

1. Instrumen Tes a. Lembar Evaluasi

Lembar evaluasi digunakan untuk memperoleh data mengenai peningkatan hasil belajar siswa terutama dalam penguasaan materi telah disampaikan dengan materi rangka manusia. Lembar evaluasi ini terdiri dari 10 soal pilihan ganda. Evaluasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu pada waktu akhir pembelajaran. Setelah peneliti dapat melakukan penilaian sehingga mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang dicapai saat itu.

b. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa berguna untuk mengumpulkan data mengenai pemahaman siswa terhadap suatu konsep dalam setiap tindakan. Lembar Kerja Siswa ini terdiri dari soal isian singkat. Hasil yang didapatkan dari lembar kerja siswa dijadikan acuan bagi peneliti untuk memberikan pelajaran lanjutan atau perbaikan pada pembelajaran selanjutnya. Data yang diperoleh merupakan gambaran keberhasilan dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Lembar Kerja Siswa diberikan pada saat penayangan Audio Visual dan diisi oleh siswa setelah menyaksikan tayangan video


(22)

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Pembelajaran IPA

No Standar kompetensi

Kompetens

i dasar Indikator

Bentuk

Soal Ke t P G Isia n 1. Memahami struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya serta pemeliharaannya. Menjelaskan struktur kerangka tubuh manusia. Mengidentifikasi rangka manusia rangka kepala, rangka badan, rangka anggota gerak. Menyebutkan fungsi rangka manusia

Memahami antara struktur kerangka tubuh manusia dengan funsinya

2. Instrumen Non Tes

Instrument non tes berbentuk lembar observasi dengan tujuan sebagai panduan dalam mengamati dan memperoleh data tentang perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi di isi oleh guru observer dengan memberikan ceklish (v) pada setiap kolom. Lembar observasi ini digunakan oleh peneliti sebagai alat bantu dalam menganalisis dan merefleksi setiap tahapan tindakan pembelajaran untuk merencanakan tindakan pembelajaran berikutnya apabila tindakan yang


(23)

sudah dilakukan dinilai memiliki kekurangan. Observer sangat mendukung data yang mengungkap tingkat hasil belajar siswa.

Tabel 3.2 Format observasi aktivitas belajar siswa

No Aktivitas belajar Siswa

Skala Observasi

Keterangan

4 3 2 1

1 Motivasi/semangat belajar

2 Perhatian / fokus 3 Komunikasi 4 Kerja sama 5 Aktivitas belajar 6 Tanggung jawab 7 Disiplin / taat

Kategori penilaian 4= Baik sekali 3= Baik 2= Sedang 1= Kurang

Jumlah Skors

Penilaian = X 100% Jumlah Seluruh Skors


(24)

Tabel 3.3 Format Observasi Aktivitas Guru

No Aspek yang diamati Skala Observasi

4 3 2 1

1. Kegiatan awal

a. Memberi apersepsi

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran

c. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan

d. Mempersiapkan media 2. Kegiatan inti

a. Menayangkan media audio visual

b. Menyesuaikan tayangan dengan materi

c. Melakukan pengawasan 3. Kegiatan akhir

a. Melakukan evaluasi

b. Memotivasi siswa untuk bertanya

c. Merefleksi kegiatan pembelajaran

Kategori penilaian 4= Baik Sekali 3= Baik 2= Sedang 1= Kurang


(25)

F. Pengolahan dan Analisis Data

Tehnik pengolahan data dalam penelitian tindakan ini dilakukan dengan semua data yang diperoleh melalui pemberian lembar observasi dan tes.

a. Pengolahan data hasil observasi

Data observasi digunakan oleh peneliti untuk melihat keterlibatan siswa pada saat pembelajaran dan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran. Penilaian data kemampuan menggunakan skor prosentase dari skor 1-4, (1) kurang, (2) cukup, (3) baik, (4) sangat baik (Usman, 1993:82-85) dengan cara memberi tanda ceklish (v) pada kolom skala nilai. Setelah itu semua nilai tersebut terhitung dengan rumus:

Hasil dari data pengamatan dikonversikan pada skala nilai dengan rentang seratus untuk menilai kerlaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru.

b. Pengolahan Hasil Tes

Data pengamatan dilakukan sesuai dengan indikator pembelajaran menggunakan media audio visual. Diharapkan dengan menggunakan media audio visual siswa dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA.

Nilai Perolehan

N = X 100%


(26)

Dalam pengolahan hasil tes diawali dengan pengumpulan data dengan penelitian sebagai instrument utama dibantu instrument berupa lembar observasi siswa dan skala penilaian untuk lembar penilaian. Langkah kedua setelah data terkumpul peneliti dan observer mendiskusikan hasil pengamatan dan tes hasil belajar. Langkah selanjutnya memprosentasikan berapa persen tingkat kemajuan siswa dan berapa persen kemajuan guru dalam menerapkan pembelajaran menggunakan media audio visual dalam proses pembelajaran.

Analisis data adalah bagian yang sangat penting dalam penelitian tindakan kelas ini. Analisis data dalam penelitian ini dapat diartikan mengidentifikasi dan menyetujui kriteria yang digunakan untuk menjelaskan apa yang terjadi. Analisis data juga dapat menunjukkan perbaikan yang terjadi. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada setiap kegiatan refleksi. Peneliti melakukan analisis terhadap data akhir pemantauan tindakan dan data penelitian.

Analisis data dilakukan peneliti dengan cara data yang telah kita peroleh, kemudian dihitung secara kualitatif dengan berpedoman pada kurikulum standar kompetensi dimana menggunakan kriteria ketuntasan sebesar 75% rumus yang digunakan:

Jumlah Skor

NK = X 100% Skor Ideal


(27)

Keterangan: NK = Nilai Ketuntasan

Kriteria yang menjadi panduan untuk menguji keberhasilan belajar siswa menggunakan pedoman kriteria penguasaan dari Hernawan (2007:27) yaitu:

Tabel 3.4 Pedoman Kriteria Penguasaan

Proporsi Prosentase Kriteria Penguasaan

90 – 100% Baik sekali

80 – 89% Baik

70 – 79% Cukup

<69% Kurang

Nilai yang diperoleh siswa pada saat mengerjakan lembar evaluasi kemudian dikonversikan terhadap nilai KKM yang dibuat guru untuk menentukan apakah siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau belum. Sehingga apabila ada siswa yang belum mencapai kriteria tuntas sesuai dengan nilai KKM harus diberi remedial.


(28)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada pembelajaran IPA dalam materi kerangka manusia dengan menggunakan media audio visual yang dilakukan di kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Depok diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran IPA dalam materi kerangka manusia dengan media audio visual kelas IV di SDN Cilangkap 5 Kecamatan Depok terlihat lebih baik dengan indikator yang ingin dicapai yaitu siswa dapat menjelaskan hubungan kerangka tubuh manusia dengan fungsinya dan pemeliharaannya.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan penggunaan media audio visual dalam materi kerangka manusia pada siklus 1 pada hari Selasa 6 November 2012 kurang lancar, Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang menggunakan media audio visual, sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan media audio visual. Ada beberapa aktivitas yang belum dilaksanakan karena guru lebih berfokus pada media sehingga siswa ada yang tidak terawasi. Pada siklus 2 Untuk mengatasi masalah itu guru melakukan upaya dengan intensif memberi arahan kepada siswa dan hanya terfokus pada media pada saat media audio visual ditayangkan. Guru membantu siswa yang belum memahami materi dengan sabar dan telaten.


(29)

Pada siklus 2 pada hari Selasa 13 November 2012 dari hasil pengamatan guru dan teman sejawat ternyata siswa menyenangi suasana belajar sambil melihat media oudio visual yang ditayangkan. Mereka sangat antusias dan senang melihat organ tubuh secara kongkrit dalam pembelajaran. Siswa mulai terbiasa dengan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual.

3. Penggunaan media audio visual dapat menjadi salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan hasil belajar. Pencapaian hasil belajar siswa pada materi kerangka manusia dengan penggunaan media audio visual mengalami perbaikan yang signifikan dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 sebesar 63% siswa diatas KKM dan pada siklus 2 sebesar 100% diatas KKM. Hal ini memberikan gambaran bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA ada peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, untuk perbaikan dan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA khususnya dalam materi kerangka manusia kelas IV di SDN Cilangkap 5, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Media pembelajaran audio visual diharapkan dapat menjadi alternative media pembelajaran untuk menyiasati pembelajaran


(30)

berjalan efektif, terutama untuk mata pelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar khususnya pada materi kerangka manusia dan umumnya untuk mata pelajaran yang lain

b. Guru diharapkan menggunakan media audio visual untuk menciptakan situasi dan kondisi kelas yang menyenangkan sehingga mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar dan tidak merasa tertekan.

2. Bagi Sekolah

a. Diharapkan sekolah sebaiknya memfasilitasi siswa dalam pembelajaran dengan penggunaan media audio visual untuk pengembangan lebih lanjut pada pembelajaran IPA.

b. Diharapkan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

Mendapat pengalaman dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai upaya inovasi dalam proses pembelajaran.


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini,dkk,Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006 Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran, Devisi Buku Perguruan Tinggi PT. Raja

Grafindo Persada (Rajawali Press, Jakarta, 1997)

Dahlani, I, (2009), Hasil Belajar Dalam Konseling Indonesia (online) tersedia www.konselingindonesia (15 November 2012)

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2003

Hernawan,A.H., Riyana,C, dan Dewi,L. 2007 Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar, UPI Press, Bandung

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006

Miarso, Yusufhadi, Teknologi Pengajaran, Unit Penerbitan UNJ, Jakarta, 1994 Moedjiono dan Dimyati, M.1992 Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

DEPDIKBUD.

Sudjana, Nana (2007), Teknologi Pengajaran (online) tersedia dalam www.robiatulfazriah.blogspot.com. (15 November 2012)

Purwanto, Ngalim.1990,Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya Sagala,S (2009) Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung.Alfabeta

Slameto, 1991, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Rineke Cipta. Jakarta

Sujana, Nana (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya:Bandung

Trianto, 2011, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:Prestasi Pustaka Undang-Undang Sisdiknas No. 20, 2003


(32)

(1)

Keterangan: NK = Nilai Ketuntasan

Kriteria yang menjadi panduan untuk menguji keberhasilan belajar siswa menggunakan pedoman kriteria penguasaan dari Hernawan (2007:27) yaitu:

Tabel 3.4 Pedoman Kriteria Penguasaan

Proporsi Prosentase Kriteria Penguasaan

90 – 100% Baik sekali

80 – 89% Baik

70 – 79% Cukup

<69% Kurang

Nilai yang diperoleh siswa pada saat mengerjakan lembar evaluasi kemudian dikonversikan terhadap nilai KKM yang dibuat guru untuk menentukan apakah siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau belum. Sehingga apabila ada siswa yang belum mencapai kriteria tuntas sesuai dengan nilai KKM harus diberi remedial.


(2)

74

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada pembelajaran IPA dalam materi kerangka manusia dengan menggunakan media audio visual yang dilakukan di kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Depok diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran IPA dalam materi kerangka manusia dengan media audio visual kelas IV di SDN Cilangkap 5 Kecamatan Depok terlihat lebih baik dengan indikator yang ingin dicapai yaitu siswa dapat menjelaskan hubungan kerangka tubuh manusia dengan fungsinya dan pemeliharaannya.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan penggunaan media audio visual dalam materi kerangka manusia pada siklus 1 pada hari Selasa 6 November 2012 kurang lancar, Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang menggunakan media audio visual, sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan media audio visual. Ada beberapa aktivitas yang belum dilaksanakan karena guru lebih berfokus pada media sehingga siswa ada yang tidak terawasi. Pada siklus 2 Untuk mengatasi masalah itu guru melakukan upaya dengan intensif memberi arahan kepada siswa dan hanya terfokus pada media pada saat media audio visual ditayangkan. Guru membantu siswa yang belum memahami materi dengan sabar dan telaten.


(3)

Pada siklus 2 pada hari Selasa 13 November 2012 dari hasil pengamatan guru dan teman sejawat ternyata siswa menyenangi suasana belajar sambil melihat media oudio visual yang ditayangkan. Mereka sangat antusias dan senang melihat organ tubuh secara kongkrit dalam pembelajaran. Siswa mulai terbiasa dengan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual.

3. Penggunaan media audio visual dapat menjadi salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan hasil belajar. Pencapaian hasil belajar siswa pada materi kerangka manusia dengan penggunaan media audio visual mengalami perbaikan yang signifikan dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 sebesar 63% siswa diatas KKM dan pada siklus 2 sebesar 100% diatas KKM. Hal ini memberikan gambaran bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA ada peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, untuk perbaikan dan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA khususnya dalam materi kerangka manusia kelas IV di SDN Cilangkap 5, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Media pembelajaran audio visual diharapkan dapat menjadi alternative media pembelajaran untuk menyiasati pembelajaran


(4)

76

berjalan efektif, terutama untuk mata pelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar khususnya pada materi kerangka manusia dan umumnya untuk mata pelajaran yang lain

b. Guru diharapkan menggunakan media audio visual untuk menciptakan situasi dan kondisi kelas yang menyenangkan sehingga mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar dan tidak merasa tertekan.

2. Bagi Sekolah

a. Diharapkan sekolah sebaiknya memfasilitasi siswa dalam pembelajaran dengan penggunaan media audio visual untuk pengembangan lebih lanjut pada pembelajaran IPA.

b. Diharapkan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

Mendapat pengalaman dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai upaya inovasi dalam proses pembelajaran.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini,dkk,Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006 Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran, Devisi Buku Perguruan Tinggi PT. Raja

Grafindo Persada (Rajawali Press, Jakarta, 1997)

Dahlani, I, (2009), Hasil Belajar Dalam Konseling Indonesia (online) tersedia

www.konselingindonesia (15 November 2012)

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2003

Hernawan,A.H., Riyana,C, dan Dewi,L. 2007 Belajar dan Pembelajaran Sekolah

Dasar, UPI Press, Bandung

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006

Miarso, Yusufhadi, Teknologi Pengajaran, Unit Penerbitan UNJ, Jakarta, 1994 Moedjiono dan Dimyati, M.1992 Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

DEPDIKBUD.

Sudjana, Nana (2007), Teknologi Pengajaran (online) tersedia dalam

www.robiatulfazriah.blogspot.com. (15 November 2012)

Purwanto, Ngalim.1990,Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya Sagala,S (2009) Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung.Alfabeta

Slameto, 1991, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Rineke Cipta. Jakarta

Sujana, Nana (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya:Bandung

Trianto, 2011, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:Prestasi Pustaka


(6)

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU (EKONOMI) SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 77

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 5 SUNGAI LANGKA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 45

PENGARUH PENGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA N 1 Talang Padang Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 6 54

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGARANG IMAJINATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN 1 GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 60

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGARANG IMAJINATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 64

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V B SD NEGERI 5 METRO PUSAT

0 5 85

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CUACA DAN PENGARUHNYA BAGI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS III A DI SDN 004 PINANG SERIBU

0 0 8

1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH

0 3 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL SNOWBALL THROWING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V DI SDN 4 JEKULO

0 0 21

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL MATA PELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK SISWA SD KELAS 5

0 1 15