KONTRIBUSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DERAH (SIMDA) KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG.

(1)

KONTRIBUSI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI

DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Administrasi Pendidikan

Oleh : Widya Utami

0900843

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

(3)

(SIMDA) KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

Oleh Widya Utami

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Widya Utami 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(4)

KONTRIBUSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DERAH (SIMDA) KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI

DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG Widya Utami

NIM. 0900843 ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi dari permasalahan ketika masih digunakannya sistem manual di dalam mengolah data/informasi keuangan yang menyebabkan efektivitas kerja pegawai di Dinas Kota Bandung dirasa kurang optimal. Dengan adanya masalah penelitian yang dirumuskan sebagai berikut: 1)Bagaimana penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung, 2)Bagaimana efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung, 3)Seberapa besar kontribusi penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Secara umum penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai kontribusi penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif serta di dalam proses pengumpulan datanya digunakan angket tertutup terhadap pegawai yang mengoperasikan SIMDA keuangan secara langsung terdiri dari sub bag keuangan,bidang pendidikan SD/MI, bidang SMP/MTS, bidang SMA/SMK, PPTK , dan bidang pendidikan formal/informal dengan jumlah populasi yang dijadikan sekaligus sampel berjumlah 32 responden.

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil untuk variabel X (penggunaan SIMDA keuangan)termasuk kedalam kategori sangat baik. Sedangkan untuk variabel Y (efektivitas kerja pegawai) dikategorikan sangat kuat. Untuk harga dari koefisien korelasi diperoleh kategori cukup kuat. Nilai yang diperoleh dari koefisien determinasi variabel X dan Y sebesar 20,6%. Sedangkan untuk uji linear regresi diperoleh nilai persamaan yaitu Y= 27,77+0,447X yang berarti Jika tidak ada kontribusi penggunaan SIMDA Keuangan maka besarnya nilai efektivitas Kerja pegawai adalah sebesar 27,77. Jika koefisien regresi X yaitu, penggunaan SIMDA Keuangan sebesar 0,447 dapat dikatakan bahwa, setiap menggunakan SIMDA keuangan mengakibatkan efektivitas kerja sebesar 0,447.

Rekomendasi dalam penelitian ini adalah lembaga melakukan pembinaan secara berkelanjutan untuk sumber daya manusia yang menggunakan SIMDA keuangan bekerjasama dengan BPKP, misalnya dengan mengadakan diklat yang berlangsung secara rutin.


(5)

Abstract

This research is motivated from the problem when it was used in the manual system of data processing / information that led to the financial effectiveness of the employee in the Office of the city of Bandung is less optimal. With the research problem is formulated as follows: 1) How does the use of Regional Management Information System (SIMDA) Finance in Bandung City Department of Education, 2) How employee effectiveness in Bandung City Department of Education, 3) How big is the contribution of the use of Regional Management Information System ( SIMDA) Finance of the effectiveness of employees working in Bandung City Department of Education.

In general this research to gain an overview of the contribution of the use of Regional Management Information System (SIMDA) Finance to employee effectiveness in Bandung City Department of Education.

This research was conducted using the method of quantitative and descriptive approach in the process of data collection used a closed questionnaire to employees who operate direct financial SIMDA sub bag consists of financial, educational Primary School / Junior High field / MTS, the field of SMA / SMK, PPTK, and formal education / informal to be used as well as the population sample was 32 respondents.

Based on the results of data processing results obtained for variable X (the use of financial SIMDA) included into the excellent category. As for the variable Y (employee effectiveness) categorized as very strong. For the price of the correlation coefficient obtained strong enough category. Values obtained from the coefficient of determination variables X and Y of 20.6%. As for the test of linear regression equations obtained value is Y = 27.77 +0.447 X which means if there is no financial contribution SIMDA then use the value of employee work effectiveness is equal to 27.77. If the regression coefficient of X, the use of 0.447 SIMDA Financial can be said that, each using financial SIMDA resulting effectiveness of 0.447.

Recommendation in this research is fostering sustainable institutions for human resource that uses financial SIMDA cooperation with BPK, for example by holding regular ongoing training.


(6)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 6

D.Manfaat Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A.Kajian Pustaka ... 8

1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 8

2. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) 21 3. Konsep Dasar Efektivitas Kerja Pegawai ... 27

B.Kerangka Pemikiran ... 35

C.Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40


(7)

B.Definisi Operasional ... 42

1. Kontribusi ... 42

2. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan .. 42

3. Efektivitas Kerja Pegawai ... 43

C.Metode Penelitian ... 46

D.Teknik Pengumpulan Data ... 48

1. Menentukan Alat Pengumpul Data ... 48

2. Penyusunan Alat Pengumpul Data ... 49

3. Tahap Uji Coba Instrument (Angket) ... 50

E. Prosedur Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 55

1. Tahap Persiapan ... 55

2. Tahap Pelaksanaan ... 56

3. Tahap Pengumpulan Data ... 56

F. Teknik Pengolahan Data ... 56

1. Seleksi Angket ... 57

2. Pengolahan Data... 58

G.Pengujian Hipotesis ... 62

1. Analisis Koefisien Korelasi... 62

2. Analisis Regresi dan ANOVA ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

A.Hasil Penelitian ... 68

1. Analisis Data ... 68

2. Mengukur Kecenderungan Jawaban Responden ... 68

3. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku... 74

4. Uji Normalitas Data ... 76

5. Pengujian Hipotesis ... 78

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83

1. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan... 83


(8)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 93

A.Kesimpulan ... 93

B.Rekomendasi ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 97


(9)

DAFTAR TABEL

2.1. Komponen Fisik SIM ... 19

3.1. Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

3.2. Skala Likert ... 50

3.3. Hasil Uji Validitas Variabel X SIMDA Keuangan... 52

3.4. Hasil Uji Validitas Variabel Y Efektivitas Kerja Pegawai ... 53

3.5. Uji Reliabilitas Instrumen ... 55

3.6. Rekapitulasi Angket Terkumpul ... 58

3.7. Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 58

4.1. Hasil WMS Variabel X “SIMDA Keuangan” ... 69

4.2. Hasil WMS Variabel Y “Efektivitas Kerja Pegawai” ... 71

4.3. Hasil Pengolahan Skor Mentah Menjadi Skor Baku ... 75

4.4. Hasil Uji Normalitas Data Variabel X (SIMDA) Keuangan ... 76

4.5. Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Variabel Y (Efektivitas Kerja Pegawai) ... 77

4.6. Kesimpulan dari hasil Uji Normalitas DataVariabel X dan Variabel Y . 78 4.7. Korelasi Pearson untuk Pengujian Hipotesis ... 79

4.8. Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ... 80

4.9. Hasil Perhitungan Analisis Koefisien Regresi ... 81


(10)

DAFTAR GAMBAR

2.1. Transformasi data menjadi informasi ... 18

2.2. Tampilan Aplikasi SIMDA Keuangan ... 25

2.3. Kerangka Pemikiran ... 38

2.4. Hubungan Antar Variabel ... 39

4.1. Kecenderungan jawaban responden Variabel X “Penggunaan SIMDA Keuangan” ... 71

4.2. Kecenderungan jawaban responden Variabel Y “Efektivitas Kerja Pegawai” ... 75

4.3. Diagram Frekuensi Data Variabel X (SIMDA) Keuangan... 76

4.4. Diagram Frekuensi Data Variabel Y (Efektifitas Kerja Pegawai)... 77


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kisi-Kisi dan Angket Penelitian

LAMPIRAN 2 Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument LAMPIRAN 3 Perhitungan Pengolahan Data

LAMPIRAN 4 Tabel-tabel Statistik LAMPIRAN 5 Korespondensi

LAMPIRAN 6 Perkembangan Bimbingan Skripsi LAMPIRAN 7 Riwayat Hidup


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sumber daya manusia merupakan aset organisasi yang sangat penting, karena itu keberadaannya dalam organisasi atau perusahaan sangat berpengaruh besar terhadap keberlangsungan suatu organisasi. Peran sumber daya manusia tentunya bergerak sesuai dengan perkembangan zaman yang terus menerus menuntut sumber daya manusia untuk mengikuti perubahan yang terjadi di era globalisasi. Salah satunya adalah mengikuti perkembangan teknologi informasi. Dengan teknologi informasi organisasi dapat memenuhi kebutuhannya akan data dan pengolahannya secara cepat, lengkap dan terperinci agar tujuan dari apa yang sudah ditargetkan/direncanakan dapat terlaksana dengan baik.

Teknologi informasi adalah salah satu cara untuk memberikan dukungan bagi sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk mengembangkan keefektivitasan kerja dan mereposisi peran sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan arus globalisasi karena dinamika kehidupan manusia senantiasa berkembang seiring dengan perubahan lingkungannya, baik internal maupun eksternal. Lingkungan internal manusia berkaitan dengan tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan, keluasan, wawasan, habit, perasaan, harapan, kebutuhan, filosofi, dan keyakinan diri. Lingkungan eksternal menyangkut berbagai unsur yang ada di luar diri manusia, baik fisik maupun sosial, seperti: alam sekitar, teknologi, sarana/prasarana, ekonomi, bisnis, pemerintah, politik, hukum, sosial kemasyarakatan, budaya, dan hubungan internasional.

Semuanya harus saling bersinergi untuk menciptakan peran optimalisasi peran sumber daya manusia di dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Menurut pendapat dari Tjutju Yuniarsih (2007: 65-66) yang menyebutkan bahwa:

Era economy knowledge atau knowledge management telah terjadi pergeseran peran SDM dalam sebuah organisasi yang secara garis besar perkembangan tersebut terjadi pada Awal abad 20 : peran SDM dalam organisasi menjadi brainware management. Keberhasilan dan kegagalan


(13)

organisasi akan sangat ditentukan oleh mutu kinerja sumber daya manusia yang ada di dalammya. Sedangkan, Awal abad 21 : memposisikan peran sumber daya manusia dalam generasi knowledge management yang harus peka terhadap informasi global yang bersifat virtual dan menumbuhkan persaingan global yang seolah tanpa batas (borderless).

Merujuk pendapat dari Tjutju Yuniarsih (2007: 66) bahwa era generasi pada saat ini, kendali organisasi ada di tangan sumber daya manusia yang menguasai perkembangan teknologi informasi.

Perkembangan teknologi informasi yang semakin luas, menjadikan komputer sebagai alat bantu yang sangat dibutuhkan untuk kemajuan suatu organisasi, yang salah satunya adalah yang berkaitan dengan pengolahan data. Dengan hadirnya teknologi komputer dan seluruh perkembangannya maka setiap unit pekerjaan yang ada di suatu organisasi dapat menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja. Namun disini peneliti memfokuskannya pada efektivitas kerja.

Efektivitas merupakan suatu kondisi pokok dalam mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya dan efektifvitas berarti dimana tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber yang telah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif apabila hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Seperti di ungkapkan oleh Adnan Said (1981:83) batasan efektivitas adalah sebagai berikut:

Efektivitas berarti berusaha untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sesuai pula dengan rencana. Baik dalam penggunaan sasaran waktunya. Dengan kata lain efektivitas adalah berusaha melalui efektivitas tertentu, baik fisik maupun non fisik guna memperoleh hasil yang maksimal.

Dengan kata lain efektivitas kerja merupakan kemampuan melakukan sesuatu tepat pada tujuan awal yang telah dirumuskan. Semakin efektivnya kerja pegawai maka dapat menjadikan suatu organisasi menjadi lebih kuat dalam menjalankan seluruh daya upaya dalam mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Dengan penggunaan sistem komputerisasi di dalam sebuah organisasi maka semakin tingginya tingkat efektivitas untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan data


(14)

dan informasi bagi unit-unit organisasi serta dalam menetapkan berbagai kebijakan dan perencanaan pembangunan, baik dalam tingkat konseptual maupun pada tingkat operasional dengan adanya berbagai data dan informasi yang akurat, tepat dan cepat yang berguna untuk pengambilan keputusan sejalan dengan tingkat perkembangan yang semakin pesat.

Dalam rangka pencapaian keefektivitasan kerja, teknologi informasi saat ini memiliki pengaruh yang penting dalam segala aspek kehidupan, baik dari segi politik, bisnis, dan perekonomian. Hal ini disebabkan karena pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin tinggi. Sama halnya dengan pengolahan data keuangan karena dapat dipercaya dapat membantu di dalam menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat dan mengefektivkan waktu.

Sesuai dengan agenda pemerintah yang ingin mewujudkan pemerintahan yaitu good governance, yaitu pilar transparansi dan akuntabilitas atas pengelolaan keuangan daerah, laporan pertanggungjawaban seharusnya menjadikan sarana koreksi dari kalangan stakeholders (pemakai laporan), baik kalangan eksekutif sendiri sebagai sarana koreksi sendiri, bahan evaluasi dan bahan pengambilan keputusan, maupun oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Akademisi, dan masyarakat luas untuk menilai tingkat keberhasilan pemerintah daerah dalam menjalankan agenda tersebut. Oleh karena itu Pemerintah Daerah saat ini dituntut untuk bisa menghasilkan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang memiliki nilai akuntabilitas dan transparansi yang tinggi. Untuk dapat menghasilkan data/informasi keuangan tersebut tentunya memerlukan sarana dan prasarana yang memadai, disertai dengan pembelajaran terhadap sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah agar dapat memahami dan melaksanakan sistem yang baru dalam pengelolaan keuangan daerah serta menghasilkan data/informasi keuangan secara tepat dan tepat waktu.

Kenyataannya Berdasarkan hasil dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tahun 2008 menemukan laporan pertanggungjawaban yang masih belum tepat dalam proses pengerjaannya. Modul Bimbingan Teknis Administrator SIMDA (2009:01), di dukung dengan pendapat Usmansyah (Warta Pengawasan Vol.XI/No.2/April/2004), hal ini terjadi karena dahulu, ketika sistem akuntansi


(15)

keuangan daerah yang berbasis pada buku kas umum (BKU) dengan landasan hukum Indonesia Compstabilitieits Wesr (ICW) yang digunakan untuk mencatat transaksi keungan pemerintah, dengan seabrek proses mekanisme anggaran yang lain, dan di antaranya dikenakan pula yang disebut Manual Keuangan Daerah (MAKUDA). Modul Bimbingan Teknis Administrator SIMDA (2009:02).

Dari uraian diatas terdapat penjelasan bahwa proses data/informasi keuangan masih saja terdapat kesalahan dan kekeliruan hal ini terjadi kerena tidak mendukungnya teknologi informasi yang didalamnya terdapat aplikasi yang digunakan untuk membantu proses pekerjaan pada saat itu, ini menjadi tolak ukur peneliti dalam melihat bahwa kurang efektiv dan efisiennya proses dibelakang pengerjaannya. Oleh karena itu peneliti mencoba melakukan wawancara dengan Kasubag Keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung, bahwa yang menjadikan hal itu terjadi karena pada waktu itu sistem yang digunakan masih berbentuk manual dengan banyaknya jumlah data yang harus diproses, di dukung pula dengan beban kerja pegawai yang mengerjakan banyak pekerjaan secara bersamaan. Sehingga apabila terjadi kesalahan dalam proses pelaporan harus dilakukan dengan memakan waktu yang lama serta terjadi banyak sumber daya yang dikeluarkan dengan percuma.

Maka saat ini Pemerintah kota dan Kabupaten mulai menggunakan Sistem Informasi dan Keuangan Daerah yang dibuat oleh BPKP tepatnya dari bagian Deputi IV Pengawasan Bidang Penyelenggaran Keuangan Daerah dengan menggunakan teknologi informasi yang berhubungan dengan database. Teknologi informasi itu adalah Sistem Informasi Manejemen Daerah (SIMDA) Keuangan versi 2.1. Program aplikasi ini sudah mengadopsi berbagai perundang – undangan yang terkait, seperti subtansi yang diatur dalam UU 17/2003 tentang Keuangan Negara, UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan juga sudah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan. Sehingga pencatatan, pendokumentasian, dan pelaporan secara manual beralih kepada sistem yang komputerasi yang terintegrasi pada setiap satuan kerja selaku pengguna anggaran.

Kebijakan pemanfaatan teknologi informasi oleh Pemerintah Daerah telah diatur dalam PP No.56 Tahun 2008 Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah


(16)

yang merupakan pengganti dari PP No.11 Tahun 2001 tentang Informasi Keuangan Daerah. Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi adalah dengan menerapkan sistem aplikasi teknologi komputer sebagai alat bantu dalam proses akuntansi. Terdapat banyak software aplikasi akuntansi berbasis komputer saat ini adalah produk dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang dikhususkan untuk Pemerintah Daerah yaitu Sistem Informasi Managemen Daerah (SIMDA) Keuangan versi 2.1 yaitu aplikasi komputer Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) terpadu yang dibangun sebagai alat bantu Pemerintah Daerah dalam menjalankan sistem akuntansinya mulai dari menyelenggarakan sampai dengan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah, hal senada juga dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung yaitu mulai menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan sejak tahun 2009.

Dengan penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan, Dinas Pendidikan Kota Bandung berharap dapat mendukung efektivitas kerja pegawai dalam melaksanakan tugas dari seluruh satuan kerja di Dinas Pendidikan Kota Bandung. Oleh karena itu, timbul ketertarikan penulis untuk meneliti apakah terdapat kontribusi pengaplikasian SIMDA Keuangan terhadap efektivitas kerja di dalam satuan kerja di Dinas Pendidikan Kota Bandung.Sehingga penulis bermaksud mengangkat judul “Kontribusi Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung.”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan gambaran umum mengenai ruang lingkup penelitian. Rumusan masalah ini dapat diajukan dalam bentuk pertanyaan ataupun dalam bentuk pernyataan yang memerlukan jawaban dalam penelitian yang akan datang.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :


(17)

1. Bagaimana penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

2. Bagaimana efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

3. Seberapa besar kontribusi penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

C. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kontribusi penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

b. Tujuan Khusus

Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang hal-hal berikut :

1. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

2. Efektivitas kerja pegawai dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

3. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung.


(18)

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Penelitian ini akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan keilmuan Jurusan Administrasi Pendidikan. Khususnya tentang efektivitas kerja dari pegawai.

2. Praktis

a. Memberikan masukan bagi pegawai dalam meningkatkan efektivitas kerjanya dalam penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

b. Bagi Lembaga umumnya hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi efektifitas kerja pegawai yang menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

c. Untuk peneliti selanjutnya semoga menjadi motivasi untuk mencari ilmu lebih baik lagi dan meningkatkan wawasan peneliti dalam bidang sistem informasi manajemen sehingga peneliti dapat mengaplikasikannya dilapangan dan bermanfaat di dunia kerja kedepannya.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penyusunan skripsi ini terdiri dari: BAB I tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi, BAB II terdiri dari kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian, BAB III terdiri dari metode penelitian yang berisi penjabaran yang rinci mengenai metode apa saja yang dipakai dalam melaksanakan penelitian dan mengolah data dalam penelitian, BAB IV terdiri dari hasil penelitian dan pembahasan, yang terdiri dari pemaparan data, dan pembahasan data, BAB V kesimpulan dan saran, yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode merupakan suatu cara tertentu yang digunakan sebagai alat bantu dalam mencapai tujuan penelitian. Sama seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (1998:39) bahwa: “Metode adalah suatu cara bekerja untuk dapat memahami objek yang diteliti.” Dengan menggunakan metode penelitian yang tepat serta sesuai dengan masalah yang sedang diteliti diharapkan dalam melaksanakan penelitian ini, dapat memiliki tingkat kecermatan yang tinggi dan akan mendapatkan hasil yang akurat.

Pada Bab III ini akan dibahas mengenai: lokasi penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, metode dan teknik pengumpulan data, prosedur pelaksanaan pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.

A.Lokasi,Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kota Bandung Jalan. Ahmad Yani No.239 Bandung, yang terdiri dari: Sekretariat, Sub Bidang Keuangan, Sub Bidang PNFI, Sub Bidang TK/SD, Sub Bidang PSMAP, Sub Bidang PSMAK, dan Sub Bidang Umum dan Kepegawaian.

2. Populasi Penelitian

Di dalam pelasanaan sebuah penelitian pastinya diperlukan sumber data, dimana data yang diperoleh dari lapanagan kemudian dilakukan proses analisis dan digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang terdapat di dalam penelitian atau pengujian hipotesis.

Penjelasan dari populasi ini kemukakan oleh Sugiyono (2006:90) adalah “ Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”


(20)

Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung yang terdiri dari Sekretariat, Sub Bidang Keuangan, Sub Bidang PNFI, Sub Bidang TK/SD, Sub Bidang PSMAP, Sub Bidang PSMAK, dan Sub Bidang Umum dan Kepegawaian yang merupakan pegawai yang memgoperasikan langsung dari SIMDA Keuangan. Adapun populasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian

Sumber : Sub Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung

3. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2006:91) “sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sedangkan menurut Arikunto (2006:131) “sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau mewakili populasi yang diteliti)”.

Jadi sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan menggunakan sampel yang mewakilinya, dalam hal ini sampel harus representatif .

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah total sampling dimana keseluruhan dari populasi akan dijadikan sampel. Pada dasarnya peneliti melakukan hal ini karena jumlah pegawai yang memang benar-benar menggunakan SIMDA Keuangan ini terbatas pada bagian-bagian tertentu saja tetapi untuk keseluruhan dari proses mengoperasian SIMDA Keuangan ini

NO POPULASI JUMLAH

1. Sub Bidang Keuangan 5

2. Bendahara Dinas 6

3. PPTK Dinas 13

4. Bidang Pendidikan Dasar SD/MI 2

5. Bidang SMP/MTS 2

6. Bidang SMA/SMK 2

7. Bidang PNFI 2


(21)

berpengaruh total kepada seluruh unsur yang ada di Dinas Pendidikan Kota Bandung. Maka sampel penelitian ini yaitu : Sub Bidang Keuangan, Bendahara Dinas, PPTK Dinas, Bidang Pendidikan Dasar, Bidang SMP/MTS, Bidang SMA/SMK, dan Bidang FNFI.

B.Definisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian yang terjadi, maka perlu dijelaskan beberapa penjelasan sehingga terdapat kesepahaman berpikir antara pembaca dan peneliti yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu : “Kontribusi Penggunaan Sistem Informasi Manjemen Daerah (SIMDA) Keuangan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung”.

1. Kontribusi

Menurut Purwadarminta (1992:731) menyatakan bahwa kontribusi adalah “pengaruh atau daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang berkekuatan”. Dimana dalam penelitian ini kontribusi atau pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel X yaitu Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan terhadap variabel Y yaitu Efektivitas Kerja Pegawai.

2. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan

Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dimana tujuan dari pengembangan aplikasi ini adalah untuk mempercepat proses reformasi pengelolaan keuangan daerah. Hal ini dilatarbelakangi dengan langkanya sumber daya manusia pemerintah daerah yang memiliki latar belakang akuntansi. Sehingga, Pemerintah Daerah mengalami kesulitan didalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Akselerasi reformasi pengelolaan keuangan daerah ini dapat berjalan efektif apabila fungsi-fungsi pengelolaan keuangan berjalan secara terintegrasi. Fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan, penganggaran, penatausahaan, serta pertanggungjawaban dan pelaporan. SIMDA Keuangan untuk dapat mendukung


(22)

akselerasi reformasi pengelolaan keuangan daerah tersebut, dikembangkan secara terintegrasi dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang ada dalam pengelolaan keuangan daerah. Hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Fungsi Perencanaan, didalam SIMDA Keuangan sebelum memasuki tahap penganggaran mewajibkan pemerintah daerah untuk menyusun dan menetapkan terlebih dahulu program-program dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama tahun anggaran tersebut. b. Fungsi Penganggaran, dengan telah ditetapkannya program dan

kegiatan barulah pemerintah daerah dapat melakukan proses penginputan data anggaran.

c. Fungsi Penatausahaan, dengan telah ditetapkannya APBD (yang dihasilkan dari SIMDA Keuangan), maka berdasarkan APBD tersebut pemerintah daerah dapat melaksanakan realisasi kegiatannya dan seluruh dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan penatausahaan ini dihasilkan dari aplikasi simda.

d. Fungsi Pertanggungjawaban dan Pelaporan,berdasarkan anggaran dan penatausahaan, aplikasi SIMDA dapat secara otomatis menyusun laporan keuangan seperti Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, dan Laporan Arus Kas. Tidak hanya laporan pokok saja, tetapi juga dihasilkan laporan-laporan yang dapat membantu pemerintah daerah didalam melakukan analisa dan verifikasi.

3. Efektivitas Kerja Pegawai

Menurut Handoko (1997:7) menjelaskan bahwa : “Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan”.

Sedangkan menurut Zulkifli Amasyah (2003:130) menjelaskan bahwa: “ Efektivitas adalah kegiatan mulai dari adanya fakta kegiatan sehingga menjadi data, baik yang berasal dari hubungan dantransaksi internal dan eksternal maupun berasal dari hubungan antar unit itu sendiri.


(23)

Jadi dapat disimpulkan bahwa Efektivitas adalah dimana kemampuan yang dimiliki untuk menentukan tujuan dan prasarana yang tepat yang di mulai dari adanya fakta dari kegiatan-kegiatan yang menjadikan data yang berasal dari hubungan internal maupun eksternal untuk mencapai sasaran dengan tepat.

Selanjutnya pengertian dari kerja Menurut Liang Gie (1981:73) yang dimaksud dengan kerja adalah : “Kerja adalah keseluruhan pelaksanaan aktivitas- aktivitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu atau mengandung suatu maksud tertentu. Terutama yang berhubungan dengan kelangsungan hidupnya.” Adapun pengertian efektivitas kerja itu sendiri seperti dikemukakan oleh Sondang P.Siagian (1985:151), sebagai berikut: “Efektivitas kerja berarti penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Artinya apakah pelaksanaan tugas yang dilakukan dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada bila mana cara melaksanakannya dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.” Sedangkan pendapat lain dikemukakan oleh W.Surakhmad (1980:89) bahwa: “efektivitas kerja adalah tingkat hingga dimana suatu tindakan atau aktivitas tujuan yang telah di tetapkan.”

Setelah dilakukan penjelasan di atas mengenai apa yang dimaksud dengan efektivitas, kerja dan efektivitas kerja maka dapat di tarik sebuah kesimpulan sederhana bahwa efektivitas kerja pegawai adalah di mana penyelesaian pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pegawai dengan memanfaatkan waktu yang tepat dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan sarana dan prasarana yang tepat guna mencapai tujuan dari organisasi itu sendiri.

Sedangkan untuk pengukuran dari efektivitas kerja itu sendiri seperti dikemukakan oleh Sondang P. Siagian (1985:32) yang mengemukakan bahwa efektivitas kerja dapat diukur melalui berbagai hal, sebagai berikut:

a. Kejelasan tujuan yang akan dicapai. Proses pencapaian tujuan organisasi dengan lebih lancar, tertib, dan efektif apabila dalam diri anggota organisasi lebih tertanam kesadaran dan keyakinan yang mendalam bahwa tercapainya tujuan organisasi adalah dengan ketekunan dan kejelasan tujuan yang ingin dicapai, namun pada


(24)

dasarnya dapat dilihat dari kemudahan dalam melakukan sesuatu, kesesuaian hasil dengan standar dan target kerja yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas, sehingga dapat berdampak kepada tujuan-tujuan mereka sendiri dalam bekerja.

b. Ketepatan waktu. Suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuia dengan waktu yang ditentukan dengan memiliki kedisiplinan waktu, penggunaan waktu dan ketetapan waktu dalam menyelesaikan tugas. c. Proses analisa dan perumusan kebijakan yang mantap. Strategi yang

diterapkan seyogyanya diikuti dengan kebijakan pelaksanaan yang jelas. Kebijakan tersebut memerlukan analisa yang matang. Analisa yang matang memerlukan sistem informasi bagi pimpinan dan dalam hal tersebut dapat berkembang apabila kemampuan mengolah data, sebagai bahan baku informasi, dapat ditumbuhkan dan dimiliki. Jelasnya bahwa kegiatan perumusan kebijaksanaan harus mampu menjembatani tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan operasional. d. Pemahaman terhadap rencana. Memahami rencana yang telah

dirumuskan atau dibuat. Serta direalisasikan dalam pekerjaan yang meliputi pemahaman terhadap tujuan, pembuatan jadwal, membuat rincian tugas dan pemahaman terhadap target. Jika organisasi menerima pendapat bahwa merumuskan rencana hakekatnya berarti memutuskan apa yang akan dikerjakan oleh organisasi di masa depan. Jelaslah bahwa salah satu criteria efektivitas kerja adalah sejauh mana organisasi itu mampu untuk: 1) Memperkenalkan keadaan yang dihadapi, 2)Mengambil keputusan dalam menghadapi masa depan yang pasti mengandung unsure ketidakpastian. 3)Meningkatkan orientasi masa depannya, 4)Mengambil resiko yang diperhitungkan, 5)Memperhitungkan factor-faktor hambatan yang diduga akan dihadapi dalam berbagai segi kehidupan organisasi, 6)Memperhitungkan situasi lingkungan yang akan timbul. Baik yang bersifat politik, ekonomi, nilai-nilai sosial alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, 7)Kemampuan


(25)

memperhitungkan keenam faktor di atas akan terlihat dalam rencana yang matang.

e. Tersedianya sarana dan prasarana yang tepat. Memang harus diakui bahwa pada umumnya oraganisasi dihadapkan pada situasi kelangkaan sepanjang menyangkut sarana dan prasarana. Akan tetapi situasi kelangkaan itu tidak boleh mengurangi tekad dan kemauan untuk bekerja keras. Bahkan salah satu indicator efektivitas kerja adalah kemampuan bekerja secara produktif dengan sarana dan prasarana yang tersedia dan yang mungkin disediakan oleh organisasi.

f. Pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien. Jelasnya tujuan, tepatnya strategi, efektifnya proses kebijakan, matangnya perencanaan dalam program dan kemampuan memanfaatkan sarana dan prasarana terbatas masih harus dicerminkan oleh kegiatan operasional yang efektif daqn efisien. Alasan mengatakan demikian karena dengan pelaksaaanlah, organisasi semakin didekatkan dengan tujuan.

g. Sistem pengawasan dan pengendalian yang mendidik. Mengingat manusia yang tidak sempurna dank arena mempunyai kekurangan-kekurangan, efektivitas kerja menurut terdapatnya pengawasan dan pengendalian.

C.Metode penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:160) bahwa: “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Untuk itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk memecahkan problematika yang sedang dihadapi pada masa sekarang. Seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Ali (1985:120) menjelaskan bahwa:Metode penelitian deskriptif digunakan untuk


(26)

berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis atau pengolahan data dan laporan, dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang sesuatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi.”

Sedangkan untuk ciri-ciri dari metode deskriptif seperti yang dikemukakan oleh W.Surakhmad (1985:53) adalah sebagai berikut:

1. Memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang atau pada masalah yang aktual

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif adalah suatu cara yang ada di dalam penelitian yang mengambarkan dan berusaha untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dari berbagai fenomena yang terjadi sekarang ini.

Ada beberapa alasan peneliti mengapa mempergunakan metode deskriptif adalah sebagai berikut:

1. Waktu yang digunakan relatif singkat, data yang diperlukan dapat terkumpul.

2. Memudahkan dalam pengolahan.

3. Tidak memerlukan kehadiran peneliti saat pengisian data oleh responden.

4. Pengumpulan data lebih efisien bila dilihat dari segi waktu, biaya, dan tenaga.

Selanjutnya mengenai pendekatan kuantitatif itu sendiri, menurut Suharsimi Arikunto (1998:86), adalah: “ Pendekatan penelitian yang dilakukan dengan cara mengukur indikator-indikator variabel sehingga dapat diperoleh gambaran umum dan sekaligus kesimpulan mengenai masalah yang diteliti”. Untuk ciri-ciri dari penelitian kuantitatif dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002:11) adalah sebagai berikut:


(27)

1. Penelitian kuantitatif menghendaki adanya perekayasaan sesuatu yang akan diteliti, dengan terencana memberikan suatu perlakuan terentu untuk mengetahui akibat-akibatnya.

2. Penelitian kuantitatif merupakan eksperimental atau percobaan yang dilakukan secara terencana, sistematis dan terkontrol dengan ketat, baik dalam bentuk desain fungsional maupun desain factorial.

3. Penelitian kuantitatif lebih tertuju pada penelitian tentang hasil dari pada proses.

4. Penelitian kuantitatif cenderung merupakan prosedur pengumpulan data melalui observasi untuk membuktikan hipotesis yang didedukasi dari dalil atau teori; dan

5. Penelitian kuantitatif terutama bertujuan menghasilkan penemuan-penemuan baik dalam bentuk teori baru ataupun perbaikan teori lama.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu langkah yang harus ditempuh untuk mendapatkan data dari problematika yang akan di pecahkan. Teknik pengumpulan data adalah suatu upaya dalam mengumpulkan data dan informasi untuk menjawab permasalahan-permasalahan atau hipotesis penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Menentukan Alat Pengumpul Data

Upaya di dalam mendapatkan data yang akan diolah dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data adalah berupa angket. Upaya yang dilakukan oleh peneliti didalam memperoleh data yang akurat dari penelitian, peneliti menggunakan media komunikasi tertutup yaitu dengan menyatakan pertanyaan dalam bentuk tulisan yang disusun untuk mendapatkan informasi dari para responden atau bisa di sebut juga sebagai angket. Bentuk angket yang disebarkan berupa angket yang di sebarkan yang bersifat


(28)

terstruktur atau disebut juga angket tertutup, di mana setiap pernyataan disertai dengan alternatif jawaban.

Seperti yang dikemukakan oleh Akdon (2005:131) “ Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”. Tujuan dari penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai sustu masalah dan responden tanpa rasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Dengan teknik penyebaran angket ini peneliti mengharapkan dapat mendapat jawaban dari permasalahan yang sedang di teliti dalam penelitian ini.

2. Penyusunan Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data merupakan langkah selanjutnya setelah menentukan alat pengumpulan data. Alat pengumpulan data diperlukan agar data yang terkumpul bersifat valid dan reliabel. Langkah-langkah yang di tempuh adalah sebagai berikut :

a. Menetapkan topik atau permasalahan yang menjadi bahan kegiatan dari penelitian.

b. Menentukan variabel-variabel yang diteliti, yaitu variabel X Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan dan Variabel Y Efektivitas Kerja Pegawai.

c. Menentukan indikator dari masing-masing variabel tersebut dan mengidentifikasikan sub indikatornya, yaitu dimana variabel X Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan dan Variabel Y Efektivitas Kerja Pegawai dengan beberapa indikator seperti yang telah disebutkan dalam bab sebelumnya.

d. Menyusun kisi-kisi angket dari variabel X dan Y.

e. Menyusun pertanyaan dari masing-masing variabel disertai dengan alternatif jawabannya.


(29)

f. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban, yaitu dengan menggunakan Skala Likert dengan 4 (empat) pilihan jawaban Sugiyono (2009:135).

Tabel 3.2 Skala Likert

3. Tahap Uji Coba Instrument (Angket)

Sebelum penyebaran angket dilakukan, alangkah baiknya apabila diadakan uji coba angket terlebih dahulu, hal ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan yang mungkin ada dalam angket mulai dari maksud dari pertanyaan/pernyataan, alternatif jawaban maupun jawaban.

Setelah di uji coba angket, maka dilakukan analisis statistik untuk menguji tingkt validits dan realibilitasnya. Dengan diketahui tingkat validitas dan realibilitas alat pengumpul data, di harapkan hasil penelitiannya memiliki validitas dan realibilitasnya dapat di pertanggungjawabkan.

Untuk uji coba angket ini peneliti melakukan uji coba angket terhadap 10 orang responden yang diambil di luar sampel, yaitu pegawai Kantor Bappeda Kota Bandung pada tanggal 3-4 Juli 2013.

1. Uji Validitas

Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen Suharsimi Arikunto (1995:63) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas dalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”.

Uji validitas bertujuan untuk menguji valid tidaknya item-item instrument penelitian. Adapun rumus yang digunakan adalah Korelasi Product Moment Perason, yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:225).

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Mendukung 4

Mendukung 3

Cukup Mendukung 2


(30)

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

= koefisien korelasi = Jumlah responden

∑ = Jumlah perkalian X dan Y ∑ = Jumlah skor tiap butir ∑ = Jumlah skor total

∑ = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan ∑ = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Uji validitas dilakukan dengan analisis item, yaitu dengan mengkorelasikan antara item-item instrumen dengan skor total. Perhitungannya, dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi spss ( statistical package for social science ) versi 16.00. Interpretasi terhadap korelasi dikemukakan oleh Sugiyono (2013:178) bahwa :

“ analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut fositif dan besarnya 0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat, jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik.”

Namun pada uji validitas dalam penelitian ini sampelnya berjumlah 10 orang maka besarnya korelasi setiap faktor tersebut adalah 0,666 ke atas yang di sesuaikan dengan tabel product moment.

Untuk mengetahui nilai signifikansi validitas tiap item yaitu dengan membandingkan nilai korelasi dengan nilai pada taraf kepercayaan 95%, apabila maka item tersebut tidak valid. Sebaliknya apabila maka item tersebut dinyatakan valid.

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba angket dengan rumus diatas menggunakan bantuan spss (terlampir) dengan uji coba angket yang bertempat


(31)

di kantor Bappeda Kota Bndung pada tanggal 3-4 Juli 2013 dengan jumlah responden berjumlah 10 orang pegawai, adapun hasil dari rekapitulasi hasil uji coba validitas dari variabel X (Sistem Informasi Manjemen Daerah) SIMDA Keuangan dan Variabel Y (Efektivitas Kerja Pegawai ) yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Variabel X SIMDA Keuangan

No.Item Kesimpulan Tindak Lanjut

1. 0.839 0.666 Valid Digunakan

2. 0.874 0.666 Valid Digunakan

3. 0.791 0.666 Valid Digunakan

4. 0.704 0.666 Valid Digunakan

5. 0.444 0.666 Tidak Valid Dibuang

6. 0.943 0.666 Valid Digunakan

7. 0.759 0.666 Valid Digunakan

8. 0.675 0.666 Valid Digunakan

9. 0.743 0.666 Valid Digunakan

10. 0.669 0.666 Valid Digunakan

11. 0.854 0.666 Valid Digunakan

12. 0.874 0.666 Valid Digunakan

13. 0.704 0.666 Valid Digunakan

14. 0.351 0.666 Tidak Valid Dibuang

15. 0.839 0.666 Valid Digunakan

16. 0.759 0.666 Valid Digunakan

17. 0.874 0.666 Valid Digunakan

18. 0.930 0.666 Valid Digunakan

19 0.854 0.666 Valid Digunakan

20. 0.743 0.666 Valid Digunakan

21. 0.943 0.666 Valid Digunakan

22. 0.839 0.666 Valid Digunakan

23. 0.930 0.666 Valid Digunakan

24. 0.874 0.666 Valid Digunakan

25. 0.854 0.666 Valid Digunakan

26. 0.669 0.666 Valid Digunakan

27. 0.759 0.666 Valid Digunakan

28. 0.444 0.666 Tidak Valid Dibuang

29. 0.751 0.666 Valid Digunakan

30. 0.839 0.666 Valid Digunakan

31. 0.555 0.666 Tidak Valid Dibuang

32. 0.839 0.666 Valid Digunakan

33. 0.930 0.666 Valid Digunakan


(32)

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Y Efektivitas Kerja Pegawai

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap angket variabel X dapat disimpulkan bahwa 30 item pertanyaan dinyatakan valid dan 4 item pertanyaan dinyatakan tidak valid, sedangkan untuk variabel Y dapat disimpulkan bahwa

No.Item Kesimpulan Tindak Lanjut

1. 0.736 0.666 Valid Digunakan

2. 0.779 0.666 Valid Digunakan

3. 0.774 0.666 Valid Digunakan

4. 0.867 0.666 Valid Digunakan

5. 0.943 0.666 Valid Digunakan

6. 0.910 0.666 Valid Digunakan

7. 0.696 0.666 Valid Digunakan

8. 0.779 0.666 Valid Digunakan

9. 0.878 0.666 Valid Digunakan

10. 0.717 0.666 Valid Digunakan

11. 0.878 0.666 Valid Digunakan

12. 0.943 0.666 Valid Digunakan

13. 0.522 0.666 Tidak Valid Dibuang 14. 0.434 0.666 Tidak Valid Dibuang

15. 0.943 0.666 Valid Digunakan

16. 0.867 0.666 Valid Digunakan

17. 0.230 0.666 Tidak Valid Dibuang

18. 0.910 0.666 Valid Digunakan

19 0.722 0.666 Valid Digunakan

20. 0.678 0.666 Valid Digunakan

21. 0.360 0.666 Tidak Valid Dibuang

22. 0.878 0.666 Valid Digunakan

23. 0.722 0.666 Valid Digunakan

24. 0.375 0.666 Tidak Valid Dibuang

25. 0.736 0.666 Valid Digunakan

26. 0.943 0.666 Valid Digunakan

27. 0.424 0.666 Tidak Valid Dibuang

28. 0.943 0.666 Valid Digunakan

29. 0.867 0.666 Valid Digunakan

30. 0.878 0.666 Valid Digunakan

31. 0.696 0.666 Valid Digunakan

32. 0.910 0.666 Valid Digunakan

33. 0.678 0.666 Valid Digunakan


(33)

28 item pertanyaan dinyatakan valid dan 6 item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Dengan saran dari pembimbing maka item yang tidak valid tidak digunakan atau dibuang.

2. Uji Realibilitas

Uji realibilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen sudah dianggap layak . Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat di andalkan sehingga beberapa kali diulang hasilnya akan tetap sama dan tidak berubah (konstan). Pengujian realibilitas instrumen dilakukan dengan metode Cronbach Alpha, dimana realibilitas atau di bandingkan dengan

(product moment) dan jika nilai koefisien reabilitas Cronbach Alpha lebih besar dari , maka dikatakan reliabel. Untuk mencari nilai realibilitas instrumen digunakan rumus Sugiyono (2013:365);

[ ∑ ]

= Nilai Reliabilitas instrumen ∑ = Mean kuadrat kesalahan

= Varian total

= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Sedangkan rumus Sugiyono (2013:365) untuk varian total dari varian item adalah :

= Jumlah kuadrat seluruh skor item = Jumlah kuadrat subyek


(34)

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS terdapat kriteria besarnya koefisien, maka diperoleh kesimpulan kedua variabel tersebut reliabel seperti tertera dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.5

Uji Realibilitas Instrumen

Koefisien Reliabilitas Keterangan

Variabel X SIMDA

Keuangan 0,759287 0,666 Reliabel

Variabel Y Efektivitas

Kerja 0,758508 0,666 Reliabel

E. Prosedur Pelaksanaan Pengumpulan Data

Prosedur yang terdapat pada penelitian ini merupakan tata cara pengumpulan data yang terdiri dari beberapa langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses pelaksanaan pengumpulan data. Berikut adalah 3 (tiga) tahapan yang harus di tempuh diantaranya:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini, peneliti mempersiapkan syarat-syarat tentang surat perizinan penelitian, antara lain:

a. Pengajuan surat dimulai dengan pengesahan proposal oleh Pembimbing Akademik, Ketua Dewan Skripsi dan Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan

b. Mengajukan permohonan izin mengadakan penelitian kepada Dekan FIP UPI.

c. Mengajukan surat pengantar dari Dekan FIP untuk memperoleh surat pengantar dari Rektor UPI yang selanjutnya disampaikan kepada Kantor Kesatuan Bnagsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang) Kota Bandung.

d. Surat yang sudah mendapatkan persetujuan dari Kesbang tersebut, Kemudian disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kota Bandung sebagai lembaga yang akan dijadikan tempat penelitian.


(35)

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan di mulai dari setelah diketahuinya uji coba angket yaitu dengan melaksanakan uji validitas dan realibilitas angket dan mendapatkan hasil bahwa instrumen tersebut telah memiliki kriteria valid dan reliabel. Langkah selanjutnya dalah dengan menyebarkan instrumen yang sudah dinyatakan valid dan reliabel tersebut kepada keseluruhan sampel penelitian yang dijadikan subek penelitian sebenarnya.

Penyebaran instrumen dilakukan untuk memperoleh data sebenarnya yang dapat digunakan dalam penelitian, kemudian dapat diolah dan dianalisis sesuai dengan prosedur dan teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini sehingga dapat diperoleh hasil dan kesimpulan. Pelaksanaan penyebaran angket di lakukan di Dinas Pendidikan Kota Bandung pada hari Senin 15 Juli 2013 dan terkumpul pada tanggal 19 Juli 2013.

3. Tahap Pengumpulan Data

Angket yang tersebar ditujukan kepada Pegawai Dinas Kota Bandung yang menangani langsung dari proses penggunaan SIMDA Keuangan untuk Lembaga. Cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data angket dengan mendatangi langsung setiap responden yang dituju atau yang bersangkutan, responden tersebut terdiri dari : , Sub Bagian Keuangan, Bendahara Dinas, PPTK Dinas, Bidang Pedidikan Dasar SD/MI, Bidang Pendidikan SMP/MTS, Bidang Pendidikan SMA/SMK, dan Bagian Pendidikan Formal dan Informal dengan total responden berjumlah 32 orang.

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan suatu bagian yang penting di dalam melakukan penelitian karena dengan pengolahan data kita dapat merumuskan hipotesis yang ada dalam penelitian. Seperti yang diungkapkan Akdon (2005:180) bahwa : “Pengolahan data merupakan suatu hal yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis yang akan di uji harus berkaitan


(36)

dengan permasalahan yang diajukan.” Untuk itu dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik pengolahan datanya sebagai berikut :

1. Seleksi Angket

Pada tahap ini setelah setelah angket-angket diisi oleh para responden, maka angket dikumpulkan kembali untuk selanjutnya dihitung dan diperiksa kembali apabila ada pengisian yang kurang lengkap, maupun untuk kelengkapan dari isi lembaran angket tersebut apabila ada yang tercecer atau tidak.

Untuk pengertian angket dikemukakan oleh Sugiyono (2013:199) bahwa : “Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Angket dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka dapat diberikan kepada responden secara langsung dan dikirim melalui pos atau media internet.

Sejalan dengan pendapat tersebut peneliti menyebarkan angket secara langsung kepada responden tetapi untuk jenis angket yang disebarkan berupa angket tertutup yang berisikan pertanyaan/pernyatan yang harus diisi oleh para responden tanpa terbebani oleh adanya peneliti dan responden diberikan kebebasan dalam mengisi angket tersebut.

Selanjutnya peneliti memeriksa dan menyeleksi terhadap seluruh data yang terkumpul dari responden agar dapat diolah lebih lanjut. Adapun tahapannya dalah sebagai berikut :

a. Memeriksa apakah semua data telah terkumpul

b. Memeriksa semua pertanyaan dalam angket untuk memastikan jawaban sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

c. Memeriksa keutuhan jumlah lembaran angket, memastikan tidak terdapat kekerangan jumlah lembar dalam tiap angket.

d. Memeriksa data yang terkumpul untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut. Adapun rekapitulasi angket terkumpul untuk diolah adalah sebagai berikut :


(37)

Tabel 3.6

Rekapitulasi Angket Terkumpul untuk Diolah

Jumlah Sampel

Jumlah Angket

Tersebar Terkumpul Dapat Diolah

32 32 32 32

e. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya.

2. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam proses penelitian. Setelah dilakukan uji coba angket yaitu uji validitas dan realibilitas untuk melihat tingkat keabsahan dari instrumen (angket), maka baru dilaksanakan pengolahan data. Adapun runtutan dalam melaksanakan pengolahan data adalah sebagai berikut:

a. Mencari kecenderungan Variabel X dan Variabel Y dengan menggunakan Weighted Means Score (WMS) rumusnya Sudjana (1996:67) adalah sebagai berikut :

̅ ∑ Dimana:

̅ = Rata-rata skor responden

∑ = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden = Jumlah responden

Adapun penentuan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel konsultasi hasil perhitungan Kecenderungan Jawaban Responden sebagai berikut :

Tabel 3.7

Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang

Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y

3.01-4.00 Sangat Mendukung Sangat Baik Sangat Baik

2.01-3.00 Mendukung Baik Baik


(38)

(39)

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk setiap variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut(Akdon,2005:86):

[ ̅ ]

Dimana:

= Skor Baku = Skor Mentah = Standar Deviasi ̅ = Rata-rata (mean)

Untuk menggunakan rumus tersebut, maka akan ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menentukan rentang R, dengan rumus Sudjana (1996:91) :

2) Menentukan banyak kelas (BK) interval dengan rumus Sudjana (1996:47) :

3) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus Sudjana (1996:47) yaitu rentang dibagi banyak kelas.

4) Membuat tabel distribusi frekuensi

5) Mencari nilai rata-rata (mean) dengan rumus Sudjana (1996:67) : ̅ ∑

6) Mencari simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus Sudjana (1996:95) yaitu:


(40)

c. Uji Normalitas Distribusi Data dengan menggunakan rumus chi kuadrat Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan teknik statistik apa yang akan digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Apabila penyebaran datanya normal maka akan digunakan statistik parametrik, namun apabila penyebaran datanya tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non parametrik, rumus yang digunakan dalam pengujian distribusi ini yaitu rumus chi kuadrat Akdon (2005:171) yaitu:

dimana:

= chi kuadrat yang dicari = frekuensi yang diharapkan = frekuensi hasil penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan rumus di atas adalah sebagai berikut:

1) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk mencari harga-harga yang digunakan seperti :

a. Menentukan skor tertinggi dan terendah

b. Menentukan rentang R, dengan rumus Sudjana (1996:91) :

c. Menentukan banyak kelas (BK) interval dengan rumus Sudjana (1996:47):

d. Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus Sudjana (1996:47) yaitu rentang dibagi banyak kelas.

e. Membuat tabel distribusi frekuensi


(41)

̅ ∑

g. Mencari simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus Sudjana (1996: 95) yaitu:

2) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5 Akdon (2005:169).

3) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus Akdon (2005:169) :

̅

4) Mencari luas 0-Zdari tabel kurva normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas, Akdon (2005:170). 5) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan

angka-angka 0-Z yaitu angka-angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka-angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya, Akdon (2005:170).

6) Mencari frekuensi yang diharapkan dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden, Akdon (2005:170).

7) Mencari frekuensi hasil penelitian dengan cara mengalikan tiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi, Akdon (2005:170). 8) Mencari chi kuadrat hitung dengan cara menjumlahkan

hasil perhitungan, Akdon (2005:170).

9) Membandingkan nilai dengan . Dengan kriteria sebagai berikut, Akdon (2005:170) :

a. Jika , artinya distribusi data tidak normal b. Jika , artinya distribusi data normal.


(42)

G.Pengujian Hipotesis

1. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi merupakan teknik statistik yang berusaha mencari derajat hubungan antara variabel X dengan variabel Y dan menemukan kekuatan hubungan antar variabel-variabel yang diteliti. Adapun hal-hal yang akan dianalisis tersebut adalah sebagai berikut

a. Korelasi Pearson Product Moment

1) Buka Program SPSS 16.0, destinasikan Variable View dan definisikan dengan mengisi kolom-kolom berikut.

Kolom Name pada baris pertama diisi dengan X dan baris kedua diisi dengan Y

Kolom Type diisi Numeric Kolom Width diisi 8 Kolom Decimal diisi 0

Kolom Label untuk baris pertama (X) ketikan Penggunaan SIMDA Keuangan dan untuk baris kedua (Y) ketikan Efektivitas Kerja Pegawai.

Kolom Value diisi None Kolom Missing diisi None Kolom Column diisi 8 Kolom Align pilih Center Kolom measure pilih scale

2) Aktifkan Data View kemudian masukkan data X dan Y

3) Klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate. Maka aka tampil kotak dialog.

4) Sorot variabel X dan Y lalu pindahkan ke kotak variabel dengan cara memindahkan variabel X dan Y mengklik tanda

5) Tandai pilihan pada kotak Pearson Two-tailed → Flag significant correlation.


(43)

6) klik Option dan tandai pilihan pada kotak Meanand Standart deviation.

Klik Continue sehingga kembali ke kotak dialog awal.

7) Klik OK, maka akan tampil tabel hasil korelasi produk momen pearson Hasil Korelasi Pearson Product Moment

a. Bagian pertama Descriptive Statistics menyajikan variabel Penggunaan SIMDA Keuangan (X) dan variabel Efektivitas Kerja Pegawai (Y). Pada bagian ini disajikan data Mean, Standar Deviasi dan Jumlah responden dari masing-masing variabel.

b. Bagian kedua menyajikan hasil koefisien korelasi Pearson Product Moment antara kedua variabel tersebut. Untuk menbuktikan hipotesis terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y dilakukan Uji Signifikansi pada tabel korelasi dengan langkah sebagai berikut:

Cara pertama: Uji signifikansi ditunjukkan oleh Tabel Correlations. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan secara statistik sebagai berikut:

Hipotesis bentuk kalimat

: Penggunaan SIMDA Keuangan mempunyai hubungan secara signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai

: Penggunaan SIMDA Keuangan tidak mempunyai hubungan secara signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai

Kaidah keputusan:

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka diterima dan ditolak, artinya tidak signifikan

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka ditolak dan diterima, artinya signifikan


(44)

Cara kedua

Dengan cara membandingkan dengan jika maka terima , yang artinya Penggunaan SIMDA Keuangan tidak mempunyai hubungan secara signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai, namun jika maka tolak yang artinya terima yaitu Penggunaan SIMDA Keuangan mempunyai hubungan secara signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai

b. Uji Linieritas Regresi dan ANOVA

Uji/analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi seberapa jauh nilai dependen (Variabel Y) jika variabel independen (variabel X) diubah. Langkah-langkah pengolahan data menggunakan SPSS For Windows 16.0 adalah sebagai berikut

1. Buka Program SPSS 16.0, destinasikan Variable View dan definisikan dengan mengisi kolom-kolom berikut.

Kolom Name pada baris pertama diisi dengan X dan baris kedua diisi dengan Y

Kolom Type diisi Numeric Kolom Width diisi 8 Kolom Decimal diisi 0

Kolom Label untuk baris pertama (X) ketikan Penggunaan SIMDA Keuangan dan untuk baris kedua (Y) ketikan Efektivitas Kerja Pegawai.

Kolom Value diisi None Kolom Missing diisi None Kolom Column diisi 8 Kolom Align pilih Center Kolom measure pilih scale


(45)

3. Klik menu Analyze, kemudian pilih Regression dan pilih Linear. Maka aka tampil kotak dialog.

4. Dari kotak dialog tersebut, klik Penggunaan SIMDA Keuangan (X), lalu masukkan pada kotak Independent(s)dan klik Efektivitas Kerja Pegawai (Y), lalu masukkan pada kotak Dependent(s) dengan mengklik tanda 5. Klik Statistics: pilih Estimates, Model Fit, R squared change dan

Descriptive lalu klik Continue

6. Klik Plot, lalu masukkan SDRESID kotak Y dan ZPRED

kotak X, lalu klik Next.

7. Masukkan ZPRED kotak X dan DEPENDNT kotak Y .

8. Klik Next. Kemudian pilih Histogram dan Normal probability plot. Jika sudah selesai klik Continue sehingga muncul Linear Regression:Plot . 9. Klik Save, pada Predicted Value pilih Unstandarized dan Prediction

Intervals klik Mean dan Individu kemudian klik Continue.

10. Klik Options, (pastikan bahwa taksiran Probability dalam kondisi default sebesar 0,05), lalu klik Continue.

11. Kemudian klik OK Hasil Regresi Linear

1. Tabel Descriptive Statistics menyajikan variabel (X) terhadap variabel (Y)

2. Dari hasil tabel Model Summary , pada bagian ini ditampilkan nilai R dan koefisien Determinasi . Semakin kecil angka semakin lemah hubungan kedua variabel.

3. Hasil dari uji ANOVA, pada bagian ini ditampilkan hasil yang diperoleh adalah nilai F dengan tingkat probabilitas Sig tertentu, jika probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel Y

4. Hasil dari uji Coefficients, pada bagian ini dikemukakan nilai (constant) dan nilai B serta harga dan tingkat signifikansi. Dari tabel


(46)

5. Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen 6. Hipotesis berdasarkan uji t dirumuskan secara statistik sebagai berikut.

: Penggunaan SIMDA Keuangan berpengaruh secara signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai

: Penggunaan SIMDA Keuangan tidak berpengaruh secara signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai

Kaidah Keputusan :

 Jika nilai , maka ditolak dan diterima, artinya signifikan

 Jika nilai , maka diterima dan ditolak, artinya tidak signifikan

7. Hipotesis dengan teknik probabilitas (0,05) diuji dirumuskan secara statistik sebagai berikut:

Hipotesis bentuk kalimat

: Penggunaan SIMDA Keuangan berpengaruh signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai

: Penggunaan SIMDA Keuangan tidak berpengaruh signifikan dengan Efektivitas Kerja Pegawai

Kaidah keputusan:

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka diterima dan ditolak, artinya tidak signifikan

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka ditolak dan diterima, artinya signifikan

8. Hasil dari Histogram, menampilkan grafik histogram

9. Hasil dari Normal Probability – Plot, gambar ini memperlihatkan penyebaran dari data yang ada pada variabel tersebut menggambarkan


(47)

garis regresi linier, karena titik-titik terletak mendekati atau sekitar garis lurus.

10. Hasil dari Scatterplot, pada Scatterplot ini dapat membatu kita mengetahui penyebaran data, dan membantu untuk memprediksi nilai regresi linier variabel X dengan variabel Y


(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bagian Bab V ini akan diuraikan beberapa kesimpulan berdasarkan

hasil penelitian tentang “Kontribusi Penggunaan Sistem Informasi Manajemen

Daerah (SIMDA) Keuangan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Dinas

Pendidikan Kota Bandung” selain itu peneliti memberikan beberapa rekomendasi

pada lembaga dan pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

A.Kesimpulan

1. Kontribusi penggunaan sisitem informasi manajemen daerah (SIMDA ) keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung menunjukkan kategori sangat baik yang menunjukkan bahwa, penggunaan dari sistem informasi manajemen daerah (SIMDA) keuangan yang dilakukan untuk memberikan peningkatan efektivitas kerja pegawai telah dilakukan dengan sesuai yang tercermin dari penggunaan komponen-komponen penunjang pengoperasian SIMDA keuangan seperti: prosedur yang meliput penggunaan hardware, software dan aplikasi, serta aktivitas dan fungsinya, brainware, dan database.

2. Efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung menunjukkan kategori yang sangat baik pula, yang tercermin dari faktor-faktor seperti: kejelasan tujuan, ketepatan waktu, proses analisa dan perumusan kebijakan yang mantap, pemahaman terhadap rencana, penyusunan program kerja yang tepat, tersedianya sarana prasara yang tepat, proses pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien, serta adanya sistem pengawasan dan pengendalian.

3. Kontribusi penggunaan sistem informasi manajemen daerah (SIMDA) keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai termasuk ke dalam ketegori yang cukup kuat hal ini didasarkan pada uji korelasi. Sedangkan untuk persentase kontribusi penggunaan sistem informasi manjemen daerah (SIMDA) Keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai melalui analisis linear regresi diperoleh nilai persamaan yaitu, Y = 27,77 + 0,447 X dengan harga 27,77 yang merupakan nilai konstan yang menunjukkan bahwa, jika tidak ada penggunaan SIMDA


(49)

keuangan maka, efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung akan berada di angka 0,477. Sedangkan untuk harga 0,477X yang merupakan koefisien regresi menunjukkan bahwa, setiap adanya penambahan satuan dari harga tersebut pada penggunaan SIMDA keuangan maka akan diikuti oleh kenaikan efektivitas pegawai sebesar 0,447. Adapun hasil dari uji koefisien determinasi diperoleh hasil sebesar 20,6% .

B.Rekomendasi

Pada dasarnya penggunaan SIMDA keuangan sudah cukup baik dan berkontribusi terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung. Namun demikian, pada kesempatan ini penulis ingin mengemukakan beberapa saran sebagai bentuk masukan ataupun sebagai pertimbangan di masa yang akan datang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, diantaranya:

1. Penggunaan SIMDA keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh untuk variabel X (penggunaan SIMDA keuangan ) pada indikator brainware atau sumber daya yang langsung mengoperasikan SIMDA keuangan secara langsung berada pada tingkat terendah, agar penggunaan dari SIMDA keuangan ini dapat lebih ditingkatkan kembali dalam kemampuan dari pengguna SIMDA keuangan tersebut yaitu brainware, lembaga sebaiknya melakukan pembinaan secara berkelanjutan untuk sumber daya manusia yang menggunakan SIMDA keuangan bekerjasama dengan BPKP, misalnya dengan mengadakan diklat yang berlangsung secara rutin agar sumber daya yang dirasa belum secara optimal mengoperasikan SIMDA keuangan dapat berjalan dengan lebih baik, di sisi lain sumber daya yang belum bisa secara langsung mengoperasikan SIMDA keuangan senantiasa dapat terus mengembangkan kemampuannya untuk kemajuan lembaga.

2. Efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung

Bedasarkan hasil perhitungan yang diperoleh untuk variabel Y (efektivitas kerja pegawai) pada indikator ketepatan waktu berada pada tingkat terendah dari keseluruhan indikator yang ada. Dengan demikian di dalam


(50)

teknis pelaksanaan tugas misalnya dapat lebih memperhatikan hal-hal yang sifatnya terkadang disepelekan seperti penggunaan dari antivirus yang baik dan sesuai serta secara continue mengupdate antivirus tersebut, terkadang hal tersebut menjadi penghambat untuk penyelesaian tugas karena data yang akan di import menjadi rusak bahkan hilang sehingga terjadi proses pengulangan dari pekerjaan tersebut.

3. Kontribusi Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara penggunaan sistem informasi manajemen daerah (SIMDA) keuangan terhadap efektivitas pegawai. Hal tersebut perlu dipertahankan untuk menunjang efektivitas pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung. Tetapi bila dilihat dari hasil uji korelasi masih berkategori cukup kuat, berarti efektivitas pegawai tidak hanya dipengaruhi oleh penggunaan SIMDA Keuangan saja tetapi juga oleh faktor lain, seperti motivasi, lingkungan kerja, disiplin, dan lain sebagainya, hal ini lah yang perlu diperkuat untuk mendukung meningkatknya efektivitas kerja pegawai ke dapannya.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan terdapatnya kontribusi yang signifikan antara penggunaan sistem informasi manajemen daerah (SIMDA) keuangan terhadap efektivitas pegawai dan juga menunjukkan kategori yang cukup kuat, tentunya tidak dapat menjadikan hasil yang telah didapat ini menjadi penelitian yang sempurna karena hasil yang ditunjukkan tidak mencapai pada ketegori yang sangat kuat hal ini memandakan bahwa perlu penelitian yang berkelanjutan untuk mencapai hasil yang inginkan. Oleh kerena itu bagi peneliti selanjutnya hendaknya mengkaji mengenai permasalahn kedua variabel tersebut atau mengkaji salah satu variabel yang dikaitkan dengan variabel lain yang sesuai. Dengan ditambah lagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat sekarang terus berkembang, semoga ada pemutahiran kembali dari sistem informasi manajemen daerah (SIMDA)


(51)

keuangan ini, sehingga dapat menjadikan hasil penelitian selanjutnya dapat mencapai hasil yang sangat baik sesuai dengan ekspektasi peneliti selanjutnya kedepan.


(52)

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Said. (1981). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta:Erlangga.

Akdon dan Sahlan Hadi. 2005. Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Ali, Muhammad. (1985). Penelitian Pendidikan : Prosedur dan Strategi. Bandung: PT. Angkasa.

Ali, Muhammad. (1996). Strategi Penelitian. Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Gambaran Umum SIMDA.(2009).BPKP

Gie, The Liang. (1981). Efisiensi Kerja bagi Pembangunan Negara. Jakarta: Erlangga.

Handoko, Hani T. (1997). Manajemen Personalia dan Manajemen SDM. Yogyakarta: BPFE

Hasan, Iqbal. M. (2009). Pokok-Pokok Materi Statistik 1 : Statistik Deskriptif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Modul Bimbingan Teknis Administrator SIMDA (2009)

Purwadarminta, W.J.S. (1992). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Riduwan. (2012). Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta.

Riduwan., Rusyana, Adun. dan Enas. (2011). Cara Mudah Belajar SPSS Versi 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: AlfaBeta.

Santosa, Purbayu Budi. dan Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: Andi.

Siagian, P. Sondang. (1985). Manajemen Stratejik. Jakarta: Graha Indonesia. Steers, Richard M. (1985). Efektivitas Organisasi (diterjemahkan oleh Magdalena

Yamin). Jakarta : Lembaga Penerbitan dan Pembinaan Manajemen. Sudjana. (1996) . Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bagian Bab V ini akan diuraikan beberapa kesimpulan berdasarkan

hasil penelitian tentang “Kontribusi Penggunaan Sistem Informasi Manajemen

Daerah (SIMDA) Keuangan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Dinas

Pendidikan Kota Bandung” selain itu peneliti memberikan beberapa rekomendasi

pada lembaga dan pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

A.Kesimpulan

1. Kontribusi penggunaan sisitem informasi manajemen daerah (SIMDA ) keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung menunjukkan kategori sangat baik yang menunjukkan bahwa, penggunaan dari sistem informasi manajemen daerah (SIMDA) keuangan yang dilakukan untuk memberikan peningkatan efektivitas kerja pegawai telah dilakukan dengan sesuai yang tercermin dari penggunaan komponen-komponen penunjang pengoperasian SIMDA keuangan seperti: prosedur yang meliput penggunaan hardware, software dan aplikasi, serta aktivitas dan fungsinya, brainware, dan database.

2. Efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung menunjukkan kategori yang sangat baik pula, yang tercermin dari faktor-faktor seperti: kejelasan tujuan, ketepatan waktu, proses analisa dan perumusan kebijakan yang mantap, pemahaman terhadap rencana, penyusunan program kerja yang tepat, tersedianya sarana prasara yang tepat, proses pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien, serta adanya sistem pengawasan dan pengendalian.

3. Kontribusi penggunaan sistem informasi manajemen daerah (SIMDA) keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai termasuk ke dalam ketegori yang cukup kuat hal ini didasarkan pada uji korelasi. Sedangkan untuk persentase kontribusi penggunaan sistem informasi manjemen daerah (SIMDA) Keuangan terhadap efektivitas kerja pegawai melalui analisis linear regresi diperoleh nilai persamaan yaitu, Y = 27,77 + 0,447 X dengan harga 27,77 yang merupakan nilai konstan yang menunjukkan bahwa, jika tidak ada penggunaan SIMDA


(2)

94

keuangan maka, efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung akan berada di angka 0,477. Sedangkan untuk harga 0,477X yang merupakan koefisien regresi menunjukkan bahwa, setiap adanya penambahan satuan dari harga tersebut pada penggunaan SIMDA keuangan maka akan diikuti oleh kenaikan efektivitas pegawai sebesar 0,447. Adapun hasil dari uji koefisien determinasi diperoleh hasil sebesar 20,6% .

B.Rekomendasi

Pada dasarnya penggunaan SIMDA keuangan sudah cukup baik dan berkontribusi terhadap efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung. Namun demikian, pada kesempatan ini penulis ingin mengemukakan beberapa saran sebagai bentuk masukan ataupun sebagai pertimbangan di masa yang akan datang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, diantaranya:

1. Penggunaan SIMDA keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh untuk variabel X (penggunaan SIMDA keuangan ) pada indikator brainware atau sumber daya yang langsung mengoperasikan SIMDA keuangan secara langsung berada pada tingkat terendah, agar penggunaan dari SIMDA keuangan ini dapat lebih ditingkatkan kembali dalam kemampuan dari pengguna SIMDA keuangan tersebut yaitu brainware, lembaga sebaiknya melakukan pembinaan secara berkelanjutan untuk sumber daya manusia yang menggunakan SIMDA keuangan bekerjasama dengan BPKP, misalnya dengan mengadakan diklat yang berlangsung secara rutin agar sumber daya yang dirasa belum secara optimal mengoperasikan SIMDA keuangan dapat berjalan dengan lebih baik, di sisi lain sumber daya yang belum bisa secara langsung mengoperasikan SIMDA keuangan senantiasa dapat terus mengembangkan kemampuannya untuk kemajuan lembaga.

2. Efektivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung

Bedasarkan hasil perhitungan yang diperoleh untuk variabel Y (efektivitas kerja pegawai) pada indikator ketepatan waktu berada pada tingkat terendah dari keseluruhan indikator yang ada. Dengan demikian di dalam


(3)

teknis pelaksanaan tugas misalnya dapat lebih memperhatikan hal-hal yang sifatnya terkadang disepelekan seperti penggunaan dari antivirus yang baik dan sesuai serta secara continue mengupdate antivirus tersebut, terkadang hal tersebut menjadi penghambat untuk penyelesaian tugas karena data yang akan di import menjadi rusak bahkan hilang sehingga terjadi proses pengulangan dari pekerjaan tersebut.

3. Kontribusi Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara penggunaan sistem informasi manajemen daerah (SIMDA) keuangan terhadap efektivitas pegawai. Hal tersebut perlu dipertahankan untuk menunjang efektivitas pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung. Tetapi bila dilihat dari hasil uji korelasi masih berkategori cukup kuat, berarti efektivitas pegawai tidak hanya dipengaruhi oleh penggunaan SIMDA Keuangan saja tetapi juga oleh faktor lain, seperti motivasi, lingkungan kerja, disiplin, dan lain sebagainya, hal ini lah yang perlu diperkuat untuk mendukung meningkatknya efektivitas kerja pegawai ke dapannya.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan terdapatnya kontribusi yang signifikan antara penggunaan sistem informasi manajemen daerah (SIMDA) keuangan terhadap efektivitas pegawai dan juga menunjukkan kategori yang cukup kuat, tentunya tidak dapat menjadikan hasil yang telah didapat ini menjadi penelitian yang sempurna karena hasil yang ditunjukkan tidak mencapai pada ketegori yang sangat kuat hal ini memandakan bahwa perlu penelitian yang berkelanjutan untuk mencapai hasil yang inginkan. Oleh kerena itu bagi peneliti selanjutnya hendaknya mengkaji mengenai permasalahn kedua variabel tersebut atau mengkaji salah satu variabel yang dikaitkan dengan variabel lain yang sesuai. Dengan ditambah lagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat sekarang terus berkembang, semoga ada pemutahiran kembali dari sistem informasi manajemen daerah (SIMDA)


(4)

96

keuangan ini, sehingga dapat menjadikan hasil penelitian selanjutnya dapat mencapai hasil yang sangat baik sesuai dengan ekspektasi peneliti selanjutnya kedepan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Said. (1981). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta:Erlangga.

Akdon dan Sahlan Hadi. 2005. Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Ali, Muhammad. (1985). Penelitian Pendidikan : Prosedur dan Strategi. Bandung: PT. Angkasa.

Ali, Muhammad. (1996). Strategi Penelitian. Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Gambaran Umum SIMDA.(2009).BPKP

Gie, The Liang. (1981). Efisiensi Kerja bagi Pembangunan Negara. Jakarta: Erlangga.

Handoko, Hani T. (1997). Manajemen Personalia dan Manajemen SDM. Yogyakarta: BPFE

Hasan, Iqbal. M. (2009). Pokok-Pokok Materi Statistik 1 : Statistik Deskriptif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Modul Bimbingan Teknis Administrator SIMDA (2009)

Purwadarminta, W.J.S. (1992). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Riduwan. (2012). Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta.

Riduwan., Rusyana, Adun. dan Enas. (2011). Cara Mudah Belajar SPSS Versi 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: AlfaBeta.

Santosa, Purbayu Budi. dan Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: Andi.

Siagian, P. Sondang. (1985). Manajemen Stratejik. Jakarta: Graha Indonesia. Steers, Richard M. (1985). Efektivitas Organisasi (diterjemahkan oleh Magdalena

Yamin). Jakarta : Lembaga Penerbitan dan Pembinaan Manajemen. Sudjana. (1996) . Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.


(6)

Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metoda, Teknik. Bandung: Tarsito.

Sutabri,S. (2009). Sistem Informasi Manajemen . Yogyakarta: Andi Offset

Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Wahana Komputer. (2007). Panduan Praktis: Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 15.0. Yogyakarta: Andi Offset.

Winardi. (1980). Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Manajemen. Bandung: Alumni.

Yuniarsih,Tjutju (2007 ). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta. Zulkifli Amasyah. (2003) . Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT. Gramedia