KONTRIBUSI PENGUASAAN KEPALA SEKOLAH TENTANG MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DAN PERAN SERTA KOMITE SEKOLAH TERHADAP KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH MENGAMBIL KEPUTUSAN DI SD NEGERI SE KOTA BINJAI.
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data penelitian basil analisis melalui instrument yang merupakan
penjabaran dari indikator setiap variabel, maka diperoleh kesimpulan - kesimpulan yang
dapat digeneralisasikan, yaitu :
1. Penguasaan Manajemen Berbasis Sekolah mempunyai bubungan yang positif dengan
Kemampuan Mengambil Keputusan. Hal ini ditunjukkan oleh basil penelitian yang
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat Penguasaan Manajemen Berbasis Sekolah
Kepala Sekolah maka semakin tinggi pula Kemampuan Mengambil Keputusan
sebagai kepala sekolah.
2. Peran Serta Komite Sekolah mempunyai bubungan yang positif dengan Kemampuan
Mengambil Keputusan. Hal ini ditunjukkan oleb basil penelitian yang menyatakan
bahwa semakin baik Peran Serta Komite Sekolah maka semakin baik pula
Kemampuan Mengambil Keputusan sebagai kepala sekolah.
Hubungan kedua variabel Pen~
Manajemen Berbasis Sekolah dan Peran Serta
Komite Sekolah yang dilakukan secara bersama-sama menunjukkan basil positif
terhadap Kemampuan Mengambil Keputusan. Hal ini ditunjukkan oleb basil
penelitian yang menyatakan bahwa semakin tinggi Penguasaan Manajemen Berbasis
Sekolah dan Peran Serta Komite Sekolah, maka sernakin tinggi dan semakin baik
76
77
pula Kemampuan Mengambil Keputusan yang dilakuk:an oleh Kepala SD se Kota
Binjai.
B. lmplikasi
Kemampuan Mengambil Keputusan yang dilakukan oleh Kepala SD se Kota
Binjai adalah keberhasilan atau prestasi kerja kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi,
tugas, dan kewajiban dalam mengelola lembaga yang dipimpinnya dengan segenap
kemampuannya serta penuh rasa tanggung jawab untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan dan kemajuan
sebuah sekolah pada hakikatnya tidak tergantung pada kemewahan fisik, fasilitas dan
sarana yang tersedia, akan tetapi lebih tergantung pada Penguasaan Manajemen Berbasis
Sekolah oleh kepala sekolah itu sendiri. Bagaimanapun bagusnya kualitas sumberdaya,
fasilitas dan sarana sekolah tidak akan berarti apabila kepala sekolah tidak memiliki
Kemampuan Mengambil Keputusan yang efektif dan efisien.
Implikasi dari keseluruhan hasil penelitian ini adalah untuk meningkatkan
Kemampuan Mengambil Keputusan kepala sekolah dasar se kota Binjai, dapat dilakukan
dengan meningkatkan Penguasaan Manajemen Berbasis Sekolah dan Peran Serta Komite
Sekolah. Implikasi-implikasi yang sesuai dengan hasil penelitian dapat dikemukakan
dengan uraian sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisis deskriptif tehadap masing-masing variabel yang diteliti
Kemampuan Mengambil Keputusan, Penguasaan Manajemen Berbasis Sekolah
78
dan Peran Serta Komite Sekolah diketahui bahwa rata-rata nilai dari ketiga
variable dapat dikatakan tinggi, oleh karena itu upaya untuk meningkatkan ketiga
kegiatan tersebut masih diperlukan. Peningkatan dapat dilakukan melalui
pelatihan/pendidikan, penataran kepala sekolah, terutama yang berkaitan dengan
kemampuan pengambilan keputusan yang diarahkan kepada kebutuhan setiap
daerah, sehinga terkesan tidak dipaksakan dalam menjalankan tugas yang
diemban.
2. Kuatnya hubungan antara Penguasaan Manajemen Berbasis Sekolah dan Peran
Serta Komite Sekolah secara bersama-sama terhadap Kemampuan Mengambil
Keputusan kepala sekolah mempunyai kontribusi sebesar 25,59 %. Hal ini
menunjukkan bahwa masih terdapat 74,41 % aspek pendukung Kemampuan
Mengambil Keputusan yang belum dijelaskan dalam penelitian ini. Artinya agar
tercapai hasil yang optimal dalam Kemampuan Mengambil Keputusan tidak dapat
dilakukan hanya dengan Penguasaan Manajemen Berbasis Sekolah dan Peran
Serta Komite Sekolah, tetapi masih terdapat sejumlah komponen lain yang turut
membentuk atau mendukung terciptanya Kemampuan Mengambil Keputusan
yang tinggi. Dan komponen-komponen lain tersebut juga harus dipelajari dan
dipahami oleh para kepala sekolah dalam meningkatkan Kemampuan Mengambil
Keputusan yang dilakukannya.
3. Secara sendiri-sendiri, kadar hubungan masing - masing varabel bebas dengan
variabel terikat hampir sama. Hubungan antara Penguasaan Manajemen Berbasis
Sekolah dengan Kemampuan Mengambil Keputusan menunjukkan hasil yang
79
lebih tinggi, sedangkan hubungan Peran Serta Komite Sekolah dengan
Kemampuan
Mengambil
Keputusan yang
lebih rendah.
Kenyataan
ini
memberikan infonnasi bahwa pada umumnya kepala sekolah kurang mampu
meningkatkan atau memotivasi komite sekolah, sehingga kontribusinya lebih
rendah. Untuk itu kepala sekolah harus sesering mungkin memotivasi komite
sekolah dan juga kepada sesama kepala sekolah dalam kaitannya menambah
pengalaman berhadapan dengan orang lain baik sebagai bawahan maupun sebagai
rekan sejabatan. Meningkatkan Peran Serta Komite Sekolah dapat dilakukan
dengan selalu beradaptasi dengan lingkungan kerja maupun di luar kerja,
sehingga terbiasa menerima, mendengar segala keluhan yang dihadapi masyarakat
sekitar sekolah.
C. Saran Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan dan implikasi yang telah
dipaparkan, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut :
1. Dalam rangka meningkatkan kemampuan mengambil keputusan Kepala Sekolah
perlu ditingkatkan penguasaan tentang manajemen berbasis sekolah.
2. Kepala sekolah hendaknya lebih memberikan kesempatan kepada setiap anggota
komite sekolah untuk mengamati segala jenis kegiatan sekolah dalam rangka
meningkatkan kemampuannya mengambil keputusan.
80
3. Untuk mengimbangi perkembangan di era globalisasi sudah saatnya fasilitas dan
sarana sekolah dilengkapi dengan bekerja sama pada komite sekolah, terutama
bagi sekolah dipinggiran dan juga sekolah swasta.
4. Bagi para peneliti, untuk menindaklanjuti lebih jauh dari hasil penelitian ini
dengan mengembangkan variabel-variabel bebas yang dapat menigkatkan
kemampuan mengambil keputusan kepala sekolah. Hal ini disebabkan masih ada
faktor lain yang mempengaruhi Kemampuan Mengambil Keputusan.
81
DAFfAR PUSTAKA
Abdul Muin Sibuea, 2003, Statistik Terapan, Diktat, Jurusan Teknik Elektro, FT-Unimed
Bloom, S. Benyamin, George F. Maelaus, Thomas Hasting, 1981, Evaluasi to Improve
Warning, New York, Me. Grow Hill Book Co.
Burhanuddin, 1994, Ana/isis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan,
Jakarta: Bwni Aksara
Cochran dan Williem G, (1991), Teknik Penarikan Sampel, Jakrta: UI Press.
Depdiknas, 2005, Konsep Dasar Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta: Ditjen-Dikdasmen.
Depdiknas, 2005, Manajemen Sekolah, Jakarta: Pusdiklat Pegawai
Depdiknas, 2004, Acuan Operasional Dan lndikator Kinerja Komite Sekolah, Jakarta:
Ditjen Dikdasmen
Depdiknas, 2002, Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 044/U/2002 tentang
Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, Jakarta: Ditjen Dikdasmen.
Depdiknas, 2003, Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasiona/, Jakarta.
Don Hellriegel , 1983, Organizational Behavior, St. Paul, Minn: West Publishing.
Fattah. Nanang dan Ali Mohammad, 2004, Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka
Gibson, 1989, Organisasi (Prilak- Struktu-Proses), Jakarta: Penerbit Erlangga
Hamalik, Oemar, 1991, Perencanaan dan Manajmen Pendidikan, Bandung: Mandar
Maju
Hersey paul and Blanchard Kenneth, 1986, Manajemen Prilaku Organisasi Sumber Daya
Manusia. Terjemahan, Jakarta: Erlangga
Jarmanto, 1983, Kepemimpinan Sebagai Ilmu dan Seni, Yogyakarta: Liberty.
Jeffrey Pfeffer , 1978, The Micropolitics of Organization, Marshfield, mass: Pitman
Publishing
82
John Dewey, 1933, How We Think, Boston: Heat
Kusmin, 2003, "Kontribusi Pengetahuan Manajemen Peninglcatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS) Dan Kemampuan Supervisi Terhadap Kemampuan Pengambi/an
Keputusan Kepa/a SLTP Negeri Di Kabupaten Deli Serdang. "
Masykur Wiratmo, 1996, Pengantar Kewiraswastaan, BPFE, Yogyakarta.
Nurkolis, 2003, Manajemen Berbasis Sekolah,
J~
Grasindo.
Poerwadarminta, WJS, 1986, Kamus Umum Bahasa /donesia, Jakarta: balai Pustaka
Purwanto, 1991, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Samsi Ibnt4 1995, Pengambilan Keputusan dan Sitem /nformasi, Jakarta: Bumi Aksara
Siagian S.P, 1986, Eksekutifyang Effektif, Jakarta: Gunung Agung
Siagian,S.P, 1995, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara
Siagian,S.P, 1997, Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan, Jakarta: Toko Gunung
Agung
Silalahi Ulber, 2002, Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen, Bandung: Mandar Maju
Simanjutntak, Sorta, 1990, Profesi Guru, Medan: FPMIPA IKIP Medan
Sudjana, 1983, Teknik Ana/isis Regresi dan Korelasi, Bandung: Tarsito.
Sudjana, 1989, Metode Statistika, Edisi Ke-Lima, Bandung: Tarsito.
Sukchan Yasin, 1989, Kamus Lengkap Bahasa Indoonesia, Jakarta: Putra Karya
Tampubolon, et-all , 1990, Suatu Studi Tentang Hubungan Penguasan Teori Piano Dengan
Penguasaan Praktek dari Mahasiswa Program D-Ill Seni Musik Jurusan
Sendra Tasik FBS IKIP Medan, Penelitian, Medan, Lembaga Penelitian IKIP
Medan.
Tilaar, H.A.R., 1999, Manajemen Pendidikan Nasional, Bandung: Rosdakarya
Victor H Vroom dan Phillip Yetton , 1973, Leadership and Decision Making, Pittsburg:
university of Pittsburg Press.
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data penelitian basil analisis melalui instrument yang merupakan
penjabaran dari indikator setiap variabel, maka diperoleh kesimpulan - kesimpulan yang
dapat digeneralisasikan, yaitu :
1. Penguasaan Manajemen Berbasis Sekolah mempunyai bubungan yang positif dengan
Kemampuan Mengambil Keputusan. Hal ini ditunjukkan oleh basil penelitian yang
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat Penguasaan Manajemen Berbasis Sekolah
Kepala Sekolah maka semakin tinggi pula Kemampuan Mengambil Keputusan
sebagai kepala sekolah.
2. Peran Serta Komite Sekolah mempunyai bubungan yang positif dengan Kemampuan
Mengambil Keputusan. Hal ini ditunjukkan oleb basil penelitian yang menyatakan
bahwa semakin baik Peran Serta Komite Sekolah maka semakin baik pula
Kemampuan Mengambil Keputusan sebagai kepala sekolah.
Hubungan kedua variabel Pen~
Manajemen Berbasis Sekolah dan Peran Serta
Komite Sekolah yang dilakukan secara bersama-sama menunjukkan basil positif
terhadap Kemampuan Mengambil Keputusan. Hal ini ditunjukkan oleb basil
penelitian yang menyatakan bahwa semakin tinggi Penguasaan Manajemen Berbasis
Sekolah dan Peran Serta Komite Sekolah, maka sernakin tinggi dan semakin baik
76
77
pula Kemampuan Mengambil Keputusan yang dilakuk:an oleh Kepala SD se Kota
Binjai.
B. lmplikasi
Kemampuan Mengambil Keputusan yang dilakukan oleh Kepala SD se Kota
Binjai adalah keberhasilan atau prestasi kerja kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi,
tugas, dan kewajiban dalam mengelola lembaga yang dipimpinnya dengan segenap
kemampuannya serta penuh rasa tanggung jawab untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan dan kemajuan
sebuah sekolah pada hakikatnya tidak tergantung pada kemewahan fisik, fasilitas dan
sarana yang tersedia, akan tetapi lebih tergantung pada Penguasaan Manajemen Berbasis
Sekolah oleh kepala sekolah itu sendiri. Bagaimanapun bagusnya kualitas sumberdaya,
fasilitas dan sarana sekolah tidak akan berarti apabila kepala sekolah tidak memiliki
Kemampuan Mengambil Keputusan yang efektif dan efisien.
Implikasi dari keseluruhan hasil penelitian ini adalah untuk meningkatkan
Kemampuan Mengambil Keputusan kepala sekolah dasar se kota Binjai, dapat dilakukan
dengan meningkatkan Penguasaan Manajemen Berbasis Sekolah dan Peran Serta Komite
Sekolah. Implikasi-implikasi yang sesuai dengan hasil penelitian dapat dikemukakan
dengan uraian sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisis deskriptif tehadap masing-masing variabel yang diteliti
Kemampuan Mengambil Keputusan, Penguasaan Manajemen Berbasis Sekolah
78
dan Peran Serta Komite Sekolah diketahui bahwa rata-rata nilai dari ketiga
variable dapat dikatakan tinggi, oleh karena itu upaya untuk meningkatkan ketiga
kegiatan tersebut masih diperlukan. Peningkatan dapat dilakukan melalui
pelatihan/pendidikan, penataran kepala sekolah, terutama yang berkaitan dengan
kemampuan pengambilan keputusan yang diarahkan kepada kebutuhan setiap
daerah, sehinga terkesan tidak dipaksakan dalam menjalankan tugas yang
diemban.
2. Kuatnya hubungan antara Penguasaan Manajemen Berbasis Sekolah dan Peran
Serta Komite Sekolah secara bersama-sama terhadap Kemampuan Mengambil
Keputusan kepala sekolah mempunyai kontribusi sebesar 25,59 %. Hal ini
menunjukkan bahwa masih terdapat 74,41 % aspek pendukung Kemampuan
Mengambil Keputusan yang belum dijelaskan dalam penelitian ini. Artinya agar
tercapai hasil yang optimal dalam Kemampuan Mengambil Keputusan tidak dapat
dilakukan hanya dengan Penguasaan Manajemen Berbasis Sekolah dan Peran
Serta Komite Sekolah, tetapi masih terdapat sejumlah komponen lain yang turut
membentuk atau mendukung terciptanya Kemampuan Mengambil Keputusan
yang tinggi. Dan komponen-komponen lain tersebut juga harus dipelajari dan
dipahami oleh para kepala sekolah dalam meningkatkan Kemampuan Mengambil
Keputusan yang dilakukannya.
3. Secara sendiri-sendiri, kadar hubungan masing - masing varabel bebas dengan
variabel terikat hampir sama. Hubungan antara Penguasaan Manajemen Berbasis
Sekolah dengan Kemampuan Mengambil Keputusan menunjukkan hasil yang
79
lebih tinggi, sedangkan hubungan Peran Serta Komite Sekolah dengan
Kemampuan
Mengambil
Keputusan yang
lebih rendah.
Kenyataan
ini
memberikan infonnasi bahwa pada umumnya kepala sekolah kurang mampu
meningkatkan atau memotivasi komite sekolah, sehingga kontribusinya lebih
rendah. Untuk itu kepala sekolah harus sesering mungkin memotivasi komite
sekolah dan juga kepada sesama kepala sekolah dalam kaitannya menambah
pengalaman berhadapan dengan orang lain baik sebagai bawahan maupun sebagai
rekan sejabatan. Meningkatkan Peran Serta Komite Sekolah dapat dilakukan
dengan selalu beradaptasi dengan lingkungan kerja maupun di luar kerja,
sehingga terbiasa menerima, mendengar segala keluhan yang dihadapi masyarakat
sekitar sekolah.
C. Saran Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan dan implikasi yang telah
dipaparkan, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut :
1. Dalam rangka meningkatkan kemampuan mengambil keputusan Kepala Sekolah
perlu ditingkatkan penguasaan tentang manajemen berbasis sekolah.
2. Kepala sekolah hendaknya lebih memberikan kesempatan kepada setiap anggota
komite sekolah untuk mengamati segala jenis kegiatan sekolah dalam rangka
meningkatkan kemampuannya mengambil keputusan.
80
3. Untuk mengimbangi perkembangan di era globalisasi sudah saatnya fasilitas dan
sarana sekolah dilengkapi dengan bekerja sama pada komite sekolah, terutama
bagi sekolah dipinggiran dan juga sekolah swasta.
4. Bagi para peneliti, untuk menindaklanjuti lebih jauh dari hasil penelitian ini
dengan mengembangkan variabel-variabel bebas yang dapat menigkatkan
kemampuan mengambil keputusan kepala sekolah. Hal ini disebabkan masih ada
faktor lain yang mempengaruhi Kemampuan Mengambil Keputusan.
81
DAFfAR PUSTAKA
Abdul Muin Sibuea, 2003, Statistik Terapan, Diktat, Jurusan Teknik Elektro, FT-Unimed
Bloom, S. Benyamin, George F. Maelaus, Thomas Hasting, 1981, Evaluasi to Improve
Warning, New York, Me. Grow Hill Book Co.
Burhanuddin, 1994, Ana/isis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan,
Jakarta: Bwni Aksara
Cochran dan Williem G, (1991), Teknik Penarikan Sampel, Jakrta: UI Press.
Depdiknas, 2005, Konsep Dasar Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta: Ditjen-Dikdasmen.
Depdiknas, 2005, Manajemen Sekolah, Jakarta: Pusdiklat Pegawai
Depdiknas, 2004, Acuan Operasional Dan lndikator Kinerja Komite Sekolah, Jakarta:
Ditjen Dikdasmen
Depdiknas, 2002, Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 044/U/2002 tentang
Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, Jakarta: Ditjen Dikdasmen.
Depdiknas, 2003, Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasiona/, Jakarta.
Don Hellriegel , 1983, Organizational Behavior, St. Paul, Minn: West Publishing.
Fattah. Nanang dan Ali Mohammad, 2004, Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka
Gibson, 1989, Organisasi (Prilak- Struktu-Proses), Jakarta: Penerbit Erlangga
Hamalik, Oemar, 1991, Perencanaan dan Manajmen Pendidikan, Bandung: Mandar
Maju
Hersey paul and Blanchard Kenneth, 1986, Manajemen Prilaku Organisasi Sumber Daya
Manusia. Terjemahan, Jakarta: Erlangga
Jarmanto, 1983, Kepemimpinan Sebagai Ilmu dan Seni, Yogyakarta: Liberty.
Jeffrey Pfeffer , 1978, The Micropolitics of Organization, Marshfield, mass: Pitman
Publishing
82
John Dewey, 1933, How We Think, Boston: Heat
Kusmin, 2003, "Kontribusi Pengetahuan Manajemen Peninglcatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS) Dan Kemampuan Supervisi Terhadap Kemampuan Pengambi/an
Keputusan Kepa/a SLTP Negeri Di Kabupaten Deli Serdang. "
Masykur Wiratmo, 1996, Pengantar Kewiraswastaan, BPFE, Yogyakarta.
Nurkolis, 2003, Manajemen Berbasis Sekolah,
J~
Grasindo.
Poerwadarminta, WJS, 1986, Kamus Umum Bahasa /donesia, Jakarta: balai Pustaka
Purwanto, 1991, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Samsi Ibnt4 1995, Pengambilan Keputusan dan Sitem /nformasi, Jakarta: Bumi Aksara
Siagian S.P, 1986, Eksekutifyang Effektif, Jakarta: Gunung Agung
Siagian,S.P, 1995, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara
Siagian,S.P, 1997, Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan, Jakarta: Toko Gunung
Agung
Silalahi Ulber, 2002, Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen, Bandung: Mandar Maju
Simanjutntak, Sorta, 1990, Profesi Guru, Medan: FPMIPA IKIP Medan
Sudjana, 1983, Teknik Ana/isis Regresi dan Korelasi, Bandung: Tarsito.
Sudjana, 1989, Metode Statistika, Edisi Ke-Lima, Bandung: Tarsito.
Sukchan Yasin, 1989, Kamus Lengkap Bahasa Indoonesia, Jakarta: Putra Karya
Tampubolon, et-all , 1990, Suatu Studi Tentang Hubungan Penguasan Teori Piano Dengan
Penguasaan Praktek dari Mahasiswa Program D-Ill Seni Musik Jurusan
Sendra Tasik FBS IKIP Medan, Penelitian, Medan, Lembaga Penelitian IKIP
Medan.
Tilaar, H.A.R., 1999, Manajemen Pendidikan Nasional, Bandung: Rosdakarya
Victor H Vroom dan Phillip Yetton , 1973, Leadership and Decision Making, Pittsburg:
university of Pittsburg Press.