Pengaruh Ekstrak Etanol Pegagan (Centella Asiatica) Terhadap Proses Belajar dan Memori Mencit Jantan Galur Swiss Webster Dengan Maze Learning Box.

(1)

Universitas Kristen Maranatha iv

ABSTRAK

Pengaruh Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica)

Terhadap Proses Belajar dan Memori Mencit Jantan

Galur Swiss Webster dengan Maze Learning Box

Andri Suratman, 2006. Pembimbing utama : Pinandojo Djojosoewarno, dr. DRS. AIF

Pembimbing pendamping : Lusiana Darsono, dr. M. Kes

Pegagan (Centella asiatica) adalah tanaman obat yang banyak terdapat di Benua Asia termasuk Indonesia, yang mempunyai efek dalam biosintesa dan peningkatan level neurotransmiter saraf otak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol pegagan terhadap proses belajar dan memori mencit jantan galur Swiss Webster.

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap yang bersifat komparatif. Cara kerja, tiga kelompok mencit, masing-masing berjumlah 10 mencit umur 7 minggu. Selama 8 hari, kelompok I diberi EEP D1, kelompok II diberi EEP D2, dan kelompok III diberi suspensi CMC 1%. Pada hari ke-4 dilakukan orientasi, kemudian mencit dipuasakan 18 jam sebelum dilakukan test pada hari ke-5. Pada hari ke-5, test dilakukan 3x dan diamati waktu tempuh mencit (detik) dari start box sampai mencapai pellet di goal area dengan menggunakan stop watch. Catat waktu tempuh mencit (detik). Pada hari ke-6, 7, dan 8 dilakukan test seperti pada hari ke-5. Hitung rerata waktu tempuh kelompok mencit bandingkan hasilnya antar kelompok mencit. hasilnya. Analisis data menggunakan

One WayANOVA dengan α = 0,05, dilanjutkan dengan test Tukey

Hasil penelitian ini didapatkan urutan tercepat waktu tempuh mencit (detik) dari

start box sampai mencapai pellet di goal area maze learning box adalah kelompok I ( 69.60” ), kelompok II ( 120.90”) dan kelompok III ( 151.30”).

Kesimpulan penelitian ini, ekstrak etanol pegagan meningkatkan proses belajar dan memori mencit jantan galur Swiss Webster.


(2)

Universitas Kristen Maranatha v

ABSTRACT

The Influence Of Ethanol Extract Pegagan (Centella asiatica)

For Learning And Memory In Male Mice Swiss Webster Groove

With Maze Learning Box

Andri Suratman, 2006. Main Supervisor : Pinandojo Djojosoewarno, dr. DRS. AIF Assistant Supervisor : Lusiana Darsono, dr. M. Kes

Pegagan is a medical plant that much found in Asia anclude Indonesia. Since Sanskirt time, pegagan has been used as skin medicine, neuron attack and to improve the blood circulation. Futhermore, in India it is used for treating memory and concentration trouble.

The purpose of this research is knowing the influence of ethanol extract pegagan for learning and memory male mice Swiss Webster Groove.

The prospective experimental research uses complete randomized design (RAL). The procedure, there was prepared 3 group of mice, each of group countain 10 mice with 7 weeks old. For 8 day, the first group was given EEP D1 orally, the second was injected orally with EEP D2 and third group was injected orally with feeding 18 hours before the test at 5th day. At 5th day, test is conduction 3 times and observe the mice’s travel time from start box until goal area using stop watch. Note the mice’s travel time. At 6th, 7th, 8th day conducting the test similar with 5th day. Average time of each group was courted and compare with the result of each group. The data was analysized by One Way ANOVA with α = 0,05, continue with test Tukey.

From his research, result was given raise of the fastest time starting from first group (69.60” ), second group ( 120.90”) and third the group ( 151.30”).

The conclution of this research, ethanol extract pegagan influence enchance learning and memory of male mice Swiss Webster Groove.


(3)

Universitas Kristen Maranatha vi

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PERNYATAAN MAHASISWA... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

PRAKATA... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR GRAFIK... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...2

1.3 Maksud dan Tujuan...2

1.4 Kegunaan Penelitian...2

1.4.1 Kegunaan akademis ...2

1.4.2 Kegunaan praktis...2

1.5 Kerangka Pemikiran dan hipótesis...3

1.5.1 Kerangka Pemikiran...3

1.5.2 Hipotesis...3

1.6 Metodologi Penelitian ...3


(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Belajar dan Memori...5

2.1.1. Belajar ...5

2.1.2. Memori...5

2.2. Neurotransmiter...9

2.3 Hipokampus dan Amigdala maze learning box...10

2.3.1. Hipokampus ...10

2.3.2. Amigdala ...12

2.4 Pegagan ...14

2.4.1. Taksonomi...14

2.4.2. Nama lain pegagan ...15

2.4.3. Jenis-jenis pegagan...16

2.4.4. Kandungan zat aktif ...18

2.5. Maze Learning...20

2.5.1. Sejarah Maze learning...20

2.5.2. Organ-organ pengindera yang berperan...21

2.5.3. Model maze faktor dalam proses belajar...22

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat-alat Penelitian... 24

3.2 Bahan-bahan Penelitian... 25

3.3 Persiapan Penelitian ... 25

3.4 Metode Penelitian...24

3.4.1 Desain Penelitian...25

3.4.2 Metode Penarikan Sampel...25

3.4.3 Variabel Perlakuan dan Respon ...26

3.4.4 Prosedur Penelitian...26


(5)

Universitas Kristen Maranatha viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan...28

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian...34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 35

5.2 Saran... 35

DAFTAR PUSTAKA... 36

LAMPIRAN... 38


(6)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Rerata waktu tempuh kelompok I (400 mg/KgBB) ...28

Tabel 4.2. Rerata waktu tempuh kelompok II (800 mg/KgBB)...29

Tabel 4.3. Rerata waktu tempuh kelompok III (kontrol negatif) ...30

Tabel 4.4. Hasil uji ANAVA...32


(7)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Hipokampus ...11

Gambar 2.2. Amigdala ...13

Gambar 2.3. Daun pegagan yang berbentuk ginjal ...18

Gambar 2.4 .Struktur kimiawi kandungan zat aktif pegagan ...19

Gambar 2.5. Hampton Maze Learning Box ...23

Gambar 2.6. Maze berbentuk huruf T ...23


(8)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Perkembangan waktu mencapai goal area setiap kelompok mencit...31 Grafik 4.1. Perbandingan rerata waktu setiap kelompok mencit ...31


(9)

Universitas Kristen Maranatha xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar hasil identifikasi jenis pegagan ...38

Lampiran 2. Lembar prosedur dan peralatan ekstraksi pegagan...39

Lampiran 3. Lembar penghitungan dosis...40

Lampiran 3. Data lengkap hasil percobaan ...41


(10)

38

LAMPIRAN


(11)

39

PROSEDUR DAN PERALATAN EKSTRAKSI PEGAGAN

Simplisia yang sudah kering dan halus (sudah digiling) di timbang untuk mendapatkan berat bersih.(Berat bersih 2,1 Kg).

Serbuk simplisia tersebut dimasukkan ke dalam wadah simplisia pada alat ekstraksi sejenis ekstraktor dengan perbandingan 1 : 5.

Prosesnya dilakukan secara kontinyu hingga senyawa dalam simplisia telah terekstraksi secara merata / sempurna selama 4 jam dengan setting suhu maksimal 50oC.

Ekstrak tersebut disaring dan ditampung dalam botol serta disimpan dengan baik.

Hasil ekstraksi cair dipekatkan menggunakan alat evaporator. Hasil ekstrak kental atau kering dikemas dalam wadah yang kering (dalam botol segel).


(12)

40

PENGHITUNGAN DOSIS PEGAGAN

Dosis 400 mg/Kg BB

(http: // www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query,fcgi?db=Pubmed)

Untuk BB mencit = 27 gr, maka EEP D1 yang ditimbang adalah :

• 400 mg/ 1000 gr = X mg/ 27 gr

• X = 10.8 mg EEP/ 0,5 ml CMC 1 %

Kemudian masing-masing mencit diberi 0,5 ml suspensi EEP D1 per oral.

Dosis 800 mg/Kg BB

(http: // www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query,fcgi?db=Pubmed)

Untuk BB mencit = 27 gr, maka EEP D2 yang ditimbang adalah :

• 800 mg/ 1000 mg = X mg/ 27 gr

• X = 21.6 mg EEP / 0,5 ml CMC 1 %

Kemudian masing-masing mencit diberi 0,5 ml suspensi EEP D2 per oral.

Kontrol negatif BB mencit = 27 mg ;


(13)

41

DATA LENGKAP HASIL PENELITIAN

Dosis 400 mg/KgBB

Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari 8

Mencit

I II III I II III I II III I II III 1 41 42 125 65 36 52 51 132 62 36 34 79

2 62 45 54 40 53 52 27 55 63 23 33 55

3 54 59 107 42 82 118 30 103 275 28 149 110 4 132 98 136 55 106 124 80 75 130 83 41 172 5 62 46 41 35 21 165 72 73 123 26 55 118

6 57 57 19 41 52 25 13 22 69 33 80 70

7 35 39 32 72 85 110 32 26 30 - - -

8 60 40 51 43 80 202 21 43 119 60 26 95 9 101 63 44 41 106 100 23 69 45 50 58 137 10 58 35 89 34 63 70 39 183 228 24 40 121

Dosis 800 mg/KgBB

Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari 8

Mencit

I II III I II III I II III I II III

1 50 76 290 21 25 46 10 37 42 141 43 340

2 52 41 46 61 85 141 74 153 264 218 657 277 3 167 359 92 250 156 326 257 450 387 198 370 486

4 86 63 54 41 56 87 29 56 87 39 92 108

5 64 63 73 43 79 96 31 45 69 36 88 98

6 70 38 112 37 9 82 115 155 273 36 75 204

7 75 97 79 52 86 57 100 218 62 74 82 271

8 128 53 72 38 35 51 37 104 161 82 304 165

9 90 31 68 50 27 111 18 49 35 84 38 113


(14)

42

Kontrol Negatif

Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari 8

Mencit

I II III I II III I II III I II III

1 60 82 148 45 60 117 38 116 141 257 185 120 2 63 53 48 62 55 74 112 106 198 65 90 116 3 133 71 125 61 101 104 24 64 218 94 133 227

4 60 42 16 73 37 43 40 50 35 80 197 245

5 100 65 127 80 125 228 147 398 135 55 53 60 6 97 70 305 76 96 118 28 70 499 56 628 202 7 124 119 217 45 50 113 47 50 57 75 70 80 8 89 311 511 629 621 234 436 171 222 654 501 544 9 120 61 133 52 116 143 75 165 374 120 154 262 10 51 40 79 96 118 129 150 170 490 240 391 251


(15)

43

HASIL PENGHITUNGAN STATISTIK

One Way ANOVA

Descriptives

RATA-RATA

10 69,60 19,455 6,152 55,68 83,52 45 102

10 120,90 72,692 22,987 68,90 172,90 59 301

10 151,30 95,360 30,156 83,08 219,52 69 403

30 113,93 75,865 13,851 85,61 142,26 45 403

400 mg 800 mg kontrol neg Total

N MeanStd. DeviationStd. ErrorLower BoundUpper Bound 5% Confidence Interval f

Mean

MinimumMaximum

Test of Homogeneity of Variances

RATA-RATA

2,050 2 27 ,148

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA

RATA-RATA

34102,467 2 17051,233 3,467 ,046

132805,4 27 4918,719

166907,9 29

Between Groups Within Groups Total

Sum of


(16)

44

Post Hoc Test

Homogeneous Subsets

Multiple Comparisons

Dependent Variable: RATA-RATA Tukey HSD

-51,300 31,365 ,248 -129,07 26,47

-81,700* 31,365 ,038 -159,47 -3,93

51,300 31,365 ,248 -26,47 129,07

-30,400 31,365 ,602 -108,17 47,37

81,700* 31,365 ,038 3,93 159,47

30,400 31,365 ,602 -47,37 108,17

(J) KELOMPO 800 mg kontrol negatif 400 mg kontrol negatif 400 mg 800 mg (I) KELOMPO 400 mg 800 mg kontrol negati Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. Lower BoundUpper Bound

95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level. *.

RATA-RATA Tukey HSDa

10 69,60

10 120,90 120,90

10 151,30 ,248 ,602 KELOMPOK 400 mg 800 mg kontrol negatif Sig.

N 1 2

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.


(17)

45

RIWAYAT HIDUP

Nama : Andri Suratman

NRP : 0310058

Tempat dan tanggal lahir : Ciamis, 30 Desember 1985

Alamat : Jl. Tunjung Sari Rt.02/02 No.131 Ciamis 46211 Riwayat Pendidikan

• SDN 1 Cipaku, Ciamis, lulus tahun 1997

• SMPN 2 Cipaku, Ciamis, lulus tahun 2000

• SMUN 1 Ciamis, Ciamis, lulus tahun 2003,

• Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung 2003-sekarang.


(18)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan tanaman sebagai ramuan tradisional merupakan budaya tradisi pengobatan untuk kesehatan yang telah diturunkan secara turun-temurun dari nenek moyang suatu suku bangsa. Oleh karena itu, tanaman obat asli Indonesia perlu digali dan dilestarikan sebagai aset bangsa. Beberapa tahun terakhir ini, kira-kira sejak krisis moneter, tahun 1998, banyak masyarakat yang beralih ke pengobatan tradisional. Salah-satu penyebabnya karena pengobatan modern mengalami kenaikan dalam segi biaya. Selain itu, semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk kembali memanfaatkan potensi alam, memacu perkembangan penelitian pengobatan tradisional di Indonesia ( Endah L., M. M. Herminati, Y. Hety I., 2003)

Salah-satu jenis tanaman obat tradisional yang potensial untuk dikembangkan yaitu pegagan (Centella asiatica). Jenis tanaman liar ini banyak tumbuh diperkebunan, ladang, tepi jalan, maupun kebun. Tumbuhan hijau yang menjalar di permukaan tanah ini berasal dari Asia Tropik, termasuk Indonesia, India, Cina, Jepang dan Australia. Oleh karenanya, pegagan mudah dijumpai dan tumbuh diberbagai tempat di Indonesia. Sejak zaman Sansekerta, pegagan telah digunakan untuk obat kulit, gangguan saraf, dan memperbaiki peredaran darah. Di masyarakat sendiri tumbuhan ini banyak digunakan sebagai obat demam, tonik, diuretik, anti bakteri, anti spasma, anti inflamasi, hipotensi dan insektisid. Bahkan di India, pegagan digunakan untuk mengatasi kesulitan konsentrasi dan ingatan pada penderita dementia. Pegagan juga dilaporkan bisa meningkatkan fungsi kognisi dan pola perilaku anak yang menderita retardasi mental. Oleh karena itu, pengaruh pegagan terhadap proses belajar dan memori perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, sehingga bukan tidak mungkin jika pegagan bisa menjadi solusi alternatif sebagai tonikum otak


(19)

Universitas Kristen Maranatha 2

yang mudah diperoleh dan dikembangkan ( Endah L., M. M. Herminati, Y. Hety I., 2003).

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica) (EEP) meningkatkan proses belajar dan memori mencit.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui manfaat pegagan terhadap proses belajar dan memori mencit

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui manfaat pegagan sebagai obat tonikum otak.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan Akademis :

Memberikan informasi ilmiah dalam Ilmu Farmakologi khususnya mengenai pegagan sebagai tanaman obat yang bisa meningkatkan proses belajar dan memori.

Kegunaan Praktis :

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat pegagan sebagai tanaman obat alternatif tonikum otak.


(20)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Kerangka Pemikiran

Pegagan mengandung zat glikosida triterpine (asiaticoside) yang meningkatkan biosintesis dan kadar neurotransmiter yang berperan dalam meningkatan proses belajar dan memori seperti asetilkolin, noradrenalin, serotonin dan dopamin di hipokampus dan amigdala.

Premis-premis :

1. Pegagan mengandung zat glikosida triterpine (asiaticoside) ( Endah L., M. M. Herminati, Y. Hety I., 2003).

2. Triterpine (asiaticoside) mempengaruhi biosintesis dan meningkatan kadar neurotransmiter asetilkolin, noradrenalin, serotonin dan dopamin di hipokampus dan amigdala (http://www.neuroanatomy.org/2005/018_023.pdf).

3. Neurotransmiter asetilkolin, noradrenalin, serotonin dan dopamin berperan dalam

meningkatan proses belajar dan memori

(http://www.neuroanatomy.org/2005/018_023.pdf).

Hipotesis

Pegagan meningkatkan proses belajar dan memori.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap yang bersifat komparatif. Data yang diamati adalah waktu tempuh mencit (detik) dari start box sampai mencapai pellet di goal area maze learning box. Analisis data dengan One WayANOVA, α = 0,05, dilanjutkan dengan test Tukey


(21)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Universitas Kristen Maranatha pada bulan Maret - Juli 2006.


(22)

Universitas Kristen Maranatha 35

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

Ekstrak etanol pegagan meningkatkan proses belajar dan memori mencit jantan Galur Swiss Webster.

5.2 Saran

• Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dosis yang lebih bervariasi untuk mengetahui dosis efektif dan dosis toksik pegagan.

• Untuk bisa melihat efek pegagan yang lebih akurat perlu dilakukan pemberian dosis yang lebih lama dan test maze learning lebih banyak.

• Diperlukan penelitian uji klinis lebih lanjut terhadap manusia agar bisa digunakan sebagai tonikum otak.


(23)

35 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Robert S. W, Harold S. 1938. Maze learning. Experimental Psychology. 1th ed. New York. p. 614-20

S. M. Lumbantobing. 2005. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental, Edisi 7. Jakarta : Balai Peneerbit FK UI. h. 177

Endah L., M. M. Herminati, Y. Hety I. 2003. Pegagan Meningkatkan Daya Ingat, Membuat Awet Muda, Menurunkan Gejala Stress, Meningkatkan Stamina. Edisi 1. Jakarta : Penebar Swadaya. h. 1-14

Dorland, W. A. Newman. 2002. In : Huriawati H., dkk. Editors. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29, Jakarta : EGC. h. 16, 1187, 1318

Guyton & Hall. 1997. Korteks serebri : fungsi intelektual otak dan proses belajar dan mengingat. In Irawati S. Editor. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, Jakarta : EGC. h. 706-14, 721, 922-6, 940-2.

Ganong, W. F. 1999. Buku ajar fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC . h. 767-8, 909-26

Chatterjee TK, Chakraborty A, Pathak M, Sengupta GC, 1992., Effect of Extract Centella asiatica in rats.,

http://www.neuroanatomy.org/2005/018_023.pdf, 25 Desember 2005 O’Keefe J., Nadel L., 1978, Hippocampus as a cognitive map.,

http://www.neuroanatomy.org/2005/018_023.pdf, 25 Desember 2005

Maren S., 1999., Long Term Potentiation In Amygdala ; A Mechanism For Emotional Learning And Memory.,

http://www.neuroanatomy.org/2005/018_023.pdf, 25 Desember 2005

http://www.plants.usda.gov/cgi_bin/plant_profile.cgi?symbol=CEAS, 20 Februari 2006

http:// www.depdiknas.go.id/jurnal/30.html, 30 Juni 2006 http:// www.M-web.com, 12 Juni 2006


(24)

Universitas Kristen Maranatha 36

http:// www.en.wikipedia.org/wiki/Amygdala, 6 Juni 2006 http:// www.en.wikipedia.org/wiki/Hippocampus, 6 Juni 2006 http:// www.en.wikipedia.org/wiki/Asiaticoside, 6 Juni 2006


(1)

Universitas Kristen Maranatha 2

yang mudah diperoleh dan dikembangkan ( Endah L., M. M. Herminati, Y. Hety I., 2003).

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica) (EEP) meningkatkan proses belajar dan memori mencit.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui manfaat pegagan terhadap proses belajar dan memori mencit

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui manfaat pegagan sebagai obat tonikum otak.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan Akademis :

Memberikan informasi ilmiah dalam Ilmu Farmakologi khususnya mengenai pegagan sebagai tanaman obat yang bisa meningkatkan proses belajar dan memori.

Kegunaan Praktis :

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat pegagan sebagai tanaman obat alternatif tonikum otak.


(2)

3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Kerangka Pemikiran

Pegagan mengandung zat glikosida triterpine (asiaticoside) yang meningkatkan biosintesis dan kadar neurotransmiter yang berperan dalam meningkatan proses belajar dan memori seperti asetilkolin, noradrenalin, serotonin dan dopamin di hipokampus dan amigdala.

Premis-premis :

1. Pegagan mengandung zat glikosida triterpine (asiaticoside) ( Endah L., M. M. Herminati, Y. Hety I., 2003).

2. Triterpine (asiaticoside) mempengaruhi biosintesis dan meningkatan kadar neurotransmiter asetilkolin, noradrenalin, serotonin dan dopamin di hipokampus dan amigdala (http://www.neuroanatomy.org/2005/018_023.pdf).

3. Neurotransmiter asetilkolin, noradrenalin, serotonin dan dopamin berperan dalam

meningkatan proses belajar dan memori

(http://www.neuroanatomy.org/2005/018_023.pdf). • Hipotesis

Pegagan meningkatkan proses belajar dan memori.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap yang bersifat komparatif. Data yang diamati adalah waktu tempuh mencit (detik) dari start box sampai mencapai pellet di goal area maze learning box. Analisis data dengan One WayANOVA, α = 0,05, dilanjutkan dengan test Tukey memakai SPSS software versi 13.0.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Universitas Kristen Maranatha pada bulan Maret - Juli 2006.


(4)

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

Ekstrak etanol pegagan meningkatkan proses belajar dan memori mencit jantan Galur Swiss Webster.

5.2 Saran

• Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dosis yang lebih bervariasi untuk mengetahui dosis efektif dan dosis toksik pegagan.

• Untuk bisa melihat efek pegagan yang lebih akurat perlu dilakukan pemberian dosis yang lebih lama dan test maze learning lebih banyak.

• Diperlukan penelitian uji klinis lebih lanjut terhadap manusia agar bisa digunakan sebagai tonikum otak.


(5)

35 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Robert S. W, Harold S. 1938. Maze learning. Experimental Psychology. 1th ed. New York. p. 614-20

S. M. Lumbantobing. 2005. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental, Edisi 7. Jakarta : Balai Peneerbit FK UI. h. 177

Endah L., M. M. Herminati, Y. Hety I. 2003. Pegagan Meningkatkan Daya Ingat, Membuat Awet Muda, Menurunkan Gejala Stress, Meningkatkan Stamina. Edisi 1. Jakarta : Penebar Swadaya. h. 1-14

Dorland, W. A. Newman. 2002. In : Huriawati H., dkk. Editors. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29, Jakarta : EGC. h. 16, 1187, 1318

Guyton & Hall. 1997. Korteks serebri : fungsi intelektual otak dan proses belajar dan mengingat. In Irawati S. Editor. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, Jakarta : EGC. h. 706-14, 721, 922-6, 940-2.

Ganong, W. F. 1999. Buku ajar fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC . h. 767-8, 909-26

Chatterjee TK, Chakraborty A, Pathak M, Sengupta GC, 1992., Effect of Extract Centella asiatica in rats.,

http://www.neuroanatomy.org/2005/018_023.pdf, 25 Desember 2005

O’Keefe J., Nadel L., 1978, Hippocampus as a cognitive map.,

http://www.neuroanatomy.org/2005/018_023.pdf, 25 Desember 2005

Maren S., 1999., Long Term Potentiation In Amygdala ; A Mechanism For Emotional Learning And Memory.,

http://www.neuroanatomy.org/2005/018_023.pdf, 25 Desember 2005

http://www.plants.usda.gov/cgi_bin/plant_profile.cgi?symbol=CEAS, 20 Februari 2006

http:// www.depdiknas.go.id/jurnal/30.html, 30 Juni 2006


(6)

36

http:// www.en.wikipedia.org/wiki/Amygdala, 6 Juni 2006

http:// www.en.wikipedia.org/wiki/Hippocampus, 6 Juni 2006

http:// www.en.wikipedia.org/wiki/Asiaticoside, 6 Juni 2006


Dokumen yang terkait

Uji Efek Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.) Pada Mencit Jantan

10 101 81

Uji Aktivitas Penghambatan Pembentukan Batu Ginjal (Anti Nefrolitiasis) Ekstrak Etanol dari Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) pada Tikus Putih Jantan

0 61 88

UJI DAYA ANTIPIRETIK INFUSA HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS.

1 17 20

Perbandingan Efek Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Murbei (Morus alba L.) dan Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) pada Mencit Swiss Webster.

0 5 33

Perbandingan Efek Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L.) dan Ekstrak Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) Sebagai Antipiretik Pada Mencit Galur Swiss Webster.

0 1 22

Efek Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella Asiatica (L).Urban) Pada Variasi Dosis Hipnotik Terhadap Penurunan Koordinasi Motorik Mencit Betina Galur Swiss Webster.

0 0 27

Pengaruh Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella Asiatica (L).Urban) Pada Dosis Hipnotik Terhadap Penurunan Aktivitas Lokomotor Mencit Betina Galur Swiss Webster.

0 1 24

Pengaruh Infusa Daun Pepaya (Caricae Folium) Terhadap Proses Belajar dan Memori Pada Mencit Jantan Galur Swiss Webster Dengan Maze Learning Box.

1 2 28

Pengaruh Variasi Jenis Coklat Terhadap Proses Belajar dan Memori mencit Betina Galur Swiss Webster Dengan Metode Maze Learning Box.

0 0 23

Efek Susu DHA (Docosa Hexaenoic Acid) dan Non DHA Pada Proses Belajar dan Memori Mencit Jantan Galur Swiss Webster Dengan Maze Learning.

0 0 24