Peranan Penerapan Rencana Persediaan Barang Dagang Dalam Meningkatkan Laba di PT "S" (Studi Kasus Pada Perusahaan Sepatu di Bandung).
i
ABSTRAK
Pada perusahaan dagang, persediaan barang memegang peranan yang penting, sebab perusahaan bisa bertahan atau tidak bergantung kepada kelancaran arus barang yang dijualnya. Barang yang tidak lancar perputarannya akan menyebabkan biaya persediaan yang tinggi sehingga laba yang dihasilkan akan berkurang. Sementara persediaan barang dagang yang kurang akan menyebabkan larinya konsumen ke tempat lain dan perusahaan merugi. Untuk itulah penulis tertarik meneliti lebih lanjut peranan penerapan rencana persediaan yang digunakan perusahaan agar persediaan barang dagang dapat meningkatkan laba perusahaan.
Metode yang digunakan ialah metode kualitatif dan penelitian ini bersifat menjelajah dalam bentuk studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi kuesioner, pengamatan langsung dan juga bertanya kepada pemilik perusahaan (Pak “X” dan Ibu “Y”) dan beberapa orang yang bekerja di perusahaan tersebut. Pengkajian dokumen juga dilakukan.
Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya persediaan barang dagang yang optimal akan meningkatkan laba perusahaan. Juga rencana yang tepat dapat membuat perusahaan terorganisasi secara baik.
Penullis menyarankan agar pengusaha bersifat selektif dalam memilih pemasok agar barang yang dihasilkan lebih berkualitas dan juga mengeluarkan model-model terbaru.
(2)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK . ………... i
KATA PENGANTAR ……… ii
DAFTAR ISI……… v
DAFTAR LAMPIRAN ……….. viii
BAB I : PENDAHULUAN ………. 1
1.1. Latar Belakang ……….. 1
1.2. Identifikasi Masalah ………... 2
1.3. Tujuan Penelitian ……… 3
1.4. Kegunaan Penelitian ……….. 3
1.5. Kerangka Pemikiran ……….. 4
1.6. Metode Penelitian ……….. 6
1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ……… 7
2.1. Pengertian Peranan ……… 7
2.1.1. Pengertian Efektivitas ……….. 8
2.2. Persediaan ……….. 8
2.2.1. Definisi Persediaan ……… 8
2.2.2. Definisi Persediaan Barang Dagang ………... 9
2.2.3. Manfaat Persediaan ……….. 9
2.2.4. Fungsi Persediaan ………. 10
2.2.5. Kebijakan Persediaan ……… 11
2.3. Biaya Persediaan ……… 12
2.3.1. Definisi Biaya ………... 12
2.3.2. Macam-macam Biaya Persediaan ……… 13
2.3.3. Sistem Pencatatan Biaya Persediaan ……… 15
(3)
vi
2.4. Pengendalian Biaya Persediaan ………... 18
2.4.1. Definisi Pengendalian Biaya ………. 18
2.4.2. Pengendalian Persediaan ……….. 19
2.4.3. Tujuan Pengendalian Persediaan ……….. 19
2.4.4. Manfaat Pengendalian Persediaan ……… 20
2.4.5. Teknik-teknik Pengendalian Persediaan ……… 21
2.4.6. Prasyarat Pengendalian Persediaan ……….. 22
2.5. Anggaran Pembelian Barang Dagang ……… 23
2.5.1. Kegunaan Anggaran Pembelian Barang Dagang ………. 23
2.5.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi penyusunan anggaran Pembelian 23 2.6. Laba ……… 25
2.6.1. Pengertian Laba ……… 25
2.6.2. Jenis-Jenis Laba ……… 26
2.6.3. Tujuan Perhitungan Laba ………. 27
2.6.4. Menetapkan Tujuan Laba ……… 27
2.7. Hubungan Strategi Persediaan Barang Dagang dengan Maksimumnya Laba ………... 28
2.8. Akuntansi ……….. 30
2.9. Akuntansi Biaya ………... 32
2.9.1. Pengertian Akuntansi Biaya ………. 32
2.9.2. Tujuan Pokok dari Akuntansi Biaya ……….. 33
BAB III : OBJEK, SUBJEK DAN METODE PENELITIAN …………... 34
3.1. Metode Penelitian ………. 34
3.1.1. Metode Peneliatian yang dipakai ………... 34
3.1.2. Metode Pengumpulan Data ……….. 35
3.2. Objek dan Subjek Penelitian ……….. 37
3.3. Teknik Pengumpulan Data dan Langkah Penelitian ………. 37
(4)
vii
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ……… 40
4.1. Hasil Penelitian ……….. 40
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ………. 40
4.1.2. Struktur Organisasi ……… 41
4.1.3. Uraian Tugas ……… 43
4.1.4. Proses Produksi ………. 51
4.1.5. Langkah Pembuatan Produk ………. 51
4.1.6. Mesin yang digunakan ………. 52
4.2. Pembahasan ……….... 53
4.2.1. Perhitungan Biaya Sepatu ……… 53
4.2.2. Upah Karyawan ………. 54
4.3. Prosedur Seleksi dan Evaluasi Pemasok ……… 55
4.4. Hasil Kuesioner ………. 56
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ..……… ……….. 63
5.1. Kesimpulan ……… 63
5.2. Saran ……… 64
DAFTAR PUSTAKA ………. 65
LAMPIRAN ………. 67
(5)
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar 1. Mesin Pon ……… 67
Gambar 2. Mesin Embos ……….. 67
Gambar 3. Mesin Sisit ……….. 68
Gambar 4. Mesin Jahit ………. 68
Gambar 5. Mesin Press ……….... 69
Gambar 6. Mesin Oven ……….... 69
Gambar 7. Keadaan Pabrik ……….. 70
Gambar 8. Membersihkan Sepatu ……… 70
Contoh Surat Pesanan ……….. 71
Contoh Puchase Order ………. 72
Contoh Kontra Bon ……….. 73
Contoh Surat Jalan ………... 74
Contoh Berdasarkan Surat Pesanan ……….. 75
Kuesioner Kabag. Keuangan ... 76
Kuesioner Kabag. Penjualan ... 78
Kuesioner Kabag. Pembelian ... 80
Kuesioner Kabag. Gudang ... 82
Kuesioner Kabag. Administrasi ... 84
Kuesioner Karyawan A ... 86
Kuesioner Karyawan B... 88
(6)
Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN
Gambar 1. Mesin Pon
(7)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 68
Gambar 3. Mesin Sisit
Gambar 4. Mesin Jahit
(8)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 69
Gambar 5. Mesin Press
Gambar 6. Mesin Oven
(9)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 70
Gambar 7. Keadaan Pabrik
Gambar 8. Membersihkan Sepatu
(10)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 71
Contoh Surat Pesanan
(11)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 72
Contoh Purchase Order
(12)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 73
Contoh Kontra Bon
(13)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 74
Contoh Surat Jalan
(14)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 75
Contoh Berdasarkan Surat Pesanan
(15)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 76
(16)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 77
(17)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 78
(18)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 79
(19)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 80
(20)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 81
(21)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 82
(22)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 83
(23)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 84
(24)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 85
(25)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 86
(26)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 87
(27)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 88
(28)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 89
(29)
Lampiran
Universitas Kristen Maranatha 90
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Sawitri Sidarta
Tempat / Tgl Lahir : Jakarta, 20 Agustus 1985 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Budha
Alamat : Jl. Dian Indah Raya Kav.04 Bandung 40222
Telepon : 022-6041248
PENDIDIKAN
1988-1991 : TK. Kristen Nafiri Sion Bandung 1991-1997 : SD. Kristen Nafiri Sion Bandung 1997-2000 : SMP. Kristen Nafisi Sion Bandung 2000-2003 : SMU. Kristen 2 BPK Penabur Bandung 2003-2007 : Universitas Kristen Maranatha Bandung
(30)
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Persediaan barang dalam perusahaan memegang peranan yang berarti demi kelancaran arus perputaran barang. Karena terdiri bermacam jenis barang yang dihasilkan diperlukan departemen-departemen untuk mengatur kesamaan jenis barang.
Masalah yang sering terjadi dalam persediaan ialah tidak tepatnya jumlah barang yang ada dengan jumlah yang benar-benar dibutuhkan pada saat tertentu. Masalah penentuan besarnya persediaan akan berdampak langsung terhadap laba perusahaan. Jumlah persediaan yang terlalu besar akan memperbesar barang cepat rusak, turunnya harga jual, meningkatnya biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, turunnya kualitas, keusangan, dan lain-lain. Sedangkan jumlah persediaan yang terlalu sedikit akan dapat mengakibatkan perusahaan kehilangan sebagian dari konsumennya, karena barang yang hendak dibeli tidak tersedia, dan menimbulkan kesan yang kurang baik bagi perusahaan.
Untuk mengendalikan persediaan diperlukan anggaran serta suatu strategi untuk menentukan besarnya pembelian barang dagang, agar barang dagang yang dipesan bisa tepat sesuai dengan yang dibutuhkan. Pengedalian persediaan melalui pembuatan anggaran pembelian, maka biaya yang dikeluarkan untuk setiap barang
(31)
Bab I, Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 2
dapat diminimumkan, sehingga harga pokok menjadi rendah. Walaupun sudah ditambah dengan biaya pemasaran laba yang dihasilkan akan meningkat dan perusahaan dapat menjalankan usahanya untuk jangka waktu yang panjang.
Persediaan bagi perusahaan merupakan salah satu harta lancer yang memiliki nilai terbesar dalam neraca dan sangat mempengaruhi laba perusahaan. Berdasarkan berbagai fenomena yang diuraikan diatas maka penulis berkeinginan untuk dapat melakukan penelitian mengenai :
PERANAN
PENERAPAN
RENCANA
PERSEDIAAN
BARANG DAGANG DALAM MENINGKATKAN LABA di PT”S”
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin timbul sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan rencana persediaan barang dagang dalam meningkatkan laba?
2. Apakah pengendalian persediaan barang dagang dapat dilaksanakan dengan efektif?
3. Bagaimana penerapan persediaan barang dagang agar dapat mengendalikan pasar?
(32)
Bab I, Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 3
1.3
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah-masalah yang telah didefinisikan di atas, maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menilai penerapan rencana persediaan barang dagang dalam meningkatkan laba
2. Untuk mengetahui keefektifan pengendalian persediaan barang dagang
3. Untuk mengetahui penerapan persediaan barang dagang agar dapat mengendalikan pasar
1.4
Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi pihak-pihak yang memerlukan, antara lain:
1. Pengembangan ilmu
Penulis sangat mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan yang berguna untuk menambah khazanah ilmu akuntansi yang berkaitan dengan praktek serta realita di lapangan.
2. Perkembangan Penelitian
Penulis mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat membantu rekan-rekan peneliti yang lain yang akan mengadakan penenlitian dalam bidang akuntansi biaya. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi
(33)
Bab I, Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 4
dan menjadi bahan perbandingan dan pada akhirnya penelitian yang dilakukan oleh rekan peneliti lainnya akan menghasilkan suatu temuan yang berguna.
3. Kegunaan praktis
a. Perusahaan tempat meneliti, penulis berharap hasil penelitian yang terdapat di
dalam skripsi ini dapat memberi informasi kepada PT.”S”, di dalam memecahkan permasalahan yang ada.
b. Perusahaan lain yang sejenis, penulis juga berharap hasil penelitian dapat
membantu perusahaan lain yang sejenis dalam memahami persediaan barang dalam meningkatkan laba.
c. Masyarakat, penulis berharap penelitian ini juga dapat membantu pemahaman
masyarakat luas terhadap kegunaan persediaan barang dalam meningkatkan laba.
1.5
Kerangka Pemikiran
Setiap organisasi memiliki pola kegiatan dan jenis usaha yang berbeda serta memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan utama perusahaan dagang ialah memperoleh laba yang optimal. Selain itu, perusahaan juga berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para konsumennya. Dengan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat timbulah persaingan yang semakin meningkat antar perusahaan dagang yang sejenis. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, pihak manajemen perusahaan harus terus meningkatkan kualitas pelayannya baik dalam hal kualitas produk maupun harga.
(34)
Bab I, Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 5
Fungsi persediaan barang dagang memiliki arti yang sangat penting seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah sebelumnya bahwa selain merupakan proses awal dari suatu kegiatan dagang, persediaan ini juga akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan selanjutnya. Tanpa adanya fungsi persediaan yang memadai, maka perusahaan akan dihadapkan pada risiko bahwa pada suatu saat mungkin akan mengalami gangguan, misalnya tidak tersedianya barang dagang dalam proses jual beli berarti perusahaan akan mengalami kerugian. Oleh karena itu kegiatan persediaan barang dagang harus mendapat perhatian yang sunguh-sungguh dari pihak manajemen perusahaan dalam menjalankan aktivitas perusahaan.
Dalam perusahaan yang kompetitf, persediaan merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan perusahaan. Dengan menjual produk yang berkualitas baik dari perusahaan dagang yang berkualitas, maka perusahaan diharapkan dapat memuaskan keinginan konsumen, sehingga memungkinkan perusahaan untuk terus bertahan dalam pasar tersebut.
Dengan adanya pengendalian dan perencanaan yang baik saja belumlah cukup untuk memaksimumkan laba. Dewasa ini banyak perusahaan dagang khususnya perusahaan dagang perorangan atau keluarga menambahkan persediaan barang untuk memaksimumkan laba.
(35)
Bab I, Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 6
1.6 Metode Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan penulis ialah metode penelitian kualitatif berbentuk studi kasus yang bersifat eksplorarif. Penulis melakukan pengumpulan data atau fakta di perusahaan melalui kegiatan kerja lapangan, berupa pengamatan, wawancara, dan pengkajian dokumen yang kemudian diolah untuk disajikan dan dianalisis sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan serta memberikan saran.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT. ”S” yang bergerak dibidang sepatu yang berlokasi di Bandung. Waktu penelitian dimulai dari bulan April - Juni 2007 sampai akhirnya skripsi ini selesai.
(36)
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian, pengamatan serta wawancara yang telah dilakukan pada PT.”S” melalui data yang diperoleh dari kuesioner dan wawancara yang telah dilakukan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan adanya persediaan barang dagangan yang optimal akan meningkatkan laba perusahaan, saat permintaan memuncak maka persediaan barang dagang akan mencukupi kebutuhan para konsumen dan meningkatkan laba. Sehingga pesanan akan langsung dikirim ke toko-toko langganan. Jadi tidak perlu lama menunggu produksi sekitar 2 minggu, baru barang dikirim.
2. Dengan adanya rencana persediaan barang dagangan membuat pengiriman lebih cepat dan efektif.
3. Perusahaan juga harus memperhatikan trend saat ini, agar dalam memproduksi sepatu tidak akan ketinggalan jaman.
4. Perusahaan menggunakan proses manual dan juga komputerisasi sehingga lebih mudah dalam mengecek persediaan.
(37)
Bab V, Kesimpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha 64
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka untuk perbaikan dan peningkatan perusahaan terutama dalam hal persediaan barang dagang dan pembelian bahan baku, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Lebih teliti dalam memilih pemasok agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas.
2. Mengeluarkan model baru lebih cepat dibandingkan toko-toko sepatu yang lain.
(38)
Universitas Kristen Maranatha 65
DAFTAR PUSTAKA
Andreas Bintoro.1999. Mengenal Penelitian Kualitatif. Media Komunikasi
Maranatha : 1-5
Andreas Bintoro.2001. Pengantar Penulisan Ilmiah. Wawasan Tridharma 12 : 11-16
Carter K.William dan Usry.F.Milton.2005. Akuntansi Biaya. Edisi Ketigabelas. Jilid Kedua. Jakarta : Salemba Empat.
Dyckman, Dukes, Davis, 1999, Intermediate Accounting, diterjemahkan : Ali Munir, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Teori Akuntansi. Ed. Revisi., Cet.7. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hartanto, 1981, Akuntansi untuk Usahawan, Edisi Kelima, Jakarta : FE Universitas Indonesia.
Horngren, Charles T.; Foster, George.; and Srikant M. Datar. 1997. Cost
Accounting : A Managerial Emphasis. 10thEdition. New Jersey : Prentice – Hall, Inc.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta
Mardiasmo, 1994 Akuntansi Biaya : Penentuan Harga Pokok Produksi, Andi Offset, Yogyakarta.
(39)
Universitas Kristen Maranatha 66
Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Edisi kelima. Yogyakarta : Penerbit STIE YKPN.
Moleong, Lexy J.. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Niswonger, Rollin; Warren, Carl S; Reeve, James M; Fees, Philip E. 1999.
Accounting Nineteenth Edition. South – Western College Publishing.
Supriyono.1993. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta
Pembuatan Keputusan. Edisi ke-2, Yogyakarta : BPFE.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Wilson, James D. and John B. Campbell, 1991, Controllership : The Work of The
Managerial Accountant, diterjemahkan : Tjintjin Fenix Tjendera, Edisi Ketiga,
Erlangga, Jakarta.
Usry, Milton F. and Lawrence H. Hammer, 1991, Cost Accounting : Planning and
Control. Edisi Kesepuluh, diterjemahkan : Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo,
(1)
Bab I, Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 5
Fungsi persediaan barang dagang memiliki arti yang sangat penting seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah sebelumnya bahwa selain merupakan proses awal dari suatu kegiatan dagang, persediaan ini juga akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan selanjutnya. Tanpa adanya fungsi persediaan yang memadai, maka perusahaan akan dihadapkan pada risiko bahwa pada suatu saat mungkin akan mengalami gangguan, misalnya tidak tersedianya barang dagang dalam proses jual beli berarti perusahaan akan mengalami kerugian. Oleh karena itu kegiatan persediaan barang dagang harus mendapat perhatian yang sunguh-sungguh dari pihak manajemen perusahaan dalam menjalankan aktivitas perusahaan.
Dalam perusahaan yang kompetitf, persediaan merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan perusahaan. Dengan menjual produk yang berkualitas baik dari perusahaan dagang yang berkualitas, maka perusahaan diharapkan dapat memuaskan keinginan konsumen, sehingga memungkinkan perusahaan untuk terus bertahan dalam pasar tersebut.
Dengan adanya pengendalian dan perencanaan yang baik saja belumlah cukup untuk memaksimumkan laba. Dewasa ini banyak perusahaan dagang khususnya perusahaan dagang perorangan atau keluarga menambahkan persediaan barang untuk memaksimumkan laba.
(2)
Bab I, Pendahuluan
6
1.6 Metode Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan penulis ialah metode penelitian kualitatif berbentuk studi kasus yang bersifat eksplorarif. Penulis melakukan pengumpulan data atau fakta di perusahaan melalui kegiatan kerja lapangan, berupa pengamatan, wawancara, dan pengkajian dokumen yang kemudian diolah untuk disajikan dan dianalisis sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan serta memberikan saran.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT. ”S” yang bergerak dibidang sepatu yang berlokasi di Bandung. Waktu penelitian dimulai dari bulan April - Juni 2007 sampai akhirnya skripsi ini selesai.
(3)
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian, pengamatan serta wawancara yang telah dilakukan pada PT.”S” melalui data yang diperoleh dari kuesioner dan wawancara yang telah dilakukan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan adanya persediaan barang dagangan yang optimal akan meningkatkan laba perusahaan, saat permintaan memuncak maka persediaan barang dagang akan mencukupi kebutuhan para konsumen dan meningkatkan laba. Sehingga pesanan akan langsung dikirim ke toko-toko langganan. Jadi tidak perlu lama menunggu produksi sekitar 2 minggu, baru barang dikirim.
2. Dengan adanya rencana persediaan barang dagangan membuat pengiriman lebih cepat dan efektif.
3. Perusahaan juga harus memperhatikan trend saat ini, agar dalam memproduksi sepatu tidak akan ketinggalan jaman.
4. Perusahaan menggunakan proses manual dan juga komputerisasi sehingga lebih mudah dalam mengecek persediaan.
(4)
Bab V, Kesimpulan dan Saran 64
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka untuk perbaikan dan peningkatan perusahaan terutama dalam hal persediaan barang dagang dan pembelian bahan baku, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Lebih teliti dalam memilih pemasok agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas.
2. Mengeluarkan model baru lebih cepat dibandingkan toko-toko sepatu yang lain.
(5)
Universitas Kristen Maranatha 65
DAFTAR PUSTAKA
Andreas Bintoro.1999. Mengenal Penelitian Kualitatif. Media Komunikasi
Maranatha : 1-5
Andreas Bintoro.2001. Pengantar Penulisan Ilmiah. Wawasan Tridharma 12 : 11-16
Carter K.William dan Usry.F.Milton.2005. Akuntansi Biaya. Edisi Ketigabelas. Jilid Kedua. Jakarta : Salemba Empat.
Dyckman, Dukes, Davis, 1999, Intermediate Accounting, diterjemahkan : Ali Munir, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Teori Akuntansi. Ed. Revisi., Cet.7. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hartanto, 1981, Akuntansi untuk Usahawan, Edisi Kelima, Jakarta : FE Universitas Indonesia.
Horngren, Charles T.; Foster, George.; and Srikant M. Datar. 1997. Cost
Accounting : A Managerial Emphasis. 10thEdition. New Jersey : Prentice – Hall, Inc.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta
Mardiasmo, 1994 Akuntansi Biaya : Penentuan Harga Pokok Produksi, Andi Offset, Yogyakarta.
(6)
66
Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Edisi kelima. Yogyakarta : Penerbit STIE YKPN.
Moleong, Lexy J.. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Niswonger, Rollin; Warren, Carl S; Reeve, James M; Fees, Philip E. 1999.
Accounting Nineteenth Edition. South – Western College Publishing.
Supriyono.1993. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta
Pembuatan Keputusan. Edisi ke-2, Yogyakarta : BPFE.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Wilson, James D. and John B. Campbell, 1991, Controllership : The Work of The
Managerial Accountant, diterjemahkan : Tjintjin Fenix Tjendera, Edisi Ketiga,
Erlangga, Jakarta.
Usry, Milton F. and Lawrence H. Hammer, 1991, Cost Accounting : Planning and
Control. Edisi Kesepuluh, diterjemahkan : Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo,