PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK MATERI PENGOPERASIAN SOFTWARE PENGOLAH GAMBAR DIGITAL.
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT
TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN
MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK MATERI PENGOPERASIAN
SOFTWARE PENGOLAH GAMBAR DIGITAL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Komputer
Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI
Oleh Febriandi
060184
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Febriandi, 2013
PENERAPAN METODE
COOPERATIVE LEARNING
TIPE
STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
(STAD)
BERBANTUAN MULTIMEDIA DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN TIK MATERI PENGOPERASIAN
SOFTWARE
PENGOLAH GAMBAR DIGITAL
Oleh Febriandi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Febriandi 2013
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT
TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN
MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK MATERI PENGOPERASIAN
SOFTWARE PENGOLAH GAMBAR DIGITAL
(Penelitian Terhadap Siswa Kelas X Jurusan Multimedia di SMK Yapari Aktripa Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)
Oleh Febriandi
060184
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I
Drs. H. Eka Fitrajaya Rahman, MT NIP. 196402141990031003
Pembimbing II
Eddy Prasetyo Nugroho, MT NIP. 197505152008011014
Mengetahui:
Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer Fakultas Pendidikan Matematika dan Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Enjang Ali Nurdin, M. Kom NIP. 1967 1121 1991 0110 01
(4)
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT
TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN
MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK MATERI PENGOPERASIAN
SOFTWARE PENGOLAH GAMBAR DIGITAL
Febriandi NIM. 060184
Pembimbing I : Dr. H. Eka Fitrajaya Rahman, MT Pembimbing II : Eddy Prasetyo Nugroho, MT
Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung Tahun 2013
ABSTRAK
Penelitian ini menginvestigasi mengenai penggunaan metode cooperative
learning tipe STAD (Student Team Achievement Division) berbantuan multimedia
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK materi software pengolah gambar digital (adobe potoshop). Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain Quasi Experimen-Nonequivalent Pretest Posttest
Design. Penelitian ini melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes hasil belajar. Bentuk dari tes hasil belajar ini berupa 30 soal pilihan ganda dan materi pelajaran yang digunakan adalah desain grafis kelas X SMK jurusan multimedia yaitu adobe photoshop. Tes ini dilakukan pada saat awal dan akhir pelajaran berupa pretest dan postest. Data dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan independent t-test dalam program SPSS 16.0 untuk windows. Hasil perhitungan kuantitatif dalam penelitian ini menunjukan hasil Asymp. Sig./ asymptotic significance (p) dari kelas eksperimen dan kelas control lebih kecil dari 0.05 (p=0.008<0.05). hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode cooperative learning tipe STAD (Student Team Achievement Division) berbantuan multimedia dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK materi software pengolah gambar digital (adobe potoshop). Dengan demikian peneliti menganjurkan kepada para peneliti selanjutnya untuk mengadakan penelitian mengenai penggunaan metode cooperative learning tipe STAD (Student Team Achievement Division) dalam ruang lingkup materi lainnya seperti corel draw, jaringan computer, dan lainnya yang berhubungan dengan materi TIK.
(5)
Febriandi, 2013
USING COOPERATIVE LEARNING METHOD NAMELY STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) WITH MULTIMEDIA
AS TEACHING AID IN IMPROVING STUDENTS’ LEARNING ABILITY
IN ICT OF DIGITAL IMAGE PROCESSING SOFTWARE SUBJECT
Febriandi NIM. 060184
Pembimbing I : Dr. H. Eka Fitrajaya Rahman, MT Pembimbing II : Eddy Prasetyo Nugroho, MT
Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung Tahun 2013
ABSTRACT
This study investigates at using cooperative learning method namely STAD (Student Team Achievement Division) with media as teaching aid in improving students’ learning ability in ICT of digital image processing software subject (adobe Photoshop). The study employed quasi experimental design namely nonequivalent pretest posttest design. The study involved two classes as the participants which are experimental group and control group. The data of the study were obtained through an achievement test instrument. The test of this study was in the form of multiple choice with 30 questions which covers graphic design course (adobe Photoshop) for grade X of vocational high school students majoring multimedia major. This test was given at the beginning in the form of pretest and the last one was posttest which was conducted at the end of the research. Meanwhile, data obtained were analyzed using independent t-test in SPSS 16.0 for Windows.The quantitative finding of the study shows that significance value is lower than 0.05, (p=0.008<0.05), which indicates that cooperative learning method STAD (Student Team Achievement Division) with media as teaching aid can improve students’ learning ability in ICT of digital image processing software subject (adobe Photoshop). Furthermore, it is highly recommended for further researchers to conduct the research about using cooperative learning method namely STAD (Student Team Achievement Division) in other materials such as corel draw, computer networking, and another materials which related to ICT subject.
(6)
Febriandi, 2013
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Hipotesis... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Belajar ... 7
B. Motivasi Belajar ... 8
C. Pengertian Hasil Belajar... 9
D. Cooperative Learning ... 11
E. Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi ... 16
F. Media Pembelajaran... 17
(7)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Pengembangan Media ... 34
B. Metode Dan Desain Penelitian ... 35
C. Populasi Dan Sampel ... 37
D. Prosedur Penelitian ... 38
E. Teknik Pengumpulan Data ... 44
1. Pengumpulan Data ... 44
2. Instrumen Penelitian ... 44
F. Teknik Analisis Data ... 45
1. Uji Validitas ... 45
2. Uji Reliabilitas ... 47
3. Uji Daya Pembeda ... 48
4. Uji Indeks Kesukaran ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Media ... 54
B. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Pretes dan Postes ... 60
C. Analisis Dan Hasil Penelitian ... 70
D. Pembahasan ... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 82
B. Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 85 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(8)
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas).
Sudah seharusnya pendidikan didesain guna memberikan pemahaman serta meningkatkan hasil belajar peserta didik (siswa). Hasil belajar siswa di sekolah sering diindikasikan dengan permasalahan belajar dari siswa tersebut dalam memahami materi. Indikasi ini dimungkinkan karena faktor belajar siswa yang kurang efektif, bahkan siswa sendiri tidak merasa termotivasi di dalam mengikuti pembelajaran di kelas, sehingga menyebabkan siswa kurang atau bahkan tidak memahami materi yang bersifat sukar yang diberikan oleh guru tersebut. Brown (2001:88) mengemukakan bahwa ketika materi tersebut bersifat sukar, maka guru sebaiknya menyajikannya dalam aktifitas-aktifitas yang menarik dan menyenangkan.
Dalam hal ini peran seorang guru sebagai pengembang ilmu sangat besar untuk memilih dan melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta didik bukan hanya saja dalam pembelajaran berbasis konvensional. Guru tidak hanya bertugas sebagai orang yang mentransfer ilmu atau penceramah saja, melainkan juga fasilitator yang dapat mengajak siswa untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki siswa itu sendiri.
(9)
Menurut (Dewey : 1940,1966 dalam Gillies dan Adrian F. :2003), Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang melibatkan proses aktif dan dinamis yang berfokus pada pengembangan bakat dan aktifitas sosial siswa ( child-centred) yang meliputi kemampuan komunikasi intrapersonal (komunikasi satu sama lain). Dengan demikian salah satu caranya adalah menerapkan interaksi satu sama lain/bekerjasama dalam kelompok.
Dalam mencapai tujuan pembelajaran yang baik tersebut, maka penerapan model-model mengajar yang mencangkup interaksi dalam kelompok sebaiknya diterapkan oleh guru sehingga dapat mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana dikemukakan oleh (Goleman : 1995 dalam Gillies dan Adrian F. :2003),untuk memperoleh prestasi dan kemampuan akademik siswa, maka siswa hendaknya dapat memiliki kemampuan untuk berinteraksi satu sama lain secara positif.
Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengantisipasi keadaan di atas adalah model pembelajaran cooperative learning yang dipandang bisa menciptakan interaksi yang positif dan terstruktur dalam menciptakan masyarakat belajar. Menurut Gillies dan Adrian F. (2003:19) dalam pembelajaran cooperative learning terkandung nilai-nilai kompetensi sosial, emosional, minat, kemampuan kognitif dan gaya interaksi sehingga dapat tercipta pembelajaran yang baik dan optimal.
Salah satu tipe dari model tersebut adala Student Team Achievement
Divisions (STAD) yang telah dikembangkan dan diteliti secara luas. STAD
merupakan suatu bentuk pembelajaran cooperative learning yaitu pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama memaksimalkan kondisi belajar guna mencapai tujuan belajar. STAD menempatkan siswa dalam diskusi kelompok belajar beranggotakan dua sampai lima orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin dan suku.
Beberapa penelitian sebelumnya mengenai cooperative learning tipe STAD dalam kajian ilmu yang berbeda membuktikan bahwa cooperative learning tipe STAD efektif meningkatkan hasil belajar siswa.
(10)
3
Wulandari dan sukirno (2012) dalam jurnal penelitiannya yang berjudul Penerapan model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD) berbantu media monopoli dalam menigkatkan aktivitas belajar siswa kelas x akutansi 2 SMK Negeri 1 Godean tahun ajaran 2011/2012 menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan Aktivitas Belajar Siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Godean Tahun Ajaran 2011/2012 melalui penerapan model Cooperative
Learning Tipe Student Teams Achievement Division pada Kompetensi Dasar
Menyusun Laporan Rekonsiliasi Bank.hal ini dapat diketahui dari hasil aktivitas belajar secara umum mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II. Sebelum menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD aktivitas Belajar Siswa hanya 39,31%, kemudian pada siklus I sebesar 67,43% dan menjadi 88,06% pada siklus II. Indikator aktivitas Belajar khususnya siswa yang memperhatikan apa yang disampaikan guru mengalami peningkatan dari 68,06% menjadi 94,44%.
Michael (2012) dalam jurnalnya yang berjudul The Effects of the
STAD-Cooperative Learning Method on Student Achievement, Attitude and Motivation in Economics Education membuktikan bahwa penggunaan metode Cooperative Learning STAD secara statistik efektif meningkatkan kemampuan siswa pada
mata pelajaran ekonomi yang ditunjukan oleh data dari paired sample ttest (t= -29.018, p<0,05).
Pramonoadi (2010) dalam jurnalnya yang berjudul Implemtasi Cooperative
Learning Type STAD (Student Teams Achievement Division) dalam
meningkatkan prestasi belajar Matematika yang menunjukan bahwa penggunaan Cooperative Learning Tipe STAD juga efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat diketahui dari kenaikan perolehan nilai rata-rata siswa pada tiga siklus yakni : siklus I rata-rata nilai siswa 69,7 lalu pada siklus II meningkat menjadi 74,5 serta pada siklus terakhir meningkat menjadi 80,2.
(11)
Bedasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe STAD (Student Team Achievement
Division) berbantuan multimedia dalam meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran TIK materi software pengolah gambar digital (Adobe
Photoshop).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengembangan multimedia yang digunakan sebagai alat bantu dalam metode pembelajaran cooperative learning tipe STAD?
2. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa sesudah menggunakan metode cooperative learning tipe STAD (Student Team Achievement
Division) berbantuan multimedia dalam mata pelajaran TIK materi software pengolah gambar digital (Adobe Photoshop)?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengembangkan multimedia yang digunakan sebagai alat bantu dalam metode pembelajaran cooperative learning tipe STAD.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sesudah menggunakan metode cooperative learning tipe STAD (Student Team Achievement
Division) berbantuan multimedia dalam mata pelajaran TIK materi software pengolah gambar digital (Adobe Photoshop).
(12)
5
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah sebagai suatu sistem pendidikan yang mendukung peningkatan kualitas proses belajar dan mengajar di sekolah.
Bagi Siswa
a. Siswa menjadi termotivasi untuk belajar komputer. b. Siswa merasa nyaman belajar komputer di sekolah. c. Siswa lebih mudah menyerap pelajaran.
Bagi Guru
a. Menambah wawasan dan pengetahuan guru tentang pemanfaatan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD sebagai metode pengajaran yang efektif.
b. Guru lebih termotivasi untuk menerapkan strategi pengajaran yang lebih bervariasi, sehingga proses pembelajaran akan lebih menarik. c. Guru mengetahui langkah-langkah penerapan model pembelajaran
cooperative learning tipe STAD di sekolah.
Bagi Sekolah
Memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pendidikan, sehingga dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Bagi Peneliti Lain
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain.
(13)
Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan penulis dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dengan terjun langsung ke lapangan. Sehingga memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan keterampilan meneliti serta ilmu yang mendalam terutama pada bidang yang dikaji.
E. HIPOTESIS
Menurut Nazir (2005), Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian.
Terdapat dua jenis hipotesis dalam penelitian yaitu :
a. Hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y atau adanya perbedaan antara dua kelompok
b. Hipotesis Nol (H0)
Hipotesis yang menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Berdasarkan pada pernyataan diatas maka penelitian ini menggunakan hipotesis alternatif (Ha) yaitu:
“Terdapat peningkatan hasil belajar siswa antara siswa yang menggunakan metode cooperative learning tipe STAD (Student Team
Achievement Division) berbantuan multimedia dibandingkan dengan
siswa yang tidak menggunakan metode cooperative learning tipe STAD (Student Team Achievement Division).”
(14)
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. METODE PENGEMBANGAN MULTIMEDIA
Metode pengembangan media dalam penelitian ini menggunakan daur hidup pengembangan system multimedia dalam pendidikan yang terdiri dari lima tahapan pengembangan, yakni: analisis, desain, pengembangan, implementasi dan penilaian. Munir (2010 : 240). Berikut adalah deskripsi dari kelima tahapan tersebut :
1. Analisis
Tahapan ini merupakan tahap awal dalam pengembangan multimedia dalam menganalisis pengembangan multimedia, maka peniliti melakukan studi literatur dan studi lapangan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Munir (2010 : 241), dalam tahapan ini akan ditetapkan tujuan pengembangan software, baik bagi pelajar, guru dan maupun bagi lingkungan.
2. Desain
Tahap ini menerjemahkan tujuan kedalam sebuah desain yang akan menjadi acuan dalam mengembangkan multimedia pembelajaran. Hasil dari tahapan desain ini adalah, flowchart, dan storyboard dari multimedia pembelajaran.
3. Pengembangan
Menurut Mardika (2008 : 14) tahap ini bertujuan untuk menghasilkan produk awal, dan selanjutnya dites atau dijalankan dalam komputer untuk memastikan apakah hasilnya sesuai dengan yang diinginkan atau tidak. Setelah multimedia diproduksi, selanjutnya akan memasuki tahapan tes berupa validasi ahli, dalam hal ini akan dilaksanakan oleh dosen ahli, dan pakar multimedia. Apabila multimedia belum lolos tahapan tes maka akan diadakan revisi yang akan diujikan kembali sampai dengan memenuhi kriteria untuk lolos tahapan tes.
(15)
Febriandi, 2013 4. Implementasi
Pada tahapan ini berhubungan erat dengan pengguna (user) untuk mengukur media yang dikembangkan tersebut tepat guna dan tepat sasaran. Implementasi pengembangan software pembelajaran disesuaikan dengan model pembelajaran yang diterapkan. Peserta didik dapat menggunakan software multimedia di dalam kelas secara kreatif dan interaktif melalui pendekatan individu atau kelompok (Munir, 2010 : 244).
5. Penilaian
Penilaian disini peranannya adalah sebagai tolak ukur penggunaan media yang dikembangkan dalam metode cooperative learning tipe (STAD) untuk menyampaian materi kepada siswa demi memperoleh tujuan pembelajaran yang maksimal.
B. METODE DAN DESAIN PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen yaitu suatu bentuk metode eksperimen yang ciri utama tidak dilakukan penugasan random, melainkan menggunakan kelompok yang sudah ada
(intact group) yang dalam hal ini adalah kelas biasa yang ada di sekolah (Ali,
1993:140). Alasan tidak dilakukannya penugasan random ini disebabkan siswa-siswa yang berada dalam satu kelas biasanya sudah memiliki kemampuan yang seimbang sehingga jika peneliti membuat kelompok kelas yang baru maka dikhawatirkan suasana alamiah dari kelas tersebut akan hilang.
Dengan demikian peneliti menggunakan dua kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian dimana kelas tersebut sudah tersedia di dalam populasi tersebut. Kedua kelas tersebut adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan perlakuan metode cooperative learning tipe STAD (Student Team Achievement Division) berbantuan multimedia sebanyak 3 kali pertemuan, sementara kelas kontrol tidak mendapatkannya (pembelajaran
(16)
36
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional yang biasa digunakan di sekolah tersebut).
Pada penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat dan variabel moderator. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sudjana (2007:12), yang mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:
Dalam penelitian terdapat dua variabel utama, yakni variabel bebas atau variabel prediktor (independent variable) sering diberi notasi X adalah variabel penyebab atau yang diduga memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain, dan variabel terikat atau variabel respons (dependent variable) sering disebut notasi Y, yakni variabel yang ditimbulkan atau efek dari variabel bebas.
Kemudian dinyatakan oleh Sugiyono (2012:62) terdapat pula variabel moderator dengan pengertian sebagai berikut :
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini disebut juga sebagai variabel independen kedua.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka variabel yang terdapat dalam penelitian ini meliputi: variabel bebas adalah metode cooperative learning tipe STAD (Student Team Achievement Division). Sementara, variabel terikat yaitu kemampuan belajar siswa pada mata pelajaran TIK Materi Adobe Photoshop. Yang terakhir variabel moderator adalah multimedia.
Desain penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah desain
Nonequivalent Pretest Posttest Design, yang merupakan bentuk desain penelitian
dalam metode quasi eksperimen.
Secara bagan, desain yang digunakan pada penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
(17)
Febriandi, 2013
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Pola Nonequivalent Pretest Posttest Design Kelompok Pretest Treatment Posttest
E T1 X T2
K T1 - T2
Keterangan:
E : Kelompok Eksperimen K : Kelompok Kontrol T1 : Tes Awal (Pretest)
T2 : Tes Akhir (Posttest)
X : Perlakuan (Treatment), yaitu penerapan metode cooperative
learning tipe STAD (Student Team Achievement Division)
berbantu media.
(Sugiyono, 2012 : 116)
C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Nazir (2005:271) menyatakan bahwa “populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri yang telah ditetapkan dan sampel adalah bagian dari populasi”. Sedangkan pendapat Surakhmad, W. (2001), mengatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan jumlah orang, objek atau benda yang akan dijadikan penelitian”. Sementara sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010 : 174).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas X SMK YAPARI AKTRIPA Bandung. Penelitian ini menggunakan design penelitian quasi eksperimen yang ciri utamanya adalah tanpa penugasan random dan menggunakan kelompok yang sudah ada (intact group), maka peneliti
(18)
38
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
menggunakan kelompok-kelompok yang sudah ada sebagai sampel. Jadi peneliti tidak mengambil sampel secara individu tetapi dalam bentuk kelas. Alasan tidak dilakukannya penugasan random ini disebabkan siswa-siswa yang berada dalam satu kelas biasanya sudah memiliki kemampuan yang seimbang sehingga jika peneliti membuat kelompok kelas yang baru maka dikhawatirkan suasana alamiah dari kelas tersebut akan hilang. Dengan demikian, sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelas X1 sebagai kelas ekperimen dan X2 sebagai kelas kontrol.
D. PROSEDUR PENELITIAN
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
1) Tahap persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi: a) Studi Pendahuluan/Observasi Awal
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal yang terjadi di sekolah tersebut, hal ini meliputi materi pembelajaran, data nilai siswa, metode mengajar yang digunakan, mengetahui keadaan siswa yang akan dijadikan sampel penelitian, mengetahui proses pembelajaran, mengetahui kendala apa saja yang terjadi pada proses pembelajaran serta melihat kondisi sarana dan prasarana dengan cara observasi dan wawancara.
b) Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian Kegiatan ini berbarengan dengan studi pendahuluan/observasi. c) Studi Literatur
Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan dan solusi yang akan dikaji.
(19)
Febriandi, 2013
Dilakukan untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.
e) Menentukan RPP dan skenario pembelajaran
Kegiatan ini dilakukan untuk menyesuaikan materi pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD (Student Team
Achievement Divison) berbantuan multimedia.
f) Menentukan sampel penelitian
Kegiatan ini dilakukan untuk menentukan sampel yang akan diuji. g) Membuat dan menyusun instrumen penelitian
Dilakukan sebagai alat bantu dalam memperoleh data-data penelitian. Insrumen penelitian berbentuk tes soal pilihan ganda.
h) Menganalisis, mengevaluasi dan menjudgement instrumen soal Kegiatan ini dilakukan oleh ahli materi yang berkompeten di bidangnya. Kemudian menentukan soal yang layak untuk dijadikan instrumen penelitian.
i) Membuat surat izin penelitian Kegiatan ini bertujuan supaya tertib administrasi kepada pihak sekolah.
j) Menghubungi pihak sekolah dan melakukan konsultasi dengan guru mata pelajaran desain grafis.
k) Menyiapkan alat dan bahan
Selain menyiapkan materi dan media pembelajaran juga mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu laptop dan proyektor/infocus.
l) Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian
Sebelum melakukan penelitian pada subjek, dilakukan analisis uji coba instrumen yang bertujuan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen ini. Analisis uji coba instrumen ini diujikan pada subjek yang identik dengan sampel penelitian. Analisis uji coba instrumen ini dilakukan pada siswa yang telah belajar materi ini sebelumnya, pada hal ini diujikan pada siswa kelas X jurusan multimedia di SMKN 2 Cimahi.
(20)
40
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
m) menghitung hasil analisis uji coba instrumen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan instrumen soal tersebut.
2) Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi: a. Kelas Eksperimen
1) Memberikan tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan kognitif siswa mengenai materi yang akan dipelajari sebelum diberi perlakuan (treatment).
2) Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menerapkan metode
cooperative learning tipe STAD (Student Team Achievement Divison) berbantu media pada kegiatan pembelajaran sebanyak tiga
kali pertemuan.
Langkah-langkah pembelajaran kelas eksperimen: a. Kegiatan Awal
Fase 1 Guru Siswa
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran mengenai software photoshop dan memotivasi siwa
Siswa diharapkan bisa memahami dan
menerapkan kepada dirinya bahwa dirinya mampu memahami dan
menggunakan photoshop, kegunaan photoshop, dan mampu membuat salah satu karya dari photoshop
Fase 2 Guru Siswa
Menyajikan Informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan ajar
Siswa memahami dan mengerti perbedaan antar grafis berbasis bitmap dan grafis berbasis vektor b. Kegiatan Inti
Fase 3 Guru Siswa
Mengorganisasi siswa
kedalam kelompok-kelompok belajar
Guru membimbing siswa dalam membentuk suatu kelompok
Siswa membentuk 1 kelompok terdiri dari 4 orang
Fase 4 Guru Siswa
(21)
Febriandi, 2013
bekerja dan belajar kelompok-kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka, dan guru memperhatikan kelompok mana yang benar-benar bekerjasama dan mengajari temen mereka yang tidak mengerti mengenai photoshop
karya dengan
menggunakan aplikasi photoshop dan anggota kelompok saling bekerja sama, dan membantu teman 1 kelompok yang tidak mengerti mengenai photoshop menjadi mengerti
c. Kegiatan Akhir
Fase Guru Siswa
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil
belajar siswa tentang materi atau tugas yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Siswa mengumpulkan tugas/mempresentasikan hasil tugas kelompok
Fase 6 Guru Siswa
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar indivindu dan kelompok
Siswa/kelompok
mendapatkan penghargaan atas hasil mereka saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
b. Kelas Kontrol
1) Memberikan tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan kognitif siswa mengenai materi yang akan dipelajari sebelum diberi perlakuan (treatment).
2) Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menerapkan metode ceramah/konvensional pada kegiatan pembelajaran sebanyak tiga kali pertemuan.
Langkah-langkah pembelajaran kelas kontrol:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan. c. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.
d. Guru menyampaikan materi menggunakan metode konvensional. e. Setelah guru selesai memberikan materi, selanjutnya guru
(22)
42
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
ke depan dan menguji siswa sesuai dengan materi yang telah diajarkan.
f. Guru membuat kesimpulan.
3) Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengukur kemampuan kognitif siswa setelah diberi perlakuan (treatment).
Setelah data terkumpul, lalu dilakukan pengolahan data untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh model pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar kognitif siswa.
3) Tahap Akhir
Kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir meliputi:
a. Mengolah dan menganalisis instrumen tes (data hasil pretest dan
posttest) masing-masing kelompok antara sebelum diberi perlakuan
dengan setelah diberi perlakuan untuk melihat dan menentukan apakah terdapat peningkatan hasil belajar kognitif siswa atau tidak. b. Membandingkan peningkatan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.
(23)
Febriandi, 2013
4) Diagram Prosedur Penelitian
Agar alur penelitian terlihat jelas dan mudah dibaca, maka dibuat diagram alur penelitiannya.
Prosedur Penelitian
Studi Pendahuluan/ Observasi Awal
Menentukan sekolah
Studi Literatur & KTSP
Penyusunan RPP
Menentukan sampel penelitian
Menyusun instrumen penelitian soal
dan media
Judgement instrumen soal dan media
Uji coba instrumen soal
Hitung hasil analisis instrumen soal
Instrumen akhir
Pretes
Pembelajaran menggunakan metode konvensional
(Kelas Kontrol)
Metode cooperative learning tipe stad (Student Team Achievement Divison) berbantu macromedia flash.
Postes
Hasil
Analisis data
(24)
44
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes hasil belajar. Bentuk dari tes hasil belajar ini berupa 30 soal pilihan ganda dan materi pelajaran yang digunakan adalah desain grafis kelas X SMK jurusan multimedia yaitu materi adobe photoshop. Tes ini dilakukan pada saat awal dan akhir pelajaran berupa pretest dan postest.
Dasar kompetensi kejuruan multimedia yang digunakan:
Standar Kompetensi : Menggabungkan gambar 2D kedalam sajian multimedia KompetensiDasar : Menggunakan perangkat lunak pengolah gambar digital
Langkah langkah penyusunan instrumen tes adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan berdasarkan spektrum kurikulum SMK jurusan multimedia.
2. Membuat kisi kisi soal berdasarkan pokok bahasan yang digunakan. 3. Menjugment soal pada 2 dosen ahli
4. Menjugment media pada 1 dosen ahli
5. Membuat media berdasarkan pokok bahasan yang digunakan.
6. Menguji cobakan soal tes pada siswa kelas X jurusan multimedia 2 di SMKN 2 Cimahi.
7. Hitung/analisis hasil uji coba soal tes.
8. Menggunakan soal yang valid dalam penelitian.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. (Arikunto, 1998:149).
(25)
Febriandi, 2013
Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk mendapat data berupa tes. Tes diberikan untuk mengukur atau mengetahui kemampuan kognitif siswa terhadap materi yang diajarkan.
Pada penelitian ini, tes yang digunakan terbagi ke dalam dua macam tes, yaitu:
1. Pretes : Tes yang dilakukan sebelum diberikan perlakuan. 2. Postes : Tes yang dilakukan setelah diberikan perlakuan.
Tipe tes yang akan diberikan berupa tes objektif pilihan ganda. Tes objektif pilihan ganda digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa pada materi. Tes ini hanya mencakup ranah kognitif C1 (Ingatan), C2 (Pemahaman), dan C3 (Penerapan).
Sebelum diujikan pada sampel yang sesungguhnya instrumen tes diuji dulu tingkat kevalidannya pada 2 dosen ahli lalu diujicobakan pada siswa yang identik dengan subjek penelitian, setelah itu hitung kevalidan soal tersebut apabila valid/memenuhi syarat maka lanjut ke penelitian yang sesungguhnya.
Adapun cara/teknik pengolahan data analisis uji coba instrumen penelitian setelah diperoleh data penelitian dari hasil tes siswa yang identik dengan subjek penelitian.
F. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Uji Validitas
Suatu alat evaluasi dikatakan valid atau sah jika alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. (Suherman, 2003:102). Oleh karena itu untuk mengetahui instrumen penelitian ini valid atau tidak maka dilakukan analisis validitas empirik untuk mengetahui validitas tiap butir soal.
Untuk menghitung koefisien validitas tes, dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi produk momen memakai angka kasar (raw score), yaitu:
(26)
46
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
(Arikunto, 2009:72)
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi (koefisien validitas)
n : Jumlah Subjek
Σx : Jumlah skor setiap butir soal (jawaban yang benar). Σx2
: Jumlah kuadrat dari skor setiap butir soal. Σy : Jumlah skor total.
Σy2 : Jumlah kuadrat skor total.
Untuk mengetahui tingkat validitas digunakan kriteria sebagai berikut ini: Tabel 3.2
Interpretasi Validitas
Nilai Keterangan
rxy Sangat tinggi
rxy Tinggi
rxy Cukup
rxy Rendah
rxy Sangat Rendah
(27)
Febriandi, 2013
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen adalah ketetapan alat evaluasi dalam mengukur apa yang akan diukur. Suatu alat evaluasi disebut reliabel jika hasil evaluasi tersebut relatif tetap jika digunakan untuk subjek yang sejenis. Pengertian relatif disini adalah tidak persis sama, tetapi mengalami perubahan yang tidak berarti dan dapat diabaikan. Suatu alat evaluasi dikatakan baik bila reabilitasnya tinggi.
Untuk menghitungnya menggunakan rumus yang diketemukan oleh Spearman-Brown, yaitu sebagai berikut :
(Arikunto, 2010:223-224)
Keterangan :
r11 : Reliabilitas instrument
r ½½ : rXY yang disebutkan sebagai index korelasi antara dua
(28)
48
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajar reabilitas alat evaluasi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Interpretasi Derajat Reabilitas
Nilai Interpretasi
rxy Sangat tinggi
rxy Tinggi
rxy Sedang
rxy Rendah
rxy Sangat rendah
(Arikunto, 2009:93)
3. Uji Daya Pembeda
Gaston berasumsi bahwa suatu alat evaluasi yang baik mampu membedakan antara siswa kelompok atas (pandai) dan kelompok asor (berkemampuan rendah). Oleh karena itu sebaiknya setiap butir soal memiliki daya pembeda.
Daya pembeda dari sebuah butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa kelompok atas (pandai) dan kelompok asor (berkemampuan rendah).
Menghitung daya pembeda soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
D =
(29)
Febriandi, 2013
Keterangan:
D : Daya Pembeda
Ja : Banyaknya peserta kelompok atas
Jb : Banyaknya peserta kelompok bawah
Ba : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal betul
Bb : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal betul PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.4
Interpretasi Uji Daya Pembeda
Nilai Keterangan
0.70 ≤ D < 1.00 Baik Sekali 0.40 ≤ D < 0.70 Baik 0.20 ≤ D < 0.40 Cukup 0.00 ≤ D < 0.20 Jelek
Negatif Tidak Baik
(Arikunto, 2009:218)
Menurut Arikunto (2009), jika daya pembeda bernilai negatif maka soal tersebut tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya tidak digunakan.
(30)
50
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
4. Uji Indeks Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar (Arikunto:2009). Soal yang baik akan membuat siswa untuk berpikir dengan baik bagaimana cara memecahkan soal tersebut sehingga merangsang rasa penasaran dan kreatifitas siswa.
Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya susau soal disebut indeks kesukaran (Arikunto:2009). Besarnya indeks kesukaran adalah antara 0.00 sampai dengan 1.00. Indeks kesukaran menunjukan taraf kesukaran soal, soal dengan indeks kesukaran 0 menunjukan bahwa soal tersebut terlalu sulit sedangkan indeks kesukaran dengan nilai 1 menunjukan bahwa soal tersebut terlalu mudah.
Rumus untuk mencari indeks kesukaran adalah:
(Arikunto, 2009:28) Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Adapun kriteria uji indeks kesukaran, yaitu:
Tabel 3.5
Interpretasi Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran Kriteria
0.00 < IK ≤ 0.30 Sukar 0.30 < IK ≤ 0.70 Sedang 0.70 < IK ≤ 1.00 Mudah
(31)
Febriandi, 2013
Setelah data dari penelitian diperoleh maka data tersebut lalu diolah. Pengolahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan perhitungan data statistik. Data yang diolah yaitu data hasil tes soal berupa pretes, postes dan gain yang ternormalisasi.
Pengolahan data ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 19. Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengatahui distribusi data dari hasil penelitian normal atau tidak. Suatu data yang normal merupakan salah satu syarat untuk dilakukan uji Parametric. Sedangkan jika salah satu data atau kedua data tersebut tidak berdistribusi normal maka uji yang dilakukan adalah uji
Non-Parametrik. Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk.
Pengujian normalitas data dengan uji Shapiro-Wilk dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 19 dengan Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Jika nilai output pada kolom sig. dari hasil uji di SPSS lebih besar dari taraf signifikansi (p>0,05) maka data tersebut berdistribusi normal dan sebaliknya jika nilai output pada kolom sig. dari hasil uji di SPSS lebih kecil dari taraf signifikansi (p≤0,05) maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Apabila hasil uji normalitas data berdistribusi normal maka dilakukan uji homogenitas dengan uji Levene. Uji homogenitas dilakukan untuk menguji
(32)
52
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
homogen atau tidaknya data sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas menggunakan uji Levene. Apabila hasil uji homogenitas menunjukkan data tersebut homogen, lalu diuji perbedaan dua rata-ratanya menggunakan uji statistik Parametrik dengan uji Independent Sample T-Test.
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji apakah diterima atau tidaknya hipotesis penelitian yang diajukan, hal ini dapat dilihat dari hasil uji
Independent T-Test.
d. perhitungan effect size
Effect size juga digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui sejauh
mana independent variable (variabel bebas) mempengaruhi dependent variable (variabel terikat) (Coolidge, 2000:151). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan : r : effect size
t : t observasi dari independen t-test df : degree of freedom (N1+N2-2)
(33)
Febriandi, 2013
Selanjutnya, hasil perhitungan effect size dikonsultasikan kepada skala berikut ini :
Table Skala effect size
Effect size r Value
Kecil
Sedang
Besar
0,100
0,243
0,371
(34)
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman materi siswa antara kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan metode
cooperative learning tipe STAD berbantuan multimedia dan kelas kontrol yang
pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Sebelum dilakukan penelitian, dari analisis data hasil pretest didapat nilai rerata dua kelas yang hampir sama. Kelas control memiliki rerata nilai pretest sebesar 54.5 dan kelas eksperimen memiliki rerata nilai pretest sebesar 59.25. Hasil pengujian hipotesis awal untuk pretest didapat kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan pemahaman materi siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hasil perhitungan statistik independent sample t-test yang menunjukan bahwa hasil Asymp. Sig./ asymptotic significance (p) dari kelas eksperimen dan kelas control lebih kecil dari 0.05 (p=0.008<0.05). Selanjutnya hasil dari perhitungan statistik dari effect size (0,3). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Terdapat peningkatan pemahaman materi kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan metode cooperative learning tipe (STAD) berbantuan multimedia. Hasil perhitungan statistik diatas juga menunjukan bahwa media pembelajaran berperan penting sebagai alat bantu kesuksesan metode cooperative learning tipe (STAD) dalam menyampaikan materi
adobe photoshop pada siswa sehingga diperolehlah hasil yang maksimal.
Selain itu, umpan balik serta respon yang diberikan siswa terhadap media yang digunakan berdasarkan hasil pengamantan guru selama penerapan
(35)
Febriandi, 2013
media pembelajaran yaitu : siswa terlihat aktif, fokus, dan begitu bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan lebih memahami
materi adobe photoshop.
2. Penerapan metode cooperative learning tipe STAD berbantuan multimedia pada proses pembelajaran lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK materi software pengolah gambar digital (adobe photoshop) dibandingkan dengan penerapan metode konvensional.
B. SARAN
Setelah menyelesaikan penelitian ini, terdapat beberapa saran yang mungkin berguna untuk para peneliti selanjutnya dalam bidang ini. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil kuantitatif dalam penelitian ini yang menunjukan bahwa bahwa penggunaan metode cooperative learning tipe STAD (Student Team
Achievement Division) berbantuan multimedia dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran TIK materi software pengolah gambar digital (adobe photoshop). Dengan demikian peneliti menganjurkan kepada para peneliti selanjutnya untuk mengadakan penelitian mengenai penggunaan metode cooperative learning tipe STAD (Student Team
Achievement Division) dalam ruang lingkup materi lainnya seperti corel draw, jaringan computer, dan lain nya yang berhubungan dengan materi
TIK.
2. Berdasarkan hasil kuantitatif dalam penelitian ini yang menunjukan bahwa bahwa penggunaan metode cooperative learning tipe STAD (Student Team
(36)
84
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
pemahaman materi siswa. Selain itu, umpan balik serta respon yang diberikan siswa terhadap media yang digunakan berdasarkan hasil pengamantan guru selama penerapan media pembelajaran yaitu : siswa terlihat aktif, fokus, dan begitu bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan lebih memahami materi adobe photoshop.
3. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen yang mengacu pada pengambilan data secara kuantitatif. Berdasarkan alasan tersebut, sangat disarankan bagi para peneliti selanjutnya dibidang ini untuk mengadakan penelitian dalam bentuk kualitatif secara mendalam. Jika memungkinkan, para peneliti sebaiknya menggunakan kuesioner interview dan observasi untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai metode
(37)
Febriandi, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Adesoji and Ibraheem 2009. Effects Of Student Teams-Achievement Divisions
Strategy And Mathematics Knowlegde On Learning Outcomes In Chemical Kinetics. The Journal Of International Social Research
(online).http://www.sosyalarastirmalar.com/cilt2/sayi6pdf/adesoji_ibraheem .pdf. Diakses pada 05 Juni 2012.
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Brown, H. D. 2001. Teaching by Principles; An Interactive Approach to
Language Pedagogy, second edition. New York: Longman.
Coolidge, F.L. 2000. Statistics; A Gentle Introduction. Great Britain: The Cromwell Press Ltd.
Criticos, C. 1996. Media selection. Plomp, T & Ely, D.P (Eds): International
Encyclopedia of Educational
Dewimarhelly, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep
(38)
86
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
Redoks Terintegrasi Nilai” dalam Skripsi Program Studi Pendidkan Kimia UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009)
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjion. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Erik, M. Ade. 2009. Efektivitas Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Model Drill and Practice Dalam Pembelajaran TIK di SMPN 2 Cirebon. Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Gagne, R. M. 1985. The Condition of Learning and Theory of Instruction, 4th ed. New York: CBS College Publishing.
Gillies dan Adrian F. 2003. Co-operative Learning; The social and intellectual
outcomes of learning in groups. USA and Canada: RoutledgeFalmer
Taylor & Francise Groups
Hamalik, Oemar. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Isjoni, Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Bandung: Alfabeta, 2007
Karno To. 1996. Mengenal Analisis Tes. Bandung : Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP.
Karuru, Perdy. 2005. STAD untuk Pembelajaran IPA, (online), http : // www.wordpress.com, diakses 09 Maret 2012.
(39)
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Mempraktikkan Cooperative Learning
di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo.
Marjoko, Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Cooperative
Learning Teknik Student Teams Achievement Division (STAD) di SMP Negeri 3 Cilacap dalam Jurnal Widyatama, Vol. 5 No.1, Maret 2008
Mabroer, A. (2006). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Fisika Kelas X di SMAN 1 Lembang. Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Bandung: Tidak Diterbitkan.
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2006. Kurikulum &
Pembelajaran. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Parlan, Dewi Ambarwati, Eni. 2006. Penggunaan Pembelajaran Kooperatif
Model STAD untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kimia Siswa kelas XII SMA Negeri 9 Malang. PTK Tidak diterbitkan.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Rusmansyah, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD dalam Jurnal Vidya Karya, Tahun XXIV, No. 1,
(40)
88
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
Ramanda, Rizky R. 2011. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Student Team
Achievment Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar: Eksperimen pada Siswa Kelas X Pemasaran Mata Pelajaran Kewirausahaan di SMK Negeri 11 Bandung. Skripsi Jurusan Pendidikan Manajemen Bisnis UPI: Bandung
Rely. 2008. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model STAD Terhadap
peningkatan Motivasi Belajar Biologi Siswa SMPN 4 Malang. PTK Tidak
diterbtkan. Malang
Robert E. Slavin, Cooperative Learning-Teori, Riset, dan Praktik, Bandung: Nusa Media, 2005
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 1990. Media Pendidikan:
pengertian,
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.
Silberman, Melvin L. 2006. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa aktif. Bandung : Nusamedia.
Suprayekti, “Strategi Penyampaian Pembelajaran Kooperatif”, dalam Jurnal Pendidikan Penabur, No.07/Th.V/Desember 2006
Surakhmad, W. 2001. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung Tarsito
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2006. Kurikulum &
(1)
media pembelajaran yaitu : siswa terlihat aktif, fokus, dan begitu bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan lebih memahami materi adobe photoshop.
2. Penerapan metode cooperative learning tipe STAD berbantuan multimedia pada proses pembelajaran lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK materi software pengolah gambar digital (adobe photoshop) dibandingkan dengan penerapan metode konvensional.
B. SARAN
Setelah menyelesaikan penelitian ini, terdapat beberapa saran yang mungkin berguna untuk para peneliti selanjutnya dalam bidang ini. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil kuantitatif dalam penelitian ini yang menunjukan bahwa bahwa penggunaan metode cooperative learning tipe STAD (Student Team Achievement Division) berbantuan multimedia dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK materi software pengolah gambar digital (adobe photoshop). Dengan demikian peneliti menganjurkan kepada para peneliti selanjutnya untuk mengadakan penelitian mengenai penggunaan metode cooperative learning tipe STAD (Student Team Achievement Division) dalam ruang lingkup materi lainnya seperti corel draw, jaringan computer, dan lain nya yang berhubungan dengan materi TIK.
2. Berdasarkan hasil kuantitatif dalam penelitian ini yang menunjukan bahwa bahwa penggunaan metode cooperative learning tipe STAD (Student Team Achievement Division) berbantuan multimedia dapat meningkatkan
(2)
84
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Berbantuan Multimedia Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Materi Pengoperasian Software Pengolah Gambar Digital
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pemahaman materi siswa. Selain itu, umpan balik serta respon yang diberikan siswa terhadap media yang digunakan berdasarkan hasil pengamantan guru selama penerapan media pembelajaran yaitu : siswa terlihat aktif, fokus, dan begitu bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan lebih memahami materi adobe photoshop.
3. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen yang mengacu pada pengambilan data secara kuantitatif. Berdasarkan alasan tersebut, sangat disarankan bagi para peneliti selanjutnya dibidang ini untuk mengadakan penelitian dalam bentuk kualitatif secara mendalam. Jika memungkinkan, para peneliti sebaiknya menggunakan kuesioner interview dan observasi untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai metode cooperative learning tipe STAD (Student Team Achievement Division) ini.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Adesoji and Ibraheem 2009. Effects Of Student Teams-Achievement Divisions Strategy And Mathematics Knowlegde On Learning Outcomes In Chemical Kinetics. The Journal Of International Social Research (online).http://www.sosyalarastirmalar.com/cilt2/sayi6pdf/adesoji_ibraheem .pdf. Diakses pada 05 Juni 2012.
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Brown, H. D. 2001. Teaching by Principles; An Interactive Approach to Language Pedagogy, second edition. New York: Longman.
Coolidge, F.L. 2000. Statistics; A Gentle Introduction. Great Britain: The Cromwell Press Ltd.
Criticos, C. 1996. Media selection. Plomp, T & Ely, D.P (Eds): International Encyclopedia of Educational
Dewimarhelly, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep
(4)
86
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Berbantuan Multimedia Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Materi Pengoperasian Software Pengolah Gambar Digital
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Redoks Terintegrasi Nilai” dalam Skripsi Program Studi Pendidkan Kimia UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009)
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjion. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Erik, M. Ade. 2009. Efektivitas Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Model Drill and Practice Dalam Pembelajaran TIK di SMPN 2 Cirebon. Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Gagne, R. M. 1985. The Condition of Learning and Theory of Instruction, 4th ed.
New York: CBS College Publishing.
Gillies dan Adrian F. 2003. Co-operative Learning; The social and intellectual outcomes of learning in groups. USA and Canada: RoutledgeFalmer
Taylor & Francise Groups
Hamalik, Oemar. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Isjoni, Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Bandung: Alfabeta, 2007
Karno To. 1996. Mengenal Analisis Tes. Bandung : Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP.
Karuru, Perdy. 2005. STAD untuk Pembelajaran IPA, (online), http : // www.wordpress.com, diakses 09 Maret 2012.
(5)
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo.
Marjoko, Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Cooperative Learning Teknik Student Teams Achievement Division (STAD) di SMP Negeri 3 Cilacap dalam Jurnal Widyatama, Vol. 5 No.1, Maret 2008
Mabroer, A. (2006). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Fisika Kelas X di SMAN 1 Lembang. Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2006. Kurikulum & Pembelajaran. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Parlan, Dewi Ambarwati, Eni. 2006. Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Model STAD untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kimia Siswa kelas XII SMA Negeri 9 Malang. PTK Tidak diterbitkan.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Rusmansyah, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Jurnal Vidya Karya, Tahun XXIV, No. 1, April 2006.
(6)
88
Febriandi, 2013
Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Berbantuan Multimedia Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Materi Pengoperasian Software Pengolah Gambar Digital
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Ramanda, Rizky R. 2011. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievment Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar: Eksperimen pada Siswa Kelas X Pemasaran Mata Pelajaran Kewirausahaan di SMK Negeri 11 Bandung. Skripsi Jurusan Pendidikan Manajemen Bisnis UPI: Bandung
Rely. 2008. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model STAD Terhadap peningkatan Motivasi Belajar Biologi Siswa SMPN 4 Malang. PTK Tidak diterbtkan. Malang
Robert E. Slavin, Cooperative Learning-Teori, Riset, dan Praktik, Bandung: Nusa Media, 2005
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 1990. Media Pendidikan: pengertian,
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.
Silberman, Melvin L. 2006. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa aktif. Bandung : Nusamedia.
Suprayekti, “Strategi Penyampaian Pembelajaran Kooperatif”, dalam Jurnal Pendidikan Penabur, No.07/Th.V/Desember 2006
Surakhmad, W. 2001. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung Tarsito
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2006. Kurikulum & Pembelajaran. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia