PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET TERHADAP M

PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SISWA SMAK YOS SUDARSO BATAM
Masrina Turnip
Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Putera Batam
Nur Elfi Husda
Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Putera Batam

ABSTRACT

This thesis aims to find out how to use the internet to students' motivation SMAK Yos Sudarso
Batam. Then determine the effect of Internet use on student motivation SMAK Yos Sudarso
Batam. This research is a quantitative study, a population of 233 students and used as a
sample 147 students. Data analysis method is processed by using SPSS (Statistical Package
for Social Sciences). Quality test data using the data validity test and reliability test data.
Classical assumption test consisting of a test of normality and heteroscedasticity test. While
testing the effect of using simple linear regression and t test. Research results are: 1.
Variable statement Internet of eight items questionnaire given to respondents, obtained an
average score of 526.5, the data is located on the fourth scale range (501.0 to 618.5) with
classification scale ranges bermanfaat; 2. Total score of respondents to the variable
motivation to learn of the six item questionnaire statement given to respondents, obtained an
average score of 527.33, then the data is in the range scale to four (501.0 to 618.5) with the

classification range high scale, meaning that the Students' Motivation SMAK Yos Sudarso in
Batam city state highly motivated to learn; 3. Variable High positive and significant impact
on student learning motivation of SMAK Yos Sudarso Batam.
Keywords: Internet and Motivation Study

I. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam meningkatkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan nantinya akan berguna bagi diri sendiri, masyarakat bangsa dan
negara seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 yang berbunyi pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana untuk memujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikannya. Peran
pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan
demokratis. Pendidikan merupakan titik tolak terwujudnya generasi muda untuk siap bersaing
di era globalisasi dan tuntutan zaman. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa.

Pembelajaran yang bersifat konvensional pada dasarnya siswa dapat belajar monoton
deengan materi yang disampaikan guru dan belajar di perpustakaan sekolah, akan tetapi
dengan hadirnya teknologi internet dapat memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam
menggali ilmu pengetahuan. Siswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu
pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat mempermudah proses studinya.
Pemanfaatan teknologi internet memungkinkan siswa untuk mencari informasi, langsung
mengirim email dan mendapatkan hal-hal tertentu. Menyediakan siswa dengan akses ke
internet disekolah dapat bermanfaat, tetapi bukan tanpa masalah. Sebelum memungkinkan
siswa untuk mengakses internet di kelas, pendidik harus mempertimbangkan baik manfaat
dan kerusakan yang di timbulkan.
Menurut Iskandar (2009:1) internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang
menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Setiap
komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung ke beberapa jalur
utama.
Ketika siswa memiliki kemampuan untuk menggunakan internet di sekolah, mereka
dengan cepat mencari informasi yang diperlukan untuk pekerjaan rumah atau tugas lainnya.
Tanpa internet tersedia, satu-satunya pilihan siswa memiliki adalah pergi ke perpustakaan
sekolah yang mana jumlah buku-buku yang terbatas tentang beberapa mata pelajaran.
Mengakses internet adalah sangat berguna bagi siswa ketika mereka harus mengumpulkan
berbagai sumber untuk sebuah makalah penelitian. Siswa dapat menghabiskan lebih sedikit

waktu untuk meneliti dan lebih banyak waktu menyusun kertas yang ditulis dengan baik dan
informatif.Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar, apabila siswa yang belajar
dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan
berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Kemudian peran dalam memperjelas tujuan
belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Siswa akan tertarik untuk belajar sesuatu,
jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah diketahui manfaat bagi siswa. Siswa yang telah
termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun,

dengan harapan memperoleh prestasi yang baik dalam hal ini, tampak bahwa motivasi untuk
belajar menyebabkan siswa tekun belajar. Sebaliknya, apabila siswa kurang atau tidak
memiliki motivasi untuk belajar, maka ia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk
mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan
berhasil dan dorongan kebutuhaan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor
ekstrinsiknya berupa penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar
yang menarik. Tetapi perlu di tegaskan kedua faktor ini disebabkan oleh rangsangan tertentu,
sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan
semangat.
Motivasi belajar yang melekat pada diri siswa tentu akan berbeda-beda. Saat
pembelajaran berlangsung ada sebagian siswa yang benar-benar antusias dengan kegiatan

belajar yang di tunjukan dengan perhatian yang diberikan siswa saat proses belajar mengajar,
tetapi masih juga ada sebagian siswa tidak mengikuti kegiatan belajar dengan baik bahkan
asyik dengan kegiatan lain. Motivasi belajar yang rendah akan mempengaruhi ketercapaian
prestasi belajar siswa menjadi rendah pula.
Apabila pemanfaatan internet secara benar dibarengi dengan motivasi belajar pada
siswa yang tinggi maka akan didapatkan prestasi belajar yang tinggi. Namun sebaliknya, jika
pemanfaatan internet tidak dimanfaatkan dengan benar karena motivasi belajar yang rendah
maka prestasi belajar yang dicapai akan rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar pada siswa SMAK Yos
Sudarso Batam. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemanfaatan internet terhadap motivasi belajar pada siswa SMAK Yos Sudarso Batam.
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan referensi atau hasil sebagai pelengkap
penelitian atau studi terdahulu khususnya yang berkaitan dengan studi mengenai pemanfaatan
internet. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberi rmanfaat terhadap motivasi
belajar di sekolah-sekolah yang memiliki jaringan internet.

II. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Pemanfaatan Internet
Internet merupakan kependekan dari interconnected networking atau international
networking, yaitu kumpulan yang sangat luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang


saling berhubungan dengan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh dunia.
(Riyanto, 2011: 178)

Internet merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs
akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorongan. Internet menyediakan
akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya
yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat),
diskusi (usenet, news, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (word wide
web, gopher), remote login, lalu lintas file (telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.

Menurut Riyanto (2011:223) mengungkapkan fungsi pembelajaran internet di dalam
kelas ada tiga, adalah sebagai berikut:
1. Suplemen
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai
kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau
tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses
materi pembelajaran elektronik. Meskipun sifatnya opsional, peserta didik yang
memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
2. Komplemen

Dikatakan berfungsi sebagai komplemen

(pelengkap), apabila materi pembelajaran

elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta
didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektroni
diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan atau remedial bagi peserta didik di dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
3. Substitusi
Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan
pembelajaran sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari peserta didik. Ada tiga
alternatif kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu:
a. Sepenuhnya secara tatap muka
b. Sebagian secara tatap muka dan sebagian secara internet
c. Sepenuhnya melalui internet.

B. Motivasi Belajar
Menurut Uno (2006:3) motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu bertindak atau
berbuat.

Dengan demikian, motivasi kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuat
untuk mencapai tujuan dan dapat diketahui bahwa motivasi terjadi apabila seseorang

mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu kegiatan atau tidakan dalam
rangka mencapai tujuan tertentu.
Adanya pandangan perspektif kognitif, yaitu suatu pandangan mengenai minat yang
menekankan pada ide-ide dari motivasi internal untuk mencapai sesuatu. Pandangan
perspektif kognitif ini menjelaskan pentingnya penentuan tujuan, perencanaan dan
monitoring untuk menentukan suatu tujuan.

Menurut Badeni (2013:77) mendefinisikan motivasi adalah merupakan kemauan
untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhannya. Secara
umum dapat diartikan bahwa motivasi merupakan suatu proses yang menghasilkan suatu
intensitas, arah/tujuan, dan ketekunan individual dalam mencapai tujuan. Berdasarkan
definisi tersebut terdapat tiga elemen motivasi yaitu intensitas tujuan/arah,dan ketekunan.
Kerangka pemikiran sebagai alur pemikiran penulis di dalam penulisan ini dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Internet (X)


Motivasi Belajar (Y)

1. 1. Interaksi pembelajaran
2. 2. Di mana dan kapan saja

H1

3. 3. Cakupannya luas
4.

1. Faktor intrinsik
2. Faktor ekstrinsik

4. Mempermudah penyempurnaan
dan

penyimpanan materi

Sumber: (Uno, 2006: 23)


5.
Sumber: (Riyanto, 2011: 232)

III. MTODE PENELITIAN
Teknik Penyampelan
Penelitian dilakukan di Sekolah SMAK Yos Sudarso Batam, untuk mengetahu profil
responden, peneliti akan memberikan informasi tentang keadaan responden yang dijadikan
obyek penelitian. Responden penelitian ini adalah Siswa Siswi kelas XI SMAK Yos Sudarso
Batam. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada
155 responden, dimana jumlah sampel kuesioner tersebut dihasilkan dari hasil rumus
perhitungan jumlah sampel pada bab sebelumnya.

Karakteristik populasi pada penulisan ini adalah seluruh siswa pada tahun ajaran
2014/2015 khususnya kelas XI dengan jumlah siswa sebanyak 233 siswa di sekolah SMAK
Yos Sudarso Batam.
Responden
Dari seluruh kuesioner yang dibagikan, tingkat pengembalian kuesioner sebesar
96,77%. Jumlah sampel yang digunakan 147, oleh karena itu peneliti melakukan seleksi.
Setelah dilakukan penyeleksian kuesioner maka ditemukan jawaban yang tidak lengkap atau

tidak memenuhi kriteria sebanyak 3 kuesioner, sehingga lembar jawaban responden yang
dapat diolah sebanyak 147 lembar kuesioner. Profil responden dalam penelitian ini
dikategorikan dalam 3 (tiga) kelompok karekteristik responden, yaitu berdasarkan Jenis
Kelamin, Kelas dan Usia.

Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No

Usia

Frekuensi

Presentase (%)

1

15 Tahun

5


3,4

2

16 Tahun

70

47,6

3

17 Tahun

41

27,9

4

18 Tahun

24

16,3

5

19 Tahun

7

4,8

Jumlah

147

100,0 %

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, distribusi kelompok usia dari 147 responden adalah:
1. Jumlah responden usia 15 tahun sebanyak 5 responden atau 3,4%
2. Jumlah responden usia 16 tahun sebanyak 70 responden atau 47,6%
3. Jumlah responden usia 17 tahun sebanyak 41 responden atau 27,9%
4. Jumlah responden usia 18 tahun sebanyak 24 responden atau 16,3%
5. Jumlah responden usia 19 tahun sebanyak 7 responden atau 4,8%

Series1, 16
Tahun,Usia Responden
47.62%
Series1, 17
Tahun,
27.89%
Series1, 18
Tahun,
16.33%
Series1, 19
Tahun, 4.76%

Series1, 15
Tahun, 3.40%

Gambar 4.3 Berdasarkan Usia

Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2009:58) variabel merupakan suatu atribut seseorang, atau objek,
yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek
yang lain. Jadi yang bertindak sebagai operasional variabel di dalam penulisan ini adalah
pemanfaatan internet (X) dan motivasi belajar (Y) pada sekolah SMAK Yos Sudarso Batam.
Menurut Sugiyono (2009:59) variabel dependen sering disebut dengan variabel
output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas. Variabel dependen di dalam penulisan ini adalah motivasi belajar.
Menurut Sugiyono (2009:59) variabel independen sering disebut sebagai variabel
stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.
Variable independen merupakan variabel yang menjadi sebuah perubahan atau
timbulnya variabel dependent. Adapun yang menjadi variabel independent dalam penulisan
ini adalah pemanfaatan internet.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mendapatkan data atau informasi responden, peneliti menggunakan kuesioner.
Setelah data terkumpul diolah menggunakan program Microsoft excel 2010 dan program
statistik yang dikenal dengan Statistical Package for the Social Science (SPSS) release 20.
Selanjutnya untuk mengetahui gambaran masing – masing variabel digunakan analisis
deskriptif.
Untuk mendapatkan data atau informasi tersebut peneliti menggunakan angket /
kuesioner sebagai pengumpulan data, setelah data terkumpul kemudian diolah atau disusun
berdasarkan masing – masing variabel.
Uji Pengaruh
Pengujian untuk membuktikan valid atau tidaknya item-item kuisioner dapat
dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi Pearson Product Moment dan Rank
Spearman. Koefisien korelasi tersebut adalah angka yang menyatakan hubungan antara skor

pertanyaan dengan skor total (item-total correlation).
√{ ∑



Keterangan:





}{ ∑





}

Rumus 3.3. Rumus Pearson Product moment

rhitung = Koefisien korelasi
∑ Xi

= Jumlah skor item

∑ Yi

= Jumlah skor total

N

= Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : thitung =
Keterangan:




t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung
n = Jumlah responden
Distribusi (Tabel r) untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah
keputusan :
1. Jika rhitung > rtabel berarti valid
2. Jika rhitung > rtabel berarti tidak valid
Jika instrument itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya
(r) sebagai berikut :

antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi
antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi
antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi
antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah
antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah (tidak valid)

Untuk penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dan
verifikatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian untuk memberikan uraian
mengenai gejala, fenomena atau fakta yang diteliti dengan mendiskripsikan tentang nilai
variabel mandiri tanpa bermaksud menghubungkan membandingkan. Penelitian ini berusaha
mendiskripsikan variabel berdasarkan indikator dari variabel penelitian.
Karakteristik populasi pada penulisan ini adalah seluruh siswa pada tahun ajaran
2014/2015 khususnya kelas XI dengan jumlah siswa sebanyak 233 siswa di sekolah SMAK
Yos Sudarso Batam. Teknik penarikan sampel yang digunakan di dalam penulisan ini adalah
dengan menggunakan rumus Slovin:
Rumus 3.1. Slovin

Keterangan:
1 = Konstanta

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

E2 = Kelonggaran ketidaktelitian karena
kesalahan pengambilan sampel yang dapat

n

233
1  (233).(0,05) 2

ditolerir

n = 147,23 di bulatkan menjadi 147
Berdasarkan perhitungan sesuai dengan rumus di atas, maka didapatkan sample 147,23
siswa yang dibulatkan menjadi 147 siswa yang berasal dari populasi sebesar 233 siswa dan
tingkat presisi yang ditetapkan sebesar sebesar 5%.
Deskriptif Variabel Internet (X)
Penelitian pada variabel bebas (X) dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
delapan pernyataan yang merepresentasikan indikator-indikator untuk variabel ini. Hasil
tanggapan responden terhadap variabel indepeden (X) ditampilkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 2 Deskriptif Internet
No

Pernyataan

Skor

Internet (X)
1

Dengan adanya internet siswa semakin
sering dan rajin belajar

Jumlah

1

2

3

4

5

3

11

46

72

15

1

6

57

66

3

10

50

0

14

1

Skor pernyataan
Total

%

147

526

12,5

17

147

533

12,7

64

20

147

529

12,6

50

65

18

147

528

12,5

13

49

68

16

147

526

12,5

2

9

56

65

15

147

523

12,4

2

7

60

69

9

147

517

12,3

1

11

47

74

14

147

530

12,6

13

81

415

543

124

Siswa dapat bertanya kepada guru
tentang informasi yang
2

atau

kurang

kurang jelas

dimengerti

memanfaatkan internet yaitu

dengan
lewat

email atau media social
Siswa dapat belajar dimana saja dan
3

kapan

saja

dengan

memanfaatkan

internet
Dengan adanya internet siapa saja
4

dapat belajar tanpa batasan waktu dan
tempat
Siswa dapat memanfaatkan internet

5

sebagai sumber referensi untuk semua
matapelajaran
Dengan memanfaatkan internet siswa

6

memiliki kesempatan untuk belajar
setiap saat
Siswa dapat memanfaatkan internet

7

sebagai media penyimpanan materi
yang aman
Penyajian

8

materi

disempurnakan

belajar

dengan

dapat

menambah

gambar atau pendukung lainnya yang
berkaitan dengan materi

Total
Persentase (%)
Rata-rata variabel

4212

71.63%
526,5

Sumber: Data primer yang diolah 2015
Berdasarkan tabel diatas, bahwa untuk 147 responden yang menjawab kuesioner,
dapat jelaskan beberapa hal berikut ini:
1. Jumlah skor terbesar pada item X1.2 dengan persentase 12,7%
2. Skor terkecil pada item X1.5 dengan persentase 12,3%.

3. Skor rata-rata variabel internet sebesar 526,5 atau dengan persentase 71,63%
berada pada rentang skala keempat (501,0 - 618,5) dengan kategori Bermamfaat
pada tabel 3.4.

Deskriptif Variabel Motivasi Belajar (Y)
Penelitian pada variabel terikat (Y) dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
enam item pernyataan yang merepresentasikan indikator-indikator untuk variabel ini. Hasil
tanggapan responden terhadap variabel dependen (Y) ditampilkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3 Deskriptif Motivasi Belajar
No

Pernyataan

Skor

Motivasi belajar (Y)
Dengan
1

adanya

keinginan

hasrat

berhasil

1

2

3

4

5

1

11

53

71

11

2

8

58

62

2

6

49

4

9

3

Jum

Skor

lah

pernyataan
Total

%

147

521

16,5

17

147

525

16,6

71

19

147

540

17,1

44

68

22

147

536

16,9

7

56

74

7

147

516

16,3

1

9

60

58

19

147

526

16,6

13

50

320

404

95

dan
dapat

meningkatkan motivasi belajar
siswa
Adanya perasaan butuh belajar

2

dapat mendorong siswa semakin
giat belajar
Adanya cita-cita masa depan yang

3

jauh lebih baik dapat mendorong
siswa untuk lebih serius belajar
Adanya penghargaan bagi siswa

4

yang berprestasi dalam belajar
memberikan motivasi bagi siswa
untuk lebih giat belajar
Suasana

5

lingkungan

kondusif

yang aman dan nyaman dapat
meningkatkan motivasi belajar
Dengan adanya kegiatan menarik

6

saat belajar dapat memotivasi
belajar siswa

Total
Persentase (%)

71.75%

Rata-rata variabel

527,33

Sumber: Data primer yang diolah 2015

3164

Uji Validitas Internet
Pengujian ini berdasarkan tingkat validitas dengan menggunakan program SPSS versi
21 dengan signifikan α = 5%. Jika hasil korelasi yang didapat dari setiap instrumen bernilai >
0,05 untuk probabilitas (p) atau nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (r hitung > r tabel),
maka data dalam penelitian ini dinyatakan valid (sahih), dan begitu juga sebaliknya, jika nilai
r hitung lebih kecil atau sama dengan nilai r tabel (r hitung < r tabel), maka data dalam
penelitian ini dinyatakan tidak valid (tidak sahih). Berdasarkan uji reliabilitas, instrumentinstrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliable dan valid.
Tabel 4 Hasil Uji Validitas Data Internet
Item

r-hitung

r-tabel

Keterangan

Item

r-hitung

r-tabel

Keterangan

X1.1

0,733

0,1609

Valid

X1.5

0,686

0,1609

Valid

X1.2

0,370

0,1609

Valid

X1.6

0,665

0,1609

Valid

X1.3

0,711

0,1609

Valid

X1.7

0,653

0,1609

Valid

X1.4

0,676

0,1609

Valid

X1.8

0,670

0,1609

Valid

Sumber: Data Primer yang diolah 2015
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, uji validitas untuk item pernyataan variabel independen
(X), d i p e r o l e h bahwa seluruh butir pernyataan kuesioner yang diuji menunjukkan hasil
yang valid (sah), jadi tidak ada item-item pernyataan kuesioner yang dihapus atau
dihilangkan. Dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada analisis reliabilitas.

Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (Y)
Hasil pengujiaan validitas menunjukkan 6 (enam) item pernyataan kuesioner
tersebut valid, karena semua butir pernyataan yang diuji memiliki nilai pearson
correlation, dengan nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel (r hitung > r tabel).

T ab el 5 H asi l U j i V a l i di t as D at a Mot i va si B e l a j a r
Item

r-hitung

r-tabel

Keterangan

Y1.1

0,504

0,1609

Valid

Y1.2

0,608

0,1609

Valid

Y1.3

0,648

0,1609

Valid

Y1.4

0,699

0,1609

Valid

Y1.5

0,652

0,1609

Valid

Y1.6

0,567

0,1609

Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, uji validitas untuk item pernyataan variabel dependen
(Y), diperoleh bahwa keseluruhan item dari enam item pernyataan kuesioner yang diuji
menunjukkan hasil yang valid (sah) jadi tidak ada item-item pernyataan kuesioner yang
dihapus atau dihilangkan. Dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada analisis
reliabilitas.

Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian. tabel
4.9. dibawah ini memperlihatkan bahwa semua item pernyataan untuk variabel internet
dan variabel motivasi belajar adalah reliabel, karena memiliki nilai crocbach’s alpha diatas
0,60. Nilai cronbach’s alpha untuk variabel i n t e r n e t ( X ) sebesar 0,881, dan untuk
variabel motivasi belajar sebesar 0,837, seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Data Penelitian
Variabel

Cronbach’s

Keterangan

Alpha

Internet

0,881

Reliabel

0.837

Reliabel

(X)
Motivasi Belajar
(Y)

Sumber: Data Primer yang diolah (2015)
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.9 diatas, nilai Cronbach’s Alpha dari uji reliabilitas
adalah diperoleh nilai reliabilitas variabel

Internet = 0,881 dan nilai variabel motivasi

belajar = 0,866, dua nilai variabel tersebut lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa instrumen variabel Internet(X) dan variabel Motivasi belajar (Y) memiliki
data yang konsisten (reliable), maka data dapat dilanjutkan ketahap uji berikutnya.

Uji Normalitas Data
Uji normalitas ini dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel Internet (X)
dan Motivasi belajar (Y) mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah yang berdistribusi normal.

Gambar 4.4 Distribusi Normal
Ouput histogram menunjukkan pola distribusi normal untuk variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y).

Grafik normal pola menunjukkan penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal, dan
mengikuti arah garis diagonal mengindikasikan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen dan dependent yang
digunakan dalam pengujian mempunyai sebaran yang normal, sehingga dapat dilakukan
pengujian lebih lanjut karena asumsi kenormalan data telah terpenuhi.

Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas. Apabila berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi linier yang
baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pada gambar berikut menunjukkan tidak ada pola yang jelas serta titik-titiknya
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.

Gambar 4.7 Uji Heteroskedastisitas
Uji R dan R Square

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana model
yang terbentuk dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya. Nilai ini berupa besaran
proporsi dari keragaman Y yang diterangkan oleh model regresi untuk mengukur variabel X
terhadap variabel Y.
Tabel 7 Hasil Uji R dan R Square
Model Summaryb

Model

R

1

.888a

R

Adjusted

Std. Error of

Square

R Square

the Estimate

.789

.787

1.6702

a. Predictors: (Constant), Internet
b. Dependent Variable: Motivasi Belajar
Sumber: hasil penelitian, 2015
Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat dilihat nilai R adalah 0,888, ini menunjukkan
bahwa hubungan antara Internet dengan Motivasi belajar berada pada klasifikasi statistik
termasuk kategori hubungan yang sangat kuat. Kemudian, nilai R Square (R2) adalah 0,789
yang artinya bahwa Internet mampu menjelaskan Motivasi belajar sebesar 78,9% dan sisanya
sebesar 21,1% dipengaruhi variable lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Persamaan Regresi Linier Sederhana
Uji regresi linier sederhana ditujukan untuk memperkirakan variabel dependen (Y)
berdasarkan variabel independen (X) seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 8 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa

Model
1 (Constant)
Internet

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B

Std. Error

Beta

T

Sig.

2,341

,836

2,800

,006

,669

,029

,888 23,267

,000

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar
Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Dari bentuk persamaan hasil perhitungan berdasarkan tabel diatas adalah:

a. Konstan (a) = 2,341
Nilai konstanta positif menunjukkan pengaruh positif variabel independen (X), jika
variabel independen naik atau berubah dalam satu satuan maka variabel dependen (Y)
juga akan berubah atau terpengaruh. Jika nilai variabel independen adalah 0 (nol), maka
nilai variabel independen sebesar 2,341.

b. Koefisien X = 0,669
Nilai ini merupakan nilai koefisien regresi variabel X terhadap variabel Y. Jika variabel X
mengalami kenaikan satu satuan, maka variabel Y juga akan mengalami perubahan yang
dalam penelitian ini peningkatan sebesar 0,669.
Hasil Uji t (parsial)
Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (X) terhadap
variabel dependen (Y). Hipotesis dalam pengujian ini sebagai berikut:
H0 = Internet tidak berpengaruh terhadap Motivasi belajar Siswa
H1 = Internet berpengaruh terhadap Motivasi belajar Siswa
Kaidah pengambilan keputusan dalam pengujian ini:

a. Jika t hitung > t tabel dan nilai Signifikan < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, jadi
variabel independen (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).
b. Jika t hitung < t tabel dan nilai Signifikan > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak, jadi
variabel independen (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).
Tabel 9 Hasil Uji t Parsial
Coefficientsa

Model
1

(Constant)
Internet

T

Sig.

2,800

,006

23,267

,000

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, bahwa Nilai t hitung variable X adalah 23,267. Untuk
nilai t tabel dengan sample 147 responden dengan tingkat signifikansi 0,05 (5%) adalah df=
n-k-1, adalah 1,976, maka t hitung > t tabel dengan nilai signifikan adalah 0,000 < 0,05,
maka berdasarkan perhitungan H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variable Internet (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel Motivasi belajar (Y).

Persepsi Motivasi Belajar Menurut Siswa
Dari tabel 4.6, hasil penelitian menunjukkan jumlah skor jawaban responden untuk
variabel Motivasi belajar (Y) dari enam item pernyataan kuesioner yang diberikan kepada
responden, diperoleh skor rata-rata 527,33, maka data tersebut berada pada rentang skala ke
empat (501,0 - 618,5) dengan klasifikasi rentang skala tinggi, artinya bahwa Motivasi Belajar
Siswa SMAK Yos Sudarso di kota Batam keadaan termotivasi tinggi untuk belajar.

Pengaruh Internet Terhadap Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, dapat dilihat nilai t hitung sebesar 23,267 dimana nilai ini lebih
besar dari nilai t tabel sebesar 1,976 dan nilai signifikan (sig) adalah 0,000 lebih kecil dari
0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan kriteria diatas, maka disimpulkan
hipotesis pertama diterima., yaitu variabel Internet berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Motivasi belajar siswa SMAK Yos Sudarso Kota Batam. Motivasi belajar siswa
sangat dipengaruhi internet, responden merasakan banyak mamfaat dari internet. Hal ini
dapat mempengaruhi sikap responden dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan

penyelesaian masalah dan kendala dalam belajar, maupun untuk mencari informasi untuk
menambah wawasan Siswa.

V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, peneliti menuliskan beberapa
kesimpulan dari penelitian ini, yaitu:
1. Internet dipersepsikan bermanfaat oleh Siswa-Siswi SMAK Yos Sudarso di kota Batam.
Kesimpulan ini diperoleh dari perhitungan skor rata-rata dari data-data variabel internet
yang berada pada interval keempat dengan kriteria bermanfaat.
2. Motivasi belajar dipersepsikan tinggi oleh Siswa-Siswi SMAK Yos Sudarso di kota Batam.
Kesimpulan ini diperoleh dari perhitungan skor rata-rata dari data-data variabel motivasi
belajar yang berada pada interval keempat dengan kriteria tinggi.
3. Internet berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi belajar Siswa SMAK Yos
Sudarso di kota Batam.

Saran
Penelitian ini sudah dilakukan peneliti dengan terencana dan segala upaya yang
dimiliki peneliti agar mendapatkan hasil yang maksimal, namun peneliti menyadari masih
banyak keterbatasan yang dimiliki peneliti. Untuk perbaikan penelitian di masa depan yang
lebih baik dan untuk perbaikan perusahaan objek penelitian ini, berikut ini ada beberapa hal
yang dapat dijadikan sebagai panduan untuk perbaikan perusahaan ke depan dan untuk
penelitian selanjutnya, sebagai berikut:
1. Pemanfaatan internet masih banyak kelemahan dari segi budaya dan infrastruktur, untuk
itu perlu siswa, guru dan orang tua siswa mendapatkan pengetahuan dan informasi
tentang manfaat internet dalam proses belajar mengajar.
2. Untuk peneliti yang menggunakan penelitian ini sebagai referensi,

sebaiknya perlu

mempertimbangkan lokasi yang lebih luas dan jumlah sampel yang lebih besar.
Pada penelitian berikutnya disarankan agar peneliti memasukkan variabel lain, seperti lokasi
sekolah, kualitas sekolah dan lingkungan untuk mendapatkan hasil yang maksimal terhadap
motivasi belajar Siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Badeni, 2013, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Penerbit Alfabeta, Bandung
Iskandar, 2009, Panduan Lengkap Internet, Penerbit Andi, Palembang
Jogiyanto, 2009, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Penerbit
BPFE Yogyakarta
Lasidi, 2012, Mengoptimalkan Motivasi Belajar Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Penyelesaian
Masalah Akibat Adanya Keberagaman Budaya Melalui Contextual Teaching And Learning
Kelas XII TKR-3 SMKN 3 Surabaya, Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Volume 2, Nomor
2, Halaman 1 - 12
Nazir Moh, 2009, Metode Penelitian, Penerbit Gahli, Indonesia
Rianto, 2011, Teknologi Informasi Pendidikan, Penerbit Gava Media, Yogyakarta
Risdianto, 2012, Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Melalui Media Animasi Berbasis
Macromedia Flash terhadap Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa di SMA Plus
Negeri 7 kota Bengkulu, Jurnal Exacta, Volume 10, Nomor 1, Halaman 1 - 10
Sekaran Uma, 2006, Metode Penelitian Untuk Bisnis, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Setiawan, 2011, Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif dan Motovasi Belajar terhadap Prestasi
Siswa SMA, Jurnal Proyeksi, Volume 6, Nomor 2, Halaman 34 - 49
Siagian, 2014, Pengaruh Minat dan Kebniasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika,
Jurnal Formatif, Volume 2, Nomor 2, Halaman 122 - 131
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D), Penerbit
Alfabeta Bandung
Suprianto, 2014, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar terhadap Hasil
Belajar Desain Web di SMK Negeri 1 Surabaya, Jurnal Pendidikan Vokasi, Volume 2, Nomor
2, Halaman 99 – 106

Torang Syamsir, 2012, Metode Riset Struktur dan Perilaku Organisasi, Penerbit Alfabeta,
Bandung
Uno Hamzah, 2006, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Penerbit, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Winarno, 2013, Penerapan Sistem E-Learning pada Komunitas Pendidikan Sekolah Rumah (Home
Schooling), Jurnal Ultima, Volume 4, Nomor 1, Halaman 45 - 51
Wibowo Agung Edy, 2012, Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian, Gava Media, Yogyakarta