FERRY PENTINGNYA STRATEGI PEMBELAJARAN

STRATEGI PEMBELAJARAN YANG MENARIK DI KELAS
BAB I
PENDAHULUAN
Pemahaman tentang pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode
pembelajaran adalah hal yang sangat penting, terutama dalam konteks penguasaan
konsepsional terhadap pembelajaran. Strategi pembelajaran harus mengandung
penjelasan tentang metode atau prosedur dan teknik yang digunakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Secara harafiah, kata “strategi” dapat diartikan sebagai seni
(art) melaksanakan stratagem yakni siasat atau rencana. Dalam persfektif psikologi, kata
strategi yang berasal dari bahasa Yunani, berarti rencana tindakan yang terdiri atas
seperangkat langkah untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan.1
Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Artinya, bagaimana pengajar
dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan
pengalaman belajar yang baik, yaitu yang dapat memberikan fasilitas kepada peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran. Namun, harus diingat bahwa tidak ada satupun
strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk semua kondisi dan situasi yang berbeda,
walaupun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sama. Oleh karena itu, dibutuhkan
kreativitas dan ketrampilan pengajar dalam memilih dan menggunakan strategi
pembelajaran, yaitu yang disusun berdasarkan karakteristik peserta didik dan situasi
kondisi yang dihadapinya. Proses belajar yang tidak menarik ketika dilaksanakan
dikelas, akan memicu kebosanan di dalam diri siswa, sehingga disetiap mata pelajaran

yang diajarkan oleh guru tersebut, maka siswa mempunyai penilaian tersendiri terhadap
guru tersebut. Penilaian siswa sudah tentu menyangkut kebosanan mereka terhadap
1

Muhibbins Syah, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 210.

proses belajar, penilaian ini bukan berangkat pada pikiran yang abstrak, tetapi dari
pengalaman para siswa itu sendiri. Maka itu guru perlu meningkatkan kualitas mereka di
dalam hal menyampaikan mata pelajaran itu dengan menarik.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang menjadi pembahasan dari penulisan makalah adalah
mengapa strategi pembelajaran yang menarik itu sangat penting? Dan apakah strategi
pembelajaran yang menarik itu?
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini, akan membahas tentang strategi pembelajaran yang
menarik. Selain itu membahas juga tentang sangat pentingnya menciptakan pembelajaran
yang efektif dan mendorong siswa untuk aktif dalam proses belajar.
BAB II
STRATEGI PEMBELAJARAN YANG MENARIK
Strategi pembelajaran adalah suatu siasat melakukan kegiatan pembelajaran yang

bertujuan mengubah suatu keaadan pembelajaran yang diharapkan. Guru yang ingin
murid-muridnya mengalami kemajuan, perlu mengadakan pengamatan dan penelitian
terhadap teori dan praktek mengajar sehingga ia dapat terus menerus meningkatkan cara
mengajar.2 Hal ini perlu untuk mengetahui kualitas dari cara guru itu mengajar dan
bagaimana siswa memahami apa yang disampaikan oleh guru. Serta juga mengukur
tingkat pengertian dari siswa yang telah mengikuti proses belajar. Melalui pengamatan
dan penelitian, guru dapat mengintropeksi ulang cara-cara dan metode mengajar yang
selama ini sudah diterapkan, apakah perlu diteruskan? Ataukah perlu diperbaiki lagi?
Ataupun perlu modifikasi-modifikasi lainnya untuk meningkatkan kualitas kelas ketika
2

Mary Go Setiawan, Pembaharuan Mengajar (Bandung: Kalam Hidup), 76.

belajar.
Strategi pembelajaran yang menarik dapat pula mendorong minat dan motivasi
belajar dari siswa. Tetapi strategi yang menarik akan dapat tercapai jika guru mampu
memodifikasikannya dengan kepribadian siswa yang unik. Di sekolah anak didik belajar
menurut gaya mereka masing-masing. Perilaku anak didik bermacam-macam dalam
menerima pelajaran dari guru. Seorang anak didik dengan tekun dan penuh konsentrasi
menerima pelajaran dari guru dengan cara mendengarkan penjelasan guru atau

mengerjakan tugas yang telah diberikan.3 Ada banyak perilaku siswa ketika berada di
dalam kelas, dan ada banyak tingkat minat siswa yang berbeda-beda, karena itu tugas
tanggung jawab guru adalah selalu berusaha untuk menghadirkan situasi yang
menggugah siswa untuk memeprhatikan selama proses belajar. Mengajar yang efektif
ialah mengajar yang dapat membawa siswa yang efektif pula. Belajar disini adalah suatu
aktifitas mencari, menemukan dan melihat pokok masalah. Siswa berusaha memecahkan
masalah ermasuk pendapat bahwa bila seseorang memiliki motor skill atau mampu dapat
menciptakan puisi atau suatu simfoni, maka dia telah menghasilkan masalah dan
menemukan kesimpulan.4
Jadi untuk menghasilkan kelas dan proses belajar yang aktif, maka guru memiliki
peranan yang besar untuk menghadirkan hal itu. Jika kelas tidak efektif, sudah jelas
bahwa guru tidak mampu menguasai kondisi dan menciptakan kondisi yang membuat
kelas berjalan sesuai tujuan rencana pembelajaran. Dalam proses belajar-mengajar, guru
mempunyai peranan untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi
siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala

3
4

Syaiful Bahri djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), 82

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 92.

sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.5 Lebih
khusus peranan guru berikutnya adalah membangkitkan motivasi dalam diri peserta
didiknya agar semakin aktif belajar.6 Penulis sangat setuju dengan hal ini, gairah untuk
masuk dalam kelas dan mengikuti pelajaran ada pada pertemuan pertama guru dan murid
ketika kelas pertama kali berlangsung.
Tahapan-tahapan dalam proses mengajar memiliki hubungan erat dengan
penggunaan strategi mengajar. Maksudnya ialah bahwa setiap penggunaan strategi
mengajar harus sealu merupakan rangkaian yang utuh dalam tahapan-tahapan mengajar.
Setiap proses mengajar harus melalui tiga tahapan, yakni :
Pertama, tahapan prainstruksional, yaitu persiapan sebelum mengajar dimulai.
Kedua, tahap instruksional, yaitu saat-saat mengajar (penyajian materi). Ketiga, tahapan
evaluasi dan tindak lanjut, yaitu penilaian atas hasil belajar siswa setelah mengikuti
pengajaran dan penindaklanjutannya.7
BAB III
KESIMPULAN
Dalam penerapan strategi pembelajaran guru harus selalu melakukan peneltian dan
pengamatan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kualitas pengajarannya selama ini.
Dengan demikan guru mengetahui kelemahan dan kekuatannya secara pribadi di dalam

mengajar. Selain itu perlu juga penggunaan tahapan-tahapan mengajar dengan efektif,
termasuk persiapan-persiapan materi dan metode yang digunakan di dalam kelas. Jika
perlu harus dilakukan modifikasi strategi di dalam menyampaikan pengajaran kepada
siswa. Hal ini untuk mencapai prestasi dan kualitas belajar yang baik.
5

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 97.
B. S. Sidjabat, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Kalam Hidup, 2000), 109.
7
Muhibbins Syah, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 213.
6

DAFTAR PUSTAKA
Go Setiawan, Mary., Pembaharuan Mengajar. Bandung: Kalam Hidup.
djamarah, Syaiful Bahri., Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta,
2010.
B. S. Sidjabat, Menjadi Guru Profesional. Bandung: Kalam Hidup, 2000.
Syah, Muhibbins. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.


Dokumen yang terkait

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SEPEDA MOTOR HONDA MELALUI PENDEKATAN BOSTON CONSULTING GROUP PADA PT. MPM MOTOR DI JEMBER

7 89 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

2 5 46

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62