RMK SAP 11 MATA KULIAH PASAR DAN LEMBAGA
RMK SAP 11
MATA KULIAH PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN
KELOMPOK : 3
1. NANDA PETTYYANNA S
(1406105088)
2. NI KADEK TASYA NOVITA DEVI (1506105003)
3. SAGUNG PUTRI SANI UTARI
(1506105058)
4. IDA AYU LAKSMI
(1506105071)
5. MADE SINTHYA ARYASTHINI M.(1506105067)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM REGULER
2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia melakukan berbagai cara guna mempertahankan hidupnya, salah satunya
adalah melakukan kegiatan atau aktivitas bisnis. Melalui kegiatan itu manusia dapat
memenuhi tuntutan hidupnya yang semakin hari semakin komplek. Kehidupan manusia di
jaman modern ini begitu cepat berputar. Kehidupan yang serba cepat memicu manusia untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara cepat pula. Pemenuhan kebutuhan hidup secara
cepat telah mendorong dan membuka peluang bagi manusia untuk melakukan kegiatan bisnis.
Munculnya lembaga pembiayaan turut memacu roda perekonomian di masyarakat dan
turut membawa andil yang besar dalam pembangunan ekonomi masyarakat khususnya
masyarakat kecil. Sehingga dengan adanya Peraturan Presiden yang baru dapat memberikan
kontribusi yang baik dan pembangunan hukum yang memadai dengan meningkatkan
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat akan kebutuhan dana. Dalam Peraturan
Presiden Nomor 9 tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayan, dimana Lembaga pembiayaan
meliputi Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, dan Perusahaan Pembiayaan
Infrastruktur.
Saat ini sudah ada peraturan UU No 11 Tahun 1992 yang mengatur tentang dana
pensiun karena setiap karyawan dalam suatu perusahaan mengharapkan jaminan keuangan di
hati tuanya. Tahun 70-an hanya Pegawai Negeri yang dijamin mendapatkan jaminan pensiun
di hari tuanya. Jika karyawan tidak mendapatkan pensiun dari tempat kerjanya, dia bisa
mendapatkan dana pensiun dari lembaga lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka ada banyak sekali pertanyaan
yang muncul diantaranya :
1. Bagaimana pengertian lembaga pembiayaan?
2. Apa saja jenis, dokumen yang digunakan dalam lembaga pembiayaan?
3. Apa saja manfaat lembaga pembiayaan?
4. Bagaimana pengertian dan tujuan penyelenggaraan dana pensiun?
5. Apa saja asas, fungsi, dan norma dana pensiun?
6. Apa itu program pensiun?
7. Bagaimana peran dana pensiun?
2
1.3 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari paper ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pengertian lembaga pembiayaan
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja jenis, dokumen yang digunakan dalam lembaga
pembiayaan
3. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja manfaat lembaga pembiayaan
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pengertian dan tujuan penyelenggaraan dana
pensiun
5. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja asas, fungsi, dan norma dana pension
6. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu program pensiun
7. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana peran dana pensiun
3
BAB II
RINGKASAN MATERI KULIAH PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN
SAP. 11
2.1
Pengertian Lembaga Pembiayaan
Lembaga pembiayaan (multifinance) salah satu lembaga keuangan bukan bank di
Indonesia yang mempunyai aktivitas membiayai kebutuhan masyarakat baik bersifat
produktif maupun konsumtif.
Peningkatan pendapatan masyarakat dan kemajuan dunia
usaha secara tidak langsung berpengaruh terhadap kebutuhan akan dana atau sumber dana
yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Masyarakat akan terus mencari sumber dana yang
sesuai dengan kebutuhannya. Lembaga pembiayaan dapat memberikan berbagai kemudahan
dibandingkan bank yang mengakibatkan lembaga pembiayaan mengalami perkembangan
yang cukup tinggi di negara kita. Pilihan masyarakat akan lembaga pembiayaan disebabkan
adanya kebutuhan akan pelayanan yang cepat, prosedur yang tidak rumit, dan persyaratan
yang mudah dipenuhi. Berbagai kemudahan itu mengakibatkan lembaga pembiayaan lebih
dipilih masyarakat, namun terdapat konsekuensi akan pilihan masyarakat atas lembaga
pembiayaan tersebut, yaitu tingkat bunga pinjamannya yang tinggi dari suku bunga pinjaman
yang diberikan oleh perbankan. Sehingga jenis kredit yang diberikan termasuk kategori kredit
kecil atau mempunyai jumlah pinjaman yang rendah. Selain itu, kredit konsumtif lebih
dominan di lembaga pembiayaan karena konsumen umumnya tidak begitu terpengaruh oleh
tingkat suku bunga. Konsumen jenis ini lebih memerhatikan jumlah angsuran perbulan yang
sesuai dengan kemampuan mereka membayar angsuran tersebut dari penghasilan per bulan.
(Arthesa, Ade & Handiman, Edia ; Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank)
2.2
Jenis, Dokumen yang Digunakan dalam Lembaga Pembiayaan
1. JENIS
Atas dasar kepemilikannya, perusahaan pembiayaan konsumen dapat dibedakan
menjadi tiga jenis (Triandanu, Sigit & Budisantoso, Totok ; Bank dan Lembaga
Keuangan Lain)
a. Perusahaan Pembiayaan Konsumen yang Merupakan Anak Perusahaan Dari Pemasok
Perusahaan pembiayaan konsumen ini dibentuk oleh perusahaan induknya, yaitu
pemasok, untuk memperlancar penjualan barang atau jasa. Barang atau jasa yang
diperjualkan hanya sebatas barang dan jasa yang diproduksi oleh induknya. Contoh :
PT Maju Mapan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam jual beli mobil baru
dan bekas. Mengingat daya beli masyarakat sedang lemah, maka PT Maju Mapan
ingin memperlancar penjualan mobilnya dengan cara mendirikan PT Usaha Jaya
4
adalah suatu perusahaan pembiayaan konsumen
yang khusus melayani
kredit
pembelian mobil segala merk mobil baru dan bekas pada PT Maju Mapan.
Pemasok
3a
4b
Konsumen
debitor
1
2
4a
5
3b
Perusahaan
pembiayaan konsumen
Tahap-tahap pelaksanaan pembiayaan konsumen dari skema diatas adalah sebagai
berikut:
1. Pembentukan anak perusahaan
2. Pembuatan perjanjian kerja sama pembiayaan konsumen
3. a. Perjanjian jual beli barang/jasa yang dibiayai oleh perusahaan pembiayaan
konsumen
b. perjanjian pembiayaan barang/jasa oleh konsumen
4. a. Pembayaran tunai harga barang/jasa
b. penyerahan barang/jasa
5. pembayaran angsuran pokok dan bunga hingga lunas selama jangka waktu tertentu
b. Perusahaan Pembiayaan Konsumen yang Merupakan Satu Grup Usaha dengan
Pemasok
Perusahaan pembiayaan konsumen ini biasanya hanya melayani pembiayaan
pembelian barang dan jasa yang diproduksi oleh pemasok yang masih satu grup usaha
dengan perusahaan tersebut. Perbedaannya hanya terletak pada hubungan antara
5
pemasok dan perusahaan pembiayaan konsumen. Contoh : Metro Inc. Adalah suatu
grup usaha yang bergerak di berbagai macam bidang usaha. Salah satu perusahaan
yang tergabung dalam grup ini adalah PT Multi Elektronics yang merupakan produsen
televisi. Demi peningkatan penjualan televisi yang diproduksi oleh PT Multi
Electronics , maka Metro Inc. Membentuk satu perusahaan lagi dengan nama PT
Multifinance yang bergerak di bidang pembiayaan konsumen. Pembiayaan konsumen
yang dilayani PT Multifinance hanya pembelian televisi pada PT Multi Electronics.
Holding
1
3
2
Pemasok
Perusahaan
pembiayaan
konsumen
5a
5b
6
Konsumen
debitor
4b
4a
Tahap-tahap pelaksanaan pembiayaan konsumen dari skema di atas adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Mempunyai salah satu anak perusahaan
Membentuk anak perusahaan baru
Pembuatan perjanjian kerja sama pembiayaan konsumen
a. Perjanjian jual beli barang dan jasa yang dibiayai oleh perusahaan pembiayaan
konsumen
b.Perjanjian pembiayaan pebelian barang dan jasa oleh konsumen
5. a. Pembayaran tunai
b.penyerahan barang atau jasa
6
6. pembayaran angsuran pokok dan bunga hingga lunas selama jangka waktu
tertentu.
c. Perusahaan Pembiayaan Konsumen yang Tidak Mempunyai Kaitan Kepemilikan
dengan Pemasok
Perusahaan pembiayaan ini biasanya tidak hanyamelayani pembiayaan pembelian
barang pada satu pemasok saja. Namun, juga dapat membiayai pembelian pada
pemasok lain, sedangkan spesialisasi perusahaan pembiayaan konsumen biasanya
pada jenis atau tipe barang dan daerah pemasarannya. Contoh : PT Tentram Damai
adalah sebuah perusahaan produsen meubel di Kota Surabaya dan untuk
memperlancar penjualannya perusahaan ini berusaha untuk bekerja sama dengan
sebuah perusahaan pembiayaan konsumen yang bernama PT Rumah Sejahtera yang
merupakan perusahaan pembiayaan konsumen yang melaksanakan pembelian
bermacam-macam meubel dari berbagai produsen meubel di Kota Surabaya.
1
Pemasok
Perusahaan
pembiayaan
konsumen
3a
3b
2a
4
2b
Konsumen
Debitor
Tahap-tahap pelaksanaan pembiayaan konsumen dari skema di atas adalah
sebagai berikut :
1. Pembuatan perjanjian kerja
2. a. Perjanjian jual beli barang yang dibiayai oleh perusahaan pembiayaan konsumen
b. perjanjian pembiayaan pembelian barang oleh konsumen
3. a. Pembayaran tunai
7
b. penyerahan barang
4. pembayaran angsuran pokok dan bunga hingga lunas dengan jangka waktu tertentu
2. Dokumen
Dokumen yang diperlukan selama proses pembiayaan konsumen sejak adanya
perjanjian awal sampai dengan pelunasan pinjaman meliputi dokumen-dokumen berikut ini :
1. Dokumen Kelayakan Konsumen
dokumen yang diperlukan oleh perusahaan pembiayaan konsumen untuk menentukan
apakah suatu konsumen layak dibiayai atau tidak. Dokumen ini antara lain berupa:
a. Identitas konsumen ( KTP, Paspor, SIM, NPWP, anggaran dasar, surat izin
usaha, dan lain-lain)
b. Bukti penghasilan atau keadaan keuangan konsumen ( slip gaji, neraca dan
laba-rugi, dan lain-lain)
c. Laporan survei oleh petugas pembiayaan konsumen pada tempat tinggal atau
usaha dari onsumen
d. Dokumen pendukung seperti persetujuan istri/suami, rekomendasi pihak yang
dapat dipercaya dan lain-lain.
2. Dokumen perjanjian
Dokumen yang menunjukan kesepakatan antara pihak yang terkait dalam proses
pembiayaan konsumen. Dokumen ini antara lain berupa :
a. Perjanjian kerja sama antara pemasok dengan perusahaan pembiayaan
konsumen
b. Perjanjian jual beli antar pemasok dan konsumen
c. Perjanjian pembiayaan antara konsumen dengan perusahaan pembiayaan
konsumen
d. Perjanjian pengikatan berbagai macam bentuk jaminan (cessie piutang,
fidusia, akta pembebanan hak tanggungan, dan lain-lain)
3. Dokumen kepemilikan objek pembiayaan
Dokumen yang merupakan bukti kepemilikan atas barang yang dibiayai dengan
pembiayaan konsumen. Dokumen ini antara lain berupa BPKB, faktur, sertifikat,
bukti penyerahan barang, bukti pemesanan barang, dan lain-lain.
4. Dokumen kepemilikan jaminan
Dokumen yang terkait dengan kepemilikan jaminan atas kewajiban calon debitor.
Dokumen ini antara lain berupa BPKB, sertifikat tanah, faktur dan lain-lain.
Triandanu, Sigit & Budisantoso, Totok ; Bank dan Lembaga Keuangan Lain
2.3
Manfaat Lembaga Pembiayaan
1. Bagi Pemasok
8
Manfaat utama bagi pemasok dengan adanya perusahaan pembiayaan konsumen
adalah peningkatan penjualan. Daya beli dan kemampuan cash-flow calon konsumen yang
akan membeli barang pada pemasok yang sangat beragam. Konsumen tertentu
berkemampuan membayar secara tunai. Disamping itu dalam kenyataannya terdapat juga
konsumenyang mempunyai niat untuk membeli barang namun tidak cukup untuk mempunyai
uang tunai. Perusahaan pembiayaan konsumen menjembatani kepentingan konsumen
semacam ini sehingga penjualan barang oleh pemasok tidak hanya dapat dilakukan oleh
konsumenyang mempunyai cukup dana tunai, melainkan juga pada konsumen yang
keersediaan dana tunainya terbatas.
2. Bagi Konsumen
Manfaat utama bagi koonsumen adalah kesempatan untuk membeli atau memiliki
barang meskipun dana yang tersedia saat ini belum cukup untuk menutup seluruh harga
barang atau jasa. Singkatnya, konsumen tidak harus membeli tunai atau dapat membeli
dengan cara kredit. Apabila pembiayaan konsumen mempunyai manfaat ato keunggulan lain
bagi konsumen
3. Bagi Perusahaan Pembiayaan Konsumen
Manfaat utama yang dapat diperoleh perusahaan pembiayaan konsumen adalah
penerimaan dari bunga dan biaya administrasi yang dibayarkan oleh konsumen, tingkat bunga
yang ditetapkan oleh perusahaan konsumen biasanya lkebih tinggi daripada tingkat bunga
kredit bank. Hal ini sebagai konsekuensi atau kompensasi karena perusahaan pembiayaan
konsumen menanggung risiko-risiko yang relatif lebih besar dari pada penyaluran dana bank
dalam bentuk kredit kepada debitornya.
2.4
Pengertian dan Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 11 Tahun 1992 Dana Pensiun adalah badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjinkan manfaat pension bagi
pesertanya. Definisi tersebut memberi pengertian bahwa dana pensiun merupakan suatu
lembaga yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan
kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun.
Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun
1. Bagi Pemberi kerja
Jika dipandang dari sisi pemberi kerja, tujuan penyelenggara dana pensiun adalah
sebagai :
9
a. Kewajiban Moral
Perusahaan mempunyai kewajban moral uuntuk memberikan rasa aman kepada
karyawan pada saat mencapai usia pensiun
b. Loyalitas
Jaminan yang diberikan untuk karyawan akan memberikan dampak positif pada
perusahaan.
c. Kompetisi Pasar Tenaga Kerja
Dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu bagian dari total kompensasi
yang diberikan keopada karyawan diharapkan perusahaan akan memiliki daya
saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan
professional di pasaran tenaga kerja.
2. Bagi Karyawan
Jika dipandang dari sisi karyawan, tujuan penyelenggara dana pensiun sebagai :
a. Rasa aman terhadap masa yang akan datang
Karyawan menghrapkan mendapatkan jaminan ekonomis karena penghasilan
yang ia terima memasuki masa pensiun.
b. Kompensai yang lebih baik
Karyawan mempunyai tambahan kompensasi meskipun baru bisa ia nikmati pada
saat mencapai usia pensiun atau berhenti kerja.
2.5
Asas, Fungsi dan Norma Dana Pensiun
1. Asas
Dalam pengelolaan dana pensiun, pemerintah menganut beberapa asas pokok :
a. Penyelenggaraan dilakukan dengan system pendanaan
Setiap penyelenggaraan program pensiun harus dilakukan dengan
pemupukan dana sehingga cukup untuk memenuhi pembayaran hak
peserta.
b. Pemisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan pendiri
Kekayaan dana pensiun harus dipisahkan dari kekayaan pendiri. Dengan
demikian tidak diperkenankan adanya pembentukan “cadangan pensiun”
dalam pembukuan pendiri/perusahaan.
c. Kesempatan untuk mendirikan dana pensiun
Setiap pemberi kerja (orang atau badan yang memperkerjakan karyawan)
memperoleh
kesempatan
untuk
mendirikan
dana
pensiun
bagi
karyawannya.
d. Penundaan manfaat
Pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun.
e. Pembinaan dan pengawasan
10
Pengelolaan dan penggunaan kekayaan dana pensiun hrrus dihindari dari
pengaruh kepentingan-kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak
tercapainya maksud utama dari pemupukan dana, yaitu memenuhi
kewajiban pembayaran hak peserta.
2. Fungsi
Fungsi program pensiun harus dapat diidentifikasikan dengan jelas supaya
program tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Fungsi program pensiun
yaitu:
a. Asuransi
Peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia pensiun dapat
diberikan uang pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun
b. Tabungan
Himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan untuk
dan atas nama pesertanya sendiri.
c. Pensiun
Seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil
pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan
setelah mencapai usia pensiun selama seumur hidup peserta, dan janda?duda
peserta
3. Norma
Norma merupakan aturan-aturan yang ditentukan dalam melaksanakan
program pensiun agar pihak peserta pensiun mendapatkan jaminan atas masa
depannya setelah tidak dapat bekerja lagi. Norma perhitungan manfaat pensiun, uang
pertanggungan, nilai tunai serta tata cara pembayaraannya ditetapkan sebagai:
a. Manfaat pensiun untuk peserta dan keluarganya didasarkan atas himpuanan
iuran dalam cadangan wajib dari masa kepesertaan, ditambah bonus dari
cadangan bonus untuk dan atas nama peserta.
b. Uang pertanggungan diberikan kepada keluarga dari peserta yang meninggal
dunia, atau cacat sebelum mencapai usia pensiun: didasarkan tas jumlah
iuran yang seyogianya terkumpul pada saat peserta tersebut mencapai usia
pensiun.
c. Nilai tunai bagi peserta yang berhenti sebelum mencapai masa kepesertaan 3
tahun, hanya didasarkan atas himpunan iuran sendiri ditambah bomus dari
cadangan bonus.
11
d. Bagi peserta yang berhenti setelah 3 tahun, perhitungan nilai tunai didasarkan
atas himpuanan iuran sendiri dan iuran pemberi kerja serta bonus.
e. Pembayaran manfaat pensiun, uan pertanggungan dan nilai tunai ditunjukkan
kepada peserta/ahli waris peserta ditunjuk dalam sertifikat dana pensiun.
2.6
Peserta Dan Jenis Kelembagaan Dana Pensiun
Peserta adalah setiap orang yang memenuhi persyaratan peraturan dana pensiun. Pasal
19 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 menyatakan bahwa setiap karyawan yang
termasuk golongan karyawan yang memenuhi syarat kepesertaan dalam dana pensiun yang
didirikan oleh pemberi kerja, berhak menjadi peserta, apabila telah berusia setidak-tidaknya
18 tahun atau telah kawin dan telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 1 tahun pada
pendiri atau mitra pendiri.
Jenis kelembagaan dana pensiun menurut Pasal 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun
1992 Bab II, dapat dibatasi dalam dua jenis, yaitu :
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
Lembaga ini dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan,
selaku pendiri dan untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau
program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawan
sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur Dana Pensiun Pemberi Kerja :
a. PP Nomor 76 Tahun 1992 tentang Peraturan Dana Pensiun Pemberi Kerja
Peraturan ini mencakup ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1) Nama dana pensiun yang bersangkutan.
2) Nama pendiri.
3) Karyawan yang berhak menjadi peserta dan persyaratan untuk menjadi
peserta.
4) Nama mitra pendiri.
5) Tanggal pembentukan dana pensiun.
6) Pembentukan kekayaan dana pensiun yang terpisah dari kekayaan pemberi
kerja.
7) Maksud dan tujuan pembentukan dana pensiun.
8) Masa jabatan pengurus dan dewan pengawas, hak, kewajiban dan tanggung
jawab pengutus, dewan pengawas, peserta, pemberi kerja.
12
9) Besarnya iuran untuk program pensiun dan rumus manfaat pensiun serta
faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan.
10) Tata cara pembayaran manfaat pensiun dan manfaat lainnya.
11) Tata cara penunjukan dan penggantian pihak yang berhak atas manfaat
pensiun apabila peserta meninggal dunia.
12) Tata cara perubahan peraturan dana pensiun dan tata cara pembubaran dan
penyelesaian dana pensiun.
b. Pasal 5 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 Ayat 1 dari sudut pembentukannya :
1) Peraturan dana pensiun.
2) Pernyataan tertulis pendiri yang menyatakan keputusannya untuk mendirikan
dana pensiun dan memberlakukan peraturan dana pensiun.
3) Peraturan dana pensiun yang ditetapkan oleh pendiri.
4) Arahan investasi.
5) Laporan aktuaris.
6) Penunjukan pengurus, dewan pengawas, dan penerima titipan.
c. Kepengurusan dan pelaporan
Pengurus dana pensiun ditunjuk oleh pendiri dan bertanggung jawab kepada
pendiri atas kepengurusan dana pensiun. Penunjukkan tersebut berlaku hanya sampai
5 tahun dan dapat ditunjuk kembali. Pengurus dana pensiun diwajibkan
menyampaikan keterangan kepada peserta terutama mengenai neraca dan perhitungan
hasil usaha menurut bentuk, susunan dan waktu yang ditetapkan Menteri Keuangan.
d. Penggabungan atau pemisahan dana pensiun
Penggabungan dana pensiun pada prinsipnya dapat dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Dana pensiun yang melakukan penggabungan memiliki program pensiun yang
sama.
2) Harus ada pemberi kerja yang bertanggung jawab atas kewajiban berkaitan
dengan masa kerja peserta.
3) Penggabungan suatu DPPK dengan DPPK lainnya harus seizin menteri
keuangan.
e. Pengalihan kepesertaan
Pengalihan peserta dari satu dana pensiun ke dana pensiun lain yang merupakan
kebijakan dari DPPK dapat dilakukan dengan ketentuan :
1) Kedua program dana pensiun adalah sama.
13
2) Harus ada pemberi kerja yang bertanggung jawab atas kewajiban yang
berkaitan dengan masa kerja kelompok karyawan yang dialihkan sebagaimana
ditetapkan dalam peraturan dana pensiun sebelum berlakunya pengalihan.
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Pasal 1 Butir 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, menyatakan bahwa
Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau
perusahaan asuransi jiwa, untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi
perorangan. Yang diperkenankan untuk mendirikan dana pensiun hanyalah bank
umum dan perusahaan asuransi jiwa. Oleh karena itu bank umum dan perusahaan
asuransi dapat menyelenggarakan dua jenis dana pensiun yaitu Dana Pensiun Pemberi
Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Persyaratan yang
harus dimiliki agar dapat menyelenggarakan dana pensiun adalah sebagai berikut :
1) Perusahaan Asuransi Jiwa
a) Memenuhi tingkat solvabilitas sebagaimana ditetapkan dalam peraturan
perundangan di bidang asuransi sekurangnya 8 bulan terakhir.
b) Memiliki kesiapan untuk menyelenggarakan DPLK yang dibuktikan dengan
kesiapan di bidang organisasi dan personel serta kesiapan sistem administrasi.
c) Memiliki kinerja investasi yang sehat dalam arti dalam arti memiliki hasil
yang memadai dari portofolio investasi dan penempatan investasi tidak
menyimpang dari ketentuan tentang investasi yang berlaku di bidang asuransi.
d) Memiliki tingkat kesinambungan pertanggungan yang sehat sekurangkurangnya dalam 2 tahun terakhir. Tolok ukurnya adalah pembatalan
pertanggungan yang mempunyai nilai tunai kurang dari 20%.
e) Sanggup untuk menyampaikan laporan hasil penilaian solvabilitas dan laporan
investasi perusahaan.
f) Telah menjalankan usaha sekurang-kurangnya 5 tahun.
2) Bank Umum
a) Memenuhi tingkat kesehatan bank.
b) Memiliki kesiapan untuk menyelenggarakan dana pensiun.
c) Menyanggupi untuk menyampaikan laporan terakhir tingkat kesehatan bank,
baik secara keseluruhan maupun aspek permodalan, kualitas aktiva produktif,
dan pemenuhan batas minimum pemberian kredit (BMPK) setiap triwulan.
14
2.7
Program Pensiun
Program pensiun adalah program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi peserta.
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, program pensiun terdiri dari tiga golongan:
a. Program pensiun iuran pasti (defined contribution plan).
b. Program pensiun manfaat atau imbalan pasti (defined benefit plan).
c. Program pensiun berdasarkan keuntungan (profit sharing pension plan).
Ketiga program tersebut mempunyai kekhususan masing-masing.
A. Program Pensiun Iuran Pasti (defined contribution plan)
Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan
dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya
dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. (Dapat
dilihat pada Pasal 1 Butir 8, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992).
Formula yang umum digunakan untuk menentukan jumlah iuran yang
dibayarkan adalah :
a) Money Purchase Plan
Menetapkan jumlah iuran yang dibayarkan oleh karyawan dan pemberi kerja.
Iuran dibukukan pada masing-masing rekening peserta (individual account)
dan akumulasi pengembangannya. Manfaat pensiun yang akan dibayarkan,
diambilkan dari jumlah tersebut.
b) Saving Plan
Hampir sama dengan money purchase plan, hanya berbeda dalam hal iuran,
seluruhnya biasanya karyawan yang menentukan. Untuk menetapkan jumlah
iuran, beberapa faktor perlu dipertimbangkan antara lain :
a. Besarnya nilai manfaat atau imbalan (benefit).
b. Usia rata-rata karyawan.
c. Skala gaji perusahaan yang bersangkutan.
d. Jumlah masa kerja.
Pembayaran manfaat untuk program pensiun iuran pasti dapat dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut :
a) Jumlah akumulasi iuran dan hasil pengembangannya lebih kecil dari 12 juta dapat
dibayarkan sekaligus.
b) Berkas karyawan yang berhak atas manfaat pensiun ditunda dapat mengajukan
pembayaran manfaat pensiun sejak yang bersangkutan mencapai usia pensiun
15
dipercepat. Besarnya manfaat tersebut dihitung dan ditetapkan pada saat yang
bersangkutan akan pensiun.
c) Atas pilihan peserta dapat membeli anuitas seumur hidup dari perusahaan asuransi
jiwa dengan persyaratan :
- anuitas yang dipilih menyediakan manfaat pensiun bagi janda/duda atau anak
sekurang-kurangnya 60% dan sebanyak-banyaknya 100% dari manfaat pensiun yang
diterima peserta.
- anuitas yang dipilih memenuhi ketentuan-ketentuan dalam undang-undang
dana pensiun dan peraturan pelaksanaannya serta peraturan dana pensiun.
B. Program Pensiun Manfaat Pasti
Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang manfaatnya
ditetapkan dalam peraturan dana pensiun, atau program pensiun lain yang bukan
merupakan program pensiun iuran pasti.
Formula yang umum digunakan untuk menentukan besar manfaat pensiun
untuk jenis program ini adalah Program Pensiun Pendapatan Terakhir (Final Earning
Pension Plan) yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari gaji terakhir peserta
pada saat mencapai usia pensiun.
C. Program Pensiun Berdasarkan Keuntungan
Program pensiun berdasarkan keuntungan adalah program pensiun iuran pasti,
dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan
dengan keuntungan pemberi kerja. (Dapat dilihat pada Pasal 1 Butir 3, UndangUndang Nomor 11 Tahun 1992).
Formula yang umum digunakan untuk menentukan jumlah iuran yang
dibayarkan adalah Program Pensiun Pembagian Keuntungan (Profit Sharing Pension
Plan), yaitu program pensiun yang sumber pembiayaannya atau iurannya berasal dari
persentase tertentu dari keuntungan yang diperoleh perusahaan sebelum pajak. Iuran
berubah-ubah setiap tahun tergantung laba dari perusahaan.
2.8
Peran Dana Pensiun
Untuk dapat memahami peran dana pensiun, perlu dilihat pada Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 1992 sebagai berikut :
16
a. Sejalan dengan hakikat pembangunan nasional, diperlukan penghimpunan dan
pengelolaan dana guna memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua dalam
rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Dana pensiun merupakan sarana penghimpun dana guna meningkatkan peran serta
masyarakat dalam melestarikan pembangunan nasional yang terus bertumbuh dan
berkelanjutan.
c. Dana pensiun dapat pula menambah motivasi dan ketenangan kerja sehingga
meningkatkan produktivitas.
Berdasarkan hal-hal tersebut, diharapkan dana pensiun dapat berperan secara aktif dalam
pembangunan, sebagai salah satu lembaga keuangan penghimpun dana, sekaligus membantu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja.
Sebelum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, layanan kesejahteraan pensiun
dilakukan oleh Yayasan Dana Pensiun (YDP). Di samping itu, terdapat pula berbagai jaminan
hari tua seperti jaminan kesejahteraan karyawan, asuransi yang berkaitan dengan karyawan
disediakan melalui berbagai lembaga seperti Tabungan dan Asuransi Sosial Pegawai Negeri
(TASPEN), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), dan sebagainya. Namun manfaat yang
diberikan belum sepenuhnya maksimal dari manfaat yang seharusnya diterima peserta.
Berdasarkan penelitian, terdapat beberapa kelemahan dari beberapa program YDP
tersebut, antara lain :
a) Pengelolaan YDP masih banyak yang kurang profesional.
b) Banyak investasi dilakukan pada aktiva tetap yang kurang produktif, tidak cepat
menghasilkan.
c) Investasi gedung kantor yang berlebihan atau mewah.
d) Beberapa manajemen yang statis dan kurang peduli terhadap perbaikan manfaat
pensiun.
e) Belum ada ketentuan yang mengatur hal-hal mendasar untuk menjamin terpenuhinya
hak dan kewajiban para pihak penyelenggara program pensiun.
Di samping kelemahan-kelemaha yang ada, dana pensiun juga memiliki beberapa keunggulan
yaitu sebagai berikut :
a) Pengelola yang ditunjuk, seyogianya profesional, setia (loyal), jujur, serta mampu
menyusun rencana dan berpikir jangka panjang.
b) Seluruh himpunan iuran dan hasil pengelolaan kekayaan, investasi dibagikan kepada
peserta atau ahli warisnya secara prorata menurut jumlah iuran dan masa
kepesertaannya.
17
c) Sesuai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, dana pensiun dibebaskan dari pajak
penghasilan, dengan demikian para peserta dapat menikmati manfaat pensiun
sekurang-kurangnya 15% lebih tinggi dari manfaat program lain.
18
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1
Simpulan
Lembaga pembiayaan (multifinance) salah satu lembaga keuangan bukan bank di
Indonesia yang mempunyai aktivitas membiayai kebutuhan masyarakat baik bersifat
produktif maupun konsumtif. Lembaga pembiayaan dapat memberikan berbagai kemudahan
dibandingkan bank yang mengakibatkan lembaga pembiayaan mengalami perkembangan
yang cukup tinggi di negara kita. Manfaat utama bagi pemasok dengan adanya perusahaan
pembiayaan konsumen adalah peningkatan penjualan. Daya beli dan kemampuan cash-flow
calon konsumen yang akan membeli barang pada pemasok yang sangat beragam. Konsumen
tertentu berkemampuan membayar secara tunai. Disamping itu dalam kenyataannya terdapat
juga konsumen yang mempunyai niat untuk membeli barang namun tidak cukup untuk
mempunyai uang tunai. Perusahaan pembiayaan konsumen menjembatani kepentingan
konsumen semacam ini sehingga penjualan barang oleh pemasok tidak hanya dapat dilakukan
oleh konsumenyang mempunyai cukup dana tunai, melainkan juga pada konsumen yang
keersediaan dana tunainya terbatas. Manfaat utama bagi koonsumen adalah kesempatan
untuk membeli atau memiliki barang meskipun dana yang tersedia saat ini belum cukup
untuk menutup seluruh harga barang atau jasa. Singkatnya, konsumen tidak harus membeli
tunai atau dapat membeli dengan cara kredit. Apabila pembiayaan konsumen mempunyai
manfaat ato keunggulan lain bagi konsumen. Manfaat utama yang dapat diperoleh perusahaan
pembiayaan konsumen adalah penerimaan dari bunga dan biaya administrasi yang dibayarkan
oleh konsumen, tingkat bunga yang ditetapkan oleh perusahaan konsumen biasanya lkebih
tinggi daripada tingkat bunga kredit bank. Hal ini sebagai konsekuensi atau kompensasi
karena perusahaan pembiayaan konsumen menanggung risiko-risiko yang relatif lebih besar
dari pada penyaluran dana bank dalam bentuk kredit kepada debitornya.
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 11 Tahun 1992 Dana Pensiun adalah badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjinkan manfaat pension bagi
pesertanya. Definisi tersebut memberi pengertian bahwa dana pensiun merupakan suatu
lembaga yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan
kesejahteraan
kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun. Dalam
pengelolaan dana pensiun, pemerintah menganut beberapa asas pokok :
1. Penyelenggaraan dilakukan dengan system pendanaan
2. Pemisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan pendiri
3. Kesempatan untuk mendirikan dana pensiun
19
4. Penundaan manfaat
5. Pembinaan dan pengawasan
Fungsi program pensiun harus dapat diidentifikasikan dengan jelas supaya program
tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Fungsi program pensiun yaitu:
1. Asuransi
2. Tabungan
Pasal 19 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 menyatakan bahwa setiap karyawan
yang termasuk golongan karyawan yang memenuhi syarat kepesertaan dalam dana pensiun
yang didirikan oleh pemberi kerja, berhak menjadi peserta, apabila telah berusia setidaktidaknya 18 tahun atau telah kawin dan telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 1
tahun pada pendiri atau mitra pendiri.
Program pensiun adalah program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi peserta.
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, program pensiun terdiri dari tiga golongan:
a. Program pensiun iuran pasti (defined contribution plan).
b. Program pensiun manfaat atau imbalan pasti (defined benefit plan).
c. Program pensiun berdasarkan keuntungan (profit sharing pension plan).
3.2
Saran
1. Aturan mengenai turunnya dana pensiun dapat tepat waktu, karena sebagaimana yang
kita ketahui untuk turunnya dana pensiun terkadang suka terlambat.
2. Diharapkan lembaga pembiayaan dapat memberikan kemudahan dalam urusan
administrative untuk meningkatkan minat masyarakat untuk mengurus pembiayaan di
lembaga pembiayaan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Arthesa, Ir Ade, MM & Ir Hedia Handiman. 2009. Bank dan Lembaga Bukan Bank, Cetakan
II, Jakarta Barat : PT Indeks Permata Puri Media
Budisantoso, Totok, Sigit Triandaru dan Y. Sri Susilo. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
Lain. Cetakan 1. Jakarta : Salemba Empat
Dr. Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi. Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada
21
MATA KULIAH PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN
KELOMPOK : 3
1. NANDA PETTYYANNA S
(1406105088)
2. NI KADEK TASYA NOVITA DEVI (1506105003)
3. SAGUNG PUTRI SANI UTARI
(1506105058)
4. IDA AYU LAKSMI
(1506105071)
5. MADE SINTHYA ARYASTHINI M.(1506105067)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM REGULER
2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia melakukan berbagai cara guna mempertahankan hidupnya, salah satunya
adalah melakukan kegiatan atau aktivitas bisnis. Melalui kegiatan itu manusia dapat
memenuhi tuntutan hidupnya yang semakin hari semakin komplek. Kehidupan manusia di
jaman modern ini begitu cepat berputar. Kehidupan yang serba cepat memicu manusia untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara cepat pula. Pemenuhan kebutuhan hidup secara
cepat telah mendorong dan membuka peluang bagi manusia untuk melakukan kegiatan bisnis.
Munculnya lembaga pembiayaan turut memacu roda perekonomian di masyarakat dan
turut membawa andil yang besar dalam pembangunan ekonomi masyarakat khususnya
masyarakat kecil. Sehingga dengan adanya Peraturan Presiden yang baru dapat memberikan
kontribusi yang baik dan pembangunan hukum yang memadai dengan meningkatkan
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat akan kebutuhan dana. Dalam Peraturan
Presiden Nomor 9 tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayan, dimana Lembaga pembiayaan
meliputi Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, dan Perusahaan Pembiayaan
Infrastruktur.
Saat ini sudah ada peraturan UU No 11 Tahun 1992 yang mengatur tentang dana
pensiun karena setiap karyawan dalam suatu perusahaan mengharapkan jaminan keuangan di
hati tuanya. Tahun 70-an hanya Pegawai Negeri yang dijamin mendapatkan jaminan pensiun
di hari tuanya. Jika karyawan tidak mendapatkan pensiun dari tempat kerjanya, dia bisa
mendapatkan dana pensiun dari lembaga lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka ada banyak sekali pertanyaan
yang muncul diantaranya :
1. Bagaimana pengertian lembaga pembiayaan?
2. Apa saja jenis, dokumen yang digunakan dalam lembaga pembiayaan?
3. Apa saja manfaat lembaga pembiayaan?
4. Bagaimana pengertian dan tujuan penyelenggaraan dana pensiun?
5. Apa saja asas, fungsi, dan norma dana pensiun?
6. Apa itu program pensiun?
7. Bagaimana peran dana pensiun?
2
1.3 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari paper ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pengertian lembaga pembiayaan
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja jenis, dokumen yang digunakan dalam lembaga
pembiayaan
3. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja manfaat lembaga pembiayaan
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pengertian dan tujuan penyelenggaraan dana
pensiun
5. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja asas, fungsi, dan norma dana pension
6. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu program pensiun
7. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana peran dana pensiun
3
BAB II
RINGKASAN MATERI KULIAH PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN
SAP. 11
2.1
Pengertian Lembaga Pembiayaan
Lembaga pembiayaan (multifinance) salah satu lembaga keuangan bukan bank di
Indonesia yang mempunyai aktivitas membiayai kebutuhan masyarakat baik bersifat
produktif maupun konsumtif.
Peningkatan pendapatan masyarakat dan kemajuan dunia
usaha secara tidak langsung berpengaruh terhadap kebutuhan akan dana atau sumber dana
yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Masyarakat akan terus mencari sumber dana yang
sesuai dengan kebutuhannya. Lembaga pembiayaan dapat memberikan berbagai kemudahan
dibandingkan bank yang mengakibatkan lembaga pembiayaan mengalami perkembangan
yang cukup tinggi di negara kita. Pilihan masyarakat akan lembaga pembiayaan disebabkan
adanya kebutuhan akan pelayanan yang cepat, prosedur yang tidak rumit, dan persyaratan
yang mudah dipenuhi. Berbagai kemudahan itu mengakibatkan lembaga pembiayaan lebih
dipilih masyarakat, namun terdapat konsekuensi akan pilihan masyarakat atas lembaga
pembiayaan tersebut, yaitu tingkat bunga pinjamannya yang tinggi dari suku bunga pinjaman
yang diberikan oleh perbankan. Sehingga jenis kredit yang diberikan termasuk kategori kredit
kecil atau mempunyai jumlah pinjaman yang rendah. Selain itu, kredit konsumtif lebih
dominan di lembaga pembiayaan karena konsumen umumnya tidak begitu terpengaruh oleh
tingkat suku bunga. Konsumen jenis ini lebih memerhatikan jumlah angsuran perbulan yang
sesuai dengan kemampuan mereka membayar angsuran tersebut dari penghasilan per bulan.
(Arthesa, Ade & Handiman, Edia ; Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank)
2.2
Jenis, Dokumen yang Digunakan dalam Lembaga Pembiayaan
1. JENIS
Atas dasar kepemilikannya, perusahaan pembiayaan konsumen dapat dibedakan
menjadi tiga jenis (Triandanu, Sigit & Budisantoso, Totok ; Bank dan Lembaga
Keuangan Lain)
a. Perusahaan Pembiayaan Konsumen yang Merupakan Anak Perusahaan Dari Pemasok
Perusahaan pembiayaan konsumen ini dibentuk oleh perusahaan induknya, yaitu
pemasok, untuk memperlancar penjualan barang atau jasa. Barang atau jasa yang
diperjualkan hanya sebatas barang dan jasa yang diproduksi oleh induknya. Contoh :
PT Maju Mapan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam jual beli mobil baru
dan bekas. Mengingat daya beli masyarakat sedang lemah, maka PT Maju Mapan
ingin memperlancar penjualan mobilnya dengan cara mendirikan PT Usaha Jaya
4
adalah suatu perusahaan pembiayaan konsumen
yang khusus melayani
kredit
pembelian mobil segala merk mobil baru dan bekas pada PT Maju Mapan.
Pemasok
3a
4b
Konsumen
debitor
1
2
4a
5
3b
Perusahaan
pembiayaan konsumen
Tahap-tahap pelaksanaan pembiayaan konsumen dari skema diatas adalah sebagai
berikut:
1. Pembentukan anak perusahaan
2. Pembuatan perjanjian kerja sama pembiayaan konsumen
3. a. Perjanjian jual beli barang/jasa yang dibiayai oleh perusahaan pembiayaan
konsumen
b. perjanjian pembiayaan barang/jasa oleh konsumen
4. a. Pembayaran tunai harga barang/jasa
b. penyerahan barang/jasa
5. pembayaran angsuran pokok dan bunga hingga lunas selama jangka waktu tertentu
b. Perusahaan Pembiayaan Konsumen yang Merupakan Satu Grup Usaha dengan
Pemasok
Perusahaan pembiayaan konsumen ini biasanya hanya melayani pembiayaan
pembelian barang dan jasa yang diproduksi oleh pemasok yang masih satu grup usaha
dengan perusahaan tersebut. Perbedaannya hanya terletak pada hubungan antara
5
pemasok dan perusahaan pembiayaan konsumen. Contoh : Metro Inc. Adalah suatu
grup usaha yang bergerak di berbagai macam bidang usaha. Salah satu perusahaan
yang tergabung dalam grup ini adalah PT Multi Elektronics yang merupakan produsen
televisi. Demi peningkatan penjualan televisi yang diproduksi oleh PT Multi
Electronics , maka Metro Inc. Membentuk satu perusahaan lagi dengan nama PT
Multifinance yang bergerak di bidang pembiayaan konsumen. Pembiayaan konsumen
yang dilayani PT Multifinance hanya pembelian televisi pada PT Multi Electronics.
Holding
1
3
2
Pemasok
Perusahaan
pembiayaan
konsumen
5a
5b
6
Konsumen
debitor
4b
4a
Tahap-tahap pelaksanaan pembiayaan konsumen dari skema di atas adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Mempunyai salah satu anak perusahaan
Membentuk anak perusahaan baru
Pembuatan perjanjian kerja sama pembiayaan konsumen
a. Perjanjian jual beli barang dan jasa yang dibiayai oleh perusahaan pembiayaan
konsumen
b.Perjanjian pembiayaan pebelian barang dan jasa oleh konsumen
5. a. Pembayaran tunai
b.penyerahan barang atau jasa
6
6. pembayaran angsuran pokok dan bunga hingga lunas selama jangka waktu
tertentu.
c. Perusahaan Pembiayaan Konsumen yang Tidak Mempunyai Kaitan Kepemilikan
dengan Pemasok
Perusahaan pembiayaan ini biasanya tidak hanyamelayani pembiayaan pembelian
barang pada satu pemasok saja. Namun, juga dapat membiayai pembelian pada
pemasok lain, sedangkan spesialisasi perusahaan pembiayaan konsumen biasanya
pada jenis atau tipe barang dan daerah pemasarannya. Contoh : PT Tentram Damai
adalah sebuah perusahaan produsen meubel di Kota Surabaya dan untuk
memperlancar penjualannya perusahaan ini berusaha untuk bekerja sama dengan
sebuah perusahaan pembiayaan konsumen yang bernama PT Rumah Sejahtera yang
merupakan perusahaan pembiayaan konsumen yang melaksanakan pembelian
bermacam-macam meubel dari berbagai produsen meubel di Kota Surabaya.
1
Pemasok
Perusahaan
pembiayaan
konsumen
3a
3b
2a
4
2b
Konsumen
Debitor
Tahap-tahap pelaksanaan pembiayaan konsumen dari skema di atas adalah
sebagai berikut :
1. Pembuatan perjanjian kerja
2. a. Perjanjian jual beli barang yang dibiayai oleh perusahaan pembiayaan konsumen
b. perjanjian pembiayaan pembelian barang oleh konsumen
3. a. Pembayaran tunai
7
b. penyerahan barang
4. pembayaran angsuran pokok dan bunga hingga lunas dengan jangka waktu tertentu
2. Dokumen
Dokumen yang diperlukan selama proses pembiayaan konsumen sejak adanya
perjanjian awal sampai dengan pelunasan pinjaman meliputi dokumen-dokumen berikut ini :
1. Dokumen Kelayakan Konsumen
dokumen yang diperlukan oleh perusahaan pembiayaan konsumen untuk menentukan
apakah suatu konsumen layak dibiayai atau tidak. Dokumen ini antara lain berupa:
a. Identitas konsumen ( KTP, Paspor, SIM, NPWP, anggaran dasar, surat izin
usaha, dan lain-lain)
b. Bukti penghasilan atau keadaan keuangan konsumen ( slip gaji, neraca dan
laba-rugi, dan lain-lain)
c. Laporan survei oleh petugas pembiayaan konsumen pada tempat tinggal atau
usaha dari onsumen
d. Dokumen pendukung seperti persetujuan istri/suami, rekomendasi pihak yang
dapat dipercaya dan lain-lain.
2. Dokumen perjanjian
Dokumen yang menunjukan kesepakatan antara pihak yang terkait dalam proses
pembiayaan konsumen. Dokumen ini antara lain berupa :
a. Perjanjian kerja sama antara pemasok dengan perusahaan pembiayaan
konsumen
b. Perjanjian jual beli antar pemasok dan konsumen
c. Perjanjian pembiayaan antara konsumen dengan perusahaan pembiayaan
konsumen
d. Perjanjian pengikatan berbagai macam bentuk jaminan (cessie piutang,
fidusia, akta pembebanan hak tanggungan, dan lain-lain)
3. Dokumen kepemilikan objek pembiayaan
Dokumen yang merupakan bukti kepemilikan atas barang yang dibiayai dengan
pembiayaan konsumen. Dokumen ini antara lain berupa BPKB, faktur, sertifikat,
bukti penyerahan barang, bukti pemesanan barang, dan lain-lain.
4. Dokumen kepemilikan jaminan
Dokumen yang terkait dengan kepemilikan jaminan atas kewajiban calon debitor.
Dokumen ini antara lain berupa BPKB, sertifikat tanah, faktur dan lain-lain.
Triandanu, Sigit & Budisantoso, Totok ; Bank dan Lembaga Keuangan Lain
2.3
Manfaat Lembaga Pembiayaan
1. Bagi Pemasok
8
Manfaat utama bagi pemasok dengan adanya perusahaan pembiayaan konsumen
adalah peningkatan penjualan. Daya beli dan kemampuan cash-flow calon konsumen yang
akan membeli barang pada pemasok yang sangat beragam. Konsumen tertentu
berkemampuan membayar secara tunai. Disamping itu dalam kenyataannya terdapat juga
konsumenyang mempunyai niat untuk membeli barang namun tidak cukup untuk mempunyai
uang tunai. Perusahaan pembiayaan konsumen menjembatani kepentingan konsumen
semacam ini sehingga penjualan barang oleh pemasok tidak hanya dapat dilakukan oleh
konsumenyang mempunyai cukup dana tunai, melainkan juga pada konsumen yang
keersediaan dana tunainya terbatas.
2. Bagi Konsumen
Manfaat utama bagi koonsumen adalah kesempatan untuk membeli atau memiliki
barang meskipun dana yang tersedia saat ini belum cukup untuk menutup seluruh harga
barang atau jasa. Singkatnya, konsumen tidak harus membeli tunai atau dapat membeli
dengan cara kredit. Apabila pembiayaan konsumen mempunyai manfaat ato keunggulan lain
bagi konsumen
3. Bagi Perusahaan Pembiayaan Konsumen
Manfaat utama yang dapat diperoleh perusahaan pembiayaan konsumen adalah
penerimaan dari bunga dan biaya administrasi yang dibayarkan oleh konsumen, tingkat bunga
yang ditetapkan oleh perusahaan konsumen biasanya lkebih tinggi daripada tingkat bunga
kredit bank. Hal ini sebagai konsekuensi atau kompensasi karena perusahaan pembiayaan
konsumen menanggung risiko-risiko yang relatif lebih besar dari pada penyaluran dana bank
dalam bentuk kredit kepada debitornya.
2.4
Pengertian dan Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 11 Tahun 1992 Dana Pensiun adalah badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjinkan manfaat pension bagi
pesertanya. Definisi tersebut memberi pengertian bahwa dana pensiun merupakan suatu
lembaga yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan
kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun.
Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun
1. Bagi Pemberi kerja
Jika dipandang dari sisi pemberi kerja, tujuan penyelenggara dana pensiun adalah
sebagai :
9
a. Kewajiban Moral
Perusahaan mempunyai kewajban moral uuntuk memberikan rasa aman kepada
karyawan pada saat mencapai usia pensiun
b. Loyalitas
Jaminan yang diberikan untuk karyawan akan memberikan dampak positif pada
perusahaan.
c. Kompetisi Pasar Tenaga Kerja
Dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu bagian dari total kompensasi
yang diberikan keopada karyawan diharapkan perusahaan akan memiliki daya
saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan
professional di pasaran tenaga kerja.
2. Bagi Karyawan
Jika dipandang dari sisi karyawan, tujuan penyelenggara dana pensiun sebagai :
a. Rasa aman terhadap masa yang akan datang
Karyawan menghrapkan mendapatkan jaminan ekonomis karena penghasilan
yang ia terima memasuki masa pensiun.
b. Kompensai yang lebih baik
Karyawan mempunyai tambahan kompensasi meskipun baru bisa ia nikmati pada
saat mencapai usia pensiun atau berhenti kerja.
2.5
Asas, Fungsi dan Norma Dana Pensiun
1. Asas
Dalam pengelolaan dana pensiun, pemerintah menganut beberapa asas pokok :
a. Penyelenggaraan dilakukan dengan system pendanaan
Setiap penyelenggaraan program pensiun harus dilakukan dengan
pemupukan dana sehingga cukup untuk memenuhi pembayaran hak
peserta.
b. Pemisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan pendiri
Kekayaan dana pensiun harus dipisahkan dari kekayaan pendiri. Dengan
demikian tidak diperkenankan adanya pembentukan “cadangan pensiun”
dalam pembukuan pendiri/perusahaan.
c. Kesempatan untuk mendirikan dana pensiun
Setiap pemberi kerja (orang atau badan yang memperkerjakan karyawan)
memperoleh
kesempatan
untuk
mendirikan
dana
pensiun
bagi
karyawannya.
d. Penundaan manfaat
Pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun.
e. Pembinaan dan pengawasan
10
Pengelolaan dan penggunaan kekayaan dana pensiun hrrus dihindari dari
pengaruh kepentingan-kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak
tercapainya maksud utama dari pemupukan dana, yaitu memenuhi
kewajiban pembayaran hak peserta.
2. Fungsi
Fungsi program pensiun harus dapat diidentifikasikan dengan jelas supaya
program tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Fungsi program pensiun
yaitu:
a. Asuransi
Peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia pensiun dapat
diberikan uang pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun
b. Tabungan
Himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan untuk
dan atas nama pesertanya sendiri.
c. Pensiun
Seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil
pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan
setelah mencapai usia pensiun selama seumur hidup peserta, dan janda?duda
peserta
3. Norma
Norma merupakan aturan-aturan yang ditentukan dalam melaksanakan
program pensiun agar pihak peserta pensiun mendapatkan jaminan atas masa
depannya setelah tidak dapat bekerja lagi. Norma perhitungan manfaat pensiun, uang
pertanggungan, nilai tunai serta tata cara pembayaraannya ditetapkan sebagai:
a. Manfaat pensiun untuk peserta dan keluarganya didasarkan atas himpuanan
iuran dalam cadangan wajib dari masa kepesertaan, ditambah bonus dari
cadangan bonus untuk dan atas nama peserta.
b. Uang pertanggungan diberikan kepada keluarga dari peserta yang meninggal
dunia, atau cacat sebelum mencapai usia pensiun: didasarkan tas jumlah
iuran yang seyogianya terkumpul pada saat peserta tersebut mencapai usia
pensiun.
c. Nilai tunai bagi peserta yang berhenti sebelum mencapai masa kepesertaan 3
tahun, hanya didasarkan atas himpunan iuran sendiri ditambah bomus dari
cadangan bonus.
11
d. Bagi peserta yang berhenti setelah 3 tahun, perhitungan nilai tunai didasarkan
atas himpuanan iuran sendiri dan iuran pemberi kerja serta bonus.
e. Pembayaran manfaat pensiun, uan pertanggungan dan nilai tunai ditunjukkan
kepada peserta/ahli waris peserta ditunjuk dalam sertifikat dana pensiun.
2.6
Peserta Dan Jenis Kelembagaan Dana Pensiun
Peserta adalah setiap orang yang memenuhi persyaratan peraturan dana pensiun. Pasal
19 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 menyatakan bahwa setiap karyawan yang
termasuk golongan karyawan yang memenuhi syarat kepesertaan dalam dana pensiun yang
didirikan oleh pemberi kerja, berhak menjadi peserta, apabila telah berusia setidak-tidaknya
18 tahun atau telah kawin dan telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 1 tahun pada
pendiri atau mitra pendiri.
Jenis kelembagaan dana pensiun menurut Pasal 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun
1992 Bab II, dapat dibatasi dalam dua jenis, yaitu :
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
Lembaga ini dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan,
selaku pendiri dan untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau
program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawan
sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur Dana Pensiun Pemberi Kerja :
a. PP Nomor 76 Tahun 1992 tentang Peraturan Dana Pensiun Pemberi Kerja
Peraturan ini mencakup ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1) Nama dana pensiun yang bersangkutan.
2) Nama pendiri.
3) Karyawan yang berhak menjadi peserta dan persyaratan untuk menjadi
peserta.
4) Nama mitra pendiri.
5) Tanggal pembentukan dana pensiun.
6) Pembentukan kekayaan dana pensiun yang terpisah dari kekayaan pemberi
kerja.
7) Maksud dan tujuan pembentukan dana pensiun.
8) Masa jabatan pengurus dan dewan pengawas, hak, kewajiban dan tanggung
jawab pengutus, dewan pengawas, peserta, pemberi kerja.
12
9) Besarnya iuran untuk program pensiun dan rumus manfaat pensiun serta
faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan.
10) Tata cara pembayaran manfaat pensiun dan manfaat lainnya.
11) Tata cara penunjukan dan penggantian pihak yang berhak atas manfaat
pensiun apabila peserta meninggal dunia.
12) Tata cara perubahan peraturan dana pensiun dan tata cara pembubaran dan
penyelesaian dana pensiun.
b. Pasal 5 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 Ayat 1 dari sudut pembentukannya :
1) Peraturan dana pensiun.
2) Pernyataan tertulis pendiri yang menyatakan keputusannya untuk mendirikan
dana pensiun dan memberlakukan peraturan dana pensiun.
3) Peraturan dana pensiun yang ditetapkan oleh pendiri.
4) Arahan investasi.
5) Laporan aktuaris.
6) Penunjukan pengurus, dewan pengawas, dan penerima titipan.
c. Kepengurusan dan pelaporan
Pengurus dana pensiun ditunjuk oleh pendiri dan bertanggung jawab kepada
pendiri atas kepengurusan dana pensiun. Penunjukkan tersebut berlaku hanya sampai
5 tahun dan dapat ditunjuk kembali. Pengurus dana pensiun diwajibkan
menyampaikan keterangan kepada peserta terutama mengenai neraca dan perhitungan
hasil usaha menurut bentuk, susunan dan waktu yang ditetapkan Menteri Keuangan.
d. Penggabungan atau pemisahan dana pensiun
Penggabungan dana pensiun pada prinsipnya dapat dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Dana pensiun yang melakukan penggabungan memiliki program pensiun yang
sama.
2) Harus ada pemberi kerja yang bertanggung jawab atas kewajiban berkaitan
dengan masa kerja peserta.
3) Penggabungan suatu DPPK dengan DPPK lainnya harus seizin menteri
keuangan.
e. Pengalihan kepesertaan
Pengalihan peserta dari satu dana pensiun ke dana pensiun lain yang merupakan
kebijakan dari DPPK dapat dilakukan dengan ketentuan :
1) Kedua program dana pensiun adalah sama.
13
2) Harus ada pemberi kerja yang bertanggung jawab atas kewajiban yang
berkaitan dengan masa kerja kelompok karyawan yang dialihkan sebagaimana
ditetapkan dalam peraturan dana pensiun sebelum berlakunya pengalihan.
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Pasal 1 Butir 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, menyatakan bahwa
Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau
perusahaan asuransi jiwa, untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi
perorangan. Yang diperkenankan untuk mendirikan dana pensiun hanyalah bank
umum dan perusahaan asuransi jiwa. Oleh karena itu bank umum dan perusahaan
asuransi dapat menyelenggarakan dua jenis dana pensiun yaitu Dana Pensiun Pemberi
Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Persyaratan yang
harus dimiliki agar dapat menyelenggarakan dana pensiun adalah sebagai berikut :
1) Perusahaan Asuransi Jiwa
a) Memenuhi tingkat solvabilitas sebagaimana ditetapkan dalam peraturan
perundangan di bidang asuransi sekurangnya 8 bulan terakhir.
b) Memiliki kesiapan untuk menyelenggarakan DPLK yang dibuktikan dengan
kesiapan di bidang organisasi dan personel serta kesiapan sistem administrasi.
c) Memiliki kinerja investasi yang sehat dalam arti dalam arti memiliki hasil
yang memadai dari portofolio investasi dan penempatan investasi tidak
menyimpang dari ketentuan tentang investasi yang berlaku di bidang asuransi.
d) Memiliki tingkat kesinambungan pertanggungan yang sehat sekurangkurangnya dalam 2 tahun terakhir. Tolok ukurnya adalah pembatalan
pertanggungan yang mempunyai nilai tunai kurang dari 20%.
e) Sanggup untuk menyampaikan laporan hasil penilaian solvabilitas dan laporan
investasi perusahaan.
f) Telah menjalankan usaha sekurang-kurangnya 5 tahun.
2) Bank Umum
a) Memenuhi tingkat kesehatan bank.
b) Memiliki kesiapan untuk menyelenggarakan dana pensiun.
c) Menyanggupi untuk menyampaikan laporan terakhir tingkat kesehatan bank,
baik secara keseluruhan maupun aspek permodalan, kualitas aktiva produktif,
dan pemenuhan batas minimum pemberian kredit (BMPK) setiap triwulan.
14
2.7
Program Pensiun
Program pensiun adalah program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi peserta.
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, program pensiun terdiri dari tiga golongan:
a. Program pensiun iuran pasti (defined contribution plan).
b. Program pensiun manfaat atau imbalan pasti (defined benefit plan).
c. Program pensiun berdasarkan keuntungan (profit sharing pension plan).
Ketiga program tersebut mempunyai kekhususan masing-masing.
A. Program Pensiun Iuran Pasti (defined contribution plan)
Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan
dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya
dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. (Dapat
dilihat pada Pasal 1 Butir 8, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992).
Formula yang umum digunakan untuk menentukan jumlah iuran yang
dibayarkan adalah :
a) Money Purchase Plan
Menetapkan jumlah iuran yang dibayarkan oleh karyawan dan pemberi kerja.
Iuran dibukukan pada masing-masing rekening peserta (individual account)
dan akumulasi pengembangannya. Manfaat pensiun yang akan dibayarkan,
diambilkan dari jumlah tersebut.
b) Saving Plan
Hampir sama dengan money purchase plan, hanya berbeda dalam hal iuran,
seluruhnya biasanya karyawan yang menentukan. Untuk menetapkan jumlah
iuran, beberapa faktor perlu dipertimbangkan antara lain :
a. Besarnya nilai manfaat atau imbalan (benefit).
b. Usia rata-rata karyawan.
c. Skala gaji perusahaan yang bersangkutan.
d. Jumlah masa kerja.
Pembayaran manfaat untuk program pensiun iuran pasti dapat dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut :
a) Jumlah akumulasi iuran dan hasil pengembangannya lebih kecil dari 12 juta dapat
dibayarkan sekaligus.
b) Berkas karyawan yang berhak atas manfaat pensiun ditunda dapat mengajukan
pembayaran manfaat pensiun sejak yang bersangkutan mencapai usia pensiun
15
dipercepat. Besarnya manfaat tersebut dihitung dan ditetapkan pada saat yang
bersangkutan akan pensiun.
c) Atas pilihan peserta dapat membeli anuitas seumur hidup dari perusahaan asuransi
jiwa dengan persyaratan :
- anuitas yang dipilih menyediakan manfaat pensiun bagi janda/duda atau anak
sekurang-kurangnya 60% dan sebanyak-banyaknya 100% dari manfaat pensiun yang
diterima peserta.
- anuitas yang dipilih memenuhi ketentuan-ketentuan dalam undang-undang
dana pensiun dan peraturan pelaksanaannya serta peraturan dana pensiun.
B. Program Pensiun Manfaat Pasti
Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang manfaatnya
ditetapkan dalam peraturan dana pensiun, atau program pensiun lain yang bukan
merupakan program pensiun iuran pasti.
Formula yang umum digunakan untuk menentukan besar manfaat pensiun
untuk jenis program ini adalah Program Pensiun Pendapatan Terakhir (Final Earning
Pension Plan) yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari gaji terakhir peserta
pada saat mencapai usia pensiun.
C. Program Pensiun Berdasarkan Keuntungan
Program pensiun berdasarkan keuntungan adalah program pensiun iuran pasti,
dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan
dengan keuntungan pemberi kerja. (Dapat dilihat pada Pasal 1 Butir 3, UndangUndang Nomor 11 Tahun 1992).
Formula yang umum digunakan untuk menentukan jumlah iuran yang
dibayarkan adalah Program Pensiun Pembagian Keuntungan (Profit Sharing Pension
Plan), yaitu program pensiun yang sumber pembiayaannya atau iurannya berasal dari
persentase tertentu dari keuntungan yang diperoleh perusahaan sebelum pajak. Iuran
berubah-ubah setiap tahun tergantung laba dari perusahaan.
2.8
Peran Dana Pensiun
Untuk dapat memahami peran dana pensiun, perlu dilihat pada Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 1992 sebagai berikut :
16
a. Sejalan dengan hakikat pembangunan nasional, diperlukan penghimpunan dan
pengelolaan dana guna memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua dalam
rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Dana pensiun merupakan sarana penghimpun dana guna meningkatkan peran serta
masyarakat dalam melestarikan pembangunan nasional yang terus bertumbuh dan
berkelanjutan.
c. Dana pensiun dapat pula menambah motivasi dan ketenangan kerja sehingga
meningkatkan produktivitas.
Berdasarkan hal-hal tersebut, diharapkan dana pensiun dapat berperan secara aktif dalam
pembangunan, sebagai salah satu lembaga keuangan penghimpun dana, sekaligus membantu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja.
Sebelum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, layanan kesejahteraan pensiun
dilakukan oleh Yayasan Dana Pensiun (YDP). Di samping itu, terdapat pula berbagai jaminan
hari tua seperti jaminan kesejahteraan karyawan, asuransi yang berkaitan dengan karyawan
disediakan melalui berbagai lembaga seperti Tabungan dan Asuransi Sosial Pegawai Negeri
(TASPEN), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), dan sebagainya. Namun manfaat yang
diberikan belum sepenuhnya maksimal dari manfaat yang seharusnya diterima peserta.
Berdasarkan penelitian, terdapat beberapa kelemahan dari beberapa program YDP
tersebut, antara lain :
a) Pengelolaan YDP masih banyak yang kurang profesional.
b) Banyak investasi dilakukan pada aktiva tetap yang kurang produktif, tidak cepat
menghasilkan.
c) Investasi gedung kantor yang berlebihan atau mewah.
d) Beberapa manajemen yang statis dan kurang peduli terhadap perbaikan manfaat
pensiun.
e) Belum ada ketentuan yang mengatur hal-hal mendasar untuk menjamin terpenuhinya
hak dan kewajiban para pihak penyelenggara program pensiun.
Di samping kelemahan-kelemaha yang ada, dana pensiun juga memiliki beberapa keunggulan
yaitu sebagai berikut :
a) Pengelola yang ditunjuk, seyogianya profesional, setia (loyal), jujur, serta mampu
menyusun rencana dan berpikir jangka panjang.
b) Seluruh himpunan iuran dan hasil pengelolaan kekayaan, investasi dibagikan kepada
peserta atau ahli warisnya secara prorata menurut jumlah iuran dan masa
kepesertaannya.
17
c) Sesuai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, dana pensiun dibebaskan dari pajak
penghasilan, dengan demikian para peserta dapat menikmati manfaat pensiun
sekurang-kurangnya 15% lebih tinggi dari manfaat program lain.
18
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1
Simpulan
Lembaga pembiayaan (multifinance) salah satu lembaga keuangan bukan bank di
Indonesia yang mempunyai aktivitas membiayai kebutuhan masyarakat baik bersifat
produktif maupun konsumtif. Lembaga pembiayaan dapat memberikan berbagai kemudahan
dibandingkan bank yang mengakibatkan lembaga pembiayaan mengalami perkembangan
yang cukup tinggi di negara kita. Manfaat utama bagi pemasok dengan adanya perusahaan
pembiayaan konsumen adalah peningkatan penjualan. Daya beli dan kemampuan cash-flow
calon konsumen yang akan membeli barang pada pemasok yang sangat beragam. Konsumen
tertentu berkemampuan membayar secara tunai. Disamping itu dalam kenyataannya terdapat
juga konsumen yang mempunyai niat untuk membeli barang namun tidak cukup untuk
mempunyai uang tunai. Perusahaan pembiayaan konsumen menjembatani kepentingan
konsumen semacam ini sehingga penjualan barang oleh pemasok tidak hanya dapat dilakukan
oleh konsumenyang mempunyai cukup dana tunai, melainkan juga pada konsumen yang
keersediaan dana tunainya terbatas. Manfaat utama bagi koonsumen adalah kesempatan
untuk membeli atau memiliki barang meskipun dana yang tersedia saat ini belum cukup
untuk menutup seluruh harga barang atau jasa. Singkatnya, konsumen tidak harus membeli
tunai atau dapat membeli dengan cara kredit. Apabila pembiayaan konsumen mempunyai
manfaat ato keunggulan lain bagi konsumen. Manfaat utama yang dapat diperoleh perusahaan
pembiayaan konsumen adalah penerimaan dari bunga dan biaya administrasi yang dibayarkan
oleh konsumen, tingkat bunga yang ditetapkan oleh perusahaan konsumen biasanya lkebih
tinggi daripada tingkat bunga kredit bank. Hal ini sebagai konsekuensi atau kompensasi
karena perusahaan pembiayaan konsumen menanggung risiko-risiko yang relatif lebih besar
dari pada penyaluran dana bank dalam bentuk kredit kepada debitornya.
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 11 Tahun 1992 Dana Pensiun adalah badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjinkan manfaat pension bagi
pesertanya. Definisi tersebut memberi pengertian bahwa dana pensiun merupakan suatu
lembaga yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan
kesejahteraan
kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun. Dalam
pengelolaan dana pensiun, pemerintah menganut beberapa asas pokok :
1. Penyelenggaraan dilakukan dengan system pendanaan
2. Pemisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan pendiri
3. Kesempatan untuk mendirikan dana pensiun
19
4. Penundaan manfaat
5. Pembinaan dan pengawasan
Fungsi program pensiun harus dapat diidentifikasikan dengan jelas supaya program
tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Fungsi program pensiun yaitu:
1. Asuransi
2. Tabungan
Pasal 19 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 menyatakan bahwa setiap karyawan
yang termasuk golongan karyawan yang memenuhi syarat kepesertaan dalam dana pensiun
yang didirikan oleh pemberi kerja, berhak menjadi peserta, apabila telah berusia setidaktidaknya 18 tahun atau telah kawin dan telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 1
tahun pada pendiri atau mitra pendiri.
Program pensiun adalah program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi peserta.
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, program pensiun terdiri dari tiga golongan:
a. Program pensiun iuran pasti (defined contribution plan).
b. Program pensiun manfaat atau imbalan pasti (defined benefit plan).
c. Program pensiun berdasarkan keuntungan (profit sharing pension plan).
3.2
Saran
1. Aturan mengenai turunnya dana pensiun dapat tepat waktu, karena sebagaimana yang
kita ketahui untuk turunnya dana pensiun terkadang suka terlambat.
2. Diharapkan lembaga pembiayaan dapat memberikan kemudahan dalam urusan
administrative untuk meningkatkan minat masyarakat untuk mengurus pembiayaan di
lembaga pembiayaan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Arthesa, Ir Ade, MM & Ir Hedia Handiman. 2009. Bank dan Lembaga Bukan Bank, Cetakan
II, Jakarta Barat : PT Indeks Permata Puri Media
Budisantoso, Totok, Sigit Triandaru dan Y. Sri Susilo. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
Lain. Cetakan 1. Jakarta : Salemba Empat
Dr. Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi. Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada
21