ANALISIS PENGARUH SIFAT KONSUMTIF DAN TI

ANALISIS PENGARUH SIFAT KONSUMTIF DAN TINGKAT SEMESTER
TERHADAP PENGELUARAN MAHASISWA IAIN WALISONGO
SEMARANG FAKULTAS SYARIAH PRODI EKONOMI ISLAM
(Study Kasus Mahasiswa Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN Walisongo
Semarang)

TUGAS
Disusun Guna Memenuhi Tugas UAS
Mata Kuliah : Statistik II
Dosen Pengampu : Heny Yuningrum. S.E

Disusun Oleh:
Evant Andi A (112411080)

FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pada prinsipnya tujuan mahasiswa kuliah adalah untuk menuntut ilmu.
Tuntutan mahasiswa dalam menuntut ilmu dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satu faktor mahasiswa berkuliah, disamping menuntut ilmu juga menggali
pengalaman untuk menuju masa depan dalam pekerjaan. Oleh karena itu
mahasiswa perlu memanaj kebutuhan dalam rangka menunjang kuliah.
Kebutuhan mahasiswa dapat diperoleh dari pemasukan yakni uang saku
dari orang tua atau hasil jerih payah sendiri (mandiri). Pemasukan mahasiswa
dapat bervariasi dari mana asalnya, namun kadangkala pengeluarannya hampir
sama pada setiap mahasiswa. Normalnya mahasiswa yang tujuan utamanya
adalah kuliah, maka kebutuhan mahasiswa akan kuliah dapat dikategorikan
seperti halnya dalam prinsip konsumtif ekonomi. Yaitu kebutuhan primer,
sekunder dan tersier.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup Terhadap
Pengeluaran Mahasiswa Ekonomi Islam (Studi Analisis Pada Mahasiswa
Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah)”
1.2. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh sifat konsumtif terhadap pengeluaran mahasiswa ekonomi
Islam?

2. Adakah pengaruh tingkat semester terhadap pengeluaranmahasiswa ekonomi
Islam?
3. Adakah pengaruh sifat konsumtif dan tingkat semester terhadap pengeluaran
mahasiswa ekonomi islam?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh sifat konsumtif terhadap pengeluaran mahasiswa
ekonomi Islam
1

2. Mengetahui pengaruh tingkat semester terhadap pengeluaran mahasiswa
ekonomi Islam
3. Mengetahui pengaruh sifat konsumtif dan tingkat semester terhadap
pengeluaran mahasiswa ekonomi islam
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Dapat menambah pengetahuan bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya
2. Manfaat Praktis
Dapat memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai kerangka

acuan dan bahan masukan bagi peneliti yang selanjutnya.

2

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kerangka Teori
2.1.1. Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah suatu kegiatan manusia yang secara langsung
menggunakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya dengan
tujuan untuk memperoleh kepuasan yang berakibat mengurangi ataupun
menghabiskan nilai guna suatu barang/jasa.1
2.1.2. Fungsi Konsumsi
Dalam fungsi konsumsi ada beberapa sifat khusus yang
diasumsikan oleh

seorang ahli ekonomi yang bernama john keynes,

yaitu:
a. Terdapat sejumlah konsumsi mutlak (absolut) tertentu untuk

mempertahankan hidup walaupun tidak mempunyai pendapatan atau
pemasukan
b. Konsumsi berhubungan dengan pendapatan yang siap dibelanjakan
(dispossible income)
c. Jika pendapatan yang siap dibelanjakan meningkat, maka konsumsi
juga akan meningkat walaupun dalam jumlah yang sedikit.
d. Proporsi kenaikan pendapatan yang siap dibelanjakan untuk konsumsi
adalah konstan.2
Sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi yaitu terbagi
menjadi dua:
a. Faktor Objektif, yaitu faktor yang secara umum diakui sebagai faktor
yang memengaruhi konsumsi

1
http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2077036-pengertiankonsumsi/ Waktu:20.12 WIB
2 Josep Bintang Kalangi. Matematika Ekonomi dan Bisnis:Salemba emban patria. 2002
hlm.72

3


1) Harga, Keynes mengatakan bahwa perubahan harga yang cukup
besar akan menyebabkan perubahan daya beli masyarakat yang
besar pula.Artinya, naik turunya tingkat harga umum yang cukup
besar akan mengubah pendapatan riil dan nilai riil uang yang
cukup besar pula.
2) Kebijakan Fiskal, Salah satu instrumen kebijakan fiskal yaitu
pajak, dimana ini juga sangat berpengaruh terhadap besarnya
pendapatan yang digunakan untuk konsumsi. Semakin besar tarif
pajak yang berlaku terhadap barang dan jasa, semakin tinggi harga
barang tersebut. Artinya, pendapatan riil masyarakat (mahasiswa)
menurun, sehingga konsumsi merekapun menurun.
3) Suku Bunga
Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant suku bunga adalah harga
yang dibayarkan untuk satuan mata uang yang dipinjam pada
periode waktu tertentu.Suku bunga itu sendiri ditentukan oleh dua
kekuatan, yaitu : penawaran tabungan dan permintaan investasi
modal (terutama dari sektor bisnis). Tabungan adalah selisih antara
pendapatan dan konsumsi. Bunga pada dasarnya berperan sebagai
pendorong utama agar masyarakat yang dalam hal ini adalah
mahasiswa bersedia menabung. Jumlah tabungan akan ditentukan

oleh tinggi rendahnya tingkat bunga. Semakin tinggi suku bunga,
akan semakin tinggi pula minat mahasiswa untuk menabung,
begitu juga sebaliknya, semakin rendah suku bunga akan
menurunkan semangat mahasiswa untuk menabung.
b. Faktor Subjektif, yaitu faktor yang berasal dari kondisi yang dialami
oleh setiap orang
1) Sikap hati-hati, yaitu ketika seseorang membelanjakan uangnya, ia
hanya akan membeli barang sesuai dengan kebutuhan. Jadi ia
selalu berusaha mengurangi konsumsi dengan menyisihkan
4

sebagian pendapatanya untuk menghadapi kesulitan-kesulitan
yang akan datang.
2) Kekayaan yang dimiliki, yaitu ketika seseorang memiliki
kekayaan yang berbeda maka jumlah barang yang akan
dikonsumsi pun akan berbeda.3
2.1.3. Pengertian Biaya
Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang
diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan
terjadi untuk tujuan tertentu. Sedangkan biaya dalam arti sempit diartikan

sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Jika
pengorbanan sumber ekonomi tidak menghasilkan manfaat, maka
pengorbanan tersebut dianggap rugi.4 Ada 4 unsur pokok dalam defnisi
biaya tersebut diatas:
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dalam satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
2.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adalah
1. Lokasi
Dalam hal ini adalah lokasi tempat tinggal. Mahasiswa yang
tidak membawa kendaraan pada umumnya lebih memilih tempat
tinggal yang lebih dekat dengan lokasi kuliah.
2. Permintaan
Tinggi rendahnya harga suatu barang juga dipengaruhi oleh
permintaan, semakin banyak barang itu diminati maka harga atau
biaya yang dikeluarkanpun juga akan tinggi.

3Endro Sariono.dkk. Manusia dan Perilaku Ekonomi: Exact Ganeca. 2007 hlm.116
4 Mulyadi, “Akuntansi Biaya”. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2005. hlm. 8


5

2.2. Kerangka Berfikir
SIFAT KONSUMTIF
H1
PENGELUARAN
MAHASISWA EKONOMI
ISLAM

H3

BIAYA HIDUP

H2

2.3. Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan teoritis atau sementara dalam penelitian.5
Dengan hipotesis, penelitian menjadi jelas searah pengujiannya dengan kata
lain hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan penelitian dilapangan

baik sebagai objek pengujian maupun dalam pengumpulan data.6
H1 = Ada pengaruh sifat konsumtif terhadap pengeluaran mahasiswa ekonomi
Islam
H2 = Ada pengaruh biaya hidup terhadap pengeluaran mahasiswa ekonomi
Islam
H3 = Ada pengaruh sifat konsumtif dan tingkat semester terhadap pengeluaran
mahasiswa ekonomi Islam

5 Muhammad, “Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif”. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2008. hlm. 76
6 H. M. Burhan Bungin, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Jakarta: Prenada Media.
hlm. 75

6

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis penelitian
Dalam hal ini penulis menggunakan deskriptif kuantitatif, yaitu metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivme digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sempel tertentu, teknik pengambilan sempel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang di tetapkan.
3.2. Sumber data
Data yang digunakan adalah data primer. Data primer merupakan
data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui
perantara).7 Data primer dari penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran
kuesioner oleh peneliti dengan cara langsung menemui responden untuk
mendapatkan data yang peneliti butuhkan, yaitu meliputi data :
a. Nama mahasiswa
b. Alamat asal
c. Alamat kos
d. Pekerjaan orang tua
e. Usia mahasiswa
f. Tahun kuliah (semester)
g. Pemasukan (kiriman dari orang tua, beasiswa, maupun lainnya)
h. Pengeluaran
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
7 Nur Indriantoro, Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi &
Manajemen, Yogyakarta: BPFE, cetakan kedua 2002, hlm. 146

7

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 8 Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah MAHASISWA EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARIAH IAIN WALISONGO SEMARANG
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.9. Teknik pengambilan sampel yang digunakan penulis
dalam penulisan skripsi ini adalah metode pengambilan sampel probabilitas/
acak (random sampling), yaitu suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana
setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi
anggota sampel dengan memberikan pertanyaan kepada 20 mahasiswa ekonomi
islam yang dianggap sudah mewakili dan dapat memberikan informasi yang
jelas tentang hal-hal yang dibutuhkan oleh penulis.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data sangat berpengaruh sekali dalam hasil penelitian
karena memiliki metode pengumpulan data tepat akan dapat diperoleh data
yang relevan, akurat dan reliable. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a.

Kuesioner
Data diperoleh melalui metode kuesioner, yaitu suatu cara pengumpulan
data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada
responden, dengan harapan mereka akan dapat memberikan respon kepada
responden, atas daftar pertanyaan tersebut.10 Yang menjadi objek penelitian
adalah MAHASISWA EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARIAH IAIN
WALISONGO SEMARANG.

8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ALFABETA, Bandung:
2008, hlm. 80
9 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media, hlm. 105
10 Husein Umar, Research Methods in Finance and Banking (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama. 2002), hlm. 114

8

b. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan
secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawabanjawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam.11
c. Dokumentasi
Dokumentasi di gunakan untuk pengumpulan data berupa data tertulis
yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang
fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah penelitian.
Misalnya: berupa arsip-arsip, buku-buku catatan yang lainya yang
berhubungan dengan penelitian ini.12
3.5. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data penelitian akan di analisis dengan menggunakan:
A. Uji Validitas
Validitas merupakan tingkat dimana suatu alat pengukur-mengukur
apa yang seharusnya diukur. Data penelitian tidak akan berguna bilamana
instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tidak
memiliki validitas dan reabilitas yang tinggi.
Teknik korelasi yang digunakan adalah:13

11 Irabieber.wordpress.com/2011/12/15/teknik-pengumppulan-data/ diunduh pada jam
06:19
12 Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan
Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, hlm. 123.
13 Sudjana, Metode Statistik, Bandung: TARSITO, 2002, hlm. 369.

9

r=

XY
Y
∑ X∑¿
¿
¿
¿
2
N ∑ ¿−(Y 2 )
Y

¿
2−¿ ¿
∑ ¿−¿
N¿
¿
Keterangan:
r: Koefisien korelasi antara item (X) dengan skor total (Y).
X: Skor setiap item.
Y: Skor total.
N: Jumlah responden.
B. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu hal
pengukuran relative konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau
lebih. Dalam setiap penelitian adanya kesalahan pengukuran ini cukup
besar. Karena itu untuk mengetahui hasil penelitian pengukuran yang
sebenarnya, kesalahan pengukuran itu sangat diperhitungkan.
Penelitian yang digunakan pada koefisien tersebut dikenal dengan
rumus Brown prophecy:
r1 =

2 rb
1+ri

Keterangan:
r

1

= Reliabilitas internal seluruh instrument.

r b = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.
C. Analisis Regresi Berganda
10

Analisis regresi berganda merupakan pengembangan dari analisis
regresi sederhana. Kegunaan, yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat
(Y) apabila la variabel bebasnya (X) dua atau lebih. Analisis regresi
berganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel atau
lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya
hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel
bebas

X 1,

X 2 , ...,

X n terhadap satu variabel terikat (Y).14

Analisis ini untuk mengetahui pengaruh suatu variabel produktivitas
dihubungkan dengan variable Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup.
Y = a + b1x1 + b2x2
Keterangan:
Y = Pengeluaran Mahasiswa EI
a = konstanta
x1 = Sifat Konsumtif
x2 = Biaya Hidup
b

= koefisien regresi yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika
satu unit perubahan pada variabel bebas (variabel X).

D. Analisis Korelasi dan Determinasi
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Secara umum
koefisien determinan untuk data silang (crossection) relatif rendah karena
adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan
14 Sambas Ali Muhidin dkk, Analisis Korekasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian,
Bandung: Pustaka Setia Bandung, 2007, hlm. 198

11

untuk data tuntun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien
determinasi yang tinggi. Untuk menjelaskan aplikasi dengan menggunakan
program SPSS.
E. Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (t test)
Menunjukkan nilai signifikan dari tiap-tiap koefisien regresi
terhadap kenyataan yang ada.15 Langkah-langkah:
a. Menentukan hipotesis nihil dan alternatif.
H0: β1 = β2 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara
tingkat Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup terhadap Pengeluaran
Mahasiswa EI).
H1: β1 β2 β0 (ada pengaruh yang signifikan antara tingkat Sifat
Konsumtif dan Biaya Hidup terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI).
b. Menentukan level of significant (α = 0, 05)
c. Kriteria pengujian
H0 diterima bila t-tabel < t-hitung < t-tabel
H0 ditolak bila t-hitung > t-tabel atau t-hitung < - t-tabel
d. Perhitungan nilai T
Dimana:
Β = koefisien regresi dari variabel tingkat pendidikan
Sb1 = standar error koefisien regresi
Dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dapat diketahui
pengaruh antara Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup terhadap
Pengeluaran Mahasiswa EI.
2. Uji F

15 Algifari, Analisis Regresi : Teori, Kasus dan Solusi, Yogyakarta : BPFE UGM, 2000,
hlm. 39

12

Digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh antara dua
variabel bebas (Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup) terhadap variabel
terikat (Pengeluaran Mahasiswa EI) secara bersama-sama, sehingga bisa
diketahui apakah dengan yang sudah ada dapat diterima atau ditolak. 16
Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. H0: β1 = β2 = 0 artinya bahwa tingkat Sifat Konsumtif dan Biaya
Hidup secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI.
b. H1: β1≠ β2 ≠ β0 artinya bahwa tingkat Sifat Konsumtif dan Biaya
Hidup secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI.
c. Menentukan level of signifikan α = 0, 05
d. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:
Ho = diterima apabila F-hitung < F-tabel
Ho = ditolak apabila F-hitung > F-tabel
e. Perhitungan nilai F

R2 (k +1)
F = (1- R2)(n - k )
Keterangan:
R = koefisien regresi linier berganda
k = banyaknya variabel
n = ukuran variabel
Dengan membandingkan F hitung dan F tabel dapat diketahui
pengaruh tingkat Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup terhadap
Pengeluaran Mahasiswa EI.

16 Algifari, Analisis Regresi : Teori, Kasus dan Solusi, Yogyakarta : BPFE UGM, 2000,
hlm. 42

13

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Gambaran Umum Mahasiswa Ekonomi Islam
Ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi
manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama islam dengan tujuan
tercapainya kebaikan, kesejahteraan serta menghapuskan kejahatan dan
kesengsaraan.17 Sedangkan mahasiswa ekonomi islam adalah mahasiswa yang
mempelajari ekonomi islam.

4.2

Data Penelitian dan Responden
a. Nama mahasiswa
b. Alamat asal
c. Alamat kos
d. Pekerjaan orang tua
e. Usia mahasiswa
f. Tahun kuliah (semester)
g. Pemasukan (kiriman dari orang tua, beasiswa, maupun lainnya)
h. Pengeluaran

4.3

Uji Validitas dan Reabilitas
1.

Uji Validitas
Uji dilakukan untuk mengetahui validitas butir-butir pertanyaan. Uji
ini pada SPSS 16.0 dapat dilihat pada kolom corrected item-total
correlation yang merupakan nilai r hitung untuk masing-masing
pertanyaan. Apabila r hitung berada di bawah 0,05 berarti valid.18
Pengujian ini penting dilakukan guna mengetahui apakah kuesioner
yang ada dapat mengungkapkan data-data yang ada pada variabelvariabel penelitian secara tepat. Dari hasil pengujian validitas kuesioner

17.www.islampeace.clubdiscussion.net/t13-pengertian-tujuan-prinsip-ekonomi-islam/
diunduh waktu 6:36 WIB
18 Imam ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS, Semarang; Badan
Penerbit Undip,2005,hlm.45

14

yang terdapat dalam angket akan dapat diketahui sejauh mana data yang
terkumpul sesuai dengan variabel-variabel penelitian atau tidak.19
Sebagai telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, bahwa kriteria
daftar pertanyaan untuk masing-masing variabel dapat dikatakan valid
apabila nilai dari r hitung lebih besar atau samadengan nilai r tabel.
Untuk mengetahui r hitung peneliti menggunakan alat bantu SPSS for
Windows versi 16.0 sedangkan untuk mencari r tabel adalah dengan
mencarinya dalam tabel dengan harus mengetahui terlebih dahulu nilai
derajat kebebasannya. Derajat kebebasan (degree of freedom) dalam
penelitian ini adalah df = n – k – 1. Dengan ketentuan n (jumlah
responden) adalah 30 responden dan k (variabel independen) adalah 2
(Sifat Konsumtif Dan Biaya Hidup) sehingga besarnya df adalah 30 – 2
– 1 = 27 dengan alpha 0.05 (α=5%), didapat r tabel 0, 3493.
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Instrumen
Corrected item total
Variabel

Item

Correlation (

Hasil
)

Sifat
Konsumtif
(X1)

Q1

0,3687

0,3493

Valid

Q2

0,4566

0,3493

Valid

Q3

0,5428

0,3493

Valid

Q4

0,4324

0,3493

Valid

Q5

0,5174

0,3493

Valid

Q6

0,3994

0,3493

Valid

Keteranga
n
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai

19 Suharto dan Budhi Cahyono “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia di Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah”
Jurnal Ekonomi, I (Januari, 2005), hlm. 22.

15

Biaya Hidup
(X2)

Pengeluaran
Mahasiswa
EI
(Y)

Q7

0,4330

0,3493

Valid

Q8

0,4860

0,3493

Valid

Q9

0,4657

0,3493

Valid

Q10

0,4919

0,3493

Valid

Q11

0,4556

0,3493

Valid

Q12

0,3782

0,3493

Valid

Q13

0,3992

0,3493

Valid

Q14

0,5213

0,3493

Valid

Q15

0,3841

0,3493

Valid

Q16

0,4797

0,3493

Valid

Q17

0,3526

0,3493

Valid

Q18

0,2315

0,3493

Tidak
Valid

Q19

0,4977

0,3493

Valid

Q20

0,4475

0,3493

Valid

Q21

0,5658

0,3493

Valid

Q22

0,3826

0,3493

Valid

Q23

0,3741

0,3493

Valid

Q24

0,4502

0,3493

Valid

Q25

0,4350

0,3493

Valid

Q26

0,4844

0,3493

Valid

Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai

Sumber data: Hasil pengolahan data peneliti, 2012

16

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai r hitung pada kolom corrected
item-total correlation untuk masing-masing item memiliki r hitung lebih
besar dan positif dibanding r tabel untuk (df) = 27 dengan taraf
signifikansi 5% dengan uji dua sisi dengan r tabel sebesar 0,3493.
Namun ada satu item yang tidak valid yakni item nomer 18 karena r
hitung kurang dari r table. Artinya masing-masing item pertanyaan
dalam dua variabel independen (Sifat Konsumtif Dan Biaya Hidup) dan
satu variabel dependen (Pengeluaran Mahasiswa EI) adalah valid,
kecuali pada item 18 yang tidak valid.
2.

Uji Reliabilitas
Uji Reabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil
pengukuran variable. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila
memiliki nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60. Suatu kuesioner disebut
reliabel/ handal jika jawaban-jawaban seseorang konsisten. Reliabilitas
pada dasarnya adalah

sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya. Hasil pengukur yang dilakukan berulang menghasilkan hasil
yang relatif sama maka pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat
reliabilitas yang baik.
Berdasarkan data yang telah diolah dalam uji validitas maka tidak
semua item dapat dalam uji reliabilitas, maka yang diuji hanya ada 25
item yang dinyatakan valid. Berikut ini hasil pengolahan peneliti dengan
bantuan SPSS for Windows versi 16.0 adalah:

17

Tabel 4.2
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha

Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items

.842
.845
25
Sumber data: Hasil pengolahan data peneliti, 2012
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan hasil uji reliabilitas dengan
Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,842. Karena (0,842) > r

tabel

(0,3943) maka instrument dinyatakan reliabel. Dengan interval yang
dapat dikategorikan sebagai berikut:
Table 4.3
Criteria Cronbach’s Alpha
No

Interval

Kriteria

1.

< 0,200

Sangat rendah

2.

0,200 – 0,399

Rendah

3.

0,400 – 0,599

Cukup

4.

0,600 – 0,799

Tinggi

5.

0,800 – 1,000

Sangat Tinggi

Dengan demikian hasil (0,842) dalam penelitian ini dapat
dikategorikan sebagai criteria sangat tinggi.
4.4

Uji Asumsi Klasik
4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa
data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ada
beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data,
18

antara lain uji chi-kuadrat, uji lilliefors, dan uji kolmogorov-smirnov.
Dalam hal ini peneliti menggunakan uji normalitas dengan uji
kolmogorov-smirnov, maka berdasarkan hasil pengolahan peneliti
dengan bantuan SPSS for Windows versi 16.0 diperoleh tabel sebagai
berikut:
Table 4.4
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sifat
Konsumtif
N
Normal Parametersa

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

Pengeluaran
Biaya Hidup Mahasiswa EI

29
38.28
4.712
.182
.081
-.182
.979
.293

29
25.17
3.485
.146
.105
-.146
.784
.571

29
28.31
3.296
.139
.097
-.139
.746
.633

a. Test distribution is Normal.

Keluaran pada gambar di atas menunjukkan uji normalitas data
dua variabel independen (Sifat konsumtif dan biaya hidup) dan satu
variabel

dependen

(Pengeluaran

mahasiswa

EI)

dengan

uji

Kolmogorov-Smirnov menggunakan SPSS, Hipotesis yang diuji
adalah:
H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
Dengan demikian, normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak
signifikan untuk suatu taraf signifikasi (α = 0.05). Sebaliknya, jika

19

hasil uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Untuk
menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:
1. Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya α = 0.05
2. Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh
3. Jika signifikansi yang diperoleh > α , maka sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal
4. Jika signifikansi yang diperoleh < α , maka sampel bukan berasal
dari populasi yang berdistribusi normal
Pada hasil di atas diperoleh taraf signifikansi dan untuk
variable Sifat Konsumtif sebesar 0,979, variable Biaya Hidup sebesar
0,784 dan variabel Pengeluaran Mahasiswa EI adalah 0,746. Dengan
demikian, seluruh data dari setiap variabel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal, pada taraf signifikansi 0.05.
Gambar 4.5

Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai
sebaran data akan terletak sekitar garis lurus, terlihat bahwa sebaran
data pada gambar diatas tersebar hampir semua tidak pada sumbu
20

normal, maka dapat dikatakan bahwa pernyataan normalitas tidak
dapat dipenuhi.
4.4.2

Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Jika

terjadi

korelasi,

maka

dinamakan

terdapat

problem

Multikolinieritas (Multi) Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi

korelasi

di

antara

variabel

independen.

Hasil

uji

multikolinearitas dapat disajikan dalam tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.6
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity
Statistics
Model
1

Tolerance

VIF

Sifat Konsumtif

.749

1.336

Biaya Hidup

.749

1.336

a. Dependent Variable: Pengeluaran
Mahasiswa EI
Sumber : data primer yang diolah 2012
Ternyata nilai VIF mendekati 1 untuk semua variabel bebas.
Demikian pula, nilai tolerance mendekati 1 untuk semua variabel
bebas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam regresi
antara variabel bebas Sifat Konsumtif (x1) dan Biaya Hidup (x2)
terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI (y) tidak terjadi multikolinieritas
antar variabel bebas.
4.4.3

Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual

21

suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homoskedasitas. Dan jika varians berbeda, disebut Heteroskedasitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedasitas.
Dari hasil pengujian heteroskedastisitas yang dapat dilihat pada
tampilan grafik Scatterplot, menunjukkan bahwa persebaran antara
nilai prediksi variabel terikat dengan residulnya tidak membentuk
suatu

pola

yang

pasti,

atau

terjadi

persebaran

yang

tidak

menggerombol membentuk suatu pola yang teratur, dapat disajikan
dalam gambar 4.2 di bawah ini:
Gambar 4.7

Deteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
di atas, di mana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X
adalah risidual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized.
Dasar Pengambilan keputusan :

22

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar

kemudian

menyempit),

maka

telah

terjadi

Heteroskedasitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka

0 pada sumbu Y, maka

tidak

terjadi

Heteroskedasitas.
Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar secara acak,
tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik
di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak
terjadi Heteroskedasitas pada model regresi, sehingga model regresi
layak dipakai untuk prediksi Pengeluaran Mahasiswa EI berdasarkan
masukan variabel independennya.
4.4.4 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi, uji
durbin-watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis
nol ditolok, yang berarti terdapat autokorelasi.
2) Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima,
yang berarti tidak ada korelasi.
3) Jika d terlatak antara dL dan dU atau di anatara (4-dU) dan (4-dL),
maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari table statistic durbin
Watson yang bergantung bayakanya observasi dan banyanya variable
yang menjalaskan. dapat disajikan dalam tabel 3.11 sebagai berikut:
23

Tabel 4.8
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
1

R

R Square
a

.757

Adjusted R
Square

.573

Std. Error of
the Estimate

.520

2.162

DurbinWatson
1.702

a. Predictors: (Constant), lag_y, Biaya Hidup, Sifat Konsumtif
b. Dependent Variable: Pengeluaran
Mahasiswa EI
Sumber : data primer yang diolah 2012
Dari hasil output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari
model regresi adalah 1,702,sedangkan dari table DW dengan
signifikasi 0,05 dan jumlah data (n) =30, serta k =2 (k adalah jumlah
variable independen) diperoleh nilai dL sebasar 1,284 dan dU sebesar
1,567 (lihat lampiran). Karena nilai DW (1,702) berada diatas dL dan
dU, maka autokorelasi negative atau tidak ada autokorelasi pada
variable bebas.
4.5

Persamaan Regresi Linier Berganda
Persamaan dasar regresi linear berganda ditulis dengan Y = a + b 1X1 +
b2X2+…+ bnXn. Nilai konstanta (a) menunjukkan besarnya nilai variabel Y jika
variabel X adalah 0. Sedangkan nilai b menunjukkan besarnya perubahan
variabel Y jika variabel X berubah sebesar satu satuan.
Berdasarkan hasil pengolahan data oleh peneliiti, maka persamaan regresi
linier berganda diperoleh dari table sebagai berikut:

24

Tabel 4.9
Regresi Linier Berganda
Coefficientsa

Model
1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B
(Constant)

Std. Error

8.955

4.318

Sifat Konsumtif

.252

.118

Biaya Hidup

.386

.160

Beta

t

Sig.

2.074

.048

.360

2.127

.043

.409

2.417

.023

a. Dependent Variable: Pengeluaran
Mahasiswa EI
Dari tabel diatas maka dibuat persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 8,955 + 0,252 X1 + 0,386 X2
Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa variabel bebas Sifat Konsumtif
(X1) dan Biaya Hidup (X2) berpengaruh positif terhadap Pengeluaran
Mahasiswa EI (Y).
4.6

Pengujian Hipotesis
4.6.1

Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sebelum menguji koefisien determinasi, dapat ditunjukkan
analisis korelasi berganda yang digunakan untuk mengetahui
hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X2,…Xn)
terhadap variabel dependen (Y) secara serentak. Koefisien ini
menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel
independen (X1, X2,……Xn) secara serentak terhadap variabel
dependen (Y). nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin
mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya
nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin
lemah.

25

Menurut

Sugiyono

(2007)

pedoman

untuk

memberikan

interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00

- 0,199

= sangat rendah

0,20

- 0,399

= rendah

0,40

- 0,599

= sedang

0,60

- 0,799

= kuat

0,80

- 1,000

= sangat kuat

Dari hasil analisis regresi, pada output moddel summary yang
disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.10
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model

R

1

.666a

R Square
.444

Adjusted R
Square
.401

Std. Error of
the Estimate
2.551

a. Predictors: (Constant), Biaya Hidup, Sifat Konsumtif
b. Dependent Variable: Pengeluaran
Mahasiswa EI
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R sebesar 0,666. Hal
ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara Sifat
Konsumtif dan Biaya Hidup terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI.
Kemudian Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
independen terhadap variabel dependen. Hasil dari koefisien
determinasi dapat dilihat pada tabel diatas bahwa Adjusted R Square
(R2) adalah 0,401. Hal ini berarti bahwa 40,1% variabel Pengeluaran
Mahasiswa EI dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Sifat

26

Konsumtif dan Biaya Hidup. Sedangkan sisanya sebesar 59,9%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang dianalisis.
4.6.2

Uji F (Uji Signifikansi Simultan)
Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah
variabel

independen

secara

bersama-sama

atau

simultan

mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji F dalam penelitian dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.11
Uji F
ANOVAb
Sum of
Squares

Model
1

df

Mean Square

Regression

134.963

2

67.482

Residual

169.243

26

6.509

Total

304.207

28

F
10.367

Sig.
.000a

a. Predictors: (Constant), Biaya Hidup, Sifat Konsumtif
b. Dependent Variable: Pengeluaran
Mahasiswa EI
Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara Sifat Konsumtif
dan Biaya Hidup secara bersama-sama terhadap Pengeluaran
Mahasiswa EI.
Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara Sifat Konsumtif dan
Biaya Hidup secara bersama-sama terhadap Pengeluaran
Mahasiswa EI.
2. Menentukan tingkat signifikansi

27

Tingkat signifikansi menggunakan  = 5% (signifikansi 5%
atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam
penelitian)
3. Menentukan F hitung
Berdasarkan tabel diperoleh F hitung sebesar 10,367
4. Menentukan F tabel
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%,  = 5%, df 1
(jumlah variabel–1) = 2, dan df 2 (n-k-1) atau 29-2-1 = 26 (n
adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen),
hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 3,369 (Lihat pada lampiran)
atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik
=finv(0.05;2;26) lalu enter.
5. Kriteria pengujian
Ho diterima bila F hitung < F tabel
Ho ditolak bila F hitung > F tabel
6. Membandingkan F hitung dengan F tabel.
Nilai F hitung > F tabel (10,367 > 3,369), maka Ho ditolak.
7. Kesimpulan
Karena F hitung > F tabel (10,367 > 3,369), maka Ho ditolak,
artinya ada pengaruh secara signifikan antara Sifat Konsumtif dan
Biaya

Hidup

secara

bersama-sama

terhadap

Pengeluaran

Mahasiswa EI. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Sifat
Konsumtif dan Biaya Hidup secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI pada UJKS Surya Amanah.
4.6.3

Uji t (Uji Signifikansi Parameter Individual)
Untuk menguji hipotesis maka analisis statistik yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda. Analisis ini
digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen

28

yaitu Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup terhadap variabel dependen
yaitu Pengeluaran Mahasiswa EI.
Tabel 4.12
Uji t
Coefficientsa

Model
1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B
(Constant)

Std. Error

8.955

4.318

Sifat Konsumtif

.252

.118

Biaya Hidup

.386

.160

Beta

t

Sig.

2.074

.048

.360

2.127

.043

.409

2.417

.023

a. Dependent Variable: Pengeluaran
Mahasiswa EI
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
Pengujian Koefisien Regresi Variabel Sifat Konsumtif
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Sifat
Konsumtif dengan Pengeluaran Mahasiswa EI.
Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara Sifat Konsumtif
dengan Pengeluaran Mahasiswa EI
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan  = 5%
3. Menentukan t hitung
Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 2,217
4. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada  = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi)
dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 29-2-1 = 26 (n adalah
jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan

29

pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel
sebesar 2,056 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel
dengan cara pada cell kosong ketik =tinv(0.05;26) lalu enter.
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
6. Membandingkan t hitung dengan t tabel
Nilai t hitung > t tabel (2,217 > 2,056) maka Ho ditolak
7. Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung > t tabel (2,217 > 2,056) maka Ho
ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara Sifat
Konsumtif dengan Pengeluaran Mahasiswa EI. Jadi dari kasus ini
dapat

disimpulkan

bahwa

secara

parsial

Sifat

Konsumtif

berpengaruh terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI pada UJKS Surya
Amanah.
Pengujian Koefisien Regresi Variabel Biaya Hidup
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Biaya
Hidup dengan Pengeluaran Mahasiswa EI
Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara Biaya Hidup
dengan Pengeluaran Mahasiswa EI
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan  = 5%.
3. Menentukan t hitung
Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 2,417
4. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada  = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi)
dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 29-2-1 = 26 (n adalah

30

jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan
pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel
sebesar 2,056 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel
dengan cara pada cell kosong ketik =tinv(0.05;26) lalu enter.
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel  t hitung  t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
6. Membandingkan thitung dengan t tabel
Nilai t hitung > t tabel (2,417> 2,056) maka Ho ditolak
7. Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung > t tabel (2,417> 2,056) maka Ho
ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara Biaya
Hidup dengan Pengeluaran Mahasiswa EI. Jadi dari kasus ini dapat
disimpulkan bahwa secara parsial Biaya Hidup berpengaruh positif
terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI pada UJKS Surya Amanah.
4.7

Hasil Pengujian Hipotesis
Penelitian ini memiliki 3 hipotesis yang diajukan untuk meneliti praktik
manajemen laba perusahaan di Indonesia. Hasil hipotesis-hipotesis tersebut
dijelaskan sebagai berikut.
Hipotesis pertama (H1) adalah Sifat Konsumtif berpengaruh signifikan
terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI. Dari hasil pengujian analisis regresi
diperoleh nilai t hitung sebesar 2,217 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,025
(p < 0,05) maka variabel Sifat Konsumtif berpengaruh positif secara signifikan
terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI yang berarti H1 diterima.
Hipotesis kedua (H2) adalah Biaya Hidup berpengaruh signifikan dengan
Pengeluaran Mahasiswa EI. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai
t hitung sebesar 2,217 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,025 (p < 0,05)

31

maka variabel Biaya Hidup berpengaruh positif secara signifikan terhadap
Pengeluaran Mahasiswa EI atau yang berarti H2 diterima.
Hipotesis ketiga (H3) adalah Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup
berpengaruh signifikan terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI. Dari hasil
pengujian analisis regresi diperoleh nilai F hitung sebesar 10,367 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,05 (p > 0,05). maka variabel Sifat Konsumtif dan
Biaya Hidup berpengaruh positif secara signifikan terhadap Pengeluaran
Mahasiswa EI yang berati H3 diterima.
4.8

Pembahasan
Dengan melibatkan sebanyak 30 responden, memberikan informasi
mengenai pengaruh dua variabel yaitu Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup
mempengaruhi Pengeluaran Mahasiswa EI.
4.8.1

Pengaruh Sifat Konsumtif Terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ukuran Sifat Konsumtif

berpengaruh positif

signifikan terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI. Hal ini ditunjukkan
dari hasil pengolahan data diperoleh t hitung sebesar 2,217 (lebih besar
dari t table 2,056).
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ahmad Zainuri (2007) yang menyatakan bahwa Sifat
Konsumtif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pengeluaran
Mahasiswa EI.
4.8.2

Pengaruh Biaya Hidup Terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Biaya Hidup berpengaruh positif signifikan
terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI. Hasil ini tidak mendukung
penelitian Nur Faqih (2007) yang menemukan bukti bahwa
komunikasi tidak berpengaruh terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI.

32

Ini artinya komunikasi secara teori maupun praktik belum tentu dapat
berpengaruh terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI.
Adapun penelitian ini menunjukkan nilai positif dan signifikan
berdasarkan hasil penngolahan data bahwa nilai t hitung sebesar 2,417
(lebih besar dari t table sebesar 2,056). Artinya, semakin baik
komunikasi organnisasi diterapan pada UJKS Surya Amanah maka
semakin baik pula Pengeluaran Mahasiswa EInya. Ini disebabkan
karena komunikasi sebagai jalur yang menghubungkan antara manajer
dengan karyawannya sehingga dapat menumbuhkan sikap saling
percaya dan transparan.
4.8.3

Pengaruh Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup secara Bersama-sama
terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI secara Signifikan
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI secara
bersama-sama (simultan), berarti pengaruh Sifat Konsumtif dan Biaya
Hidup yang ditunjukkan secara bersama-sama dapat meningkatkan
Pengeluaran Mahasiswa EI.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengaruh secara bersamasama menghasilkan F hitung sebesar 10,367 (lebih besar dari F table
sebesar 3,369). Hal ini menunjukkan semakin tinggi nilai F hitung
maka semakin baik Pengeluaran Mahasiswa EI yang ditunjukkan.
Sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal dari setiap
karyawannya.

BAB V
PENUTUP
33

5.1

Kesimpulan
Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal
sesuai dengan hipotesis sebagai berikut:
1. Dari hasil perhitungan didapatkan harga t hitung sebesar 2,217 dan taraf
signifikan sebesar 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat
konsumtif berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pengeluaran
mahasiswa ekonomi islam. Pengambilan keputusan tersebut berdasarkan
harga t hitung > t tabel (2,217 > 2,056) dengan pengujian 2 sisi (Signifikansi
 = 5% : 2 = 2,5%). Adapun besaran pengaruhnya senilai 31,9%.
2. Dari hasil perhitungan didapatkan harga t hitung sebesar 2,417 dan taraf
signifikan sebesar 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat
konsumtif berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pengeluaran
mahasiswa ekonomi islam. Pengambilan keputusan tersebut berdasarkan
harga t hitung > t tabel (2,417> 2,056) dengan pengujian 2 sisi (Signifikansi 
= 5% : 2 = 2,5%). Adapun besaran pengaruhnya senilai 34,7%.
3. Dari hasil perhitungan didapatkan harga F hitung sebesar 10,367 dan taraf
signifikan sebesar 0,000. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat
konsumtif dan biaya hidup secara bersamaan berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap pengeluaran mahasiswa ekonomi islam.
Pengambilan keputusan tersebut berdasarkan harga F hitung > F table
(10,367 > 3,35) dan nilai signifikansi yang jauh lebih kecil dari 0,05.
Adapun besaran pengaruhnya senilai 44,4%.
5.2 Saran
Meskipun telah diupayakan semaksimal mungkin, namun ternyata
peneliti ini masih banyak keterbatasan penelitian, antara lain :
1. Obyek penelitian yang masih kecil, artinya luas penelitian yang masih
kurang, hanya pada UJKS Surya Amanah Mijen Semarang, sehingga
kurang bisa digeneralisasikan untuk semua lembaga keuangan syari’ah
di kota lain.
2. Responden penelitian ini umumnya adalah karyawan UJKS Surya
Amanah Mijen Semarang.
3. Kurangnya variabel penelitian yang dimasukkan dalam model, sehingga
memiliki kontribusi penelitian yang kurang luas.
5.3 Penutup
Puji syukur Alhamdulillah, sebagai pemberi syafa’at yang sempurna
kepada ummat Islam khususnya dan kepada seluruh manusia serta alam
pada umumnya yang telah memberikan bantuan kita tiada kiranya baik
34

barupa kasih sayang, petunjuk, kesehatan, rizki, ilmu dan banyak lagi yang
lainnya. Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS
PENGARUH SIFAT KONSUMTIF DAN TINGKAT SEMESTER
TERHADAP PENGELUARAN MAHASISWA IAIN WALISONGO
SEMARANG FAKULTAS SYARIAH PRODI EKONOMI ISLAM (Study
Kasus Mahasiswa Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN Walisongo
Semarang)” dalam bentuk sederhana sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki penulis.

35

DAFTAR PUSTAKA
Josep Bintang Kalangi. Matematika Ekonomi dan Bisnis:Salemba emban patria. 2002
Endro Sariono.dkk. Manusia dan Perilaku Ekonomi: Exact Ganeca. 2007
Mulyadi, “Akuntansi Biaya”. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN,
2005.
Muhammad, “Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif”.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.
H. M. Burhan Bungin, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Jakarta: Prenada Media.
hlm. 75
Nur Indriantoro, Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi &
Manajemen, Yogyakarta: BPFE, cetakan kedua 2002, hlm. 146
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ALFABETA, Bandung:
2008, hlm. 80
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media, hlm. 105
Husein Umar, Research Methods in Finance and Banking (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama. 2002), hlm. 114
Irabieber.wordpress.com/2011/12/15/teknik-pengumppulan-data/ diunduh pada jam
06:19
Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan
Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, hlm. 123.
Sudjana, Metode Statistik, Bandung: TARSITO, 2002, hlm. 369.
Sambas Ali Muhidin dkk, Analisis Korekasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian,
Bandung: Pustaka Setia Bandung, 2007, hlm. 198
Algifari, Analisis Regresi : Teori, Kasus dan Solusi, Yogyakarta : BPFE UGM, 2000,
hlm. 39
www.islampeace.clubdiscussion.net/t13-pengertian-tujuan-prinsip-ekonomi-islam/
diunduh waktu 6:36 WIB
36

Imam ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS, Semarang;
Badan Penerbit Undip,2005,hlm.45
Suharto dan Budhi Cahyono “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia di Sekretariat DPRD
Propinsi Jawa Tengah” Jurnal Ekonomi, I (Januari, 2005), hlm. 22.
http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2077036-pengertian-konsumsi/
Waktu:20.12 WIB

37