Genius Learning Strategi Pembelajaran. docx

Genius Learning Strategi Pembelajaran
Senin, 11 Juni 2012
Genius Learning Strategi Pembelajaran Pada Anak
DAFTAR

ISI

Kata

Pengantar............................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
Abstrak......................................................................................................................................iii
BAB

I

PENDAHULUAN

A.

Latar


Belakang

Masalah................................................................................................

B.

Rumusan

Masalah.........................................................................................................

C.

Tujuan

Penulisan...........................................................................................................

D.

Manfaat


Penulisan.........................................................................................................

E.

Metode

Penulisan..........................................................................................................
PEMBAHASAN

Apakah

yang

learning.....................................................................

BAB

II


dimakud

strategi

genius

Bagaimanakah

proses

pelaksanaan

strategi genius learning.................................................. Bagaimanakah tahap-tahap strategi
genius learning.............................................................. Bagaimanakah model pembelajaran
genius learning............................................................. Kelebihan dan kekurangan strategi
genius

learning...............................................................

BAB


III

PENUTUP

KESIMPULAN...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul strategi genius learning ini dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini Sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Serta tidak lupa juga kami ucapkan
terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami. Dalam penyusunan
makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
maupun pembaca pada umumnya. Penyusun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Masalah Strategi pengajaran merupakan penerjemahan filsafat atau teori mengajar menjadi

rumusan tentang cara mengajar yang harus ditempuh dalam situasi-situasi khusus atau dalam
keadaan tertentu secara spesifik. Harus dipahami, bahwa dalam suatu event pengajaran sering

kali harus diperlukan lebih dari satu strategi yang digunakan sebab tujuan-tujuan yang hendak
dicapai biasanya juga saling berkaitan satu dengan yang lainnya dalam rangka usaha
pencapaian tujuan yang lebih umum. Drs. Syaiful Bahri Djamaroh dan Drs. Aswan Zaini,
dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar menjelaskan bahwa secara umum strategi
mempunyai pengertian garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan
sebagai pola-pola umum kegiatan guru- anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Selanjutnya dijelaskan bahwa ada
empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut: a)
Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan
kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. b) Memilih sistem pendekatan belajar
mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. c) Memilih dan menetapkan
prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif
sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya. d)
Menetapkan norma-norma serta batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil
kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan
sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. Oleh sebab itu, Dr. Nana Sudjana
(1988) mengatakan bahwa : " Strategi mengajar adalah « taktik » yang digunakan guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar (pengajaran) agar dapat mempengaruhi para siswa

(peserta didik) mencapai tujuan pengajaran (TIK) secara lebih efektif dan efisien. Hal in
sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik yang berbeda satu dengan yang lain dan
sangat mempengaruhi dalam proses pembelajaran. Dari sini penulis simpulkan bahwa strategi
pembelajaran adalah garisgaris besar tindakan guru-peserta didik dalam usaha untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Karena dalam
setiap proses pembelajaran, akan selalu ada tiga komponen penting yang saling terkait satu
sama lain. Diantaranya : a. Kurikulum, materi yang akan diajarkan b. Proses, bagaimana
materi diajarkan c. Produk, hasil dari proses pembelajaran. Dari ketiga komponen diatas sama
pentingnya karena merupakan komponen yang membentuk lingkungan pembelajaran.
terjadinya kesenjangan antara murid dan guru terjadi karena kurangnya pendekatan yang
dilakukan guru terhadap peserta didik. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan
belajar agar anak didik bergairah dalam belajar. Dengan seperangkat teori dan pengalaman

yang dimiliki, guru mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sistematik. teknik
bisa sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengejaran, dan juga bisa sebagai alat
untuk mencapai tujuan. Oleh karen itu, makalah ini disusun untuk memaparkan salah satu
teknik strategi pembelajaran, yaitu teknik strategi pembelajaran genius learning . Dengan
teknik ini diharapkan proses pembelajaran terhadap anak didik akan menjadi terlaksana
dengan baik. teknik genius learning ini cenderung ke arah strategi pengajaran. Ini bermakna
guru perlu mempunyai kemahiran fasilitator yang tinggi. Dalam artian guru mengubah

peranannya dari seorang pengajar menjadi fasilitator. Dengan strategi ini kegiatan belajar
mengajar dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran seperti pengetahuan tentang
kepribadian, kecerdasan, gaya belajar, emosi dan pengetahuan lain sebagainya yang bisa
membantu efektifitas proses belajar mengajar.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apa yang dimaksud strategi genius learning?
2. Bagaimana proses pelaksanaan strategi genius learning?
3. Bagaimana tahap-tahap strategi genius learning?
4. Bagaimana model pembelajaran strategi genius learning
5. Apa kekurangan dan kelebihan teknik strategi genius learning?
C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
a. Mengetahui apakah pengertian srategi genius learning.
b. Mengetahui bagaimana proses pelaksanaan strategi genius learning.
c. Mengetahui tahap-tahap strategi genius learning.
d. Mengetahui bagaimana model strategi pembelajaran genius learning.
e. kekurangan dan kelebihan strategi genius learning.
D. Manfaat Penulisan Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan tentang pembelajaran strategi genius learning.
2. Bagi guru, merupakan suatu masukan tentang salah satu strategi pembelajaran yang dapat
dilakukan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi siswa, merupakan model suatu pembelajaran.
4. Dapat meningkatkan motivasi dan interaksi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa itu sendiri.
E. Metode Penulisan Metode penulisan dalam pembuatan makalah ini penuli mencari bahanbahan informasi baik itu melalui buku-buku bacaan ataupun juga melalui dunia elektronik.
Setelah semua bahan dikumpulkan bahan tersebut penulis mencatat semua isi yang berkaitan
mengenai strategi pembelajaran genius learning tersebut.

Abstrack Genius learning or more accurately described as a holistic learning is a term used to
describe a series of practical approaches to improving learning outcomes. Efforts to improve
this is achieved by using the knowledge derived from various disciplines such as knowledge
about how the brain works, how memory works, neuro-linguistic programming, motivation,
self concept, personality, emotions, feelings, thoughts, metagonisi, noting technical style, and
technique other study (Gunawan, 2006: 2).
Learning the basic strategy of genius is acceleretead learning or accelerated learning.
Acceleration is defined as allow students to learn at an impressive pace with normal effort
and excitement coupled (DePorter, 2005: 14) the same goal, namely how to make the
learning process to be efficient, effective and fun. On the Genius Learning, we believe if the
students can be motivated and taught the right way. With respect keunikkan students so they
can achieve a maximum learning. The approach used in the Genius Learning helps students to
understand their strengths and weaknesses according to their learning styles of each, students

will understand the true learning process, in accordance with their own personality.
Keyword : Genius learning strategies, improving learning achievement
Abstrak Genius learning atau lebih tepat disebut sebagai holistik learning adalah istilah yang
digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan
hasil proses pembelajaran. Upaya peningkatan ini dicapai dengan menggunakan pengetahuan
yang berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti pengetahuan tentang cara kerja otak, cara
kerja memori, neuro- linguistik programming, motivasi, konsep diri, keperibadian, emosi,
perasaan, pikiran, metagonisi, gaya teknik mencatat, dan teknik belajar lainnya ( Gunawan,
2006: 2).
Dasar dari genius learning strategy adalah acceleretead learning atau percepatan belajar.
Pemercepatan didefenisikan sebagai memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan
yang mengesankan dengan upaya yang normal dan dibarengi kegembiraan ( DePorter, 2005:
14 ) tujuannya sama yaitu bagaimana membuat proses pembelajaran menjadi efisien, efektif
dan menyenangkan. Pada Genius Learning maka kita berkeyakinan jika siswa dapat
dimotivasi dan diajar dengan cara yang benar. Dengan menghargai keunikkan siswa maka
mereka dapat mencapai suatu pembelajaran yang maksimal. Pendekatan yang digunakan
dalam Genius Learning membantu siswa untuk bisa mengerti kekuatan dan kelemahan
mereka yang sesuai dengan gaya belajar mereka masing- masing, Siswa akan memahami

proses belajar yang benar, sesuai dengan kepribadiaan mereka masing- masing Kata kunci :

Strategi genius learning meningkatkan prestasi belajar
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Strategi Pembelajaran Genius Learning Secara bahasa Genius Learning berasal dari dua
kata, Genius yang berarti cerdas dan learning yang berarti pembelajaran. Adapun yang
dimaksud strategi genius learning dalam penelitian ini adalah suatu rangkaian kegiatan
belajar mengajar dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran dengan menggunakan
kemampuan pengetahuan dan pengalaman, seperti pengetahuan tentang kepribadian,
kecerdasan, gaya belajar, emosi dan pengetahuan lain sebagainya yang bisa membantu
efektifitas proses belajar mengajar. Selain itu keahlian atau profisionalisme seorang pendidik
(guru) juga sangat mendukung dalam penerapan strategi genius learning. Namun bila melihat
penerapannya maka strategi genius learning disini dapat diartikan dengan kemampuan untuk
memahami dan mengerti sesuatu kemudian merespon sesuatu tersebut dengan cepat dan
tepat. Kita jarang menemukan guru yang benar-benar memperhatikan aspek perasaan atau
emosi murid, kesiapan mereka untuk belajar baik secara fisik maupun psikis. Yang kerap
terjadi adalah guru masuk ke kelas, murid duduk manis dan diam, lalu guru langsung
mengajar. Dengan adanya seorang guru dan anak didik didalam kelas, tidak berarti proses
pendidikan dapat berlangsung secara otomatis. Bila ada proses pengajaran, tidak berarti pasti
diikuti dengan proses pembelajaran. Kedua proses ini memang diusahakan untuk bisa dicapai
secara bersamaan. Namun perlu dipahami bahwa keduannya merupakan dua kegiatan yang
berbeda. Dalam usaha untuk menghormati pribadi anak, menjauhkannya dari frustasi dan

konflik, maka guru berusaha mencari agar pelajaran itu menyenangkan dan mudah
dilaksanakan. Untuk itulah Genius Learning dirancang, yakni untuk menjembatani jurang
yang memisahkan antara proses mengajar dan proses belajar. Adapun proses pembelajaran
terbaik yang dapat kita berikan kepada anak didik kita adalah suatu proses pembelajaran yang
diawali dengan menggali dan mengerti kebutuhan anak didik. . 2.2 Proses Pelaksanaan
Strategi Genius Learning Proses pelaksanaan strategi genius learning memerlukan suasana
kondusif Inti dari Genius Learning adalah strategi pembelajaran yang membangun dan
mengembangkan lingkungan pembelajaran yang positif dan kondusif. Tanpa lingukngan yang
mendukung, strategi apapun yang diterapkan didalam kelas akan sia-sia. Proses ini tidak
terjadi begitu saja, guru bertanggung jawab untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif
sebagai persiapan untuk masuk kedalam proses pembelajaran yang sebenarnya. Kondisi yang
kondusif ini merupakan syarat mutlak demi tercapainya hasil yang maksimal. Usaha guru
dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila; pertama, diketahui secara

tepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam
proses belajar-mengajar. Kedua, dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya
timbul dan dapat merusak iklim belajar-mengajar, ketiga, dikuasainya berbagai pendekatan
dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan
digunakan. Murid harus terbebas dari rasa takut, tekanan psikologis dan harus berada pada
kondisi yang nyaman. Penyampain penghargaan dan keyakinan terhadap kemampuan murid
merupakan faktor yang sangat mendukung terciptanya suasan belajar yang nyaman. Guru
sering dan hampir selalu berpikir bahwa saat murid masuk kedalam kelas, mereka telah siap
untuk belajar. Guru jarang bahkan hampir tidak pernah berpikir mengenai kondisi pikiran
siswa saat itu. Oleh karena itu guru dituntut untuk bisa menghubungkan antara materi yang
akan dipelajari dengan sesuatu yang diketahui oleh murid atau siswa. Maka pada saat itu akan
terjadi kesiapan belajar pada diri siswa. Dalam hal ini guru bisa melakukan penghubungan
tersebut dengan cara; memulai setiap pembelajaran dengan memastikan apa yang akan
diajarkan pada murid saat ini selalu dapat dihubungkan dengan apa yang diketahui oleh
murid baik pada saat itu maupun sebelumnya dan dihubungkan dengan apa yang dialami
murid waktu yang akan datang, serta dengan mengajukan pertanyaan karena hal ini akan
melatih memori untuk berfikir. Proses menghubungkan akan sangat efektif dan kuat
pengaruhnya bila berhasil melibatkan emosi. Jadi, usahakan untuk bisa melakukan aktivitas
yang melibatkan murid baik secara fisik maupun secara mental dan emosional. Gambaran
besar untuk lebih membantu menyiapkan pikiran murid dalam menyerap materi yang
diajarkan, sebelum proses pembelajaran dimulai, guru harus membrikan gambaran besar (big
picture) dari keseluruhan materi. Memberikan gambaran besar ini berfungsi sebagai perintah
kepada pikiran untuk menciptakan “folder” yang nantinya akan diisi dengan informasi yang
sejalan pada saat proses pemasukan informasi Pada tahap pemasukan informasi, materi
pelajaran disampaikan secara bertahap. Adapun cara memberikan gambaran besar adalah
sebagai berikut; 1) Berikan ringkasan dari apa yang akan dipelajari 2) Jelaskan bagaimanan
cara anda akan mengajarkan materi pembelajaran dan berikan kata kunci 3) Tulis atau buat
gambaran besar pada papan tulis dari materi pelajaran yang akan anda sampaikan. 4)
Gunakan gambar atau poster, flowchart atau mengajukan pertanyaan yang bersifat terbuka
yang membutuhkan jawaban yang merangsang pemikiran yang mendalam. Setelah itu
tetapkan tujuan Pada tahap ini proses pembelajaran baru dimulai. Apa hasil yang akan dicapai
pada akhir sesi harus dijelaskan dan dinayatakan kepada murid. Hasil tersebut bisa dijelaskan
langsung kepada seluruh kelas, bisa juga secara pribadi.19 Mengemukakan tujuan sangat
penting artinya dalam setiap proses pembelajaran. Dengan mengemukakan tujuan siswa akan

paham apa yang harus mereka kuasai serta mau dibawa kemana mereka. Dengan demkian
tujuan merupakan “pengikat” baik bagi guru maupun bagi siswa. 2.3 Tahap-Tahap Strategi
Pembelajaran Genius Learning Penerapan strategi genius learning, berangkat dari keyakinan
dan pengharapan bahwa setiap anak didik yang dimotivasi dengan tepat dan diajar dengan
cara yang benar, dapat mencapai hasil maksimal. inti dari genius learning adalah strategi
pembelajaran yang membangun dan mengembangkan lingkungan pembelajaran yang positif
dan kondusif yang merupakan tahap pertama dari pendekatan pembelajaran ini. Seorang guru
harus bisa menciptakan lingkungan kondusif sebelum pembelajaran dimulai. Penciptaan ini
dapat dilakukan mulai dari pengaturan tempat duduk, setting ruangan, ventilasi udara sampai
dengan bagaimana siswa dapat leluasa untuk mengamati hal-hal yang berhubungan dengan
kegiatan pembelajaran. Tahap kedua dari strategi genius learning ini adalah guru harus bisa
membawa siswa benar-benar terhindar dari beban pikiran dari rumah yang sulit untuk
dilupakan sehingga konsentrasi belajarnya bisa terfokus dengan yang dihadapinya. Selain itu
dari materi perlu dijelaskan apa yang akan dapat dimanfaatkan oleh murid dari informasi
yang akan dipelajari. Guru juga berkewajiban menghubungkan materi terdahulu dengan
materi yang akan diajarkan serta aplikasi materi yang dapat dikembangan. Siswa harus dibuat
merasa bahawa materi saat ini adalah kelanjutan dari materi yang lalu sehingga alur berfikir
siswa menjadi terarah. Tahap ketiga, guru harus memberikan gambaran besar (big picture)
dari keseluruhan materi. Hal ini dapat membantu siswa membayangkan apa yang akan
dipelajari memikirkan manfaat bagi dirinya serta penerapan dalam kehidupannya, sehingga
pikiran siswa akan lebih kongkrit. Penjelasan mengenai gambaran besar ini dibuat agar
pemikiran siswa menjadi terpola sehingga tahapan-tahapan yang akan dijalani dalam
pembelajaran dalam rangka menguasai konsep menjadi jelas baginya. Gamabaran besar juga
dapat memberikan penyebaran konsep beserta pengembangannya sehingga menjadi motivasi
tersendiri bagi siswa. Tahap selanjutnya dalam strategi genius learning mengenai tujuan
pembelajaran yang akan dicapai harus dirumuskan secara jelas dan disampaikan kepada
siswa. Setelah tujuan disepakati maka tahap berikutnya adalah pemasukan informasi berupa
materi pelajaran atau informasi lain disampaikan secara jelas dengan mempertimbangkan
gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Seorang guru harus mampu melayani siswanya apapun
gaya belajar yang digunakan atau dimiliki oleh siswa. Proses pemasukan informasi harus
dikemas sedemikian rupa dapat menarik, terkesan sehingga memori jangka panjang dapat
diakses. Tahap berikutnya dalam strategi genius learning ini adalah sebuah demonstrasi,
istilah demonstrasi dalam strategi genius learning sedikit berbeda dengan istilah demonstrasi
yang sering dilakukan dalam pembelajaran pada umumnya. Demonstrasi disini yaitu tertuju

pada proses pengujian. Tahap terakhir dari strategi genius learning ini adalah pengulangan
terhadap materi yang baru saja dipelajari atau disampaikan dan sekaligus menarik sebuah
kesimpulan dari materi tersebut. 2.4 Model Pembelajaran Strategi Genius Learning
Berdasarkan prinsip-prinsip di atas dan lebih jauh berdasar pada cara kerja otak (yang
dijelaskan dalam sekian bab dalam buku Genius Learning Strategy), Adi W. Gunawan
menawarkan langkah-langkah aplikatif dalam proses pembelajaran, yakni sebagai berikut: 1.
Suasana Kondusif Inti Genius Learning adalah strategi pembelajaran yang membangun dan
mengembangkan lingkungan pembelajaran yang positif dan kondusif. Tanpa lingkungan yang
mendukung, strategi apapun yang diterapkan di dalam kelas akan sia-sia. Guru bertanggung
jawab untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif sebagai persiapan untuk masuk ke
dalam proses pembelajaran yang sebenarnya. Kondisi yang kondusif ini merupakan syarat
mutlak demi tercapainya hasil yang maksimal. Untuk menciptakan suasana kondusif ini ada
beberapa hal yang harus dilakukan: A. Memenuhi kebutuhan fisik, yang meliputi : 1) Fisik
murid: murid harus dijauhkan dari lapar, kekenyangan, haus, lelah, terlalu panas, terlalu
dingin, terlalu dibatasi gerak-geriknya. 2) Fisik dan fasilitas pendukung ruang belajar:
Pengaturan meja variatif, ukuran kelas yang tepat, suhu ruang yang nyaman, pencahayaan
yang memadai, ketenangan kelas terjaga, berbagai hiasan (poster-poster, pot-pot bunga). B.
Memenuhi kebutuhan rasa aman, dicintai dan dihargai. Pemenuhan kebutuhan fisik bukanlah
tugas yang terlalu sulit. Yang lebih sulit adalah untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi,
yaitu kebutuhan akan rasa aman, dicintai dan dihargai. Faktor ini adalah faktor internal, yang
walaupun sudah berusaha dipenuhi, sering kali tidak mudah untuk mewujudkannya. Genius
Learning menawarkan beberapa langkah praktis untuk memenuhi kebutuhan psikhis, yaitu: 1)
Ciptakan hubungan positif. Untuk menciptakannya, gunakan metode PARTIS, yaitu:
Perasaan diterima, Aspirasi, Rasa aman, Tantantang, Identitas, dan Sukses. 2) Guru berdiri di
depan pintu kelas menyambut kedatangan murid dan menyalami murid satu persatu. 3) Sapa
murid dengan menggunakan nama mereka masing-masing 4) Buat catatan mengenai
perkembangan diri setiap murid 5) Gunakan poster: penyambutan, pelepasan, kalimat
afirmatif, dll. 6) Tempatkan meja guru dekat dengan meja murid 7) Umpan balik dari murid
8) Kelompok belajar 2. Hubungkan Hubungkan pelajaran yang akan diajarkan dengan apa
yang telah diketahui oleh murid sebelumnya, konteksnya, dan apa yang dapat dilakukan oleh
murid dengan pelajaran itu pada masa akan datang. Semakin personal hubungan yang bisa
diciptakan, hasilnya akan semakin baik. Dapat digunakan strategi sebagai berikut: A.
Mengajukan pertanyaan. Pertanyaan selalu membutuhkan jawaban. Untuk bisa menjawab,
kita perlu berpikir. Saat berpikir kita mengakses memori jangka pendek kita. Dengan

demikian, memori ini terisi informasi baru dan menggeser informasi yang tidak ada gunanya
ke luar dari memori jangka pendek. Untuk menghilangkan memori yang tidak berguna ini,
murid diminta untuk menghubungkan (memikirkan) materi yang akan mereka pelajari saat ini
dengan apa yang telah mereka ketahui sebelumnya. Selain itu, murid perlu mengerti aplikasi
dari apa yang dipelajari ke dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal melakukan ini, minta
murid untuk menuliskan di atas kertas, apa yang muncul di pikirannya. Ini akan semakin
memperkuat pikirannya tentang materi yang akan dipelajari dan dengan demikian akan
menghapus informasi tak berguna yang ada di dalam memorinya yang tidak ada hubungan
sama sekali dengan materi pelajaran. B. Gunakan gambar atau poster sebagai pemicu
Misalnya anda menggantungkan gambar manusia perahu. Lalu tanyakan kepada murid apa
yang muncul dalam pikiran mereka saat mereka melihat gambar tersebut. Laukan brainstorming. Catat apa saja ide yang muncul dan tuliskan di papan tulis. Setelah mendapatkan
cukup banyak ide, kategorikan ide-ide itu ke dalam kelompok-kelompok tertentu. C.
Membangun ide/idea-build-up Cara ini bisa dilakukan sebagai berikut: Misalnya materi yang
akan diajarkan adalah mengenai cara kerja otak manusia. Anda bisa meminta murid
mengeluarkan kertas kosong dan menuliskan dua hal yang ia ketahui dan dua hal yang tidak
ia ketahui mengenai otak. Ia boleh menulis apa saja. Setelah itu minta murid untuk saling
membandingkan apa yang mereka tuliskan dengan teman di sebelahnya. Dari sini akan
muncul empat hal yang diketahui dan empat hal yang tidak diketahui. Setelah itu, minta
pasangan ini membandingkan isi kertas mereka dengan pasangan lain. Lakukan ini hingga
semua pasangan telah saling membandingkan isi kertas mereka. Setelah ini semua selesai
dilakukan, anda sebagai guru akan mendapat satu daftar, yang memberikan gambaran kelas
secara menyeluruh, mengenai hal yang diketahui dan yang tidak diketahui mengenai otak.
Lalu tuliskan daftar itu di papan tulis. Ajarkan materi mengenai otak berdasarkan informasi
yang anda dapatkan dari murid anda. Ajarkan apa yang tidak mereka ketahui dann jangan
membuang waktu mengulang apa yang telah mereka ketahui. 3. Gambaran besar Untuk lebih
membantu menyiapkan pikiran murid dalam menyerap materi yang diajarkan, sebelum proses
pembelajaran dimulai, guru harus memberikan gambaran besar (big picture) dari keseluruhan
materi. Memberi gambaran besar ini berfungsi sebagai perintah kepada pikiran untuk
menciptakan “folder” yang nantinya akan diisi dengan informasi. Folder ini akan diisi dengan
informasi yang sejalan pada saat proses pemasukan informasi. Pada tahap pemasukan
informasi, materi pelajaran disampaikan secara bertahap. Mengapa gambaran besar ini sangat
mambantu? Prinsip kerjanya sama dengan fungsi gambar yang ada pada puzzle. Bayangkan
bila anda harus menyusun puzzle yang terdiri dari 1000 keping gambar tanpa diberi gambar

besarnya. Tentu akan sangat sulit dan membingungkan. Strategi yang digunakan adalah
sebagai berikut: a. Berikan ringkasan dari apa yang akan dipelajari b. Jelaskan bagaimana
cara anda akan mengajarkan materi pembelajaran dan berikan kata-kata kunci. c. Tulis atau
buat gambaran besar, pada papan tulis, dari materi pelajaran yang akan anda sampaikan. d.
Gunakan gambar, poster, flowchart atau mengajukan pertanyaan yang bersifat terbuka yang
membutuhkan jawaban yang merangsang pemikiran yang mendalam. 4. Tetapkan tujuan Pada
tahap inilah proses pembelajaran baru dimulai. Apa hasil yang akan dicapai pada akhir sesi
harus dijelaskan dan dinyatakan kepada murid. Hasil yang akan dicapai dapat dijelaskan
langsung kepada seluruh kelas, ada juga yang dijelaskan per kelompok, atau kadang
dijelaskan kepada murid secara pribadi. Tulislah dengan huruf yang besar dan jelas di papan
tulis sehingga murid dapat senantiasa melihat tujuan dari proses pembelajaran yang akan
segera mereka mulai. Tahap ini juga merupakan tahap goal-setting. Ajarkan kepada murid
cara untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan, dengan menggunakan bahasa murid itu
sendiri. Minta mereka untuk membuat goal secara detail, lebih baik kalau bisa secara tertulis.
Contohnya Gunakan kalimat: a. Pada akhir sesi ini kita akan mengerti bahwa .... dan .... b.
Marilah kita lihat dan amati goal yang telah kita tetapkan pada minggu lalu untuk... c.
Keluarkan kartu goal anda dan letakkan di meja ... d. Bacalah hasil yang ingin anda capai ( di
dalam hati ) sebelum anda memberi tahu kawan anda .... e. Setelah kita menyelesaikan
pelajaran ini, kita akan tahu bahwa target yang kita tetapkan telah tercapai dengan
menggunakan parameter .... f. Anda akan menunjukkan bahwa anda bisa menerapkan materi
ini kepada .... 5. Pemasukan informasi Pada tahap ini, informasi yang akan diajarkan harus
disampaikan

dengan

melibatkan

gaya

belajar.

Metode

penyampaian

harus

bisa

mengkombinasikan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetis dan bila memungkinkan juga
mengakomodasi gaya penciuman dan pengecapan. Pada tahap ini, memori jangka panjang
akan dapat diakses apabila proses pemsukan informasi bersifat unik dan menarik. Gunakan
strategi yang berbeda sesuai dengan situasinya, misalnya active concert, membaca dengan
cara dramatisasi, menggunakan poster, gunakan pendekatan mendengar secara aktif dan
berikan juga waktu untuk melakukan refleksi, review. Lalu bagaimana tepatnya metode
pengajaran/pemasukan informasi untuk mengakomodasi masing-masing gaya belajar? 1.
Visual: a. Gerakan tubuh/body language b. Buku/majalah c. Grafik, diagram d. Peta
pikiran/mind mapping e. OHP/LCD/Komputer f. Flowchart 2. Auditori: a. Suara yang jelas
dengan intonasi yang terarah dan bertenaga b. Membaca dengan keras c. Sesi tanya jawab d.
Diskusi dengan teman e. Role play / permainan peran f. Musik 3. Kinestetik: a. keterlibatan
fisik b. memainkan peran/skenario c. berjalan d. menggunakan gerakan tubuh untuk

menjelaskan sesuatu 6. Aktivasi Saat murid menerima informasi melalui proses pembelajaran
(pemasukan informasi), informasi ini masih bersifat pasif. Murid masih belum merasa
memiliki informasi atau pengetahuan yang ia terima. Mengapa? Karena proses penyampaian
berlangsung satu arah, yaitu dari guru ke murid. Untuk bisa lebih meyakinkan bahwa murid
benar-benar telah mengerti dan untuk menimbulkan perasaan di hati murid bahwa informasi
yang barusan diajarkan adalah benar-benar milik mereka, kita perlu melakukan proses
aktivasi. Proses aktivasi merupakan proses yang membawa murid kepada satu tingkat
pemahaman yang lebih dalam terhadap materi yang diajarkan. Dalam Genius Learning,
digunakan teori Multiple Intelligences Gardner untuk mengakses berbagai bentuk kecerdasan
yang ada dalam diri murid. Aktivasi bisa dilakukan dengan menggunakan aktivitas yang
dilakukan seorang diri, secara berpasangan atau secara berkelompok guna membangun
kemampuan komunikasi dan kerja sama/kelompok. Dorong murid untuk membuat keputusan
sendiri dan mengukur kemajuan yang mereka capai dibandingkan dengan kriteria sukses
yang telah ditetapkan. Pada tahap ini murid menemukan arti yang sesungguhnya dari apa
yang ia pelajari. Proses ini lebih bersifat internal. Murid mengintegrasikan apa yang ia
pelajari dan menemukan makna yang sesungguhnya dari apa yang ia pelajari. 2.5 Kelebihan
dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Genius Learning Kelebihan model pembelajaran tipe
Genius Learning adalah sebagai berikut: 1) Mendapatkan kerangka pikiran yang benar
(relaks, percaya diri dan siap untuk belajar) 2) Memperoleh informasi dalam cara-cara yang
paling sesuai. 3) Menyelidiki makna, implikasi dan arti persoalannya. 4) Mampu memicu
memori ketika membutuhkannya. 5) Dapat memperoleh makna suatu topik secara cepat
dengan menggunakan peta konsep. Adapun kekurangan tipe Genius Learning dalam
pembelajaran, yaitu : 1. tipe Genius Learning ini menggunakan gaya belajar secara visual,
dimana guru menggunakan peta konsep. 2. Kemungkinan ada siswa yang belum memahami
secara jelas tentang perolehan informasi yang begitu singkat. Sehingga untuk mengantisipasi
kekurangan ini, guru mengkombinasikan metode pembelajaran yang sesuai supaya siswa
dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan jelas. BAB III PENUTUP
KESIMPULAN 1. Strategi pembelajaran genius learning adalah suatu rangkaian kegiatan
belajar mengajar dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran dengan menggunakan
kemampuan pengetahuan dan pengalaman, seperti pengetahuan tentang kepribadian,
kecerdasan, gaya belajar, emosi dan pengetahuan lain sebagainya yang bisa membantu
efektifitas proses belajar mengajar. 2. Proses pelaksanaan strategi genius learning
memerlukan suasana kondusif Inti dari Genius Learning adalah strategi pembelajaran yang
membangun dan mengembangkan lingkungan pembelajaran yang positif dan kondusif. 3.

Manfaat strategi genius learning tersebut adalah : a)Bagi guru, merupakan suatu masukan
tentang salah satu strategi pembelajaran yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan
hasil

belajar

siswa,b)Bagi

siswa,

merupakan

model

suatu

pembelajaran,c)Dapat

meningkatkan motivasi dan interaksi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa itu sendiri. 4. Kelebihan model pembelajaran tipe Genius Learning adalah sebagai
berikut: a) Mendapatkan kerangka pikiran yang benar (relaks, percaya diri dan siap untuk
belajar) b) Memperoleh informasi dalam cara-cara yang paling sesuai. c) Menyelidiki makna,
implikasi dan arti persoalannya. d) Mampu memicu memori ketika membutuhkannya.
DAFTAR

PUSTAKA

http://syahripohan.blogspot.com/2010/02/genius-learning.html

(diunduh jumat. 20-april-2012) pukul 07.23 wib Agus Maryanto. 2008. Penigkatan
Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas VII-7 SMP Negeri 6 Malang Tahun Pelajaran 20082009

Melalui

Penerapan

Genius

Learning

Strategy

http://farichik.blogspot.com/2012/01/genius-learning-sebuah-model.html
http://stkipselong.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-karakteristik-genius.html
http://stkipselong.blogspot.com/2011/02/kelebihan-dan-kekurangan-tipe-genius.html
Diposkan oleh Bustomi di 03.12 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Beranda
Langganan: Entri (Atom)