KELAS SOSIAL DAN PERILAKU KONSUMEN (1)

KELAS SOSIAL DAN
PERILAKU
KONSUMEN
Presented by ADE SURA WISESA

LATAR BELAKANG
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat
menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan
tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi,
dan perilaku. Prilaku perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh salah
satunya kelas dan status social.
Beberapa bentuk dari struktur kelas atau struktur strata telah ada di
masyarakat sepanjang sejarah eksistensi manusia. Sehingga, tidak
mengejutkan bahkan di Amerika yang merupakan” daratan persamaan
peluang” ada banyak fakta dari pengelompokkan kelas sosial.
•  

RUMUSAN MASALAH
1) Apa itu Kelas Sosial?
2) Bagaimana kategori kelas sosial?

3) Apa saja faktor yang mempengaruhi atau menentukan kelas
sosial itu?
4) Bagaimana pengukuran kelas sosial itu?
5) Bagaimana penerapan kelas sosial dalam mempengaruhi
perilaku konsumen?
6) Bagaimana contoh kasus kelas sosial dan perilaku konsumen?

DEFINISI KELAS SOSIAL
Adapun beberapa definisi kelas sosial dari para ahli , yakni :
• Menurut Soerjono Soekanto
Pengertian kelas sosial hampir sama dengan lapisan sosial tanpa membedakan apakah berdasarkan faktor uang,
tanah atau kekuasaan. Ada juga yang menggunakan istilah kelas sosial hanya untuk lapisan sosial berdasarkan
ekonomi, sedangkan lapisan sosial berdasarkan kehormatan.
• Menurut Pitrim A.
• Sorokin yang dimaksud dengan kelas sosial adalah “Pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas
secara bertingkat (hierarchis). Dimana perwujudannya adalah lapisan-lapisan atau kelas-kelas tinggi, sedang,
ataupun kelas-kelas yang rendah ”. 
• Menurut Kornblum
Kornblum mendefinisikan pengertian sosial yang mirip dengan kasta, hanya saja ditentukan berdasarkan kriteria
ekonomi, seperti penghasilan, pekerjaan dan kemakmuran. Biasanya kelas sosial bersifat terbuka dan tidak

homogeny artinya terjadi mobilitas baik ke atas maupun ke bawah di antara kelas-kelas itu.
• Menurut Max Weber
Mendefinisikan membuat pembedaan antara dasar ekonomi dan dasar kedudukan sosial, tetapi tetap
menggunakan istilah sosial bagi semua lapisan. Kelas sosial yang sifatnya ekonomi dibagi lagi ke dalam sub
kelas yang dipilah berdasarkan kecakapan dibidang ekonomi.

Dengan demikian maka kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu
hierarki status kelas yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relative mempunyai status yang
sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah.

DEFINISI PERILAKU
KONSUMEN
Definisikan perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2008:214): Perilaku konsumen
adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan mereka.
Definisisi perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (2008:6): Perilaku konsumen
menggambarkan cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya
mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang
berhubungan dengan konsumsi.

Dari dua pengertian tentang perilaku konsumen di atas dapat diperoleh dua hal yang
penting, yaitu: (1) sebagai kegiatan fisik dan (2) sebagai proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa
perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang
mendorong tindakan tersebut pada saat s ebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau
kegiatan mengevaluasi.

KATEGORI KELAS SOSIAL
1. Dua kategori : kerah biru – kerah putih, rendah – atas/ rendah – menengah
2. Tiga kategori: kerah biru – kerah abu-abu, kerah putih ; rendah – menengah – atas
3. Empat kategori : rendah – menengah ke bawah – menengah ke atas – atas
4. Lima kategori : rendah – kelas pekerja – menengah bawah – menengah ke atasatas
5. Enam kategori : atas ( Upper-upper class ) - atas lapisan bawah ( Lower-upper
class) - menengah lapisan atas ( Upper-middle class) - menengah lapisan bawah (
Lower-middle class) - bawah lapisan atas ( Upper lower class) - bawah-lapisan
bawah ( Lower-lower class)
6. Sembilan kategori : benar-benar rendah – rendah - kelas pekerja - menengah
bawah - menengah atas - atas rendah – atas - benar-benar atas.


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENENTUAN KELAS SOSIAL
Engel, Blackwell dan miniard (1995)
mengemukakan pendapat Gilbert dan Kahl
yang menyebutkan bahwa ada sembilan
variabel yang menentukan status atau
kelas sosial seseorang, kesembilan variabel
tersebut digolongkan ke dalam tiga
kategori, yaitu sebagai berikut :

Variabel InteraksPrestis individu

Variabel Ekonomi

• Kekuasaan

• Status pekerjaan

• Kesadaran kelas


• Pendapatan

• Mobilitas

• Harta benda

• Asosiasi
• Sosialisasi
Variabel Politik

Adapun pendapat yang lainnya yaitu Indikator yang mempengaruhi pembagian kelas sosial,
diantaranya :
1. Kekayaan
Kelas sosial adalah salah satu penggambaran dari suatu gaya hidup masyarakat. Dalam hal
kekayaan, kita akan membahas peran uang dan pengaruhnya terhadap perilaku konsumen.
2.Pekerjaan
Suatu pekerjaan di jadikan indikator penentu kelas sosial adalah karena suatu pekerjaan memiliki
tingkah kehormatan di mata masyarakat yang bisa berkaitan dengan gaya hidup seseorang. Semakin
baik jenis pekerjaan yang dimiliki, maka semakin tinggi pula tingkat pendapatannya.
3.Pendidikan

Pendidikan menjadi indikator penentu kelas sosial karena semakin tinggi pendidikan yang di ambil
oleh seseorang, maka semakin tinggi pula pendapatan yang akan diraihnya. Maka semakin banyak
kekayaan yang akan dimiliki dan akan meningkatkan status atau kelas sosial di masyarakat

PENGUKURAN KELAS SOSIAL
1. Ukuran Subyektif
Untuk mengukur kelas sosial dengan pendekatan ini, para individu diminta untuk
menaksir kedudukan kelas sosial mereka masing-masing. Klasifikasi keanggotaan kelas
sosial yang dihasilkan didasarkan pada persepsi partisipan terhadap dirinya atau citra
diri partisipan.
2. Reputasi
Pendekatan reputasi untuk mengukur kelas sosial memerlukan informan mengenai
masyarakat yang dipilih untuk membuat pertimbangan awal mengenai keanggotaan
kelas sosial orang lain dalam masyarakat.
3. Ukuran Obyektif
Ukuran obyektif terdiri dari berbagai variabel demografis atau sosioekonomis yang
dipilih mengenai individu yang sedang dipelajari. Ukuran obyektif kelas sosial terbagi
menjadi dua kategori pokok yaitu indeks variabel tunggal dan indeks variabel gabungan.

INDEKS VARIABEL TUNGGAL

Indeks variabel tunggal hanya menggunakan satu variabel sosial ekonomi untuk menilai
keanggotaan kelas sosial. Beberapa variabel digunakan untuk tujuan sebagai berikut:
Pekerjaan, merupakan ukuran sosial yang diterima secara luas dan mungkin merupakan
ukuran kelas sosial terbaik yang dapat didokumentasikan karena menggambarkan
status yang berhubungan dengan pekerjaan.
Pendidikan, tingkat pendidikan formal seseorang merupakan perkiraan lain bagi
kedudukan kelas sosial yang umum diterima. Semakin tinggi pendidikan seseorang
maka semakin besar kemungkinan orang tersebut memiliki penghasilan yang tinggi dan
juga kedudukan yang dikagumi atau dihormati.
Penghasilan, yaitu perorangan atau keluarga merupakan variabel sosial ekonomi lain
yang sering digunakan untuk memperkirakan kedudukan kelas sosial.
Variabel Lain, yang digunakan sebagai sebuah indeks kelas sosial adalah barang yang
dimiliki. Skema yang paling terkenal dan merupakan alat penilai yang paling rumit untuk
mengevaluasi barang yang dimiliki adalah skala status sosial chapin.

INDEKS VARIABEL
GABUNGAN
Indeks gabungan secara sistematis menggabungkan sejumlah faktor sosial
ekonomi untuk membentuk satu ukuran kedudukan kelas sosial yang menyeluruh.
Indeks ini sangat menarik untuk diteliti karena dapat menggambarkan dengan

lebih baik, kompleknya kelas sosial dibandingkan indeks variabel tungggal.
Dua indeks gabungan yang paling penting adalah:
• Indeks karakteristik status, ukuran gabungan kelas sosial yang klasik adalah
Warner’s Index of Status Characteristics (ISC). ISC merupakan ukuran tertimbang
dari berbagai variabel sosial ekonomi pekerjaan, penghasilan (jumlah
penghasilan), model rumah dan daerah tempat tinggal (kualitas lingkungan)
• Skor status sosial ekonomi, sosioekonomic Status Score (SES) menggabungkan
tiga variabel pekerjaan, penghasilan keluarga dan tingkat pendidikan. SES ini
dikembangkan oleh United States Bureau of The Census

PENERAPAN KELAS SOSIAL
DALAM PERILAKU
KONSUMEN
• Kelas sosial adalah bentuk lain dari pengelompokkan masyarakat ke dalam kelas atau kelompok atau strata
yang berbeda. Perbedaan kelas atau strata akan menggambarkan akan menggambarkan perbedaan
pendidikan, pendapatan, pemilikan harta benda,gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut.Kelas sosial akan
mempengaruhi jenis produk, jenis jasa dan merek yang dikonsumsi konsumen. Kelas sosial juga mempengaruhi
pemilihan toko, tempat pendidikan dan tempat berlibur dari seorang konsumen. Konsumen juga sering
memiliki persepsi mengenai kaitan antara satu jenis produk atau sebuah merek dengan kelas sosial konsumen.
• Pemasaran pada segmen pasar berdasarkan kelas sosial berbeda – beda sesuai dengan kelas sosial yang ingin

di tuju. Bisa dilihat apabila ingin memasarkan suatu produk yang mempunyai kelas sosial yang tinggi biasanya
menggunakan iklan yang premium atau bisa di bilang lebih eksklusif karena dapat diketahui bahwa orang –
orang yang berada di kelas sosial atau memiliki status sosial yang tertinggi, mereka lebih memilih produk yang
higienis, terbaru, bermerk, dan kualitas yang sangat bagus. Berbeda apabila pemasaran dilakukan untuk orang
– orang yang berada pada kelas sosial terendah. Penggunaan iklan pun kurang di gencarkan dan biasanya
malah lebih menggunakan promosi yang lebih kuat, karena kelas sosial yang rendah lebih banyak
mementingkan sebuah kuantitas suatu produk dengan harga yang murah. Jadi berbeda sekali pemasaran yang
dilakukan apabila melihat dari posisi kelas sosial yang ada.
• Pengaruh dari adanya kelas sosial terhadap perilaku konsumen begitu tampak dari pembelian akan kebutuhan
sehari-haru, bagaimana seseorang dalam membeli akan barang kebutuhan sehari-hari yang primer ataupun
hanya sebagai penghias dalam kelas sosial begitu berbeda. Untuk kelas sosial dari status yang lebih tinggi
akan membeli barang kebutuhan yang bermerek terkenal, ditempat yang khusus dan memiliki harga yang
cukup mahal. Sedangkan untuk kelas sosial dari status yang lebih rendah akan membeli barang kebutuhan
yang sesuai dengan kemampuannya dan ditempat yang biasa saja.

CONTOH KASUS
• Dalam hal memenuhi kebutuhan seperti kebutuhan akan kesehatan, setiap kelas sosial akan
cenderung memilih solusi untuk memenuhi kebutuhannya, misalnya saja seperti kebutuhan
akan kesehatan itu, dengan cara yang berbeda sesuai dengan kelas sosialnya. misalnya saja
masyarakat yang keadaan ekonominya tergolong menengah ke bawah biasanya memilih

jalur pengobatan alternatif seperti ponari sedangkan yang termasuk kalangan ekonomi ke
atas memilih cara pengobatan ke dokter sampai-sampai berobat ke luar negeri
• Di kota jakarta, di sebuah mall besar orang-orang yang tergolong kalangan ekonomi atas
mengantri sepanjang empat lantai mall tersebut untuk membeli sandal import yang meski
sudah didiskon harganya masih berada di kisaran jutaan rupiah, sedangkan di sisi lain
jakarta masyarakat kalangan ekonomi bawah sedang mengantri untuk membeli sembako,
raskin, minyak tanah atau bahkan air bersih.
• Misalnya seorang yang biasa mengkonsumsi nasi dari beras yang mempunyai kualitas yang rendah,
tetapi apabila ia menjadi kaya atau memperoleh rezeki yang berlebih maka ia akan merubah beras
yang di konsumsi dari yang berkualitas rendah ke kualitas yang lebih tinggi. Dan ini juga bisa
mempengaruhi berbagai permintaan produksi suatu barang maupun jasa.

KESIMPULAN
Pengaruh kelas dan status sosial mempunyai tujuan untuk menganalisis
pengenalan kebutuhan, proses pencarian, kriteria evaluasi, dan pola pembelian dari
berbagai kelas sosial untuk mencocokkan produk dan komunikasi secara benar
dengan kelas sosial yang aktual dan yang dicita-citakan. Untuk memahami prilaku
konsumen, sebaiknya produsen mengetahui pula tentang kelas dan status sosial
agar mengetahui apa yang diinginkan oleh para konsumen. Makalah ini tidak luput
dari kekurangan dan kesalahan. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk

memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih sempurna.
Kelas dan Strata sosial dalam lingkungan masyarakat dipandang sebagai suatu
jurang pembatas antar masyarakat. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kelas
sosial dalam masyarakat  seperti kekayaan, pendapatan, pekerjaan, pendidikan,
asosiasi, sosialisasi tiap individu. Oleh karena itu para pemasar dalam membuat iklan
juga harus sesuai  target yang ditujukan sehingga iklan tidak salah sasaran dan
perusahaan dapat mencapai tujuan.

THANK YOU