PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL TERHADAP H (4)

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL
TERHADAP HARGA SAHAM
Bambang Budi Tjahjono
Kukuh Budianto
Dosen STIE Indonesia Malang

Abstract
This research is explanatory research, with hipotized test procedure for answer
the question and the research purpose. This research on the phenomenon and it’s
phenomenon can be improved become new method for completing the research that
based on the phenomenon or fact.
The research purpose is for analyzing fundamental variable following as: Price
Earning Ratio, Price to Book Value, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Return
on Investment, Return on Equity, Net Profit Margin and Operating Profit Margin, that
effect simultanouesly and parsial to equity price in the mining sector and then for
analyzing fundamental variable that mostly effect or dominant to equity price in mining
company which go public in Bursa Efek Indonesia.
Taking the research data, researcher uses population way and sample.
Population means elements that can be used to make several conclutions, besider element
is subject which measure’s taken.
Analyzing method’s used in this research is double linier regretion with the

smallest kuadran method. This statistic analyzing method’s chosen because this
research’s designed for knowing affected variable from independent variable to depend
variable that based on pooling data (time series and cross sectional).
Research result shows that statistic calculation from F value is described as
Price Earning Ratio, Price to Book Value, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turn Over,
Return on Invesment, Return on Equity, Operating Profit Margin, and Net Profit Margin,
simultanouesly have significant effect to stock price, that in statistic can be accepted.
Result of t value shows that Operating Profit Margin variable have regretion coefficient
more than Price Earning Ratio, Price to Book Value, Debt to Equity Ratio, Total Asset
Turn Over, Return on Invesment, Return on Equity and Net Profit Margin. Finally Price
Earning Ratio that’s guessed have dominant effect for stock price, statisticly is not
eccepted.
Keyword: Analyzing Fundamental, Price Stock.

Pendahuluan
Banyak strategi dan metode yang dapat digunakan dalam menganalisis dan
mengevaluasi saham-saham yang ditawarkan di pasar modal. Tetapi yang paling
mendasar dalam analisis tersebut adalah dengan memperhitungkan faktor risiko
atau ketidakpastian dan menentukan tingkat keuntungan yang diharapkan dengan
mengestimasi return suatu sekuritas individu. Apabila investor mengharapkan

memperoleh keuntungan yang tinggi, maka ia harus bersedia menanggung risiko
yang tinggi pula, demikian pula sebaliknya investor yang tidak bersedia
menanggung risiko tinggi maka keuntungan yang diperoleh akan rendah.
(Husnan, 1998:47).

Meningkatnya harga saham dapat dipandang sebagai peningkatan nilai
perusahaan. Dari pandangan investor, harga saham mencerminkan nilai masa
depan perusahaan. Suad Husnan (1998:281) mengemukakan bahwa jika
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat maka harga saham
akan meningkat, atau dengan kata lain profitabilitas perusahaan mempengaruhi
harga saham. Dengan demikian investor akan sangat berkepentingan dengan
laporan keuangan perusahaan (Jones, 1991) seperti yang dikutip oleh Fadmani
(2001).
Investasi yang efisien adalah investasi yang memberikan risiko dengan
tingkat keuntungan yang tersebar atau tingkat keuntungan tertentu dengan tingkat
risiko kecil. Dengan kata lain jika ada usulan investasi yang memberikan tingkat
keuntungan yang sama tetapi risiko berbeda, maka investor yang rasional akan
memilih investasi yang mempunyai risiko kecil (Husnan, 1998:169).
Kerangka Teoritis
Manajemen Investasi

Frederick Amling (1989:32) mendefinisikan investasi sebagai pembelian
oleh individu atau institusi terhadap aset riil atau keuangan yang memberikan
hasil (yield) yang proporsional dengan risikonya yang diasumsikan untuk
beberapa periode investasi dimasa yang akan datang. Fischer dan Jordan (1991:2)
memberikan definisi investasi sebagai suatu perjanjian dari dana-dana yang dibuat
dengan harapan memperoleh rate of return yang positif. Jika investasi tersebut
dilakukan, maka akan di peroleh pendapatan yang sesuai dengan risiko yang
diharapkan investor tertentu. Sedangkan pengertian investasi dalam arti luas yang
dikemukanan oleh Sharpe et.al., (1997:200) investasi didefinisikan sebagai
aktivitas mengorbankan rupiah sekarang untuk rupiah pada masa depan.
Analisa Fundamental
Analisa fundamental merupakan salah satu pendekatan dalam menganalisa
saham. Data yang di gunakan dalam pendekatan ini dapat berasal dari dalam
perusahaan (analisa kondisi spesifik perusahaan), data-data industri (analisa
industri), maupun data ekonomi (analisa ekonomi) yang akan mempengaruhi
harga saham (Jones, 1998).
Rasio-rasio keuangan yang mempengaruhi adalah (Sawir, 2001):
1. Analisa Likuiditas Perusahaan
Rasio likuiditas untuk melihat apakah perusahaan mampu memenuhi
kewajibannya yang akan jatuh tempo, yang umumnya digunakan adalah

Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio.
2. Analisa Struktur Keuangan
Struktur keuangan adalah bagaimana cara perusahaan mendanai aktivanya.
Risiko keuangan timbul karena penggunaan hutang (leverage) yang
menyebabkan lebih besarnya variabilitas laba bersih (net income). Leverage
dapat di gunakan untuk meningkatkan hasil pengembalian pemegang saham
tetapi dengan risiko akan meningkatkan kerugian pada masa suram. Rasio

hutang yang umumnya di gunakan adalah Debt Ratio, Debt to Equity Ratio,
Rasio Laba terhadap Beban Bunga, Rasio Penutupan Beban Tetap.
3. Analisa Aktivitas Perusahaan
Rasio aktivitas untuk mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan
semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya. Rasio ini menganggap
bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan
berbagai unsur aktiva yaitu: persediaan, piutang, aktiva tetap dan aktiva lain.
Rasio aktivitas yang umumnya di gunakan adalah rasio Inventory Turn Over,
Avarage Collection Period, Working Capital Turn Over, Fixed Asset Turn
Over, Total Asset Turn Over.
4. Analisa Kemampulabaan Perusahaan
Kemampulabaan (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai

kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio yang umum digunakan adalah
Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Basic
Earning Power, Asset Turnover, Return on Asset, Return on Equity, Return on
Investment
5. Analisa Penilaian Pasar
Rasio penilaian adalah ukuran yang paling komprehensif untuk menilai hasil
kerja perusahaan karena rasio tersebut mencerminkan kombinasi pengaruh
rasio risiko dan risiko hasil pengembalian. Rasio yang umum di gunakan
adalah Price Earning to Rasio, Price to Book Value.
Penelitian Terdahulu
Penelitian dalam bidang tersebut telah banyak di lakukan oleh penelitipeneliti antara lain:
1. Gordon dan Bolten (1976) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan harga saham perusahaan industri makanan dan industri mesin,
periode penelitian tahun 1954 sampai dengan 1958. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dividen, pertumbuhan pendapatan, tingkat likuiditas dan
ukuran perusahaan, mempunyai pengaruh positif, sedangkan debt ratio dan
standar deviasi Dari pertumbuhan pendapatan mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham.
2. Ou dan Penman (1989) menyimpulkan bahwa informasi akuntansi (rasio
keuangan) mengandung informasi fundamental yang tidak tercermin dalam

harga saham. Kemudian Ou (1990) dan Penman (1992) melakukan penelitian
secara terpisah, untuk melanjutkan hasil penelitian ini. Ou (1990) menguji
kekuatan prediksi dan kandungan informasi laporan keuangan selain laba
dalam memprediksi laba setahun ke depan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa angka-angka laporan keuangan perusahaan selain laba (non-earnings
accounting numbers) mengandung informasi dalam memprediksi laba setahun
ke depan, sedangkan Penman (1992) menemukan bahwa laporan keuangan
menyediakan informasi yang relevan untuk mengevaluasi pertumbuhan
Earnings Per Share (EPS), multiplier pertumbuhan laba berhubungan dengan
informasi yang di publikasikan pada laporan keuangan tahun sebelumnya.
3. Meader dan Sprecher dalam D. Silalahi (1991) meneliti tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan harga saham NYSE pada periode tahun 1930-

1940, hasilnya pada tahun 1930 menunjukkan bahwa nilai buku per saham,
modal kerja bersih, EPS (Earning Per Share), mempunyai pengaruh posistif,
sedangkan dividen mempunyai pengaruh negatif terhadap perubahan harga
saham. Kemudian ia melakukan penelitian ulang dengan variabel yang sama
pada tahun 1931 dan tahun 1939 dan hasilnya ternyata semua variabel
mempunyai pengaruh yang positif.
4. D. Silalahi (1991), mengadakan penelitian terhadap 38 perusahaan di lakukan

pengujian menunjukkan bahwa:
a. Beberapa faktor terdiri dari Rate of Return on Total Assets, Deviden
Payout Ratio, Volume perdagangan saham dan tingkat suku bunga
deposito, secara serentak menunjukkan pengaruh yang sangat signifikan
terhadap perubahan harga saham.
b. Pengaruh masing-masing faktor terhadap perubahan harga yakni: Rate of
Return on Total Assets mempunyai pengaruh yang sangat bermakna
terhadap perubahan harga saham, volume perdagangan saham mempunyai
pengaruh yang tidak bermakna terhadap perubahan harga saham dan
tingkat suku bunga deposito berjangka satu tahun mempunyai pengaruh
yang bermakna terhadap perubahan harga saham. Dilihat dari arah
pengaruh, faktor-faktor Rate of Return on Total Assets, deviden Payout
Ratio dan volume perdagangan saham mempunyai pengaruh yang positif
sedangkan tingkat suku bunga deposito berjangka satu tahun mempunyai
pengaruh yang negatif terhadap perubahan harga saham.
c. Faktor Rate of Return on Total Assets mempunyai pengaruh yang negatif
terhadap perubahan harga saham.
5. Lev dan Thiagarajan (1993) memperkenalkan beberapa variabel fundamental
yang merefleksikan hubungan antara data akuntansi saat ini (current
accounting data) yang dapat di gunakan untuk memprediksi perubahan laba di

masa datang. Hasil pengujian ini menyimpulkan adanya relevansi faktor yang
memperlihatkan bahwa variabel fundamental berhubungan secara signifikan
dengan return saham.
6. Rofinus Leki (1997), meneliti tentang variabel fundamental dan teknikal
terhadap perubahan harga saham pada industri alat berat atau otomotif dan
allied products yang go public di pasar modal Indonesia untuk periode tahun
1991-1996 terhadap 10 perusahaan sebagai sample hasil penelitian tersebut
mengungkapkan bahwa secara bersama-sama 7 variabel bebas seperti:
(1) Return on Invesment, (2) Deviden pay out ratio, (3) tingkat bunga
deposito, (4) likuiditas, (5) volume penjualan saham, (6) harga saham masa
lalu, (7) capital gain atau loss mempunyai pengaruh yang kuat secara
signifikan terhadap perubahan harga saham.
7. Faff dan Hiller (2000), dalam penelitiannya menggunakan time varying beta
estimasi sebagai alternatif teknik model seperti CAPM dan market model.
Tingkat pengembalian investasi dan risiko sistematis di perkirakan dengan
menggunakan beberapa faktor fundamental pada perusahaan property dan
menunjukkan hasil yang berpengaruh signifikan.
Metode Penelitian

Jenis penelitian ini dapat di katakan sebagai Explanatory Reseach dengan

prosedur pengujian hipotesis (hypothesis testing) untuk menjawab pertanyaan dan
tujuan penelitian. Penelitian eksplanatory di laksanakan pada saat informasi yang
tersedia terbatas serta belum ada penelitian sebelumnya.
Berdasarkan model analisis data, penelitian ini di kategorikan dalam
penelitian analitis. Penelitian analitis di lakukan untuk menganalisis unit data
yang muncul dari fenomena, dalam hal ini pengambilan sampel untuk di
generalisasi dalam populasi. Dalam penelitian analitis model pendekatan yang di
lakukan adalah pengujian hipotesis (hypothetical testing).
Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini perusahaan yang termasuk dalam 10
(sepuluh) perusahaan pertambangan yang go publik di Bursa Efek Indonesia
mulai tahun 2003 sampai tahun 2007 dan telah memberikan laporan keuangan.
Perusahaan pertambangan tersebut antara lain:
Populasi Perusahaan Pertambangan
No.
Nama Perusahaan
Penjamin Emisi
1.
Alter Abadi Tbk

Makindo
2.
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Danareksa Sekuritas
3.
Apexindo Pratama Duta Tbk
Bahana Securities
4.
Bumi Resourcer. Tbk
Bakrie Securities
5.
Citatah Industri Marmer Tbk
Lippo Securities
6.
Central Korporindo Internasional Tbk
Asjaya Indosurya Securities
7.
International Nickel Indonesia (INCO) Tbk Danareksa Sekuritas
8.
Medco Energi International Tbk

Sinartama Gunita
9.
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Danareksa Sekuritas
10.
Tambang Timah Tbk
Niaga Sekuritas
Jumlah sampel yang di ambil adalah semua perusahaan pertambangan
dengan kriteria bahwa telah memenuhi persyaratan atas dasar ketersediaan data
selama 5 tahun/minimal go public selama 5 tahun sesuai dengan periode
penelitian yang di perlukan yaitu dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.
Variabel Penelitian
Variabel yang di uji dalam penelitian ini adalah harga saham pada saat
penutupan (closing price) dari setiap perusahaan sebagai variabel dependen serta
sinyal fundamental sebagai variabel independen yang di mana variabel -variabel
tersebut di bagi menjadi:
a. Variabel terikat (dependent variabel)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah : Harga Saham dari setiap
perusahaan sample penelitian per tahun atas dasar harga penutupan pada akhir
tahun dan selanjutnya di sebut sebagai variabel Y.
b. Variabel bebas (independent variabel)
Ada delapan variabel bebas yang di gunakan dan di duga berpengaruh
terhadap variabel terikat Y (Harga Saham) perusahaan yang menjadi sampel
penelitian. Variabel bebas dalam hal ini di sebut variabel X, yang terdiri dari:
1. Variabel X 1 = Price Earning Ratio.

2. Variabel X 2 = Price to Book Value.
3. Variabel X 3 = Debt to Equity Ratio.
4. Variabel X 4 = Total Asset Turn Over.
5. Variabel X 5 = Return on Invesment.
6. Variabel X 6 = Return on Equity.
7. Variabel X 7 = Operating Profit Margin.
8. Variabel X 8 = Net Profit Margin.
Variabel bebas mulai dari X1 sampai dengan X8 di hitung dan di definisikan
sebagai berikut:
Definisi Operasional Variabel
Variabel Bebas ( X )
Definisi Operasional
Perhitungan
1. Price Earnig Ratio
Perbandingan antara harga Harga pasar saham
(PER)
saham dengan laba per lembar
Laba per lembar
saham
saham
2. Price to Book Value
Perbandingan antara harga
Harga pasar saham
(PBV)
saham dengan nilai buku
Nilai Buku
saham (nilai intrisik saham)
3. Debt to Equity Ratio
Perbandingan antara hutang
(DER)
jangka panjang dengan modal Long Term Debt
Modal Sendiri
sendiri
(modal
saham
perusahaan)
4. Total Assets Turn
Perbandingan antara tingkat
Sales
Over (TATO)
penjualan dengan jumlah asset
Total Assets
yang di miliki oleh perusahaan
5. Return on Investment
Tingkat
pengembalaian
(ROI)
investasi yang di indikasikan Net Profit After Tax
oleh perbandingan laba besih
Total Assets
dengan total asset perusahaan.
6. Return On Equity (
Laba bersih setelah di bagi
ROE)
dengan modal sendiri, untuk
mengukur
kemampuan Net Profit After Tax
perusahaan dalam memperoleh
Modal Sendiri
laba yang tersedia bagi
pemegang saham
7. Net Profit Margin
Marjin laba bersih perusahaan,
(NPM)
yang di peroleh dengan
Net Profit After Tax
membandingkan laba bersih
Sales
dengan tingkat penjualan
perusahaan.
8. Operating Profit
Marjin
laba
operasi
Margin
perusahaan yang di peroleh
Operating Profit
dengan membandingkan laba
Sales
operasi
dengan
tingkat
penjulana perusahaan
Model Analisis

Model analisis statistik ini di pilih karena peneliti ini dirancang untuk
mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel bebas terhadap
variabel terikat, yang di dasarkan pada pooling data (time series dan cross
sectional). Persamaan umum dari model tersebut adalah (Gujarati 1995) sebagai
berikut:
Y = a + 1 X1 + 2 X 2 + 3 X 3 + 4 X 4 + 5 X 5 + 6 X 6 + 7 X 7 + 8 X 8 + e i
dimana:
Y
= Harga Saham Penutupan (Closing Price)
= Price Earning Ratio.
X1
X2
= Price to Book Value.
= Debt to Equity Ratio.
X3
= Total Asset Turn Over.
X4
X5
= Return on Investment.
= Return on Equity.
X6
= Net Profit Margin.
X7
X8
= Operating Profit Margin.
a
= Konstanta
β 1 .....β 8
= Koefisisen regresi
ei
= Kesalahan pengganggu
Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Autokorelasi
Uji yang di gunakan untuk mendeteksi otokorelasi adalah uji Durbin Watson.
Uji D-W menyatakan bahwa non-autokorelasi terjadi pada nilai kritisnya yaitu
(du4-du) untuk korelasi dua sisi positif atau negatif. Nilai D-W dapat di
hitung dengan persamaan di bawah ini (Gujarati 1995) :
e 2 + e 2t −1− 2
ei et − 1
d=
e 2i
dimana :
d = Nilai Durbin Watson
ei = Nilai residual pada periode t
et-1= Nilai residual pada periode t-1
2. Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas berarti ada hubungan linier yang sempurna atau pasti di
antara beberapa atau semua variabel yang independen dari model yang ada
(Gujarati, 1995:320).
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinieritas
yang antara lain, pertama melihat pada matrik korelasi (korelasi antar variabel
bebas), yaitu jika korelasi antar variabel melebihi 0,50 d iduga terdapat gejala
multikolinieritas (Gujarati 1995). Yang kedua di sarankan melihat pada nilai
Variance Inflation Faktor (VIF), yaitu jika nilai VIF kurang dari 5 maka tidak
terdapat multikolinearitas (Hines dan Douglas, 1991).
3. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu cara yang di gunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas
adalah menggunakan Sperman Rank Correlation. Dengan menggunakan
program SPSS dapat di ketahui korelasi variabel independen dengan nilai
residual (Res-1). Apabila nilai korelasi variabel independen dalam model
dengan nilai residu kurang dari 0,7 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Apabila korelasi antara nilai residual dengan variabel independen dalam
model di atas nilai alpha yang di tetapkan maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4.5.3. Pengujian Hipotesis
Untuk menentukan tingkat signifikansi secara keseluruhan variabel
independen dengan variabel dependen dilakukan dengan menggunakan uji F. Uji
ini di gunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Jika
Fhitung
Ftabel, maka H0 di tolak. Dan jika Fhitung Ftabel, maka H0 diterima.
1. Uji F (Uji Simultan)
Uji F di maksudkan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabelvariabel independen Xi secara keseluruhan terhadap variabel dependen Y.
2. t (Uji Parsial)
Uji T di gunakan untuk menguji signifikansi pengaruh parsial variabel
independen terhadap variabel dependen.
.
Hasil Analisis (Result)
Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas atau tidak, maka di lakukan uji
Sperman Rank Correlation. Dengan menggunakan program SPSS dapat di ketahui
korelasi variabel independen dengan nilai residual (Res-1). Apabila nilai korelasi variabel
independen dalam model dengan nilai residu kurang dari 0,7 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Apabila korelasi antara nilai residual dengan variabel independen
dalam model di atas nilai alpha yang di tetapkan maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Berdasarkan uji Durbin – Watson menghasilkan 1.333 (N = 50) (lampiran 5) di
mana nilai ini terletak pada daerah yang tanpa keputusan. Berdasarkan tabel Durbin –
Watson di ketahui untuk N = 50 mempunyai nilai dl = 0,69 dan du = 1,79 dan du = 2.01
dan dl 3.21.
Hasil uji Durbin – Watson berada pada daerah tidak terjadi autokorelasi, maka
dapat di jelaskan secara teoritis variabel Price Earning Ratio, Price to Book Value, Debt
Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return on Investment , Return on Equity, Operating
Profit Margin, dan Net Profit Margin, baik secara secara bersama-sama (simultan)
maupun secara parsial mempengaruhi harga saham. Hasil pengujian statistik
menunjukkan tidak terdapat autokorelasi dalam model yang di kembangkan.
Uji Multikolinieritas

Asumsi yang menyatakan tidak ada hubungan yang sempurna atau
mendekati sempurna antar variabel bebas dalam model ada yang tidak terpenuhi.
Hal ini di tunjukkan oleh hasil uji VIF (Variance Inflation Factor) masing-masing
variabel bebas, di mana pada umumnya jika VIF lebih dari 5, maka variabel

tersebut mempunyai masalah multikoliniearitas. Hasil uji gejala tidak terjadi
multikolinieritas atas variabel Price Earning Ratio, Price to Book Value, Debt
Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return on Investment , Return on Equity,
Operating Profit Margin, dan Net Profit Margin, harga saham perusahaan sektor
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dengan demikian X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 dan X8 yang
merepresentasikan Price Earning Ratio, Price to Book Value, Debt Equity Ratio,
Total Asset Turnover, Return on Investment , Return on Equity, Operating Profit
Margin, dan Net Profit Margin dapat mempengaruhi variabel Y yang
merepresentasikan harga saham. Nilai VIF yang relatif kecil (di bawah 5)
menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas dalam pengujian statistik.
Uji Normalitas
Metode lain yang dapat di gunakan untuk menguji normalitas data (normality
test) adalah dengan analisis kecondongan (skewness) dan tinggi datarnya data (kurtosis)
dari kurva data yang di gunakan dalam penelitian. Angka indeks skew univariate
menunjukkan arah kecondongan; nilai posistif, negatif dan nilai nol yang
mengindikasikan distribusi yang simetris. Angka indeks kurtosis univariat menyatakan
bahwa jika nilainya < 0 menunjukkan kurtosis negatif (datar) dan jika nilai indeks kurtosis
univariat > 0 menunjukkan kurtosis positif (runcing ke atas). Nilai absolut dari indeks
univariate skew > 3,00 di nyatakan sebagai skew yang ekstrim, sedangkan pada indeks
univariate kurtosis antara 8,0 sampai < 20,0 di nyatakan sebagai kurtosis yang ekstrim
(Hoyle, 1995; Kline, 1998 dalam Budiarto, 2002: 210). Uji normalitas (indeks skew dan
kurtosis) untuk semua variabel yang di gunakan dalam analisis fundamental dalam
penelitian ini, selengkapnya dapat di lihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 5.2.
Uji Normalitas (Indeks Skewness dan Kurtosis)
N
Mean Std. Dev
Skewness
Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
PRICE
50
6,5766 1,55288 -,520
,299
-,459
,590
PER
50
9,1434 5,81995 ,300
,299
-,961
,590
PBV
50
,9516 ,69037
,863
,299
,690
,590
DER
50
,5794 ,54771
,251
,299
2,524
,590
TAT
50
,5644 ,30395
,433
,299
-,838
,590
ROI
50
6,3988 5,84285 ,406
,299
-1,022
,590
ROE
50
9,8566 7,91332 -,168
,299
-,956
,590
OPM
50
,1953 ,14950 -,063
,299
-,014
,590
NPM
50
,1156 ,08102 -,235
,299
-,646
,590
Valid N
50
(listwise)
Sumber: Data Sekunder Diolah (Lampiran 4)

Berdasarkan Q-Q Plot (Lampiran 4) dan indeks skew dan kurtosis sebagaimana
dapat di lihat dalam tabel di atas, dapat di simpulkan bahwa, data yang di gunakan
dalam penelitian ini memiliki distribusi normal, sehingga dapat di gunakan dalam
analisis. Indeks skew dan kurtosis dari data yang di gunakan memiliki indeks kurang dari

3,00 sehingga data yang di gunakan lolos dari uji normalitas. Dapat di simpulkan bahwa,
keseluruhan data yang di amati memiliki distribusi normal.
Uji Data Outlier
Uji outlier data dapat di lakukan dengan dua pendekatan yaitu dengan melihat
nilai Z (Z Score) untuk melihat univariate outlier dan dengan melihat jarak Mahallanobis
(Mahallanobis Distance) pada jarak p < 0,001 untuk melihat ada tidaknya multivariate
outlier. Semua kasus yang memiliki nilai z (z score)
± 3,0 di nyatakan memiliki
univariate outlier. Jarak Mahallanobis (Mahallanobis Distance) dapat di evaluasi dengan
menggunakan χ2 pada derajat bebas (degree of freedom) sebesar jumlah variabel yang di
gunakan dalam penelitian. Apabila kasus yang di amati memiliki Mahallanobis Distance
lebbih besar dari nilai chi-square pada tingkat signifikansi p < 0,001, maka terjadi
multivariate outlier.
Berdasarkan hasil pengujian ada tidaknya univariate outlier dengan melihat zscore dan multivariate outlier dengan melihat Mahallanobis Distance maka hasil
perhitungan dapat di jelaskan sebagai berikut; Deteksi Univariate Outlier, dari 50 data
yang diperoleh dari perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, setelah dianalisis dengan distribusi z (z-score) tidak ada data yang memiliki
nilai z lebih dari 3,00 sehingga keseluruhan data (50 pengamatan) dapat di gunakan
dalam analisis berikutnya. Untuk lebih jelasnya hasil uji univariate outlier, selengkapnya
dapat di lihat dalam Lampiran 2.
Hasil Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi di gunakan untuk menguji ada/tidaknya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen yang di gunakan dalam model analisis. Besaran
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebesar koefisien regresi
yang di tunjukkan. Berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi untuk masingmasing variabel fundamental dapat di jelaskan sebagai berikut:
Tabel 5.3.
Rekapitulasi Regresi Terhadap Harga Saham
Variabel
Constant
Variabel X1
Variabel X2
Variabel X3
Variabel X4
Variabel X5
Variabel X6
Variabel X7
Variabel X8

Keterangan

Price Earning Ratio.
Price to Book Value.
Debt to Equity Ratio.
Total Asset Turn Over.
Return on Invesment.
Return on Equity.
Operating Profit Margin.
Net Profit Margin

Keterangan
1. R
2. R2

Beta (ß)
Unstd Std
0.130
0.258
0.387
0.911
0.371
0.268
5.320
1.394

0.486
0.115
0.136
0.178
0.395
0.136
0.512
0.073

Nilai
0.831
0.690

t

Sig

6.330
4.273
1.164
0.888
1.290
3.406
2.779
3.801
0.335

0.000
0.250
0.378
0.202
0.001
0.000
0.000
0.739

3. Adjusted R2
4. Standard Error
5. Fhitung
6. Signifikansi F

0.645
0.92529
15.306
0.000

Sumber: Data Diolah (Lampiran 5)

Nilai R menunjukkan kemampuan model untuk menjelaskan fenomena
(koefisien korelasi) yang di amati. Dari analisis di temukan Nilai R sebesar 0,831 atau
83,1%, artinya variabel X1 sampai dengan X8 mempunyai hubungan sangat kuat terhadap
Y. Nilai R2 (koefisien determinasi) di peroleh sebesar 0,690 atau 69,0%, atau dapat
dikatakan Price Earning Ratio, Price to Book Value, Debt Equity Ratio, Total Asset
Turnover, Return on Investment, Return on Equity, Operating Profit Margin, dan Net
Profit Margin secara serentak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Artinya kemampuan model regresi dalam menjelaskan keragaman/varian Y adalah
sebesar 69,0%, sedangkan nilai adjusted R2 mempunyai fungsi yang sama dengan R2
akan tetapi hanya melibatkan variabel independen yang signifikan terhadap variabel
dependen saja, dari hasil perhitungan nilai adjusted R2 sebesar 0,645 atau 64,5%. Artinya
kemampuan model regresi dalam menjelaskan keragaman/varian Y untuk variabel yang
signifikan adalah sebesar 64,5%.
Nilai signifikan F atau Fhitung menunjukkan signifikansi koefisien determinan atau
membuktikan kecocokan model regresi, artinya persamaan regresi yang di hasilkan
mampu menjelaskan variasi Y. Pada tabel di atas Fhitung adalah 15.306 sedangkan Ftabel
untuk jumlah sampel 50 (0.95,8,55) sebesar 2,11 sehingga Fhit (15.306) lebih besar dari
pada Ftabel (2.11). Untuk sig F adalah 0,000 di mana sig F lebih besar dari 0,05. Sehingga
dapat di simpulkan bahwa model yang di gunakan sesuai dengan model yang di
kembangkan dan hasil analisis dapat di generalisasikan pada populasi dengan derajat
kesalahan 5% dan derajat keyakinan 95%.
Berdasarkan rekapitulasi hasil analisis regresi berganda sebagaimana dapat di
lihat dalam Tabel 5.4, pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen, arah hubungan dan tingkat signifikansinya dapat di jelaskan sebagai berikut:
Tabel 5.4.
Model Regresi: Koefisien, Arah dan Signifikansi

X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8

Variabel
Bebas
Price Earning Ratio.
Price Book Value.
Debt to Equity Ratio.
Total Asset Turn Over.
Return On Invesment.
Return On Equity.
Operating Profit Margin.
Net Profit Margin

Koefisien
Regresi
0.486
0.115
0.136
0.178
0.395
0.136
0.512
0.073

Tanda
Koefisien
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif

Signifikansi
Signifikan
Tidak Signifikan
Tidak Signifikan
Tidak Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Tidak Signifikan

Sumber: Data Diolah (Lampiran 5)

Koefisien reresi yang di gunakan dalam model regresi di indikasikan oleh
Unstandirdized Beta (β) dapat di gunakan dalam model regresi. Berdasarkan hasil di
atas, model regresi yang dapat di kembangkan dapat di formulasikan sebagai berikut:

Y=

6.330 + 0.130 X1 + 0.258 X2 + 0.387 X3 + 0.911 X4 + 0.371 X5 + 0.268 X6 + 5.320 X7 +
1.394 X8 + ei
Variabel yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terdiri dari variabel: Price
Earning Ratio (PER), Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), dan Operating
Profit Margin (OPM). Berdasarkan model di atas investor lebih mempertimbangkan
beberapa aspek profitabilitas perusahaan sebagai indikator penilaian saham
perusahaan.

Pembahasan (Discussion)
6.1. Hasil Penelitian
Dari pengaruh variabel fundamental terhadap harga saham secara garis
besar dapat di lihat pada Gambar 6.1.
X1
X2
X3
X4

0.130
0.258
0.387
0.911
0.371

X5
X6
X7

Harga Saham Y

Gambar 6.1.

Kinerja
Perusahaan

0.268
5.320
1.394

X8

Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil pembahasan statistik di atas dapat di peroleh hasil
penelitian yang dapat di jelaskan sebagai berikut:
Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa di duga terdapat pengaruh baik
secara bersama-sama (serentak) maupun sendiri-sendiri (parsial) dari variabel
fundamental terhadap perubahan harga saham pada perusahaan pertambangan
yang go publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), secara statistik dapat di terima, hal
tersebut di buktikan dengan uji F yang menghasilkan nilai Fhitung sebesar 15,306
lebih besar dari Ftabel untuk jumlah sampel sebanyak 50 (0.95, 8; 55) sebesar
(2.11). Maka dapat di katakan bahwa variabel Price Earning Ratio, Price to Book
Value, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return on Investment , Return
on Equity, Operating Profit Margin, dan Net Profit Margin secara bersama-sama
(simultan) memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.
Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa diduga diantara variabel fundamental
Price Earning Ratio (PER) mempunyai pengaruh yang dominan terhadap
perubahan harga saham pada perusahaan pertambangan yang go public di Bursa
Efek Indonesia (BEI) di bandingkan dengan faktor yang lain dan mempunyai

koefisien arah positif, secara statistik tidak dapat di terima. Berdasarkan hasil
pengujian statistik menunjukkan bahwa variabel Operating Profit Margin
memiliki pengaruh paling dominan dalam model yang di kembangkan.
Simpulan, dan Saran.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang menguji pengaruh dan
keterkaitan variabel fundamental terhadap harga saham perusahaan sektor
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat di tarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Analisis fundemental menyatakan bahwa harga saham dapat di prediksi
berdasarkan kinerja keuangan internal perusahaan, sedangkan analisis teknikal
lebih menekankan pada kecenderungan (tren) harga saham di masa lalu.
2. Hasil nilai F sebesar 15,306 sedangkan nilai Ftabel untuk jumlah sampel
sebanyak 50 (0.95, 8; 55) sebesar (2.11), sehingga nilai Fhitung lebih besar dari
Ftabel. Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat di buktikan bahwa variabel
Price Earning Ratio, Price to Book Value, Debt to Equity Ratio, Total Asset
Turnover, Return on Investment , Return on Equity, Operating Profit Margin,
dan Net Profit Margin secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh
signifikan terhadap harga saham , sehingga Hipotesis 1 yang menyatakan
bahwa di duga terdapat pengaruh baik secara bersama-sama (serentak)
maupun sendiri-sendiri (partial) dari faktor fundamental terhadap perubahan
harga saham pada perusahaan pertambangan yang go publik di Bursa Efek
Indonesia (BEI), secara statistik dapat di terima.
3. Hasil nilai t untuk masing variabel Price Earning Ratio, Price to Book Value,
Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return on Investment , Return on
Equity, Operating Profit Margin, dan Net Profit Margin sebesar 4,273; 1,164;
0,888; 1,290; 3,406; 4,779; 3,801; dan 0,335 sedangkan nilai ttabel untuk
jumlah sampel sebanyak 50 (0.95, 50) sebesar (1,670), sehingga nilai thitung
lebih besar dari ttabel. Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat di buktikan
bahwa variabel Price Earning Ratio, Return on Investment , Return on Equity,
dan Operating Profit Margin, secara parsial memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham.
4. Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa di duga di antara faktor fundamental
faktor Price Earning Ratio (PER) mempunyai pengaruh yang dominan
terhadap perubahan harga saham pada perusahaan pertambangan yang go
publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), di bandingkan dengan faktor yang lain
dan mempunyai koefisien arah positif, secara statistik tidak dapat diterima.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan hasil pembahasan di atas, untuk keperluan
penyempurnaan hasil temuan dalam penelitian ini, bagi peneliti berikutnya di
harapkan untuk melakukan penyempurnaan sebagai berikut:
1. Jumlah tahun (waktu pengamatan) perusahaan sebagai objek penelitian
berikutnya, di harapkan menggunakan waktu pengamatan yang lebih lama.
Hal ini di maksudkan untuk memperkecil rentang deviasi dari data yang di
olah dan untuk memperoleh tingkat akurasi yang lebih baik.

2. Jumlah tahun yang di gunakan sebagai dasar analisis hendaknya menggunakan
periode yang lebih lama..
3. Dalam penelitian ini hanya melibatkan perusahaan dalam sektor
pertambangan. Di harapkan penelitian berikutnya menggunakan beberapa
perusahaan multisektoral untuk memperoleh hasil peneilitian yang lebih baik.
4. Tingkat akurasi data yang di peroleh dari laporan keuangan di Bursa Efek
Indonesia kurang lengkap, sehingga data yang di gunakan perlu di split untuk
memenuhi kecukupan pengamatan dalam analisis regresi.
5. Penelitian ini hanya mengambil analisis fundamental untuk memprediksi
harga saham. Variable fundamental di maksud terdiri dari variable Price
Earning Ratio, Price to Book Value, Debt to Equity Ratio, Total Asset
Turnover, Return on Investment , Return on Equity, Operating Profit Margin,
dan Net Profit Margin. Penelitian berikutnya dapat mengkombinasikan
variable fundamental dan variabel teknikal untuk memprediksi harga saham di
masa yang akan datang, sehingga hasil analisis yang di peroleh lebih
komprehensif.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Faff and Hiller (2002), yang
menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh positif dan kurang
signifikan terhadap pengembalian saham.

DAFTAR RUJUKAN
Anonimous, 2001-1003, JSX Fact Book 2000-2002, Bagian Publikasi dan
Dokumentasi, Jakarta Stock Exchange, Jakarta.
Amling, Frederick, 1989, Investment: An Introduction to Analysis and
Management, 6th Edition, Prentice Hall, USA.
Copeland, Thomas E, and Weston J, Fred, 1983, Financial Theory and
Corporate Policy, University of California, Los Angles, Addison Wesley
Publishing Company.
Emory,C.William and Cooper, R, Donald, 1991, Business Researh Methods,
Fourth Edition, Richard D Irwin, Inc, USA.
Faff, Robert W & Hiller David, Joseph, 2000, Time Varying Beta Risk : An Analysis of
Alternative Modelling Techniques, Journal of Bussines Finance and Accounting,
July, hal 523-540.

Ferdinand, Augusty, 2002, Structural Equation Modelling dalam Penelitian
Manajemen. Aplikasi Model-model Rumit dalam Penelitian untuk Tesis
Magister dan Doktor, Undip, Semarang.
Francis, Jack Clark, 1991, Management of Investment, Mc. Graw Hill Book
Company, USA.
Gujarati, Damodar, 1998, Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga, Cetakan ke 4,
Jakarta.
Husnan, Suad, 2001, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi
Ketiga Cetakan kedua, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto, 1998, Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, yogyakarta:
BPFE UGM

Jogiyanto, 2000, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedua, Cetakan
Pertama, BPFE Yogyakarta.
Jones, Charles Parker, 1998, Invesments : Analysis and Management, Cetakan
keenam, Penerbit John Wiley & Sons, New York.
Lev, B., dan S. R. Thiagarajan. 1993,” Fundamental Information Analysis”,
Journal of Accounting Research 31. Autumn: 190 – 215.
Ou, J., dan Penman. 1989,” Financial Statement Analysis and the Prediction of
Stock Return’, Journal of accounting and Economics 11. November:
295–330.
Penman, S.H. 1992,” Return to Fundamental”, Journal of Accounting, Auditing
and Finance 7 (fall): 465 – 483.
Riyanto, Bambang, 1995, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Jilid I,
Penerbit Erlangga, Edisi Kedua, Jakarta.
Santoso, Singgih, 1999, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Gramedia,
Jakarta
Sawir, Agnes, 2001, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dan Perencanaan
Keuangan Perusahaan, Gramedia, Jakarta.
Sabardi, Agus, 1994, Manajemen Keuangan, Jilid I, UPP AMP YKPN,
Yogyakarta
Sjahrir, 1995, Analisis Bursa Efek, Cetakan II, PT. Gramedia Pustaka Umum,
Jakarta
Silalahi, Donalson, 1991, Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Perubahan
Harga Saham (Studi Pasar Modal Indonesia), Thesis, Program
Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya.
Subroto, Bambang, 1991, Akuntansi Keuangan Intermidiate, Edisi Kedua,
Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Syamsuddin, Lukman, 1998, Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep
Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan
Keputusan, Edisi Baru, Cetakan Keempat, Penerbit Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Weston, J Fred & Copeland, E. Thomas, 1992, Manajemen Keuangan,
Terjemahan, Cetakan ketujuh, Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Weston, J Fred & Copeland, E. Thomas, 1997, Manajemen Keuangan,
Terjemahan, Cetakan ketujuh, Jilid II, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sekaran, Uma, 1992, Research Methods For Business, Second Edition, John
Wiley and Son, Inc, New York.
Sharp, William F. and Gordon J. Alexander, 1990, Investment, 4th Edition,
Prentice Hall, USA.
Siamat, Dahlan 1995, Manajemen Lembaga Keuangan, Intermedia, Jakarta.
Solimun., 2002, Multivariate Anaysis, SEM, Lisrel dan AMOS, Fakultas MIPA,
Universitas Brawijaya, Malang.