PROGRAM STUDI KESEKRETARIATAN DIII FAKUL
NAMA ANGGOTA :
1. Berliana Handayani (01020581519011)
2. Putri Agustina (01020581519002)
KELAS :
5MK1
MATA KULIAH :
Praktek Pasar Modal
PROGRAM STUDI KESEKRETARIATAN DIII
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017/2018
PROSPEKTUS PTBA
Sejarah pertambangan batubara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial Belanda
tahun 1919 dengan menggunakan metode penambangan terbuka (open pit mining) di wilayah
operasi pertama, yaitu di tambang Air Laya.
Selanjutnya mulai 1923 beroperasi dengan metode penambangan bawah tanah (underground
mining) hingga 1940, sedangkan produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada 1938.
Seiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan
Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan
nasional. Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan
Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).
Pada 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam
rangka meningkatkan pengembangan industri batubara di Indonesia, pada 1990 Pemerintah
menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara dengan Perseroan.
Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993 Pemerintah
menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batubara.
Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa
Efek Indonesia dengan kode “PTBA”
Pertambangan di Tanjung Enim dimulai pada masa pemerintahan Kolonial Belanda di tahun
1919 dengan mengoperasikan tambang bersistem pertambang terbuka di Air Laya.
Dengan menggunakan metode pertambangan dalam tanah, kegiatan pertama dimulai pada
tahun 1923 dan bertahan sampai tahun 1940, sementara produksi komersil dimulai pada
tahun 1938.
Ketika periode Kolonial Belanda berakhir di Indonesia, para pekerja tambang berjuang untuk
menasionalisasikan tambang. Pada tahun 1950, pemerintah Indonesia mengesahkan
pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).
Pada tahun 1981, PN TABA mengubah status perusahaan menjadi perseroan tertutup dibawah
nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, yang seterusnya menjadi nama
perusahaan ini. Untuk mengembangkan perusahaan pertambangan batubara di Indonesia,
pada tahun 1990 pemerintah meleburkan Perum Tambang Batubara dengan PTBA. Seiring
dengan program Pengamanan Energi Nasional, pada tahun 1993 PTBA ditugaskan oleh
pemerintah untuk mengembangkan unit bisnis briket. Pada 23 Desember 2002 PTBA
terdaftar sebagai perseroan terbuka di Indonesian Stock Exchange dibawah bendera "PTBA".
Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
31 Desember/
31 Desember/
December 31,
December 31,
2016
2015
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
2d,2r,6,36
3.674.687
3.115.337
Piutang usaha, bersih
2e,2r,7,36
2.285.065
1.595.580
Aset keuangan
tersedia untuk dijual
Persediaan
2r,8,36
718.957
623.879
2g,9
1.102.290
1.233.175
2h,10
173.145
297.494
2u,20a
236.318
582.995
2r,11,36
159.465
150.016
Biaya dibayar di muka dan
uang muka
Pajak dibayar di muka
Aset lancar lainnya
TOTAL ASET LANCAR
8.349.927
7.598.476
43.383
43.127
2h,10
-
11.775
2f,12a
169.680
169.680
2f,12b
1.225.801
1.070.314
ASET TIDAK LANCAR
Piutang lain-lain dari
pihak berelasi
2e,2r,33,36
Biaya dibayar di muka
dan uang muka
Investasi pada entitas asosiasi
Investasi pada entitas
ventura bersama
Beban pengembangan
tangguhan
2i,2j,13
1.401.222
Aset tetap
2k,14
6.087.746
Properti pertambangan
2l,16
27.491
Tanaman perkebunan
2n,17
245.350
Pajak dibayar di muka
2u,20a
285.914
Aset pajak tangguhan
2u,20d
484.173
431.022
Goodwill
2m,15
102.077
102.077
2r,11,36
154.010
Aset tidak lancar lainnya
1.442.546
5.579.117
46.648
274.118
22.825
102.318
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
10.226.847
9.295.567
TOTAL ASET
18.576.774
16.894.043
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
31 Desember/
31 Desember/
December 31,
December 31,
2016
2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
2p,2r,18,36
539.440
1.146.089
Beban akrual
2r,19a,36
1.812.004
1.647.428
2v,2r,19b,36
290.622
222.025
2u,20b
122.958
176.216
2r,2t,23b,36
178.964
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
Utang pajak
Bagian jangka pendek dari
liabilitas sewa pembiayaan
15.851
Pinjaman bank jangka pendek
2r,23a,36
957.500
739.000
2r,23a,36
481.081
597.034
170.254
110.900
2v,22
145.224
181.333
2r,19c,36
344.700
86.857
5.042.747
4.922.733
2w,21
89.772
140.216
2r,2t,23b,36
583.633
Bagian jangka pendek dari
pinjaman bank jangka panjang
Provisi reklamasi
lingkungan dan penutupan tambang 2w,21
Bagian jangka pendek dari
liabilitas imbalan pascakerja
Utang jangka pendek lainnya
TOTAL LIABILITAS
JANGKA PENDEK
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Provisi reklamasi lingkungan
dan penutupan tambang
Liabilitas sewa pembiayaan
46.980
Liabilitas imbalan
pascakerja
2v,22
2.140.871
1.873.375
Pinjaman bank
2r,23a,36
167.346
623.192
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
2.981.622
2.683.763
TOTAL LIABILITAS
8.024.369
7.606.496
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
31 Desember/
31 Desember/
December 31,
December 31,
2016
2015
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribuslkan
kepada pemllik entitas induk
Modal saham
Modal dasar - 1 lembar
saham preferen dan
7.999.999.999 lembar
saham biasa
Modal ditempatkan dan
disetor penuh - 1 lembar saham
preferen dan 2.304.131.849
lembar saham biasa
dengan nilai nominal
Rp500 per lembar saham
Tambahan modal disetor
Saham treasuri
2aa,24
24
24,25
1.152.066
1.152.066
30.486
30.486
(2.301.637)
(2.301.637)
35.305
(11.571)
139.376
113.581
8.607.269
Cadangan perubahan nilai wajar
aset keuangan tersedia
untuk dijual
Selisih penjabaran
laporan keuangan entitas anak
Saldo laba
Dicadangkan
27
9.950.969
Belum dicadangkan
27
1.414.772
1.584.502
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
12c
10.421.337
9.174.696
131.068
112.851
TOTAL EKUITAS
10.552.405
9.287.547
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
18.576.774
16.894.043
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31,
Catatan/
Notes
2016
Pendapatan
2x,28
14.058.869
13.845.199
Beban pokok pendapatan
2x,29
(9.657.400)
(9.593.903)
4.401.469
4.251.296
(1.110.648)
(1.030.647)
Laba kotor
Beban umum dan administrasi
2x,29
2015
Beban penjualan dan pemasaran
2x,29
Beban lainnya, bersih
Laba usaha
(696.185)
(692.818) Selling and marketing expenses
(63.829)
(58.929)
2.530.807
2.468.902
Penghasilan keuangan
2r,30
201.687
272.812
Beban keuangan
2r,30
(148.835)
(157.325)
12b
150.140
133.969
Bagian laba bersih dari
entitas ventura bersama
Laba sebelum pajak final
dan pajak penghasilan badan
Beban pajak final
2.733.799
2.718.358
(36.883)
(54.562)
2.696.916
2.663.796
Laba sebelum pajak
penghasilan badan
Manfaat (beban) pajak penghasilan
Kini
20c
(651.847)
(649.261)
Tangguhan
20c
(20.664)
22.576
Laba tahun berjalan
2.024.405
2.037.111
Penghasilan komprehensif lain
Pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Selisih penjabaran laporan
keuangan entitas anak
25.795
50.595
(295.260)
(264.145)
73.815
66.036
46.876
(13.664)
Pengukuran kembali imbalan
pascakerja
22
Beban pajak penghasilan terkait
Pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Perubahan nilai wajar dari
aset keuangan tersedia
untuk dijual
8
Rugi komprehensif lain
tahun berjalan, setelah pajak
(148.774)
(161.178) loss for the year, net of tax
Total laba komprehensif
tahun berjalan
1.875.631
1.875.933
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31,
Catatan/
Notes
2016
2015
Laba yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
12c
2.006.188
2.035.911
18.217
1.200
2.024.405
2.037.111
Total penghasilan komprehensif
yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
1.857.414
1.874.733
Kepentingan non-pengendali
Total penghasilan komprehensif
18.217
1.200
1.875.631
1.875.933
Laba per saham - dasar
(nilai penuh)
2ab,34
952
Perkembangan Usaha PTBA di
Pertengahan 2015
Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan, PTBA telah menyelesaikan peningkatan
kapasitas Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung menjadi 25 juta ton per tahun (sebelumnya
13 juta ton per tahun). Hal ini dilakukan dengan penambahan sebuah dermaga baru
berkapasitas 210.000 DWT(capesize) yang diresmikan oleh Menteri Perhubungan (Juni 2015
lalu) sebagai pelabuhan berkapasitas sandar terbesar di Indonesia. Kini, Pelabuhan Tarahan
dapat melayani pemuatan batubara secara bersamaan di 3 dermaga secara bersamaan.
Masing-masing kapasitas sandar dermaga tersebut adalah 210.000 DWT (capesize), 80.000
DWT (panamax) dan dermaga tongkang 10.000 DWT.
Pelabuhan Tarahan kini telah didukung dengan penambahan fasilitas pembongkaran batubara
dari gerbong kereta api (RCD), di samping dua RCD yang sudah ada sebelumnya. Saat ini
pembongkaran batubara dapat dilakukan untuk empat rangkaian gerbong kereta api secara
bersamaan. Di samping itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah meningkatkan kapasitas
angkutnya menjadi 22,7 juta ton per tahun dengan selesainya pembangunan double
track lajur kereta api. Lajur ini memuat batubara dari lokasi tambang di Tanjung Enim
menuju Prabumulih. Pelabuhan Tarahan juga dilengkapi dengan sebuah PLTU 2 x 8 MW
milik sendiri. Dimana sebelumnya menggunakan suplai tenaga listrik dari PLN. Selain unsur
kehandalan, PLTU milik sendiri ini memberikan efisiensi bagi Pelabuhan Tarahan, sama
halnya dengan keberadaan PLTU Tanjung Enim 3 x 10 MW.
Sejak Mei 2015, PLTU Banjarsari 2 x 110 MW sudah beroperasi komersial melalui jaringan
interkoneksi Sumbagsel milik PLN. Selain kepemilikan pembangkit melalui konsorsium PT
941
Bukit Pembangkit Innovatif (BPI), PTBA juga merupakan pemasok tunggal bahan bakar
batubaranya sekitar 1,4 juta ton per tahun. Selain itu, PLTU Banko Tengah 2 x 620 MW
(Sumsel 8) dijadualkan memulai pembangunan kontruksinya pada Semester II 2015 untuk
siap beroperasi komersial pada tahun 2019 mendatang.
Sementara itu, untuk membangun kehandalan kinerja PTBA sebagai sebuah Perusahaan
Induk (Holding Company), Perseroan terus mengembangkan sayap bisnisnya. Hal ini
dilakukan dengan mendirikan sejumlah anak perusahaan dan melakukan akuisisi perusahaan
baru sebagai Perusahan Terafiliasi. Kini bisnis PTBA telah mencakup usaha penambangan,
pembangkit tenaga listrik, jasa penambangan, trading batubara, transportasi laut untuk
batubara, pengelolaan pelabuhan, perkebunan dan jasa pelayanan kesehatan. Semua anak
perusahaan dan perusahaan terafiliasi ini bersinergi secara optimal untuk mendukung capaian
kinerja PTBA sebagai Perusahaan Induk.
1. Berliana Handayani (01020581519011)
2. Putri Agustina (01020581519002)
KELAS :
5MK1
MATA KULIAH :
Praktek Pasar Modal
PROGRAM STUDI KESEKRETARIATAN DIII
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017/2018
PROSPEKTUS PTBA
Sejarah pertambangan batubara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial Belanda
tahun 1919 dengan menggunakan metode penambangan terbuka (open pit mining) di wilayah
operasi pertama, yaitu di tambang Air Laya.
Selanjutnya mulai 1923 beroperasi dengan metode penambangan bawah tanah (underground
mining) hingga 1940, sedangkan produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada 1938.
Seiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan
Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan
nasional. Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan
Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).
Pada 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam
rangka meningkatkan pengembangan industri batubara di Indonesia, pada 1990 Pemerintah
menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara dengan Perseroan.
Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993 Pemerintah
menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batubara.
Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa
Efek Indonesia dengan kode “PTBA”
Pertambangan di Tanjung Enim dimulai pada masa pemerintahan Kolonial Belanda di tahun
1919 dengan mengoperasikan tambang bersistem pertambang terbuka di Air Laya.
Dengan menggunakan metode pertambangan dalam tanah, kegiatan pertama dimulai pada
tahun 1923 dan bertahan sampai tahun 1940, sementara produksi komersil dimulai pada
tahun 1938.
Ketika periode Kolonial Belanda berakhir di Indonesia, para pekerja tambang berjuang untuk
menasionalisasikan tambang. Pada tahun 1950, pemerintah Indonesia mengesahkan
pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).
Pada tahun 1981, PN TABA mengubah status perusahaan menjadi perseroan tertutup dibawah
nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, yang seterusnya menjadi nama
perusahaan ini. Untuk mengembangkan perusahaan pertambangan batubara di Indonesia,
pada tahun 1990 pemerintah meleburkan Perum Tambang Batubara dengan PTBA. Seiring
dengan program Pengamanan Energi Nasional, pada tahun 1993 PTBA ditugaskan oleh
pemerintah untuk mengembangkan unit bisnis briket. Pada 23 Desember 2002 PTBA
terdaftar sebagai perseroan terbuka di Indonesian Stock Exchange dibawah bendera "PTBA".
Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
31 Desember/
31 Desember/
December 31,
December 31,
2016
2015
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
2d,2r,6,36
3.674.687
3.115.337
Piutang usaha, bersih
2e,2r,7,36
2.285.065
1.595.580
Aset keuangan
tersedia untuk dijual
Persediaan
2r,8,36
718.957
623.879
2g,9
1.102.290
1.233.175
2h,10
173.145
297.494
2u,20a
236.318
582.995
2r,11,36
159.465
150.016
Biaya dibayar di muka dan
uang muka
Pajak dibayar di muka
Aset lancar lainnya
TOTAL ASET LANCAR
8.349.927
7.598.476
43.383
43.127
2h,10
-
11.775
2f,12a
169.680
169.680
2f,12b
1.225.801
1.070.314
ASET TIDAK LANCAR
Piutang lain-lain dari
pihak berelasi
2e,2r,33,36
Biaya dibayar di muka
dan uang muka
Investasi pada entitas asosiasi
Investasi pada entitas
ventura bersama
Beban pengembangan
tangguhan
2i,2j,13
1.401.222
Aset tetap
2k,14
6.087.746
Properti pertambangan
2l,16
27.491
Tanaman perkebunan
2n,17
245.350
Pajak dibayar di muka
2u,20a
285.914
Aset pajak tangguhan
2u,20d
484.173
431.022
Goodwill
2m,15
102.077
102.077
2r,11,36
154.010
Aset tidak lancar lainnya
1.442.546
5.579.117
46.648
274.118
22.825
102.318
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
10.226.847
9.295.567
TOTAL ASET
18.576.774
16.894.043
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
31 Desember/
31 Desember/
December 31,
December 31,
2016
2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
2p,2r,18,36
539.440
1.146.089
Beban akrual
2r,19a,36
1.812.004
1.647.428
2v,2r,19b,36
290.622
222.025
2u,20b
122.958
176.216
2r,2t,23b,36
178.964
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
Utang pajak
Bagian jangka pendek dari
liabilitas sewa pembiayaan
15.851
Pinjaman bank jangka pendek
2r,23a,36
957.500
739.000
2r,23a,36
481.081
597.034
170.254
110.900
2v,22
145.224
181.333
2r,19c,36
344.700
86.857
5.042.747
4.922.733
2w,21
89.772
140.216
2r,2t,23b,36
583.633
Bagian jangka pendek dari
pinjaman bank jangka panjang
Provisi reklamasi
lingkungan dan penutupan tambang 2w,21
Bagian jangka pendek dari
liabilitas imbalan pascakerja
Utang jangka pendek lainnya
TOTAL LIABILITAS
JANGKA PENDEK
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Provisi reklamasi lingkungan
dan penutupan tambang
Liabilitas sewa pembiayaan
46.980
Liabilitas imbalan
pascakerja
2v,22
2.140.871
1.873.375
Pinjaman bank
2r,23a,36
167.346
623.192
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
2.981.622
2.683.763
TOTAL LIABILITAS
8.024.369
7.606.496
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
31 Desember/
31 Desember/
December 31,
December 31,
2016
2015
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribuslkan
kepada pemllik entitas induk
Modal saham
Modal dasar - 1 lembar
saham preferen dan
7.999.999.999 lembar
saham biasa
Modal ditempatkan dan
disetor penuh - 1 lembar saham
preferen dan 2.304.131.849
lembar saham biasa
dengan nilai nominal
Rp500 per lembar saham
Tambahan modal disetor
Saham treasuri
2aa,24
24
24,25
1.152.066
1.152.066
30.486
30.486
(2.301.637)
(2.301.637)
35.305
(11.571)
139.376
113.581
8.607.269
Cadangan perubahan nilai wajar
aset keuangan tersedia
untuk dijual
Selisih penjabaran
laporan keuangan entitas anak
Saldo laba
Dicadangkan
27
9.950.969
Belum dicadangkan
27
1.414.772
1.584.502
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
12c
10.421.337
9.174.696
131.068
112.851
TOTAL EKUITAS
10.552.405
9.287.547
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
18.576.774
16.894.043
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31,
Catatan/
Notes
2016
Pendapatan
2x,28
14.058.869
13.845.199
Beban pokok pendapatan
2x,29
(9.657.400)
(9.593.903)
4.401.469
4.251.296
(1.110.648)
(1.030.647)
Laba kotor
Beban umum dan administrasi
2x,29
2015
Beban penjualan dan pemasaran
2x,29
Beban lainnya, bersih
Laba usaha
(696.185)
(692.818) Selling and marketing expenses
(63.829)
(58.929)
2.530.807
2.468.902
Penghasilan keuangan
2r,30
201.687
272.812
Beban keuangan
2r,30
(148.835)
(157.325)
12b
150.140
133.969
Bagian laba bersih dari
entitas ventura bersama
Laba sebelum pajak final
dan pajak penghasilan badan
Beban pajak final
2.733.799
2.718.358
(36.883)
(54.562)
2.696.916
2.663.796
Laba sebelum pajak
penghasilan badan
Manfaat (beban) pajak penghasilan
Kini
20c
(651.847)
(649.261)
Tangguhan
20c
(20.664)
22.576
Laba tahun berjalan
2.024.405
2.037.111
Penghasilan komprehensif lain
Pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Selisih penjabaran laporan
keuangan entitas anak
25.795
50.595
(295.260)
(264.145)
73.815
66.036
46.876
(13.664)
Pengukuran kembali imbalan
pascakerja
22
Beban pajak penghasilan terkait
Pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Perubahan nilai wajar dari
aset keuangan tersedia
untuk dijual
8
Rugi komprehensif lain
tahun berjalan, setelah pajak
(148.774)
(161.178) loss for the year, net of tax
Total laba komprehensif
tahun berjalan
1.875.631
1.875.933
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31,
Catatan/
Notes
2016
2015
Laba yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
12c
2.006.188
2.035.911
18.217
1.200
2.024.405
2.037.111
Total penghasilan komprehensif
yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
1.857.414
1.874.733
Kepentingan non-pengendali
Total penghasilan komprehensif
18.217
1.200
1.875.631
1.875.933
Laba per saham - dasar
(nilai penuh)
2ab,34
952
Perkembangan Usaha PTBA di
Pertengahan 2015
Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan, PTBA telah menyelesaikan peningkatan
kapasitas Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung menjadi 25 juta ton per tahun (sebelumnya
13 juta ton per tahun). Hal ini dilakukan dengan penambahan sebuah dermaga baru
berkapasitas 210.000 DWT(capesize) yang diresmikan oleh Menteri Perhubungan (Juni 2015
lalu) sebagai pelabuhan berkapasitas sandar terbesar di Indonesia. Kini, Pelabuhan Tarahan
dapat melayani pemuatan batubara secara bersamaan di 3 dermaga secara bersamaan.
Masing-masing kapasitas sandar dermaga tersebut adalah 210.000 DWT (capesize), 80.000
DWT (panamax) dan dermaga tongkang 10.000 DWT.
Pelabuhan Tarahan kini telah didukung dengan penambahan fasilitas pembongkaran batubara
dari gerbong kereta api (RCD), di samping dua RCD yang sudah ada sebelumnya. Saat ini
pembongkaran batubara dapat dilakukan untuk empat rangkaian gerbong kereta api secara
bersamaan. Di samping itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah meningkatkan kapasitas
angkutnya menjadi 22,7 juta ton per tahun dengan selesainya pembangunan double
track lajur kereta api. Lajur ini memuat batubara dari lokasi tambang di Tanjung Enim
menuju Prabumulih. Pelabuhan Tarahan juga dilengkapi dengan sebuah PLTU 2 x 8 MW
milik sendiri. Dimana sebelumnya menggunakan suplai tenaga listrik dari PLN. Selain unsur
kehandalan, PLTU milik sendiri ini memberikan efisiensi bagi Pelabuhan Tarahan, sama
halnya dengan keberadaan PLTU Tanjung Enim 3 x 10 MW.
Sejak Mei 2015, PLTU Banjarsari 2 x 110 MW sudah beroperasi komersial melalui jaringan
interkoneksi Sumbagsel milik PLN. Selain kepemilikan pembangkit melalui konsorsium PT
941
Bukit Pembangkit Innovatif (BPI), PTBA juga merupakan pemasok tunggal bahan bakar
batubaranya sekitar 1,4 juta ton per tahun. Selain itu, PLTU Banko Tengah 2 x 620 MW
(Sumsel 8) dijadualkan memulai pembangunan kontruksinya pada Semester II 2015 untuk
siap beroperasi komersial pada tahun 2019 mendatang.
Sementara itu, untuk membangun kehandalan kinerja PTBA sebagai sebuah Perusahaan
Induk (Holding Company), Perseroan terus mengembangkan sayap bisnisnya. Hal ini
dilakukan dengan mendirikan sejumlah anak perusahaan dan melakukan akuisisi perusahaan
baru sebagai Perusahan Terafiliasi. Kini bisnis PTBA telah mencakup usaha penambangan,
pembangkit tenaga listrik, jasa penambangan, trading batubara, transportasi laut untuk
batubara, pengelolaan pelabuhan, perkebunan dan jasa pelayanan kesehatan. Semua anak
perusahaan dan perusahaan terafiliasi ini bersinergi secara optimal untuk mendukung capaian
kinerja PTBA sebagai Perusahaan Induk.