Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran dengan Kualitas SDM Sebagai Variabel Intervening di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat Chapter III VI

BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep
Erlina (2008) menyatakan bahwa kerangka konsep akan menghubungkan
secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu antara variable bebas
dengan variable terikat. Sedangkan menurut Daulay (2010) kerangka konsep
merupakan upaya penggalian teori yang dapat digunakan peneliti untuk
menjelaskan hakikat dari gejala yang ditelitinya. Berdasarkan teori diatas maka
kerangka konsep penelitian ini dapat di lihat adalah pada Gambar 3.1 berikut ini:
Variabel Independen

Variabel Intervening

Variabel Dependen

PerencanaanAnggaran
( X1)

KomitmenOrganisasi
( X2 )


Kualitas SDM
( Y1 )

Penyerapan Anggaran
( Y2

)

Perubahan Anggaran
( X3 )

Gambar 3.1.
Kerangka Konseptual

Dalam kerangka konseptual dapat dijelaskan hubungan antara variabel
dependen dan variable independen sebagai berikut.

Universitas Sumatera Utara


3.1.1. Pengaruh Perencanaan Anggaran Terhadap Penyerapan Anggaran.
Perencanaan
anggaaran.guna

merupakan
kepentingan

komponen
masyarakat

kunci
pada

dalam

penyerapan

penyusunannya

harus


memperhitungkan kemungkinan rencana belanja dana yang baiknya digunakan
secara efektif dan efisien. Hal ini sesuai dengan fungsi anggaran sebagai alat
perencanaan. Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan
sasaran organisasi.
Perencanaan yang baik sangat diperlukan agar dalam pelaksanaan program
kegiatan yang telah disusun tidak menemui hambatan sehingga penyerapan
anggaran berjalan tepat waktu.Perencanaan anggaran diduga dapat berdampak
pada penyerapan anggaran di pemerintahan pusat/daerah.Apabila perencanaan
disusun secara tepat dan sesuai dengan kebutuhan diduga akan meningkatkan
penyerapan anggaran yang maksimal. Dengan demikian, maka perencanaan
anggaran yang tepat, efektif dan efisien berpengaruh positif terhadap
penyerapan anggaran.

3.1.2. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Penyerapan Anggaran.
Komitmen adalah kesanggupan untuk bertanggung jawab terhadap hal-hal
yang dipercayakan kepada seseorang.Seseorang dikatakan mempunyai
komitmen organisasi apabila percaya dan menerima tujuan-tujuan dan nilainilai organisasi, rela berusaha mencapai tujuan organisasi, memiliki kemauan
yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi.Komitmen organisasi
merupakan salah satu konsep sikap kerja karena sikap terhadap pekerjaan

berkaitan dengan ada tidaknya keterkaitan dan keterlibatan seseorang terhadap
organisasi (organizational commitmen). Dengan komitmen yang kuat

Universitas Sumatera Utara

akanmemungkinkan seseorang bisa mengeluarkan sumber daya fisik, mental,
dan spiritual tambahan yang tinggi, sehingga diduga dengan komitmen
organisasi yang tinggi berpengaruh positif terhadap penyerapan anggaran.

3.1.3. Pengaruh Perubahan Anggaran Terhadap Penyerapan Anggaran.
Perubahan anggaran daerah dilakukan untuk tujuan menyesuaikan
anggaran berjalan terhadap perubahan-perubahan terkini, termasuk perubahan
dalam peraturan perundang-undangan dan kebijakan dari Pemerintah
Pusat.Perubahan anggaran adalah proses revisi yang dilakukan pemerintah
dalam memperbaharui anggarannya dalam tahun fiskal pelaksanaannya,
sehingga berpengaruh besar terhadap alokasi belanja (Anessi-Pessina, at al,
2012). Perubahan anggaran akan mendekatkan jumlah yang direncanakan
dengan jumlah yang direalisasikan, sehingga diduga semakin baik pengelolaan
perubahan anggaran akan berdampak positif terhadap penyerapan anggaran.


3.1.4. Pengaruh Perencanaan Anggaran, Komitmen Organisasi, Perubahan
Anggaran terhadap Penyerapan Anggaran melalui Kualitas SDM.
Variabel perencanaan anggaran, komitmen organisasi, perubahan anggaran
berpengaruh positif terhadap penyerapan

anggaran melalui Kualitas SDM

karena kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang Pegawai Negeri
Sipil berupa latar belakang pendidikan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap
perilaku diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai
Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakannya tugasnya secara professional.
Diduga dengan adanya kualitas SDM yang menguasai keahlian dan menguasai
sistem dan peraturan yang berlaku menyebabkan penyerapan anggaran akan
lebih maksimal.

Universitas Sumatera Utara

3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan menurut Kuncoro

hipotesis merupakan jawaban sementara

(2003),

yang disusun oleh peneliti,

yang

kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang akan dilakukan. Disisi
lain, Lubis (2012) mengemukakan bahwa fungsi hipotesis adalah untuk
memberikan satu pernyataan terkaan tentang hubungan tentative antara
fenomena– fenomena yang ada dalam penelitian.
Berdasarkan kerangka konseptual dan unsur-unsur yang terkandung dalam
sebuah hipotesis di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1.

Perencanaan

anggaran,


komitmen

organisasi,

perubahan

anggaran

berpengaruh positif secara simultan dan parsial terhadap penyerapan
anggaran di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat.
2.

Perencanaan

anggaran,

komitmen

organisasi,


perubahan

anggaran

berpengaruh positif terhadap penyerapan anggaran melalui kualitas SDM di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian asosiatif yang bersifat
kausal, yaitu mengidentifikasi hubungan sebab akibat antara berbagai variabel
(Erlina, 2011).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Langkat.


4.2. Lokasi dan waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Langkat. Penelitian ini direncanakan
pada bulan Maret sampai dengan Juli 2016 (jadwal terlampir).

4.3. Populasi dan Sampel
Margono (2010) mengemukakan bahwa populasi adalah seluruh data yang
menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita
tentukan.Sejalan dengan pendapat tersebut sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti (Arikunto, 2013).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh PPK dan Bendahara
Pengeluaran pada 32 SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat
sehingga jumlah populasi penelitian ini adalah 64 orang.

Sampel penelitian

menggunakan metode sensus dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel
dalam penelitian ini.Daftar populasi dapat dilihat pada lampiran.

Universitas Sumatera Utara


4.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan metode
pengumpulan data adalah metode survey yang menggunakan instrument
kuesioner.Menurut Daulay (2010) kuesioner adalah usaha mengumpulkan
informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk dijawab
secara tertulis pula oleh responden.
Tahapan dalam pengumpulan data terdiri dari dua tahap, pertama adalah
melakukan penyebaran kuisoner

secara langsung kepada Pejabat Pengelola

Keuangan SKPD serta Bendahara Pengeluaran SKPD di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Langkat. Kemudian menunggu pengisian kuesioner tersebut selama 2
minggu, jika ada yang belum menyelesaikan kuesioner diberikan tambahan waktu
selama satu minggu.Responden yang tidak menyelesaikan kuesioner setelah
diberikan waktu tambahan, tidak dijadikan sampel.Tahap kedua adalah
pengambilan kuesioner yang telah diisi 0leh responden untuk kemudian
melakukan pengolahan data.


4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasionaldari masing-masing varibel merupakan definisi yang
dijadikan sebagai dasar untuk menentukan besarnya nilai dari masing-masing
variabel baik variabel dependen yaitu penyerapan anggaran ( Y2 ) dan variabel
independen yaitu perencaan anggaran (X1), komitmen organisasi(X2), perubahan
anggaran ( X3), serta kualitas SDM sebagai variabel intervening ( Y1 ).
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

Universitas Sumatera Utara

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014).
Sejalan dengan pendapat tersebut, Healey (2012) mengemukakan bahwa
variableisany trait that can change values from case to case. Dari kedua pendapat
tersebut, dapat dikatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang bervariasi,
mempunyai nilai, dan merupakan objek di dalam penelitian.
Definisi operasionaldari masing-masing varibel merupakan definisi yang
dijadikan sebagai dasar untuk menentukan besarnya nilai dari masing-masing
variabel tersebut . Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel
yang lain, maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
independen, variabel dependen dan variabel Intervening dengan menggunakan
skala interval. Menurut Erlina (2008) skala interval adalah skala pengukuran yang
menyatakan kategori, peringkat dan jarak konstruk yang

diukur tetapi tidak

menggunakan angka nol sebagai titik awal perhitungan dan bukan angka absolut.
Definisi operasional dalam variabel penelitian ini dapat di jelaskan sebagai
berikut:
4.5.1 Variabel Dependen
4.5.1.1. Penyerapan Anggaran (Y2)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Penyerapan Anggaran.
penyerapan anggaran merupakan kemampuan dari masing-masing SKPD dalam
menyerap anggaran penerimaan dan belanja daerah yang diproyeksikan dari
realisasi anggaran setiap SKPD. Indikator untuk mengukur penyerapan anggaran
adalah:

(1)

Besarnya

penyerapan

anggaran

(2)

Waktu

penyerapan

anggaranPengukuran variabel ini menggunakan instrumen kuesionerdengan
menggunakan metode likert sebagai metode pengukuran penelitian dan

Universitas Sumatera Utara

menggunakan skala interval yang umumnya menggunakan lima angka penilaian
yaitu dengan skor 1 sampai 5, dimana skor 5 (SS= Sangat Setuju), skor 4 (S=
Setuju), skor 3 (KS= Kurang Setuju), skor 2 (TS= Tidak Setuju) dan skor 1 (STS=
Sangat Tidak Setuju). Kuesioner merupakan modifikasi instrumen kuesioner yang
dibuat oleh Hendris Hendrianto (2012) yang terdiri dari 7 (tujuh) butir pertanyaan.

4.5.2. Variabel Independen
4.5.2.1. Perencanaan Anggaran (X1)
Faktor perencanaan anggaran adalah proses penentuan program - program
utama yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi
dan menaksir, aktivitas, atau proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi
dan penentuan jumlah alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan. Indikator
penelitian ini adalah: (1) perencanaan kegiatan yang tepat (2) evaluasi anggaran
(3) penyusunan pagu anggaran. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen
kuesionerdan diukur dengan menggunakan metode likert dengan skala interval di
mana pada umumnya menggunakan lima angka penilaian yaitu dengan skor 1
sampai 5, dimana skor 5 (SS= Sangat Setuju), skor 4 (S= Setuju), skor 3 (KS=
Kurang Setuju), skor 2 (TS= Tidak Setuju) dan skor 1 (STS= Sangat Tidak
Setuju).Kuesioner merupakan modifikasi instrumen kuesioner yang dibuat oleh
Hendris Hendrianto (2012) yang terdiri dari 6 (enam) butir pertanyaan.
4.5.2.2. Komitmen Organisasi (X2)
Komitmen adalah kesanggupan untuk bertanggung jawab terhadap hal-hal yang
dipercayakan kepada seseorang.Seseorang dikatakan mempunyai komitmen
organisasi apabila percaya dan menerima tujuan-tujuan dan nilai- nilai organisasi,
rela berusaha mencapai tujuan organisasi, memiliki kemauan yang kuat untuk

Universitas Sumatera Utara

tetap menjadi anggota organisasi. Indikator penelitian ini adalah : (1) penerimaan
terhadap visi misi organisasi (2) keinginan untuk bekerja keras (3) loyalitas.
Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen kuesioner dan diukur dengan
menggunakan metode likert dengan skala interval yang umumnya menggunakan
lima angka penilaian yaitu dengan skor 1 sampai 5, dimana skor 5 (SS= Sangat
Setuju), skor 4 (S= Setuju), skor 3 (KS= Kurang Setuju), skor 2 (TS= Tidak
Setuju) dan skor 1 (STS= Sangat Tidak Setuju). Kuesioner merupakan instrumen
kuesioner yang dibuat oleh Sopiah (2008) yang terdiri dari 6 (enam) butir
pertanyaan.
4.5.2.3. Perubahan Anggaran (X3)
Perubahan anggaran adalah proses revisi yang dilakukan pemerintah
dalam memperbaharui anggarannya dalam tahun fiskal pelaksanaannya, sehingga
berpengaruh besar terhadap alokasi belanja. Perubahan anggaran akan
mendekatkan jumlah yang direncanakan dengan jumlah yang direalisasikan,
sehingga akun mata belanja anggaran bisa saja menjadi hilang atau semakin kecil
atau juga semakin besar. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen
kuesioner dan diukur dengan menggunakan metode likert dengan skala interval
yang umumnya menggunakan lima angka penilaian yaitu dengan skor 1 sampai 5,
dimana skor 5 (SS= Sangat Setuju), skor 4 (S= Setuju), skor 3 (KS= Kurang
Setuju), skor 2 (TS= Tidak Setuju) dan skor 1 (STS= Sangat Tidak
Setuju).Kuesioner merupakan modifikasi instrumen kuesioner yang dibuat oleh
Hendris Hendrianto (2012) yang terdiri dari 5 (lima) butir pertanyaan.

Universitas Sumatera Utara

4.5.3. Variabel Intervening
4.5.3.1 Kualitas SDM (Y1)
Menurut Lubis (2012) variabel penghubung (Intervening) adalah variabel
yang tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat diamati hasilnya. Yang
menjadi variabel penghubung (Intervening) dalam penelitian ini adalah kualitas
SDM . Indikator dalam penelitian ini adalah : (1) latar belakang pendidikan (2)
pengetahuan (3) keahlian. Faktor sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini
latar belakang pendidikan yang di peroleh Pejabat Pengelola Keuangan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD) dan Bendahara Pengeluaran SKPD di
bangku pendidikan formal menunjang kemampuan melakukan Penyerapan
Anggaran pada Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat. Di tambah lagi
pengetahuan dalam peraturan peraturan yang berhubungan dengan pengelolaan
keuangan daerah di lingkungan Kabupaten Langkat. Variabel ini diukur dengan
menggunakan metode likert dengan skala interval yang umumnya menggunakan
lima angka penilaian yaitu dengan skor 1 sampai 5, dimana skor 5 (SS= Sangat
Setuju), skor 4 (S= Setuju), skor 3 (KS= Kurang Setuju), skor 2 (TS= Tidak
Setuju) dan skor 1 (STS= Sangat Tidak Setuju).Kuesioner merupakan modifikasi
instrumen kuesioner yang dibuat oleh Hendris Hendrianto (2012) yang terdiri dari
6 (enam) butir pertanyaan.
Definisi operasional variabel dan pengukuran dapat dilihat pada Tabel 4.1
berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1. Definisi Operasional Variabel
Jenis Variabel

Definisi Variabel

Indikator

Skala

A. Dependen
Penyerapan
Anggaran (Y2)

Kemampuan dari masing 1) Besarnya penyerapan
masing SKPD dalam
anggaran
menyerap
besarnya 2) Waktu penyerapan
anggaran dan belanja
daerahnya.

Interval

1.Perencanaan
Anggaran (X1)

Proses
penentuan 1) Perencanaan kegiatan
program- program utama 2) Penyusunan
yang akan dilakukan
paguanggaran
3) Evaluasi
anggaran
suatu organisasi.
tahun lalu

interval

2.Komitmen
Organisasi

Sikap loyalitas seorang 1) Penerimaan terhadap
pegawai
terhadap
visi, misi organisasi
organisasinya
dan 2) Keinginan yg kuat
berupaya dengan optimal
untuk bertahan di
untuk menjalankan tugas
organisasi
dan
tanggung
jawab 3) loyalitas
terhadap
secara maksimal.
organisasi.

interval

Perubahan dan Pergeseran
anggaran
antar
unit
organisasi, antar kegiatan,
maupun
antar
jenis
belanja.

1) Kesalahan akun
2) Program tidak sesuai
kebutuhan
3) Pagu anggaran tidak
mencukupi

Interval

Kemampuan dari Pejabat 1) Latar
belakang
Penatausahaan
dan
pendidikan, pelatihan
bendahara
dalam 2) Pengetahuan,
merealisasikan anggaran 3) Keahlian
belanja di SKPD serta
pemahaman
mengenai
tugas dan tanggung-jawab
berdasarkan
latar

interval

B. Independen

(X2)

3.Perubahan
Anggaran (x3)

C. Intervening
Kualitas SDM (Y1)

Universitas Sumatera Utara

belakang pendidikan dan
pelatihan yang diperoleh.

4.6. Metode Analisis Data
Pengolahan dan analisis data untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan metode regresi linier berganda (multiple regression analysis) dan
analisis jalur (path analysis) dengan uji sobel,

karena sesuai dengan tujuan

penelitian yaitu untuk menguji dan menganalisis secara simultan dan parsial
pengaruh

perencanaan, komitmen organisasi, sarana pendukung terhadap

penyerapan anggaran di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat dan menguji
dan menganalisis perencanaan, komitmen organisasi dan perubahan anggaran
terhadap penyerapan anggaran melalui kualitas SDM di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Langkat. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu
aplikasi software Statistical Package for Social Sciences (SPSS).
4.6.1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif lebih berkenaan dengan pengumpulan dari ringkasan
data, serta penyajian hasil ringkasan sehingga lebih mudah dipahami dan
diinterprestasikan. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yang terdiri
dari rata-rata, standar deviasi, jawaban minimum dan jawaban maksimum dari
jawaban yang telah didapat melalui kuisioner.

4.6.2. Uji Kualitas Data

Universitas Sumatera Utara

Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrument penelitian dapat
dievaluasi melalui uji validitas dan uji realibilitas.Pengujian tersebut masingmasing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari
penggunaan instrumen.

Uji kualitas data dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner kepada 30 (tiga puluh) orang responden pengelola keuangan SKPD
Pemerintah Kabupaten Langkat di luar sampel yang terdiri dari pembantu PPK
dan pembantu bendahara.
4.6.2.1. Uji validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur ini dapat mengukur
apa yang harapkan oleh peneliti.

Uji validitas dapat dilakukan dengan

menghitung korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan total skor dari
item-item pertanyaan.

Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas

pertanyaan/pernyataan kuesioner adalah Korelasi Product Moment dari Karl
Pearson dengan ketentuan : jika r-hitung lebih besar dari r-tabel, maka skor butir
pertanyaan/ pernyatan kuesioner valid tetapi sebaliknya jika r-hitung lebih kecil
dari r-tabel, maka skor butir pertanyaan/pernyataan kuesioner tidak valid.
4.6.2.2. Uji realibilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil
pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden atas pertanyaan
tetap konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Uji reliabilitas ditentukan dengan
menggunakan koefisien cronbach alpha, kemudian dilakukan pengukuran dengan
menggunakan software SPSS.Hasil yang diperoleh dari SPSS, angka cronbach

Universitas Sumatera Utara

alpha dibandingkan dengan angka ketentuan batas reliabilitas.

Jika angka

cronbach alpha> 0,70, maka pernyataan diatas signifikan yang berarti bahwa
pernyataan tersebut reliabel.

4.6.3 Uji Asumsi Klasik.
Pengujian asumsi klasik diperlukan sebelum dilakukan pengujian
hipotesis.Pengujian asumsi klasik yang dilakukan untuk menentukan syarat
persamaan pada model regresi dan dapat diterima secara ekonometrik, dalam
analisis ini perlu dilihat terlebih dahulu apakah data penelitian ini bisa dilakukan
pengujian model regresi.Pengujian asumsi klasik terdiri dari pengujian
normalitas, multikolinearitas, dan heterokedastisitas.
4.6.3.1 Uji Normalitas
Bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan
digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian
adalah data yng memiliki distribusi normal.Untuk menguji apakah distribusi data
normal atau tidak dapat dilihat melalui Histogram. Jika distribusi data adalah
normal, maka diagram batang masih pada sekitar garis distribusi normal (Ghozali,
2013)
4.6.3.2. Uji multikolinieritas
untuk mengetahui apakah ada tidaknya variabel independen yang memiliki
kemiripan dengan variabel independen lainnya dalam satu model. Selain itu
deteksi terhadap multikolinearitas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan
dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial

Universitas Sumatera Utara

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Deteksi
multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat jika nilai variance inflation
factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1, maka
model tersebut dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF =
1/tolerance, jik VIF = maka tolerance = 1/10 = 0,1. (Ghozali, 2013).
4.6.3.3. Uji heteroskesdastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2013).Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas, tidak heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah :
1. Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen).Dasar
analisisnya :Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Uji statistik dilakukan dengan uji glejser yaitu dengan meregres nilai absolut
residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan
secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas.
4.7. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua)
hipotesis

yaituhipotesis

pertama

untuk

menguji

dan

menganalisis

Universitas Sumatera Utara

pengaruhperencanaan anggaran, komitmen organisasi, perubahan anggaran,
terhadap penyerapan anggaran. Hipotesis kedua untuk menguji pengaruh
perencanaan anggaran, komitmen organisasi,

perubahan anggaran, terhadap

penyerapan anggaran melalui kualitas SDM dilakukan dengan analisis jalur (path
analysis). Ghozali (2013) mengemukakan bahwa analisis jalur (path analysis)
adalah penggunaaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel (model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya.
Adapun bentuk matematis analisis regresi berganda untuk hipotesis pertama
dan kedua adalah sebagai berikut :
Y2 =

k + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + βY1 + e…………

(Persamaan 1)

Dimana :
YI
= Kualitas SDM
Y2
= Penyerapan Anggaran
k
= Konstanta
β1β2β3= Koefisien regresi X1,X2,X3
X1
= Perencanaan anggaran
X2
= Komitmen organisasi
X3
= Perubahan anggaran
Berdasarkan penjelasan tentang analisis jalur di atas, dan gambar 3.1.
(kerangka konseptual) sebelumnya, maka dapat dibuat persamaan model sub
stuktural untuk analisis jalur penelitian ini sebagai berikut:
Y1 = β1X1 + β 2X2 + β3X3+ e1…………………………. (Persamaan 2)
Y2 = β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + βY1 + e2 ………………… (Persamaan 3)
Keterangan:
Y2
β 1… β2
X1

= Penyerapan Anggaran
= Koefisien jalur X1, X2, X3, dan Y1
= Perencanaan Anggaran

Universitas Sumatera Utara

X2
X3
Y1
e1
e2

= Komitmen Organisasi
= Perubahan anggaran
= Kualitas SDM
= Error term SDM
= Error term Penyerapan Anggaran.

Untuk menguji hipotesis pertamadilakukan pengujian koefisien determinasi (R2),
uji hipotesis simultan dengan menggunakan uji F dan uji parsial menggunakan uji
t.
4.7.1. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). R2 sama dengan 0,
maka tidak ada sedikitpun prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan
variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen
yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel
dependen. Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka persentase sumbangan pengaruh
yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna,
atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100%
variasi variabel dependen.
4.7.2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Uji-F dilakukan untuk melihat apakah variabel independen secara
bersama-sama (serentak) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan nilai
F-tabel.Jika nilai F-hitung lebih besar dari pada nilaiF-tabel dapat dinyatakan bahwa
semua variabel independen secara simultan dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
Pengambilan keputusan berdasarkan kriteria sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Ho: β = 0,

Perencanaan anggaran, komitmen organisasi, perubahan anggaran
tidak berpengaruh secara simultan terhadap penyerapan anggaran di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat

H1: β ≠ 0,

Perencanaan anggaran, komitmen organisasi, perubahan anggaran
berpengaruh secara simultan terhadap penyerapan anggarandi
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat

Kriteria pengujian:
Apabila Fhitung< Ftabel (α = 0,05) maka H0 diterima (tidak berpengaruh).
Apabila F hitung> F Tabel(α = 0,05) maka H1 diterima (berpengaruh).
4.7.3. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Uji statistik t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013).Apabila
nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel dapat disimpulkan bahwa suatu variabel
independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.Selain itu, bisa juga
dilakukan dengan melihat p-value dari masing-masing variabel.Hipotesis diterima
apabila p-value < 5%.
Hipotesis untuk uji statistik t adalah sebagai berikut :
H0 : β = 0,

Perencanaan anggaran, komitmen organisasi, perubahan anggaran
tidak berpengaruh secara parsial terhadap penyerapan anggarandi
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat

H1: β ≠ 0,

maka penyerapan anggarandi Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Langkat berpengaruh secara parsial terhadap penyerapan anggarandi
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat

Kriteria pengambilan keputusan atas hasil uji statistik t sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

1. Jika t hitung > t tabel dan signifikansi < α = 5%, maka menerima H1, artinya
perencanaan

anggaran,

komitmen

organisasi,

perubahan

anggaran

berpengaruh secara parsial terhadap penyerapan anggaran di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Langkat.
2. Jika t hitung < t tabel dan

signifikansi> α = 5%, maka tidak dapat

menerimaH1.
4.7.4. Pengujian Variabel Intervening
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis
jalur (path analysis) menurut (Ghozali, 2013). Metode path analysis adalah suatu
metode yang mengkaji pengaruh (efek) langsung maupun tidak langsung dari
variabel-variabel yang dihipotesiskan sebagai akibat pengaruh perlakuan terhadap
variabel tersebut.
Metode analisis jalur berarti mengestimasi hubungan kausalitas antar
variabel, melalui hubungan langsung (direct effect) dan hubungan tidak langsung
(indirect effect) yang didasarkan pada standardized coefficients beta hasil regresi
persamaan struktural dalam model jalur. Besarnya pengaruh langsung (direct
effect) dari suatu variabel independen terhadap variabel dependen, dinyatakan
oleh besarnya nilai numerik koefisien jalur (path coefficient) dari independen ke
dependen, sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung (indirect effect),
dilakukan dengan mengalikan nilai koefisien pengaruh variabel independen
terhadap variabel mediator (intervening) dengan nilai koefisien pengaruh variabel
mediator terhadap variabel dependen pada standardized coefficients beta.
Pengaruh total (total effect) dapat dihitung dengan menjumlahkan pengaruh
langsung dan tidak langsung.

Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya dilakukan pengujian pengaruh mediasi melalui pengujian
secara statistik untuk menguji apakah kualitas informasi laporan keuangan
memenuhi syarat sebagai variabel intervening dengan melakukan sobel test
dengan rumus sebagai berikut:

=

2

2

+

2

2

+

2

2

=
dimana :
a = Koefisien pengaruh langsung variabel independen terhadap variabel
intervening
b = Koefisien pengaruh langsung variabel intervening terhadap variabel dependen
s = Standard error
Pengambilan Keputusan
Nilai thitung ini akan dibandingkan dengan nilai ttabel,
- jika nilai thitung> ttabel maka ada pengaruh, sebagai variabel intervening
- jika nilai thitung < ttabel maka tidak ada pengaruh, bukan sebagai variabel
intervening (Ghozali, 2013).

Universitas Sumatera Utara

BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Statistik Deskriptif
Variabel

dependen

pada

penelitian

ini

adalah

penyerapan

anggaran.Variabel independen yaitu perencanaan anggaran, komitmen organisasi,
perubahan anggaran dan kualitas SDM sebagai variabel intervening.
Jawaban kuesioner responden yang kembali mengenai variabel penelitian
dapat dilihat pada Tabel 5.1.Tabel tersebut menunjukkan nilai minimum, nilai
maksimum, nilai rata-rata dan standar deviasi dari setiap variabel pada penelitian
ini.
Tabel 5.1
Statistik Deskriptif
Perencanaan Anggaran (X1)
Komitmen Organisasi (X2)
Perubahan Anggaran (X3)
Kualitas SDM (Y1)
Penyerapan Anggaran (Y2)
Valid N (listwise)

N

Min Max

Mean

Std.
Deviation

62
62
62
62
62
62

8.00
9.00
8.00
8.00
9.00

17.4839
18.9516
15.8065
18.7419
20.7581

4.03973
3.52707
2.93559
3.90013
3.77518

28.00
25.00
23.00
25.00
29.00

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Berdasarkan hasil tabulasi data pada 62 kuesioner yang telah
dikumpulkan, maka dapat diuraikan jawaban responden terhadap pertanyaan yang
terdapat pada kuesioner penelitian. Variabel perencanaan anggaran total skor
terendah adalah 8 dan total skor tertinggi adalah 28 sehingga rata rata (mean) total
17.4839, dengan jumlah butir pertanyaan sebanyak 6 butir maka skor rata rata
perorang adalah sebesar 2,9 hal ini menunjukkan bahwa responden cenderung
memilih jawaban mendekati nilai 3 dengan kategori netral.

Universitas Sumatera Utara

Variabel komitmen organisasi total skor terendah adalah 9 dan total skor
tertinggi adalah 25 sehingga rata rata (mean) total 18.9516, dengan jumlah butir
pertanyaan sebanyak 6 butir maka skor rata rata perorang adalah sebesar 3,1 hal
ini menunjukkan bahwa responden cenderung memilih jawaban mendekati nilai 3
dengan kategori netral
Variabel perubahan anggaran total skor terendah adalah 8 dan total skor
tertinggi adalah 23 sehingga rata rata (mean) total 15.8065, dengan jumlah butir
pertanyaan sebanyak 5 butir maka skor rata rata perorang adalah sebesar 3,1 hal
ini menunjukkan bahwa responden cenderung memilih jawaban mendekati nilai 3
dengan kategori netral.
Variabel

kualitas SDM total skor terendah adalah 8 dan total skor

tertinggi adalah 25 sehingga rata rata (mean) total 18.7419, dengan jumlah butir
pertanyaan sebanyak 6 butir maka skor rata rata perorang adalah sebesar 3,1 hal
ini menunjukkan bahwa responden cenderung memilih jawaban mendekati nilai 3
dengan kategori netral
Variabel penyerapan anggaran, total skor terendah adalah 9 dan total skor
tertinggi adalah 29 sehingga rata rata (mean) total 20.7581, dengan jumlah butir
pertanyaan sebanyak 7 butir maka skor rata rata perorang adalah sebesar 2,9 hal
ini menunjukkan bahwa responden cenderung memilih jawaban mendekati nilai 3
dengan kategori netral.

Universitas Sumatera Utara

5.2. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner
yang dibagikan kepada responden pada 32 (tiga puluh dua) SKPD Pemerintah
Kabupaten Langkat yang terdiri dari 5 (lima) kantor, 17 (tujuh belas) Dinas, 7
(tujuh) Badan, 1 (satu) Inspektorat, 1 (Satu) Sekretariat DPRD, 1 (Satu)
Sekretariat Daerah.
Responden diberikan waktu selama

1 (satu) minggu untuk mengisi

kuesioner dan berdasarkan pada batas waktu yang telah ditentukan, kuesioner
dikutip kembali. Dari 64 kuesioner yang dibagikan yang kembali sebanyak 62
kuesioner,dan 2 tidak kembali karena tingkat kesibukan yang padat sehingga tidak
sempat untuk mengisi kusioner yg telah dibagikan. sebagaimana dapat dilihat
pada Tabel 5.2 berikut ini.
Tabel 5.2.
Tingkat Pengembalian Kuesioner
Kembali
Instansi

Sebar

Baik

Rusak

Tidak
kembali

Uraian
No
1

Sekretariat Daerah

1

2

-

-

2

2

Sekretariat DPRD

1

2

2

-

-

3

Badan

7

14

14

-

-

4

Dinas

16

32

32

-

-

5

Kantor

6

12

12

-

-

6

Inspektorat

1

2

2

-

-

64

64

Jumlah
32
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

2

5.3. Deskripsi Lokasi
Penelitian ini dilakukan di seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Langkat yang merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera
Utara, ibukotanya adalah Stabat. Secara geografis Kabupaten Langkat berada
pada 3o 14' 00" - 4o 13' 00" Lintang Utara, 97o 52' 00" - 98o 45' 00" Bujur

Universitas Sumatera Utara

Timur dan 4 - 105 m dari permukaan laut.Kabupaten Langkat menempati area
seluas +- 6.263,29 Km2 (626.329 Ha) yang terdiri dari 23 Kecamatan dan 240
Desa serta 37 Kelurahan Definitif. Area Kabupaten Langkat di sebelah Utara
berbatasan dengan Provinsi Aceh dan Selat Malaka, di sebelah Selatan berbatasan
dengan Kabupaten Karo, di sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Aceh, dan
di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kota Binjai.
Berdasarkan luas daerah menurut kecamatan di Kabupaten Langkat, luas
daerah terbesar adalah kecamatan Bahorok dengan luas 1.101,83 Km2 atau 17,59
persen diikuti kecamatan Batang Serangan dengan luas 899,38 Km2 atau 14,36
persen. Sedangkan luas daerah terkecil adalah kecamatan Binjai dengan luas
42,05 Km2 atau 0,67 persen dari total luas wilayah Kabupaten Langkat. Wilayah
kabupaten Langkat meliputi:


Kawasan hutan lindung seluas +- 266.232 Ha (42,51 %) dan kawasan lahan
budidaya seluas +- 360.097 Ha (57,49 %).



Kawasan hutan lindung terdiri dari kawasan pelestarian alam Taman
Nasional Gunung Leuser (TNGL) seluas +- 213.985 Ha.



Kawasan Timur Laut seluas +- 9.520 Ha.



Kawasan Penyangga seluas +- 7.600 Ha.



Kawasan Hutan Bakau seluas +- 20.200 Ha dan kawasan lainnya +- 14.927
Ha. (Sumber : BPS Kab. Langkat 2014)

5.4. Karakteristik Responden
Berdasarkan data penelitian yang telah dikumpulkan, maka diperoleh data
tentang responden penelitian yang terdiri dari: (1) Jenis Kelamin, (2) Tingkat
Pendidikan, (3) Jabatan, dan (4) Pangkat/ Golongan,

(5) Lama Bekerja, (6)

Universitas Sumatera Utara

Kursus/diklat/bimbingan teknis di bidang akuntansi, pengelolaan keuangan daerah
yang pernah diikuti responden. Tabel 5.3. menyajikan ringkasan karakteristik
responden.
Tabel 5.3.
Karakteristik Responden
Nomor
Karakteristik Responden
I
Jenis Kelamin
1
Laki-Laki
2
Perempuan
II
Tingkat Pendidikan
1
S2
2
S1
3
D3
4
SLTA
III
Jabatan
PPK
1
Bendahara
2
Pangkat/ Golongan
IV
1
IV
2
III
3
II
Lama Bekerja
V
1
Diatas 20
2
16-20
3
11-15
4
6-10
5
1-5
VI
Diklat
1
Sering (5- 10 kali)
2
Pernah (3-5 kali)
3
Minim (1-2 kali)
4
Tidak Pernah
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Frekuensi

Persentase (%)

23
13

63.9
36.1

5
3
27
1

13,9
8,3
75,0
2,8

31
31

50
50

4
30
2

11,1
83,3
5,6

2
4
5
10
15

5,6
11,1
13.9
27.8
41.7

3
5
19
9

8,3
13,9
52,8
25

Berdasaran tabel 5.3, diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin jumlah
responden laki-laki dalam penelitian lebih banyak dari responden perempuan yaitu
sebanyak 23 orang atau 63,9 % sedangkan responden perempuan hanya sebanyak
13 orang atau 36,1%. Tingkat pendidikan responden terdiri dari tingkat
pendidikan SLTA sebanyak 1 orang atau 2,8%, tingkat pendidikan D3 sebanyak
27 orang atau 75%, tingkat pendidikan S1 sebanyak 3 orang atau 8,3% dan tingkat
pendidikan S2 sebanyak 5 orang atau 13,9%.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan pangkat/golongan responden didominasi oleh golongan III,
dari jumlah 62 responden terdapat sebanyak 30 orang atau 83.3% merupakan
golongan III dan sisanya sebanyak 4 orang atau 11,1% golongan IV dan sebanyak
2 orang atau 5,6% merupakan golongan II.
Dilihat dari masa kerja, responden yang telah memiliki masa kerja 1-5
tahun yaitu sebanyak 15 orang atau 41,7%, responden dengan masa kerja 6-10
sebanyak 10 orang atau 27,8% dan masa kerja 11-15 tahun yaitu sebanyak 5
orang atau 13,9%, masa kerja 16-20 tahun sebanyak 4 orang atau 11,1% dan masa
kerja lebih dari 20 tahun sebanyak 2 orang atau 5,6%.
Berdasarkan diklat di bidang keuangan yang pernah di ikuti terdapat 9
responden yang tidak pernah mengikuti diklat atau 25 %, 19 responden yang
minim mengikuti diklat atau 52.8 %, 5 responden yang pernah atau 13,9%, dan 3
responden yang sering mengikuti diklat atau 8,3%.
5.5. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data
yang terdapat pada kuesioner penelitian.Uji kualitas data dilakukan melalui uji
validitas dan uji reliabilitas.Uji coba instrumen dilakukan dengan menyabarkan
kuesioner kepada 30 (tiga puluh) orang responden pengelola keuangan SKPD
Pemerintah Kabupaten Langkat yang terdiri dari pembantu PPK dan pembantu
bendahara.
5.6. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji sah atau valid tidaknya item
pertanyaan pada variabel perencanaan anggaran, komitmen organisasi, perubahan
anggaran terhadap penyerapan anggaran melalui kualitas SDM. Item pertanyaan

Universitas Sumatera Utara

akan terbukti valid jika nilai dari rhitung> rtabel. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom
Corrected Item-Total Correlation, sedangkan nilai rtabel untuk jumlah observasi (n)
sebanyak 62 dan tingkat kepercayaan (α) sebesar 0,05 diperoleh sebesar 2,5.
Tabel 5.4.
Uji Validitas Perencanaan Anggaran

Item
1
2
3
4
5
6

rhitung
0.670
0.516
0.674
0.432
0.496
0.558

rtabel
0.2500
0.2500
0.2500
0.2500
0,2500
0.2500

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada tabel 5.4.tampak hasil uji validitas terhadap variabel nilai
perencanaan anggaran. hasil pengujian menunjukkan nilai rhitung pada tiap item
pertanyaan memiliki nilai > dari nilai rtabel. Maka dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan item pertanyaan pada variabel nilai perencanaan anggaranbernilai
valid
Tabel 5.4 .
Uji Validitas Komitmen Organisasi
Item
rhitung
rtabel
1
0.519
0.2500
2
0.648
0.2500
3
0.603
0.2500
4
0.543
0.2500
5
0.541
0.2500
6
0.382
0.2500

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada tabel 5.4.tampak hasil uji validitas terhadap variabel komitmen
organisasi hasil pengujian menunjukkan nilai rhitung pada tiap item pertanyaan
memiliki nilai >dari nilai rtabel. Maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan
item pertanyaan pada variabel komitmen organisasi bernilai valid.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.4.
Uji Validitas Perubahan Anggaran
Item
1
2
3
4
5

rhitung

rtabel

Keterangan

0.450
0.480
0.407
0.416
0.546

0.2500
0.2500
0.2500
0.2500
0.2500

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada tabel 5.4.tampak hasil uji validitas terhadap variabel perubahan
anggaran hasil pengujian menunjukkan nilai rhitung pada tiap item pertanyaan
memiliki nilai > dari nilai rtabel. Maka dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan item pertanyaan pada variabel perubahan anggaran bernilai valid.
Tabel 5.4.
Uji Validitas Kualitas SDM
Item
rhitung
1
0.259
2
0.431
3
0.658
4
0.811
5
0.602
6
0.554

rtabel
0,2500
0,2500
0,2500
0,2500
0,2500
0,2500

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada tabel 5.4.tampak hasil uji validitas terhadap variabel kualitas SDM
hasil pengujian menunjukkan nilai rhitung pada tiap item pertanyaan memiliki nilai
> dari nilai rtabel. Maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan item
pertanyaan pada variabel kualitas SDM bernilai valid.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.4.
Uji Validitas Penyerapan Anggaran
Item
1
2
3
4
5
6
7

rhitung
0.310
0.417
0.326
0.453
0.495
0.527
0.359

rtabel
0,2500
0,2500
0,2500
0,2500
0,2500
0,2500
0,2500

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada tabel 5.4.tampak hasil uji validitas terhadap variabel penyerapan
anggaran hasil pengujian menunjukkan nilai rhitung pada tiap item pertanyaan
memiliki nilai > dari nilai rtabel. Maka dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan item pertanyaan pada variabel penyerapan anggaran bernilai valid.
5.7.Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji
reliabilitas data yaitu dengan melihat nilai cronbach’s alpha. Jika nilai
Cronbach’s alpha> dari 0,7 maka kuesioner penelitian tersebut dinyatakan
reliabel (Ghozali, 2013). Hasil pengujian data menunjukkan bahwa nilai
cronbach’s alpha untuk semua variabel > dari 0,7. Sehingga dapat dinyatakan
bahwa seluruh item pertanyaan adalah reliabel. Seperti dapat dilihat pada tabel
5.5.berikut ini:
Tabel 5.5.
Reliability Statistics
Variabel

Cronbach Alpha

Perencanaan Anggaran
Komitmen Organisasi
Perubahan Anggaran
Kualitas SDM
Penyerapan Anggaran

0,802
0,787
0,700
0,795
0,703

Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Universitas Sumatera Utara

5.8. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi
regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas,
gejala multikolonieritas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat
dijadikan estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE (Best
Linear Unbiased Estimator). Best artinya memiliki varians yang paling minimum
diantara nilai varians alternatif setiap model yang ada. Linear artinya linier dalam
variabel acak (Y). Unbiased artinya tidak bias atau nilai harapan dari estimator
sama atau mendekati nilai parameter yang sebenarnya.
Sebelum melakukan pengujian regresi linier berganda, terlebih dahulu
dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas.
5.8.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dependen dan
independen yang digunakan dalam penelitian mempunyai ditribusi normal atau
tidak.Model regresi yang layak adalah model yang mempunyai distribusi normal
atau mendekati normal. Ada dua cara yang digunakan yaitu analisis grafik dan uji
statistik.

Pada analisis grafik, pengujian dilakukan dengan melihat grafik

histogram dan grafik normal P-Plot.Grafik histogram menggambarkan pola
distribusi yang seimbang dan normal.Hasil uji yang sama juga ditunjukkan pada
grafik normal P-Plot, dimana terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal
dan penyebarannya mendekati garis diagonal. Grafik ini menunjukkan bahwa
model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas.Hasil pengujian normalitas dapat
dilihat pada Gambar 5.1 berikut ini.

Universitas Sumatera Utara

1. Analisis Grafik

Gambar 5.1 Grafik Histogram

Gambar 5.2 Grafik Normal P- Plot

2. Uji Statistik
Uji statistik dilakukan dengan menggunakan uji statistik nonparametrik
Kolmogrov-Smirnov

(K-S).Pengujian

data

menggunakan

One

Sample

Kolmogorov-Smirnov Test dengan melihat tingkat signifikansi sebesar 5%. Dasar

Universitas Sumatera Utara

pengambilan keputusan pada uji normalitas yaitu dengan melihat probabilitas
asymp.sig (2-tailed) yang > dari 0,05 maka data dapat dikatakan berdistribusi
normal dan jika asymp.sig (2-tailed)< dari 0,05 maka data berdistribusi tidak
normal.Hasil uji statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada penelitian
ini dapat dilihat dalam tabel 5.6.
Tabel 5.6.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N
Normal Parametersa,b

Most
Differences

Mean
Std.
Deviation
Extreme Absolute
Positive
Negative

Test Statistic
Asymp. Sig. (2-tailed)

.0000000
1.48913585
.110
.075
-.110
.110
.060c

sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Hasil pengujian pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed)> α
(0,060 > 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui uji statistik
terbukti data residual berdistribusi normal.
5.8.2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mendeteksi apakah model regresi yang
dipakai bebas dari permasalahan multikolonieritas dapat dilihat dari besaran
Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance.Jika Variance Inflation Faktor
(VIF) > 10 maka artinya terdapat persoalan multikolonieritas diantara variabel
bebas dan Jika Variance Inflation Faktor (VIF) dari tingkat signifikasi (α) sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa dalam model regresi tidak ada gejala heteroskedastisitas.
5.9. Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis bertujuan menjawab rumusan masalah tentang apakah
perencanaan anggaran, komitmen organisasi dan perubahan anggaran berpengaruh
secara simultan dan parsialterhadap penyerapan anggaran di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Langkat.Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji statistik
F dan uji statistik t.
5.9.1.Koefisien Determinasi (R2)
Hasil penelitian untuk koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel
5.9.berikut ini:
Tabel 5.9.
Koefisien Determinasi (R2)
Model
1

R
.919a

R Square
.844

Adjusted R Square
.836

Std. Error of the
Estimate
1.52716

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada tabel di atas diketahui nilai R Square sebesar 0,844 hal ini
menunjukkan variabel perencanaan anggaran, komitmen organisasi dan perubahan
anggaran sebagai variabel independen memiliki hubungan yang kuat sebesar 84,4
% dengan variabel penyerapan anggaran sebagai variabel dependen. Pada
penelitian ini peneliti menggunaan nilai Adjusted R Square.Nilai Adjusted R
Squarepenelitian ini sebesar 0,836 menunjukkan bahwa variabel independen
yakni variabel perencanaan anggaran, komitmen organisasi, perubahan anggaran
secara bersama-sama mampu menjelaskan 83,6%, variabel penyerapan anggaran,

Universitas Sumatera Utara

sedangkan sisanya sebesar 16,4 % dijelaskan oleh variabel lainnya di luar model
penelitian ini.
5.9.2. Uji Statistik F
Hasil pengujian Statistik F pada variabel perencanaan anggaran, komitmen
organisasi, perubahan anggaran berpengaruh secara simultan terhadap penyerapan
anggaran dapat dilihat pada tabel 5. 10.
Berdasarkan pada tabel 5.10 diperoleh nilai signifikansi 0,000 atau < dari

α = 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hipotesis yang menyatakan bahwa
pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dapat
diterima.jadi dapat disimpulkan bahwa variabel perencanaan anggaran (X1),
komitmen organisasi (X2), dan perubahan anggaran (X3) berpengaruh secara
simultan terhadap variabel penyerapan anggaran (Y2).
Tabel 5.10.
Uji Statistik F
Model
1
Regression
Residual
Total

Sum
of
Squares
Df
734.102
3
135.269
58
869.371
61

Mean
Square
244.701
2.332

F
Sig.
104.922 .000

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

5.9.3. Uji Statistik t
Hasil pengujian Statistik t pada variabel perencanaan anggaran, komitmen
organisasi dan perubahan anggaran berpengaruh secara parsial terhadap
penyerapan anggaran dapat dilihat pada tabel 5.11 berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.11.
Uji Statistik t

Model
(Constant)

Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
B
Error
Beta
T

Sig.

1.505 1.217

1.236

.221

Perencanaan Anggaran (X1)

.472

.072

.505

6.547

.000

Komitmen Organisasi (X2)
Perubahan Anggaran (X3)

.371
.252

.080
.083

.347
.196

4.640
3.017

.000
.004

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 5.11.Kriteria pengambilan
keputusan menggunakan nilai signifikasi t pada taraf nyata 5% dan nilai t tabel
sebesar 2,001.maka pengaruh secara parsial masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen diuraikan sebagai berikut :
1.

Variabel

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan pada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dengan Komitmen Pengguna Anggaran sebagai Variabel Moderating Chapter III VI

0 0 51

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran Dengan Perubahan Anggaran Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten Kota di Sumatera Utara Chapter III VI

0 0 40

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran dengan Kualitas SDM Sebagai Variabel Intervening di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat

0 0 17

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran dengan Kualitas SDM Sebagai Variabel Intervening di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran dengan Kualitas SDM Sebagai Variabel Intervening di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat

0 1 7

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran dengan Kualitas SDM Sebagai Variabel Intervening di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat

5 36 17

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran dengan Kualitas SDM Sebagai Variabel Intervening di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat

1 8 4

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran dengan Kualitas SDM Sebagai Variabel Intervening di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat

0 0 14

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Langkat Dengan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK-RI Sebagai Variabel Moderating Chapter III VI

0 0 64

Faktor-faktor yang mempengaruhi serapan anggaran pemerintah daerah Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara dengan waktu penetapan anggaran sebagai variabel moderating Chapter III VI

0 0 49