this PDF file FAKTORFAKTOR YANG MEMENGARUHI LITERASI KEUANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET | Wardani | Tata Arta 1 SM
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3, hlm 80-93
Eka Widyayu Wardani, Susilaningsih, Khresna Bayu Sangka. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Literasi
Keuangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret. Desember 2017
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI LITERASI KEUANGAN MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Eka Widyayu Wardani, Susilaningsih, Khresna Bayu Sangka*
*Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 57126, Indonesia widyayu.whitesky@gmail.com
ABSTRACT
The objective of this research is to find out the factors that affecting students’s financial literacy
at Department of Accounting Education Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret
University. This research employed a descriptive quantitative method using Exploratory Factor Analysis
techniques. The population of this research was all active of students year of 2013-2016 as 247 students.
The sampling techniques used in this research was purposive sampling with 108 students as sample year
of 2014 and 2015. The data collection techniques used in this research was questionnaires, test, and
documentation. The result of this research indicated that there are four factors that affecting financial
literacy the students, such as (1) experience and education factors of financial, (2) socioeconomic factors
of parents, (3) individual/personal factors, and (4) demographic factors. The conclusion of this research
was there are a new factor affecting financial literacy the students namely experience and education
factors of financial. The implication in this research is the factors that affecting financial literacy need to
be optimized to increase financial literacy. Furthermore, it is also important to create and develop an
approach or program in how to improve financial literacy on non-economic or accounting departments.
Keywods: experience and education factors of financial, socioeconomic factor of parents s, individual/
personal factors, demographic factors, financial literacy
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi literasi keuangan
mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik
analisis Exploratory Factor A nalysis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif
angkatan 2013-2016 yang berjumlah 247 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian
ini adalah purposive sampling dengan sampel sejumlah 108 mahasiswa angkatan 2014 dan 2015. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat empat faktor yang memengaruhi literasi keuangan mahasiswa, yaitu (1) faktor pengalaman
dan pendidikan keuangan, (2) faktor sosial ekonomi orang tua, (3) faktor individu/personal, dan (4) faktor
demografi. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat faktor baru yang memengaruhi literasi keuangan
mahasiswa, yaitu faktor pengalaman dan pendidikan keuangan. Implikasi dalam penelitian ini, yaitu faktor
-faktor yang memengaruhi literasi keuangan perlu dioptimalkan untuk meningkatkan literasi keuangan.
Selain itu, penting juga untuk menciptakan dan mengembangkan sebuah pendekatan atau program tentang
bagaimana meningkatkan literasi keuangan di departemen non-ekonomi atau akuntansi.
Kata kunci: faktor pengalaman dan pendidikan keuangan, faktor sosial ekonomi orang tua, faktor
individu/personal, faktor demografi, literasi keuangan
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
PENDAHULUAN
Indonesia mengalami peningkatan dari 21,8%
Seiring dengan kemajuan zaman, setiap
individu
perlu
menyesuaikan
dalam
Namun, peningkatan ini tidak diimbangi dengan
menghadapi globalisasi di bidang perekonomian.
pengetahuan di seluruh lapisan masyarakat
Rencana ekonomi Indonesia mengikuti rencana
mengenai produk-produk investasi dan literasi
pembangunan jangka panjang untuk tahun 2005-
keuangan yang masih sangat minim. Kegiatan
2025 dihadapkan dengan tantangan-tantangan
investasi bodong atau ilegal yang dilakukan oleh
yang
Gross
entitas tidak bertanggung jawab kemungkinan
Domestic Ptoduct (GDP) Indonesia melambat
dapat terjadi (Kompas, 2017). OJK pada tahun
sejak 2012 (The World Bank, 2016). Laporan
2016
Indeks Daya Saing Global 2016-2017 yang
pernyataan masyarakat atas 484 entitas yang
dirilis
diduga melakukan kegiatan investasi yang tidak
menyebabkan
W orld
diri
pada tahun 2013 menjadi 29,7% tahun 2016.
pertumbuhan
Economic
(WEF)
Forum
menunjukkan bahwa daya saing Indonesia
merosot dari peringkat 37 menjadi 41 dari 138
negara
(Kompas,
2016).
Kondisi
ini
telah
menerima
801
laporan
dan
jelas aspek legalnya.
Era konsumsi dewasa ini membuat
semakin tidak rasionalnya konsumen membeli
menunjukkan Indonesia harus bersaing lebih
kebutuhan
keras
dunia,
mengakibatkan semakin konsumtif dan sering
diantaranya harus selektif dalam memilih produk
melakukan pembelian sesuai keinginan bukan
atau jasa yang nantinya akan ditawarkan,
sebagai kebutuhan (Nababan dan Sadalia, 2012:
menambah
3). Perilaku boros dan konsumtif merupakan
lagi
dalam
perekonomian
informasi
mengenai
literasi
keuangan, dan waspada dalam berinvestasi.
Salah
salah satu fenomena yang banyak terjadi
kecerdasan
2014: 2). Hal ini didukung dengan semakin
finansial dalam mengelola aset keuangan pribadi
maraknya sistem belanja online dan pusat
yang
perbelanjaan yang tersebar di mana-mana.
individu,
dimilikinya.
yang
yang
terutama mahasiswa (Shalahuddinta dan Susanti,
setiap
kecerdasan
mahasiswa
harus
dimiliki
satu
diantaranya
yaitu
Kemampuan
seseorang
individu meliputi pengetahuan, sikap, dan
implementasi
dalam
mengambil
Mahasiswa adalah salah satu komponen
keputusan
masyarakat yang jumlahnya cukup besar dan
dalam mengatur aset keuangan pribadi disebut
memberikan pengaruh terhadap perekonomian
dengan literasi keuangan. Menurut Widayati
karena di kemudian hari mahasiswa akan
(2014: 177) dengan memiliki literasi keuangan,
memasuki dunia kerja dan mulai mandiri
seseorang mampu membuat keputusan untuk
termasuk dalam pengelolaan keuangan (Nababan
kehidupannya dan menerima tanggung jawab
dan Sadalia, 2012: 3). Oleh karena itu,
atas tindakan mereka sendiri.
mahasiswa harus dibekali pengetahuan tentang
Menurut Survei Nasional Literasi dan
mengelola
keuangan.
Mahasiswa
memiliki
Inklusi Keuangan (SNLIK) 2016 yang dilakukan
masalah
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) literasi keuangan
sebagian mahasiswa belum memiliki pendapatan
keuangan
yang
kompleks
karena
Eka Widyayu Wardani, Susilaningsih, Khresna Bayu Sangka. Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Literasi Keuangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Desember 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3 , hlm. 80-93
dan cadangan dana terbatas untuk digunakan
dalam mengelola keuangannya (Rasyid, 2012:
setiap bulannya, seperti karena keterlambatan
93). Pada kenyataannya tidak semua mahasiswa
uang kiriman dari orang tua dan uang bulanan
mempunyai tingkat literasi keuangan yang
habis sebelum waktunya. Hal ini
disebabkan
diharapkan. Hal ini sesuai dengan penelitian
oleh kebutuhan yang tidak terduga, pengelolaan
Margaretha dan Pambudhi (2015: 77) yang
keuangan pribadi yang salah, dan gaya hidup
menunjukkan
serta pola konsumsi yang boros.
literasi keuangan mahasiswa masih sangat
Tingkat literasi keuangan yang tinggi
rendah.
bahwa
Berdasarkan
pengetahuan
observasi
awal
tentang
yang
merupakan kebutuhan dasar bagi setiap individu
dilakukan pada mahasiswa Program Studi
agar terhindar dari masalah keuangan (Akmal
Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan
dan Saputra, 2016: 236). Kesulitan keuangan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
mahasiswa dapat disebabkan dari pendapatan
ditemukan bahwa tingkat literasi keuangan
yang rendah dan kesalahan dalam mengelola
mahasiswa masih tergolong rendah. Sesuai hasil
keuangan.
pengelolaan
tes yang telah dilakukan terhadap 28 mahasiswa
keuangan akan menyebabkan tingkat literasi
secara acak, diperoleh nilai rata-rata sebesar 68
keuangan menjadi rendah. Tingkat literasi
dengan nilai terendah 44 dan nilai tertinggi 78.
keuangan
mengurangi
Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa
kesejahteraan di masa depan sehingga memiliki
pengetahuan mengenai keuangan yang dimiliki
literasi keuangan yang tinggi merupakan hal
mahasiswa masih rendah dan mahasiswa belum
vital
mampu mengelola keuangannya dengan baik.
Kesalahan
yang
untuk
dalam
rendah
akan
mendapatkan
kehidupan
yang
sejahtera.
Literasi
keuangan
yang
rendah
Banyak penelitian yang menunjukkan
disebabkan beberapa faktor. Penelitian yang
bahwa tingkat literasi keuangan mahasiswa
berkaitan dengan literasi keuangan di Program
rendah. Hal ini didukung dengan simpulan
Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan
penelitian Rasyid (2012: 91-106) dan Ulfatun,
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Udhma,
yang
masih jarang dilakukan sehingga perlu dilakukan
menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan
pembahasan dan analisis faktor-faktor apa saja
mahasiswa masih tergolong rendah. Rendahnya
yang dapat memengaruhi literasi keuangan pada
tingkat literasi keuangan tersebut dikarenakan
program studi tersebut. Setelah diketahui faktor-
masih
mahasiswa
faktor yang memengaruhi literasi keuangan pada
terhadap lembaga, produk dan layanan jasa
mahasiswa, selanjutnya dapat diupayakan untuk
keuangan
meningkatkan
dan
Dewi
rendahnya
(2016:
1-13)
pemahaman
sehingga
pengetahuan
mengenai
pembiayaan, kredit, tabungan, dan investasi di
kalangan mahasiswa harus ditingkatkan.
Literasi
keuangan
memberikan
pengetahuan untuk menjadikan seseorang cerdas
literasi
keuangan
mahasiswa
dengan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut.
Literasi
kemampuan
keuangan
seseorang
berkaitan
untuk
dengan
mengelola
keuangan. Widayati (2012: 90) menyatakan
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
bahwa dalam kehidupan pribadi seseorang pada
faktor, baik faktor yang berasal dari luar
dasarnya sebuah keputusan keuangan yang
individu (faktor eksternal) maupun faktor yang
diambil ada tiga: (1) berapa jumlah yang harus
berasal dari dalam individu (faktor internal).
dikonsumsi tiap periode; (2) apakah ada
Faktor-faktor
kelebihan penghasilan dan bagaimana kelebihan
keuangan menurut Krishna, Rofaida, dan Sari
tersebut diinvestasikan; dan (3) bagaimana
(2010: 552-560), yaitu jenis kelamin, usia, asal
mendanai konsumsi dan investasi tersebut.
program studi, pengalaman kerja, IPK, dan lama
Dalam
studi.
rangka
keuangan,
mencapai
seseorang
kesejahteraan
perlu
yang
Berbeda
memengaruhi
dengan
literasi
faktor-faktor
yang
memiliki
memengaruhi literasi keuangan dalam National
pengetahuan, sikap, dan implementasi dalam
Costumer and Financial Literacy Framework,
mengelola keuangan yang dikenal dengan
yaitu sikap dan keyakinan tentang uang, tingkat
literasi keuangan. Literasi keuangan menurut
kepercayaan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76/
keterlibatan, dan karakteristik sosio-demografis
POJK.07/2016
(usia,
adalah
keterampilan,
dan
memengaruhi
sikap
pengetahuan,
keyakinan,
dan
perilaku
diri,
tingkat
jenis
kelamin,
yang
pendapatan).
Keown
untuk
menyebutkan
bahwa
ketertarikan
tingkat
dan
pendidikan,
(2011:
literasi
28-39)
keuangan
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin,
dan
status keluarga, status imigrasi, pendidikan,
pengelolaan
keuangan
dalam
rangka
mencapai kesejahteraan.
status bekerja, kepemilikan rumah, dan regional.
Pada survey yang dilakukan Chen dan
Sementara Nababan dan Sadalia (2012: 1-15)
Volpe (1998) literasi keuangan dibagi menjadi 4
menyebutkan
aspek, yaitu general personal finance knowledge
memengaruhi literasi keuangan, yaitu jenis
(pengetahuan tentang keuangan pribadi secara
kelamin, program studi, stambuk, IPK, tempat
umum), savings and borrowing (tabungan dan
tinggal/residence, tingkat pendidikan orang tua,
pinjaman), insurance (asuransi), dan investment
dan tingkat pendapatan orang tua. Faktor-faktor
(investasi). Hal ini berbeda dengan aspek-aspek
yang memengaruhi literasi keuangan menurut
literasi keuangan menurut Program Penilaian
Nidar dan Bestari (2012: 1-12), yaitu tingkat
Pelajar
for
pendidikan orang tua, uang saku, tingkat
International Student Assesment (PISA) (2012),
pendidikan, fakultas, pendapatan orang tua, dan
yaitu
asuransi. Menurut Ansong dan Gyensare (2012:
Internasional/
money
Programme
and transactions
(uang dan
transaksi), planning and managing finances
126-133)
(perencanaan dan pengelolaan keuangan), risk
literasi
and reward
(resiko dan keuntungan), dan
finansial landscape (fitur dari dunia keuangan).
Secara umum tinggi rendahnya tingkat
literasi keuangan dipengaruhi oleh berbagai
bahwa
faktor-faktor
keuangan,
yaitu
faktor-faktor
yang
yang
memengaruhi
usia,
pengalaman
bekerja, pendidikan ibu, tingkat pendidikan,
lokasi pekerjaan, pendidikan ayah, pengaksesan
media, dan sumber pendidikan keuangan. Laily
(2013:
1-17)
berpendapat
bahwa
literasi
Eka Widyayu Wardani, Susilaningsih, Khresna Bayu Sangka. Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Literasi Keuangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Desember 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3 , hlm. 80-93
keuangan dipengaruhi oleh faktor gender, usia,
memengaruhi
kemampuan akademis, dan pengalaman kerja.
Variabel pembentuk faktor individu/personal
Sementara Widayati (2014: 1-13) menyebutkan
meliputi sikap dan keyakinan tentang uang,
bahwa faktor-faktor yang memengaruhi literasi
tingkat kepercayaan diri, tingkat ketertarikan dan
keuangan, yaitu status sosial ekonomi orang tua,
keterlibatan, dan pengaksesan media informasi.
pendidikan pengelolaan keuangan keluarga, dan
Faktor sosial ekonomi keluarga merupakan
pembelajaran di perguruan tinggi. Menurut
keadaan sosial dan ekonomi yang dimiliki
Ariani dan Susanti (2015: 1-11), yaitu IPK, jenis
keluarga yang dapat memengaruhi literasi
kelamin, tempat tinggal, penggunaan ATM, dan
keuangan seseorang. Variabel pembentuk faktor
pengalaman
literasi
sosial ekonomi keluarga meliputi status sosial
keuangan menurut Margaretha dan Pambudhi
ekonomi orang tua, tingkat pendidikan orang
(2015: 76-85), yaitu jenis kelamin, usia, IPK,
tua,
dan pendapatan orang tua. Sementara faktor-
pendidikan pengelolaan keuangan keluarga.
bekerja.
Faktor-faktor
faktor yang memengaruhi literasi keuangan
tingkat
literasi
keuangan
pendapatan
mereka.
orang
tua,
dan
Berdasarkan kajian teori ada beberapa
menurut Homan (2015: 106-111), yaitu jenis
faktor
kelamin,
keuangan mahasiswa Program Studi Pendidikan
status
tempat
tinggal,
tingkat
Berdasarkan beberapa pendapat di atas
dikatakan
bahwa
diduga
memengaruhi
literasi
Akuntansi. Faktor demografi yang digunakan
pendidikan dan tingkat pendapatan.
dapat
yang
literasi
keuangan
meliputi usia, jenis kelamin, tempat tinggal,
lama
studi,
IPK/kemampuan
dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu faktor
pengalaman
demografi, faktor individu/personal, dan faktor
keuangan, pembelajaran di perguruan tinggi,
keluarga.
merupakan
uang saku, dan penggunaan ATM. Faktor
gambaran mengenai latar belakang seseorang
individu/personal yang digunakan meliputi sikap
sehingga dapat memengaruhi literasi keuangan
dan
mereka (Mandell, 2008). Faktor demografi
kepercayaan
meliputi usia, jenis kelamin, status imigrasi,
keterlibatan, dan pengaksesan media informasi.
tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tempat
Faktor sosial ekonomi keluarga yang digunakan
tinggal, regional, asal program studi/jurusan/
meliputi sosial ekonomi orang tua, tingkat
fakultas, stambuk/tahun masuk di perguruan
pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, dan
tinggi, IPK/kemampuan akademik, lama studi,
pendidikan pengelolaan keuangan keluarga.
pengalaman bekerja, jenis pekerjaan, lokasi
Faktor-faktor tersebut harus lebih diperhatikan
pekerjaan,
dan
Faktor
sumber
demografi
pendidikan
keuangan,
pembelajaran di perguruan tinggi, uang saku,
penggunaan
ATM,
dan
asuransi.
keyakinan
memengaruhi
yang
dapat
tingkat
ketertarikan
literasi
dan
keuangan
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah
Faktor
diri
individu
uang,
tingkat
agar
pendidikan
mahasiswa dapat ditingkatkan.
untuk
setiap
diri,
sumber
tentang
dioptimalkan
individu/personal adalah faktor yang berasal dari
pribadi
bekerja,
akademis,
mengetahui
literasi
faktor-faktor
keuangan
yang
mahasiswa
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas
diperhatikan demi keberhasilan suatu penelitian
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
serta
Sebelas Maret.
dibutuhkan guna mencapai tujuan penelitian.
untuk
memperoleh
informasi
yang
Teknik pengumpulan data yang digunakan
METODE
Penelitian
dalam penelitan ini terdiri dari teknik angket,
ini
merupakan
penelitian
tes, dan dokumentasi.
deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan
Validasi instrumen penelitian terdiri dari
di Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas
uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
digunakan untuk mengukur kevalidan suatu
Sebelas
aktif
instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid
angkatan 2014-2015 sejumlah 108 mahasiswa
apabila dapat mengukur pernyataan dari suatu
menjadi subjek dalam penelitian ini. Penelitian
data
ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juli 2017
Sugiyono (2013: 173), “Valid berarti instrumen
meliputi
penelitian,
tersebut tepat digunakan untuk mengukur apa
pelaksanaan penelitian, penyusunan laporan/
yang seharusnya diukur”. Untuk mengetahui
skripsi, dan pelaksanaan ujian skripsi.
validitas suatu instrumen dapat menggunakan
Maret.
Seluruh
kegiatan
Variabel
mahasiswa
persiapan
yang
digunakan
dalam
rumus
yang
diteliti
kolerasi
secara
Product
tepat.
Menurut
Moment.
Suatu
penelitian ini terdiri dari variabel terikat
instrumen dikatakan reliabel apabila dapat
(dependent
dilambangkan
memberikan hasil relatif sama pada saat
dengan (Y), yaitu literasi keuangan dan variabel
dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang
bebas (independent variabel) yang dilambangkan
berlainan dan dalam waktu yang berlainan.
dengan (X) yang meliputi usia (X1), jenis
Menurut Sugiyono (2013: 364), reliabilitas
kelamin (X2), tempat tinggal (X3), lama studi
berkenaan
(X4),
(X5),
stabilitas data atau temuan. Untuk mengetahui
pengalaman bekerja (X6), sumber pendidikan
reliabilitas suatu instrumen dapat digunakan
keuangan (X7), pembelajaran di perguruan tinggi
rumus A lpha Cronbach.
yang
variabel)
IPK/kemampuan
akademik
dengan
derajat
konstitensi
dan
(X8), uang saku (X9), penggunaan ATM (X10),
Teknik analisis data merupakan cara
sikap dan keyakinan tentang uang (X11), tingkat
yang digunakan untuk melakukan analisis
kepercayaan diri (X12), tingkat ketertarikan dan
terhadap data-data yang telah terkumpul. Teknik
keterlibatan (X13), pengaksesan media informasi
analisis data yang digunakan dalam penelitian
(X14), status sosial ekonomi orang tua (X15),
ini adalah metode analisis faktor. Menurut
tingkat pendidikan orang tua (X16), tingkat
Siswandari
pendapatan orang tua (X17), dan pendidikan
merupakan salah satu teknik pengelompokkan
pengelolaan keuangan keluarga (X18).
(grouping technique) di mana sekelompok besar
Teknik pengumpulan data merupakan
faktor
yang
paling
penting
yang
harus
(2009:
153),
“Analisis
faktor
variabel akan dikurangi dengan menggunakan
teknik tersebut atau dengan kata lain sejumlah
Eka Widyayu Wardani, Susilaningsih, Khresna Bayu Sangka. Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Literasi Keuangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Desember 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3 , hlm. 80-93
besar
variabel
dalam
untuk memutuskan kelayakan suatu analisis
sejumlah faktor yang tentu saja lebih kecil”.
yang menggunakan analisis faktor. Analisis
Penelitian ini menggunakan Exploratory Factor
faktor layak untuk dilakukan apabila nilai KMO
Analysis (EFA) merupakan teknik statistik yang
>0,50 akan tetapi apabila nilai KMO yang
dimaksudkan untuk mengeksplorasi faktor yang
diperoleh 0,50 maka dengan hasil tersebut berarti
yang saling terkait dan sangat luas dikarenakan
analisis faktor dapat dilanjutkan. (3) Uji MSA/
penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-
Measure of Sampling Adequecy, MSA adalah
faktor yang memengaruhi literasi keuangan
ukuran kecukupan sampling. Besarnya MSA
mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi
dapat dilihat pada A nti-image Matrices pada
Fakultas
lampiran. Hasil uji MSA/Measure of Sampling
luas.
dikelompokkan
Teknik
Keguruan
ini
dan
ke
bertujuan
Ilmu
Pendidikan
Adequecy yang nilainya kurang dari 0,50
Universitas Sebelas Maret.
menunjukkan bahwa analisis faktor tidak dapat
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dilanjutkan, hal tersebut sesuai dengan pendapat
Langkah awal yang harus dilakukan
Ghozali yang menyatakan bahwa “Nilai MSA
sebelum analisis faktor adalah menentukan
bervariasi antara 0–1, jika nilai MSA 0,50 sehingga
maka dilakukan
semua
Untuk
mengetahui
variabel
pengujian prasyarat
yang
meliputi (1) Uji Bartlett’s Test of Sphericity
analisis
variabel
faktor
yang
tidak
dapat
digunakan
dapat
dilanjutkan untuk dikaji lebih dalam.
digunakan untuk menguji apakah matrik korelasi
Penentuan jumlah faktor dapat dilakukan
merupakan matrik identitas atau bukan. Hasil uji
dengan menggunakan proses ekstraksi faktor.
KMO
Proses ekstraksi faktor ini dimaksudkan untuk
and
menunjukkan
Bartlett’s
Test
koefisien
of
Bartlett’s
Sphericity
Test
of
mengelompokkan
sejumlah
Sphericity adalah 798,672 dengan derajat
mengeluarkan
variabel-variabel
kebebasan 847 pada taraf signifikasi 0,000, hal
mempunyai
ini
Banyaknya
berarti
0,000
lebih
kecil
dari
0,05
eigenvalue
faktor
yang
faktor
kurang
dengan
uang
dari
terbentuk
0.
dapat
(0,000
Eka Widyayu Wardani, Susilaningsih, Khresna Bayu Sangka. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Literasi
Keuangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret. Desember 2017
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI LITERASI KEUANGAN MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Eka Widyayu Wardani, Susilaningsih, Khresna Bayu Sangka*
*Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 57126, Indonesia widyayu.whitesky@gmail.com
ABSTRACT
The objective of this research is to find out the factors that affecting students’s financial literacy
at Department of Accounting Education Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret
University. This research employed a descriptive quantitative method using Exploratory Factor Analysis
techniques. The population of this research was all active of students year of 2013-2016 as 247 students.
The sampling techniques used in this research was purposive sampling with 108 students as sample year
of 2014 and 2015. The data collection techniques used in this research was questionnaires, test, and
documentation. The result of this research indicated that there are four factors that affecting financial
literacy the students, such as (1) experience and education factors of financial, (2) socioeconomic factors
of parents, (3) individual/personal factors, and (4) demographic factors. The conclusion of this research
was there are a new factor affecting financial literacy the students namely experience and education
factors of financial. The implication in this research is the factors that affecting financial literacy need to
be optimized to increase financial literacy. Furthermore, it is also important to create and develop an
approach or program in how to improve financial literacy on non-economic or accounting departments.
Keywods: experience and education factors of financial, socioeconomic factor of parents s, individual/
personal factors, demographic factors, financial literacy
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi literasi keuangan
mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik
analisis Exploratory Factor A nalysis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif
angkatan 2013-2016 yang berjumlah 247 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian
ini adalah purposive sampling dengan sampel sejumlah 108 mahasiswa angkatan 2014 dan 2015. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat empat faktor yang memengaruhi literasi keuangan mahasiswa, yaitu (1) faktor pengalaman
dan pendidikan keuangan, (2) faktor sosial ekonomi orang tua, (3) faktor individu/personal, dan (4) faktor
demografi. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat faktor baru yang memengaruhi literasi keuangan
mahasiswa, yaitu faktor pengalaman dan pendidikan keuangan. Implikasi dalam penelitian ini, yaitu faktor
-faktor yang memengaruhi literasi keuangan perlu dioptimalkan untuk meningkatkan literasi keuangan.
Selain itu, penting juga untuk menciptakan dan mengembangkan sebuah pendekatan atau program tentang
bagaimana meningkatkan literasi keuangan di departemen non-ekonomi atau akuntansi.
Kata kunci: faktor pengalaman dan pendidikan keuangan, faktor sosial ekonomi orang tua, faktor
individu/personal, faktor demografi, literasi keuangan
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
PENDAHULUAN
Indonesia mengalami peningkatan dari 21,8%
Seiring dengan kemajuan zaman, setiap
individu
perlu
menyesuaikan
dalam
Namun, peningkatan ini tidak diimbangi dengan
menghadapi globalisasi di bidang perekonomian.
pengetahuan di seluruh lapisan masyarakat
Rencana ekonomi Indonesia mengikuti rencana
mengenai produk-produk investasi dan literasi
pembangunan jangka panjang untuk tahun 2005-
keuangan yang masih sangat minim. Kegiatan
2025 dihadapkan dengan tantangan-tantangan
investasi bodong atau ilegal yang dilakukan oleh
yang
Gross
entitas tidak bertanggung jawab kemungkinan
Domestic Ptoduct (GDP) Indonesia melambat
dapat terjadi (Kompas, 2017). OJK pada tahun
sejak 2012 (The World Bank, 2016). Laporan
2016
Indeks Daya Saing Global 2016-2017 yang
pernyataan masyarakat atas 484 entitas yang
dirilis
diduga melakukan kegiatan investasi yang tidak
menyebabkan
W orld
diri
pada tahun 2013 menjadi 29,7% tahun 2016.
pertumbuhan
Economic
(WEF)
Forum
menunjukkan bahwa daya saing Indonesia
merosot dari peringkat 37 menjadi 41 dari 138
negara
(Kompas,
2016).
Kondisi
ini
telah
menerima
801
laporan
dan
jelas aspek legalnya.
Era konsumsi dewasa ini membuat
semakin tidak rasionalnya konsumen membeli
menunjukkan Indonesia harus bersaing lebih
kebutuhan
keras
dunia,
mengakibatkan semakin konsumtif dan sering
diantaranya harus selektif dalam memilih produk
melakukan pembelian sesuai keinginan bukan
atau jasa yang nantinya akan ditawarkan,
sebagai kebutuhan (Nababan dan Sadalia, 2012:
menambah
3). Perilaku boros dan konsumtif merupakan
lagi
dalam
perekonomian
informasi
mengenai
literasi
keuangan, dan waspada dalam berinvestasi.
Salah
salah satu fenomena yang banyak terjadi
kecerdasan
2014: 2). Hal ini didukung dengan semakin
finansial dalam mengelola aset keuangan pribadi
maraknya sistem belanja online dan pusat
yang
perbelanjaan yang tersebar di mana-mana.
individu,
dimilikinya.
yang
yang
terutama mahasiswa (Shalahuddinta dan Susanti,
setiap
kecerdasan
mahasiswa
harus
dimiliki
satu
diantaranya
yaitu
Kemampuan
seseorang
individu meliputi pengetahuan, sikap, dan
implementasi
dalam
mengambil
Mahasiswa adalah salah satu komponen
keputusan
masyarakat yang jumlahnya cukup besar dan
dalam mengatur aset keuangan pribadi disebut
memberikan pengaruh terhadap perekonomian
dengan literasi keuangan. Menurut Widayati
karena di kemudian hari mahasiswa akan
(2014: 177) dengan memiliki literasi keuangan,
memasuki dunia kerja dan mulai mandiri
seseorang mampu membuat keputusan untuk
termasuk dalam pengelolaan keuangan (Nababan
kehidupannya dan menerima tanggung jawab
dan Sadalia, 2012: 3). Oleh karena itu,
atas tindakan mereka sendiri.
mahasiswa harus dibekali pengetahuan tentang
Menurut Survei Nasional Literasi dan
mengelola
keuangan.
Mahasiswa
memiliki
Inklusi Keuangan (SNLIK) 2016 yang dilakukan
masalah
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) literasi keuangan
sebagian mahasiswa belum memiliki pendapatan
keuangan
yang
kompleks
karena
Eka Widyayu Wardani, Susilaningsih, Khresna Bayu Sangka. Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Literasi Keuangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Desember 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3 , hlm. 80-93
dan cadangan dana terbatas untuk digunakan
dalam mengelola keuangannya (Rasyid, 2012:
setiap bulannya, seperti karena keterlambatan
93). Pada kenyataannya tidak semua mahasiswa
uang kiriman dari orang tua dan uang bulanan
mempunyai tingkat literasi keuangan yang
habis sebelum waktunya. Hal ini
disebabkan
diharapkan. Hal ini sesuai dengan penelitian
oleh kebutuhan yang tidak terduga, pengelolaan
Margaretha dan Pambudhi (2015: 77) yang
keuangan pribadi yang salah, dan gaya hidup
menunjukkan
serta pola konsumsi yang boros.
literasi keuangan mahasiswa masih sangat
Tingkat literasi keuangan yang tinggi
rendah.
bahwa
Berdasarkan
pengetahuan
observasi
awal
tentang
yang
merupakan kebutuhan dasar bagi setiap individu
dilakukan pada mahasiswa Program Studi
agar terhindar dari masalah keuangan (Akmal
Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan
dan Saputra, 2016: 236). Kesulitan keuangan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
mahasiswa dapat disebabkan dari pendapatan
ditemukan bahwa tingkat literasi keuangan
yang rendah dan kesalahan dalam mengelola
mahasiswa masih tergolong rendah. Sesuai hasil
keuangan.
pengelolaan
tes yang telah dilakukan terhadap 28 mahasiswa
keuangan akan menyebabkan tingkat literasi
secara acak, diperoleh nilai rata-rata sebesar 68
keuangan menjadi rendah. Tingkat literasi
dengan nilai terendah 44 dan nilai tertinggi 78.
keuangan
mengurangi
Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa
kesejahteraan di masa depan sehingga memiliki
pengetahuan mengenai keuangan yang dimiliki
literasi keuangan yang tinggi merupakan hal
mahasiswa masih rendah dan mahasiswa belum
vital
mampu mengelola keuangannya dengan baik.
Kesalahan
yang
untuk
dalam
rendah
akan
mendapatkan
kehidupan
yang
sejahtera.
Literasi
keuangan
yang
rendah
Banyak penelitian yang menunjukkan
disebabkan beberapa faktor. Penelitian yang
bahwa tingkat literasi keuangan mahasiswa
berkaitan dengan literasi keuangan di Program
rendah. Hal ini didukung dengan simpulan
Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan
penelitian Rasyid (2012: 91-106) dan Ulfatun,
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Udhma,
yang
masih jarang dilakukan sehingga perlu dilakukan
menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan
pembahasan dan analisis faktor-faktor apa saja
mahasiswa masih tergolong rendah. Rendahnya
yang dapat memengaruhi literasi keuangan pada
tingkat literasi keuangan tersebut dikarenakan
program studi tersebut. Setelah diketahui faktor-
masih
mahasiswa
faktor yang memengaruhi literasi keuangan pada
terhadap lembaga, produk dan layanan jasa
mahasiswa, selanjutnya dapat diupayakan untuk
keuangan
meningkatkan
dan
Dewi
rendahnya
(2016:
1-13)
pemahaman
sehingga
pengetahuan
mengenai
pembiayaan, kredit, tabungan, dan investasi di
kalangan mahasiswa harus ditingkatkan.
Literasi
keuangan
memberikan
pengetahuan untuk menjadikan seseorang cerdas
literasi
keuangan
mahasiswa
dengan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut.
Literasi
kemampuan
keuangan
seseorang
berkaitan
untuk
dengan
mengelola
keuangan. Widayati (2012: 90) menyatakan
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
bahwa dalam kehidupan pribadi seseorang pada
faktor, baik faktor yang berasal dari luar
dasarnya sebuah keputusan keuangan yang
individu (faktor eksternal) maupun faktor yang
diambil ada tiga: (1) berapa jumlah yang harus
berasal dari dalam individu (faktor internal).
dikonsumsi tiap periode; (2) apakah ada
Faktor-faktor
kelebihan penghasilan dan bagaimana kelebihan
keuangan menurut Krishna, Rofaida, dan Sari
tersebut diinvestasikan; dan (3) bagaimana
(2010: 552-560), yaitu jenis kelamin, usia, asal
mendanai konsumsi dan investasi tersebut.
program studi, pengalaman kerja, IPK, dan lama
Dalam
studi.
rangka
keuangan,
mencapai
seseorang
kesejahteraan
perlu
yang
Berbeda
memengaruhi
dengan
literasi
faktor-faktor
yang
memiliki
memengaruhi literasi keuangan dalam National
pengetahuan, sikap, dan implementasi dalam
Costumer and Financial Literacy Framework,
mengelola keuangan yang dikenal dengan
yaitu sikap dan keyakinan tentang uang, tingkat
literasi keuangan. Literasi keuangan menurut
kepercayaan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76/
keterlibatan, dan karakteristik sosio-demografis
POJK.07/2016
(usia,
adalah
keterampilan,
dan
memengaruhi
sikap
pengetahuan,
keyakinan,
dan
perilaku
diri,
tingkat
jenis
kelamin,
yang
pendapatan).
Keown
untuk
menyebutkan
bahwa
ketertarikan
tingkat
dan
pendidikan,
(2011:
literasi
28-39)
keuangan
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin,
dan
status keluarga, status imigrasi, pendidikan,
pengelolaan
keuangan
dalam
rangka
mencapai kesejahteraan.
status bekerja, kepemilikan rumah, dan regional.
Pada survey yang dilakukan Chen dan
Sementara Nababan dan Sadalia (2012: 1-15)
Volpe (1998) literasi keuangan dibagi menjadi 4
menyebutkan
aspek, yaitu general personal finance knowledge
memengaruhi literasi keuangan, yaitu jenis
(pengetahuan tentang keuangan pribadi secara
kelamin, program studi, stambuk, IPK, tempat
umum), savings and borrowing (tabungan dan
tinggal/residence, tingkat pendidikan orang tua,
pinjaman), insurance (asuransi), dan investment
dan tingkat pendapatan orang tua. Faktor-faktor
(investasi). Hal ini berbeda dengan aspek-aspek
yang memengaruhi literasi keuangan menurut
literasi keuangan menurut Program Penilaian
Nidar dan Bestari (2012: 1-12), yaitu tingkat
Pelajar
for
pendidikan orang tua, uang saku, tingkat
International Student Assesment (PISA) (2012),
pendidikan, fakultas, pendapatan orang tua, dan
yaitu
asuransi. Menurut Ansong dan Gyensare (2012:
Internasional/
money
Programme
and transactions
(uang dan
transaksi), planning and managing finances
126-133)
(perencanaan dan pengelolaan keuangan), risk
literasi
and reward
(resiko dan keuntungan), dan
finansial landscape (fitur dari dunia keuangan).
Secara umum tinggi rendahnya tingkat
literasi keuangan dipengaruhi oleh berbagai
bahwa
faktor-faktor
keuangan,
yaitu
faktor-faktor
yang
yang
memengaruhi
usia,
pengalaman
bekerja, pendidikan ibu, tingkat pendidikan,
lokasi pekerjaan, pendidikan ayah, pengaksesan
media, dan sumber pendidikan keuangan. Laily
(2013:
1-17)
berpendapat
bahwa
literasi
Eka Widyayu Wardani, Susilaningsih, Khresna Bayu Sangka. Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Literasi Keuangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Desember 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3 , hlm. 80-93
keuangan dipengaruhi oleh faktor gender, usia,
memengaruhi
kemampuan akademis, dan pengalaman kerja.
Variabel pembentuk faktor individu/personal
Sementara Widayati (2014: 1-13) menyebutkan
meliputi sikap dan keyakinan tentang uang,
bahwa faktor-faktor yang memengaruhi literasi
tingkat kepercayaan diri, tingkat ketertarikan dan
keuangan, yaitu status sosial ekonomi orang tua,
keterlibatan, dan pengaksesan media informasi.
pendidikan pengelolaan keuangan keluarga, dan
Faktor sosial ekonomi keluarga merupakan
pembelajaran di perguruan tinggi. Menurut
keadaan sosial dan ekonomi yang dimiliki
Ariani dan Susanti (2015: 1-11), yaitu IPK, jenis
keluarga yang dapat memengaruhi literasi
kelamin, tempat tinggal, penggunaan ATM, dan
keuangan seseorang. Variabel pembentuk faktor
pengalaman
literasi
sosial ekonomi keluarga meliputi status sosial
keuangan menurut Margaretha dan Pambudhi
ekonomi orang tua, tingkat pendidikan orang
(2015: 76-85), yaitu jenis kelamin, usia, IPK,
tua,
dan pendapatan orang tua. Sementara faktor-
pendidikan pengelolaan keuangan keluarga.
bekerja.
Faktor-faktor
faktor yang memengaruhi literasi keuangan
tingkat
literasi
keuangan
pendapatan
mereka.
orang
tua,
dan
Berdasarkan kajian teori ada beberapa
menurut Homan (2015: 106-111), yaitu jenis
faktor
kelamin,
keuangan mahasiswa Program Studi Pendidikan
status
tempat
tinggal,
tingkat
Berdasarkan beberapa pendapat di atas
dikatakan
bahwa
diduga
memengaruhi
literasi
Akuntansi. Faktor demografi yang digunakan
pendidikan dan tingkat pendapatan.
dapat
yang
literasi
keuangan
meliputi usia, jenis kelamin, tempat tinggal,
lama
studi,
IPK/kemampuan
dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu faktor
pengalaman
demografi, faktor individu/personal, dan faktor
keuangan, pembelajaran di perguruan tinggi,
keluarga.
merupakan
uang saku, dan penggunaan ATM. Faktor
gambaran mengenai latar belakang seseorang
individu/personal yang digunakan meliputi sikap
sehingga dapat memengaruhi literasi keuangan
dan
mereka (Mandell, 2008). Faktor demografi
kepercayaan
meliputi usia, jenis kelamin, status imigrasi,
keterlibatan, dan pengaksesan media informasi.
tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tempat
Faktor sosial ekonomi keluarga yang digunakan
tinggal, regional, asal program studi/jurusan/
meliputi sosial ekonomi orang tua, tingkat
fakultas, stambuk/tahun masuk di perguruan
pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, dan
tinggi, IPK/kemampuan akademik, lama studi,
pendidikan pengelolaan keuangan keluarga.
pengalaman bekerja, jenis pekerjaan, lokasi
Faktor-faktor tersebut harus lebih diperhatikan
pekerjaan,
dan
Faktor
sumber
demografi
pendidikan
keuangan,
pembelajaran di perguruan tinggi, uang saku,
penggunaan
ATM,
dan
asuransi.
keyakinan
memengaruhi
yang
dapat
tingkat
ketertarikan
literasi
dan
keuangan
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah
Faktor
diri
individu
uang,
tingkat
agar
pendidikan
mahasiswa dapat ditingkatkan.
untuk
setiap
diri,
sumber
tentang
dioptimalkan
individu/personal adalah faktor yang berasal dari
pribadi
bekerja,
akademis,
mengetahui
literasi
faktor-faktor
keuangan
yang
mahasiswa
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas
diperhatikan demi keberhasilan suatu penelitian
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
serta
Sebelas Maret.
dibutuhkan guna mencapai tujuan penelitian.
untuk
memperoleh
informasi
yang
Teknik pengumpulan data yang digunakan
METODE
Penelitian
dalam penelitan ini terdiri dari teknik angket,
ini
merupakan
penelitian
tes, dan dokumentasi.
deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan
Validasi instrumen penelitian terdiri dari
di Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas
uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
digunakan untuk mengukur kevalidan suatu
Sebelas
aktif
instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid
angkatan 2014-2015 sejumlah 108 mahasiswa
apabila dapat mengukur pernyataan dari suatu
menjadi subjek dalam penelitian ini. Penelitian
data
ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juli 2017
Sugiyono (2013: 173), “Valid berarti instrumen
meliputi
penelitian,
tersebut tepat digunakan untuk mengukur apa
pelaksanaan penelitian, penyusunan laporan/
yang seharusnya diukur”. Untuk mengetahui
skripsi, dan pelaksanaan ujian skripsi.
validitas suatu instrumen dapat menggunakan
Maret.
Seluruh
kegiatan
Variabel
mahasiswa
persiapan
yang
digunakan
dalam
rumus
yang
diteliti
kolerasi
secara
Product
tepat.
Menurut
Moment.
Suatu
penelitian ini terdiri dari variabel terikat
instrumen dikatakan reliabel apabila dapat
(dependent
dilambangkan
memberikan hasil relatif sama pada saat
dengan (Y), yaitu literasi keuangan dan variabel
dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang
bebas (independent variabel) yang dilambangkan
berlainan dan dalam waktu yang berlainan.
dengan (X) yang meliputi usia (X1), jenis
Menurut Sugiyono (2013: 364), reliabilitas
kelamin (X2), tempat tinggal (X3), lama studi
berkenaan
(X4),
(X5),
stabilitas data atau temuan. Untuk mengetahui
pengalaman bekerja (X6), sumber pendidikan
reliabilitas suatu instrumen dapat digunakan
keuangan (X7), pembelajaran di perguruan tinggi
rumus A lpha Cronbach.
yang
variabel)
IPK/kemampuan
akademik
dengan
derajat
konstitensi
dan
(X8), uang saku (X9), penggunaan ATM (X10),
Teknik analisis data merupakan cara
sikap dan keyakinan tentang uang (X11), tingkat
yang digunakan untuk melakukan analisis
kepercayaan diri (X12), tingkat ketertarikan dan
terhadap data-data yang telah terkumpul. Teknik
keterlibatan (X13), pengaksesan media informasi
analisis data yang digunakan dalam penelitian
(X14), status sosial ekonomi orang tua (X15),
ini adalah metode analisis faktor. Menurut
tingkat pendidikan orang tua (X16), tingkat
Siswandari
pendapatan orang tua (X17), dan pendidikan
merupakan salah satu teknik pengelompokkan
pengelolaan keuangan keluarga (X18).
(grouping technique) di mana sekelompok besar
Teknik pengumpulan data merupakan
faktor
yang
paling
penting
yang
harus
(2009:
153),
“Analisis
faktor
variabel akan dikurangi dengan menggunakan
teknik tersebut atau dengan kata lain sejumlah
Eka Widyayu Wardani, Susilaningsih, Khresna Bayu Sangka. Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Literasi Keuangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Desember 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3 , hlm. 80-93
besar
variabel
dalam
untuk memutuskan kelayakan suatu analisis
sejumlah faktor yang tentu saja lebih kecil”.
yang menggunakan analisis faktor. Analisis
Penelitian ini menggunakan Exploratory Factor
faktor layak untuk dilakukan apabila nilai KMO
Analysis (EFA) merupakan teknik statistik yang
>0,50 akan tetapi apabila nilai KMO yang
dimaksudkan untuk mengeksplorasi faktor yang
diperoleh 0,50 maka dengan hasil tersebut berarti
yang saling terkait dan sangat luas dikarenakan
analisis faktor dapat dilanjutkan. (3) Uji MSA/
penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-
Measure of Sampling Adequecy, MSA adalah
faktor yang memengaruhi literasi keuangan
ukuran kecukupan sampling. Besarnya MSA
mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi
dapat dilihat pada A nti-image Matrices pada
Fakultas
lampiran. Hasil uji MSA/Measure of Sampling
luas.
dikelompokkan
Teknik
Keguruan
ini
dan
ke
bertujuan
Ilmu
Pendidikan
Adequecy yang nilainya kurang dari 0,50
Universitas Sebelas Maret.
menunjukkan bahwa analisis faktor tidak dapat
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dilanjutkan, hal tersebut sesuai dengan pendapat
Langkah awal yang harus dilakukan
Ghozali yang menyatakan bahwa “Nilai MSA
sebelum analisis faktor adalah menentukan
bervariasi antara 0–1, jika nilai MSA 0,50 sehingga
maka dilakukan
semua
Untuk
mengetahui
variabel
pengujian prasyarat
yang
meliputi (1) Uji Bartlett’s Test of Sphericity
analisis
variabel
faktor
yang
tidak
dapat
digunakan
dapat
dilanjutkan untuk dikaji lebih dalam.
digunakan untuk menguji apakah matrik korelasi
Penentuan jumlah faktor dapat dilakukan
merupakan matrik identitas atau bukan. Hasil uji
dengan menggunakan proses ekstraksi faktor.
KMO
Proses ekstraksi faktor ini dimaksudkan untuk
and
menunjukkan
Bartlett’s
Test
koefisien
of
Bartlett’s
Sphericity
Test
of
mengelompokkan
sejumlah
Sphericity adalah 798,672 dengan derajat
mengeluarkan
variabel-variabel
kebebasan 847 pada taraf signifikasi 0,000, hal
mempunyai
ini
Banyaknya
berarti
0,000
lebih
kecil
dari
0,05
eigenvalue
faktor
yang
faktor
kurang
dengan
uang
dari
terbentuk
0.
dapat
(0,000