Analisis Pragmatik Terhadap Cerita Novel “Dear Yurichika” Karya Akiko Terenin

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan suatu hasil karya manusia baik lisan maupun nonlisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki nilai estetik (keindahan bahasa) yang dominan.Karya sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona denganalat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan (http://pelitaku.sabda.org/pemahaman_tentang_karya_sastra).

Menurut Rokhmansyah (2014:11) karya sastra adalah karya seni yang bermedia atau berbahan utama bahasa. Hal tersebut berarti bahasa merupakan suatu unsur yang tidak dapat dikesampingkan. Tanpa ada bahasa tidak akan terjadi sebuah peristiwa sastra. Bahasa dalam karya sastra dijadikan sebagai piranti untuk merefleksikan nilai dan jati diri penulisnya sekaligus mempresentasikan identitas budaya masyarakat yang tinggal disekitarnya.Sastra dilihat dari kebudayaan yang di artikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.Adapun manfaat sastra pada dasarnya adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya.Karya sastra selalu berisi pemikiran,gagasan,kisah-kisah dan amanat yang dikomunikasikan kepada para pembaca.Untuk menangkap ini, pembaca harus bisa mengapresiasikannya.


(2)

Sastra bukan seni bahasa belaka, melainkan suatu kecakapan dalam menggunakan bahasa yang berbentuk dan bernilai sastra.Bahasa merupakan media yang sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa, sastra dapat diungkapkan dengan banyak cara. Dalam dunia kesusastraan, karya sastra dapat dibedakan dalam bentuk dan jenis yang berbeda-beda misalnya drama, puisi,roman,novel dan sebagainya.

Novel merupakan sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya dalam bentuk cerita.Novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pel

Menurut Badudu dan Zain dalam Aziez dan Abdul (2010:2) menjelaskan bahwa novel merupakan karangan dalam bentuk prosa tentang peristiwa yang menyangkut kehidupan manusia seperti yang dialami orang dalam kehidupan sehari-hari tentang suka duka, kasih dan benci, tentang watak dan jiwa para tokoh.

Novel berfungsi untuk memberikan pandangan kepada pembaca tentang apa yang terjadi dalam sosial masyarakat, kehidupan, religious dan hal yang lainnya. Novel dapat memberikan nilai moral ataupun pesan positif dalam suatu karya sastra.Tak sedikit juga novel memberikan pengaruh buruk kepada pembaca secara tidak langsung yang disebabkan oleh faktor tema ataupun pola pikir remaja itu sendiri.Novel menjadi karya sastra yang paling banyak dicari karena selain menjadi media hiburan juga terdapat nilai-nilai kebaikan.

Berdasarkan konsep novel diatas, bahwa novel dapat menggambarkan realitas kehidupan manusia yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan dapat


(3)

memberikan nilai positif dan manfaat kepada pembaca.Dalam hal ini banyak novel Jepang yang memberikan nilai pendidikan maupun moralyang baik, salah satunya adalah Novel “Dear Yurichika” karya Akiko Terenin.

Novel Dear Yurichika merupakan sebuah novel kisah nyata kehidupan dari Akiko Terenin.Novel yang diterbitkan pada tahun 2013 ini menceritakan tentang untaian hidup sipengarang.Dear Yurichika adalah novel yang berawal dari catatan yang ditulis oleh Akiko Terenin saat menjalani pengobatan kanker pada musim panas tahun 2006. Dia dinyatakan mengidap kankerbertepatan dengan saat

kehamilannya.Ibu hamil tidak boleh menerima pengobatan kanker. Kalau Akiko

memperioritaskan pengobatan kanker, Yuria harus dilahirkan lebih awal (saat ini

Yuria sudah besar dan usia janin mencapai usia yang tidak boleh diaborsi). Artinya

kemungkinan besar Yuria tidak akan lahir seperti bayi pada umumnya. Sungguh pilihan yang sulit, antara merelakan nyawa sendiri atau kehilangan bayi. Lalu

Akiko memutuskan akan memberikan bayi yang sehat untuk Leony suaminya.

Akhirnya, pada bulan ke-6 setelah dinyatakan sakit, Yuria, permata hati yang diharapkannya hadir ke dunia. Dengan harapan dan keinginan untuk terus

mendampingi anaknya, Akiko menuliskan pesan-pesan untuk putri mungilnya

yang manis. Semua yang ingin dikatakannya dituangkan dalam bentuk catatan dalam novel ini.

Berdasarkan cuplikan cerita diatas, novel “Dear Yurichika”

menyampaikan tentang nilai kerelaan berkorban dan kesabaran dalam menjalani pengobatan kanker yang bertepatan pada saat kehamilannya.Novel ini lebih menitikberatkan tentang masalah yang dihadapi oleh Akiko Terenin dalam menjalani pengobatan kanker.Nilai-nilai kerelaan berkorban dan kesabaran yang


(4)

terdapat dalam novel “Dear Yurichika” ini sesuai dengan nilai-nilai moral yang dipedomani oleh masyarakat Jepang yang dikenal dengan istilah Bushido.Nilai Bushido merupakan ajaran moral yang sudah berakar, mempengaruhi pola pikir dan pandangan hidup masyarakat Jepang dalam perjuangan hidupnya sampai sekarang.Bushido berasal dari kata "bu" artinya beladiri, "shi" artinya Samurai (orang) dan "do" artinya jalan.Secara sederhana bushido berarti jalan terhormat yang harus ditempuh seorang Samurai dalam pengabdiannya. Dalam etika

Bushido terkandung ajaran-ajaran moral yang tinggi terkait dengan tanggung

jawab, kesetiaan, sopan santun, tata krama, disiplin, keberanian, kerelaan berkorban, pengabdian, kerja keras, kebersihan, hemat, kesabaran, ketajaman berpikir, kesederhanaan, kesehatan jasmani dan rohani, kejujuran, pengendalian diri.

(http://ejournal.undip.ac.id/index.php/izumi/article/download/6232/5266)

Setelah penulis membaca, novel ini sangat bermanfaat bagi pembaca khususnya penulis dalam memahami dan memaknai nilai kerelaan berkorban dan

kesabaran yang diungkapkan oleh Akiko Terenindalamnovel “Dear Yurichika”.

Pengungkapan tentang kerelaan berkorban dan kesabaran yang merupakan nilai moral bushido inilah yang melatarbelakangi penulis untuk membahas cerita novel ini dalam bentuk skripsi. Sehingga akhirnya penulis memilih judul dalam skripsi ini yaitu “Analisis Pragmatik dalam Cerita Novel “Dear Yurichika” karya Akiko Terenin.”


(5)

1.2 Rumusan Masalah

Novel “Dear Yurichika” merupakan sebuah novel kisah nyata kehidupan dari Akiko Terenin.Novel ini menceritakan bagaimanasikap seseorang yang

mengidap penyakit kanker dalam menghadapi hidupnya.Novel “Dear Yurichika”

menceritakan bagaimana kerelaan berkorban dan kesabaran dari seorang Ibu yang bernama Akiko yang mengidap penyakit kanker bertepatan pada saat kehamilannya.Novel ini memberikan nilai pendidikan yang bermanfaat untuk para pembaca, terutama nilai-nilai moral bushido seperti kerelaan berkorban dan kesabaran yang diungkapkan oleh pengarangnya.Kerelaan berkorban dan kesabaran tersebut merupakan nilai dalam ajaran bushido, bisa dikatakan sebagai suatu nilai pragmatik.Dikatakan nilai pragmatik, karena nilai-nilai kerelaan berkorban dan kesabaran tersebut sangat bermanfaat bagi penulis khususnya dalam memahamikerelaan berkorban dan kesabaran masyarakat Jepang.Sehingga untuk mengkajinya penulis menggunakan pendekatan pragmatik. Dalam bentuk pertanyaan masalah tersebut sebagai berikut:

1. Nilai-nilai Pragmatik apa saja yang terdapat dalam novel “Dear

Yurichika”?

2. Bagaimana nilai kerelaan berkorban dan kesabaran diungkapkan oleh pengarang dalam cerita novel “Dear Yurichika” melalui tokoh Akiko Terenin?


(6)

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dari semua permasalahan yang ada, perlu adanya ruang lingkup dalam membatasi masalah.Hal ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan penulis tidak menjadi luas dan tetap terfokus pada masalah yang diteliti.

Penulis menggunakan novel "Dear Yurichika" karya Akiko Terenin dalam versi terjemahan bahasa Indonesia yang terdiri dari 157 halaman yang diterbitkan pada tahun 2013 oleh PT Elex Media Komputindo.

Skripsi ini memfokuskan pembahasannya mengenai nilai pragmatik yang ada di dalam novel "Dear Yurichika" karya Akiko Terenin dengan cara mengambil 6 cuplikan kalimat yang mengandung nilai-nilai pragmatik yang berhubungan

dengan nilai moral Bushido terutama kerelan berkorban dan kesabaran,

sedangkan nilai moral bushido yang lain seperti tanggung jawab, kesetiaan, sopan santun, tata karma, disiplin, pengabdian, kerja keras, kebersihan, hemat, keberanian, ketajaman berfikir, kesederhanaan, kesehatan jasmani dan rohani, kejujuran, pengendalian diri tidak dibahas karena di dalam novel ini tidak terdapat nilai-nilai tersebut, sehingga penulis memfokuskan pembahasannya pada bagaimana pengungkapan kerelaan berkorban dan kesabaran dalam novel “Dear Yurichika”.

Dalam pembahasan masalah pada skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan pragmatik dan pendekatan semiotik serta konsep moral bushido.Agar pembahasan dalam skripsi ini memiliki akurasi dan data yang jelas, maka dalam Bab II penulis akan menjelaskan jugamengenai defenisi novel, resensi novel

“Dear Yurichika”, studi pragmatik dan semiotik sastra, moral bushido serta


(7)

1.4Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka

Waluyo (2002:68) berpendapat bahwa karya sastra hadir sebagai wujud nyata imajinatif kreatif seorang sastrawan dengan proses yang berbeda antara pengarang yang satu dengan pengarang yang lain, terutama dalam penciptaan cerita fiksi. Proses tersebut bersifat individualis artinya cara yang digunakan oleh tiap-tiap pengarang dapat berbeda. Perbedaan itu meliputi beberapa hal diantaranya metode, munculnya proses kreatif dan mengekspresikannya apa yang ada dalam diri pengarang hingga bahasa penyampain yang digunakan.

Sastra sebagai hasil pekerjaan seni kreasi manusia tidak akan pernah lepas dari bahasa yang merupakan media utama dalam karya sastra. Sastra dan manusia erat kaitannya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering bermula dari persoalan dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, kemudian dengan adanya imajinasi yang tinggi dari seorang pengarang tinggal menuangkan masalah-masalah yang ada disekitarnya menjadi sebuah karya sastra.Dalam karya sastra ada yang bersifat fiksi dan non fiksi misalnya puisi, roman, drama, novel dan lain sebagainya.

Menurut Suharianto (1982:27) mengemukakan bahwa novelmerupakan karya sastra yang berbentuk prosa.Salah satu cirinya adalah adanya kesatuan makna dalam wujud paragraf-paragraf yang membentuk kesatuan yang disebut cerita. Novel menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita, dimana kejadian-kejadian itu menimbulkan pergolakan batin yang mengubah

perjalanan nasib tokohnya. Seperti disaat kita membaca novel “Dear


(8)

Menurut Abrams dalam Siswanto (2008:79) terdapat empat kajian sastra yaitu:

1. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan kajian terhadap hubungan karya sastra dengan kenyataan diluar karya sastra disebut pendekatan mimetik. 2. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada peranan pembaca dalam

menerima, memahami, dan menghayati karya sastra disebut pendekatan pragmatik.

3. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada karya sastra disebut pendekatan objektif.

4. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya pada ekspresi perasaan atau tempramen penulis disebut pendekatan ekspresif.

Berdasarkan kajian yang diutarakan oleh Abrams dalam Siswanto ada 4 pendekatan.Jadi penulis menggunakan kajian nomor 2 yaitu pendekatan pragmatik untuk menganalisis novel “Dear Yurichika”.

1.4.2 Kerangka Teori

Dalam meneliti suatu karya sastra dibutuhkan suatu pendekatan yang berfungsi sebagai acuan penulis dalam menganalis karya tersebut.Dalam penulisan skripsi ini, penulisakan menggunakan pendekatan pragmatik sastra dan pendekatan semiotik, konsep moral dan nilai moral bushido.Pendekatan pragmatik sastra yang digunakan penulis sebagai landasan teori dalam menganalisis novel

"Dear Yurichika" adalah pendekatan pragmatik yang dikemukakan oleh

Pradopo.Menurut Pradopo dalam Wiyatmi (2006: 85), pendekatan pragmatik adalah pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana menyampaikan


(9)

tujuan tertentu kepada pembaca. Dalam hal ini tujuan tersebut dapat berupa tujuan pendidikan, moral, agama, maupun tujuan lain.

Pendekatan pragmatik mengkaji dan memahami karya sastra berdasarkan fungsinya untuk meberikan pendidikan (ajaran) moral, agama maupun fungsi sosial lainnya. Semakin banyak nilai pendidikan moral dan agama yang terdapat dalam karya sastra dan berguna bagi pembacanya, maka akan semakin tinggi nilai dari karya tersebut. Penggunaan teori pragmatik dalam penganalisisan karya sastra dapat membantu menentukan apa saja fungsi karya sastra dalam kehidupan masyarakat, bagaimana penyebaran dan perluasan karya sastra tersebut, serta manfaat yang dihasilkan oleh karya sastra dalam tatanan kehidupan masyrakat.

Moral adalah suatu kebaikan yang disesuaikan dengan ukuran-ukuran tindakan yang diterima oleh umum, meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu. Menurut Suseno (1987:19 ) kata moral selalu mengacu pada baik dan buruknya perbuatan manusia sebagai manusia. Moral adalah Suatu pengukur apa yang baik dan apa yang buruk dalam kehidupan suatu masyarakat.

Moral dalam sastra merupakan suatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam karya sastra, makna yang disarankan lewat sastra.Melalui cerita, sikap dan tingkah laku tokoh -tokoh, pembaca dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral yang disampaikan.Moral dalam cerita menurut Kenny dalam Nurgiyantoro(1995:322) sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil (ditafsirkan) lewat cerita yang bersangkutan dengan pembaca yang sengaja diberikan pengarang tentang berbagai hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan seperti sikap, tingkah laku dan sopan


(10)

santun dalam pergaulan.

Dalam hal ini, penulis menggunakan nilai moral Bushido. Moral yang terkandung dalam moral Bushido menurut Agustian (2010: 40)meliputi integritas, keberanian, kemurahan hati, mencintai sesama dan kasih sayang, penghormatan, kejujuran, tulus dan ikhlas, menjaga kehormatan (nama baik) dan kesetiaan. Hal

ini juga yang didukung oleh Benedict yang berpendapat bahwa Bushido adalah

perpaduan antara keadilan, keberanian, kesabaran, kebaikan hati, kehormatan, kesopanan, kesetiaan dan pengendalian diri .

(http//:ejournal.undip.ac.id/index.php/izumi/article/download/6232/5266)

Untuk mengetahui nilai pragmatik yang ada dalam isi cuplikan novel, maka penulis menggunakan pendekatan semiotik.Semiotik adalah ilmu atau tanda metode analisis untuk mengkaji tanda (Hoed dalam Nurgiyantoro 1995:40).Semiotik mempelajari sitem-sistem, aturan-aturan yang mungkin tanda-tanda tersebut mempunyai arti.Dengan pendekatan ini penulis dapat menafsirkan segala tanda yang merujuk adanya nilai-nilai kerelaan berkorban dan kesabaranyang terdapat dalam novel"Dear Yurichika" yang diprediksikan dapat menjadi cerminan yang baik bagi pembaca.

1.5Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan penelitian

Berdasarkan masalah yang dikemukakan diatas, maka penulis merangkum tujuan dari penelitian sebagai berikut :


(11)

"Dear Yurichika" karya Akiko Terenin.

2. Untuk mengetahui nilai-nilaikerelaan berkorban dan kesabaran yang diungkapkan oleh Akiko Terenindalam cerita novel "Dear Yurichika" yang dapat dijadikan cerminan yang baik bagi pembaca.

1.5.2 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang nilai-nilai

pragmatik yang terdapat dalam novel "Dear Yurichika" yang dapat berguna bagi pembaca.

2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam hal menyikapi dan

menetukan pilihan hidup, serta bertindak yang benar jika keadaan yang dialami oleh tokoh utama dalam novel ini dialami juga oleh pembaca.

1.6Metode Penelitian

Dalam menulis sebuah karya ilmiah dibutuhkan sebuah metode penelitian sebagai alat untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Metode adalah langkah atau cara yang tersusun untuk melakukan sesuatu. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif.

Menurut Ratna (2004:53)metode deskriptif merupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan dengan maksud untuk menemukan unsur-unsurnya, kemudian dianalisis bahkan juga diperbandingkan.


(12)

Penulis juga menggunakan metode studi kepustakaan.Dalam mengumpulkan data-data yang berguna untuk mendukung teori, penulis mengambil dari kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian. Sumber-sumber kepustakaan tersebut dapat berSumber-sumber dari buku-buku, hasil-hasil penelitian (skripsi) , internet dan sumber-sumber lainnya yang dibutuhkan.

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengumpulkan data dan referensi atau buku-buku yang berhubungan dengan ////objek penelitian.

2. Membaca novel Dear Yurichika yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia////yang ditulis oleh Akiko Terenin.

3. Mencari, mengumpulkan, menganalisis, dan mendeskripsikan nilai-nilai

yang/terdapat dalam novel “Dear Yurichika yang dianggap memberikan

cerminan yang bagus ////bagi pembaca.


(1)

1.4Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka

Waluyo (2002:68) berpendapat bahwa karya sastra hadir sebagai wujud nyata imajinatif kreatif seorang sastrawan dengan proses yang berbeda antara pengarang yang satu dengan pengarang yang lain, terutama dalam penciptaan cerita fiksi. Proses tersebut bersifat individualis artinya cara yang digunakan oleh tiap-tiap pengarang dapat berbeda. Perbedaan itu meliputi beberapa hal diantaranya metode, munculnya proses kreatif dan mengekspresikannya apa yang ada dalam diri pengarang hingga bahasa penyampain yang digunakan.

Sastra sebagai hasil pekerjaan seni kreasi manusia tidak akan pernah lepas dari bahasa yang merupakan media utama dalam karya sastra. Sastra dan manusia erat kaitannya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering bermula dari persoalan dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, kemudian dengan adanya imajinasi yang tinggi dari seorang pengarang tinggal menuangkan masalah-masalah yang ada disekitarnya menjadi sebuah karya sastra.Dalam karya sastra ada yang bersifat fiksi dan non fiksi misalnya puisi, roman, drama, novel dan lain sebagainya.

Menurut Suharianto (1982:27) mengemukakan bahwa novelmerupakan karya sastra yang berbentuk prosa.Salah satu cirinya adalah adanya kesatuan makna dalam wujud paragraf-paragraf yang membentuk kesatuan yang disebut cerita. Novel menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita, dimana kejadian-kejadian itu menimbulkan pergolakan batin yang mengubah

perjalanan nasib tokohnya. Seperti disaat kita membaca novel “Dear


(2)

Menurut Abrams dalam Siswanto (2008:79) terdapat empat kajian sastra yaitu:

1. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan kajian terhadap hubungan karya sastra dengan kenyataan diluar karya sastra disebut pendekatan mimetik. 2. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada peranan pembaca dalam

menerima, memahami, dan menghayati karya sastra disebut pendekatan pragmatik.

3. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada karya sastra disebut pendekatan objektif.

4. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya pada ekspresi perasaan atau tempramen penulis disebut pendekatan ekspresif.

Berdasarkan kajian yang diutarakan oleh Abrams dalam Siswanto ada 4 pendekatan.Jadi penulis menggunakan kajian nomor 2 yaitu pendekatan pragmatik untuk menganalisis novel “Dear Yurichika”.

1.4.2 Kerangka Teori

Dalam meneliti suatu karya sastra dibutuhkan suatu pendekatan yang berfungsi sebagai acuan penulis dalam menganalis karya tersebut.Dalam penulisan skripsi ini, penulisakan menggunakan pendekatan pragmatik sastra dan pendekatan semiotik, konsep moral dan nilai moral bushido.Pendekatan pragmatik sastra yang digunakan penulis sebagai landasan teori dalam menganalisis novel

"Dear Yurichika" adalah pendekatan pragmatik yang dikemukakan oleh

Pradopo.Menurut Pradopo dalam Wiyatmi (2006: 85), pendekatan pragmatik adalah pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana menyampaikan


(3)

tujuan tertentu kepada pembaca. Dalam hal ini tujuan tersebut dapat berupa tujuan pendidikan, moral, agama, maupun tujuan lain.

Pendekatan pragmatik mengkaji dan memahami karya sastra berdasarkan fungsinya untuk meberikan pendidikan (ajaran) moral, agama maupun fungsi sosial lainnya. Semakin banyak nilai pendidikan moral dan agama yang terdapat dalam karya sastra dan berguna bagi pembacanya, maka akan semakin tinggi nilai dari karya tersebut. Penggunaan teori pragmatik dalam penganalisisan karya sastra dapat membantu menentukan apa saja fungsi karya sastra dalam kehidupan masyarakat, bagaimana penyebaran dan perluasan karya sastra tersebut, serta manfaat yang dihasilkan oleh karya sastra dalam tatanan kehidupan masyrakat.

Moral adalah suatu kebaikan yang disesuaikan dengan ukuran-ukuran tindakan yang diterima oleh umum, meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu. Menurut Suseno (1987:19 ) kata moral selalu mengacu pada baik dan buruknya perbuatan manusia sebagai manusia. Moral adalah Suatu pengukur apa yang baik dan apa yang buruk dalam kehidupan suatu masyarakat.

Moral dalam sastra merupakan suatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam karya sastra, makna yang disarankan lewat sastra.Melalui cerita, sikap dan tingkah laku tokoh -tokoh, pembaca dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral yang disampaikan.Moral dalam cerita menurut Kenny dalam Nurgiyantoro(1995:322) sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil (ditafsirkan) lewat cerita yang bersangkutan dengan pembaca yang sengaja diberikan pengarang tentang berbagai hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan seperti sikap, tingkah laku dan sopan


(4)

santun dalam pergaulan.

Dalam hal ini, penulis menggunakan nilai moral Bushido. Moral yang terkandung dalam moral Bushido menurut Agustian (2010: 40)meliputi integritas, keberanian, kemurahan hati, mencintai sesama dan kasih sayang, penghormatan, kejujuran, tulus dan ikhlas, menjaga kehormatan (nama baik) dan kesetiaan. Hal

ini juga yang didukung oleh Benedict yang berpendapat bahwa Bushido adalah

perpaduan antara keadilan, keberanian, kesabaran, kebaikan hati, kehormatan, kesopanan, kesetiaan dan pengendalian diri .

(http//:ejournal.undip.ac.id/index.php/izumi/article/download/6232/5266)

Untuk mengetahui nilai pragmatik yang ada dalam isi cuplikan novel, maka penulis menggunakan pendekatan semiotik.Semiotik adalah ilmu atau tanda metode analisis untuk mengkaji tanda (Hoed dalam Nurgiyantoro 1995:40).Semiotik mempelajari sitem-sistem, aturan-aturan yang mungkin tanda-tanda tersebut mempunyai arti.Dengan pendekatan ini penulis dapat menafsirkan segala tanda yang merujuk adanya nilai-nilai kerelaan berkorban dan kesabaranyang terdapat dalam novel"Dear Yurichika" yang diprediksikan dapat menjadi cerminan yang baik bagi pembaca.

1.5Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan penelitian

Berdasarkan masalah yang dikemukakan diatas, maka penulis merangkum tujuan dari penelitian sebagai berikut :


(5)

"Dear Yurichika" karya Akiko Terenin.

2. Untuk mengetahui nilai-nilaikerelaan berkorban dan kesabaran yang diungkapkan oleh Akiko Terenindalam cerita novel "Dear Yurichika" yang dapat dijadikan cerminan yang baik bagi pembaca.

1.5.2 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang nilai-nilai

pragmatik yang terdapat dalam novel "Dear Yurichika" yang dapat berguna bagi pembaca.

2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam hal menyikapi dan

menetukan pilihan hidup, serta bertindak yang benar jika keadaan yang dialami oleh tokoh utama dalam novel ini dialami juga oleh pembaca.

1.6Metode Penelitian

Dalam menulis sebuah karya ilmiah dibutuhkan sebuah metode penelitian sebagai alat untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Metode adalah langkah atau cara yang tersusun untuk melakukan sesuatu. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif.

Menurut Ratna (2004:53)metode deskriptif merupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan dengan maksud untuk menemukan unsur-unsurnya, kemudian dianalisis bahkan juga diperbandingkan.


(6)

Penulis juga menggunakan metode studi kepustakaan.Dalam mengumpulkan data-data yang berguna untuk mendukung teori, penulis mengambil dari kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian. Sumber-sumber kepustakaan tersebut dapat berSumber-sumber dari buku-buku, hasil-hasil penelitian (skripsi) , internet dan sumber-sumber lainnya yang dibutuhkan.

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengumpulkan data dan referensi atau buku-buku yang berhubungan dengan ////objek penelitian.

2. Membaca novel Dear Yurichika yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia////yang ditulis oleh Akiko Terenin.

3. Mencari, mengumpulkan, menganalisis, dan mendeskripsikan nilai-nilai

yang/terdapat dalam novel “Dear Yurichika yang dianggap memberikan

cerminan yang bagus ////bagi pembaca.