Formulasi dan Evaluasi Pemakaian Cangkang Kapsul Alginat untuk Pembuatan Sediaan Floating dari Dispersi Padat Aspirin

FORMULASI DAN EVALUASI PEMAKAIAN CANGKANG KAPSUL
ALGINAT UNTUK PEMBUATAN SEDIAAN FLOATING DARI DISPERSI
PADAT ASPIRIN
ABSTRAK
Latar belakang: Aspirin merupakan golongan obat anti inflamasi non steroid di
samping itu juga digunakan sebagai obat antiplatelet. Aspirin mempunyai sifat
yang sangat sukar larut dalam air dan jika diberikan secara oral dapat mengiritasi
lambung. Sehingga perlu dikembangkan sediaan dispersi padat yang dapat
bertahan di lambung seperti sediaan floating dengan menggunakan alginat sebagai
cangkang kapsul.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sediaan floating dari dispersi
padat aspirin yang dapat bertahan di lambung dengan menggunakan cangkang
kapsul alginat dan mengevaluasi pengaruh polivinilpirolidon K30 terhadap
kelarutan aspirin.
Metode: Dispersi padat dibuat dengan metode pelarutan dalam berbagai
perbandingan berat antara aspirin dan polivinilpirolidon K30, yaitu formula I
(1:1), formula II (1:2), dan formula III (1:3). Uji disolusi dilakukan dengan
menggunakan alat disolusi metode dayung dalam medium lambung buatan pH
1,2. Konsentrasi aspirin diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV pada
panjang gelombang 228,6 nm. Uji difraksi sinar X dilakukan pada sebelum dan
sesudah pembentukan dispersi padat. Uji efek iritasi lambung dilakukan terhadap

6 ekor kelinci, yang dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok I pemberian formula
III dalam kapsul gelatin, kelompok II pemberian formula III dalam kapsul alginat.
Hasil: Hasil uji disolusi sediaan dispersi padat aspirin dalam cangkang kapsul
alginat 80-120 cP menunjukkan bahwa adanya peningkatan laju disolusi. Semakin
tinggi konsentrasi PVP K30 maka semakin tinggi laju disolusinya. Hasil analisa
difraksi sinar-X menunjukkan adanya kemungkinan terjadi perubahan struktur
kristal menjadi bentuk amorf. Hasil uji efek iritasi menunjukkan bahwa kelinci
kelompok I menunjukkan iritasi secara makroskopik maupun histologi, sedangkan
kelinci kelompok II tidak menunjukkan adanya iritasi, kecuali satu kelinci yang
menunjukkan sedikit erosi pada sel epitel.
Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi PVP K30 dengan
perbandingan berat 1:3 dapat memberikan pelepasan yang optimal dari sediaan
floating dispersi padat aspirin dalam medium lambung buatan pH 1,2. Pemberian
dispersi padat aspirin dalam kapsul alginat tidak menunjukkan adanya iritasi pada
lambung kelinci.
Kata kunci : Aspirin, Dispersi Padat, Cangkang Kapsul Alginat, Floating.

vi
Universitas Sumatera Utara


FORMULATION AND EVALUATION THE USE OF ALGINATE
CAPSULE SHELL AS FLOATING DOSAGE OF ASPIRIN SOLID
DISPERSION
ABSTRACT
Background: Aspirin is the group of non steroid anti-inflamatory drug besides
that is used as antiplatelet drug. Aspirin is poorly soluble in water and can cause
the irritation in the stomach in oral route. Therefore, it is necessary to modify
solid dispersion dosage form that can remain in the stomach, as the example is
floating dosage form by using alginate as capsule shell.
Purpose: The aim of this study was to prepare floating dosage form of aspirin
solid dispersion that can remain in stomach by using alginate capsule shell and to
evaluate the effect of aspirin solubility with polyvinylpyrrolidone K30 in solid
dispersion.
Methods: Solid dispersion was prepared by solvent method in different
concentration ratio betwen aspirin and polyvinylpyrrolidone K30, i.e. formula I
(1:1), formula II (1:2), and formula III (1:3). Dissolution test was tested with
paddle method dissolution apparatus in artificial gastric fluid pH 1.2.
Concentrations of aspirin were measured using UV spectrophotometer with 228,6
nm wavelength. X-Ray Diffraction test was tested before and after the solid
dispersion was formed. The test of irritation effect was done by 6 male rabbits,

which divided into 2 groups, first group was given formula III in gelatin capsule,
second group was given formula III in alginate capsule.
Results: The dissolution test results of aspirin solid dispersion in alginate capsule
shell 80-120 cP showed that an increased of dissolution rate. The higher
concentration of PVP K30 in formulation, the higher the dissolution rate of
aspirin. The analysis of X-Ray Diffraction showed the possibility in changing the
crystal structure into amorf form. The irritation test indicated that the first group
rabbits showed irritation from macroscopic test or histologically test, while the
second group rabbits did not show any irritation, except for one rabbit showed a
slightly epithelial erosion.
Conclusion: The results of this study suggest that PVP K30 concentration in 1:3
ratio can give an optimum release to floating dosage form of aspirin solid
dispersion in artificial gastric fluid pH 1.2. Aspirin solid dispersion in alginate
capsule did not show any irritation in the stomach of rabbits.
Keywords: Aspirin, Solid dispersion, Alginate capsule shell, Floating.

vii
Universitas Sumatera Utara