Pengenaan Pajak Hotel Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Demi mewujudkan kemandirian suatu bangsa dan negara dalam pembiayaan pembangunan, pemerintah perlu melakukan usaha usaha yang cukup optimal, salah satunya adalah menggali sumber sumber dana yang berasal dari dalam negri. Pada saat ini sektor perpajakan merupakan salah satu sumber penerimaan ideal yang baik itu penerimaan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah .

Bila dilihat dari potensinya, sektor perpajakan dapat menjadi salah satu sektor yang dapat memenuhi pembiayaan bangunan yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara materil maupun spiritual. Bisa berjalan dengan baik atau tidak pemamfaatan sumber ini tak lepas dari adanya kebijakan kebijakan dari pemerintah dan peran serta masyarakat yang memiliki kepedulian akan kemandirian bangsanya .

Dengan adanya Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah maka Pemerintah Pusat memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri melalui system otonomi daerah yang berguna mengoptimalkan pemanfaatan sumber sumber yang ada di daerah serta mengetahui mutu akan sumber daya manusia yang ada di berbagai daerah wilayah di


(2)

negara ini. Ciri utama yang menunjukan suatu daerah otonom mampu berotonomi yaitu terletak pada kemampuan untuk menggali sumber sumber keuangan sendiri yang cukup memadai untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerahnya. Ketergantungan kepada bantuan Pemerintah Pusat harus seminimal mungkin, sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya pajak dan retribusi daerah harus menjadi bagian sumber keuangan terbesar ,yang didukung oleh kebijakan perimbangan keuangan pusat dan daerah. Sumber pendapatan yang dimaksud terdiri atas : Pendapatan Asli Daerah (PAD) dana perimbangan , pinjaman daerah, lain lain pendapatan daerah yang sah.

Selain itu pemerintah juga mengeluarkan Undang Undang Nomor 28 tahun 2009 mengenai pembagian atas pajak daerah. Pada undang - undang ini dapat kita pajak yang menjadi Pajak Daerah Provinsi dan Pajak Daerah Kabupaten /Kota .

Adapun pembagiannya sebagai berikut :

1. Pajak Daerah Provinsi terdiri dari : Pajak Kendraan Bermotor (PKB) dan Kendraan di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendraan Bermotor , Bea Balik Nama Kendraan Bermotor dan Kendraan di Atas Air , Pajak Air Permukaan , Pajak Rokok.

2. Pajak Daerah Kabupaten / Kota terdiri dari : Pajak Hotel, Pajak Restoran , Pajak Hiburan , Pajak Reklame , Pajak Penerangan Jalan , Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan , Pajak Air Tanah , BPHTB , Pajak Bagian Sektor Pedesaan dan Perkotan , dan Pajak Parkir.


(3)

3. Sesuai dengan undang undang tersebut maka daerah yang menjadi daerah otonom harus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan penerimaan pajak daerahnya. Upaya dan kebijakan didukung oleh peran serta dari semua pihak sangat penting dilakukan . Salah satunya adalah lembaga pemerintah yang berperan aktif dalam mengelola PAD seperti Dinas Pendapatan Daerah. Selain itu lembaga yang memberikan andil yang cukup besar adalah lembaga pendidikan , dimana lembaga ini dapat membentuk dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas melalui teori teori keahlian yang diterima di bangku kuliah.

Dengan terbentuknya Sumber Daya Manusia yang berkualitas , maka tenaga tenaga ahlipun khususnya di bidang perpajakan. Terpenuhinya tenaga tenaga ahli yang profesional di bidang perpajakan dapat memeberikan kemudahan dalam pengelolaan penerimaan dari sektor pajak.

Oleh karena itu, Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan sebagai salah satu pendidikan yang menekankan pada pendidikan profesionalisme untuk membentuk tenaga tenaga ahli tingkat madya yang kompeten dalam menangani perkerjaan ,melaksanakan kegiatan yang disebut dengan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) dalam pembentukan SDM yang berkualitas. Sebagai mahasiswa yang peduli mengenai perpajakan dan penerimaan daerah yang lainnya sehubungan dengan peningkatan kesejahteraan rakyat, maka mealui kegiatan PKLM ini penulis mencoba mengangkat topik mengenai Pajak Hotel , tentunya berusaha dengan semaksimal mungkin dalam menggali kemampuan yang diperoleh dan dimiliki dalam membahas mengenai Pajak Hotel khususnya judul


(4)

penulis bawakan yaitu : “ Pengenaan Pajak Hotel Pada Dinas Pendapatan Daerah

(DISPENDA) Kabupaten Tapanuli Tengah “.

Dengan harapan kegiatan ini nantinya mampu memberikan sumbangsih dalam dunia perpajakan dan pengetahuan yang mendalam khususnya pada Pajak Hotel.

B. Tujuan dan Manfaat Pendidikan

Pengalaman praktis di lapangan secara langsung berhubungan dengan teori teori yang di terima di bangku perkuliahan dan merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU dapat mahasiswa peroleh dengan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri , yang mana kegiatan ini juga memberikan tujuan dan manfaat yang sangat baik bagi mahasiswa.

1. Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah :

1.1 Untuk mengetahui dasar pengenaan pajak hotel yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengah.

1.2 Untuk mengetahui masalah masalah dan kendala yang berkaitan dengan dasar pengenaan pajak hotel.

1.3 Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerimaan pajak hotel pada 3 tahun terakhir (2010-2012) yang telah dicapai oleh Dispenda Kabupaten Tapanuli Tengah.

2. Manfaat dari Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah :


(5)

a. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang diperoleh di perkuliahan ke dalam permasalahan yang dihadapi dalam PKLM dan ikut bergabung langsung sekaligus berperan serta kedalam lingkungan kerja.

b. Mendorong mahasiswa untuk belajar menjadi tenaga ahli yang siap berkerja.

c. Menciptakan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab profesionalisme yang nantinya hal hal ini di butuhkan dalam dunia kerja sebenarnya. d. Mempelajari dan membentuk kerja sama tim yang baik.

2.2 Bagi DISPENDA Kabupaten Tapanuli Tengah tempat pelaksanaan PKLM

a. Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara Dispenda Kabupaten Tapanuli Tengah dengan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU

b. Meningkatkan kerja sama antara lembaga pendidikan dalam peningkatan sumber daya manusia.

c. Mendorong munculnya ide ide dan pemikiran baru.

d. Agar dapat membantu Dispenda dalam Mensosialisasikan Pajak Hotel kepada masyarakat.

2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU

a. Meningkatkan hubungan kerjasama Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU dengan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah.


(6)

b. Membuka interaksi antara Dosen dengan Instansi Pemerintah.

c. Guna meningkatkan profesionalisme, memperluas serta memantapkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan ilmu khususnya dibidang perpajakan.

d. Mendapatkan masukan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang berlaku di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU.

C. Uraian Teoritis

1. Pengertian Pajak

Beberapa defenisi pajak menurut beberapan ahli yaitu :

1.1 Prof.Dr.Rochmat Soemitro, SH

Dalam bukunya Dasar Dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan, mendefenisikan “pajak sebagai iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa jasa timbal yang langsung dapat dirasakan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umu” (Mardiasmo, 2009:1)

1.2 Mr.Dr.N.J Fieldman

Dalam bukunya yang berjudul “ De Averheidsmiddelen Van Indonesian Leiden (1994) ” memberikan batasan bahwa “ pajak adalah yang dipaksakan sepihak dan terutang kepada penguasa ( menurut norma norma yang ditetapkannya secara umu ), tanpa adanya kontrak-prestasi,


(7)

dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran –pengeluaran umum”.

2. Fungsi Pajak

2.1 Fungsi Anggaran ( Budgetair )

Sebagai sumber pendapatan daerah, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran daerah, tugas menjalankan pengeluaran daerah, untuk menjalankan tugas rutin daerah dan melaksanakan pembangunan diperoleh dari penerimaan pajak.

2.2 Fungsi Mengatur ( Regulerend )

Pemerintah daerah bias mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan pajak. Dengan fungsi mengatur pajak bias digunakan sebagai alat mencapai tujuan.

3. Defenisi Pajak Derah menurut : Pasal 1 Angka 10 UU Nomor 28 Tahun 2009 Pajak Daerah, adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

4. Defenisi Pajak Hotel : Pajak Hotel, adalah Pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan hotel.

5. Defenisi Hotel : Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan/ peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel,losmen, gubug pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah


(8)

penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh)

D. Ruang Lingkup

Disini penulis akan melakukan PKLM mengenai pajak hotel yang juga memegang peranan penting dalam pendanaan pembangunan daerah . Penulis membatasi ruang lingkup praktik yang akan dilakukan mengenai pajak hotel pada Dispenda Kabupaten Tapanuli Tengah. Adapun ruang lingkup PKLM ini adalah : 1. Dasar pengenaan Pajak Hotel

2. Penentuan Objek dan Subjek Pajak Hotel 3. Cara penghitungan Pajak Hotel

4. Masalah masalah yang dihadapi serta upaya yang dilakukan Dispenda dengan pengenaan pajak hotel.

5. Tingkat keberhasilan pemungutan pajak hotel

Kegiatan utama yang dilakukan penulis dalam PKLM adalah mencari data dan informasi yang berasal dari Dispenda Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai bahan referensi untuk mengetahui dan mendalami cara kerja Dispenda tersebut.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Untuk mendukung pembuatan laporan ini dengan baik dan diperolehnya data dan informasi serta keterangan yang diperlukan sehubungan dengan dasar pengenaan pajak hotel di Dispenda Kabupaten Tapanuli Tengah , maka dalam PKLM penulis menerapkan beberapa metode . Adapun metode yang dilakukan antara lain sebagai berikut :


(9)

1. Tahap Persiapan

Tahap pertama adalah pengajuan judul epada ketua program studi, kemudian oleh ketua program studi, akan menentukan judul mana yang akan disetujui. Setela kita mendapatkan judul yang ditentukan , kemudian kita masuk kedalam tahap pembuatan proposal,setelah proposal selesai kita akan mengajukan proposal tersebut kepada departemen studi untuk pelaksanaan seminar proposal. Dalam seminar proposal oleh dosen penguji akan dilakukan perbaikan pada proposal tersebut. Setelah adanya perbaikan proposal maka pihak departemen akan menentukan dosen pembimbing sebagai pembimbing kita dalam berkonsultasi pembuatan proposal. Jika sudah dilakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen pembimbing, maka pihak departemen akan memberikan surat izin PKLM.

2. Studi Literatur

Penulis melakukan studi literatur ke berbagai sumber bacaan yang berkaitan dengan judul dan proposal tersebut yang merupakan dasar teori yang mendukung pembuatan laporan seperti : buku buku , majalah , koran , undang undang maupun literatur yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan PKLM.

3. Observasi Lapangan

Melakukan pengamatan secara langsung di Kantor Dispenda Kabupaten Tapanuli Tengah selama kuarng lebih 1 bulan untuk mengetahui keadaan kinerja pada kantor tersebut dan untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah yang akan di teliti.


(10)

4. Pengumpulan Data

a. Data Premier

Data Premier adalah data yang diperoleh melalui wawancara dengan pihak yang memahami tenang pemungutan pajak hotel di Dispenda Kabupaten Tapanuli Tengah objek pajak sesuai yang dilakukan di Dispenda Kabupaten Tapanuli Tengah.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah Data yang diperoleh dari referensi ilmiah, peraturan perundang undangan dan dokumen yang mendukung untuk memahami mekanisme pemungutan pajak hotel.

5. Analisa dan Evaluasi

Analisa dan evaluasi dapat dilakukan setelah data yang diperlukan telah terkumpul secara lengkap . analisa yang baik menganalisa data dengan metode analisa yang tepat . Dalam hal ini penulis mengevaluasi data secara kualitatif.

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini, maka penulis menggunakan moteode pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara (interview)

Yaitu dengan melakukan Tanya jawab secara langsung dengan piha yang terkait hal hal yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.


(11)

2. Daftar Observasi (Observation Guide)

Melakukan kegiatan pengamatan langsung tentang objek PKLM yang tujuannya mendapatkan gambaran dari sumber data yang perlu.

3. Dokumentasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan studi dokumentasi misalnya dengan mengumpulkan daftar dokumentasi yang diperlukan seperti peraturan pemerintah yang berlaku, undang undang perpajakan.

G. Sistematika Penulisan Laporan PKLM

Sistem penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini dibagi atas 5 (lima) bab yang dibagi atas beberapa sub bab urian singkatnya adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai latar belakang permasalahan dari skripsi ini , tujuan dan mamfaat penulisan ,uraian teoritis yang mendukung penulisan ,ruang lingkup kegiatan yang dilakukan yang dikaji dalam penulisan, meode penulisan ,metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI

Dalam bab ini, penulis akan membahas sejarah singkat kantor yang dikaji dalam permasalahan skripsi ini , struktur organisasi , uraian tugas pokok dan fungsi organisasi tersebut dan gambaran data pegawai pegawainya.


(12)

Dalam bab ini, penulis akan membahas pengertian dari pajak yang dikaji pada skripsi ini, ketentuan umum Perundang undangan yang mengaturnya, dasar pengenaan pajak ,wilayah pemungutan dan cara penghitungan dan tata cara pembayarannya.

BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI DATA

Dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai potensi pajak ,daftar daftar wajib pajak tersebut ,penetapan target dan realisasi penerimaan dari pajak tersebut, faktor faktor yang mempengaruhi penerimaan pajaknya upaya upaya peningkatan untuk meningkatkan kembali penerimaan pajak tersebut dan mekanisme pemungutannya. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab yang terakhir ini, penulis akan member kesimpulan tentang apa saja yang sudah dibahas dalam skripsinya dan saran yang mendukung untuk perkembangan dari permasalahan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(1)

dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran –pengeluaran umum”.

2. Fungsi Pajak

2.1 Fungsi Anggaran ( Budgetair )

Sebagai sumber pendapatan daerah, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran daerah, tugas menjalankan pengeluaran daerah, untuk menjalankan tugas rutin daerah dan melaksanakan pembangunan diperoleh dari penerimaan pajak.

2.2 Fungsi Mengatur ( Regulerend )

Pemerintah daerah bias mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan pajak. Dengan fungsi mengatur pajak bias digunakan sebagai alat mencapai tujuan.

3. Defenisi Pajak Derah menurut : Pasal 1 Angka 10 UU Nomor 28 Tahun 2009 Pajak Daerah, adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

4. Defenisi Pajak Hotel : Pajak Hotel, adalah Pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan hotel.

5. Defenisi Hotel : Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan/ peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel,losmen, gubug pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah


(2)

penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh)

D. Ruang Lingkup

Disini penulis akan melakukan PKLM mengenai pajak hotel yang juga memegang peranan penting dalam pendanaan pembangunan daerah . Penulis membatasi ruang lingkup praktik yang akan dilakukan mengenai pajak hotel pada Dispenda Kabupaten Tapanuli Tengah. Adapun ruang lingkup PKLM ini adalah : 1. Dasar pengenaan Pajak Hotel

2. Penentuan Objek dan Subjek Pajak Hotel 3. Cara penghitungan Pajak Hotel

4. Masalah masalah yang dihadapi serta upaya yang dilakukan Dispenda dengan pengenaan pajak hotel.

5. Tingkat keberhasilan pemungutan pajak hotel

Kegiatan utama yang dilakukan penulis dalam PKLM adalah mencari data dan informasi yang berasal dari Dispenda Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai bahan referensi untuk mengetahui dan mendalami cara kerja Dispenda tersebut.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Untuk mendukung pembuatan laporan ini dengan baik dan diperolehnya data dan informasi serta keterangan yang diperlukan sehubungan dengan dasar pengenaan pajak hotel di Dispenda Kabupaten Tapanuli Tengah , maka dalam PKLM penulis menerapkan beberapa metode . Adapun metode yang dilakukan antara lain sebagai berikut :


(3)

1. Tahap Persiapan

Tahap pertama adalah pengajuan judul epada ketua program studi, kemudian oleh ketua program studi, akan menentukan judul mana yang akan disetujui. Setela kita mendapatkan judul yang ditentukan , kemudian kita masuk kedalam tahap pembuatan proposal,setelah proposal selesai kita akan mengajukan proposal tersebut kepada departemen studi untuk pelaksanaan seminar proposal. Dalam seminar proposal oleh dosen penguji akan dilakukan perbaikan pada proposal tersebut. Setelah adanya perbaikan proposal maka pihak departemen akan menentukan dosen pembimbing sebagai pembimbing kita dalam berkonsultasi pembuatan proposal. Jika sudah dilakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen pembimbing, maka pihak departemen akan memberikan surat izin PKLM.

2. Studi Literatur

Penulis melakukan studi literatur ke berbagai sumber bacaan yang berkaitan dengan judul dan proposal tersebut yang merupakan dasar teori yang mendukung pembuatan laporan seperti : buku buku , majalah , koran , undang undang maupun literatur yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan PKLM.

3. Observasi Lapangan

Melakukan pengamatan secara langsung di Kantor Dispenda Kabupaten Tapanuli Tengah selama kuarng lebih 1 bulan untuk mengetahui keadaan kinerja pada kantor tersebut dan untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah yang akan di teliti.


(4)

4. Pengumpulan Data a. Data Premier

Data Premier adalah data yang diperoleh melalui wawancara dengan pihak yang memahami tenang pemungutan pajak hotel di Dispenda Kabupaten Tapanuli Tengah objek pajak sesuai yang dilakukan di Dispenda Kabupaten Tapanuli Tengah.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah Data yang diperoleh dari referensi ilmiah, peraturan perundang undangan dan dokumen yang mendukung untuk memahami mekanisme pemungutan pajak hotel.

5. Analisa dan Evaluasi

Analisa dan evaluasi dapat dilakukan setelah data yang diperlukan telah terkumpul secara lengkap . analisa yang baik menganalisa data dengan metode analisa yang tepat . Dalam hal ini penulis mengevaluasi data secara kualitatif.

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini, maka penulis menggunakan moteode pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara (interview)

Yaitu dengan melakukan Tanya jawab secara langsung dengan piha yang terkait hal hal yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.


(5)

2. Daftar Observasi (Observation Guide)

Melakukan kegiatan pengamatan langsung tentang objek PKLM yang tujuannya mendapatkan gambaran dari sumber data yang perlu.

3. Dokumentasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan studi dokumentasi misalnya dengan mengumpulkan daftar dokumentasi yang diperlukan seperti peraturan pemerintah yang berlaku, undang undang perpajakan.

G. Sistematika Penulisan Laporan PKLM

Sistem penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini dibagi atas 5 (lima) bab yang dibagi atas beberapa sub bab urian singkatnya adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai latar belakang permasalahan dari skripsi ini , tujuan dan mamfaat penulisan ,uraian teoritis yang mendukung penulisan ,ruang lingkup kegiatan yang dilakukan yang dikaji dalam penulisan, meode penulisan ,metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI

Dalam bab ini, penulis akan membahas sejarah singkat kantor yang dikaji dalam permasalahan skripsi ini , struktur organisasi , uraian tugas pokok dan fungsi organisasi tersebut dan gambaran data pegawai pegawainya.


(6)

Dalam bab ini, penulis akan membahas pengertian dari pajak yang dikaji pada skripsi ini, ketentuan umum Perundang undangan yang mengaturnya, dasar pengenaan pajak ,wilayah pemungutan dan cara penghitungan dan tata cara pembayarannya.

BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI DATA

Dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai potensi pajak ,daftar daftar wajib pajak tersebut ,penetapan target dan realisasi penerimaan dari pajak tersebut, faktor faktor yang mempengaruhi penerimaan pajaknya upaya upaya peningkatan untuk meningkatkan kembali penerimaan pajak tersebut dan mekanisme pemungutannya. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab yang terakhir ini, penulis akan member kesimpulan tentang apa saja yang sudah dibahas dalam skripsinya dan saran yang mendukung untuk perkembangan dari permasalahan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN