PENGARUH KONFLIK TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA IRNA ANDA RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG1

ABSTRAK
PENGARUH KONFLIK TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA
IRNA ALAMANDA RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

Oleh
AINUN

Konflik yang dialami oleh setiap individu sedikit banyak akan berpengaruh terhadap
motivasi kerja dan berdampak pada penurunan kinerja yang mereka hasilkan. Para
karyawan atau sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang mempunyai
peran penting dalam suatu organisasi atau instansi. Konflik yang ditimbulkan oleh
konflik pekerjaan-keluarga dapat berdampak buruk bagi pekerjaan maupun keluarga.
Karyawan yang mengalami konflik ini cenderung mempunyai tingkat ketidakhadiran
yang tinggi, kepuasan kerja dan motivasi yang rendah dan tidak jarang keluar dari
pekerjaan.
Permasalahan yang ditemukan pada IRNA Alamanda RSUDAM Bandar lampung
adalah beban kerja yang berlebihan yang menyebabkan turunnya tingkat disiplin
para pegawai sehingga mengakibatkan tingkat absensi berfluktuasi dan cukup
tingggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh konflik terhadap
motivasi kerja pegawai IRNA Alamanda RSUDAM Bandar lampung. Hipotesis yang

dirumuskan dalam penelitian ini yaitu konflik mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap motivasi kerja pegawai pada IRNA Alamanda. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian
kepustakaan dilakukan dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi yang

relevan dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian lapangan dilakukan dengan
penelitian langsung pada IRNA Alamanda RSUD dr. H. Abdul Moeloek Bandar
lampung.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi dengan bantuan program SPSS 16.00
pengujian hipotesis diketahui t_hitung 6,07 lebih besar dari t_tabel dengan tingkat
kepercayaan 95% yaitu 1,692 berarti secara keseluruhan konflik berpengaruh
signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. Hasil analisis data menunjukkan
besarnya pengaruh konflik terhadap motivasi kerja (r²) sebesar 54,3% dan korelasi
yang kuat antara konflik terhadap motivasi kerja dengan taraf korelasi (r) 73,7%.
Besarnya pengaruh konflik terhadap motivasi kerja yang di ukur dengan koefesien
penentu adalah -0,737. Hal ini berarti konflik mempunyai pengaruh yang negatif
terhadap motivasi kerja.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan, maka saran yang dapat
diberikan adalah sebaiknya RSUDAM melakukan pengawasan secara langsung
terhadap kegiatan sehari-hari. Mengadakan evaluasi kinerja secara periodik dan

transparansi tentang pelaporan kinerja dalam hal ini dapat berupa laporan
akunstabilitas kinerja pegawai IRNA Alamanda kepada direktur utama

dan

RSUDAM sebaiknya lebih memperhatikan lingkungan sekitar tempat kerja,
lingkungan kerja yang baik dan bersih, cahaya yang cukup, bebas dari kebisingan
dan gangguan diharapkan akan memberi semangat tersendiri bagi karyawan dalam
melakukan pekerjaan dengan baik.