Skrining Fitokimia dan Uji aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Serta Fraksi Dari Daun Sijukkot (Lactuca indica L.)
DAFTAR PUSAKA
Amelia, S. (2005). Vibrio cholerae. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Anandh, B.P.V., Sabitha, K.E., dan Shymaladevi, C.S. (2006). Green Tea Extract
Impedes Dyslipidemia and Development of Cardiac Dysfunction in
Streptozotocin-diabetic rats. Clin Exp Pharmacol Physiol. 33(12): 1184-9.
Ayuningtyas, P. (2009). Uji Antibakteri Fraksi Kloroform Ekstrak Etanol Kayu
Secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Staphylococcus aureus dan
Shigella dysentriae serta Bioautobiografinya. Skripsi. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Farmasi.
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid Keenam. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 333-337.
Depkes. (2000). Parameter StandarUmumEkstrakTumbuhanObat.
Depkes RI. Hal. 1, 9-12, 17.
Jakarta:
Depkes RI. (2011). Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik.Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman4.
Difco Laboratories. (2009). Difco & BBL Manual of Microbiological Culture
Media. Edisi Kedua. USA: Becton, Dickinson and Company 7 Loveton
Circle. Halaman 398, 402.
Ditjen POM RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pengawas Obat dan Makanan. Halaman 891-898.
Dwidjoseputro. (1978). Dasar- DasarMikrobiologi. Jakarta:PenerbitDjambatan.
Halaman 15-17.
Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plants.
Journal of Pharmaceutical Sciences. 55(3): 259-260, 262, 264-266.
Gaman,P.M.
danSherrington,K.B.
(1992).
IlmuPangan,
PengantarIlmuPanganNutrisidanMikrobiologi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press. Halaman 248.
Hardiningsih, R., R., Napitupulu, N. R., dan Yulineri, T. (2006). Isolasi dan Uji
Resistensi Beberapa Isolat Lactobacillus pada pH Rendah. Biodiversitas.7
(1): 15-17.
Habibillah, M. F. (2009). Pengaruh Variasi Konsentrasi dan Perbandingan
Starter Bakteri (Lactobacillus acidophilus) dan (Bifidobacterium bifidum)
terhadap
Kualitas
Yoghurt
Susu
Kambing.Undergraduate
Thesis.Universitas Islam NegeriMaulana Malik Ibrahim.
47
Universitas Sumatera Utara
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro.
Terbitan Kedua. Bandung: ITB. Halaman 71, 130-147.
Hariana, A. (2006). TumbuhanObatdanKhasiatnya. Edisi Ketiga. Jakarta:
PenerbitPenebarSwadaya. Halaman 135-136.
Ikhwan, K.( 2007). Si Jukkot, Tumbuhan Langka Makanan Sisingamangaraja XII.
http://detik.com. Diakses pada tanggal 2 September 2015.
Jawetz, E., Menick, J.L., dan Adelberg, E.A. (2013). Medical Microbiology.
Twenty-Sixth Edition. United States: The McGraw-Hill Companies.
Halaman 169.
Joung, Y. H., Kim, H. R., Lee, M. K., dan Park, A. J. (2007). Fluconazole
Suspectibility Testing of Candida Species by Flow Cytometry. J. Infect.
54: 504-508.
Lay, B.W., dan Sugyo, H. (1992). Mikrobiologi. Cetakan Pertama. Jakarta:
Penerbit Rajawali Press. Halaman 32.
Markham, K.R. (1988). Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Terjemahan Kosasih
Padmawinata. Bandung: ITB. Halaman 8-9.
Marliana, E dan Saleh, C. (2001). Uji Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Kasar Etanol, Fraksi n-Heksana dan Metanol dari Buah Labu Air
(Lagenari siceraria (Molina) Standl. Jurnal Kimia Mulawarman 8(2): 63.
Merck. (2005). Merck Microbiology Manual. Edisi Keduabelas. Berlin: Merck.
Halaman 370-371.
Mayasari, E. (2005). Pseudomonas aeruginosa: Karakteristik, Infeksi dan
Penanganan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Naufalin, R., Jenie, B.S., Kusnandar, F., Sudarwanto, M., dan Rukmini, H. (2005).
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Kecombrang Terhadap Bakteri
Patogen dan Perusak Pangan. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan.
16(2): 119.
Nugraha, A. W. (2010). Streptococcus mutans Si Plak Dimana – mana. Jurnal
Ilmiah Fakultas Farmasi USD Yogyakarta. 8(1): 1-3.
Nuria, M.C., Faizatun., dan Sumantri. (2009). Uji Antibakteri Ekstrak Etanol
Daun Jarak Pagar (Jatropa cuircas L.) terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, dan Salmonella typhi
ATCC 1408. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. 5:26-37.
48
Universitas Sumatera Utara
Parubak, A. S. (2013). Senyawa Flavonoid yang Bersifat Antibakteri dari Akway
(Drimys becariana. Gibbs). Chem. Prog 6(1): 33-37.
Pratiwi, S.T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman
6.
Robinson, T. (1995). KandunganOrganikTumbuhan Tinggi. Edisi Keenam.
Bandung: Penerbit ITB. Halaman 191.
Rosyidah, A.N., Lestari., Pujiana, E., Astuti., dan Pudji. (2014). Daya Antibakteri
Ekstrak Daun Kendali (Hippobroma longiflora[L] G. Don) terhadap
Pertumbuhan Streptococcus mutans. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
Mahasiswa 2014.
Rosyidah, K., Nurmuhaimin, S. A., Komari, N., dan Astuti, M. D. (2010).
Aktivitas Antibakteri Fraksi Saponin Dari Kulit Batang Tumbuhan Kasturi
(Mangifera casturi). Alchemy 1(2): 65-68.
Ryan, K. J., dan Ray, C. G. (2004). Medical Microbiology. Edisi Keempat. New
York: McGraw Hill. Halaman 260-271.
Sabir, A. (2005). Aktivitas Antibakteri Flavonoid Propolis Trigona sp. terhadap
Bakteri S.mutans (in vitro). Majalah Kedokteran Gigi. 38 (3). 135-141.
Sukadana, I. M., Sri, R. S., dan Juliarti, N. K. (2008). Aktivitas Antibakteri
Senyawa Golongan Triterpenoid Dari Biji Pepaya (Carica papaya L.).
Jurnal Kimia. 2(1): 15-18.
Sukmono, R.J. (2009). Mengatasi Aneka Penyakit dengan Terapi Herbal. Jakarta:
PT. Agromedia Pustaka. Halaman 15-17.
Suriawira, U. (2005). Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Papas Sinar Sinanti. Halaman
22-25.
Syamsuni.(2006).Farmasetika
Dasar
dan
HitunganFarmasi.Jakarta:
PenerbitBuku Kedokteran EGC. Halaman 29 – 31.
Tim Mikrobiologi FK Universitas Brawijaya. (2003). Bakteriologi Medik.
Cetakan Pertama. Malang: Bayu Media Publishing. Hal.134, 141-154,
217.
Trease, G.E., dan Evans, W.C. (1983). Pharmacognosy. Edisi Keduabelas.
London: Bailliere Tindall. Halaman 220-221.
Waluyo, L. (2010). TeknikdanMetodeDasar dalamMikrobiologi. Malang: UPT
PenerbitanUniversitasMuhammadiyah. Halaman 19-33.
Wang, S. Y., Hsing-Ning, C., Kai-Ti, L., Chiu-Ping, L., Ning-Sun, Yang., dan
Lie-Fen, S. (2003). Antioxidant Properties and Phytochemical
49
Universitas Sumatera Utara
Characteristics of Extract from Lactuca indica. Journal of Agricultural
and Food Chemistry. 51: 1506-1512.
WHO. (1998). Quality Control Methods for Herbal Materials. Switzerland:
Printed in Malta. Halaman 33-35.
Zuhud, E.A.M., Siswoyo, E., Sandra, A. H., danAdhiyanto, E. (2013).
BukuAcuanUmumTumbuhanObat Indonesia. Jilid Ketujuh. Jakarta: Dian
Rakyat. Halaman 43-44.
50
Universitas Sumatera Utara
Amelia, S. (2005). Vibrio cholerae. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Anandh, B.P.V., Sabitha, K.E., dan Shymaladevi, C.S. (2006). Green Tea Extract
Impedes Dyslipidemia and Development of Cardiac Dysfunction in
Streptozotocin-diabetic rats. Clin Exp Pharmacol Physiol. 33(12): 1184-9.
Ayuningtyas, P. (2009). Uji Antibakteri Fraksi Kloroform Ekstrak Etanol Kayu
Secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Staphylococcus aureus dan
Shigella dysentriae serta Bioautobiografinya. Skripsi. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Farmasi.
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid Keenam. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 333-337.
Depkes. (2000). Parameter StandarUmumEkstrakTumbuhanObat.
Depkes RI. Hal. 1, 9-12, 17.
Jakarta:
Depkes RI. (2011). Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik.Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman4.
Difco Laboratories. (2009). Difco & BBL Manual of Microbiological Culture
Media. Edisi Kedua. USA: Becton, Dickinson and Company 7 Loveton
Circle. Halaman 398, 402.
Ditjen POM RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pengawas Obat dan Makanan. Halaman 891-898.
Dwidjoseputro. (1978). Dasar- DasarMikrobiologi. Jakarta:PenerbitDjambatan.
Halaman 15-17.
Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plants.
Journal of Pharmaceutical Sciences. 55(3): 259-260, 262, 264-266.
Gaman,P.M.
danSherrington,K.B.
(1992).
IlmuPangan,
PengantarIlmuPanganNutrisidanMikrobiologi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press. Halaman 248.
Hardiningsih, R., R., Napitupulu, N. R., dan Yulineri, T. (2006). Isolasi dan Uji
Resistensi Beberapa Isolat Lactobacillus pada pH Rendah. Biodiversitas.7
(1): 15-17.
Habibillah, M. F. (2009). Pengaruh Variasi Konsentrasi dan Perbandingan
Starter Bakteri (Lactobacillus acidophilus) dan (Bifidobacterium bifidum)
terhadap
Kualitas
Yoghurt
Susu
Kambing.Undergraduate
Thesis.Universitas Islam NegeriMaulana Malik Ibrahim.
47
Universitas Sumatera Utara
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro.
Terbitan Kedua. Bandung: ITB. Halaman 71, 130-147.
Hariana, A. (2006). TumbuhanObatdanKhasiatnya. Edisi Ketiga. Jakarta:
PenerbitPenebarSwadaya. Halaman 135-136.
Ikhwan, K.( 2007). Si Jukkot, Tumbuhan Langka Makanan Sisingamangaraja XII.
http://detik.com. Diakses pada tanggal 2 September 2015.
Jawetz, E., Menick, J.L., dan Adelberg, E.A. (2013). Medical Microbiology.
Twenty-Sixth Edition. United States: The McGraw-Hill Companies.
Halaman 169.
Joung, Y. H., Kim, H. R., Lee, M. K., dan Park, A. J. (2007). Fluconazole
Suspectibility Testing of Candida Species by Flow Cytometry. J. Infect.
54: 504-508.
Lay, B.W., dan Sugyo, H. (1992). Mikrobiologi. Cetakan Pertama. Jakarta:
Penerbit Rajawali Press. Halaman 32.
Markham, K.R. (1988). Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Terjemahan Kosasih
Padmawinata. Bandung: ITB. Halaman 8-9.
Marliana, E dan Saleh, C. (2001). Uji Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Kasar Etanol, Fraksi n-Heksana dan Metanol dari Buah Labu Air
(Lagenari siceraria (Molina) Standl. Jurnal Kimia Mulawarman 8(2): 63.
Merck. (2005). Merck Microbiology Manual. Edisi Keduabelas. Berlin: Merck.
Halaman 370-371.
Mayasari, E. (2005). Pseudomonas aeruginosa: Karakteristik, Infeksi dan
Penanganan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Naufalin, R., Jenie, B.S., Kusnandar, F., Sudarwanto, M., dan Rukmini, H. (2005).
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Kecombrang Terhadap Bakteri
Patogen dan Perusak Pangan. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan.
16(2): 119.
Nugraha, A. W. (2010). Streptococcus mutans Si Plak Dimana – mana. Jurnal
Ilmiah Fakultas Farmasi USD Yogyakarta. 8(1): 1-3.
Nuria, M.C., Faizatun., dan Sumantri. (2009). Uji Antibakteri Ekstrak Etanol
Daun Jarak Pagar (Jatropa cuircas L.) terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, dan Salmonella typhi
ATCC 1408. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. 5:26-37.
48
Universitas Sumatera Utara
Parubak, A. S. (2013). Senyawa Flavonoid yang Bersifat Antibakteri dari Akway
(Drimys becariana. Gibbs). Chem. Prog 6(1): 33-37.
Pratiwi, S.T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman
6.
Robinson, T. (1995). KandunganOrganikTumbuhan Tinggi. Edisi Keenam.
Bandung: Penerbit ITB. Halaman 191.
Rosyidah, A.N., Lestari., Pujiana, E., Astuti., dan Pudji. (2014). Daya Antibakteri
Ekstrak Daun Kendali (Hippobroma longiflora[L] G. Don) terhadap
Pertumbuhan Streptococcus mutans. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
Mahasiswa 2014.
Rosyidah, K., Nurmuhaimin, S. A., Komari, N., dan Astuti, M. D. (2010).
Aktivitas Antibakteri Fraksi Saponin Dari Kulit Batang Tumbuhan Kasturi
(Mangifera casturi). Alchemy 1(2): 65-68.
Ryan, K. J., dan Ray, C. G. (2004). Medical Microbiology. Edisi Keempat. New
York: McGraw Hill. Halaman 260-271.
Sabir, A. (2005). Aktivitas Antibakteri Flavonoid Propolis Trigona sp. terhadap
Bakteri S.mutans (in vitro). Majalah Kedokteran Gigi. 38 (3). 135-141.
Sukadana, I. M., Sri, R. S., dan Juliarti, N. K. (2008). Aktivitas Antibakteri
Senyawa Golongan Triterpenoid Dari Biji Pepaya (Carica papaya L.).
Jurnal Kimia. 2(1): 15-18.
Sukmono, R.J. (2009). Mengatasi Aneka Penyakit dengan Terapi Herbal. Jakarta:
PT. Agromedia Pustaka. Halaman 15-17.
Suriawira, U. (2005). Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Papas Sinar Sinanti. Halaman
22-25.
Syamsuni.(2006).Farmasetika
Dasar
dan
HitunganFarmasi.Jakarta:
PenerbitBuku Kedokteran EGC. Halaman 29 – 31.
Tim Mikrobiologi FK Universitas Brawijaya. (2003). Bakteriologi Medik.
Cetakan Pertama. Malang: Bayu Media Publishing. Hal.134, 141-154,
217.
Trease, G.E., dan Evans, W.C. (1983). Pharmacognosy. Edisi Keduabelas.
London: Bailliere Tindall. Halaman 220-221.
Waluyo, L. (2010). TeknikdanMetodeDasar dalamMikrobiologi. Malang: UPT
PenerbitanUniversitasMuhammadiyah. Halaman 19-33.
Wang, S. Y., Hsing-Ning, C., Kai-Ti, L., Chiu-Ping, L., Ning-Sun, Yang., dan
Lie-Fen, S. (2003). Antioxidant Properties and Phytochemical
49
Universitas Sumatera Utara
Characteristics of Extract from Lactuca indica. Journal of Agricultural
and Food Chemistry. 51: 1506-1512.
WHO. (1998). Quality Control Methods for Herbal Materials. Switzerland:
Printed in Malta. Halaman 33-35.
Zuhud, E.A.M., Siswoyo, E., Sandra, A. H., danAdhiyanto, E. (2013).
BukuAcuanUmumTumbuhanObat Indonesia. Jilid Ketujuh. Jakarta: Dian
Rakyat. Halaman 43-44.
50
Universitas Sumatera Utara