TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERLOMBAAN BURUNG BERKICAU BERHADIAH DI GANTANGAN NEW PERMATA BC TANGGULANGIN SIDOARJO.

(1)

SKRIPSI

Oleh: Ainun Nadliroh NIM. C52212096

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syari’ah dan Hukum

Jurusan Hukum Perdata Islam Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah (Muamalah)

Surabaya 2016


(2)

Nama NIM

Fakultas/Jurusan/Prodi Judul Skripsi

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya sendiri, kecuali pada

: Ainun Nadliroh : C52212096

Fakultas/Jurusan/Prodi : Syari’ah dan Hukum/Hukum Perdata Islam/Hukum Ekonomi Syari’ah (Muamalah)

: Tinjauan Hukum Islam terhadap Perlombaan Burung Berkicau Berhadiah di Gantangan New Permata BC

Tanggulangin Sidoarjo

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk dari sumbernya.

Surabaya, 01 Agustus 2016 Saya yang menyatakan,

Ainun Nadliroh NIM. C52212096

Syari’ah dan Hukum/Hukum Perdata Islam/Hukum Tinjauan Hukum Islam terhadap Perlombaan Burung

Gantangan New Permata BC

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

Surabaya, 01 Agustus 2016 Saya yang menyatakan,

Ainun Nadliroh NIM. C52212096


(3)

(4)

(5)

(6)

vii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ABSTRAK

Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan yang dilakukan di Gantangan New Permata BC Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo dengan judul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Perlombaan Burung Berkicau Berhadiah di

Gantangan New Permata BC Tanggulangin Sidoarjo”. Skripsi ini mengulas permasalahan yang dituangkan dalam dua rumusan masalah yaitu: bagaimana praktik praktik perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo? dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC

Tanggulangin, Sidoarjo?

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang pengumpulan datanya menggunakan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data dilakukan dengan tahapan-tahapan

editing, organizing, kemudian analizing. Data dianalisis menggunakan metode dekriptif analisis dengan pola pikir induktif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perlombaan burung berkicau di Gantangan New Permata BC dan kemudian menganalisisnya dengan hukum Islam.

Hasil penelitian lapangan dalam perlombaan burung berkicau di Gantangan New Permata BC ini menunjukkan bawa perlombaan tersebut merupakan adu kualitas kicauan atau nyanyian burung berkicau. Peserta yang mengikuti perlombaan diharuskan mendaftar terlebih dahulu dengan cara membeli tiket pendaftaran. Pembelian tiket ini pada dasarnya adalah penarikan dana partisipasi peserta yang dialokasikan 50% untuk hadiah uang tunai dan sisanya untuk biaya perawatan gantangan serta honor panita. Adapun jika ditinjau dengan hukum Islam berdasarkan analisis penulis, pelaksanaan perlombaan burung berkicau yang diselenggarakan oleh Gantangan New Permata BC Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo tidak bertentangan dengan hukum Islam. Seluruh hadiah yang diberikan kepada peserta tidak mengandung unsur maysir.

Sejalan dengan kesimpulan di atas, maka kepada pengelola Gantangan New Permata BC Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo hendaknya tidak hanya menggunakan uang pribadi dan uang peserta sebagai hadiah, tetapi juga menerima sponsor dari perusahaan-perusahaan lain agar perlombaan ini lebih diminati oleh masyarakat dan burung berkicau lebih terawat.


(7)

x

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TRANSLITERASI ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah... 6

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Kajian Pustaka ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Kegunaan Hasil Penelitian ... 10

G. Definisi Operasional... 11

H. Metode Penelitian... 12

I. Sistematika Pembahasan ... 17

BAB II KONSEP PERLOMBAAN BERHADIAH DALAM HUKUM ISLAM DAN MAYSIR ... 19

A. Perlombaan Berhadiah dalam Hukum Islam ... 19

1. Perlombaan berhadiah yang diperbolehkan ... 20

2. Perlombaan berhadiah yang dilarang ... 23

B. Konsep Maysir ... 26


(8)

xi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2. Dasar hukum larangan maysir... 29

3. Hikmah pelarangan maysir ... 32

BAB III PELAKSANAAN PERLOMBAAN BURUNG BERKICAU BERHADIAH DI GANTANGAN NEW PERMATA BC TANGGULANGIN SIDOARJO ... 35

A. Profil Gantangan New Permata BC ... 35

1. Sejarah singkat Gantangan New Permata BC ... 35

2. Perlombaan di Gantangan New Permata BC ... 38

3. Sumber dan alokasi dana penyelenggaraan perlombaan burung berkicau di Gantangan New Permata BC ... 41

B. Pelaksanaan Perlombaan Burung Berkicau Berhadiah di Gantangan New Permata BC ... 43

1. Persiapan perlombaan ... 43

2. Pendaftaran... 48

3. Pelaksanaan lomba ... 50

4. Penilaian juri ... 51

5. Syarat dan aturan lomba ... 55

6. Pemberian hadiah ... 56

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERLOMBAAN BURUNG BERKICAU BERHADIAH DI GANTANGAN NEW PERMATA BC TANGGULANGIN SIDOARJO ... 59

A. Perlombaan Burung Berkicau di Gantangan New Permata BC Perspektif Konsep Perlombaan Menurut Hukum Islam 59 B. Analisis Maysir terhadap Hadiah dalam Perlombaan Burung Berkicau di Gantangan New Permata BC ... 65

BAB V PENUTUP ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74


(9)

1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang membumi. Islam memperlakukan manusia sesuai dengan fitrahnya. Oleh karena itu, Islam tidak mewajibkan setiap yang diucapkan manusia berupa zikir, tidak mengharuskan manusia menghabiskan waktu di masjid, dan tidak selalu yang didengar adalah ayat-ayat al-Qur’an. Segala sesuatu ada waktunya, begitu lah yang diajarkan oleh Rasulullah sebagai pembawa dan penyampai ajaran Islam. Hingga ada sebuah ungkapan yang menyatakan: “Ada waktunya untuk hatimu, dan ada waktunya pula untuk Tuhanmu”.1

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia dituntut untuk bekerja. Ada kalanya pekerjaan itu lebih mengandalkan kemampuan otak, adakalanya pula kemampuan fisik. Keduanya, jika digunakan terus-menerus maka akan menyebabkan rasa lelah dan penat. Oleh karena itu, manusia butuh hiburan sebagai sarana penyegaran hati, pelepasan beban pikiran.2 Hiburan bagi setiap individu pun bermacam-macam, karena setiap manusia memiliki karakter, keinginan, dan hobi yang berbeda-beda. Ada yang suka memancing, bermain, olah raga, menyanyi, menari, dan lain sebagainya.

Satu di antara berbagai macam hiburan bagi manusia adalah memelihara burung berkicau. Kicauan burung menjadi hiburan tersendiri bagi mereka.

1 Yusuf Al-Qaradhawi, Fikih Hiburan, terj. Dimas Hakamsyah (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005), 3.


(10)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Bukan hanya sekedar dipelihara, pecinta burung berkicau yang dikenal

dengan istilah “Kicau Mania” sering kali mengikutsertakan burung berkicau peliharaannya dalam perlombaan. Beraneka ragam tujuan seseorang menyertakan burung berkicau dalam perlombaan. Ada yang sekedar mencari hiburan, mengisi waktu senggang, ada yang memang ingin mendapatkan hadiah, atau untuk meningkatkan harga jual burung berkicau peliharaannya.3

Di wilayah Sidoarjo, misalnya, terdapat beberapa gantangan atau tempat yang digunakan untuk mengadakan lomba burung berkicau. Di antaranya adalah Gantangan New Permata BC, Gantangan Pelita BC, Gantangan Pandawa BC, Gantangan Laksana BC, KMBF BC, dan lain-lain. Salah satu yang terbesar adalah Gantangan New Permata BC yang terletak di Permata Regency, Tanggulangin, Sidoarjo. Berbagai macam lomba burung berkicau sering diadakan di sana, baik pada hari biasa atau untuk memperingati sebuah

event tertentu.

Setiap peserta yang ikut dalam perlombaan harus membeli tiket tergantung kelas kategori burung yang akan dilombakan.4 Harga tiket untuk setiap kelas kategori dan event pun berbeda-beda. Semakin tinggi kelasnya, semakin besar pula harga tiketnya. Begitu juga untuk hadiah yang diterima oleh pemenang. Semakin tinggi kelas kategori lomba atau event yang diikuti, semakin besar pula hadiah yang akan diterima oleh pemenang. Selain itu, burung yang memenangkan lomba juga mendapatkan piagam penghargaan yang dapat meningkatkan harga jual burung tersebut.

3 Cipta Pria Utama, Wawancara, Sidoarjo, 18 Mei 2016. 4 Ibid.


(11)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Menurut data sementara yang penulis temukan, hadiah yang diberikan

kepada pemenang adakalanya diberikan secara penuh, adakalanya juga diberikan tidak penuh. Hal ini ditentukan berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti perlombaan. Selain itu, dana perlombaan tersebut adalah gabungan dari uang pribadi penyelenggara, hasil penjualan tiket dari para peserta, dan dana sumbangan dari para simpatisan yaitu para “kicau mania”.

Dalam memutuskan pemenang lomba, para juri menilai dari segi kualitas burung tersebut berkicau. Untuk itu lah, para pemilik burung berkicau harus memiliki pengetahuan tentang teknik pemeliharaan burung tersebut agar sesuai dengan yang diharapkan, yaitu dapat memenangkan perlombaan. Pemilik burung berkicau harus sabar dan teliti dalam memelihara burung berkicau. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki seseorang, semakin besar pula peluang untuk memenangkan perlombaan.

Dengan adanya perlombaan burung berkicau di GantanganNew Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo, banyak pula masyarakat yang memanfaatkannya sebagai lahan mencari nafkah. Ada yang menjadi pekerja di gantangan

tersebut, tidak sedikit juga yang menjual beraneka ragam makanan, minuman, atau keperluan-keperluan untuk memelihara burung berkicau. Para peserta maupun penonton perlombaan burung berkicau ini semakin mudah dalam memenuhi kebutuhannya selama dalam lokasi perlombaan.

Allah memberi kebebasan bagi setiap individu untuk berinteraksi atau bermuamalah satu sama lain. Hanya ketika ada dalil yang menunjukkan larangan suatu kegiatan muamalah, maka kegiatan tersebut dilarang. Apabila


(12)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tidak ada dalil yang menunjukkan larangan atas suatu kegiatan muamalah,

maka hal tersebut boleh dilakukan. Hal ini sesuai dengan kaidah:

ﺎَﻬِْﳝِﺮَْﲢ ﻰَﻠَﻋ ٌﻞْﻴِﻟَد ﱠلُﺪَﻳ ْنَأ ﱠﻻِإ ُﺔَﺣﺎَﺑِﻹْأ ِت َﻼَﻣﺎَﻌﳌْا ِﰱ ُﻞْﺻَْﻷا

Artinya: Pada dasarnya, segala bentuk muamalah adalah boleh kecuali ada dalil yang mengharamkannya.5

Oleh karena itu, harus diperhatikan mengenai sistem bermuamalah tersebut, tidak boleh bertentangan dengan ketentuan-ketentuan agama. Kegiatan muamalah harus terbebas dari unsur tadli>s, taghri>r, ih}tika>r, bay’ najashy, riba, maysir, dan rishwah.6Selain itu, objek kegiatan muamalah juga tidak boleh menggunakan sesuatu yang diharamkan, seperti babi, khamr, bangkai, dan darah.7 Hal ini telah jelas karena memang ada dalil-dalil yang melarang adanya unsur-unsur tersebut dalam sebuah kegiatan muamalah.

Termasuk dalam perlombaan burung berkicau yang terjadi di Gantangan New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo. Seseorang tidak bisa begitu saja menghukumi bahwa hal ini diperbolehkan atau tidak. Karena sebelum menghukumi suatu muamalah, harus diperhatikan mengenai sistem bermuamalah tersebut dan dalil-dalil yang melarangnya. Apabila dalam kegiatan tersebut terdapat larangan, baik mengenai objek maupun teknis pelaksanaannya, baru lah kegiatan tersebut dapat dihukumi haram.

Pada dasarnya, Islam tidak melarang suatu perlombaan dengan syarat tidak melanggar aturan-aturan syari’at, seperti dapat menimbulkan

5 Walid bin Rasyid Sa’idan, Qawa>id al-Buyu>’ wa Fara>id al-Furu> (t.t: t.p., t.th.), lihat juga Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, (Jakarta: Prenada Media Group, 2013), 6.

6 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014), 30.


(13)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id marabahaya, memperlihatkan bagian tubuh atau aurat perempuan di hadapan

laki-laki yang bukan mahramnya, mengandung unsur tipu muslihat terhadap orang lain, menyakiti binatang jenis unggas atau binatang lainnya, permainan yang bersandar pada faktor keberuntungan, mengandung unsur perjudian, dan lain sebagainya.8

Adakalanya perlombaan diadakan tanpa disertai hadiah, namun sering kali dengan hadiah. Para ulama sepakat untuk memperbolehkan perlombaan tanpa hadiah. Rasulullah pun pernah melakukan lomba lari dengan istrinya, Aisyah, yang pada putaran pertama berhasil mengalahkan beliau. Namun saat Aisyah sudah mulai gemuk, beliau yang mengalahkan Aisyah.9 Sedangkan untuk perlombaan disertai hadiah, ulama membagi menjadi dua yaitu diperbolehkan dan dilarang.

Dalam perlombaan berhadiah, yang harus diperhatikan adalah mengenai status hadiah tersebut, jangan sampai termasuk dalam maysir. Selain itu juga cara memenangkan perlombaan perlu diperhatikan, jangan sampai termasuk perbuatan mengundi nasib (azla>m). Allah mengharamkan maysir dan azla>m

sebagaimana yang tersurat dalam surah al-Ma>idah ayat 90:

      

 

  

 

 

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah

8 Yusuf Al-Qaradhawi, Fikih Hiburan..., 59. 9 Ibid., 14.


(14)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. (Q.S. al-Ma>idah:

90)10

Adanya pemberian hadiah dalam perlombaan burung berkicau di

Gantangan New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo, perlu dikaji lebih mendalam, termasuk perlombaan berhadiah yang diperbolehkan atau justru dilarang. Mengingat mayoritas peserta dalam perlombaan tersebut adalah orang Islam, penulis ingin meninjau aktifitas perlombaan burung berkicau tersebut menurut hukum Islam dalam skripsi yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Perlombaan Burung Berkicau Berhadiah di Gantangan New Permata BC Tanggulangin Sidoarjo”.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, terdapat beberapa hal yang dapat diidentifikasi sebagai masalah dalam penelitian. Di antaranya adalah:

1. Latar belakang terjadinya perlombaan burung berkicau berhadiah

2. Maksud/tujuan/motivasi peserta mengikuti lomba burung berkicau berhadiah

3. Tata cara penilaian juri terhadap perlombaan burung berkicau berhadiah 4. Perlombaan burung berkicau berhadiah dalam perspektif mas}lah}ah

mursalah

5. Korelasi perlombaan burung berkicau berhadiah dengan praktik maysir

dan azla>m dalam hukum Islam

10 Kementerian Agama Republik Indonesia, Mushaf Aisyah Al-Qur’an dan Terjemah untuk Wanita, (Bandung: Penerbit Hilal, 2010), 123.


(15)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 6. Praktik pelaksanaan perlombaan burung berkicau berhadiah di

GantanganNew Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo

7. Tinjauan hukum Islam terhadap perlombaan burung berkicau berhadiah di GantanganNew Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo

Dan dari sekian masalah yang diidentifikasi, penulis membatasi masalah yang diteliti agar hasil penelitian menjadi fokus. Pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi:

1. Praktik pelaksanaan perlombaan burung berkicau berhadiah di

GantanganNew Permata BC Tanggulangin Sidoarjo.

2. Tinjauan hukum Islam terhadap perlombaan burung berkicau berhadiah di GantanganNew Permata BC Tanggulangin Sidoarjo.

C. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan penulis dalam mencari jawaban dari permasalahan yang diidentifikasi dan telah dibatasi, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana praktik perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo?

2. Bagaimana tinjuan hukum Islam terhadap perlombaan burung berkicau berhadiah di GantanganNew Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo?

D. Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian/penelitian yang sudah pernah dilakukan di seputar masalah yang akan diteliti sehingga terlihat


(16)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini bukan merupakan pengulangan

ataupun duplikasi dari kajian/penelitian yang telah ada.11 Penulis menemukan beberapa penelitian terkait perlombaan dan undian berhadiah.

Pertama yaitu skripsi yang ditulis oleh Luluk Faridah pada tahun 2001 dengan judul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Pemancingan Ikan Bandeng Berhadiah di Pantai Ria Kenjeran Surabaya”. Penelitian ini menggunakan analisis hukum Islam tentang azla>m (mengundi nasib). Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa lomba pemancingan ikan bandeng berhadiah di Pantai Ria Kenjeran, Surabaya, diperbolehkan menurut hukum Islam karena tidak ada unsur azla>m (mengundi nasib), hanya sekedar perlombaan untuk hiburan belaka.12

Kajian pustaka kedua adalah skripsi tahun 2010 yang ditulis oleh Nisaul Faidah dengan judul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Undian Berhadiah pada Bank BRI Cabang Surabaya” mengenai undian berhadiah dengan analisis maysi>r. Kesimpulan dari skripsi ini adalah praktik undian tabungan BRI Britama pada Bank BRI cabang Surabaya bukan termasuk praktik perjudian yang diharamkan oleh Islam karena praktik tersebut tidak memenuhi unsur-unsur judi.13

Ketiga yaitu skripsi yang ditulis oleh A. Jauhari Nashrullah pada tahun 2015 dengan judul “Analisis Hukum Islam terhadap Undian Berhadiah

11 Tim Penyusun Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi, (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2014), 8.

12 Luluk Faridah, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Pemancingan Ikan Bandeng Berhadiah di Pantai Ria Kenjeran Surabaya” (Skripsi--IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2001), v.

13 Nisaul Faidah, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Undian Berhadiah pada Bank BRI Cabang Surabaya” (Skripsi--IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2010), v.


(17)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Umrah dalam Aplikasi Mud}a>rabah di BMT Bina Insan Mandiri Cabang

Logawe Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban”. Dari analisis penulis disimpulkan bahwa, undian berhadiah umrah tersebut secara aspek maslahah dan mudarat dalam sudut pandang sosial dan ekonomi masyarakat boleh dilakukan karena terdapat adanya kepastian pengembalian uang nasabah secara utuh dan yang menyediakan hadiah umrah adalah pihak ketiga.14

Keempat yaitu skripsi dengan judul “Pelaksanaan Festival Kebudayaan

Jember Fashion Carnaval di Kabupaten Jember dalam Perspektif Mas}lah}ah Mursalah” yang ditulis oleh Khusnul Hotimah pada tahun 2016. Penulis menggunakan analisis mas}lah}ah mursalah dalam penelitian tersebut. Penulis menyimpulkan bahwa festival tersebut membawa dampak positif dalam kehidupan masyarakat Jember, khususnya meningkatkan perekonomian rakyat di sektor ekonomi kreatif.15

Kelima adalah skripsi yag ditulis oleh Akhla Karunia pada tahun 2014 berjudul “Analisis Pemberian Hadiah dalam Upaya Meningkatkan Loyalitas Nasabah di BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Ngagel Surabaya”. Penelitian ini fokus pada aplikasi pemberian hadiah yang dilakukan oleh BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Ngagel, Surabaya. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pemberian hadiah ini merupakan salah satu strategi pemasaran yang mempunyai peran meningkatkan loyalitas nasabah.16

14 A. Jauhari Nashrullah, “Analisis Hukum Islam terhadap Undian Berhadiah Umrah dalam Aplikasi Mud}a>rabah di BMT Bina Insan Mandiri Cabang Logawe Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban” (Skripsi--UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2015), vii.

15 Khusnul Hotimah, “Pelaksanaan Festival Kebudayaan Jember Fashion Carnaval di Kabupaten Jember dalam Perspektif Mas}lah}ah Mursalah” (Skripsi--UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2016), vi. 16 Akhla Karunia, “Analisis Pemberian Hadiah dalam Upaya Meningkatkan Loyalitas Nasabah di


(18)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dengan adanya kajian pustaka tersebut, hal ini jelas berbeda dengan

penelitian yang akan penulis lakukan dengan judul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Perlombaan Burung Berkicau Berhadiah di Gantangan New Permata BC Tanggulangin Sidoarjo”. Dalam penelitian ini, penulis meninjau tentang perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC Tanggulangin Sidoarjo dalam perspektif hukum Islam yaitu maysir.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang telah dilakukan ini adalah:

1. Mendeskripsikan praktik perlombaan burung berkicau berhadiah di

GantanganNew Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo.

2. Meninjau perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo dengan perspektif hukum Islam.

F. Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta kontribusi baik bagi praktisi maupun akademisi, diantaranya:

1. Secara teoritis

Bagi penulis, diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang perlombaan berhadiahdan dapat dijadikan sumber informasi dan pengetahuan tentang perlombaan berhadiah menurut hukum Islam.

BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Ngagel Surabaya” (Skripsi--UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2014), v.


(19)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Bagi akedemisi diharapkan hasil penelitian ini mampu menjadi

sumbangan yang berarti dalam khazanah keilmuan terutama bagi Fakultas Syariah dan Hukum serta menjadi rujukan penelitian berikutnya mengenai perlombaan berhadiahdi kemudian hari.

2. Secara Praktis

Sebagai sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemahaman akan sistem perlombaan berhadiah yang sesuai dengan hukum Islam untuk kemudian bisa diterapkan dengan sebaik-baiknya.

G. Definisi Operasional

Untuk memberikan landasan dalam penelitian yang akan dilakukan, maka dirasa perlu memberikan definisi operasional, antara lain:

Hukum Islam : hukum yang bersumber dari al-Qur’an dan hadis, dalam hal ini fikih hiburan tentang perlombaan berhadiah.

Perlombaan burung berkicau berhadiah

: suatu perlombaan yang dinilai oleh juri berdasarkan kicauan burung dengan ketentuan pihak yang juara akan mendapatkan hadiah.

GantanganNew Permata BC

: tempat untuk menggantungkan sangkar burung berkicau saat diikutsertakan dalam perlombaan yang berlokasi di Perumahan Permata Regency, Tanggulangin, Sidoarjo.


(20)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

H. Metode Penelitian

Untuk menghasilkan gambaran yang baik, dibutuhkan serangkaian langkah yang sistematis. Adapun langkah-langkah tersebut terdiri atas: data yang dikumpulkan, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan teknik analisis data.

1. Data yang dikumpulkan

Data-data yang perlu dihimpun untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

1) Data tentang pelaksanaan perlombaan burung berkicau di

GantanganNew Permata BC, Tanggulangin, Sidoarjo

2) Data tentang sumber dana perlombaan burung berkicau di

GantanganNew Permata BC, Tanggulangin, Sidoarjo

3) Data tentang tata cara pembagian hadiah pada perlombaan burung berkicau di GantanganNew Permata BC, Tanggulangin, Sidoarjo

4) Data tentang perlombaan berhadiah menurut hukum Islam 5) Data tentang konsep maysir

b. Data Sekunder

1) Data tentang profil GantanganNew Permata BC, Tanggulangin, Sidoarjo


(21)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2) Data tentang persiapan peserta perlombaan burung berkicau

berhadiah di Gantangan New Permata BC, Tanggulangin, Sidoarjo

3) Data tentang persyaratan lomba burung berkicau di Gantangan New Permata BC, Tanggulangin, Sidoarjo

4) Data tentang tata cara penilaian juri dalam perlombaan burung berkicau di Gantangan New Permata BC, Tanggulangin, Sidoarjo

2. Sumber Data

Sumber data adalah subyek dari mana data diperoleh yang harus dilakukan sendiri oleh peneliti, atau sesuatu yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.17 Sumber penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. a. Sumber Primer

Sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengelola, panitia, dan peserta lomba burung berkicau di Gantangan New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo.

b. Sumber Sekunder

Sumber sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perlombaan burung berkicau di Gantangan New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo,

17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 129.


(22)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id yaitu brosur-brosur, kwitansi pembayaran, trofi, serta buku-buku

yang berisi teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Sumber tersebut diantaranya adalah:

1) Faishal bin Abdul Aziz, Busta>nu al-Ah}ba>r Mukhtas}ar Naylu al-Awt}a>r

2) Hamid Laonso dan Muhammad Jamil, Hukum Islam Alternatif: Solusi terhadap Masalah Fiqh Kontemporer

3) Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah

4) Ibrohim Husen, Apakah Judi Itu?

5) Syaikh Muhammad Ali Ash Shabuni, Rowa>i’ul Baya>n Ayat-ayat Hukum

6) Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah jilid 14

7) Yusuf Al-Qaradhawi, Fikih Hiburan

8) Yusuf Al-Qaradhawi, Halal Haram dalam Islam

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam melakukan penelitian. Tanpa upaya pengumpulan data berarti penelitian tidak dapat dilakukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara/interview, dan dokumentasi.


(23)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id a. Observasi

Yaitu studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan pengamatan dan pencatatan.18 Observasi tersebut digunakan untuk mengumpukan data tentang pelaksanaan perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo.

b. Wawancara/Interview

Adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan narasumber yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.19 Peneliti melakukan wawancara kepada 15 narasumber baik dari pengelola, panitia, maupun peserta perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo, untuk mendapatkan data mengenai perlombaan tersebut.

c. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan catatan-catatan peristiwa yang telah terjadi, baik berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang.20 Dalam hal ini dokumen yang dikumpulkan adalah brosur perlombaan, kwitansi pembayaran tiket, trofi, penelitian terdahulu, teori-teori tentang perlombaan berhadiah dan maysir, serta data lain yang berhubungan dengan penelitian mengenai perlombaan

18 Masruhan, Metodologi Penelitian Hukum, (Surabaya: Hilal Pustaka, 2013), 212. 19 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif..., 186.


(24)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC

Tanggulangin, Sidoarjo. 4. Teknik Pengolahan Data

Data-data yang terkumpul melalui kegiatan pengumpulan data, pada akhirnya dianalisis untuk menjawab atau memecahkan masalah penelitian. Untuk mempermudah analisis, maka diperlukan pengolahan data.21 Setelah data-data berhasil dikumpulkan, maka tahap berikutnya adalah teknik pengolahan data dengan tahap-tahap sebagai berikut: a. Editing,22 yaitu menyunting data yang diperoleh tentang perlombaan

burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC

Tanggulangin, Sidoarjo, agar lebih mudah dipahami.

b. Organizing, yaitu menyusun data tentang praktik perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC

Tanggulangin, Sidoarjo.

c. Analizing adalah menganalisa data yang diarahkan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan.

5. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dan diolah, langkah selanjutnya adalah menganalisis data dan mengambil kesimpulan dari data yang telah terkumpul. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan perlombaan burung berkicau berhadiah dan menganalisisnya dengan

21 Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: Granit, 2005), 117. 22 Ibid., 118


(25)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id hukum Islam. Maka dalam melakukan analisis ini, penulis menggunakan

metode deskriptif analisis dengan pola pikir induktif.

Metode deskriptif analisis yaitu metode yang digunakan untuk memberikan gambaran secara luas dan mendalam yang selanjutnya dilakukan analisis terhadap sumber-sumber atau literatur yang diperoleh sebelumnya.23 Data tentang perlombaan burung berkicau berhadiah yang telah diolah digambarkan secara objektif kemudian dianalisis menggunakan perspektif hukum Islam.

Pola pikir induktif adalah analisis berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus untuk kemudian dirumuskan menjadi model, konsep, teori, proposisi, atau definisi yang bersifat umum.24 Dalam hal ini, fakta yang bersifat khusus adalah mengenai perlombaan burung berkicau berhadiah untuk kemudian dianalisis menggunakan hukum Islam sehingga diperoleh kesimpulan yang bersifat umum.

I. Sistematika Pembahasan

Bab pertama adalah pendahuluan yang memuat uraian tentang latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab kedua berisi konsep perlombaan berhadiah dalam hukum Islam dan

maysir. Dalam mengurai perlombaan berhadiah dalam hukum Islam, dibahas

23 Sugiyono, Memahami Penilitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), 87.

24 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), 156.


(26)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tentang perlombaan berhadiah yang diperbolehkan dan perlombaan berhadiah

yang dilarang dalam hukum Islam. Sedangkan dalam mengurai konsep

maysir, peneliti membahas tentang pengertian maysir, dasar hukum larangan

maysir, dan hikmah diharamkannya maysir.

Bab ketiga mendeskripsikan tentang profil Gantangan New Permata BC

yang terdiri atas sejarah singkat GantanganNew Permata BC, perlombaan di

GantanganNew Permata BC, serta sumber dan alokasi dana penyelenggaraan perlombaan burung berkicau di GantanganNew Permata BC. Selain itu juga dibahas tentang pelaksanaan perlombaan burung berkicau berhadiah mulai dari persiapan, pendaftaran, penilaian juri, syarat dan aturan perlombaan, serta pembagian hadiah.

Bab keempat menguraikan tinjauan hukum Islam terhadap perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo baik dengan analisis perlombaan berhadiah menurut hukum Islam maupun dengan analisis konsep maysir.

Bab kelima memberikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan dalam hal ini adalah sebagai penutup.


(27)

19

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id KONSEP PERLOMBAAN BERHADIAH DALAM HUKUM ISLAM DAN

MAYSIR

A. Perlombaan Berhadiah dalam Hukum Islam

Perlombaan merupakan salah satu bentuk hiburan bagi manusia. Hubungan yang terjalin dalam perlombaan bukan lah antara makhluk dengan penciptanya, melainkan terjadi di antara manusia. Maka dari itu berlaku kaidah umum bahwa segala sesuatu pada dasarnya adalah diperbolehkan

hingga ada dalil yang mengharuskan melakukan atau meninggalkannya1.

Pada dasarnya, perlombaan diperbolehkan selama tidak melanggar aturan-aturan shari>’ah.

Di zaman Rasulullah pun sering diadakan perlombaan-perlombaan, seperti balap kuda, memanah, lomba lari, dan lain-lain. Seperti suatu ketika

Rasulullah lomba lari dengan Aisyah rad}iyalla>hu ‘anha> dalam hadith riwayat

Ahmad dan Abu Dawud.

ِْﲏَﻘَـﺑﺎَﺳ ْﺖَﻠَـﻗ َﺔَﺸِﺋﺎَﻋ ْﻦَﻋ

اَذِإ ﱠﱴَﺣ ﺎَﻨْـﺜِﺒَﻠَـﻓ ُﻪُﺘْﻘَـﺒَﺴَﻓ َﻢﱠﻠَﺳ َو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠَﺻ ِﻪﻠﱠﻟا ُلْﻮُﺳَر

َﻚْﻠِﺘِﺑ ِﻩِﺬَﻫ َلﺎَﻘَـﻓ ِْﲏَﻘَـﺒَﺴَﻓ ِْﲏَﻘَـﺑﺎَﺳ ُﻢْﺤﱠﻠﻟا ِْﲏَﻘَﻫْرَأ

)

دوادﻮﺑا و ﺪﲪا ﻩاور

(

Artinya: Dari Aisyah r.a., ia berkata: Aku pernah diajak lari (cepat) oleh Rasulullah SAW dan aku menang. Dan kami biasa (lari cepat itu) sampai badanku menjadi gemuk, maka Rasulullah SAW dapat mengalahkan aku. Maka (ketika itu) beliau bersabda: “Ini dengan itu” (kemenanganku ini menebus kekalahanku dulu itu). (H.R.

Ahmad dan Abu Dawud)2

1 Imroatul Azizah, Perjudian dan Spekulasi dalam Bisnis: Tinjauan Etika Bisnis Islami,

(Surabaya: Alpha, 2007), 74.

2 Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, nomor hadith 22989, dan Sunan Abu Da>wud nomor hadith


(28)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

diperbolehkan.3 Perlombaan pada masa sekarang ini bermula dari suatu

permainan yang umum dilakukan oleh masyarakat, kemudian beralih bentuk dan sifat menjadi hiburan yang dipertunjukkan pada acara tertentu. Pada perkembangan selanjutnya, permainan tersebut beralih karakter dan

motivasinya, yang akhirnya, dipertandingkan dengan transaksi berhadiah.4

Perlombaan berhadiah ini ada yang diperbolehkan dan ada yang dilarang.

1. Perlombaan Berhadiah yang Diperbolehkan

Adanya pertaruhan atau hadiah dalam suatu permainan atau perlombaan tidak selalu diharamkan. Rasul sendiri pernah memberi hadiah kepada seorang pemenang lomba berkuda. Hadiah yang diberikan ini sebagai rangsangan agar pemain meningkatkan kemampuannya. Dalam sebuah hadith riwayat Ahmad disebutkan:

ٍﻆْﻔَﻟ ِﰱ َو ، ِﻞْﻴَْﳋﺎِﺑ َﻖﱠﺒَﺳ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠَﺻ ﱠِﱯﱠﻨﻟا ﱠنَأ َﺮَﻤُﻋ ِﻦْﺑا ِﻦَﻋ

:

َﺳ

َﻖﱠﺒ

ِﻞْﻴَْﳋا َْﲔَـﺑ

ﱠﺴﻟا ﻰَﻄْﻋَاَو

َﻖِﺑ

)

ﺪﲪا ﻩاور

(

Artinya: Dari Ibnu ‘Umar ia menceritakan, bahwa Nabi SAW pernah mengadakan perlombaan berkuda dan beliau menang, dan dalam lafal lain dikatakan: Rasulullah SAW mengadakan lomba berkuda dan beliau memberi (hadiah) kepada

pemenangnya. (H.R. Ahmad)5

Aziz, Busta>nu al-Ah}ba>r Mukhtas}ar Naylu al-Awt}a>r, terj. Mu’ammal Hamidy et al. Jilid 6 (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1993), 2985.

3 As-sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, terj. Mudzakir AS, Jilid 14 (Bandung: PT. Al-Ma’arif), t.th, 140. 4 Hamid Laonso dan Muhammad Jamil, Hukum Islam Alternatif Solusi Terhadap Masalah Fiqh

Kontemporer, (Jakarta: Restu Ilahi, 2005), 213.

5 Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, nomor hadith 5398, Aplikasi Lidwa Pusaka Online dalam


(29)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id adalah sebagai berikut:

a. Hadiah itu datang dari penguasa atau yang lain6

Diperbolehkan mengambil hadiah perlombaan apabila hadiah itu diberikan oleh pemerintah atau pihak lain yang tidak ikut dalam perlombaan (sponsor). Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW berdasarkan hadith yang diriwayatkan oleh Ahmad bahwa Rasulullah mengadakan lomba kuda dan beliau memberi hadiah

kepada pemenangnya.7 Misalnya perlombaan-perlombaan yang

mendapat dana dari sponsor dan hadiah yang diberikan kepada peserta berasal dari dana sponsor tersebut.

b. Hadiah dikeluarkan oleh hanya salah satu pihak yang berlomba8

Mengambil hadiah dalam perlombaan diperbolehkan apabila salah seorang dari dua orang yang berlomba atau salah satu pihak dari beberapa pihak yang berlomba yang mengeluarkan hadiah. Misalnya salah satu pihak berkata,”Barang siapa yang menang dalam perlombaan ini, maka dia akan memperoleh hadiah dariku. Tetapi apabila aku yang menang, maka kalian tidak akan memperoleh apapun dariku dan aku tidak akan mendapatkan apapun dari kalian”.

6 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005), 259.

7 Dalam terjemahan kitab Busta>nu al-Ah}ba>r Mukhtasar Naylu al-Aut} }a>r disebutkan bahwa Sya>rih}

(Imam Asy-syaukani) menjelaskan bahwa diperbolehkan mengadakan perlombaan berhadiah yang hadiahnya bukan berasal dari peserta lomba itu. Misalnya ketua memberikan hadiah kepada pemenangnya. Ini dibolehkan tanpa ada perbedaan pendapat lagi. Lihat Faishal bin Abdul Aziz,

Busta>nu al-Ah}ba>r..., 2969.


(30)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id manapun. Pemain yang akan memberikan hadiah tidak merasa

dirugikan karena memang sudah berniat untuk memberikan hadiah kepada pemenang lomba. Pihak yang lain pun tidak dirugikan karena sekali pun mereka kalah dalam perlombaan, mereka tidak harus menanggung beban hadiah untuk diberikan kepada peserta yang menang.

c. Hadiah dikeluarkan oleh beberapa pihak yang berlomba dengan

adanya Muh}allil9

Hadiah dalam perlombaan boleh diambil apabila datang dua orang (pihak) yang berlomba atau beberapa pihak yang berlomba, sementara di antara mereka terdapat salah seorang atau salah satu pihak yang berhak menerima hadiah itu bila dia menang dan tidak berutang bila dia kalah. Orang yang berhak menerima hadiah bila menang dan tidak berutang bila kalah itu lah yang disebut muh}allil.

Muh}allil harus memiliki karakter, keadaan fisik, dan

kemampuan yang sama dengan para peserta lainnya.10 Dia tidak

boleh orang yang sudah diyakini akan menang atau akan kalah

dalam perlombaan tersebut. Dengan adanya muh}allil semacam itu,

maka perlombaan terhindar dari maysir. Muh}allil berfungsi sebagai

9 Ibid.


(31)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

ﱠِﱯﱠﻨﻟا ﱠنَا َةَﺮْـﻳَﺮُﻫ ِﰉَا ْﻦَﻋ

َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠَﺻ

ّلﺎَﻗ

:

َْﲔَـﺑ ﺎًﺳَﺮَـﻓ َﻞَﺧْدَا ْﻦَﻣ

ْﺄَﻳ َﻻ َﻮُﻫَو ِْﲔَﺳَﺮَـﻓ

َﻣ ُﻦ

َا

ْن

َﻳ ْﺴ

ِﺒ َﻖ

َﻓ

َﻼ

َﺑ ْﺄ

َس

َو ،

َﻣ ْﻦ

َا ْد

َﺧ

َﻞ

َـﺑ ﺎًﺳَﺮَـﻓ

َْﲔ

َـﻓ َﺮ

َﺳ

ِْﲔ

َو ُﻫ

َﻮ

آ ِﻣ

ٌﻦ

َا ْن

َﻳ

ْﺴ ِﺒ

َﻖ

َـﻓ ُﻬ

َﻮ ِﻗ

َﻤ

ٌرﺎ

)

و ﺪﲪا ﻩاور

ﻪﺟﺎﻣ ﻦﺑاو دوادﻮﺑا

(

Artinya: Dari Abi Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda: Barang siapa memasukkan seekor kuda di antara dua kuda sedangkan dia tidak yakin kalau kudanya itu pasti menang, maka yang demikian itu tidak mengapa. Dan barang siapa yang memasukkan seekor kuda di antara dua kuda, sedangkan dia yakin kudanya itu menang, maka yang demikian itu adalah judi. (H.R. Ahmad, Abu Daud, dan

Ibnu Majah).11

2. Perlombaan Berhadiah yang Dilarang

Pada masa Rasulullah, pertandingan terhadap suatu permainan

bermotif pada hiburan dan untuk meningkatkan kualitas pemainnya.12

Peningkatan kualitas tersebut sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peperangan melawan musuh-musuh Islam. Pertandingan yang diadakan pun untuk mempersiapkan mereka maju ke medan jihad, seperti lomba lari, lomba balap kuda, dan lomba memanah. Dalam perspektif itu, Allah SWT berfirman:

11 Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, nomor hadith 10153, dan dalam SunanAbuDa>wud nomor

hadith 2215, Sunan Ibnu Ma>jah nomor hadith 2867, Aplikasi Lidwa Pusaka Online dalam http://app.lidwa.com, lihat jugaFaishal bin Abdul Aziz, Busta>nu al-Ah}ba>r...,2971.


(32)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id                                                         

Artinya: Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan). (Q.S. al-Anfa>l: 60)13

Selain itu, hadiah yang ada bernilai rangsangan atau memberi motivasi kepada para pemain. Hal ini dilakukan agar pemain yang kalah bertanding terus berlatih meningkatkan kemampuannya. Begitu juga agar pemain yang menang selalu berlatih untuk mempertahankan prestasinya. Hadiah ini tidak memiliki motif mencari keuntungan dan tidak ada pihak yang dirugikan dalam pemberian hadiah ini.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa pada dasarnya perlombaan adalah hiburan yang dibolehkan oleh agama Islam. Namun tetap saja harus memperhatikan aturan-aturan shari>’ah agar tidak sampai terjerumus pada hal-hal yang dilarang. Karena pada dasarnya perlombaan adalah permainan yang bermotif hiburan, maka tidak boleh melakukan permainan yang bisa menimbulkan marabahaya tanpa adanya tuntutan ke arah itu.

13 Kementerian Agama Republik Indonesia, Mushaf Aisyah Al-Qur’an dan Terjemah untuk


(33)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

aurat yang seharusnya ditutupi.14 Terutama bagi seorang wanita,

diharamkan untuk memainkan permainan yang memperlihatkan bagian tubuh atau aurat mereka di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya. Tidak terkecuali untuk pemain laki-laki, tidak boleh memperlihatkan aurat yang seharusnya ditutupinya di hadapan perempuan yang bukan mahramnya. Seperti dalam olah raga renang yang menggunakan kostum ketat hingga memperlihatkan lekuk tubuh pemakainya.

Selain itu, dalam permainan tidak boleh melibatkan binatang, baik unggas atau binatang lainnya, yang dapat menyebabkan tersakitinya

binatang-binatang tersebut.15 Misalnya dalam permainan sabung ayam

dan aduan kambing, kedua permainan tersebut dilarang karena menyebabkan ayam atau kambing yang diadu saling menyakiti. Termasuk dalam latihan memanah atau menembak, tidak boleh menggunakan binatang sebagai sasaran.

Perlu diperhatikan pula agar permainan terhindar dari unsur

perjudian (maysir) dan mengundi nasib (azla>m). Dan jangan sampai

permainan tersebut melewati batas dengan mengorbankan hal-hal yang

lebih penting.16 Permainan adalah hiburan yang tidak termasuk

14 Yusuf Al-Qaradhawi, Fikih Hiburan Edisi Indonesia, terj. Dimas Hakamsyah (Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, 2005), 59.

15 Ibid. 16 Ibid., 60.


(34)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id seseorang, apalagi sampai melalaikannya.

Dalam perlombaan berhadiah, harus benar-benar diperhatikan agar

terhindar dari unsur maysir. Pertaruhan dalam perlombaan diharamkan

oleh para ulama apabila salah seorang atau satu pihak yang berlomba menang, maka dia memperoleh hadiah (taruhan) itu, sedangkan apabila dia kalah maka dia kehilangan hadiah (taruhan) itu. Dengan demikian, dalam sebuah pertandingan, dana partisipasi yang dimintakan dari peserta

tidak boleh dialokasikan untuk hadiah para pemenang.17

B. Konsep Maysir

Setelah dibahas mengenai perlombaan berhadiah menurut hukum Islam baik yang diperbolehkan maupun dilarang, dapat diketahui bahwa hal yang paling harus diperhatikan dalam perlombaan berhadiah tersebut adalah tidak

adanya unsur maysir. Agar lebih dapat dipahami mengenai maysir yang

diharamkan oleh agama Islam, maka sudah seharusnya konsep maysir juga

diulas secara lebih terperinci.

1. Pengertian maysir

Maysir dalam bahasa Arab mengandung beberapa pengertian, di

antaranya adalah keharusan, mudah, kaya, dan membagi-bagi.18

Pengertian-pengertian ini dapat menggambarkan karakter dari maysir itu

17 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2014), 43.


(35)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dengan praktik maysir yang dilakukan oleh masyarakat Arab pada zaman

dahulu hingga masyarakat secara umum pada zaman sekarang.

Maysir dapat berasal dari kata yasara yang berarti keharusan, yaitu pihak yang kalah dalam suatu permainan harus menyerahkan sesuatu yang dipertaruhkan kepada pihak yang menang. Selain itu juga dapat

berasal dari kata yusrun yang artinya mudah, dengan analisa bahasa

bahwa maysir merupakan cara untuk mendapatkan rezeki secara mudah.

Namun pendapat ini tidak tepat menurut Prof. KH. Ibrahim Hosen sebab

untuk memperoleh keberuntungan dalam maysir juga tidak mudah.19

Terdapat lagi asal kata maysir yaitu yasa>r yang artinya kaya dengan

analogi bahwa permainan maysir menyebabkan orang yang

memenangkannya menjadi kaya. Sedangkan maysir yang secara bahasa

berasal dari kata yasr dengan arti membagi-bagi daging onta sejalan

dengan sifat maysir yang dilakukan oleh orang-orang Arab jahiliah yang

karenanya ayat al-Qur’an tentang pelarangan maysir diturunkan.

Praktik maysir yang dilakukan oleh orang-orang Arab jahiliah adalah dengan membuat sepuluh kartu dari potongan kayu (karena pada waktu itu belum ada kertas) untuk sepuluh orang pemain. Kartu-kartu tersebut

diberi sebutan dan bagian masing-masing, yaitu al-fadh berisi satu

bagian, al-taw’am berisi dua bagian, al-raqi>b berisi tiga bagian, al-h{ils


(36)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

bagian, al-mu’alla> berisi tujuh bagian, dan tiga kartu kosong yaitu

al-mani>h{, al-safi>h{, dan al-waghd. Jumlah seluruhnya menjadi 28 bagian. Kemudian mereka memotong seekor onta menjadi 28 bagian sesuai dengan jumlah bagian dalam kartu tersebut. Sepuluh orang pemain segera mengumpulkan kartu dan diletakkan dalam satu kantong, lalu menyerahkannya kepada orang yang dapat dipercaya. Orang tersebut akan mengocok kartu dan setiap peserta mengambil kartu tersebut hingga habis. Kartu yang mereka ambil menggambarkan jumlah bagian daging onta yang didapatkan, sedangkan tiga orang yang mendapat kartu kosong

harus membayar harga onta tersebut.20

Namun pada saat itu, para pemenang tidak boleh sedikitpun mengambil daging onta perolehannya. Seluruh daging onta tersebut

diberikan kepada orang-orang lemah. Meskipun maysir pada saat itu

terlihat bermanfaat bagi orang-orang lemah, namun tetap saja Allah

menurunkan ayat pelarangan maysir tersebut. Pihak yang menang saling

membanggakan diri dan mengejek yang kalah sehingga menimbulkan kebencian dan permusuhan antar suku dan kabilah.

Dalam kitab tafsir Rawa>i’u al-Baya>n juz I dijelaskan bahwa setiap

permainan yang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain


(37)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Qaradhawi, setiap permainan yang mengandung taruhan adalah haram.

Dan taruhan adalah setiap permainan yang pemainnya bisa untung dan

bisa rugi.22 Di antara sekian pengertian maysir yang disebutkan, penulis

cenderung setuju dengan yang disebutkan oleh pengarang al-Munjid

yaitu setiap permainan yang disyaratkan padanya bahwa yang menang akan mendapatkan sesuatu dari yang kalah baik berupa uang atau lainnya.23

Hal ini senada dengan definisi maysir yang diungkapkan oleh

Adiwarman A. Karim, yaitu suatu permainan yang menempatkan satu pihak harus menanggung beban pihak yang lain akibat permainan

tersebut.24 Setiap permainan atau pertandingan harus menghindari

terjadinya zero sum game, yaitu kondisi yang menempatkan satu atau

beberapa pemain harus menanggung beban pemain yang lain. Maka

untuk menghindari maysir ini diperlukan muh}allil seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya.25

2. Dasar hukum larangan maysir

Allah SWT berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 219:

21 Muhammad Ali Ash Shabuni, Rawa>i’u al-Baya>n Tafsi>ri A>yati al-Ah}ka>m Min al-Qur’a>n, terj.

Moh. Zuhri dan M. Qodirun Nur (Semarang: CV. Asy Syifa’, 1993), 439.

22 Yusuf Al-Qaradhawi, Halal dan Haram dalam Islam, terj. Mu’ammal Hamidy (Surabaya: PT.

Bina Ilmu, 2003), 413.

23 Ibrahim Hosen, Apakah Judi Itu?..., 34. 24 Adiwarman A. Karim, Bank Islam...,43.


(38)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id                                                     

Artinya: Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamr

dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar dari pada manfaatnya.” Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, “Kelebihan (dari apa yang diperlukan).” Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan.

(Q.S. al-Baqarah: 219)26

Apabila dalam suatu hal hanya terdapat bahaya padanya, maka sudah pasti hal tersebut haram. Sebaliknya, apabila dalam suatu hal hanya terdapat kemanfaatan, sudah jelas bahwa hal tersebut halal. Sedangkan apabila dalam suatu hal tersebut terdapat kemanfaatan dan bahaya, dan unsur bahayanya lebih besar dari manfaatnya, maka termasuk hal yang diharamkan. Begitu juga bila unsur kemanfaatannya lebih besar dari pada

bahayanya, maka termasuk halal.27

Dalam surah al-Baqarah ayat 219, Allah menyebutkan bahwa dalam khamr dan maysir selain terdapat dosa besar juga mengandung kemanfaatan. Namun perlu diperhatikan bahwa Allah pun menyebutkan bahwa dosa yang terdapat dalam keduanya lebih besar dari pada

kemanfaatannya. Maka hukum keduanya, baik khamr maupun maysir,

adalah haram karena terdapat unsur bahaya yang lebih besar dari

26 Kementerian Agama Republik Indonesia, Mushaf Aisyah Al-Qur’an...,34. 27 Imroatul Azizah, Perjudian dan Spekulasi..., 75.


(39)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

surah al-Ma>idah ayat 90 dilanjutkan dengan ayat 91.

                                                                 

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat, maka tidakkah kamu mau berhenti? (Q.S. al-Ma>idah: 90-91)28

Allah SWT selalu menyandingkan maysir dengan khamr. Hal ini

menunjukkan bahwa bahaya maysir sama dengan khamr yang

benar-benar harus dihindari oleh manusia. Bahkan dalam surah al-Ma>idah ayat

90 tersebut, Allah memerintahkan untuk menjauhinya, bukan sekedar memerintahkan untuk tidak melakukannya. Sehingga segala hal yang

mendekatkan pada maysir pun harus dihindari. Oleh karena itu,

diharamkannya maysir bukan hanya memainkannya saja, memberi

fasilitas seperti menyediakan tempat dan memberi izin pun diharamkan.29

Rasulullah juga menyuruh seseorang yang mengajak temannya bermain judi agar bersedekah. Rasulullah bersabda:

28 Kementerian Agama Republik Indonesia, Mushaf Aisyah..., 123. 29 Imroatul Azizah, Perjudian dan Spekulasi..., 77.


(40)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

َﻋ ْﻦ

َا

ِﰉ

ُﻫ َ

ﺮ ْـﻳ َﺮ َة

َﻋ

ِﻦ

ﱠﻨﻟا

ﱢِﱯ

َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠَﺻ

َﻗ

َلﺎ

:

َﻣ ْﻦ

َﺣ َﻠ

َﻒ

َـﻓ

َﻘ

َلﺎ

ِﰲ

َﺣ

ْﻠ ِﻔ

ِﻪ

ِﺑ

ﱠﻼﻟﺎ

ِت

َو ْﻟا

ُﻌ ﱠﺰ

َـﻓ ى

ْﻠ َـﻴ ُﻘ

ْﻞ

:

َﻻ ِا

َﻟ َﻪ

ِا

ﱠﻻ

َو ،ﷲا

َﻣ

ْﻦ

َﻗ

َلﺎ

ِﻟ

َﺼ

ِﺣﺎ

ِﺒ ِﻪ

:

َـﺗ َﻌ

َلﺎ

ُأ َﻗ

ِﻣﺎ

ُﺮ َك

َـﻓ ْﻠ َﻴ

َﺘ

َﺼ

ﱠﺪ

ْق

)

ﻪﻴﻠﻋ ﻖﻔﺘﻣ

(

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Siapa bersumpah yang dalam sumpahnya itu mengatakan “demi Latta dan ‘Uzza”, maka hendaklah dia (susul dengan) mengucapkan kalimat “La> ila>ha illa Alla>h”, dan siapa yang mengajak kawannya “mari bermain judi”, maka hendaklah dia

(tebus dengan) bersedekah. (Muttafaqun ‘alaih)30

3. Hikmah pengharaman maysir

Islam dengan tegas mengharamkan segala sesuatu yang mengandung

unsur maysir, baik sebagai media hiburan maupun sebagai cara untuk

mengumpulkan harta dalam kondisi apapun. Segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah pasti mengandung hikmah dan tujuan mulia bagi manusia. Karena segala sesuatu yang diciptakan dan ditetapkan oleh Allah tidak mungkin mengandung kesia-siaan belaka. Begitu pula dalam pengharaman maysir, terdapat hikmah dan tujuan baik bagi manusia.

Islam menghendaki setiap muslim untuk mengikuti hukum-hukum Allah dalam usahanya mencari kekayaan. Seorang muslim seharusnya menggapai tujuan melalui jalur-jalur yang benar. Allah telah memberikan keleluasaan bagi manusia untuk mendapatkan rezeki dengan usaha dan

kerja keras. Namun dalam praktik maysir, seseorang justru cenderung

bergantung pada keberuntungan, nasib, dan harapan-harapan kosong.

30 Abu Abd Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, S}ah}i>h} Bukha>ry, nomor hadith 5642, Aplikasi

Lidwa Pusaka Online dalam http://app.lidwa.com, lihat juga Faishal bin Abdul Aziz, Busta>nu al-Ah}ba>r..., 2988.


(41)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id memberikan perlindungan bagi harta kekayaan seseorang. Seseorang

tidak boleh mengambil harta kekayaan orang lain kecuali dengan adanya transaksi yang sehat atau keikhlasan pemiliknya sebagai bentuk hibah

atau sedekah. Sedangkan mengambil harta orang lain melalui maysir

merupakan cara yang salah karena pada dasarnya pemilik harta tersebut tidak menghendaki hartanya diambil oleh orang lain.

Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila maysir memicu

permusuhan dan kebencian di antara orang-orang yang bertaruh.

Meskipun secara z}a>hir mereka mengatakan rela, hal itu hanya sebagai

keterpaksaan karena posisi mereka sebagai pihak yang kalah. Seseorang

yang kalah dalam maysir, sekalipun diam, dalam hatinya memendam

amarah atas kekurang berutungannya. Dan hal ini menimbulkan rasa penasaran yang dapat menjadikan seseorang kecanduan untuk kembali melakukan maysir.

Hal ini sejalan dengan yang tersurat dalam al-Qur’an surah

al-Ma>idah ayat 91 bahwa setan menginginkan terjadinya permusuhan dan

kebencian di antara para pemain judi. Selain itu, maysir juga dapat

menyebabkan seseorang lalai dengan zikir kepada Allah dan

meninggalkan salat.31 Rasa kecanduan untuk ingin selalu bermain judi


(42)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan.

Seseorang yang suka bermain maysir akan susah melepaskan

kebiasaannya tersebut, baik sebagai pemenang maupun yang kalah. Rasa penasaran dan harapan pada permainan berikutnya akan memperoleh

kemenangan menjadikan mereka larut dalam maysir. Menang dan kalah

membuat mereka semakin penasaran. Hal ini lah yang menyebabkan

kecanduan dalam diri para penjudi.32

Akibat yang ditimbulkan dari kecanduan judi ini antara lain meningkatnya kriminalitas, karena orang yang kecanduan judi hanya memikirkan cara untuk menang, dan yang kalah hati dan jiwanya menjadi panas. Apalagi jika uang sudah habis karena kalah berjudi, sangat besar kemungkinan dapat mendorong seseorang itu untuk

melakukan pencurian, perampokan, penipuan, dan lain sebagainya.33

Selain itu, kecanduan bermain judi dapat menghilangkan rasa sayang kepada harta karena selalu penasaran. Amarah dalam hati penjudi yang kalah pun dapat menyebabkan hancurnya keluarga dan persahabatan. Hal

ini tentu saja merusak moral masyarakat.34 Meskipun pada awalnya

mereka merasa bahwa permainan judi adalah hiburan untuk mengisi kekosongan, namun kemudaratan yang timbul karenanya lebih banyak dan berbahaya.

32Yusuf Al-Qaradhawi, Halal dan Haram dalam Islam..., 422. 33 Imroatul Azizah, Perjudian dan Spekulasi..., 103.


(43)

35

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id PELAKSANAAN PERLOMBAAN BURUNG BERKICAU BERHADIAH

DI GANTANGAN NEW PERMATA BC TANGGULANGIN SIDOARJO

A. Profil Gantangan New Permata BC Tanggulangin Sidoarjo

1. Sejarah singkat Gantangan New Permata BC

Terbentuknya Gantangan New Permata BC berawal pada tahun 2004 dengan nama Permata BC. Pada saat itu, ketuanya adalah H. Rohman dengan wakil bernama Ahmad Kharisun. Keduanya membentuk gantangan ini dikarenakan memiliki kesamaan hobi dan kesenangan terhadap burung berkicau. Gantangan Permata BC dibentuk sebagai wadah bagi para pecinta burung berkicau yang disebut “kicau mania” untuk adu kualitas kicauan burung mereka.1 Namun perlombaan yang

diadakan masih setingkat lokal dan peserta yang datang masih sedikit. Hal ini dikarenakan adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh para panitia.2

Akhirnya pada sekitar tahun 2014, H. Rohman selaku ketua mengundurkan diri dan melepas gantangan tersebut yang kemudian diambil alih oleh wakilnya, Ahmad Kharisun atau Haris. Dan sejak itu pula lah, Permata BC menjadi New Permata BC.3 Perubahan tersebut

bukan sekedar nama belaka, namun memang terdapat perubahan dalam penyelenggaraan perlombaan burung berkicau di sana. Haris membuat

1 Ahmad Kharisun, Wawancara, Sidoarjo, Sidoarjo, 01 Juli 2016.

2 Cipta Pria Utama. Wawancara, Sidoarjo, Sidoarjo, 01 Juli 2016.


(44)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

berupa brosur dan elektronik yaitu internet untuk sosialisasi perlombaan yang diselenggarakan di New Permata BC.

Haris sendiri tertarik dengan dunia burung sejak kecil karena orang tuanya juga penggemar burung. Ayahnya adalah anggota PABRURI Solo (Paguyuban Penggemar Burung Kenari Solo). Sejak kecil dia sering diajak main burung dan mengikuti diklat burung berkicau oleh ayahnya. Dengan pengalaman yang cukup banyak tersebut, dia berusaha membangkitkan kembali New Permata BC yang sempat kehilangan kepercayaan dari para “kicau mania”. Apapun yang menjadi masukan para peserta selalu diperhatikan. Dia mendisiplinkan para panitia. Selain itu, kejujuran juga menjadi prinsip utama dalam penyelenggaraan lomba burung berkicau di Gantangan New Permata BC Tanggulangin, Sidoarjo.4

Dengan adanya Gantangan New Permata BC di Tanggulangin ini, Haris ingin menghapuskan wacana tentang Kabupaten Sidoarjo sebagai “Kota Lumpur” akibat peristiwa luapan lumpur Lapindo pada tahun 2006. Hal ini selaras dengan pekerjaannya di BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Sidoarjo.5 Tempat yang menarik

dikunjungi di Sidoarjo bukan lah lumpur Lapindo yang kini telah

4 Ibid.


(45)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

tempat lain yang layak dikunjungi.

Oleh karena itu dia memilih tempat yang cukup strategis untuk menyelenggarakan perlombaan burung berkicau, yaitu di Permata Regency yang terletak di desa Kludan, Tanggulangin, Sidoarjo. Lebih tepatnya, tempat perlombaan tersebut berada di pasar permata. Namun rencananya pasar itu akan dijadikan pasar khusus burung. Lokasi yang dipilih dekat dengan kolam renang, lapangan futsal, arena bermain anak-anak, dan juga tempat perbelanjaan busana dan tas. Terlebih lagi tempat tersebut menyediakan tempat parkir yang cukup luas serta keamanan yang terjamin.6

Haris juga memberdayakan remaja-remaja yatim dan kurang mampu sehingga dapat membantu perekonomian keluarga mereka, minimal untuk membayar uang sekolah. Seperti para panitia di loket pendaftaran diambil dari anak-anak kurang mampu. Pekerjaan ini dilakukan sebagai pekerjaan sambilan karena sebagian dari mereka masih sekolah atau kuliah. Selain itu, trofi yang diberikan kepada para pemenang juga buatan New Permata BC sendiri. Haris memberdayakan anak-anak yatim untuk membuatnya. 7

Tujuan lain didirikannya Gantangan New Permata BC ini juga untuk melestarikan burung berkicau agar tidak ditangkap secara liar. Nilai jual

6 Ibid.


(46)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

tinggi dari pada saat dijual di pasaran. Bahkan Haris menyebutkan harga burung yang telah memperoleh sertifikat dari New Permata BC dapat dua puluh lima kali lipat dari harga pasar.8 Maka dari itu, para kicau mania

harus benar-benar merawat burung berkicau peliharaannya agar dapat berprestasi dalam perlombaan. Semakin banyak burung yang dirawat maka akan berkurang peluang kepunahan burung-burung tersebut.

2. Perlombaan di Gantangan New Permata BC

Perlombaan burung berkicau di Gantangan New Permata BC

Tanggulangin, Sidoarjo, terbagi menjadi tiga event, yaitu nasional, regional, dan lokal. Event nasional diadakan tiga kali dalam setahun, yaitu untuk memperingati hari jadi kota Sidoarjo pada tanggal 30 Januari, “Lobster Cup” yang diselenggarakan pada bulan April, dan “Lapindo Cup” yang diadakan pada bulan Mei. Sedangkan untuk event regional diselenggarakan dua kali setiap bulan, yaitu pada Minggu pertama dan Jumat ketiga. Adapun event lokal diselenggarakan tiga kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Selasa, Jumat, dan Minggu.9

Setiap perlombaan terbagi menjadi beberapa kelas. Hal ini untuk memberi kesempatan pada setiap peserta memilih kelas yang akan diikuti. Perbedaan tiap kelas ini sesuai dengan tingkat kemampuan burung berkicau yang dimiliki para peserta, sehingga dalam setiap

8 Ibid.


(47)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

memiliki peluang yang sama untuk memenangkan perlombaan. Semakin tinggi kelasnya, semakin tinggi pula kemampuan burung berkicau yang dilombakan. Hal ini selaras dengan perbedaan harga tiket dan hadiah.

Pada umumnya, pembagian kelas pada setiap event adalah seperti dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Pembagian kelas perlombaan burung berkicau di Gantangan New Permata BC

EVENT KELAS HARGA TIKET

Nasional Exekutif Rp. 150.000 A Rp. 100.000 B Rp. 80.000 C Rp. 50.000 Regional Minggu A Rp. 80.000 B Rp. 50.000 C Rp. 40.000 Undangan Rp. 20.000 Regional Jumat A Rp. 50.000 B Rp. 40.000 C Rp. 30.000 Undangan Rp. 20.000 Lokal A Rp. 20.000 B Rp. 20.000 C Rp. 15.000

Sumber: Brosur-brosur perlombaan burung berkicau di Gantangan New Permata BC

Selain itu, terdapat pula kelas-kelas tambahan sesuai dengan kebijakan panita. Adanya kelas tambahan ini berdasarkan permintaan peserta lomba. Misalnya ada peserta yang datang terlambat dan kelas-kelas awal sudah terpenuhi, maka peserta tersebut dapat mengajukan kelas tambahan kepada panitia. Apabila peminat kelas tambahan tersebut lebih dari tiga peserta, maka panitia akan membuka kelas tambahan.


(48)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

antara Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000.

Adapun jenis-jenis burung yang dilombakan di Gantangan New

Permata BC adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Jenis burung berkicau yang dilombakan di Gantangan New Permata BC

EVENT KELAS JENIS BURUNG

Nasional Eksekutif Love bird Murai batu Cucak hijau Kacer A Love bird

Murai batu Cucak hijau Kacer Canary Cendet B Love bird

Murai batu Cucak hijau Kacer Canary Cendet

Cucak jenggot Anis merah C Love bird

Prenjak Cucak jenggot Pleci

Cucak hijau Regional A Love bird

Murai batu Cucak hijau Kacer B Love bird

Murai batu Cucak hijau Kacer Cendet C Love bird

Murai batu Cucak hijau


(1)

72

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tidak ada peserta yang diunggulkan atau direndahkan dalam perlombaan

tersebut.

Berdasarkan analisis penulis terhadap hadiah-hadiah yang diperoleh para pemenang, tidak terdapat unsur maysir yang menyebabkan hadiah tersebut tidak boleh diterima oleh para pemenang. Seluruh hadiah, baik berupa uang tunai, sertifikat, trofi, maupun door prize boleh diambil oleh para pemenang perlombaan. Hal ini berarti bahwa perlombaan burung berkicau di Gantangan New Permata BC Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo telah sesuai dengan hukum Islam dan boleh diikuti oleh masyarakat yang beragama Islam.

Tujuan diselenggarakannya perlombaan burung berkicau di

Gantangan New Permata BC Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo juga mengandung manfaat yang besar. Dengan adanya perlombaan burung berkicau ini, para “kicau mania” termotivasi untuk merawat dan melestarikan burung berkicau. Para pemenang perlombaan termotivasi untuk selalu merawat burung berkicau peliharaanny dan peserta yang kalah semakin termotivasi untuk merawat burung berkicau peliharannya lebih baik agar dapat berprestasi dalam perlombaan. Selain itu, adanya perlombaan tersebut juga memberi peluang kerja dan usaha bagi masyarakat.


(2)

73

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan data-data yang telah dijelaskan dan dianalisis oleh penulis, maka dalam penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan yang memberikan jawaban atas rumusan masalah, berikut kesimpulannya:

1. Perlombaan burung berkicau yang diselenggarakan oleh Gantangan New

Permata BC Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo merupakan adu kualitas kicauan atau nyanyian burung berkicau. Peserta yang mengikuti perlombaan diharuskan mendaftar terlebih dahulu dengan cara membeli tiket pendaftaran. Pembelian tiket ini pada dasarnya adalah penarikan dana partisipasi peserta yang dialokasikan 50% untuk hadiah uang tunai dan sisanya untuk biaya perawatan gantangan serta honor panita.

2. Ditinjau dari hukum Islam berdasarkan analisis penulis, pelaksanaan

perlombaan burung berkicau yang diselenggarakan oleh Gantangan New

Permata BC Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo tidak bertentangan dengan hukum Islam. Seluruh hadiah yang diberikan

kepada peserta tidak mengandung unsur maysir. Perlombaan ini juga

membawa manfaat bagi masyarakat yaitu menciptakan peluang kerja dan usaha.


(3)

74

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

B. Saran

1. Hendaknya bagi pengelola Gantangan New Permata BC Kecamatan

Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo tidak hanya menggunakan uang pribadi dan uang peserta sebagai hadiah, tetapi juga menerima sponsor dari perusahaan-perusahaan lain agar perlombaan ini lebih diminati oleh masyarakat dan burung berkicau lebih terawat.

2. Hendaknya bagi peneliti selanjutnya untuk lebih teliti dan kritis lagi dalam permasalahan-permasalahan yang ada dalam masyarakat. Terlebih dalam penyelenggaraan sebuah perlombaan yang terdapat dana partisipasi dari para peserta sangat rentan dengan adanya unsur maysir.


(4)

xvi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DAFTAR PUSTAKA

Adi, Rianto. Metode Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta: Granit, 2005.

Al-Qaradhawi, Yusuf. Fikih Hiburan Edisi Indonesia, terj. Dimas Hakamsyah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005.

Al-Qaradhawi, Yusuf. Halal dan Haram dalam Islam, terj. Mu’ammal Hamidy.

Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2003.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Ash-Shabuni, Muhammad Ali. Rawa}i’u al-Baya}n Tafsi}ri A}yati al-Ah}ka}m Min

al-Qur’a}n, terj. Moh. Zuhri dan M. Qodirun Nur. Semarang: CV. Asy Syifa’,

1993.

Aziz, Faishal bin Abdul. Busta}nu al-Ah}ba}r Mukhtas}ar Naylu al-Awt}a}r, terj. Mu’ammal Hamidy et al. Jilid 6. Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1993.

Azizah, Imroatul. Perjudian dan Spekulasi dalam Bisnis: Tinjauan Etika Bisnis

Islami. Surabaya: Alpha, 2007.

Faidah, Nisaul. “Tinjauan Hukum Islam terhadap Undian Berhadiah pada Bank BRI Cabang Surabaya”. Skripsi--IAIN SUNAN AMPEL, Surabaya, 2010. Faridah, Luluk. “Tinjauan Hukum Islam terhadap Pemancingan Ikan Bandeng

Berhadiah di Pantai Ria Kenjeran Surabaya”. Skripsi--IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2001.

Foto Burung Berkicau, “Syarat Cara Menjadi Juri Kontes Burung Kicau Diklat Lomba Pekicau”, dalam http://fotoburungkicau.com/2016/04/syarat-cara-menjadi-juri-kontes-burung-kicau-diklat-lomba-pekicau.html, diakses pada 23 Juli 2016.

Hosen, Ibrahim. Apakah Judi Itu?. Jakarta: Lembaga Kajian Ilmiah IIQ, 1987.

Hotimah, Khusnul. “Pelaksanaan Festival Kebudayaan Jember Fashion Carnaval

di Kabupaten Jember dalam Perspektif Mas}lah}ah Mursalah”. Skripsi--UIN SUNAN AMPEL, Surabaya, 2016.

Karim, Adiwarman A. Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014.

Karunia, Akhla.“Analisis Pemberian Hadiah dalam Upaya Meningkatkan Loyalitas Nasabah di BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Ngagel Surabaya”. Skripsi--UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2014.

Kementerian Agama Republik Indonesia. Mushaf Aisyah Al-Qur’an dan

Terjemah untuk Wanita. Bandung: Penerbit Hilal, 2010.

Laonso, Hamid dan Muhammad Jamil. Hukum Islam Alternatif Solusi Terhadap


(5)

xvii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Lidwa Pusaka, Softwere Kitab Hadits Online “Lidwa Pusaka”, dalam

http://app.lidwa.com

Masruhan. Metodologi Penlitian Hukum. Surabaya : Hilal Pustaka, 2013.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011.

Mudjib, Abdul. Kaidah-kaidah Ilmu Fiqih. Jakarta: Kalam Mulia, 2004

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

2008.

Nashrullah, A. Jauhari. “Analisis Hukum Islam terhadap Undian Berhadiah Umrah dalam Aplikasi Mud}a}rabah di BMT Bina Insan Mandiri Cabang Logawe Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban”. Skripsi--UIN SUNAN AMPEL, Surabaya, 2015.

Om Kicau, “Tata Cara Penilaian dalam Lomba Burung”, dalam

http://omkicau.com/2010/04/01/tata-cara-penilaian-dalam-lomba-burung.html, diakses pada 23 Juli2016.

Sa’idan,Walid bin Rasyid. Qawa}id al-Buyu}’ wa Fara}id al-Furu} . t.t: t.p., t.th. Sabiq, As-sayyid. Fikih Sunnah, terj. Mudzakir AS. Jilid 14. Bandung: PT.

Al-Ma’arif. t.th.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2012.

---. Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods. Bandung: Alfabeta, 2014. Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalah. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005.

Tim Penyusun Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Petunjuk Teknis Penulisan

Skripsi. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014.

Adi Guru. Wawancara, Sidaorjo. 19 Juli 2016. Adi Pabrik. Wawancara, Sidaorjo. 19 Juli 2016. Ahmad Kharisun. Wawancara, Sidaorjo. 01 Juli 2016. Ardiansyah. Wawancara, Sidaorjo. 19 Juli 2016. Bagus. Wawancara, Sidaorjo. 19 Juli 2016.

Brosur-brosur perlombaan burung berkicau berhadiah di Gantangan New Permata

BC Tanggulangin, Sidaorjo.

Cipta Pria Utama. Wawancara, Sidaorjo. 01 Juli 2016. Dwi. Wawancara, Sidaorjo. 19 Juli 2016.


(6)

xviii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Gilang. Wawancara, Sidaorjo. 19 Juli 2016.

Irsyad. Wawancara, Sidaorjo. 19 Juli 2016. Jayat. Wawancara, Sidaorjo. 19 Juli 2016. Juni. Wawancara, Sidaorjo. 19 Juli 2016. Rizki. Wawancara, Sidaorjo. 19 Juli 2016. Ryan. Wawancara, Sidaorjo. 01 Juli 2016. Saiful. Wawancara, Sidaorjo. 19 Juli 2016. Sampe. Wawancara, Sidaorjo. 19 Juli 2016.

Soni Dermawan. Wawancara, Sidaorjo. 01 Juli 2016. Teguh. Wawancara, Sidaorjo. 19 Juli 2016.