Renja DISPERTANAK Tahun 2016 batang

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dokumen perencanaan jangka panjang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, jangka menengah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, perencanaan pembangunan tahunan dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan perencanaan pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tahunan dituangkan dalam Rencana Kerja (RENJA) SKPD. Substansi Rencana Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang mengacu kepada RPJM Daerah, RPJP Daerah, dan RKP Daerah serta memuat rancangan program dan kegiatan, prioritas pembangunan pertanian, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang maupun oleh berbagai pemangku kepentingan lainnya sebagai wujud dari pola perencanaan partisipatif. Rencana Kerja memuat kebijakan publik dan arah kebijakan pembangunan pertanian selama setahun, yang diharapkan dapat menciptakan kepastian kebijakan sebagai komitmen Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang yang harus dilaksanakan secara konsisten.

Rencana Kerja (RENJA SKPD) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang adalah bagian dari suatu sistem perencanaan pembangunan yang merupakan dokumen perencanaan tahunan yang menggambarkan permasalahan pembangunan daerah serta indikasi daftar program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2016 oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang untuk memecahkan permasalahan pembangunan daerah secara terencana melalui sumber pembiayaan baik Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten (APBD Kab.), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi (APBD Prov.) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


(2)

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang tahun 2012 – 2017 dan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Batang Tahun 2016, yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengoperasionalkan RKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang dalam menjalankan visi jangka menengah daerah.

Visi dan Misi Rencana Jangka Panjang Menengah Daerah

Tahun 2016 merupakan pelaksanaan tahun keempat dari kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Yoyok Riyo Sudibyo – Soetadi periode 2012 – 2017, oleh karena itu dalam penyusunan Rencana Kerja Tahun 2016 merupakan penjabaran dari RPJM Daerah Tahun 2012-2017 serta Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2012-2017. Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih adalah “Terwujudnya pemerintahan yang efektif, bersih, profesional, untuk

penguatan ekonomi daerah, dan pencapaian kesejahteraan masyarakat Batang”,

dengan misi :

1. Mengembangkan penataan dan pembinaan birokrasi di semua tingkatan demi terciptanya pemerintahan yang baik, bersih dan berpelayanan publik yang prima. 2. Menciptakan iklim investasi yang baik dan mendukung usaha pengembangan ekonomi yang berorientasi pada peningakatan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat dan peningkatan pendapatan daerah.

3. Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk menunjang peningkatan ekonomi daerah dan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat.

4. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat supaya dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan.

Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang 2012-2017, “Menjadi Pengelola Sektor Pertanian yang Amanah, Aspiratif dan Inovatif demi Terwujudnya Peningkatan Kesejahteraan Petani”, dengan misi yaitu:


(3)

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian dan peternakan menuju industrialisasi hasil pertanian berbasis sumberdaya lokal dan ramah lingkungan.

2. Menciptakan sistem agribisnis yang berorientasi pasar dengan menumbuhkan usaha ekonomi produktif dan penciptaan lapangan kerja di pedesaan serta mengurangi kemiskinan.

3. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap petani melalui pendekatan kelompok.

4. Meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan aparatur pemerintah bidang pertanian yang amanah, aspiratif dan inovatif.

1.2. Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1.

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757)

;

2.

Un

dang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2025;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan,


(4)

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 13 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Batang Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2007 Nomor 13 Seri E Nomor 7);

10. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2008 Nomor 8 Seri E Nomor 2);

11.

Pera

turan Bupati Batang Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Batang Tahun 2014;.

12.

Pera

turan Bupati Batang Nomor 35 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Batang Tahun 2016.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

1. Terwujudkannya sinergitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan pertanian khusus tanaman pangan dan hortikultura serta peternakan antar wilayah, antar sektor pembangunan, dan antar tingkat pemerintahan serta mewujudkan efisiensi alokasi berbagai sumber daya dalam pembangunan pertanian di Kabupaten Batang.

2. Terciptanya efisiensi dan alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah, khususnya yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang

1.3.2. Tujuan

Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang pada tahun anggaran 2016


(5)

1.4. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penyusunan RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini memberi gambaran umum tentang penyusunan RENJA SKPD SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang Tahun 2016

1.1. Latar Belakang

Bagian ini mengemukakan pengertian ringkas tentang RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan, proses penyusunannya, dan keterkaitannya dengan dokumen RKPD, Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD.

1.2. Landasan Hukum

Bagian ini memuat peraturan-peraturan yang mendasari penyusunan RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan

1.3. Maksud dan Tujuan

Bagian ini memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan dari penyusunan RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan

1.4. Sistematika Penulisan

Bagian ini menguraikan pokok bahasan dalam penulisan RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan serta susunan garis besar isi dokumen

Bab II Evaluasi Pelaksanaan RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2014

Bab ini memuat kajian terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2014 dan perkiraan Tahun 2015


(6)

2.1. Evaluasi Pelaksanaan RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2014 dan Capaian Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan

Bagian ini menguraikan review hasil evaluasi pelaksanaan RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan tahun 2014 dan realisasi Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan mengacu pada hasil Laporan Kinerja Tahunan

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan

Bagian ini menguraikan capaian kinerja pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan berdasarkan indikator yang sudah ditentukan

2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan

Bagian ini menguraikan tingkat kinerja pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan, permasalahan dan hambatan, dampak terhadap visi/misi, tantangan dan peluang, dan rekomendasi serta catatan strategis untuk ditindak lanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun 2016

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Bagian ini menguraikan proses pembandingan rancangan awal dengan analisis kebutuhan, dan temuan-temuan yang ada setelah proses tersebut

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Bagian ini menguraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang diusulkan

Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan

Bab ini menguraikan tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang direncanakan

3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

Bagian ini menguraikan tentang telaahan terhadap kebijakan nasional yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas


(7)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang

3.2. Tujuan dan Sasaran RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang

Bagian ini merumuskan tujuan dan sasaran didasarkan atas isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan

3.3. Program dan Kegiatan

Bagian ini menguraikan garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan

Bab IV Penutup

Bab ini menguraikan tentang catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan kaidah pelaksanaannya serta rencana tindak lanjut


(8)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD DINAS PERTANIAN TANAMAN

PANGAN DAN PETERNAKAN TAHUN 2014

2.1. Evaluasi Pelaksanaan RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2014 dan Capaian Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan

Rencana Kerja suatu SKPD adalah Penjabaran Perencanaan tahunan dari Rencana Strategis SKPD tersebut. Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, setiap dokumen perencanaan harus dievaluasi dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang Tahun 2014 juga harus dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang Tahun 2014 meliputi 3 (tiga) hal, yaitu kebijakan perencanaan program dan kegiatan, pelaksanaan rencana program dan kegiatan, dan hasil rencana program dan kegiatan.

Penyusunan Renja SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang Tahun 2016, memperhatikan beberapa unsur pokok sebagai mana berikut :

a. Masalah – masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya;

b. Tujuan yang dikehendaki;

c. Sasaran – sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya;

d. Kebijakan – kebijakan untuk melaksanakannya serta seksi pelaksana; Penyusunan Renja SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang Tahun 2016 juga memperhatikan hal–hal sebagai berikut :

a. Hasil evaluasi capaian kinerja tahun 2014 sebagai entry point dalam penyusunan perencanaan tahun 2016;


(9)

b. Memperhatikan keberlanjutan (sustainable development) untuk menjaga stabilitas dan konsistensi pembangunan.

Evaluasi Program Tahun 2014

Anggaran Tahun 2014 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang sebesar Rp13.724.563.854,00 (termasuk perubahan) dengan 13 (tiga belas) program dan 69 (enam puluh sembilan) kegiatan. Dari jumlah dana tersebut terealisasi sebesar Rp13.340.287.682,00 dengan capaian kinerja fisik sebesar 97,20% dan capaian kinerja keuangan sebesar 99,64%.

Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan sebagaimana tercantum dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. Gaji & Tambahan Penghasilan PNS; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; kurang tepat dalam kelompok masukan dan keluaran; kurang tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator ; akumulasi total dengan nilai 87.

 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan jasa surat menyurat; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 100

2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator ; akumulasi total dengan nilai 100

3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 96

4. Penyediaan jasa kebersihan kantor; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 100


(10)

5. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 100

6. Penyediaan alat tulis kantor ; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator ; akumulasi total dengan nilai 100

7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 100

8. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor ; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 100

9. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan ; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 100

10. Penyediaan makanan dan minuman; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 100

11. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 100

12. Pengelolaan Keuangan SKPD; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 100

 Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 100.

2. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 100.


(11)

3. Pengadaan Mebeleur; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 100.

4. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator ; akumulasi total dengan nilai 100

5. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 100

 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1. Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 100

 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam penetapan target kinerja pada indikator; akumulasi total dengan nilai 100

 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja; akumulasi total dengan nilai 100.

 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)

1. Penyusunan Database Potensi Produksi Pangan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100.

2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan Subsidi Pertanian; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok


(12)

masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100.

3. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

4. Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi, Palawija; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100

5. Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100

6. Pengembangan Perbenihan/Perbibitan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

7. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Budidaya; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

8. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pasca Panen; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

9. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

10. Monitoring, evaluasi dan pelaporan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan


(13)

keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100.

11. DAK Non DR Bidang Pertanian/Pengelolaan Lahan dan Air Tanaman Pangan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100.

12. DAK Non DR Bidang Pertanian/Perluasan Areal Hortikultura; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100.

13. DAK Non DR Bidang Pertanian/Pengelolaan Lahan dan Air Peternakan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100.

14. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100.

15. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B); kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100.

 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan 1. Penelitian dan Pengembangan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100.

2. Fasilitasi Kerjasama Regional/Nasional/Internasional Penyediaan Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100.


(14)

terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100.

4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Pusat–Pusat Etalase/Eksebisi/Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100.

5. Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

6. Pembangunan Pusat–Pusat Penampungan Produksi Hasil Pertanian/Perkebunan Masyarakat yang dipasarkan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100.

7. Pengolahan Informasi Permintaan Pasar atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100.

 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

1. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

3. Pemeliharaan Rutin/berkala Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan


(15)

keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

4. Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

5. Pelatihan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Modern Bercocok Tanam; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

6. Prima Tani (2P0A); kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

7. Dana Pendampingan Prima Tani; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

1. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan ; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100

2. Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan ; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

3. Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan ; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

4. Pengembangan Sentra Hortikultura Kebuna Agribisnis Buah Unggulan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok


(16)

masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

5. Pembinaan Kawasan Agropolitan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran , indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

1. Pendataan masalah peternakan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

2. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

1. Pembibitan dan Perawatan Ternak; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100.

2. Pendistribusian Bibit Ternak kepada Masyarakat; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

3. Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak yang Didistribusikan kepada Masyarakat; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

4. Pembelian dan Pendistribusian Vaksin dan Pakan Ternak; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

5. Penyuluhan Kualitas Gizi dan Pakan Ternak; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan


(17)

keluaran, indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

6. Pengembangan Agribisnis Peternakan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

1. Promosi atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

2. Pembangunan Pusat-pusat Penampungan Produksi Hasil Peternakan Masyarakat; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

3. Penyuluhan Kualitas dan Teknik Kemasan Hasil Produksi Peternakan yang akan dipasarkan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

4. Pemeliharaan rutin/berkala Sarana Prasarana Pasar Produksi Peternakan; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

1. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Peternakan Tepat Guna; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat; akumulasi total dengan nilai 100

2. Pengadaan Sarana Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi


(18)

3. Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Peternakan Tepat Guna; kelayakan dengan program/kebijakan terpenuhi ; tepat dalam kelompok masukan dan keluaran, indikator dan target kinerja tepat ; akumulasi total dengan nilai 100

Realisasi kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja keluaran yang direncanakan antara lain :

a. Gaji dan Tambahan Penghasilan PNS; tidak terrealisasi/terserap sesuai rencana dikarenakan ada satu pegawai yang mengikuti tugas belajar sehingga tunjangan pegawainya tidak diberikan.

b. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional; dikarenakan adanya perpanjangan STNK kendaraan oleh beberapa pemegang kendaraan dinas yang tidak dilaporkan kepada pengurus barang.

c. Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat; dikarenakan harga lelang pengadaan ternak lebih rendah dari yang direncanakan

Realisasi program yang tidak memenuhi maupun yang melebihi target kinerja hasil yang direncanakan antara lain :

a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)

Target produksi dan produktivitas bahan pangan utama lokal diantaranya padi tidak terpenuhi, namun tidak demikian halnya dengan jagung. Target produksi maupun target produktivitasnya terlampaui.

Realisasi kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan maupun sub sektor peternakan terhadap PDRB Kabupaten Batang tahun 2013 atas dasar harga berlaku tidak memenuhi target yang direncanakan pada Renstra periode 2012-2017 (data realisasi atas dasar perkiraan angka sangat sementara dari BPS Kabupaten Batang).

b. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Realisasi produksi dan produktivitas buah dan sayur unggulan daerah hingga tahun 2014 sebagian besar melebihi target yang direncanakan dalam Renstra 2012-2017. Hal ini dikarenakan adanya iklim dengan curah hujan yang normal sehingga mendukung bagi pertumbuhan buah dan sayur.


(19)

c. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Ternak

Realisasi jumlah ternak yang diobati pada tahun 2014 mencapai 5,54 persen dan melebihi target yang direncanakan. Hal ini dikarenakan selain adanya dukungan dana APBD juga mendapat tambahan dukungan obat-obatan dari provinsi.

d. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Realisasi peningkatan populasi ternak hingga tahun 2014 sebagian besar memenuhi target yang direncanakan bahkan melebihi (sapi potong, kerbau, kambing, ayam ras) hanya realisasi peningkatan populasi ternak sapi perah, domba, ayam ras dan itik yang tidak memenuhi target yang sudah direncanakan. Akan tetapi prosentasi capaiannya lebih dari 90%.

e. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

Realisasi akseptor inseminasi buatan (IB) pada sapi melebihi target namun tidak demikian dengan kelahiran hasil IB, kondisi hingga 2014 masih dibawah target yang direncanakan.

Perkiraan Pencapaian Tahun Anggaran 2015

Sedangkan untuk tahun berjalan yakni tahun anggaran 2015 dengan usulan sebesar Rp10.000.871.250,- terurai dalam 12 program dan 57 kegiatan, diharapkan keberhasilan kinerja mencapai 100 % atau minimal sama dengan tahun 2014, baik realisasi keuangan maupun realisasi fisik kegiatan.

Rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan RENJA SKPD 2014 dan pencapaian Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan sampai tahun 2015 sebagaimana tabel 2.1 berikut ini.


(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui penilaian kinerja terhadap program maupun kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2014 serta perkiraan capaian program dan kegiatan tahun 2015, dapat dikemukakan beberapa permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan sebagai berikut:

1. Kualitas, kuantitas dan kapasitas sumber daya manusia aparat pertanian masih perlu ditingkatkan.

2. Koordinasi dengan dinas/instansi/satuan kerja dan stakeholders yang belum optimal.

3. Pemahaman tentang perencanaan pembangunan daerah oleh dinas / instansi / satuan kerja dan stakeholders yang masih kurang.

4. Adanya kekosongan jabatan sehingga kinerja pelayanan dinas kurang optimal.

Dari identifikasi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan dalam pelaksanaan urusan pembangunan pertanian, maka peningkatan kinerja organisasi melalui kegiatan tahunan yang dilaksanakannya, menjadi hal yang mutlak dilakukan secara sistematis dan terstruktur.

Dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang tahun 2012-2017, maka strategi dan kebijakan yang akan ditempuh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :

a. Misi Pertama: Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian dan peternakan menuju industrialisasi hasil pertanian berbasis sumberdaya lokal dan ramah lingkungan. Misi pertama ini diupayakan dengan pelaksanaan strategi sebagai berikut:

1) Peningkatan produksi, dan produktivitas dan mutu hasil pertanian berbasis komoditas lokal dengan pemanfaatan potensi lahan secara optimal melalui intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi.

2) Mengembangkan sistem integrasi tanaman-ternak (Crop Livestock System, CLS) untuk mengurangi risiko dan optimalisasi penggunaan sumberdaya lahan.


(29)

3) Mendorong peningkatan produksi, dan produktivitas berbasis komoditas lokal dengan mengantisipasi dampak perubahan iklim dan penerapan praktek pertanian yang berwawasan lingkungan hidup

4) Peningkatan produksi dan reproduktivitas ternak melalui peningkatan mutu genetik bibit, kualitas pakan, tata laksana pemeliharaan, fasilitasi permodalan dan pemberian bantuan

5) Mengintensifkan kerjasama vertikal dan horisontal untuk pelayanan kesehatan hewan, dan pengawasan obat hewan dengan instansi terkait.

b. Misi Kedua: Menciptakan sistem agribisnis yang berorientasi pasar dengan menumbuhkan usaha ekonomi produktif dan penciptaan lapangan kerja di pedesaan serta mengurangi kemiskinan. Misi kedua ini diupayakan dengan pelaksanaan strategi sebagai berikut:

1) Mengembangkan kawasan komoditas unggulan pertanian dan sentra industri berdasarkan database maupun Grand Design pembangunan pertanian dan AEZ.

2) Meningkatkan dan menjaga mutu dan keamanan pangan pada semua tahapan produksi, mulai dari hulu sampai hilir.

c. Misi Ketiga: Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap petani melalui pendekatan kelompok. Misi ketiga ini diupayakan dengan pelaksanaan strategi sebagai berikut:

1) Optimalisasi dan peningkatan kapasitas SDM petugas dan lembaga petani sehingga mampu menerapkan teknologi tepat guna yang adaptif dan ramah lingkungan.

d. Misi Keempat: Meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan aparatur pemerintah bidang pertanian yang amanah, aspiratif dan inovatif.Misi keempat ini diupayakan dengan pelaksanaan strategi sebagai berikut:

1) Meningkatkan peran serta aparatur dalam rangka mengembangkan pertanian dan peternakan.


(30)

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan

Capaian kinerja pembangunan pertanian Tahun 2014 ditinjau dari produksi dan produktivitas bahan pangan utama lokal, kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Batang, perkembangan pembangunan sub sektor peternakan dan Nilai Tukar Petani (NTP), dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Produksi dan Produktivitas Bahan Pangan Utama Lokal yaitu padi dan jagung. Tiga tahun terakhir produksi padi tidak mampu mencapai target yang ditetapkan dalam Renstra periode sebelumnya demikian juga produktivitasnya tetapi tiap tahun naik dari tahun sebelumnya. Kabupaten Batang termasuk dalam tiga Kabupaten dengan produktivitas padi terendah se-Jawa Tengah (42,55 ku/ha; produktivitas padi Jawa Tengah 53,70 ku/ha) dan dibawah produktivitas padi secara nasional (51,35 ku/ha). Per April 2015 produktivitas padi Kabupaten Batang sebesar 42,03 ku/ha (target 45,14 ku/ha) dengan produksi sebesar 56.711 ton dari target 186.091 ton (baru tercapai 30,47 persen). Tidak demikian halnya dengan jagung. Kurun waktu lima tahun terakhir dilaksanakan kegiatan pengembangan intensifikasi tanaman padi dan palawija khususnya jagung diikuti pemberian bantuan benih jagung hibrida kepada petani. Pengetahuan petani tentang budidaya jagung ditingkatkan dengan adanya Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT). Produktivitas jagung mampu melampaui target yang ditetapkan bahkan melebihi produktivitas tingkat Jawa Tengah maupun nasional. Rendahnya produksi dan produktivitas komoditas pertanian pada umumnya disebabkan oleh faktor-faktor berikut :

a. Penerapan teknologi budidaya yang belum optimal b. Rendahnya kapasitas sumberdaya petani dan aparatur c. Pengendalian hama penyakit kurang terpadu

2. Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB Kabupaten Batang tahun 2013 lebih rendah dari target yang ditetapkan, demikian juga kontribusi dari sub sektor pertanian tanaman pangan (palawija) atas dasar harga berlaku maupun harga konstan tahun 2000, pada tahun 2013 masih rendah dari target


(31)

yang direncanakan. Akan tetapi Sektor pertanian masih merupakan penyumbang terbesar PDRB Kabupaten Batang sebanyak 26,92 persen. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang masih ditopang oleh sektor pertanian. Pada triwulan IV tahun 2014 sektor pertanian masih memberikan sumbangan terbesar terhadap pembentukan PDRB yaitu 24,3 persen dengan laju pertumbuhan tertinggi mencapai 4,68 persen (y-o-y) (BPS, 2014). Dengan demikian pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang masih ditopang oleh sektor pertanian.

3. Perkembangan Pembangunan Peternakan khususnya perkembangan

populasi ternak sapi potong, kerbau, kambing dan ayam ras pada tahun 2014 melebihi target yang direncanakan. Kondisi hingga semester I tahun 2015 sebagaimana terdapat pada tabel 2.2 populasi ternak sapi potong 97,24 persen dari target yang direncanakan. Dalam rangka penanggulangan dan pencegahan penyakit menular ternak hingga akhir tahun 2014 sudah 1000 ekor ternak terobati (142,86 persen), sedangkan untuk penerapan inseminasi buatan (IB) hingga April 2015 sudah 33,91 persen capaian akseptor dan 23,42 persen kelahiran hasil IB tercapai. Diharapkan pada akhir tahun 2015 target pembangunan peternakan dapat tercapai.

4. Nilai Tukar Petani (NTP) mencerminkan kesejahteraan petani karena menggambarkan seberapa besar kemampuan daya ukur (nilai jual) atas komoditas yang dihasilkan dengan kebutuhan yang dibeli oleh petani. Per Desember 2013 NTP di Kabupaten Batang sebesar 100,27 (>100) menunjukkan bahwa pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya artinya harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsi. Meskipun demikian dibandingkan dengan NTP nasional (101,32) kondisi Desember 2013, NTP di Kabupaten Batang lebih rendah.

Capaian kinerja pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan dapat diamati lebih jauh pada tabel 2.2 berikut ini.


(32)

(33)

2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan

Potret kondisi atau gambaran umum pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang yang telah diuraikan sebelumnya, dijadikan dasar dalam mengidentifikasi isu-isu strategis pembangunan Kabupaten Batang. Sehingga isu-isu pembangunan yang faktual tersebut akan menentukan agenda aktual kebijakan, sasaran serta program dan kegiatan pembangunan yang akan digulirkan.

Berdasarkan hal-hal diatas, beberapa isu strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang antara lain adalah :

1. Perlunya pengembangan agribisnis berbasis kluster

Pembangunan sistem agribisnis berarti dapat meningkatkan percepatan pembangunan ekonomi daerah sekaligus mengentaskan kemiskinan karena 70 persen penduduk miskin hidup di perdesaan dan mengandalkan sumber penghidupannya dari sektor pertanian. Tanpa membangun keseluruhan sistem agribisnis mustahil pertanian dan nasib petani dapat terangkat. Aktivitas produksi mempunyai kaitan sebab akibat dengan permintaan di sektor hilir terhadap produk yang dihasilkan dan penawaran (supply) bahan baku yang disediakan oleh pelaku ekonomi di sektor hulu. Aktivitas ekonomi hanya terjadi akibat adanya insentif berupa keuntungan yang diperoleh oleh masing-masing pelaku.

Pengembangan sistem agribisnis berbasis kluster di sentra-sentra produksi masing-masing komoditas yang telah berkembang akan memudahkan pengelolaannya, terjadi spesialisasi produksi pada masing-masing usaha tani dan kegiatan ekonominya saling terkait dan saling mendukung . Penumbuhan kluster bagi pelaku usaha perlu didukung oleh pelatihan, penelitian dan identifikasi pasar, penyediaan logistik dan inovasi teknologi. Hal lain yang perlu dilakukan adalah kerjasama antar pelaku usaha yang dapat memberikan kesempatan tumbuhnya ruang belajar secara kolektif untuk meningkatkan kualitas produk yang dapat menjangkau segmen pasar yang lebih menguntungkan.

2. Pengembangan teknologi budidaya pertanian/peternakan

Globalisasi perdagangan merupakan masalah/ancaman sekaligus peluang dalam pembangunan pertanian. Implikasinya setiap Negara harus meningkatkan


(34)

dapat memanfaatkan pasar global yang semakin terbuka. Adanya persyaratan tertentu yang harus dipenuhi produk pertanian (ramah lingkungan, bebas cemaran, SPS-WTO) memerlukan percepatan diseminasi teknologi budidaya pertanian/peternakan. Perlu dilakukan bimbingan, pembinaan dan pelatihan penerapan pertanian organik, Good Agricultural Practices, Good Handling Practices , Good Manucfacturing Practices melalui Sekolah Lapang seperti Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), SL Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT), maupun SL-GAP/GHP/GMP. Dibutuhkan adanya kerjasama intensif dinas dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL) karena tidak berada pada satu Satmikal (Satuan Administrasi Pangkal) untuk mewujudkannya.

3. Pengembangan industri hasil pertanian dan pemasarannya.

Pengolahan hasil pertanian selain memberikan nilai tambah bagi produk primer pertanian juga membantu petani terhindar dari kerugian akibat kerusakan produknya. Untuk itu perlu dikembangkan industri pengolahan hasil pertanian di perdesaan sentra-sentra produksi. Hal tersulit dari suatu industri adalah subsistem pemasaran. Menjalin kemitraan dengan pihak ketiga baik pelaku usaha maupun perbankan dapat membantu segi pemasaran dan pendanaan. Perlu kemampuan lebih untuk menangkap peluang yang ada di pasar, membaca kebutuhan pasar, bukan menjual apa yang dihasilkan. Selain itu, bimbingan dan pendampingan penerapan teknologi tepat guna mutlak dibutuhkan.

4. Pengembangan pertanian terpadu dan berkelanjutan

Pembangunan pertanian berkelanjutan dapat diartikan sebagai upaya pengelolaan sumberdaya dan usaha pertanian melalui penerapan teknologi pertanian dan kelembagaan secara berkesinambungan bagi generasi kini dan masa depan dengan mengindahkan aspek kelestarian lingkungan sehingga pemilihan teknologi dan pengelolaannya tidak hanya didasarkan pada keuntungan sesaat (jangka pendek). Teknologi ramah lingkungan yang sudah dikembangkan antara lain Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), penerapan sistem integrasi ternak-tanaman (crop-livestock system, CLS) untuk mengurangi resiko dan optimalisasi penggunaan sumberdaya lahan dengan pemanfaatan kotoran/urine ternak dan limbah pertanian untuk bio energi dan pupuk organik, penyiapan lahan tanpa bakar, pengembangan dan


(35)

pemanfaatan pupuk organik dan biopestisida. Dengan penerapan pembangunan pertanian berkelanjutan/ramah lingkungan berarti telah ikut mendukung tercapainya target ketujuh MDGs. Selain itu, pembangunan pertanian berkelanjutan membutuhkan penerapan Good Agricultural Practices (GAP) yang menekankan penggunaan input eksternal yang rendah. Ke depan perlu ditempuh melalui penyuluhan dan sosialisasi GAP dan khusus pada daerah lahan kering (kritis dan DAS) upaya-upaya konservasi baik melalui dana pemerintah maupun swadaya masyarakat perlu dilakukan.

5. Pengembalian kesuburan tanah

Lahan merupakan faktor produksi utama pertanian. Revolusi hijau melalui penggunaan benih unggul produktivitas tinggi yang mensyaratkan penggunaan pupuk kimia dosis tinggi dan diabaikannya penggunaan pupuk organik telah mengakibatkan degradasi lahan yang menurunkan kapasitas produksi lahan pertanian. Kondisi ini semakin diperparah dengan menipisnya kearifan lokal dalam pengaturan pola tanam dan penggunaan pupuk organik. Struktur fisik dan kimia tanah di lahan pertanian, terutama sawah menjadi massif dan kurang responsif terhadap penggunaan input produksi, sehingga peningkatan produktivitas menjadi stagnan bahkan cenderung menurun. Ke depan perlu dilakukan rehabilitasi dan konservasi lahan secara teknis, dan biologis (vegetatif) melalui penerapan teknologi budidaya pertanian yang ramah lingkungan serta pengaturan dan pengendalian tata ruang kawasan. Perlu pula dilakukan pemasyarakatan penggunaan pupuk majemuk secara berimbang, menurunkan proporsi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik untuk memperbaiki kesuburan fisik tanah.

6. Optimalisasi pengendalian hama terpadu

Dalam rangka peningkatan produksi, produktivitas, mutu serta nilai tambah produk pertanian dilakukan pengendalian hama penyakit tanaman (OPT, organism pengganggu tanaman). Perlu revitalisasi sistem perlindungan tanaman melalui pengamatan dan pelaporan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) serta dampak iklim, penerapan cara pengendalian OPT ramah lingkungan dengan pestisida maupun agensia hayati, penguatan kelembagaan perlindungan (pengamat OPT), Sinergisme Sistem Perlindungan dengan Persyaratan


(36)

SPS-7. Pengendalian penyakit ternak

Pengendalian penyakit ternak merupakan salah satu cara menjamin produk pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) untuk dikonsumsi. Hewan ternak yang sehat, selain menghasilkan produk asal hewan (daging, susu, telur) yang aman dikonsumsi juga berpengaruh terhadap produktivitas dan reproduktivitasnya. Hewan ternak yang sakit akan menghasilkan sedikit produk hasil ternak, dan bahkan tidak mampu bereproduksi sehingga populasi maupun produk hasil ternak akan mengalami penurunan. Beberapa penyakit ternak misalnya flu burung maupun PMK (penyakit mulut dan kuku) juga dapat menular kepada manusia. Oleh karena itu pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular, pencegahan dan pengamanan bahaya pencemaran produk hewan perlu dilakukan. Selain itu perlu pula peningkatan penerapan kesehatan hewan di Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R) maupun unggas (RPH-U) melalui peningkatan penerapan fungsi otoritas veteriner.

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Proses penyusunan RKPD Kabupaten Batang Tahun 2016 mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Guna menghasilkan suatu rencana kerja SKPD yang selaras dengan rencana kerja pemerintah daerah, maka diperlukan suatu telaahan (review) terhadap rancangan awal penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kabupaten Batang Tahun 2016.

Hasil analisis kebutuhan pembangunan pertanian yang menjadi dasar penyusunan Renja SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2016, jika dibandingkan dengan rancangan awal RKPD Kabupaten Batang Tahun 2016 sudah selaras dari segi jenis program, kegiatan, indikator kinerja maupun target capaian kinerja yang direncanakan. Demikian halnya dengan besaran anggaran yang direncanakan. Perbandingan antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan pembangunan pertanian secara lebih rinci sebagaimana terdapat dalam tabel 2.3 berikut ini.


(37)

(38)

(39)

(40)

(41)

(42)

(43)

(44)

(45)

(46)

(47)

(48)

(49)

(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

(79)

(80)

(81)

(82)

(83)

(84)

(85)

(86)

(87)

(88)

(89)

(90)

(91)

(92)

(93)

(94)

(95)

(96)

(97)

(98)

(99)

(100)

(1)

(2)

Rencana Kerja SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang Tahun 2016

186


(3)

(4)

Rencana Kerja SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang Tahun 2016

188


(5)

Rencana Kerja SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang Tahun 2016

189 PENUTUP

Rencana Kerja SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang Tahun 2016 memegang peranan yang sangat penting sebagai dokumen perencanaan pembangunan tahunan daerah. RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang Tahun 2016 menjadi acuan dan pedoman bagi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan dalam melaksanakan program dan kegiatan di tahun 2016 yang berorientasi pada peningkatan produksi dan produktivitas.

Pembangunan pertanian dilaksanakan dalam rangka peningkatan ketahanan pangan, peningkatan daya saing dan peningkatan kesejahteraan petani. Sesuai dengan visi pembangunan pertanian harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan dalam satu kesatuan untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani dimana petani berperan aktif sedangkan Pemerintah berperan dalam memfasilitasi, mendorong dan memberdayakan masyarakat.

Renja SKPD yang telah disusun ini hendaknya dapat dilaksanakan secara konsisten, jujur, transparan, partisipatif dan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu ditetapkan beberapa kaidah pelaksanaannya sebagai berikut :

1. Seluruh jajaran bidang/unit kerja di lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) berkewajiban untuk melaksanakan program-program Renja ini dengan sebaik-baiknya.

2. Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan Renja, berkewajiban melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap penjabaran Renja ke dalam RKA SKPD Dinas dan RAPBD Kabupaten Batang Tahun 2016.


(6)

Rencana Kerja SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang Tahun 2016

190

Dengan adanya Rencana Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang Tahun 2016 diharapkan dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 dapat mensinergikan dengan stakeholder dan SKPD lain yang mendukung pada pembangunan pertanian di Kabupaten Batang.

Batang, Juni 2015

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang

Ir. MIGAYANI THAMRIN Pembina Utama Muda NIP. 19620215 198903 2 010