082113 MQFM 2010 03 Editorial 12 Maret 2010

Editorial MQ 92,3 FM
Edisi Jum’at 12 Maret 2010
Penertiban Sekolah Bertaraf Internasional
Sahabat MQ/ saat ini banyak sekali kita jumpai adanya Sekolah Internasional
yang menjamur di mana-mana// Tidak hanya di Ibu Kota Jakarta/ namun hal
tersebut kini mulai menjamur di Daerah Intimewa Yogyakarta/ atau pun
Kota-kota lain// Sehingga hal tersebut saat ini/ seolah menjadi tren// Ibarat
jamur yang tumbuh di musim hujan/ maka mungkinkah sekolah-sekolah
Internasional tersebut akan layu/ bahkan musnah/ setelah adanya Peraturan
Pemerintah -PP- nomor
17 tahun 2010/ tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan///
Wikipedia menyebutkan bahwa/ Sekolah Bertaraf Internasional atau -SBI-/
merupakan sekolah nasional/ dengan standar mutu internasional// Proses belajar
mengajar di sekolah tersebut/ menekankan pengembangan daya kreasi/ inovasi/
dan eksperimentasi/ untuk memacu ide-ide baru yang belum pernah ada//
Sehingga diharapkan/ lulusan dari Sekolah bertaraf Internasional tersebut dapat
sesuai dengan standar pendidikan secara Internasional/ namun tetap dengan
kepribadian Indonesia///

Dirjen Mandikdasmen Kemendiknas -Suyanto- menjelaskan/ sebelumnya

Kemendiknas
belum
memiliki
peraturan/
yang
mengatur
tentang
penyelenggaraan sekolah internasional// Sebab/ belum adanya standar yang
baku mengenai banyaknya sekolah Internasional// Dalam Peraturan Pemerintah
17 tahun 2010 tersebut diterangkan/ sekolah internasional yang dimaksud/ wajib
menyesuaikan dengan kurikulum nasional/// Namun apakah sekolah-sekolah
tersebut sudah memenuhi kriteria Internasional?// Dapatkah lulusannya di
setarakan dengan kualitas internasional?//
Mari kita berfikir sejenak!// Bagaimana pendidikan di Indonesia akan maju/ jika
kita lebih banyak sibuk dengan pemberian nama yang begitu memiliki nilai jual
tinggi/ sedangkan kualitas yang dimiliki jauh dari harapan// Dengan adanya
ketegasan tersebut/ diharapkan sekolah-sekolah berstandar Internasional yang
ada/ benar-benar berfungsi sebagaimana mestinya/ sehingga tidak merugikan
masyarakat hanya karena namanya yang begitu menarik// Fenomena yang
terjadi saat ini/ banyaknya sekolah yang berlabel internasional/ tetapi hanya

sekadar label saja// Oleh karena itu/ bagi sekolah yang berlabel internasional
namun tidak masuk criteria dalam peraturan tersebut/ maka secara otomatis
akan gugur//
Sahabat MQ/ dengan adanya kebijakan baru tersebut/ menjadi salah satu hal
yang harus dilakukan oleh sekolah berlabel internasional/ agar jangan sampai
nama tersebut sebagai ajang dari komersialisasi pendidikan// Sesungguhnya/
tuntutan saat ini adalah
menjadikan sekolah-sekolah di negeri ini dengan
standar Internasional/ namun tetap dengan kepribadian Indonesia yang
ketimuran// Sehingga generasi selanjutnya/ dapat menjadi generasi berkualitas
secara internasional/ namun tidak jauh dari nilai-nilai luhur ketimuran// Sekolah
berstandar internasional/ jangan hanya bermodal nama/ namun juga harus
diiringi dengan kualitas dan fasilitas yang sesuai/ tanpa membedakan golongan
miskin/ dan kaya// Wallohu a'lam bishowab///
http://keciqmarqum.multiply.com/journal/item/10/Sekolah_Internasional_Antara_Mutu_Pendidikan_d
an_Komoditas

http://keciqmarqum.multiply.com/journal/item/10/Sekolah_Internasional_Antara_Mutu_Pendidikan_d
an_Komoditas
http://keciqmarqum.multiply.com/journal/item/10/Sekolah_Internasional_Antara_Mutu_Pendidikan_d

an_Komoditas

Ibu Nita
Sekolah internasional itu tuntutan jaman pada sekarang ini
kurikulumnya memang mengacu kurikulum nasional, namun juga ada mata
pelajaran yang memberikan pemahaman kepada siswanya untuk sadar
globalization citizen
berbasis nilai-nilai islam, karena kita memang sekolah ini
saya menyambut positif, karena memang banyak pelajar atau konsumen yang
tertipu
ini membuktikan bahwa pemerintah juga ikut peduli terkait sekolah internasional
yang banyak menjamur untuk ditertibkan
Kartono
sambil berjalan harus ditata
dari hulu dulu dibenahi dulu
lulusannya harus berkorelasi dengan sebelumnya, jadi setiap siswa yang lulus
juga dapat meneruskan di level internasional juga
namun, fenomenanya sekarang belum seperti itu
Heri Akhmadi
sekolah internasional itu tidak hanya berbasis 2 bahasa saja trus disebut sekolah

internasional, tapi juga memperhatiakan aturan yang ada
jadi kami sepakat untuk diatur dan ditertibkan