Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Bonus dan Persepsi Keadilan pada PT. Astra Honda Motor Salatiga

LAMPIRAN WAWANCARA
1. Profil Informan
Nama

: Bapak Samuel Kurniawan Setia

Jabatan

: Pimpinan Kepala Cabang PT. Astra Honda Motor Salatiga

Tempat

: Kantor PT. Astra Honda Motor Salatiga

Tanggal

: 11 Januari 2014

Peneliti

: Selamat siang pak, saya mau memperkenalkan diri nama saya Chandra

dan saya sedang mengerjakan kertas kerja mengenai Kompensasi
Berbasis Kinerja dan Persepsi Keadilan.

Pertama – tama saya ingin

bertanya, kapan kantor cabang ini berdiri.
Bapak SK

: Kantor cabang ini berdiri tahun 2005.

Peneliti

: Di perusahaan ini saya meneliti Kompensasi Berbasis Kinerja dan
Persepi Keadilan pada karyawan marketing dan service saja. Bolehkah
saya mengetahui tentang sistem pemberian bonus yang diberlakukan di
perusahaan ini untuk kedua divisi tersebut. Bagaimana praktek
pemberian bonusnya?

Bapak SK


: Tentu saja boleh Chand, praktek pemberian bonusnnya ada dua yang
pertama bonus akhir tahun dan kedua bonus bulanan. P emberian bonus
ini biasanya diberikan di awal tahun, pertengahan atau akhir tahun.
Besarnya bonus yang ditetapkan 1 sampai 2 kali gaji pokok karyawan
tergantung keuntungan perusahaan pada tahun itu. Namun untuk seluruh
karyawan, PT Astra Honda Motor memberikan tunjangan kesehatan
untuk karyawannya. Sistem pemberian bonus yang kedua adalah bonus
bulanan. Bonus bulanan ini ditujukan bagi karyawan bagian service dan
marketing. Ketentuan pemberian bonus yang terdapat pada dua bagian
divisi ini ditetapkan sebagai faktor yang menjadi pertimbangan bagi
pihak manajemen dalam melakukan penilaian kinerja untuk pemberian
bonus bulanan.

Peneliti

: Bagaimana hubungan pemberian bonus terhadap kinerja pada bagian
marketing dan service?

Bapak SK


: Sampai saat ini para karyawan merasa puas dalam pemberian sistem
bonus yang diterapkan, sistem pemberian bonus ini juga meningkatkan
semangat kerja karyawan.

Peneliti

: Pada marketing dan service bagaimana perhitungannya pemberian
bonusnya?

Bapak SK

: Pada divisi marketing bonus bulanan yang dimaksud adalah insentif
dari bonus penjualan dan ada jangka waktu evaluasi 3 bulan. Pemberian
bonus bulanan berdasarkan target penjualan (11 unit). Bila karyawan
marketing tidak mencapai target selama 3 bulan berturut maka akan
diberti teguran oleh perusahaan. Rp 300.000,00 per unitnya untuk
konsumen yang mengambil barang secara tunai, sedangkan untuk
konsumen yang mengambil barang secara kredit marketing mendapat
bonus Rp 250.000,00 per unitnya. Gaji pokok karyawan marketing
Rp.1.100.000,- dan ada uang makan Rp 10.000,- perharinya.

Pada divisi service bonus diberikan berdasarkan pada perhitungan
insentif untuk kendaraan yang melakukan service ganti oli dengan harga
oli per 4 liter seharga Rp 60.000,- . insentifnya 7,5%.

Peneliti

: Kenapa untuk karyawan marketing diberi target penjualan?

Bapak SK

: Untuk membantu karyawan dalam berkonsentrasi, target juga memacu
karyawan untuk bekerja, dan meraih target juga meningkatkan
keyakinan karyawan untuk memilih target lainnya!!.. selain itu, ini juga
menjadi salah satu kebijakan perusahaan. Karena dimana setiap
karyawan marketing yang berhasil target setiap bulannya maka dia
berhak mendapatkan bonus penjualan, dan oleh sebab itu karyawan
menjadi termotivasi untuk menjual lebih banyak.

Peneliti


: Kenapa dibedakan dalam pemberian bonus untuk karyawan marketing
dan service?

Bapak SK

: Karena tanggung jawab yang mereka pegang juga berbeda, kalau
marketing bekerja bisa dimana saja, bebas mau di kantor, di lapangan,
dan di rumah sekalipun. Tergantung dari produktivitas mereka juga, kalo
mereka semangat kerjanya bisa dapat hasil yang lebih, tetapi kalau
hanya bermalas – malasan saja ya tidak dapat apa – apa. Semua sudah
diketahui oleh masing – masing karyawan. Pernah ada marketing yang
sebulan ngejual motor sampe 40 unit tahun lalu. Nah, kalau karyawan
bagian serivce mereka kan kerja hanya di bengkel, mereka dapat bonus
lebih kalau lembur itu pun jarang mereka lembur. Bonus yang diterima
karyawan service tergantung dari banyaknya motor yang mereka service,
karena dihitung jasa ganti olinya. Selama ini dengan adanya perbedaan
sistem pemberian bonus di PT. Astra Honda Motor Salatiga tidak ada
komplain yang saya dengar dari kedua divisi itu. Mereka juga
berhubungan baik satu sama lain. Paling – paling ada persaingan saja
itupun dalam satu divisi. Dan disini persaingannya sehat, mereka

berlomba – lomba dalam menjual produk.

Peneliti

: Menurut bapak, bagaimana persepsi keadilan kompensasi di perusahaan
yang bapak pimpin?

Bapak SK

: Menurut pendapat saya kompensasi yang diberikan PT. Astra Honda
Motor sudah memenuhi harapan untuk para karyawan – karyawan yang
bekerja disini. Besar kompensasi yang diberikan pun tidak kalah dengan
kompensasi diperusahaan lain. Sudah adil kalau saya bilang.

2. Profil Informan
Para karyawan marketing dan service di PT Astra Honda Motor
Karyawan marketing AD 27 Tahun. Sudah 4 tahun bekerja di Astra semenjak tahun
2009.

Karyawan marketing DW 24 Tahun. Dari tahun 2008 dia sudah bekerja di Astra. DW

lulusan SMA sederajat. DW bekerja di Astra dari pertama dia lulus SMA.
Karywan marketing SU 29 Tahun. Sudah bekerja di Astra selama 3 tahun. Sebelumnya
SU bekerja di Koperasi Simpan Pinjam.
Karyawan marketing RD 28 Tahun. Sudah bekerja di Astra kurang lebih 3 tahun.
Sebelumnya dia karyawan tekstil disalah satu perusahaan di Salatiga.
Karyawan Service NN 22 Tahun. Baru bekerja selama 1 tahun di Astra
Karyawan Service HR 27 Tahun. Sudah bekerja selama 4 Tahun
Karyawan Service TU 24 Tahun. Sudah bekerja 2 tahun
Karywan Service YS 28 Tahun. Sudah bekerja 3 tahun
Semua karywan bagian service ada lulusan sekolah Astra.

Peneliti

: Selamat siang, saya mau memperkenalkan diri nama saya Chandra dan
saya sedang mengerjakan kertas kerja mengenai Kompensasi Berbasis
Kinerja dan Persepsi Keadilan.

Saya ingin bertanya bagaimana

pemberian bonus diperusahaan ini dan kalau boleh saya tahu berapa

perhitungan gaji ditambah dengan bonus?
Marketing AD : Pemberian bonus untuk karyawan marketing berdasarkan target ,
Setiap bulannya alhamdulillah saya selalu menjual produk. Bulan
januari (2014) kemarin saya menjual 12 unit sepeda motor,

11

penjualan secara kredit dan 1 secara tunai. Jadi pada bulan januari
bonus saya sebesar 11 x 250.000 = 2.750.000 ditambah 1 x 300.000 =
300.000 total pada januari penerimaan bonus = Rp 3.050.000,-. Pada
bulan februari (2014) saya menjual 15 unit sepeda motor, 13 penjualan
secara kredit dan 2 secara tunai. Dan pada maret (2014) saya hanya
menjual 7 unit sepeda motor dan semua secara kredit, tapi di
perusahaan ini evaluasi bonus penjualan selama 3 bulan, kalau dari
astranya 6 bulan tapi kantor cabang memberlakukan 3 bulan. Gaji yang
saya dapat ditambah dengan bonus penjualan perbulannya, maksudnya
gaji bulan januari ditambah dengan bonus penjualan januari, dan begitu
seterusnya.

Service NN


: Kalau di divisi service mas, gajinya ya lumayan sih. Gaji pokok saya Rp
1.000.000,- setiap bulannya, saya diberi uang makan Rp 10.000,perhari. Kalau 26 hari kerja setiap bulannya saya terima gaji bersih Rp
1.260.000,- perbulan. Itu belum ditambah bonus yang saya dapat dari
jasa service kendaraan. Desember (2013) kemarin saya pegang 157
kendaraan. Setiap kendaraan itu cuman dihitung 7,5% dari jasa ganti oli
saja. Bulan desember kemarin saya dapat Rp 1.966.500,- bersih.

Peneliti

: Menurut anda bagaimana perbedaan pemberian bonus untuk para
karyawan?

Marketing DW : Menurut saya perbedaan dalam pemberian bonus biasa saja, karena
karyawan marketing itu bekerjanya tidak kenal waktu, kadang kalau jam
kerja sudah selesai pun saya masih bekerja. Saya berada dilingkungan
sekitar tempat tinggal perumahan saya menawarkan sepeda motor
kepada yang butuh dan terkadang pada saat saya ke café atau tempat
makan pun, saya tidak segan-segan menyodorkan brosur sepeda motor
kepada orang sekitar. Biasa juga saya ke pasar-pasar dan supermarket

untuk menyebar brosur. Itu semua saya lakukan guna mencari
keuntungan. Meskipun di kantor saya adalah marketing counter, tapi
saya tetep terjun ke lapangan selepas jam kerja usai.

Marketing AD : Marketing kerjanya ribet, soalnya kan konsumen itu banyak tanya dan
maunya jadi kita harus pinter – pinter ngeladeninnya dan harus sabar.

Kalau ga sabar nanti target bisa lari. …Setelah kita beri konsumen itu
brosur sepeda motor yang dia mau, kita minta no hp konsumen tersebut,
abis itu besoknya atau lusa kita sms dia atau telpon, tanya kabar
gimana? Jadi pesen yang mana? Pinter pinter kita aja sih. Ini sih
memang cara biasa taktik marketing, tapi ampuh kok.

Service HR

: Kalau karyawan service service kerjanya hanya sesuai jam kerja saja
mas, tapi terkadang saya juga lembur kalau pas ramai. Itupun jarang
karena kan kalau shworoom tutup bengkel pun ikut tutup.

Peneliti


: Menurut para karyawan marketing dan service bagaimana persepsi
terhadap keadilan kompensasi di PT. Astra Honda Motor Salatiga dalam
pemberian bonus yang diberikan?

Marketing SU : Dengan diberlakukannya sistem pemberian bonus seperti itu, sudah
adil menurut saya karena marketing dan service pun bekerjanya
berbeda, Kalau kami bekerja ke lapangan dari rumah kerumah
menawari produk, sedangkan karyawan bagian service cukup di bengkel
saja. Karena juga kan kami bekerja keras untuk mencapai target bulanan
demi tujuan perusahaan.

Marketing RD : Saya merasa apa yang diberikan oleh perusahaaan sudah cukup sesuai
dengan apa yang diberikan karyawan kepada perusahaan, Makanya itu
karyawan harus rajin supaya dapat bonus yang lebih dari bos.

Marketing AD : Imbalan yang saya terima sudah sesuai dengan kinerja saya dalam
bekerja di perusahaan, saya juga puas dengan apa yang saya sudah
dapat setiap bulannya.

Marketing DW: Kalau menurut saya, semakin banyak imbalan yang diberikan
perusahaan maka kita juga sebagai karyawan akan berlomba -lomba
untuk bekerja dengan baik tapi kalau dari atasan juga tidak ada
penghargaanya kan kita juga agak malas-malas. Jadi saya merasa puas
dengan apa yang sudah perusahaan berikan.

Service TU

: Menurut saya sudah adil kompensasi yang ada disini, karena kan dari
awal sudah ada pemberitahuan kalau dimarketing kompensasi nya
seperti ini dan di service seperti ini, jad menurut saya sah – sah saja.

Service YS

: Saya senang dengan apa yang saya terima, dan semua cukup untuk
memenuhi kebutuhan saya. Karyawan marketingnya juga baik sama
karyawan service kadang kalau mereka dapat bonus lebih suka traktir
kita makan, Bos nya juga ramah dan baik.

Service HR

: Saya puas dengan hasil kerja saya, karena memang dari awal saya
ingin bekerja pada divisi ini jadi sudah adil menurut saya kompensasi
yang diberikan pada perusahaan sampai saat ini. Dan hasil kerja saya
dihargai oleh perusahaan dan konsumen.

Service NN

: Pemberian bonus di kantor ini sudah sesuai menurut saya. Saya pun
menjadi giat bekerja dan disiplin. Dan dapat mencukupi kebutuhan
keluarga saya.