T2 942012030 BAB III

(1)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dipaparkan tentang metode penelitian, sumber data dan data penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data.

3.1

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/R&D). Yang dimaksud dengan Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (sof tware), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, sistem manajemen, dan lain-lain.

Lebih lanjut lagi Sugiyono (2008) menyatakan bahwa metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan draff perencanaan produk, dan menguji keefektifan


(2)

22

produk tersebut. Validasi produk oleh pakar dilakukan melalui diskusi dengan Prof. Loby Loekmono selaku konsultan ahli. Draff perencanaan ini nantinya dapat dipakai sebagai salah satu rekomendasi atau pedoman bagi sekolah-sekolah yang akan perencanaan kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan Tes Kecerdasan Majemuk.

Pendekatan deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Tujuan pendekatan deskriptif adalah menggambarkan, menganalisis keadaan pada saat penelitian dilakukan, dan mengambil implikasi dari data yang ada guna menyusun program kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan kecerdasan yang dimiliki peserta didik.

3.2

Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Untuk menghasilkan suatu program kegiatan ekstrakurikuler yang layak dilaksanakan, maka akan dilaksanakan suatu penelitian yang sesuai dengan skema prosedur penelitian R&D seperti pada gambar di bawah ini:


(3)

23

Langkah-langkah penggunaan metode research and development

(Sugiyono, 2008)

Penelitian pengembangan sampai pada tahap desain produk perencanaan yang divalidasi pakar melalui diskusi dengan konsultan ahli.

Berikut ini adalah langkah-langkah penelitian pengembangan yang dilakukan dalam penelitian sampai dengan menghasilkan sebuah produk perencanaan kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan Tes Kecerdasan Majemuk:

1. Tahap identifikasi potensi dan masalah, terdiri dari tiga bagian, yaitu:

a. Identifikasi tentang tingkat prestasi dan keaktifan peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. Pengidentifikasian ini dilakukan melalui analisis nilai dan absensi kegiatan ekstrakurikuler.

Potensi dan masalah

Pengum- pulan Data

Desain Produk

Validasi Desain

Revisi Desain Uji Coba

Produk Revisi

Produk Uji Coba

Pemakai-an

Revisi Produk

Produksi Masal


(4)

24

b. Identifikasi tentang layanan kegiatan ekstrakurikuler yang dibutuhkan peserta didik untuk mengembangkan bakat berdasarkan kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik yang dilakukan melalui wawancara terhadap peserta didik untuk mengetahui bagaimana kegiatan ekstrakurikuler yang dialami oleh peserta didik.

c. Identifikasi tentang sistem kegiatan ekstrakurikuler melalui wawancara terhadap guru pengampu kegiatan ekstrakurikuler untuk mengenai performa dan kesesuaian kecerdasan yang dimiliki oleh para peserta didik dengan kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih.

1. Tahap pengumpulan data, digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kecerdasan yang dimiliki oleh tiap-tiap peserta didik. Untuk mendapatkan data ini, peneliti menyusun Tes Kecerdasan Majemuk berdasarkan teori yang yang dikembangkan oleh Gardner (1999) dan Armstrong (1993).

2. Tahap desain produk, berdasarkan data yang diperoleh dari Tes Kecerdasan Majemuk, disusunlah rencana kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mensaranai kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik. Dalam tahap ini peneliti memperkenalkan rencana kegiatan ekstrakurikuler kepada orang tua peserta dan komite sekolah untuk memberikan gambaran, mendapatkan masukan, serta memberikan motivasi bagi peserta


(5)

25

dan orang tua peserta dalam mengikuti rencana kegiatan ekstrakurikuler berbasis kecerdasan majemuk.

3. Tahap validasi desain, untuk menguji kelayakan sebuah program langkah berikutnya adalah mengadakan diskusi mengenai draff perencanaan kegiatan ekstrakurikuler berbasis kecerdasan majemuk sebagai pertimbangan dan pengembangan program. Di tahap ini peneliti berdiskusi dengan Prof. Drs. J.T. Loby Loekmono, Ph.D. selaku konsultan ahli. Draff perencanaan ini nantinya dapat dipakai sebagai salah satu rekomendasi atau pedoman bagi sekolah yang akan melaksanakan program kegiatan ekstrakurikuler berbasis kecerdasan majemuk. 4. Tahap revisi desain, berdasarkan diskusi yang

telah dilakukan akhirnya program disempurnakan dan dinyatakan sebagai program yang layak untuk dilaksanakan.

5. Tahap uji coba produk, dengan menawarkan rancangan kegiatan ekstrakurikuler untuk diimplementasikan pada tahun ajaran 2014/2015.

3.3

Subyek Penelitian

3.3.1 Lokasi dan W aktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian yang berjudul

“Pengembangan Perencanaan Kegiatan


(6)

26

Majemuk” dilaksanakan di salah satu SD swasta yang

menggunakan kurikulum nasional plus. Total peserta didik yang ada di sekolah tersebut adalah 125 orang yang terbagi ke dalam 11 kelas paralel. Waktu yang digunakan untuk penelitian kurang lebih 4 bulan.

3.3.2 Sumber Data

Menurut Moleong (2009), “Sumber data utama

dalam penelitian kualitatif adalah kata–kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain–lain. Adapun sumber data yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini antara lain meliputi:

1. Informan

Informan yang dimaksud disini adalah seseorang yang dipandang mengetahui permasalahan yang sedang dikaji dalam penelitian dan bersedia untuk memberikan informasi pada peneliti.

2. Dokumen dan Arsip

Arsip dan dokumen yang digunakan sebagai sumber data adalah arsip dan dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam mengkaji dokumen dan arsip, peneliti tidak hanya mencatat apa yang terdapat dalam dokumen dan arsip, yang jauh lebih penting adalah bagaimana peneliti dapat menggali informasi dan memberi makna dari data tersebut. Dokumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dokumen yang berhubungan dengan obyek penelitian, dapat berupa hasil Tes Kecerdasan Majemuk Peserta


(7)

27

Didik, laporan-laporan atau catatan, studi kepustakaan atau instansi terkait.

3.4

Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Analisis Dokumen

Dalam penelitian ini, dokumen diperlukan sebagai instrument untuk mencari sumber data sebagai latar belakang potensi dan masalah. Analisis dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan wawancara dalam penelitian deskriptif kualitatif (Sugiyono, 2008). Dokumen-dokumen yang dikumpulkan dipilih sesuai dengan tujuan dan fokus masalah.

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen berupa tabel kehadiran dan nilai peserta didik selama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014. Selain dokumen tersebut, draff perencanaan kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan Tes Kecerdasan Majemuk juga dilampirkan.

3.4.2 W awancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit (Sugiyono, 2008). Penggunaan wawancara mendalam dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang memungkinkan responden memberikan jawaban secara luas.


(8)

28

3.5

Keabsahan Data

Dalam trianggulasi dengan sumber data berarti membandingkan dan mengecek balik derajad kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal ini dapat dicapai dengan jalan

3.6

Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan model Sugiyono (2008) yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dari ketiga alur kegiatan tersebut diharapkan dapat membuat data menjadi bermakna.

3.6.1 Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2008).

Data yang diperoleh peneliti berupa hasil Tes Kecerdasan Majemuk peserta didik dan wawancara untuk selanjutnya digunakan sebagai pedoman dalam menyusun sebuah draff perencanaan kegiatan ekstrakurikuler.

3.6.2 Penyajian Data

Penyajian data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan serta memberikan tindakan.


(9)

29

Data yang diperoleh dari penelitian ini dalam wujud kata-kata, kalimat-kalimat atau paragraf-paragraf. Karena itu data tersebut akan disajikan dalam bentuk teks atau berupa uraian naratif. Sugiyono (2008) mengatakan dengan mendisplay data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3.6.3 Penarikan Kesimpulan

Analisa data yang dikumpulkan selama pengumpulan data dan sesudah pengumpulan data digunakan untuk menarik suatu kesimpulan, sehingga dapat menggambarkan suatu pola tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi. Analisis data yang terus-menerus dilakukan mempunyai implikasi terhadap pengurangan dan atau penambahan data yang dibutuhkan. Hal ini memungkinkan peneliti untuk kembali ke lapangan.

Sugiyono (2008) menyatakan kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Dan kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.


(10)

30

Berdasarkan sajian data tersebut, kemudian dirumuskan kesimpulan sementara. Kesimpulan sementara tersebut senantiasa akan terus berkembang sejalan dengan penemuan data baru dan pemahaman baru, maksudnya ketika penelitian di hentikan maka peneliti akan membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diperoleh. Dalam kaitannya dengan penyusunan perencanaan partisipatif maka kesimpulan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan pada kegiatan penyusunan perencanaan saja.


(1)

25

dan orang tua peserta dalam mengikuti rencana kegiatan ekstrakurikuler berbasis kecerdasan majemuk.

3. Tahap validasi desain, untuk menguji kelayakan sebuah program langkah berikutnya adalah mengadakan diskusi mengenai draff perencanaan kegiatan ekstrakurikuler berbasis kecerdasan majemuk sebagai pertimbangan dan pengembangan program. Di tahap ini peneliti berdiskusi dengan Prof. Drs. J.T. Loby Loekmono, Ph.D. selaku konsultan ahli. Draff perencanaan ini nantinya dapat dipakai sebagai salah satu rekomendasi atau pedoman bagi sekolah yang akan melaksanakan program kegiatan ekstrakurikuler berbasis kecerdasan majemuk. 4. Tahap revisi desain, berdasarkan diskusi yang

telah dilakukan akhirnya program disempurnakan dan dinyatakan sebagai program yang layak untuk dilaksanakan.

5. Tahap uji coba produk, dengan menawarkan rancangan kegiatan ekstrakurikuler untuk diimplementasikan pada tahun ajaran 2014/2015.

3.3

Subyek Penelitian

3.3.1 Lokasi dan W aktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian yang berjudul

“Pengembangan Perencanaan Kegiatan


(2)

26

Majemuk” dilaksanakan di salah satu SD swasta yang

menggunakan kurikulum nasional plus. Total peserta didik yang ada di sekolah tersebut adalah 125 orang yang terbagi ke dalam 11 kelas paralel. Waktu yang digunakan untuk penelitian kurang lebih 4 bulan.

3.3.2 Sumber Data

Menurut Moleong (2009), “Sumber data utama

dalam penelitian kualitatif adalah kata–kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain–lain. Adapun sumber data yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini antara lain meliputi:

1. Informan

Informan yang dimaksud disini adalah seseorang yang dipandang mengetahui permasalahan yang sedang dikaji dalam penelitian dan bersedia untuk memberikan informasi pada peneliti.

2. Dokumen dan Arsip

Arsip dan dokumen yang digunakan sebagai sumber data adalah arsip dan dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam mengkaji dokumen dan arsip, peneliti tidak hanya mencatat apa yang terdapat dalam dokumen dan arsip, yang jauh lebih penting adalah bagaimana peneliti dapat menggali informasi dan memberi makna dari data tersebut. Dokumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dokumen yang berhubungan dengan obyek penelitian, dapat berupa hasil Tes Kecerdasan Majemuk Peserta


(3)

27

Didik, laporan-laporan atau catatan, studi kepustakaan atau instansi terkait.

3.4

Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Analisis Dokumen

Dalam penelitian ini, dokumen diperlukan sebagai instrument untuk mencari sumber data sebagai latar belakang potensi dan masalah. Analisis dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan wawancara dalam penelitian deskriptif kualitatif (Sugiyono, 2008). Dokumen-dokumen yang dikumpulkan dipilih sesuai dengan tujuan dan fokus masalah.

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen berupa tabel kehadiran dan nilai peserta didik selama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014. Selain dokumen tersebut, draff perencanaan kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan Tes Kecerdasan Majemuk juga dilampirkan.

3.4.2 W awancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit (Sugiyono, 2008). Penggunaan wawancara mendalam dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang memungkinkan responden memberikan jawaban secara luas.


(4)

28

3.5

Keabsahan Data

Dalam trianggulasi dengan sumber data berarti membandingkan dan mengecek balik derajad kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal ini dapat dicapai dengan jalan

3.6

Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan model Sugiyono (2008) yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dari ketiga alur kegiatan tersebut diharapkan dapat membuat data menjadi bermakna.

3.6.1 Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2008).

Data yang diperoleh peneliti berupa hasil Tes Kecerdasan Majemuk peserta didik dan wawancara untuk selanjutnya digunakan sebagai pedoman dalam menyusun sebuah draff perencanaan kegiatan ekstrakurikuler.

3.6.2 Penyajian Data

Penyajian data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan serta memberikan tindakan.


(5)

29

Data yang diperoleh dari penelitian ini dalam wujud kata-kata, kalimat-kalimat atau paragraf-paragraf. Karena itu data tersebut akan disajikan dalam bentuk teks atau berupa uraian naratif. Sugiyono (2008) mengatakan dengan mendisplay data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3.6.3 Penarikan Kesimpulan

Analisa data yang dikumpulkan selama pengumpulan data dan sesudah pengumpulan data digunakan untuk menarik suatu kesimpulan, sehingga dapat menggambarkan suatu pola tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi. Analisis data yang terus-menerus dilakukan mempunyai implikasi terhadap pengurangan dan atau penambahan data yang dibutuhkan. Hal ini memungkinkan peneliti untuk kembali ke lapangan.

Sugiyono (2008) menyatakan kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Dan kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.


(6)

30

Berdasarkan sajian data tersebut, kemudian dirumuskan kesimpulan sementara. Kesimpulan sementara tersebut senantiasa akan terus berkembang sejalan dengan penemuan data baru dan pemahaman baru, maksudnya ketika penelitian di hentikan maka peneliti akan membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diperoleh. Dalam kaitannya dengan penyusunan perencanaan partisipatif maka kesimpulan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan pada kegiatan penyusunan perencanaan saja.