ANALISIS KEPATUHAN NASABAH DALAM PENGAPLIKASIAN AKAD MURABAHAH BIL WAKALAH DI KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH MUAMALAH BERKAH SEJAHTERA SURABAYA.

ANALISIS KEPATUHAN NASABAH DALAM

-

-

PENGAPLIKASIAN AK.AD MURABAQAHBIL WAKALAH DI
KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH
MUAMALAH BERKAH SEJAHTERA SURABAYA

SK.RIPS!

Oleh:
HASYIM AS ARI
NIM : C04210094

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAK.ULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGAMSTUDIEKONOMISYARIAH
SURABAYA
2016


PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

Nama

: Hasyim As ari

Nllvf

: C04210094

F akultas/Prodi

: Ekonomi dan Bisnis Islam/ Ekonomi Syariah

Judul Skripsi

: Analisis Kepatuhan Nasabah dalam Pengaplikasian Alcad
Murabafiah Bil Waka/ah di Koperasi Simpan Pinjam

Pembiayaan Syariah Muamalah Berkah Sejahtera Surabaya

Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan
adalah basil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang
dirujuk sumbemya.

Surabaya, 15 Juli 2016
Saya yang menyatakan,

Hasyim As ari

NTh1. C04210094

u

PERSETUJUANPEMBIMBING

Skripsi yang ditulis oleh Hasyim Asari NIM. C04210094 ini telah diperiksa dan
disetujui untuk dimunaqasahkan.


Surabaya, 19 Juli 2016
Dosen Pembimbing

Siti Rumilah, M.Pd
NIP. 19760712200710205

ll1

PENGESAHAN

Skripsi yang ditulis oleh Hasyim Asari NIM. C04210094 ini telah dipertahankan
di depan sidang Majelis Munaqosah Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
DIN Sunan Ampel Surabaya pada hari, tanggal dan dapat diterima sebagai salah
satu persyaratan untulc menyelesaikan program sarjana strata satu dalam.

Majlis Munaqasah Skripsi :
Penguji I

Penguji II,


=
Siti Rumilah, M.Pd

Dr. Siraiul Arifin. S.Ag, S.S, M.E.I

NIP. 19760712200710205

NIP.197005142000031001

p~

I

H. Muhammad Yazid. S.Ag, M.Si
"NJP. 197311171998031003

M. Lutbfillah Habibi. SEI. M.SA
NUP.201603309

Surabaya, 22 Agustus 2016

Mengesahkan,

/
Prof. Akh. Muzakki, M.Ag, Grad. Dip.SEA, M.Phil, Ph.D
NIP. 197402091998031002
lV

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

PERPUSTAKAAN

n. Jend. A. Yani 117 Surabaya 60237 Telp. 031-8431972 Fax.031-8413300
E-Mail: perpus@uinsby.ac.id

LEMBAR PERNYATAAN PERSE TUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya, yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nam.a
NIM
Fakultas/Jw:usan

E-mail address

: .............
HASYIM
AS'A.Rl
..__,,,,,
__ .. ...
: C04210094
,_ ,,,,,_,_

, , _ ,,,

_

.........,_ .. ..,,........- ..,..._ ,,,,,__,,,,_


_ ,,_,,,,_,,,

,,,,_ ,,

..._,..__.._

,,,,,

,,_ ..,, __,,,.....

- - ___ ............_..____...................._

: FEBI/ EKONOMI SYARIAH
,,__,,.............................-..... ...... . . ...... ..... ............_..,,.-...................
.... . .....
: hasyim29@gm.ail.com

-

.........,_


--

,

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Perpustakaan
VIN Sunan Ampel Surabaya, Hak Bebas Royalti Non-Eks.klusif atas karya ilmiah :
DSkripsi
D Tesis
D Disertasi
D Lain-lain (................................. )
yang betjuclul:

ANALISIS KEPATUHAN NASABAH DALAM PENGAPLIKASIAN AK.AD

- - - - - - -·· - - - - - - -- - ---

MURAJ3AIJAHBIL_WAKALAH DI KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN- ..- .......
SYARIAH.MJlAMALAH.BER.K.AB..SE.J.AHI.ERA.S.J.1.B.ABAY.A._..________..__..____ ______.______ ___


Dengan

beserta perangkat yang dipetlukan (bila ada).
Hak Bebas Royalri Non-Ekslusif ini
Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya berhak menyimpan, mengalih-media/format-kan,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, clan
menampilkan/mempublikasikannya di Internet at.au media lain secara fulltextuntuk kepentingan
akademis tan.pa perlu mem.inta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta clan atau penerbit yang bersangkutan.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tan.pa melibatkan pihak Perpustakaan UIN
Sunan Ampel Surabaya, segala bentuk tun.tut.an hukum yang timbul atas pela.nggaran Hak Cipta
dalam karya ilmiah saya ini.
Demikiao pemyataan ini yang saya buat deogan sebenamya.
Surabaya, 31 Agustus 2016

(

HASYIMAS'ARI
11011Ja


)

twang da11 tanda ta11ga11

ABSTRAK
Penelitian yang kami kerjakan ini membahas kepatuhan nasabah dalam
pengaplikasian akad mura>bah}ah bil waka>lah di KSPPS Muamalah Berkah
Sejahtera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dua hal. Pertama adalah
bagaimana kepahaman nasabah tentang akad mura>bah}ah bil waka>lah di KSPPS
Muamalah Berkah Sejahtera. Kedua yaitu kepatuhan nasabah dalam
pengaplikasian akad mura>bah}ah bil waka>lah di KSPPS Muamalah Berkah
Sejahtera.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memberi
gambaran mengenai kepahaman nasabah tentang akad mura>bah}ah bil waka>lah
dan menggambarkan praktik kepatuhan nasabah dalam pengaplikasian akad
mura>bah}ah bil waka>lah di KSPPS MBS. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan beberapa teknik, yaitu wawancara, dokumentasi,
studi kepustakaan dan pengamatan (observasi ). Wawancara guna memperoleh
data dari orang-orang yang terkait tentang praktik pembiayaan akad mura>bah}ah
bil waka>lah di KSPPS MBS. Dokumentasi bermaksud agar mendapatkan data

melalui dokumen-dokumen terkait tentang pembiayaan mura>bah}ah bil waka>lah
di KSPPS MBS. Studi kepustakaan diperlukan agar memperoleh teori-teori yang
berhubungan dengan penelitian ini, selanjutnya teori-teori tersebut kami padukan
dengan praktik pembiayaan akad mura>bah}ah bil waka>lah di KSPPS MBS
sehingga mendapat gambaran kepahaman nasabah tentang akad mura>bah}ah bil
waka>lah di KSPPS MBS serta kepatuhan nasabah dalam pengaplikasian akad
mura>bah}ah bil waka>lah di KSPPS MBS. Pengamatan dibutuhkan untuk
mendapatkan data lebih lengkap terkait dengan data penelitian.
Hasil penelitian ini yaitu pertama kepahaman nasabah tentang akad
KSPPS MBS secara umum menjelaskan bahwa
nasabah mayoritas tidak paham tentang akad mura>bah}ah bil waka>lah. Kedua
yaitu kepatuhan nasabah dalam pengaplikasian akad mura>bah}ah bil waka>lah
dalam praktiknya yaitu dari sampel nasabah yang telah diteliti terdapat
mayoritas nasabah menjalankan akad mura>bah}ah bil waka>lah, dalam arti lain
mayoritas nasabah tersebut patuh dalam pengaplikasian akad mura>bah}ah bil

mura>bah}ah bil waka>lah di

waka>lah.
Dari penelitian ini ada beberapa saran yang dapat disampaikan oleh
peneliti yaitu KSPPS MBS harus lebih meningkatkan pengawasan pada nasabah
dalam hal pembelian barang terkait dengan pengaplikasian akad mura>bah}ah bil
waka>lah, KSPPS Muamalah Berkah Sejahtera dapat menjalankan akad waka>lah
terlebih dahulu setelah itu baru akad mura>bah}ah, KSPPS MBS dapat menunjuk
tempat pembelian barang seperti toko dan lain sebagainya agar KSPPS MBS
dapat mengontrol barang yang dibeli oleh nasabah melalui tempat pembelian
tersebut.

v
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ....................................................................................

i

PERNYATAAN KEASLIAN .....................................................................

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................................................

iii

PENGESAHAN ...........................................................................................

iV

ABSTRAK ...................................................................................................

V

KATA PENGANTAR .................................................................................

Vi

DAFTAR ISI ..............................................................................................

Viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................

X

DAFTAR TRANSLITASI ............................................................................

XI

BAB I PENDAHULUAN............................................................................

1

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.

Latar Belakang..................................................................................
Identifikasi Dan Batasan Masalah....................................................
Rumusan Masalah.............................................................................
Kajian Pustaka...................................................................................
Tujuan Penelitian..............................................................................
Kegunaan Hasil Penelitian................................................................
Difinisi Operasional..........................................................................
Metodelogi Penelitian.....................................................................
Sistematika Pembahasan...................................................................

1
6
7
7
11
12
13
14
19

BAB II TEORI KEPATUHAN, KEPAHAMAN DAN MURA>BAH}AH BIL

WAKA>LAH..................................................................................................
A. Teori Kepatuhan................................................................................
1. Pengertian Kepatuhan............................................................
2. Indikator Kepatuhan..............................................................
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan....................
B. Pengertian Pemahaman.......................................................................
C. Mura>bah}ah bil Waka>lah.....................................................................
1. Pengertian Mura>bah}ah............................................................

21
21
21
23
23
25
26
26

viii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB III

Dasar Hukum Mura>bah}ah.......................................................
Rukun dan Syarat Bay Al-Mura>bah}ah...................................
Macam-Macam Akad Jual Beli Mura>bah}ah...........................
Pengertian Waka>lah.................................................................
Landasan HukumWaka>lah.......................................................
Rukun dan Syarat Waka>lah.....................................................
Jenis Waka>lah...........................................................................

28
32
35
39
40
43
45

GAMBARAN UMUM DAN WAWANCARA NASABAH

KSPPS MBS...................................................................................................

47

A.
B.
C.
D.
E.
F.

Sejarah Singkat KSPPS Muamalah Berkah Sejahtera......................... 47
Visi dan Misi KSPPS Muamalah Berkah Sejahtera............................
48
Stuktur Organisasi dan Job Discription...............................................
48
Produk-Produk dan jasa KSPPS MBS.................................................
53
Jumlah Nasabah KSPPS MBS.............................................................. 57
Standar Operasional Pengajuan Pembiayaan Mura>bah}ah bil Waka>lah
di KSPPS MBS........................................................ ...........................
58
G. Rincian Harga Pokok, Margin dan Barang Pengajuan Mura>bah}ah bil
Waka>lah atas Nasabah yang Menjadi Sampel Penelitian ................... 60
H. Kepatuhan dan Kepahaman Nasabah dalam Pengaplikasian Mura>bah}ah bil
waka>lah di KSPPS MBS....................................................................... 61

BAB IV

ANALISIS KEPATUHAN DALAM PENGAPLIKASIAN AKAD

MURA>BAH}AH BIL WAKA>LAH DI KSPPS MBS.......................................

70

A. Analisis Kepahaman Nasabah Tentang Akad Mura>bah}ah bil Waka>lah
di KSPPS MBS....................................................................................... 70
B. Analisis Kepatuhan Nasabah dalam Pengaplikasian Akad Mura>bah}ah bil
Waka>lah di KSPPS MBS....................................................................... 78
BAB V PENUTUP..........................................................................................

88

A. Kesimpulan............................................................................................ 88
B. Saran...................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

90

ix
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Skema Jenis Mura>bah}ah.............................................................................

38

2.2 Skema Waka>lah..........................................................................................

46

3.1 Tabel Struktur Job Discription KSPPS MBS............................................

49

3.2 Skema Struktur Organisasi KSPPS MBS...................................................

50

3.3 Tabel Jumlah Nasabah KSPPS MBS...........................................................

57

3.4 Tabel Harga Pokok, Margin, Barang Pengajuan ........................................

60

x
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk Allah Swt yang diciptakan dalam
bentuk yang paling baik sesuai dengan hakikat wujud manusia dalam
kehidupan di dunia ini. Mereka melaksanakan tugas sebagai khalifah demi
pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Pencipta. Sebagai khalifah di muka
bumi, manusia diberi amanah untuk memberdayakan seisi alam raya dengan
sebaik-baiknya demi kesejahteraan seluruh makhluk.1
Disisi lain manusia juga membutuhkan manusia lainnya untuk
bekerjasama agar memudahkan kehidupan di dunia ini. Satu sama lainnya
akan bahu-membahu menciptakan sarana-sarana yang akan menunjang
tercapainya kesejahteraan dalam kehidupan. Mereka membuat organisasiorganisasi dan mendirikan lembaga-lembaga yang bertujuan untuk mencapai
kemakmuran, baik lembaga yang orientasinya profit (profit oriented) semisal
lembaga keuangan syariah bank atau nonbank ataupun lembaga yang
orientasinya sosial (social oriented) seperti yayasan.
Nasabah dalam lembaga keuangan syariah baik bank ataupun nonbank
merupakan bagian yang penting. Bukti berhasil atau tidak berhasil suatu
lembaga keuangan dapat diukur dari jumlah nasabah. Agar lembaga keuangan

1

Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 3.

1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

syariah (bank atau nonbank) bisa berkembang maka lembaga keuangan perlu
memperhatikan nasabahnya dengan memberikan pelayanan yang baik.
lembaga keuangan syariah, baik itu bank
KSPPS,

dan

lain-lain)

dalam

menjalankan

atau nonbank (BMT,

produk-produknya

pasti

menggunakan akad-akad syariah. Hal itu merupakan sebuah bentuk patuh
pada aturan akad, dan patuh pada aturan akad merupakan syarat sahnya akad.
Seperti, akadnya adalah mura>bah}ah bil waka>lah dalam hal ini wakil bukan
dari nasabah sendiri maka wakil tidak boleh bekerja sama dengan nasabah
untuk membeli barang yang tidak sesuai dengan yang disepakati antara
nasabah dan bank, demikian pula jika nasabah menjadi wakil tidak boleh
membelikan barang yang tidak sesuai kesepakatan. Kedua belah pihak yaitu
pihak lembaga keuangan syariah dan nasabah harus bersama-sama
menerapkan akad sesuai dengan aturan-aturan syariah. Melaksanakan segala
aturan pada akad dengan benar dan menjalankan aturan-aturan yang telah
disepakati merupakan kepatuhan pada akad dan kepatuhan pada kesepakatan.
Akan tetapi terkadang dalam praktik di lapangan tidak sesuai dengan
aturan-aturan yang syar’i. Masih ada lembaga keuangan yang belum
menerapkan aturan-aturan syariah yang telah ditetapkan secara kaffah, Itu
berarti lembaga keuangan syariah tidak sesuai akad yang ditentukan dalam
agama. Tidak hanya lembaga keuangan namun ada juga nasabahnya yang
terkadang tidak menjalankan akad sesuai teori (akad yang syar’i). Nasabah
dengan sengaja membeli barang yang tidak sesuai dalam perjanjian atau

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

kesepakatan. Nasabah ini bisa dikatagorikan sebagai nasabah yang tidak
patuh pada kesepakatan atau perjanjian.
Akad yang ada seharusnya tidak dilanggar oleh kedua belah pihak
karena apabila akad tidak dipatuhi dan dilaksanakan dengan baik dan benar
maka akad tersebut menjadi fasid dan dianggap berakhir atau tidak sah.2
Akad yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah akad mura>bah}ah

bil waka>lah. akad ini merupakan akad yang dominan diambil nasabah dalam
pengajuan pada lembaga yang kami teliti yaitu koperasi simpan pinjam
pembiayaan syariah Muamalah Berkah Sejahtera. Akad mura>bah}ah
digunakan untuk pembiayaan pembelian barang oleh nasabah. Mura>bah}ah
menjadi produk akad yang tersedia di lembaga-lembaga keuangan syariah.
Lembaga keuangan syariah dalam operasionalnya harus berada pada
koridor-koridor prinsip sebagai berikut:
1. Keadilan, yakni berbagi keuntungan atas dasar penjualan riil sesuai

kontribusi dan resiko masing-masing pihak.
2. Kemitraan, yang berarti posisi nasabah investor (penyimpan dana), dan

pengguna dana, serta lembaga keuangan itu sendiri, sejajar sebagai mitra
usaha yang saling bersinergi untuk memperoleh keuntungan.
3. Transparansi, lembaga keuangan syariah akan memberikan laporan

keuangan secara terbuka dan berkesinambungan agar nasabah investor
dapat mengetahui kondisi dananya.
2

Abdul Rahman Ghazaly, et al., Fiqih Muamalat (Jakarta: Kencana, 2010), 59.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

4. Universal, yang artinya tidak membedakan suku, agama, ras, dan

golongan dalam masyarakat sesuai dengan prinsip Islam sebagai rahmatan

lil alamin.3
Dalam praktik pelaksanaan akad mura>bah}ah bil waka>lah di KSPPS
MBS telah terjadi praktik tidak transparansi. Nasabah KSPPS MBS tidak
transparansi dalam pelaksanaan akad mura>bah}ah bil waka>lah karena nasabah
tidak menyetorkan bukti atas pembelian kepada pihak KSPPS MBS. Pihak
KSPPS MBS juga tidak melakukan pengecekkan terhadap nasabahnya terkait
dengan dana yang telah diserahkan kepada nasabah4. Hal ini dapat
memberikan kesempatan nasabah untuk tidak patuh pada kesepakatan dalam
akad mura>bah}ah bil waka>lah. Semisal seorang nasabah dalam akad

mura>bah}ah bil waka>lah dana pembiayaan disebutkan akan digunakan untuk
membeli barang keperluan usaha namun pada kenyataanya nasabah tidak
menggunakan dana tersebut untuk membelinya, justru digunakan untuk
keperluan yang lain. Pada akhirnya nasabah tidak bisa membayar atau macet
dalam mengangsur. Karena tidak sesuai yang ditargetkan pada kesepakatan
awal, dalam hal ini sudah barang tentu yang akan dirugikan adalah pihak
lembaganya. Kejadian tersebut juga bisa saja terjadi pada Koperasi Simpan
Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Muamalah Berkah Sejahtera (MBS).

3

Eko Budiawan, “Konsep Lembaga Keuangan Syariah,” dalam http://lorong2ilmu.blogspot.com
/2013/07/konsep-lembaga-keuangan-syariah.html diakses 29 Maret 2014.
4

Subchan Basori, wawancara, Surabaya, 29 Agustus 2014.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

Nasabah yang melakukan pembiayaan dengan akad mura>bah}ah bil wakala>h
tidak mematuhi dan menjalankan akad yang telah disepakati.
Misalnya saat nasabah menerima dana yang telah disepakati oleh
kedua belah pihak yaitu pihak KSPPS Muamalah Berkah Sejahtera dan pihak
nasabah, dana yang telah diterima oleh nasabah tidak digunakan semestinya
sesuai kesepakatan akad diawal yang telah disetujui. Nasabah awalnya
menyatakan bahwa dana yang diperoleh akan digunakan membeli barang
dagangan untuk usaha. Namun dana tersebut justru digunakan untuk hal lain.
Pihak nasabah tidak memberikan tanda bukti pembelian atau bukti
penggunaan dana yang telah digunakan. Setelah dana diperoleh dan
digunakan selanjutnya nasabah hanya mengangsur harga pokok dan margin
yang telah disepakati saja. Selama ini, hal tersebut masih berlangsung dan
belum ada penyelesainya atau pun solusi yang diambil oleh pihak KSPPS
MBS.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengetahui lebih
dalam tentang praktik nasabah dalam pengaplikasian akad mura>bah}ah bil

waka>lah. Hal itu disebabkan karena produk pembiayaan mura>bah}ah bil
waka>lah merupakan produk yang selama ini dominan di KSPPS MBS.
Agar pembahasan ini tidak terlalu melebar maka peneliti hanya
melakukan penelitian di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah
(KSPPS) Muamalah Berkah Sejahtera (MBS) Surabaya dengan judul

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

penelitian: “Analisis Kepatuhan Nasabah dalam Pengaplikasian Akad

Mura>bah}ah bil Waka>lah di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah
Syariah Muamalah Berkah Sejahtera (MBS) Surabaya”.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang
muncul adalah sebagai berikut:
a. Kepahaman nasabah akan akad mura>bah}ah bil waka>lah di Koperasi
Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Muamalah Berkah
Sejahtera (MBS) Surabaya.
b. Kepatuhan nasabah dalam pengaplikasian akad mura>bah}ah bil waka>lah di
Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Muamalah
Berkah Sejahtera (MBS) Surabaya.
c. Pandangan nasabah mengenai akad mura>bah}ah bil waka>lah.
d. Penerapan akad mura>bah}ah bil waka>lah yang sesuai syariah.
e. Alasan mengambil pembiayaan dengan akad mura>bah}ah bil waka>lah.
2. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terfokus maka dibutuhkan adanya
batasan masalah. Penelitian ini terfokus pada dua hal yaitu:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

a. Kepahaman nasabah tentang akad mura>bah}ah bil waka>lah di Koperasi
Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Muamalah Berkah
Sejahtera (MBS) Surabaya.
b. Kepatuhan

nasabah dalam pengaplikasian akad mura>bah}ah bil

waka>lah Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS)
Muamalah Berkah Sejahtera (MBS) Surabaya.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah yang
telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah yang diangkat dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kepahaman nasabah tentang akad mura>bah}ah bil waka>lah di
Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Muamalah
Berkah Sejahtera (MBS) Surabaya?
2. Bagaimana analisis kepatuhan

nasabah dalam pengaplikasian akad

mura>bah}ah bil waka>lah di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah
(KSPPS) Muamalah Berkah Sejahtera (MBS) Surabaya?

D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian atau penelitian
yang sudah dilakukan terkait masalah yang akan diteliti sehingga terlihat

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

jelas bahwa kajian yang dilakukan tidak merupakan pengulangan atau
duplikasi dari kajian atau penelitian yang telah ada.5
Pertama, yaitu penelitian yang berjudul “Analisis Hukum Islam
Terhadap Implementasi Pembiayaan Mura>bah}ah Bil Waka>lah dalam Satu
Transaksi di BPR Syari’ah Asad Alif Sukoharjo Kendal” oleh Moh. Ulin
Nuha.6
Dalam penelitian ini, Moh. Ulin Nuha menjelaskan mengenai dua
aspek yaitu: yang pertama Moh. Ulin Nuha meneliti implementasi akad

mura>bah}ah bil waka>lah di BPR Syariah Asad Alif Sukoharjo Kendal, dan
menjelaskan

bagaimana

praktik

yang

diterapkan

di

BPR.

Dalam

penelitiannya menjelaskan bahwa BPR Syariah Asad Alif memberikan
pembiayaan mura>bah}ah bil waka>lah pada nasabahnya, dalam pembiayaan
tersebut BPR Syariah memberikan kekuasaan pada nasabah untuk membeli
barang yang diinginkan secara mandiri dengan tujuan memudahkan nasabah
agar mendapatkan hak atas kepemilikan suatu barang. Yang kedua Moh. Ulin
Nuha meneliti implementasi pembiayaan mura>bah}ah bil waka>lah di BPR
Syariah Asad Alif, yaitu pembiayaan mura>bah}ah bil waka>lah yang diterapkan
oleh BPR Syariah Asad Alif lebih tepat dikatakan sebagai akad hutang atau
pinjaman pada nasabah untuk menutup kekurangan dari modal awal yang
5
Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi: Edisi Revisi,
(Surabaya: Cetakan ke IV, 2012),9.
6
Moh. Ulin Nuha, “Analisis Hukum Islam Terhadap Implementasi Pembiayaan Mura>bah}ah

dengan Waka>lah dalam Satu Transaksi di BPR Syari’ah Asad Alif Sukoharjo Kendal, oleh Moh.
Ulin Nuha, (Skripsi..Jurusan Mu’amalah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri

Walisongo Semarang 2008) dalam http://library.walisongo.ac.id/digilib/gdl.php?mod=browse&
op=read&id=jptpiain-gdl-mohulinnuh-4157. Di akses 19 Mei 2014.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

dimiliki nasabah dalam membeli barang. Pihak bank tidak sebagai penjual
dalam hal ini. Pihak bank hanya penyedia dana atas dana nasabah yang
kurang dalam pembelian suatu barang.
Dari penjelasan di atas bisa diketahui perbedaannya dengan penelitian
yang peneliti lakukan sekarang adalah penelitian ini lebih terfokus pada
praktik mura>bah}ah bil waka>lah lembaganya, sedangkan penelitian yang
peneliti lakukan sekarang yaitu lebih terfokus pada nasabahnya, yaitu
bagaimana kepahaman nasabah dan bagaimana kepatuhan nasabah dalam
pengaplikasian akad mura>bah}ah bil waka>lah pada Koperasi Simpan Pinjam
Pembiayaan Syariah (KSPPS) Muamalah Berkah Sejahtera (MBS).
Kedua, yaitu penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Akad Mura>bahah
dalam Pembiayaan Pembelian Rumah (PPR) di Bank Danamon Syariah
Kantor Cabang Solo” oleh Detty Kristiana Widayat.7 Penelitian yang
dilakukan oleh Detty Kristiana Widayat yaitu mengenai bagaimana
pelaksanaan akad mura>bah}ah dalam Pembiayaan Pembeliaan Rumah (PPR) di
Bank Danamon Syariah Kantor Cabang Solo. Bahwa dalam pelaksanaanya
bank memiliki peran sebagai penyedia dana yang besarnya 80% dari harga
jual rumah dan dalam penentuan obyek akad, nasabah diberikan kebebasan
sesuai dengan kebutuhannya. Nasabah pada prinsipnya hanya memiliki

7

Detty Kristiana Widayat, “Pelaksanaan Akad Mura>bahah dalam Pembiayaan Pembelian Rumah
(PPR) di Bank Danamon Syariah Kantor Cabang Solo” oleh Detty Kristiana Widayat”
(Skripsi..Fakultas Hukum Universitas Sebelas
http://eprints.uns.ac.id/8020/. Di akses 19 Mei 2014.

Maret

Surakarta

2008).

Dalam

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

kewajiban membayar sisa harga jual yang belum dilunasi, pembayaran
dilakukan secara angsuran sesuai kemampuan calon nasabah yang telah
disepakati. Angsuran pembiayaan pembelian rumah dilakukan selama periode
akad dengan jumlah tetap pada setiap bulannya atau dengan kata lain
dilakukan secara proporsional. Secara umum pelaksanaan akad mura>bah}ah
dalam Pembiayaan Pembelian Rumah (PPR) di bank Danamon syariah kantor
cabang Solo sesuai dengan ketentuan umum perbankan maupun ketentuan
yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional.
Berdasarkan penjelasan di atas bisa diketahui perbedaannya dengan
penelitian yang peneliti lakukan sekarang yaitu penelitian ini membahas
pelaksanaan akad mura>bah}ah pada lembaga yaitu Bank Danamon Syariah
Kantor Cabang Solo. Sedangkan dalam penelitian yang peneliti sekarang
teliti lebih terfokus mengenai perilaku nasabahnya dalam mematuhi
pelaksanaan akadnya.
Ketiga, yaitu penelitian yang berjudul “Analisis Akad Pembiayaan

Mura>bah}ah terhadap Hotel Natama Padangsidimpuan” oleh Imam Abdul
Hadi.8 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan Imam Abdul Hadi ada dua
kesimpulan: pertama, akad pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syari’ah
Mandiri terhadap Hotel Natama Padangsidimpuan secara garis besar telah
memenuhi asas, rukun dan syarat Hukum Perikatan Islam, dengan
terpenuhinya rukun-rukun mura>bah}ah dan syaratnya, serta tidak terdapat hal8

Imam Abdul Hadi,“Analisis Akad Murabahah Terhadap Hotel Natama Padangsidimpuan”
(Skripsi--UniversitasIslam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010), 14.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

hal yang melanggar asas perikatan dalam Islam atau dalil yang
mengharamkan akad tersebut, begitu juga bila dilihat dengan fatwa-fatwa
DSN MUI yang berkaitan dengan murabahah. Yang kedua, bila dilihat dari
hukum positif yang dalam hal ini adalah Bank Indonesia, penulis menilai
bahwa secara keseluruhan akad pembiayaan Bank Syari’ah Mandiri terhadap
Hotel Natama Padangsidimpuan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia,
tetapi ada beberapa klausul yang kurang tepat menurut penulis, antara lain;
penuntutan

utang

secara

sekaligus

dan

seketika

yang

disebabkan

keterlambatan nasabah dalam membayar cicilan, kewajiban untuk menambah
jaminan yang dianggap kurang oleh bank, kurang tanggung jawabnya bank
dalam menanggung risiko barang yang diperjual belikan, serta penetapan
harga barang jaminan secara sepihak oleh Bank.
Dari penjelasan di atas bisa diketahui perbedaannya dengan penelitian
yang peneliti lakukan sekarang adalah penelitian ini tertuju pada analisis
akad mura>bah}ah. Sedangkan penelitian yang peneliti lakukan sekarang adalah
lebih tertuju pada nasabah dengan pembiayaan mura>bah}ah bil waka>lah pada
Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Muamalah Berkah Sejahtera.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

1. Untuk mendapatkan gambaran apakah nasabah paham atau tidaknya
akan akad mura>bah}ah bil waka>lah di Koperasi Simpan Pinjam
Pembiayaan Syariah (KSPPS) Muamalah Berkah Sejahtera (MBS)
Surabaya.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis kepatuhan nasabah dalam
pengaplikasian akad mura>bah}ah bil waka>lah di Koperasi Simpan
Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Muamalah Berkah Sejahtera
(MBS) Surabaya.

F. Kegunaan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat dan berguna
dalam dua aspek, yaitu:
1. Aspek keilmuan ( teoritis)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas khazanah ilmu
pengetahuan yang terkait dengan penelitian dan bermanfaat khususnya bagi
akademisi dan secara umum bagi orang banyak.
2. Aspek terapan ( praktis)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi
praktisi lembaga keuangan syariah baik bank ataupun nonbank agar lembaga
keuangan syariah bisa maju dalam menangani nasabahnya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

G. Definisi Operasional
Definisi operasional memuat penjelasan tentang pengertian yang
bersifat operasioanal dari konsep/variabel penelitian sehingga bisa dijadikan
acuan dalam menelusuri, menguji atau mengukur variabel melalui penelitian.9
Agar dapat memudahkan dalam memahami judul penelitian ini
“Analisis Kepatuhan Nasabah dalam Pengaplikasian Akad Mura>bah}ah bil

Waka>lah di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Muamalah Berkah
Sejahtera Surabaya” maka akan dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut:
1. Kepatuhan nasabah merupakan perilaku nasabah yang taat. Yaitu
menjalankan semua peraturan yang sesuai dengan ajaran agama tentang
akad mura>bah}ah bil waka>lah dan melaksanakan kesepakatan yang telah
disetujui antara nasabah dengan KSPPS MBS.
2. Pengaplikasian akad mura>bah}ah bil waka>lah adalah penerapan terhadap
akad mura>bah}ah bil waka>lah pada KSPPS MBS oleh nasabah. Mura>bah}ah

bil waka>lah merupakan jual beli barang pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang disepakati dan mengutus orang lain atau nasabah dalam
membeli barangnya.
3. Muamalah Berkah Sejahtera (MBS) merupakan nama sebuah Koperasi
Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah yang terletak di daerah Cipta
Menanggal Surabaya.

9

Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi: Edisi Revisi,
(Surabaya: Cetakan ke IV, 2012),9

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

H. Metode penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.10
1. Data yang dikumpulkan
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara
tentang kepahaman nasabah mengenai akad mura>bah}ah bil waka>lah pada
KSPPS MBS di Surabaya . Selain itu data tentang aplikasi dengan faktur
atau yang lainnya yang ada kaitannya dengan pembelian dalam akad

mura>bah}ah bil waka>lah pada KSPPS MBS di Surabaya, baik itu data dari
nasabah ataupun dari pihak KSPPS Muamalah Berkah Sejahtera. Data yang
akan dikumpulkan meliputi data kesepakatan yang tertulis pada form aplikasi
akad mura>bah}ah bil waka>lah dan hasil wawancara baik dari pihak KSPPS
maupun nasabah.
2. Sumber data
a. Sumber primer
Sumber data (primary data), adalah data yang dihimpun secara
langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh lembaga yang
bersangkutan untuk dimanfaatkan.11 Dalam buku lain dikatakan bahwa
sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

10
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, Cet. 14, (Bandung: Alfabeta,
2011),2.
11
Rosady Ruslan,Metode Penelitian : Public Relations & Komunikasi (Jakarta: Rajawali Pers,
2010), 138.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

kepada pengumpul data.12 Dalam hal ini yang menjadi sumber data primer
adalah nasabah yang mengajukan pembiayaan mura>bah}ah bil waka>lah di
KSPPS MBS dan praktisi seperti staf pegawai yang ada di KSPPS MBS
yang ada kaitannya dengan pembiayaan akad mura>bah}ah bil waka>lah
pada KSPPS Muamalah Berkah Sejahtera.
b. Sumber sekunder
Sumber sekunder merupakan sumber

yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data semisal lewat orang lain atau
lewat dokumen.13 Selain itu juga dijelaskan bahwa sumber data
sekunder (secondary data) merupakan data penelitian yang diperoleh
secara tidak langsung melalui media perantara (dihasilkan pihak lain)
atau digunakan lembaga lain yang bukan merupakan pengolahnya,
tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu.14 Sumber
data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen dan bukubuku yang berkaitan dengan akad mura>bah}ah bil waka>lah. Adapun
dokumen yang dimaksud adalah dokumen yang berada di KSPPS MBS.
3. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data. Teknik tersebut antara lain :

12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D: Cetakan Ke-14 (Bandung:
Alfabeta, 2011), 225.
13
Rosady Ruslan,Metode Penelitian : Public Relations & Komunikasi, 138.

14

Ibid,.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

a. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung dengan
beberapa pihak yang terkait dengan penelitian. Adapun proses
wawancara indept interview (wawancara bebas dan mendalam) agar
mudah dalam mendapatkan dan mengumpulkan data yang diperlukan.
Wawancara ini akan ditujukan pada objek yang akan dimintai
wawancara, adapun objek wawancara pada penelitian ini adalah
orang-orang yang berkaitan dengan pembiayaan akad mura>bah}ah bil

waka>lah, baik itu dari nasabah ataupun dari praktisi lembaga KSPPS
MBS.
b. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang tidak secara
langsung

ditujukan

pada

subyek

penelitian,

namun

melalui

dokumen.15 Pengumpulan data melalui dokumen-dokumen pada
KSPPS MBS dengan cara mempelajari dan mengamati dokumendokumen yang ada kaitannya dengan penelitian yang dibahas.
c. Studi

kepustakaan,

yaitu

mengumpulkan

data

dengan

cara

memperoleh dari kepustakaan dimana penulis mendapatkan teori-teori
dan pendapat orang yang ahli dari beberapa buku referensi yang ada
hubungannya dengan penelitian ini.16Teori dan pendapat tesebut
mengenai teori kepatuhan, teori kepahaman dan teori mura>bah}ah bil

waka>lah.

15

M.Iqbal Hasan, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002),87.
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif
(Surabaya: Airlangga University Press, 2001),136.

16

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

d. Pengamatan (Observasi), merupakan proses pencarian pola perilaku
subyek (orang, objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa
adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang
diteliti.17Pengamatan dilakukan paga tanggal 29 Juli 2013-30 Agustus
2013, pengamatan dalm hal ini yang terkait tentang penelitian ini.

4. Teknik Pengolahan Data
Selanjutnya setelah data sudah berhasil dihimpun dari lapangan
atau data dari karya tulis lainnya, maka penulis menggunakan teknik
pengolahan data dengan tahapan sebagai berikut:
a. Editing, yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh
terutama dari segi kelengkapan, kejelasan makna, kesesuaian antara
data yang ada dan relevansi dengan penelitian.18 Dalam hal ini penulis
akan mengambil data yang nantinya akan dianalisis yaitu data yang
terkait dengan rumusan masalah saja.
b. Organizing, yaitu menyusun kembali data yang telah didapat dalam
penelitian yang diperlukan dalam kerangka paparan yang sudah ada
direncanakan sesuai dengan rumusan masalah secara sistematis.19
Kemudian penulis akan melakukan pengelompokan data yang

17

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen,(Yogyakarta: BPFE, 2002), 157.
18
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis,243.
19
Ibid.,245.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

dibutuhkan untuk dianalisis dan menyusun data tersebut dengan
sistematis guna memudahkan penulis dalam mengalisis data.
5. Teknik Analisis Data
Data yang telah didapat dan dikumpulkan selanjutnya akan
dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang menghasilkan
data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang
dapat diamati dengan metode yang telah ditentukan. Tujuan dari metode
ini adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran mengenai objek
penelitian secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.20
Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan pola pikir
induktif, yang berarti pola pikir dengan menggunakan analisis yang
berpijak dari pengertian-pengertian atau fakta-fakta yang bersifat khusus,
kemudian diteliti dan hasilnya dapat memecahkan masalah umum. Faktafakta yang dikumpulkan adalah mengenai bagaimana kepatuhan nasabah
dalam pengaplikasian akad mura>bah}ah bil waka>lah. Peneliti mulai
memberikan pemecahan persoalan yang bersifat umum, melalui
penentuan rumusan masalah sementara dari observasi awal yang
dilakukan, dalam hal ini penelitian dilakukan di Koperasi Muamalah
Berkah Sejahtera sehingga mendapatkan pemahaman terhadap pemecahan
persoalan dari rumusan masalah tersebut.

20

Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2005), 63.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

I. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan ini dipaparkan dengan tujuan untuk
memudahkan penulisan dan pemahaman. Oleh karenanya, penulisan laporan
penelitian ini dibagi dalam beberapa bab, pada setiap bab terdiri dari
beberapa subbab, sehingga pembaca dapat memahami hasil penelitian dengan
mudah. Dan juga akan uraikan dalam bentuk essay yang menggambarkan alur
logis dari struktur bahasan skripsi.21
Adapun untuk lebih memudahkan tentang isi dan esensi skripsi ini,
maka penulisannya dilakukan berdasarkan sistematika sebagai berikut:
Bab pertama adalah pendahuluan yang membahas tentang latar
belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional dan
sistematika pembahasan.
Bab kedua adalah landasan teori, dalam bab ini akan dipaparkan
tentang teori kepatuhan, teori akad mura>bah}ah bil waka>lah dan sedikit
mengenai teori kepahaman.
Bab ketiga adalah deskripsi hasil yang meliputi gambaran umum
tentang Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Muamalah Berkah
Sejahtera, identitas responden, kepahaman nasabah akan akad mura>bah}ah bil

21

Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi: Edisi
Revisi, (Surabaya: Cetakan ke IV, 2012),11.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

waka>lah dan bagaimana kepatuhan nasabah dalam mengaplikasikan akad
mura>bah}ah bil waka>lah.
Bab keempat merupakan rangkaian tahapan penyusunan penelitian
(skripsi) ini selanjutnya merupakan bab analisis data, yakni memadukan
antara teori sebagaimana yang dipaparkan pada bab kedua dengan apa yang
peneliti temukan di lapangan (pada bab ketiga) sebagai hasil penelitian yang
digambarkan secara sistematis dan kritis dalam bahasan bab ini yang meliputi
analisis kepatuhan nasabah dalam pengaplikasian akad mura>bah}ah bil

waka>lah.
Bab kelima merupakan bagian penutup dari penulisan yang akan
menunjukkan pokok-pokok penting dari keseluruhan pembahasan bab-bab
sebelumnya. Bab ini memuat jawaban ringkas dari permasalahan yang
dibahas pada bagian rumusan masalah di atas serta berisi kesimpulan dan
saran.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Teori Kepatuhan
1. Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan sesuai yang didefinisikan oleh Taylor (2006:266) adalah
memenuhi permintaan orang lain, didefinisikan sebagai suatu tindakan
atau perbuatan yang dilakukan berdasarkan keinginan orang lain atau
melakukan apa-apa yang diminta oleh orang lain, kepatuhan mengacu
pada perilaku yang terjadi sebagai respons terhadap permintaan langsung
dan berasal dari pihak lain.1
Menurut Blass (1999:957) kepatuhan adalah menerima perintahperintah dari orang lain. Kepatuhan dapat terjadi dalam bentuk apapun,
selama individu tersebut menunjukkan perilaku taat terhadap sesuatu atau
seseorang. Misalnya taat dalam hidup bersosial.2
Menurut

Shaw

(dalam

Umami,

2010:25-26),

kepatuhan

berhubungan dengan harga diri seseorang di mata orang lain. Orang yang
telah memiliki konsep bahwa dirinya adalah orang yang pemurah, akan
menjadi malu apabila dia menolak memberikan sesuatu ketika orang lain
meminta sesuatu padanya. Kebebasan untuk bersikap, juga seringkali
1

Oka Hardika Lompatan, “ Penerapan Teori Mendapatkan Kepatuhan Dalam Perpajakan”, dalam
http://okahardikalompatan.blogspot.co.id/2015/12/penerapan-teori-mendapatkan-kepatuhan.html,
diakses pada 27 Desember 2015.
2

Perpustkaan UIN Suska, “ Kepatuhan Terhadap Norma-norma sosial”, dalam Repisitory.uin.
suska.ac.id/1116/3/BAB%20%2011.pdf diakses 14 Juli 2015.

21
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

mendorong orang untuk mengikuti kemauan orang lain.3
Semakin orang dibebaskan untuk memilih, semakin cenderung
orang tersebut untuk patuh. Hal ini disebabkan adanya ambiguitas situasi
serta rasa aman yang dimiliki akibat kebebasan dalam memilih.
Ambiguitas situasi yang dimaksud berkaitan dengan akibat dan reaksi
yang akan diterima jika seseorang memilih pilihan tertentu. Hal ini akan
menimbulkan kecemasan jika memilih pilihan yang tidak tepat.
Bersamaan dengan itu pula, kebebasan mengakibatkan seseorang merasa
bebas untuk mengambil keputusan untuk dirinya sehingga menimbulkan
rasa aman. Rasa aman selanjutnya akan menumbuhkan rasa percaya
terhadap lingkungan sehingga orang dengan suka rela mematuhi otoritas.
Kecemasan maupun rasa aman akan mendorong orang untuk berlaku
patuh.4
Kepatuhan terjadi ketika seseorang menerima pengaruh tertentu,
dalam hal ini orang yang menerima pengaruh adalah nasabah dan yang
memberi pengaruh adalah KSPPS MBS, karena orang tersebut berharap
mendapatkan reaksi yang menyenangkan dari orang yang berkuasa atau
dari kelompok. Tindakan tersebut hanya ketika diawasi oleh pihak yang
berwenang (Maradona, 2009:39).5

3

Ibid,.14.
Ibid,.
5
Ibid,.15.
4

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

2. Indikator Kepatuhan
Federich (dalam Umami, 2010:26) mengatakan bahwa kepatuhan
kepada otoritas terjadi hanya jika perintah dilegitimasi dalam konteks
norma dan nilai-nilai kelompok. Di dalam kepatuhan terdapat tiga bentuk
perilaku yaitu:6
1. Konformitas (conformity). Konformitas adalah suatu jenis pengaruh
sosial dimana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar
sesuai dengan norma sosial yang ada.
2. Penerimaan (compliance). Penerimaaan adalah kecenderungan orang
mau dipengaruhi oleh komunikasi persuasif dari orang yang
berpengetahuan luas atau orang yang disukai. Dan juga merupakan
tindakan yang dilakukan dengan senang hati karena percaya terhadap
tekanan atau norma sosial dalam kelompok atau masyarakat.
3. Ketaatan (obedience). Ketaatan merupakan suatu bentuk perilaku
menyerahkan diri sepenuhnya pada pihak yang memiliki wewenang,
bukan terletak pada kemarahan atau agresi yang meningkat, tetapi
lebih pada bentuk hubungan mereka dengan pihak yang berwenang.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan
Kepatuhan terhadap aturan atau otoritas dapat terbentuk oleh
beberapa faktor, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan

6

Ibid., 20.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

yang dirumuskan oleh para ahli adalah sebagai berikut: 7
1. Informasi. Merupakan faktor utama dalam pengaruh sosial, Seseorang
kadang-kadang mau melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka
lakukan hanya setelah kepada mereka diberikan sejumlah informasi,
seseorang sering memengaruhi orang lain dengan memberikan mereka
informasi atau argumen yang logis tentang tindakan yang seharusnya
dilakukan.
2. Imbalan. Salah satu basis kekuasaan adalah kemampuan untuk
memberi hasil positif bagi orang lain, membantu orang lain
mendapatkan tujuan yang diinginkan atau menawarkan imbalan yang
bermanfaat. Beberapa imbalan bersifat sangat personal, contohnya
senyum persetujuan dari teman, atau imbalan impersonal contohnya
adalah uang atau barang berharga lainnya.
3. Kekuasaan rujukan. Basis pengaruh dengan relevansi pada relasi
personal atau kelompok adalah kekuasaan rujukan. Kekuasaan ini
eksis ketika seseorang mengidentifikasi atau ingin menjalin
hubungan dengan kelompok atau orang lain. Seseorang mungkin
bersedia meniru perilaku mereka atau melakukan apa yang mereka
minta karena ingin sama dengan mereka atau menjalin hubungan baik
dengan mereka.
4. Paksaan. Kepatuhan dapat tercipta berupa paksaan fisik sampai
ancaman hukuman atau tanda ketidaksetujuan. Misalnya, setelah
7

Ibid., 16.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

gagal menyakinkan anak untuk tidur siang, si bapak mungkin secara
paksa memasukkan anak ke dalam kamar, lalu ia keluar dan
mengunci pintu.
5. Pengawasan. Dari percobaaan yang dilakukan oleh Milgram tentang
kepatuhan adalah kehadiran tetap atau pengawasan dari seorang
peneliti.

Bila

peneliti

meninggalkan

ruangan

tersebut

dan

memberikan instruksinya lewat telepon, kepatuhan akan menurun.
6. Kekuasaan dan ideologi. Faktor penting yang dapat menimbulkan
kepatuhan sukarela adalah penerimaan seseorang akan ideologi yang
mengabsahkan kekuasaan orang yang berkuasa dan membenarkan
intruksinya.
7. Daya pengaruh situasi. Situasi atau kondisi yang ada di sekitar
seseorang juga dapat mempengaruhi kepatuhan.

B. Pengertian Pemahaman
Pemahaman ini berasal dari kata ”paham” yang memiliki arti tanggap,
mengerti benar, pandangan, ajaran.8 Definisi pemahaman menurut Anas Sudijono
adalah “kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah
sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah
mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.

8

Perpustakaan UINSBY, “ Tinjauan TentangPemahaman”, Digilib.UINSBY.ac.id/8241/5/BAB2.
pdf. diakses 23 Agustus 2015.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi
dari ingatan dan hafalan.9 Sedangkan menurut Yusuf Anas, yang dimaksud
dengan pemahaman adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan yang
sudah diingat lebih kurang sama dengan yang sudah diajarkan dan sesuai

Dokumen yang terkait

Kedudukan Nasabah Koperasi Simpan Pinjam Dalam Pailitnya Koperasi Simpan Pinjam

12 86 92

Fungsi Lembaga Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga di Nagari Tanjuang Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar

1 65 117

Studi Komparatif Peran Koperasi Simpan Pinjam Bina Bersama dan BMT Insani Dalam Pengembangan UMK di Kota Padangsidimpuan

1 49 107

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Pengembangan usaha Mikro dan Kecil di Kota Padangsidimpuan.

30 148 79

Analisis Perbandingan Koperasi Simpan Pinjam (KOPDIT) Dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Di Kabupaten Karo( Studi Kasus : Kopdit Unam Dan Kud Sada Kata )

7 160 53

Analisis Sistem Pemberian Dan Penagihan Kredit Pada Koperasi Simpan Pinjam Mahanta Kabupaten Karo

3 104 62

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Pada Koperasi Menurut PP No.9 Tahun 1995 (Studi Pada Koperasi Pegawai Negeri Guru SD Kec, Binjai Barat Di Kota Binjai)

0 30 154

Penerapan model sistem Tanggung Renteng dalam meningkatkan partisipasi anggota Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Muamalah Berkah Sejahtera Surabaya.

3 22 92

Analisis pembiayaan murabahah bil wakalah dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nasabah di UJKS KSU Jabal Rahmah Sidoarjo.

0 1 85

ANALISIS PROSEDUR PEMBIAYAAN AKAD BAI’ BITSAMAN AJIL (BBA) DI KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH (KSPS) BMT RAMA SALATIGA TUGAS AKHIR - Analisis Prosedur Pembiayaan Akad Bai’ Bitsaman Ajil (BBA) di Koperasi Simpan Pinjam Syariah Ramadana Salatiga - Test Repos

0 0 126