pembekalan pengajaran mikro 2014 copy

(1)

P

E

N

G

A

JA

R

A

N

-M

IK

R

O

M

E

N

G

A

P

A

,

A

P

A

,

D

A

N

B

A

G

A

IM

A

N

A

O le h

I

M

a

d

e

S

u

k

a

rn

a

Ju rd ik K im ia F M IP A U N Y D is a m p a ik a n p a d a

P

e

m

b

e

k

a

la

n

p

e

n

g

a

ja

ra

n

-M

ik

ro

P ro d i D ik K im ia F M IP A U N Y


(2)

Pembinaan guru agar guru

profesional

Pengakuan terhadap guru sebagai

tenaga profesional bila memiliki :

- kualifikasi akademik (pendidikan

S1 atau Diploma empat),

-

kompetensi (pedagogik,

kepribadian, sosial, dan

profesional),

- sertifikat pendidik (diperoleh

setelah mengikuti Pendidikan

Profesi Guru = PPG)


(3)

UU No. 14/2005 (UUGD)

Kompetensi adalah seperangkat

pengetahuan, keterampilan, dan

perilaku(sikap) yang harus dimiliki,

dihayati, dan dikuasai oleh guru

atau dosen dalam melaksanakan

tugas “keprofesionalan”.

Kompetensi guru dapat dimaknai

sebagai kebulatan pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang

berwujud

tindakan cerdas

dan

penuh tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas sebagai agen

pembelajaran.


(4)

Kompetensi Pedagogik

1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

2. Pemahaman terhadap peserta didik (Lambat, sedang, cepat paham)

3. Pengembangan kurikulum/silabus (menganalisis kurikulum)

4. Perancangan pembelajaran (merancang aktivitas siswa selama pembelajaran) 5. Pelaksanaan pembelajaran yang

mendidik dan dialogis

6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

7. Evaluasi hasil belajar (Penilaian otentik (authentic assesment), menilai kesiapan

siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. 8. Pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya


(5)

Kompetensi

Kepribadian

1. Mantap

2. Berakhlak mulia

3. Arif dan bijaksana

4. Berwibawa

5. Stabil

6. Dewasa

7. Jujur

8. Menjadi teladan bagi peserta

didik dan masyarakat

9. Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri (refleksi diri)

10. Mengembangkan diri secara mandiri

dan berkelanjutan


(6)

Kompetensi Sosial

1. Berkomunikasi lisan, tulisan, isyarat

2. Menggunakan teknologi komunikasi

dan informasi secara fungsional

3. Bergaul secara efektif dengan

peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik

4. Bergaul secara santun dengan

masyarakat sekitar dengan

mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku

5. Menerapkan prinsip-prinsip

persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan


(7)

Kompetensi

Profesional

Kemampuan guru dalam

pengetahuan isi (content

knowledge)  penguasaan:

1. Materi pelajaran secara luas dan

mendalam sesuai standar isi program

satuan pendidikan, mata pelajaran,

atau kelompok mata pelajaran yang

diampu.

2. Konsep-konsep dan metode disiplin

keilmuan, teknologi, atau seni yang

relevan, yang secara konseptual

menaungi atau koheren dengan

program satuan

pendidikan, mata pelajaran, atau

kelompok mata pelajaran yang


(8)

GURU SEBAGAI TENAGA

PROFESIONAL berdasar UU No.

14/2005 (UUGD)

berarti

Pekerjaan guru

hanya dapat dilakukan oleh

seseorang yang mempunyai

kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat

pendidik

sesuai dengan

persyaratan untuk setiap jenis dan

pendidikan tertentu


(9)

Sesuai tuntutan UUGD pada guru, Tugas LPTK, FMIPA UNY

Berkewajiban Membekali

Mahasiswa calon guru:

kualifikasi akademik (S1)

kompetensi guru (pedagogik, kepribadian,

sosial, dan profesional), baik teoritis

maupun aplikatif (melakukan simulasi

Teknologi Pembelajaran,

Peer-teaching

(pengaj-mikro), Real-teaching

di

Lembaga/Sekolah).

Apakah Lulusan

LPTK belum/sudah

Profesional ???????

Segera akan


(10)

Belum Bersertifikat

Pendidik

Belum

boleh

menja

di

guru?

PROGRAM

PENDIDIKAN PROFESI GURU (tetapi diprioritaskan guru dalam jabatan(?); dan kapan(?))

PORTOFOLIO

(tetapi memerlukan massa kerja?)

Lulusan

hanya

akan

menjadi

PENGANG-GURAN???

AKTA 4

Lulusan LPTK Belum

Profesional

LPTK, FMIPA UNY

sehingg a

Diperoleh dengan cara


(11)

Membekali mahasiswa calon guru dengan

kompetensi, terbatas agar mereka siap melaksanakan PPL (real teraching) di Lembaga/Sekolah

Dengan harapan Mahasiswa calon guru pada real

teaching di Sekolah dapat menunjukkan

performance (kinerja) mendekati bilaperlu melebihi

performance guru

- tidak hanya meniru penampilan gurunya dulu, - tidak grogi,

- menguasai materi dan tidak mudah lupa,

- mengaplikasikan metode, pendekatan, model pembelajaran yang berparadigma pembelajaran baru,

- memlih media pembelajaran yang tepat,

- pengelolaan kelas bagus,teknik bertanya yang tepat,

- melakukan pembelajaran secara wajar,luwes,ramah,

gerakan bermakna, dekat dengan peserta didik,,.

- memahami peserta didik, - dll.

LPTK, FMIPA UNY

dengan demikian terbatas,

?

C A R A N Y A


(12)

CARANYA:

Pembinaan

Performance

(kinerja)

calon guru

Apakah

Performance itu?

Mahasiswa

baru,

penampilanny

a masih sesuai

dengan

aslinya, belum

mengetahui

berpenampila

n sebagai

guru

Appearanc

e

(+)

mendukung

(-)

kurang mendukung

Matakuliah

Pendidikan,

teori

pembelajara

n,

teori

perkembang

an peserta

didik, dan

teori relevan

lainnya akan

mengubah

penampilann

ya.

Performan

ce

Latihan

pembelajara

n yang

berulang-ulang akan

mengubah

performan

ce

menjadi

perilaku

(

behavior

).

PENGAJARAN

-MIKRO

melalui

PPL DI

SEKOLAH

siap


(13)

Pengertian Pengajaran

Mikro

Latihan keterampilan dasar

pembelajaran (membuka,

kegiatan inti, evaluasi, dan

menutup pembelajaran), serta

keterampilan penunjang lainnya

(teknik bertanya, apersepsi,

memberi penguatan, dll) secara

terbatas (terbatas waktu, materi

pembelajaran, peserta didik)


(14)

Tujuan Pengajaran Mikro

Membentuk dan

mengembangkan kompetensi

dasar mengajar sehinga

menjadi perilaku (

behavior

)

sebagai bekal praktik

mengajar (

real-teaching

) di

sekolah/lembaga pendidikan

dalam program PPL

.


(15)

1.Observasi Perangkat &

Proses Pembelajaran di

Sekolah,

2.Orientasi Pengajaran

Mikro,

3.Praktik Pengajaran Mikro:

a. Latihan Ketrampilan Terbatas

b. Latihan Ketrampilan Terpadu


(16)

1a. Observasi Perangkat,Proses

Pembelajaran dan kondisi sekolah

Mahasiswa ke sekolah tempat PPL

untuk mengetahui/mendapatkan

Perangkat Pembelajaran: Kurikulum;

Silabus

; Kalender Pendidikan;

Jadwal

Pelajaran

; program tahunan dan

semester;

RPP

; Buku pegangan guru;

Kelengkapan Media

; administrasi guru,

pelaksanan pembelajaran dikelas

;

perilaku peserta didik, dll.

Tujuan observasi:

- mengenal perangkat pembelajaran di

sekolah itu dan mendapatkan gambaran

pelaksanaan pembelajarannya.

-

menyepadankan pembelajaran di kampus

dengan di sekolah

.


(17)

1d. Teknik Observasi

Hari pertama secara klasikal (kelompok), mencari

informasi kepada koordinator PPL sekolah, disiplin sekolah, administrasi sekolah, fasilitas sekolah, dll

Hari kedua, secara kelompok kecil, mencari

informasi tentang pembelajaran kepada guru mata pelajaran, dilanjutkan dengan pengamatan

pembelajaran di kelas.

Hari ketiga, secara kelompok, mahasiswa

mengamati sendiri perpustakaan, laboratorium,media, dll

Hasil Observasi sebagai dasar membuat program PPL di sekolah


(18)

- Membuat Silabus

Membuat Program Tahunan dan SemesterMengikuti pembelajaran oleh guru di kelas

- Pembuatan RPP

- Konsultasi RPP ke Guru

- Konsultasi RPP ke DPL PPL (dosen) - Perbaikan RPP

Membuat soal Ulangan Harian (formatif)

- Membuat UTS

Ngoreksi Ulangan

- Analisis Ketuntasan

minimal

Remidial

Pembuatan Media Pembelajaran : ppt, hand out, modul,

….


(19)

MATRIK PROGRAM KERJA PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

No. Program PPL Jumlah jam per minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0 1

1 12 Jmljam

1

2 Membuat RPP 7 7 7 7 7

Jumlah jam

Nomor Lokasi : Nama Lokasi : Alamat Lokasi :

Matrik ini harus sudah jadi dan disyahkan setelah 1 mingu penerjunan Mengetahui/Menyetujui


(20)

2. Orientasi Pengajaran Mikro

Dilaksanakan pada minggu

pertama-ketiga perkuliahan pengajaran-mikro,

secara klasikal, diberikan oleh

koordinator pengajaran-mikro prodi

Materi orientasi

a. Pembahasan Hakekat

Pengajaran-mikro

b. Kajian Perangkat Pembelajaran

yang penting:

- Kurikulum yang berlaku (K2006 ,

K2013);

- Silabus dan pengembangannya;

- Penentuan Alokasi waktu pada

silabus


(21)

Kajian Silabus dan

pengembangannya

Pengertian

Silabus adalah rencana pembelajaran

pada suatu dan/atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup

standar kompetensi, kompetensi dasar,

materi pokok/pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian, penilaian,

alokasi waktu, dan sumber belajar.

2.Orientasi Pengajaran

Mikro,


(22)

Kajian Silabus dan

pengembangannya

SILABUS menjawab pertanyaan

1. Apa kompetensi yang harus dikuasai

siswa?

2. Bagaimana cara mencapainya?

3. Bagaimana cara mengetahui

pencapaiannya?

2.Orientasi Pengajaran

Mikro,


(23)

SILABUS

CONTOH FORMAT SILABUS

Nama Sekolah: Mata Pelajaran: Kelas/Semester:

Standar Kompetensi: Alokasi waktu:

N0 Kompetensi

Dasar Pokok/PeMateri

mbelaja-ran

Kegiatan

Pembelaja-ran

Indikat

or Penilaian Waktu Sumber Belajar

1

?


(24)

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan

pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi

Pengalaman belajar dapat terwujud melalui pendekatan

pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.

Pengalaman Belajar memuat kecakapan hidup yang perlu

dikuasai peserta didik.

Kegiatan Pembelajaran memberikan bantuan guru agar

dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional 1. Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan

peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar

2. Urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran

3. Rumusan pernyataan kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri pengalaman belajar peserta didik yaitu kegiatan siswa dan materi.

SILABUS


(25)

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi

dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang

dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik

peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah

Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat

penilaian

Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator

(lebih dari dua)

Indikator menggunakan kata kerja operasional yang

dapat diukur dan/atau diobservasi

SILABUS


(26)

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan

Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam

bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penilaian:

a. Untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, yang dilakukan berdasarkan indikator

b. Menggunakan acuan kriteria

c. Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan

d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut e. Sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran

SILABUS


(27)

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar

didasarkan pada:

jumlah minggu efektif dan

alokasi waktu mata pelajaran per minggu

dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.

Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan

perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

Jumlah minggu efektif dapat dihitung dari kalender pendidikan sekolah.

Alokasi waktu mata pelajaran per minggu dapat diketahui

dari jadwal pelajaran.

SILABUS


(28)

SILABUS

MENENTUKAN ALOKASI WAKTU (1)

Perhitungan Waktu Efektip dan jumlah jam efektif dari kalender Pendidikan dan Jadwal mengajar :

Keterangan:

Mengajar pada hari : ……… dengan tiap pertemuan .... jam

No. Bulan Jlh

Minggu

Minggu

Efektif Jam per mingu Jam Efektif

1. Juli 4 2 2 4

2. Agustus 4 4 2 8

3. September 5 4 2 8

4. Oktober 4 3 2 6

5. November 4 3 2 6 6. Desember 5 4 2 8


(29)

No Bulan Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at SabtuJumlah hari Keterangan 1 Januari

2 Februari 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni

Jumlah

SILABUS

MENENTUKAN ALOKASI WAKTU (lanjutan)


(30)

Perhitungan Waktu Efektif:

1. Jumlah jam dalam satu semester : ... jam 2. Jumlah jam untuk kegiatan non tatap

muka dalam satu semester :

a. Ulangan harian ..2.kali : .... jam

b. Cadangan :…. jam

c. Ulangan Blok ...2 kali atau Ul. Semester : .... jam Jumlah : .... jam

3. Jumlah jam untuk tatap muka dalam satu semester : ….jam - ....jam = …. jam

4. Jam Pelajaran sejumlah .... jam dialokasikan untuk pemahaman/pengembangan Kompetensi Dasar/standar kompetensi

SILABUS


(31)

SILABUS

MENENTUKAN ALOKASI WAKTU (2)

Perhitungan alokasi waktu

diwujudkan dalam

- program tahunan dan

- program semester yaitu

penjabaran lebih lanjut alokasi

waktu KD (materi pembelajaran)

dalam silabus ke setiap sub

materi pembelajaran dan

pelaksanaannya dari minggu ke

minggu.


(32)

Program Tahunan

Semes

ter Standar Kompetensi/ Kompetensi dasar

Alokasi

Waktu Keterangan

Ganjil 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

1.1. Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat periodik unsur dalam tabel perioduk unsur, serta menyadari keteraturannya melalui pemahaman konfigurasi ekektron dengan prosedur yang benar

1.2. Membandingaan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan

koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk

UlanganBlok ke-1

27

19

6

2 2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan ….


(33)

Program Tahunan

Seme

ster Standar Kompetensi/ Kompetensi dasar

Alok asi Wakt u

Ketera ngan

Genap 3. Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi dan reduksi

3.1. Mengidentifikasi larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan

3.2. Menjelaskan konsep perkembangan reaksi oksidasi-reduksi dan hubungannya

dengan tata nama senyawa serta penerapannya

Ulangan Blok Ke-1

10 4

4

2

4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar….


(34)

Program Semester

Nama Sekolah: Mata Pelajaran: Kelas/Semester:


(35)

3.Praktik Pengajaran Mikro

Mahasiswa pada praktik

pengjaran mikro ini telah

dikelompokkan menjadi

sauatu kelompok yang

masing-masing terdiri dari 8 –

10 mahasiswa.

Tiap kelompok diampu oleh 1-

2 orang dosen pengampu

.


(36)

Keterampilan yang dilatihkan pada Praktik

Pengajaran Mikro

:

1.

LATIHAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN TERBATAS

a. Keterampilan bertanya, dipadukan dengan keterampilan menunjuk, bergerak mendekat; dll b. Keterampilan melakukan pembukaan:

Persiapan kelas;Apersepsi:

menggali pengetahuan prasyarat

,

memunculkan topik bahasan, dan tujuan pembelajaran

2.

LATIHAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN TERPADU

a. Penentuan Materi Pembelajaran

b. Pembuatan Recana Pelaksanaan Pembelajaran

c. Latihan pembelajaran secara utuh, dari pembukaan s.d menutup

.


(37)

Latihan Keterampilan Pembelajaran Terbatas

a.

Keterampilan Bertanya

Mahasiswa diminta menyiapkan 1 atau 2 pertanyaan untuk diajukan.

Teknik mengajukan pertanyaan

- Pertanyaan diajukan pada semua peserta didik, dengan mengunakan Bahasa Indonesia baku, dan diajukan pada saat yang tepat

- Memberikan waktu jeda (tunggu)

- Menunjuk salah seorang peserta didik, dengan teknik menunjuk yang benar dan sesuai dengan norma kesopanan yang berlaku.

Hal-hal yang perlu dihindari dalam bertanya:

- mengulangi pertanyaan

- mengulangi jawaban peserta didik - menjawab pertanyaan sendiri

- pertanyaan terbuka (jawaban berbagai macam)


(38)

Latihan Keterampilan Pembelajaran Terbatas

b.

Keterampilan Membuka Pembelajaran

Tujuan

Membuka Pembelajaran

bagi siswa

menyiapkan mental peserta didik

agar siap memasuki

persoalan

yang dipelajari atau dibicaraan.

Mengetahui

entry behavior

yaitu

kemampuan awal (prasyarat

pengetahuan) dan keterampilan

peserta didik

pemusatan perhatian

menimbulkan minat

Diwujudkan

Guru

dengan

melakukan

apersepsi


(39)

Keterampilan Apersepsi

Arti kata Apersepsi

pengamatan secara sadar (penghayatan) tentang segala

sesuatu dalam dirinya yang menjadi dasar perbandingan serta landasan untuk menerima ide-ide baru (kamus

besar bahasa indonesia)

menafsirkan buah pikiran, menyatupadukan dan

mengasimilasi suatu pengamatan dengan pengalaman yang telah dimiliki dan dengan demikian memahami dan menafsirkannya (apperception)

memperoleh tanggapan baru dengan bantuan

tanggapan yang telah ada. Di sini terjadi asosiasi antara tanggapan yang baru dengan yang lama (Herbart)


(40)

A

P

E

R

S

E

P

S

I

Kesan lama (pengalaman nyata, pengetahuan) Minuman bergula diketahui dari rasa manisnya

2 x 3 = 6 bukan 1000

Pengalaman sering kurang lengkap, belum tersusun

logis dan sistematis

Bayi baru lahir belum dapat menafsirkan dunia, karena belum punya pengalaman apalagi pengetahuan

atau belum punya apersepsi

Polisi tukang tilang

LS =

pembelajaran dengan diskusi

Ruwahan = ngasi jajan ke

tetangga

Mira W = kasar

omongannya

Ngukur panjang dengan meteran mulai dari ujung

meteran Reorganisasi pengalaman

Masalah

Pembelajaran Baru

Materi Baru

Diungkap dengan bertanya (teknik bertanya baku) TERKAIT


(41)

Keterampilan Membuka

Pembelajaran

Keterampilan Apersepsi

,

Contoh1

Apakah yang dimaksud dengan materi?Berikanlah contoh-contoh materi!

Apakah materi yang disebutkan tadi dapat mengalami

perubahan?

Sebutkanlah contoh perubahan materi!

Apakah nama perubahan materi yang menghasilkan materi

yang baru? (Masalah)

Topik Pembelajaaran: Perubahan Materi yang menghasilkan

materi baru (=Reaksi Kimia)

Melalui pembelajaran reaksi kimia kalian dapat (=tujuan

Pembelajaran),

- membedakan reaksi kimia dengan bukan reaksi kimia - menyebutkan 5 ciri-ciri terjadinya reaksi kimia

- menyebutkan jenis-jenis reaksi kimia


(42)

Keterampilan Membuka

Pembelajaran

Keterampilan Apersepsi

,

Contoh2

Apakah yang dimaksud dengan materi?Sebutkan contohnya!!

Apakah bagian terkecil dari materi?Apakah yang menyusun atom itu?

Atom

Inti atom

(proton (+)

dan

neutron)

Elektron (-)


(43)

Keterampilan Membuka

Pembelajaran

Keterampilan Apersepsi

,

Contoh2, lanjutan

Apakah muatan dari suatu atom?Apakah yang menyebabkan

muatan atom netral?

Penyusun atom

apakah yang aktif bergerak?

Apakah akibatnya bila

benda dogosok?

Bila atom menjadi panas, apakah akibatnya terhadap

partikel penyusun atom dan terhadap muatan atom? (Masalah Pembelajaran)

Topik: Penggosokan benda dengan benda lain (plastik,


(44)

Keterampilan Membuka

Pembelajaran

Keterampilan Apersepsi

,

Mahasiswa yang sedang

Melakukan latihan

apersepsi, diamati pula

Keterampilannya dalam:

- bertanya,

menunjuk,

bergerak mendekat,

memberi penguatan,


(45)

(46)

Latihan Keterampilan Pembelajaran Terpadu

a. Penentuan Materi Pembelajaran

Pengampu Pengajaran-mikro memberikan topik materi

pembelajaran kepada semua mahasiswa yang diampunya. Hal ini untuk menghindari latihan

pembelajaran dengan topik sama dan terpilihnya topik-topik yang mudah.

Topik pembelajaran, terbatas untuk latihan pembelajaran

selama 15-20 menit.

Topik pembelajaran yang diberikan diutamakan yang ada

di kelas 10 dan 11 semester 1. Hal ini sesuai dengan kelas tempat PPL di sekolah. Bila waktu memungkinkan dapat diberikan topik pembelajaran yang ada di kelas 10 dan 11 semester 2.

Topik pembelajaran untuk seorang mahasiswa

diusahakan merata topik yang hanya berisi teori dan


(47)

Latihan Keterampilan Pembelajaran Terpadu

b. Pembuatan RPP

Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.

Pengembangan RPP harus mengacu pada semangat kurikulum yang berlaku

Kurikulum 2006 (KTSP) landasannya:

1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah

2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaannya.


(48)

Semangat Pembelajaran dalam

Kurikulum relevan dengan Hakekat MIPA

KURIKULUM 2006

Belajar untuk membangun

dan menemukan jati diri,

melalui pembelajaran yang

aktif, inovatif, kreatif, efektif,

dan menyenangkan

(PAIKEM).

Tahapan pengalaman belajar:

Eksplorasi,

Elaborasi,

Konfirmasi

KURIKULUM 2013

Pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya.Peserta didik perlu didorong untuk

bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras

mewujudkan ide-idenya

Pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu” menjadi “aktif mencari tahu”.

Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:

a. mengamati;

b. menanya;

c. mengumpulkan informasi;

d. mengasosiasi; dan


(49)

Peraturan Menteri

Kurikulum 2006

• PERMEN PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR

22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH,

• PERMEN PENDIDIKAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH,

PERMEN PENDIDIKAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 DAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006

Kurikulum 2013

• PERMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG

STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI

KURIKULUM PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN

• PERMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(50)

Komponen dan Sistematika RPP

(Format RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah :

Mata pelajaran : Kelas/Semester : Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI) B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1 2. KD pada KI-2 3. KD pada KI-3 4. KD pada KI-4

C. Indikator Pencapaian Kompetensi*) 1. Indikator KD pada KI-1

2. Indikator KD pada KI-2 3. Indikator KD pada KI-3 4. Indikator KD pada KI-4 D. Materi Pembelajaran

Indikator merupakan

penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan

Indikator menggunakan

kata kerja operasional yang dapat diukur


(51)

E. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (...JP) a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti **)

Mengamati Menanya

Mengumpulkan informasi/mencoba Menalar/mengasosiasi

Mengomunikasikan c. Kegiatan Penutup

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1. Teknik penilaian

2. Instrumen penilaian a. Pertemuan Pertama

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian. G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/alat 2. Bahan

3. Sumber Belajar

Pendekatan, Model,

dan Metode


(52)

Format Perencanaan Pembelajaran

(K2006 = KTSP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : … Kelas/Semester : … Pertemuan Ke- : … Alokasi Waktu : … Standar Kompetensi : … Kompetensi Dasar : … Indikator : … I. Tujuan Pembelajaran II. Materi Ajar

III. Alat/Bahan/Sumber Belajar IV. Metode Pembelajaran

V. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal

B. Kegiatan Inti(EEK) C. Kegiatan Akhir VI. Penilaian


(53)

RPP sering dilampiri LKS

Apakah LKS diperlukan?

LKS tidak sekedar soal, tetapi

merupakan arahan tertulis agar siswa

mendapatkan/menemukan konsep.

Petunjuk praktikum salah satu

contohnya

LKS tidak selalu diperlukan.

Topik-topik tertentu tidak memerlukan LKS.

Topik latihan soal, dapat menggunakan latihan

soal yang sudah ada di buku atau ditulis


(54)

Hindari dan bahkan berhentilah

menggunakan LKS bertipe “mengisi

titik-titik”.

LKS semacam ini sama sekali tidak

mampu merangsang pemikiran siswa.

Mulailah menyertakan pertanyaan

dan tugas yang membuat siswa mulai

berfikir “Apa?”, “Mengapa?” atau


(55)

Berapa LKS yang diperlukan?

1.

Disarankan memberi 1 LKS untuk 1

kelompok ketika anggota kelompok

berdiskusi bersama.

2.

Disarankan memberi 1 LKS untuk setiap

siswa ketika siswa melakukan latihan dan

bereksplorasi atas suatu pertanyaan.

Jumlah LKS yang diberikan tergantung

jenis LKS. Apakah LKS berjenis Latihan

atau berjenis pemecahan masalah.


(56)

Kegiatan Belajar Mengajar

Perhatikan Proses Pembelajaran berikut ini, dan beri komentar.


(57)

Kegiatan Belajar Mengajar

Berpusat pada peserta

didik

Mengembangkan

kreativitas

Menciptakan kondisi

yang menyenangkan dan menantang

KontekstualMenyediakan

pengalaman belajar yang beragam

Belajar melalui berbuat


(58)

Membantu Siswa yang

Mengalami kesulitan

Siswa-siswa yang mengalami kesulitan

dideteksi dengan mengamati ekspresi wajah dan gerak tubuh mereka secara seksama, khususnya,pada gerakan mata mereka.

Beberapa kasus tertentu sebagai ciri siswa

mengalami kesulitan,

・ Siswa yang menyalin buku catatan dari siswa yang lain.

・ Siswa yang mencoba untuk nutupi buku catatan mereka dari guru.

・ Siswa yang hanya melihat siswa yang lain melakukan kegiatan dalam kerja kelompok.

・ Siswa yang secara aktif terlibat dalam kerja kelompok namun tidak dapat

meringkas hasilnya ataupun mengisilembarkerja.

・ Siswa yang mendengarkan guru namun dengan pikiran yang tidak terfokus.


(59)

Beberapa hal yang dapat dilakukan

untuk mengatas siswa yang kesulitan:

1. Biarkan semua siswa memulai kerja kelompok 2. Dekati siswa yang

mengalami kesulitan

tersebut dan tanyakan: “Ada yang tidak kamu mengerti?”Dengarkan jawabannya, sebab kita harus tahu secara spesifik pada bagian mana dia tertinggal.

3. Beritahu siswa tersebut, “Coba minta teman dalam kelompokmu untuk membantumu.” 4. Pada saat yang sama, katakan kepada siswa

yang lain dalam kelompok tersebut bahwa salah seorang teman mereka mengalami kesulitan untuk memahami pelajaran. Minta secara halus kepada mereka untuk menjelaskannya kepada siswa yang mengalami kesulitan tersebut.


(60)

Coba cek hasil

pekerjaanmu, “sayang”. Dimanakah kesalahannya?

Bagaimana seharusnya? Nah…. Pintar..!!!


(61)

Kesalahan sebagai

"harta

karun"

atau

"hadiah"

untuk

pembelajaran


(62)

Belajar dari Kesalahan Siswa

Jangan mengabaikan kesalahan siswa

Menemukan seorang siswa melakukan kesalahan,

maka bisa saja banyak siswa lain juga membuat kesalahan yang sama.

Hal yang bisa dilakukan guru,

-

Koreksi kesalahan tersebut di

depan kelas secara klasikal

untuk mencegah lebih banyak siswa yang lain dari

kesalahan yang sama.

-

lempar kesalahan itu sebagai

masalah bersama

, sebagai momen terbaik untuk melihat cara berpikir siswa secara umum.


(63)

Latihan Keterampilan Pembelajaran Terpadu

Latihan ketramplan pembelajaran dari

membuka sampai menutup.

Model pengajaran-mikro yang dilaksanakan di

program studi kependidikan pada umumnya

berupa

peer

pengajaran-mikro

.

Pada model ini teman sebaya mendudukkan

diri sebagai siswa selama proses pembelajaran

berlangsung, sehingga juga sering disebut


(64)

Latihan Keterampilan Pembelajaran Terpadu

Teman sebaya sebagai model siswa harus

mampu menunjukkan

performance

sebagai

siswa sasaran praktek pengajaran-mikro.

Hal yang dapat dilakukan oleh model siswa

antara lain :

- suasana kelas tidak harus “mencekam”,

- memberikan jawaban atas pertanyaan model guru kadang tidak sempurna, dan bahkan harus

menyatakan tidak dapat menjawab jika memang pertanyaan guru tidak logis atau menyimpang dari konsep yang dipelajari. Kadang kala jawaban siswa

sempurna, agar dapat diketahui respon guru terhadap jawaban siswa yang sempurna itu.


(65)

MEKANISME

LATIHAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN TERPADU

Presentasi RPP

Pembuatan RPP (Plan)

Latihan Keterampilan Pempelajaran Terpadu

(Do)

Baik

Perbaikan RPP

Refleksi

(See)

Kurang baik Baik

Kurang baik

Penentuan

Topik

pembelajaran

Latihan ke 2, 3, 4,…


(66)

TERIMAKASIH

Saya harus

Profesional


(1)

Kesalahan sebagai

"harta

karun"

atau

"hadiah"

untuk

pembelajaran


(2)

Belajar dari Kesalahan Siswa

Jangan mengabaikan kesalahan siswa

Menemukan seorang siswa melakukan kesalahan,

maka bisa saja banyak siswa lain juga membuat kesalahan yang sama.

Hal yang bisa dilakukan guru,

-

Koreksi kesalahan tersebut di

depan kelas secara klasikal

untuk mencegah lebih banyak siswa yang lain dari

kesalahan yang sama.

-

lempar kesalahan itu sebagai

masalah bersama

, sebagai momen terbaik untuk melihat cara berpikir siswa secara umum.


(3)

Latihan Keterampilan Pembelajaran Terpadu

Latihan ketramplan pembelajaran dari

membuka sampai menutup.

Model pengajaran-mikro yang dilaksanakan di program studi kependidikan pada umumnya berupa peerpengajaran-mikro.

Pada model ini teman sebaya mendudukkan

diri sebagai siswa selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga juga sering disebut


(4)

Latihan Keterampilan Pembelajaran Terpadu

Teman sebaya sebagai model siswa harus mampu menunjukkan performance sebagai siswa sasaran praktek pengajaran-mikro. Hal yang dapat dilakukan oleh model siswa antara lain :

- suasana kelas tidak harus “mencekam”,

- memberikan jawaban atas pertanyaan model guru kadang tidak sempurna, dan bahkan harus

menyatakan tidak dapat menjawab jika memang pertanyaan guru tidak logis atau menyimpang dari konsep yang dipelajari. Kadang kala jawaban siswa

sempurna, agar dapat diketahui respon guru terhadap jawaban siswa yang sempurna itu.


(5)

MEKANISME

LATIHAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN TERPADU

Presentasi RPP

Pembuatan RPP (Plan)

Latihan Keterampilan Pempelajaran Terpadu

(Do)

Baik

Perbaikan RPP

Refleksi

(See)

Kurang baik Baik

Kurang baik

Penentuan Topik

pembelajaran

Latihan ke 2, 3, 4,…


(6)

TERIMAKASIH

Saya harus

Profesional