Metodologi Penelitian sudah

(1)

KONSEP DASAR DAN

KONSEP DASAR DAN

HAKIKAT PENELITIAN

HAKIKAT PENELITIAN


(2)

Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki

manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim

dikatakan sebagai ilmu .

Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak

semua pengetahuan dapat dikatakan ilmu. Ilmu

adalah pengetahuan yang didasari oleh dua

teori kebenaran yaitu koherensi dan

korespondensi.

Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki

manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim

dikatakan sebagai ilmu .

Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak

semua pengetahuan dapat dikatakan ilmu. Ilmu

adalah pengetahuan yang didasari oleh dua

teori kebenaran yaitu koherensi dan

korespondensi.


(3)

Koherensi menyatakan bahwa sesuatu pernyataan

dikatakan benar jika pernyataan tersebut

konsisten dengan pernyataan sebelumnya.

Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui

pendekatan logis atau berpikir secara rasional.

Korespondensi

menyatakan

bahwa

suatu

pernyataan dikatakan benar jika pernyataan

tersebut didasarkan atas fakta atau realita.

Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui

pendekatan empirik atau bertolak dari fakta.

Dengan demikian, kebenaran ilmu harus dapat

dideskripsikan secara rasional dan dibuktikan

secara empirik.

Koherensi menyatakan bahwa sesuatu pernyataan

dikatakan benar jika pernyataan tersebut

konsisten dengan pernyataan sebelumnya.

Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui

pendekatan logis atau berpikir secara rasional.

Korespondensi

menyatakan

bahwa

suatu

pernyataan dikatakan benar jika pernyataan

tersebut didasarkan atas fakta atau realita.

Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui

pendekatan empirik atau bertolak dari fakta.

Dengan demikian, kebenaran ilmu harus dapat

dideskripsikan secara rasional dan dibuktikan

secara empirik.


(4)

Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah

melalui

penelitian.

Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh

kebenaran harus didasari oleh

proses berpikir

ilmiah yang dituangkan dalam

metode ilmiah

.

Metode ilmiah

adalah kerangka landasan bagi

terciptanya pengetahuan ilmiah.

Penelitian yang dilakukan menggunakan

metode ilmiah mengandung dua unsur penting

yakni pengamatan (

observation

) dan penalaran

(

reasoning

).

Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah

melalui

penelitian.

Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh

kebenaran harus didasari oleh

proses berpikir

ilmiah yang dituangkan dalam

metode ilmiah

.

Metode ilmiah

adalah kerangka landasan bagi

terciptanya pengetahuan ilmiah.

Penelitian yang dilakukan menggunakan

metode ilmiah mengandung dua unsur penting

yakni pengamatan (

observation

) dan penalaran

(

reasoning

).


(5)

PENGERTIAN

PENGERTIAN METODE

METODE

Metode secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos

yang berarti cara atau jalan menuju suatu jalan.

Secara terminologi :

1.

Menurut Rosady Ruslan, metode adalah kegiatan ilmiah yang

berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk

memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya

untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

2.

Menurut Kuntowijoyo, metodologi atau science of methods

adalah ilmu yang membicarakan jalan dan cara.

3.

Menurut Arif Subyantoro dan FX. Suwarto, metode adalah cara

kerja untuk dapat memahami objek penelitian dengan

langkah-langkah sistematis.

Kumpulan metode disebut metodik, dan ilmu yang mempelajari

metode-metode disebut metodologi.

Metode secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos

yang berarti cara atau jalan menuju suatu jalan.

Secara terminologi :

1.

Menurut Rosady Ruslan, metode adalah kegiatan ilmiah yang

berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk

memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya

untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

2.

Menurut Kuntowijoyo, metodologi atau science of methods

adalah ilmu yang membicarakan jalan dan cara.

3.

Menurut Arif Subyantoro dan FX. Suwarto, metode adalah cara

kerja untuk dapat memahami objek penelitian dengan

langkah-langkah sistematis.

Kumpulan metode disebut metodik, dan ilmu yang mempelajari


(6)

Pengertian

Pengertian Penelitian

Penelitian

Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari

jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan

logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula

dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang

dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan

data, pengolah data, serta menarik kesimpulan

berdasarkan data menggunakan metode dan teknik

tertentu.

penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya

memecahkan masalah

.

Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang

mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data

atau informasi yang dikumpulkan secara empiris

Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari

jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan

logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula

dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang

dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan

data, pengolah data, serta menarik kesimpulan

berdasarkan data menggunakan metode dan teknik

tertentu.

penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya

memecahkan masalah

.

Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang

mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data

atau informasi yang dikumpulkan secara empiris


(7)

METODE

METODE PENELITIAN

PENELITIAN

Metodelogi penelitian adalah cara atau

strategi menyeluruh untuk menemukan

atau memperoleh data yang diperlukan.

Metode penelitian harus dibedakan dari

teknik pengumpulan data yang merupakan

teknik yang lebih spesifik untuk

memperoleh data.

Metodelogi penelitian adalah cara atau

strategi menyeluruh untuk menemukan

atau memperoleh data yang diperlukan.

Metode penelitian harus dibedakan dari

teknik pengumpulan data yang merupakan

teknik yang lebih spesifik untuk

memperoleh data.


(8)

Metodelogi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: historic,

metode survey dan metode eksperimen.

1.

Metode historik digunakan jika data yang dipergunakan

terutama yang berkaitan dengan masa lalu, sehingga

teknik pengumpulan data yang digunakan terutama

adalah studi dokumenter.

2.

Metode survey merupakan metode untuk memperoleh

data yang ada pada saat penelitian dilakukan. Data dapat

dikumpulkan melalui beberapa teknik seperti wawancara

dan pengamatan atau observasi.

3.

Metode eksperimen digunakan jika data yang digunakan

sengaja ditimbulkan atau didorong munculnya. Dorongan

atau ransangan untuk pemunculan data tersebut

merupan variable bebas atau disebut juga perlakuan jadi

dalam eksperimen akan dicari hubungan sebab akibat

antara variable bebas dan variable terikat. Penelitian

yang akan mencari hubungan sebab akibab tersebut.

Metodelogi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: historic,

metode survey dan metode eksperimen.

1.

Metode historik digunakan jika data yang dipergunakan

terutama yang berkaitan dengan masa lalu, sehingga

teknik pengumpulan data yang digunakan terutama

adalah studi dokumenter.

2.

Metode survey merupakan metode untuk memperoleh

data yang ada pada saat penelitian dilakukan. Data dapat

dikumpulkan melalui beberapa teknik seperti wawancara

dan pengamatan atau observasi.

3.

Metode eksperimen digunakan jika data yang digunakan

sengaja ditimbulkan atau didorong munculnya. Dorongan

atau ransangan untuk pemunculan data tersebut

merupan variable bebas atau disebut juga perlakuan jadi

dalam eksperimen akan dicari hubungan sebab akibat

antara variable bebas dan variable terikat. Penelitian

yang akan mencari hubungan sebab akibab tersebut.


(9)

Pengertian dan Hakikat

Pengertian dan Hakikat

Metode Penelitian

Metode Penelitian

yaitu Rasa Ingin Tahu yang mendorong

terjadinya penelitian. Penelitian merupakan

penyaluran hasrat keingintahuan manusia

dalam taraf keilmuan atau dapat juga

diartikan sebagai mempertanyakan. Penelitian

merupakan suatu proses. Peneliti adalah

orang yang melakukan kajian atau penelitian

atas berbagai fenomena-fenomena yang

terjadi.

Metode Penelitian

merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu.

yaitu Rasa Ingin Tahu yang mendorong

terjadinya penelitian. Penelitian merupakan

penyaluran hasrat keingintahuan manusia

dalam taraf keilmuan atau dapat juga

diartikan sebagai mempertanyakan. Penelitian

merupakan suatu proses. Peneliti adalah

orang yang melakukan kajian atau penelitian

atas berbagai fenomena-fenomena yang

terjadi.

Metode Penelitian

merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu.


(10)

(11)

Paradigma adalah suatu pandangan yang

mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa

yang

menjadi

pokok

persoalan

yang

semestinya dipelajari atau pandangan yang

mendasar dari para ilmuan tentang apa yang

menjadi pokok persoalan yang semestinya

dipelajari oleh salah satu cabang/disiplin

ilmu pengetahuan.

Paradigma adalah suatu pandangan yang

mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa

yang

menjadi

pokok

persoalan

yang

semestinya dipelajari atau pandangan yang

mendasar dari para ilmuan tentang apa yang

menjadi pokok persoalan yang semestinya

dipelajari oleh salah satu cabang/disiplin

ilmu pengetahuan.


(12)

Paradigma

kuantitatif

merupakan

satu

pendekatan

penelitian

yang

dibangun

berdasarkan filsafat positivisme. Dalam

penelitian kuantitatif diyakini, bahwa

satu-satunya pengetahuan (knowledge) yang valid

adalah ilmu pengetahuan (science), yaitu

pengetahuan yang berawal dan didasarkan

pada

pengalaman

(experience)

yang

tertangkap

lewat

pancaindera

untuk

kemudian diolah oleh nalar (reason).

Paradigma

kuantitatif

merupakan

satu

pendekatan

penelitian

yang

dibangun

berdasarkan filsafat positivisme. Dalam

penelitian kuantitatif diyakini, bahwa

satu-satunya pengetahuan (knowledge) yang valid

adalah ilmu pengetahuan (science), yaitu

pengetahuan yang berawal dan didasarkan

pada

pengalaman

(experience)

yang

tertangkap

lewat

pancaindera

untuk

kemudian diolah oleh nalar (reason).


(13)

Penelitian kualitatif adalah satu model

penelitian humanistik, yang menempatkan

manusia sebagai subyek utama dalam

peristiwa sosial/budaya. Paradigma kualitatif

berpandangan

bahwa

fenomena

sosial,

budaya dan tingkah laku manusia tidak cukup

dengan merekam hal-hal yang tampak secara

nyata, melainkan juga harus mencermati

secara

keseluruhan

dalam

totalitas

konteksnya.

Penelitian kualitatif adalah satu model

penelitian humanistik, yang menempatkan

manusia sebagai subyek utama dalam

peristiwa sosial/budaya. Paradigma kualitatif

berpandangan

bahwa

fenomena

sosial,

budaya dan tingkah laku manusia tidak cukup

dengan merekam hal-hal yang tampak secara

nyata, melainkan juga harus mencermati

secara

keseluruhan

dalam

totalitas

konteksnya.


(14)

KUANTITATIF

1. Positivistik

2. Deduktif-Hipotetis

3. Partikularistik

4. Obyektif

5. Berorientasi kpd hasil

6. Menggunakan pandangan ilmu pengetahuan alam

KUALITATIF

1. Fenomenologik

2. Induktif

3. Holistik

4. Subyektif

5. Berorientasi kpd proses

6. Menggunakan pandangan ilmu sosial/antropological

KUANTITATIF

1. Positivistik

2. Deduktif-Hipotetis

3. Partikularistik

4. Obyektif

5. Berorientasi kpd hasil

6. Menggunakan pandangan ilmu pengetahuan alam

KUALITATIF

1. Fenomenologik

2. Induktif

3. Holistik

4. Subyektif

5. Berorientasi kpd proses


(15)

Paradigma Kuantitatif

Cenderung menggunakan metode kuantitatif, dalam pengumpulan dan

analisa data, termasuk dalam penarikan sampel.

Lebih menenkankan pada proses berpikir positivisme-logis, yaitu suatu

cara berpikir yang ingin menemukan fakta atau sebab dari sesuatu

kejadian dengan mengesampingkan keadaan subyektif dari individu di

dalamnya.

Peneliti cenderung ingin menegakkan obyektifitas yang tinggi, sehingga

dalam pendekatannya menggunakan pengaturan-pengaturan secara

ketat (obstrusive) dan berusaha mengendalikan stuasi (controlled).

Peneliti berusaha menjaga jarak dari situasi yang diteliti, sehingga

peneliti tetap berposisi sebagai orang luar dari obyek penelitiannya.

Bertujuan untuk menguji suatu teori/pendapat untuk mendapatkan

kesimpulan umum (generasilisasi) dari sampel yang ditetapkan.

Berorientasi pada hasil, yang berarti juga kegiatan pengumpulan data

lebih dipercayakan pada intrumen (termasuk pengumpul data lapangan).

Keriteria data/informasi lebih ditekankan pada segi realibilitas dan

biasanya cenderung mengambil data konkrit (hard fact).

Walaupun data diambil dari wakil populasi (sampel), namun selalu

ditekankan pada pembuatan generalisasi.

Fokus yang diteliti sangat spesifik (particularistik) berupa

variabel-variabel tertentu saja. Jadi tidak bersifat holistik.

Paradigma Kuantitatif

Cenderung menggunakan metode kuantitatif, dalam pengumpulan dan

analisa data, termasuk dalam penarikan sampel.

Lebih menenkankan pada proses berpikir positivisme-logis, yaitu suatu

cara berpikir yang ingin menemukan fakta atau sebab dari sesuatu

kejadian dengan mengesampingkan keadaan subyektif dari individu di

dalamnya.

Peneliti cenderung ingin menegakkan obyektifitas yang tinggi, sehingga

dalam pendekatannya menggunakan pengaturan-pengaturan secara

ketat (obstrusive) dan berusaha mengendalikan stuasi (controlled).

Peneliti berusaha menjaga jarak dari situasi yang diteliti, sehingga

peneliti tetap berposisi sebagai orang luar dari obyek penelitiannya.

Bertujuan untuk menguji suatu teori/pendapat untuk mendapatkan

kesimpulan umum (generasilisasi) dari sampel yang ditetapkan.

Berorientasi pada hasil, yang berarti juga kegiatan pengumpulan data

lebih dipercayakan pada intrumen (termasuk pengumpul data lapangan).

Keriteria data/informasi lebih ditekankan pada segi realibilitas dan

biasanya cenderung mengambil data konkrit (hard fact).

Walaupun data diambil dari wakil populasi (sampel), namun selalu

ditekankan pada pembuatan generalisasi.

Fokus yang diteliti sangat spesifik (particularistik) berupa


(16)

Paradigma Kualitatif

Cenderung menggunakan metode kualitatif, baik dalam

pengumpulan maupun dalam proses analisisnya.

Lebih mementingkan penghayat-an dan pengertian dalam

menangkap gejala (fenomenologis).

Pendekatannya wajar, dengan menggunakan pengamatan yang

bebas (tanpa pengaturan yang ketat).

Lebih mendekatkan diri pada situasi dan kondisi yang ada pada

sumber data, dengan berusaha menempatkan diri serta berpikir

dari sudut pandang orang dalam .

Bertujuan untuk menemukan teori dari lapangan secara

deskriptif dengan menggunakan metode berpikir induktif. Jadi

bukan untuk menguji teori atau hipotesis.

Berorientasi pada proses, dengan mengandalkan diri peneliti

sebagai instrumen utama. Hal ini dinilai cukup penting karena

dalam proses itu sendiri dapat sekaligus terjadi kegiatan analisis,

dan pengambilan keputusan.

Keriteria

data/informasi

lebih

menekankan

pada

segi

validitasnya, yang tidak saja mencakup fakta konkrit saja

melainkan juga informasi simbolik atau abstrak.

Ruang lingkup penelitian lebih dibatasi pada kasus-kasus

singular, sehingga tekannya bukan pada segi generalisasinya

melainkan pada segi otensitasnya.

Fokus penelitian bersifat holistik,meliputi aspek yang cukup luas

(tidak dibatasi pada variabel tertentu).

Paradigma Kualitatif

Cenderung menggunakan metode kualitatif, baik dalam

pengumpulan maupun dalam proses analisisnya.

Lebih mementingkan penghayat-an dan pengertian dalam

menangkap gejala (fenomenologis).

Pendekatannya wajar, dengan menggunakan pengamatan yang

bebas (tanpa pengaturan yang ketat).

Lebih mendekatkan diri pada situasi dan kondisi yang ada pada

sumber data, dengan berusaha menempatkan diri serta berpikir

dari sudut pandang orang dalam .

Bertujuan untuk menemukan teori dari lapangan secara

deskriptif dengan menggunakan metode berpikir induktif. Jadi

bukan untuk menguji teori atau hipotesis.

Berorientasi pada proses, dengan mengandalkan diri peneliti

sebagai instrumen utama. Hal ini dinilai cukup penting karena

dalam proses itu sendiri dapat sekaligus terjadi kegiatan analisis,

dan pengambilan keputusan.

Keriteria

data/informasi

lebih

menekankan

pada

segi

validitasnya, yang tidak saja mencakup fakta konkrit saja

melainkan juga informasi simbolik atau abstrak.

Ruang lingkup penelitian lebih dibatasi pada kasus-kasus

singular, sehingga tekannya bukan pada segi generalisasinya

melainkan pada segi otensitasnya.

Fokus penelitian bersifat holistik,meliputi aspek yang cukup luas


(17)

Buatkan sebuah Topik dan tentukan contoh

dari paradigma kuantitatif dan kualitatif


(18)

Etika Dalam Penulisan Ilmiah dan

jenis-jenis penelitian

Etika Dalam Penulisan Ilmiah dan

jenis-jenis penelitian


(19)

Etika Dalam Penulisan Ilmiah

Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam

penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan

perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan

penyebutan sumber data atau informan.

Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur

menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil

dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber

atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat

diidentikkan dengan pencurian.

Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak

kecurangan yang lazim disebut plagiat. Plagiat merupakan tindak

kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang

lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikirannya sendiri.

Oleh karena itu, penulis skripsi, tesis, dan disertasi wajib membuat

dan mencantumkan pernyataan dalam skripsi, tesis atau

disertasinya bahwa karyanya itu bukan merupakan pengambilalihan

tulisan atau pemikiran orang lain.

Etika Dalam Penulisan Ilmiah

Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam

penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan

perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan

penyebutan sumber data atau informan.

Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur

menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil

dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber

atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat

diidentikkan dengan pencurian.

Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak

kecurangan yang lazim disebut plagiat. Plagiat merupakan tindak

kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang

lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikirannya sendiri.

Oleh karena itu, penulis skripsi, tesis, dan disertasi wajib membuat

dan mencantumkan pernyataan dalam skripsi, tesis atau

disertasinya bahwa karyanya itu bukan merupakan pengambilalihan

tulisan atau pemikiran orang lain.


(20)

Dalam menulis karya ilmiah, rujuk-merujuk dan kutip-mengutip

merupakan kegiatan yang tidak dapat dihindari. Kegiatan ini amat

dianjurkan, karena perujukan dan pengutipan akan membantu

perkembangan ilmu.

Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya

instrumen, bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib meminta ijin

kepada pemilik bahan tersebut. Permintaan ijin dilakukan secara

tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis harus

menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan

tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi, atau

dikembangkan. Biasanya, sehubungan dengan hal ini, Rektor

masing-masing universitas telah menerbitkan Surat Keputusan

tentang Pedoman Pembinaan dan Pelaksanaan Hak Cipta yang bisa

menjadi pembelajaran bagi para peneliti.

Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian

kualitatif, tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman nama

tersebut dapat merugikan sumber data atau informan. Sebagai

gantinya, nama sumber data atau informan dinyatakan dalam

bentuk kode atau nama samaran.

Dalam menulis karya ilmiah, rujuk-merujuk dan kutip-mengutip

merupakan kegiatan yang tidak dapat dihindari. Kegiatan ini amat

dianjurkan, karena perujukan dan pengutipan akan membantu

perkembangan ilmu.

Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya

instrumen, bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib meminta ijin

kepada pemilik bahan tersebut. Permintaan ijin dilakukan secara

tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis harus

menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan

tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi, atau

dikembangkan. Biasanya, sehubungan dengan hal ini, Rektor

masing-masing universitas telah menerbitkan Surat Keputusan

tentang Pedoman Pembinaan dan Pelaksanaan Hak Cipta yang bisa

menjadi pembelajaran bagi para peneliti.

Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian

kualitatif, tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman nama

tersebut dapat merugikan sumber data atau informan. Sebagai

gantinya, nama sumber data atau informan dinyatakan dalam

bentuk kode atau nama samaran.


(21)

Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, jenis-jenis

penelitian

yaitu :

Penelitian Historis yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi

masa lampau secara sistematis dan obyektif.

Penelitian

Deskriptif yang yang bertujuan untuk

membuat

deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan

sifat populasi atau daerah tertentu.

Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola

Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola

dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.

Penelitian Kasus/Lapangan yang bertujuan untuk mempelajari

secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi

lingkungan suatu obyek

Penelitian Korelasional yang bertujuan untuk mengkaji tingkat

keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain

berdasarkan koefisien korelasi


(22)

Penelitian

Eksperimental

suguhan

yang

bertujuan

untuk

menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat

dengan melakukan kontrol/kendali

Penelitian

Eksperimental

semu

yang

bertujuan

untuk mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam

keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi

dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan

pengendalian.

Penelitian

Kausal-komparatif

yang

bertujuan

Penelitian

Kausal-komparatif

yang

bertujuan

untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi

tidak dengan jalan eksperimen tetapi

dilakukan dengan

pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi

penyebab, sebagai pembanding.

Penelitian Tindakan

yang bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan

langsung serta dikaji hasilnya.


(23)

ADAKAN

PENELITIAN

CARA MENGADAKAN

PENELITIAN


(24)

rsy

t

Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak

akan bertambah maju. Padahal pengetahuan

adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi

penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan

pengetahuan, harus diadakan agar meningkat

pula pencapaian usaha-usaha manusia.

Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak

akan bertambah maju. Padahal pengetahuan

adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi

penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan

pengetahuan, harus diadakan agar meningkat

pula pencapaian usaha-usaha manusia.


(25)

rsy

t

m

ng

p

n

liti

y

tu

1. Sistematis,

iny

il

pol

t

rt

ntu

,

y

g p

ing

s

rh

p

pl

kom

ks

hingg

t

r

tuju

kti

isi

n .

2. Berencana,

iny

il

s

ng

y

unsur

ipikirk

l

gk

-l

ngk

p

l

y

.

3. Mengikuti konsep ilmiah,

iny

m

ul

w

p khir kgit

pnliti

mngikuti

-y g su

it ntuk

, y tu prinsip

y g

igun

untuk

mm

prolh

ilm

u

pngt u

.

rsy t

mng

pnliti

y tu

1. Sistematis,

iny

il

pol

t rtntu

,

y g p ing

s rh

p kom

plks

hingg

t r

tuju

kti

isin .

2. Berencana,

iny

il s

ng

y

unsur

ipikirk

l gk

-l ngk

p

l

y

.

3. Mengikuti konsep ilmiah,

iny

m

ul

w

p

khir k

gi

t

p

n

liti

m

ngikuti

y

g su

it

ntuk

, y

tu prinsip

y

g

igun

untuk

m

m

p

rol

h

ilm

u

p


(26)

Langkah-langkah penelitian

1. Memilih Masalah

2. Studi Pendahuluan

3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan anggapan dasar

4a. Merumuskan hipotesis

5. Memilih Pendekatan

6. (a) Menentukan variabel dan (b) Sumber data

7. Menentukan dan menyusun instrumen

8. Mengumpulkan data

9. Analisis Data

10. Menarik Kesimpulan

11. Menulis Laporan

1. Memilih Masalah

2. Studi Pendahuluan

3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan anggapan dasar

4a. Merumuskan hipotesis

5. Memilih Pendekatan

6. (a) Menentukan variabel dan (b) Sumber data

7. Menentukan dan menyusun instrumen

8. Mengumpulkan data

9. Analisis Data

10. Menarik Kesimpulan

11. Menulis Laporan


(27)

Langkah ke-1 sampai ke-6 mengisi kegiatan

pembuatan rancangan penelitian. Langkah ke-7

sampai ke-10 merupakan pelaksanan penelitian

dan langkah terakhir sama dengan pembuatan

laporan


(28)

(29)

!" #

1

Seorang guru menjumpai siswanya selalu

melihat keluar jika sedang diajar. Kalau tidak,

anak tersebut selalu melihat kesana kemari,

dalam keadaan tidak tenang. Di ruang guru,

terdengar keluhan yang sama dari guru lain.

Anehnya anak tersebut selalu mendapat nilai

baik dari pelajaran apapun. Timbul keinginan

dari guru-guru untuk mengadakan penelitian

kasus terhadap anak tersebut.

Seorang guru menjumpai siswanya selalu

melihat keluar jika sedang diajar. Kalau tidak,

anak tersebut selalu melihat kesana kemari,

dalam keadaan tidak tenang. Di ruang guru,

terdengar keluhan yang sama dari guru lain.

Anehnya anak tersebut selalu mendapat nilai

baik dari pelajaran apapun. Timbul keinginan

dari guru-guru untuk mengadakan penelitian

kasus terhadap anak tersebut.


(30)

$%&'%(

2

Seorang mahasiswa yang rajin mengunjungi

perpustakaan, membaca artikel tentang penelitian

yang dilakukan oleh mahasiswa di universitas lain

tentang suatu masalah yang menyangkut cara

belajar efektif. Terdorong oleh keinginannya untuk

mencapai hasil belajar yang efektif dari

kawan-kawannya, ia mencoba dan meneliti seperti yang

telah dilakukan oleh mahasiswa yang dibaca di buku

Seorang mahasiswa yang rajin mengunjungi

perpustakaan, membaca artikel tentang penelitian

yang dilakukan oleh mahasiswa di universitas lain

tentang suatu masalah yang menyangkut cara

belajar efektif. Terdorong oleh keinginannya untuk

mencapai hasil belajar yang efektif dari

kawan-kawannya, ia mencoba dan meneliti seperti yang

telah dilakukan oleh mahasiswa yang dibaca di buku


(31)

(32)

)*+,

t h

,

l y

,

ng h

,

rus

-./

ip

uhi

0,

gi t

.1+,

ilihny

* ,2 ,

l

,

h

,,

t

u ju

-

ul p

./.3

iti

,

n

,

y

itu

4

1. Harus sesuai dengan minat peneliti

2. Harus dapat dilaksanakan

3. Harus tersedianya faktor pendukung

4. Harus bermanfaat

Dua hal pertama bersumber dari peneliti (faktor

intern) dan dua hal terakhir bersumber dari luar

peneliti (faktor ekstern)

1. Harus sesuai dengan minat peneliti

2. Harus dapat dilaksanakan

3. Harus tersedianya faktor pendukung

4. Harus bermanfaat

Dua hal pertama bersumber dari peneliti (faktor

intern) dan dua hal terakhir bersumber dari luar

peneliti (faktor ekstern)


(33)

5678

sy

8

r

8

t

n

p

696:

iti

8

n

y

8

ng

;8

ik

<6

ng

8

n

=6 9

ggun

88

k

n

istil

8

h

y

8

ng m

u

< 8

h

<8

iing

t

8

y

itu

APIK

, singkatan dari

Asli, Penting, Ilmiah dan Konsisten

Asli, artinya bukan jiblakan atau mengganti-ganti penelitian

orang lain. Penelitian yang baik apabila berbeda dari

penelitian yang sudah pernah diteliti oleh orang lain.

Penting, artinya bahwa hasil penelitian itu bermanfaat dan

dipandang penting bagi peningkatan mutu pendidikan

khususnya bagi tugas yang sedang dilaksanakan.

Ilmiah, artinya menggunakan proses yang dibenarkan oleh

teori penelitian, yaitu mengikuti sistematika yang lazim

berlaku

Konsisten, artinya ada runtutan antara bagian yang satu

dengan yang lain.

Asli, artinya bukan jiblakan atau mengganti-ganti penelitian

orang lain. Penelitian yang baik apabila berbeda dari

penelitian yang sudah pernah diteliti oleh orang lain.

Penting, artinya bahwa hasil penelitian itu bermanfaat dan

dipandang penting bagi peningkatan mutu pendidikan

khususnya bagi tugas yang sedang dilaksanakan.

Ilmiah, artinya menggunakan proses yang dibenarkan oleh

teori penelitian, yaitu mengikuti sistematika yang lazim

berlaku

Konsisten, artinya ada runtutan antara bagian yang satu


(34)

IJK LMKNO PQMRQNJKRKS PK TUK VQ PKW XNYK Z[J[ \

RQNQ \W SW KN J WS[\WV VQ \QNOXKR ][NOXW N VQ TW NOOK

JQNOKN ]Q ]PK^K Z[J[ \ J KRKS JW XQSKT[W XQ TQNJK X

RQNQ \W SW JQNOKN XQOWKSKNNYK WS [

.

,

.

,

.

R O O Y

.

_QPK\WNYK

,

KJKR[\K LMKNO PQ MRQNJ KRKS PKTUK

Z[J[ \ RQNQ \WSW KN VQ PKW XNYK VQVW NO XKS ][NOXW N

.

`W XK R Q] PK ^K W NOW N SK T[ \Q PW T \KN Z[S KRK YKN O

JW]K XV [J XKN L\QT V WRQNQ \W SW

,

TK M[ V ]Q] PK ^K JW


(35)

ab

u

ul p

cdcefg fh

n y

h

n

i

l

cdih

k

p

bfjhh

r

h

pk

n

kcdlh

kup

mnop

t

qp r st rn

s p

trtu n

t

np r

vwx ty prz

y

qn

t

t u nn

t

m

u

wx ty

p

t rtu n

t

np r

{|yp}n ~ qp tp€ t rtu n‚np r


(36)

‡ˆ‰

ont

Š

‹Œ Ž

u



om

p

‘’ Ž “

t

 ‘

m

”

t

ˆ ” Ž

n



ukt

Ž•  “

m

”

t

ˆ ”  ”

ukt

Ž•

untuk

m

”

n

– ‰—˜

rum

us

-rum

us

Ž

lm

u

p

’

t

Ž

p

”

l

™ 

r

‹š›  Ž œ ”‘ ‰  ’Œ Žž ”Ÿ

Y

ˆ– ¡ ‘Œ Œ ‰¢“

1

£¤

4.

‹Œ ¢Ž ˆž —‘ ’Ž Š ‹Ž•Œ  “ ¥ ”“ Ž’

ž”Œˆ ” Ž“ ¢¡Œ Ž• “ ž”Œˆ ”  ” ¢¡Œ Ž• ¢“Œ ¢¡

-Y

1 4

-Y

1 4.

ž”“ – ‰—˜ ‘¢ž¢’

-

‘ ¢ž¢’ Ž˜ž¢ —’ŒŽ Š¦§™ ”¡

— ”˜™ ‘ ‹š› Š ‹¢§™”¡

œ ”‘ ‰ ’Œ Žž ”Ÿ

Y

ˆ– ¡ ‘Œ Š ¨ ˆ¡ ’Ž ©  ”‘ ‰

Œ ‰¢“

1

£¤

4

Š ª ‰¢“ © Ÿ¡Œ ¢ Œ”‘™ Ž“ 


(37)

«¬­®¯°­ ±²³²° ¬ ´µ´ °¯¶ ¯­µ ³¯¶²°¯· ·¯µ¸¹­¶

,

º­¹­

¬ ´» °² ³¯¶­ º®­ ¼¹­ µ ³´µ¸­ µ ±´ °­· ¬ ´µ ´¸­ ·­ µ

±²³²° ³­µ ®­¶­ ·­µ º­·­°­¼

.

½´µ ´¸­ ·­µ ¯µ¯ ³¯¶² °¯·

³­ °­º ®­ ¸ ¯­µ ¬ ´µ ³­¼²°²­µ

,

°­¬ ¾»­ µ ¬ ´µ ´° ¯¶ ¯­ µ

³­µ ¶´µ¶² ·­ ±­ ¬ ­³­ ¿­ ¹¶² ¬´µÀ² ·²µ ­ µ ³ ´·­¯µ

¬ ´µ ´°¯¶ ¯­ µ ±²¸­ ³¯® ´» ¯ ¬ ´µ ± ´°­ ·­ µ

,

.


(38)

(39)

ØÙÚÛ ÜÛ Ý Ý ÞßàÛÚ Û áÛ ß âãäÚ Ù åÞ ßÚÛ æä ÜäÛ ß Ýä ßàá Ùß Ú ÙãÞ Ýä áÛ ß çÛ æèÛ éêÛßà ÜÛ Ù ß âäÚÛ æ çÞ êæ Û âÙ Ü ÝÞ Ý Þ ëÛæáÛ ß Ý Û âÛÜÛæ ìÛ ßà ÙÛ Û íä áÛß âÞæ Ùß ààÛ ã ÙÚ Û á ÛÚ Û àä ßÛßìÛ ÙÛ çÞ êâä âÛæ åÛìÛ æ ÝÞ ßìÞ ÜÙÚÙáÙ

.

îä ß àáÙ ß ÙÛ Ý Þ ß àÞãÛ æä Ù æÛ Ü

-

æÛ Ü ìÛßà êÞ ÜÞïÛ ß Ú Þ ßàÛ ß ÝÛ âÛ ÜÛ æ ßìÛ âÞæÙßààÛ Ý ÞÝ åÞêáäÛã áÞ Ù ß àÙßÛ ß ä ßãä á ÝÞ ßÞ Ü Ùã Ù áÛ êÞ ßÛ íä âãê ä éêÛ ßà ÜÛÙß ÝÛâÙæ ÝÞÝ åÞê ÝÛ âÛ ÜÛ æ áÛ ß ßìÛ

.

ðåÛçÙÜÛ ÛÚ Û éêÛßà ÜÛÙß ìÛßà Ý Þ ßìÞ ÜÙÚ Ùá Ù ÝÛ âÛ ÜÛ æ ìÛßà æÛÝ åÙê âÛ Ý Û

ÛãÛä çÞ ÜäÝ ãÞêíÛèÛ ç åÞêâ éÛ ÜÛ ßßìÛ

,

ëÛ Ü éß åÞ ßÞ ÜÙãÙ ÚÛåÛã

,

-,

,

-

,

,

,

,

,

.

-.

ÛãÛä çÞ ÜäÝ ãÞêíÛèÛ ç åÞêâ éÛ ÜÛ ßßìÛ

,

ëÛ Ü éß åÞ ßÞ ÜÙãÙ ÚÛåÛã

Ý Þ ß àÞãÛ æä Ù Ý ÞãéÚ Þ ÛåÛ ìÛßà Ú Ù àä ßÛ áÛß

,

æ Û âÙ Ü

-

æÛ âÙÜ Û åÛ ìÛ ßà âäÚÛ æ Ú Ù ëÛåÛ Ù

,

çÛàÙÛß ÝÛ ßÛ Ú ÛêÙ åÞ ßÞ ÜÙãÙÛ ß ìÛ ßà ç Þ ÜäÝ ãÞêâÞ ÜÞ âÛ Ù áÛ ß

,

ñÛáãéê

-

ñÛáãéê Û åÛ ìÛ ß à Ý ÞßÚä áä ßà

,

ÚÛß æÛ Ý çÛãÛ ß ÛåÛ ìÛ ßà ãÞ ÜÛæ Ú ÙÛÝ çÙ Ü äßãä á ÝÞ ßàÛãÛ âÙ æÛÝçÛãÛ ß åÞ ßÞ ÜÙãÙÛ ß ßìÛ

ØÞßàÛß ãÞ ÜÛ æ Ý Þ ßàÛÚ Û áÛ ß òãäÚ Ù óÞ ßÚÛ æä ÜäÛß

,

ÝÛáÛ çé ÜÞæ íÛÚÙ ÚÛ åÛã Ú ÙæÞÝÛã çÛ ßìÛ á ãÞ ßÛàÛ Ú Û ß ç ÙÛìÛ

,

Ú ÙâÛ Ý åÙß à Ùã ä çÛàÙ ëÛÜéß åÞßÞ ÜÙã Ù ÚÛåÛã ãÞêçä áÛ ÝÛãÛßìÛ

,

Ý Þ ßíÛÚÙ ÜÞ çÙæ íÞ ÜÛâ åÞêÝÛ âÛÜÛæÛ ßßìÛ

,

åÞ ßÞ Ü Ùã Ù


(40)

1.

öùö ö õý ù õýõ õø

2.

öú õ õü üöù ÿú ûü ú õ ú ÷ õú ÿþüõú úõ

ö úö þ õú

3.

öú ûöþõøÿ õ õ õú û ý ÿ÷ õ ø ÷ ø õý üõú õúû

÷

.

1.

2.

3.

õ ú õ û ö úö þ õú õ ú û ýö ÿ õ ÷õú õû õ ú

ùõú õ ÷õ ö ùõýõøõ ú õ ú û ö ÿù


(41)

r

k

n p

n

um

n

orm

tu

!

p

ulu

n

"

t

l

#

uk

p

3

$ % # &'( " & )

! ( !( ( )

,

!'

,

'' ' (

#( %( )

.

*' ) $ % # '(' (" '(

-(

),

(

)

(

)

3

,

,

.

*' ) $ % # '(' (" '(

-'( #'

(

" "

),

(

(

"$

)


(42)

,-. -/ 0-1-2 - 3

n

44 5 3

s ,

2 653

n

4 7 32 3

n

4

k

-

t

76

n

4-8

3

9

:-965

,

7; <=/ 68

,

0=<=

-

0=<=

,

/ ->-. -1

,

-?-= 0-1 -8

?65?=.32 . -388@-

,

0-3< 065=9 - ?6;5 3

,

.-9;5-8

9 686.3?3 -8

,

-?-= 968 6/=-8 260 6.=/

8@-(

A38 7384 2

).

B?=73 3 83 73260=? C69=2?-<--8 -?-=

.3?65-? =5 2?=73

.

,

,

.

,

-,

,

-

,

,

,

,

,

(

).

.3?65-? =5 2?=73

.

:652;8 D 0 65?6/=

,

065?-8@-

,

7 -8 065<;82=.?-2 3

7684-8 9 -5- -1.3

.

:.-E6

,

/684-7-<-8 9 683 8>-=-8 <6 ?6/9 -? -?-=

.; <-2 3 9 686.3?3 -8 =8?=< / 6.3 1-?

0687-

-

0687

--?-= 9


(43)

6532?3F-Cara Merumuskan Masalah

Penelitian yang Benar

Cara Merumuskan Masalah

Penelitian yang Benar


(44)

GHIHJ HK LMNMJ O PO HN QMRQMSH SMNTHN UHIHJ HK

-

U HIHJ HK

J HO NNVH

.

WO SHX I MUYH U HIHJ H K XMKO SYL HN SHLHP

UMNZ H SO UHI HJ H K L MNMJ OP O H N

.

GHIHJ HK LMNMJ OP OH N PMRZHSO Z OXH HSH XMIMNZ HNTHN H NPHRH

VHNT IMKHRYI NVH SMNTHN XMNVHPHH N VHNT HSH[ H NPHRH

HLH VHNT SOL MRJY XHN SMNTH N VHNT PMRI MSOH HNPHRH

KHRHL HN SHN XM NVHPHH N

.

.

-.

.

KHRHL HN SHN XM NVHPHH N

.

\HJ HK IHPY ]HRH YNPYX UMUQYHP L MRYUYIHN UHI HJ HK

VHNT QHOX O HJ HK SM NTHN UMJ HXY XHN LR^IMI LM NVMU L OPHN

UHIHJ HK SHR O VHNT IHNTHP YUYU UMNZ H SO J M QO K XKYIYI

SHN LH SH HXKOR NVH U M NZHSO U HIHJ H K VHNT IL MIO_OX SHN


(45)

`abc ab d

t

edfdgdh icjcg b kbd j

lcmc adnd hdg od jp n cag q rbn cahdkb sd j rdg dt

t ct b gbh tdfdg dh nc jcgb kbd j

.

u vwx y xz x { xy| x }v{v y x~ x|{

u || y|€ |{‚ | z|{ ƒx}v„|€z|{ | z|{ …v†‚ ‡{| |~|‡

…v†w|{ˆ||~ |{‚ }‰x~ xˆ

.

u vwx y xz x ˆ xx…x yx~|

Šxx…x yx~| |†~ x{| w|| y|€ ~v†v…‡~ ƒ|}|~ ƒx }v„|€z|{

|~|‡ ƒx‹|Œ|…

.

-

.

.

.

.

.

Š| z~‰† |{‚ }v†y‡ ƒx}v† €|~ x z|{ Ž |{~|†| y| x{ 

‘ ’“”’ ‘ ’•’ ‘’“ –—•˜‘— ™“•™ š –—–— ›’œ š’“ – ’ ’ž ’œ •—Ÿ—  ™ •

.

¡ ’•’

-

 ’•’ – ’ ’ž ’œ ”’“ ¢ £— ž ’

.

‘ ’“”’ ’ž’• ’•’™ ¤“•Ÿ ™–— “ ™“•™š –— –— ›’œ š’““”’

.

‘ ’“”’  ¤ ’”’ ”’“ ¢ ‘¤ ¥—Ÿž™ š’“¦

§¤‘’š  —Ÿ•— “•’“¢’“ ‘ —“ ¢’“ œ ™ š™–

.

¨—™’¤ ‘ —“ ¢’“ š™ ’ž¤ •’ ¥—“— ž¤ •¤ © ’Ÿ•¤“”’ •¤“¢š’• š— ™ ž¤ •’“ – ’’ž’œ ‘¤ —™’¤ š’“ ‘ —“ ¢’“ •¤ “ ¢š’• š—– ’–¥™ ’“ ¥—“— ž¤ •¤¦


(46)

ª«¬«­®¯ °®­®±®² ³´ ¯´ ± µ¶ µ®¯ ·® ¯¸ ¹® µº ®¯¶®»® ±® µ¯¼

½¾¿À ÁÂÃÄ Å¿ ÁÀ ÁÆÁÇÈ É¾Ç ÊË Ã Ìà ÃÄÃ Ê É ¾ÇÊË Éà ÆÍà ΠſÃÆÏ Ç Ã ÁÆ Íà ÆÏ Ë¾ Æ¾Ç ÁÄÁ ËÃÀ ÃÇÃРľ¿À ¾ÉÊ Ä

.

ÑÃÒÃÄ É¾¿Ï Ê Æà ÉÃ Ï Á ξҾ ÆÄÁ ÆÏÃÆ ÁÇËÊ Ò¾ ÆϾÄÃÐÊ Ã Æ ÌÃ Æ Ä¾¿ÐÃÌÃÒ Ëà ÀÍà ¿Ã ÎÃÄ

.

ÑÃÒÃÄ Ì ÁÒ¾ ¿ÅǾÐ

̾ ÆÏà Æ

ÓÿÃ

-

Óÿà ÁÇË ÁÃÐ Ô

Õ¾ÇÃÀ ÌÃÆ Òà ÌÃÄ

,

ÖÃÆÏÃÆ Ã Ìà Ҿ ÆÃÂÀÁ¿Ã Æ Íà ÆÏ ÇÃÁÆ Ä¾¿Ðà ÌÃÒ ËÃÀ ÃÇÃРľ¿À¾ ÉÊ Ä

.

ÑÁ¿Ê ËÊÀ ÎÃÆ Ìà ÇÃË É¾ ÆÄÊ Î ÎÃ Ç ÁËÃÄ ÄÃÆÍÃ

.

½¾¿À ÁÂÃÄ ¾Ä ÁÀ

,

à ¿ Ä ÁÆÍà ÄÁÌ Ã Î É¾¿Ä¾ÆÄÃÆÏÃÆ ÃÄÃ Ê Ë¾ ÆÍ ÁÆÏÏÊÆÏ

,

.

.

.

,

.

.

.

-,

.

.

¾¿À ÁÂÃÄ ¾Ä ÁÀ

,

à ¿ Ä ÁÆÍà ÄÁÌ Ã Î É¾¿Ä¾ÆÄÃÆÏÃÆ ÃÄÃ Ê Ë¾ ÆÍ ÁÆÏÏÊÆÏ ÃÌ ÃÄ ÁÀÄÁÃÌ ÃÄ

,

ÁÌ ¾ ÅÇ ÅÏÁÈ ÌÃÆ Î¾Ò¾¿ÓÃÍÃ Ã Æ ÃÏà ËÃ

.

׫ ¬Ø´» °®­® ±®² ³´ ¯´ ± µ¶µ® ¯

®¯¶®»® ±® µ¯¼

½Ê ÎÊ

ÉÃÓÃ Ã Æ

ÃÄÃ Ê

Ç ÃÒÅ¿ÃÆ Ðà À ÁÇ Ò¾ Æ¾Ç ÁÄÁà ÆÔ

Ù¾ ÆÏÃËÃÄÃÆ À ¾ÒÁÆÄÃÀ

.

Ù¾¿ÆÍÃÄÃ Ã Æ Ò¾Ë¾Ïà ÆÏ ÅÄÅ¿ÁÄÃÀ

.

Ù¾¿Ã ÀÃÃÆ ÁÆÄÊÁÀ ÁÔ


(47)

Ú

RUMUSKAN ANGGAPAN DASAR,

MERUMUSKAN HIPOTESIS

MERUMUSKAN ANGGAPAN DASAR,

MERUMUSKAN HIPOTESIS


(48)

MERUMUSKAN ANGGAPAN DASAR

ÛÜÝÜÞ ßÜÝ àá à âã áã Ýàä à ßÜå

us

æÜ âÜ

t m

ã

m

çã

r

àèÜ

n

s

ãæãã

r

t

Üá Ü é

um

s

à

y

Üá ê èëÜ

t t

ãÜá ê

nt

èãæë æëèÜá âã

rm

Ü éÜÝÜ ßÜá Üá ê

y

s

ã æÜá ê æàäã Ýàä à

.

ìéë Þé à íÜá ê ßÜå ë é æàçãå àèÜá äãåéã çë äî æàçãåà áÜÞÜ Ü éë Þé à æÜ éÜå ÜäÜë

Üá êêÜ âÜá æÜ éÜå

.

ìá êêÜâÜá æÜ éÜå àá à Þãå ë âÜèÜá ÝÜá æÜ éÜá äã ïåà æà

æÜÝÜ Þ âã ÝÜ âïåÜá ßÜ é àÝ âã áã Ýàä àÜá áÜáäà

.

ðã áëåë ä ñåïò

.

Ûå

.

óàáÜå á ï ôëåÜèßÞÜ æ ð

.

ôõ

.

öæ

.

Üá êêÜ âÜá æÜ éÜå ÜäÜë

âïéäëÝÜä Þãåë âÜèÜá éã çëÜ ß äàäàè äïÝÜè âãÞàèàåÜá íÜá ê èãçãáÜåÜááíÜ

æàä à Ý ß Ýàæàè æà äà Ý àæàè æ ä

.

.

-.

-,

.

.

.

.

. .

. . .

æàäã å àÞÜ ïÝãß âã áíã Ýàæàè î æàÞÜáÜ éã äàÜ â âã áíã Ý àæàè æÜ âÜä

Þã åë Þë éèÜá âïéäëÝÜä íÜá ê çã åçãæÜ

.

ôã ïåÜá ê âã áíã Ý àæàè íÜáê

Þëá êè àá Þã åÜ êëèÜá éãéëÜäë Üá êêÜâÜá æÜ éÜå íÜá ê ïÝãß ïåÜá ê ÝÜ àá

æàäã å àÞÜ éãçÜ êÜ à éëÜäë èã çã áÜåÜá

.

ÛÜÝÜÞ ÞãÝÜèëèÜá âã áã ÝàäàÜá ÜáêêÜâÜá ÷ Üá êêÜâÜá æÜ éÜå âã å Ýë æà

-å ë Þë éèÜá éãõÜåÜ øã ÝÜ é éã çã Ýë Þ ÞãÝÜá êèÜ ß Þãá êë ÞâëÝèÜá æÜäÜ

.

ìá êêÜ âÜá

-

Üá êêÜ âÜá éãÞÜõÜÞ àá àÝÜß íÜá ê æàéã çë ä éã çÜ êÜ à Üá êêÜ âÜá æÜ éÜå

,

âïéäëÝÜä ÜäÜë Ü éë Þé à æÜ éÜå

.


(49)

ùúûúüýý

t

ú þü

p

u m

úþÿ

m

us

û ûû þ

þ þ ú þý û ý

ü û ú û ý úüýý

ý ü ý

ûÿ ú ú þú þý úü û úû ý

ÿ ú þ ý û


(50)

!"#$" %$"&$' (! (%$)$ %*'*+ ,*-$. '$%$- $.$* %! -/ .$ 0$/ "

!"#$" %$"&$ ' (! "1".1" %! -/ .$+ )!-$( $2 3$" 4! ( %/ )$-$$" 1 -$"# 0$/ "

!"#$" %$"&$' %! -'*"5 *"# '!.! (4$.

3 ' 3 % ' /

,

.

!"#$" (!"#$3$ '$" 4!"3*#$$" (! "#$%,.-$',/ %! -3$,$ -'$" 4! -%! "3$2$-$$" 4!"#!.$2*$""&$

!"#$" ,/ "# '$. 3$4$. 3/ '$.$'$" %$ 26$ $,*( ,/ 3$,$ -

,

41,.*0$. $.$* $"##$4$" 3$,$ - 2$-*, 3/ 3$,$ -'$" $.$,


(51)

789

nto

:;<;= >?@?= A

t

A B @ C

D

t

; <A ?

t

B@E

nt

>?FB@B

n or

B@E B

tu

t

?F9 B<B

p

>A= A9 B@ G?HA

pro

B@BI DJK H?

-

LB?FB9 MHNA O ?PB Q8ERB IBFNB

.

K @EEB >B@ <BHBF RB @E <B >BN <AF; O;HIB@ B@NBFB = B A @ C

S;T;@EB@ B@NBFB B@BI <? @EB@ 8FB@EB N; B U; I; > ?FBN

(

)

-

.

K @BI NB9; N?@NB @E I?B<B B@ 8FB@E N; B@RB

(

>?@<A <A IB@V >?I?FWB B@V UA NB X UA NB N?F9 B<B > <AFA @RB <HT

)

K @BI DJK H; <B9 O ?OB9BO A T?FW?@AH W? @AH >F8G?HA RB @E

B<BV TBA I <B= BO PA=BRB9 RB@E H?O >A N O B;>; @ PA= BRB9


(52)

MERUMUSKAN HIPOTESIS

YZ[\Z

pot

s

]^

p

^

t

] Z^_`Z a^

n s

[b ^c^Z

s

^

tu

d ^

w

^b^e

y

^ec b[ _

s

Z f^

t

s

[g[ e^ _^

t

[ _ Y^] ^

t

p

p

[ _g ^\ ^h^Y ^

n p

[ e[ hZ

t

Z ^

n,

^g

s

p

^Z [ _b

t

u

a

t

Z

m

[h ^h

u

Z ]^^

t

y

^ec

t

[ _a

pu

h

um

.

t y,

pot s

u

p

n

t

hipo

thesa

,

g[ h ^h iZ ]^`^ j^ ec `[ _aigkih

.

l^_Z ^_` Z a^`^ej^

,

YZkm`[\Z\ b[ _^\ ^h ] ^ _Z ] i ^

k[ ecc^ h ^e a^`^ n

hipo

o j^ ec ^_`Zej^ n]Z b ^p^ Yo


(53)

qrs r

y

n

t

p

u

r

s

u

vwu

p

x r

r

t

w yr

n

o

su x

p

uus w

n

t

w rvrs rx wr

t

wvr y z

o

su x {urw

m

puny

yu w

n

tw

n

r

n

y

u

r

t

r tr

r

xw

pot

u

s

wr

sny

t

u

r

z

u

y

t

w

vu

n

tr

n

|rr

r

{u

n

t}

m

pu

syr

n

vr

t

r

y

r

n

t xrr

ny

zw

s

r

{uzr

m

ntu

{u {u

nu

x w yu w

n

tw

n

rr

nny

rr

t

u

{u{ r

n

w

pu

s r

s

w

vrr

t

u xw

s

n

ttr {u

n

tr

r

rx

p

rvr yuu

t

r

z

u

y

t

w r

n

xw

pot

u

s

w

s

.

~uus w

n

t

w r

n

xr

rus

zu

rs

wyr

p o

z u y

t

w€ u

t

r

xrvr

p

vr

t

r r

y

n

t

t

u

r

y

um

pu

s

.

u ‚xrvrƒ xw ƒ„…u †w † ‡rˆ t †} vr x vw ‚}{ } †yrˆ

,

ƒuˆu sw …w vrƒr… zu ‚†w yrƒ v}r xrs ‰

Š

.

‹u ˆu‚w {r yu ƒ} …} †rˆ †uƒu ‚ …w rƒr rvr ˆ‡r †u r ˆvrwˆ‡r

xw ƒ„…u †w †ˆ‡r …w vry …u‚z}y…w

(

ƒrvr r yxw ‚ ƒu ˆus w …wrˆ

).

.

(

)

,

.

,

.

.

.

,

.

xw ƒ„…u †w †ˆ‡r …w vry …u‚z}y…w

(

ƒrvr r yxw ‚ ƒu ˆus w …wrˆ

).

Œ

.

‹ uˆ ttrˆ…w xw ƒ„ …u †w† †u rˆvrwˆ‡r {u swxr… …rˆvr  …r ˆ vr

zrxŽr vr…r ‡rˆ t …u‚y}{ ƒ}s …w vry {u ˆv }y}ˆt

…u‚z}y…wˆ‡r xwƒ„ …u†w†

(

ƒrvr †rr… ƒu ˆu sw…w rˆ ƒu‚s rˆt †}ˆ t

)

ƒrzwsr ƒuˆu sw …w { uˆ tr{ zws xr y yu v}r

,

{ryr vw vrsr {

srƒ„ ‚rˆ ƒu ˆus w …wrˆ xr ‚} † vw …}sw† yr ˆ ƒ ‚„ †u † ƒuˆ ttrˆ…w rˆ wˆw

.

uˆ trˆ v u{w ywrˆ ƒuˆ us w …w …u srx zu ‚ …w ˆvr y  } } ‚ vrˆ …utr†

,


(54)

‘’“’”

m

’•’

m

– •“–

t

’—˜ ” ™– š˜ š˜ ™’• ›˜ ’

tu

—”– ›”

pot

s

œ



.

ž– Ÿ ˜ š”˜¡ ” ’¢’ ™’— ’š’ š’£’ ¤’ •“ ¥– •˜•¡˜™ —˜¦˜ •“’•

’•£’Ÿ’ §’ Ÿ” ’¦–   ¢– •¤– ¦’¦ š’• §’Ÿ” ’¦–   ’ ™”¦ ’£

.

¨

.

©š’•¤’ š’£’ ¤’ •“ ¥–•˜ •¡˜ ™™’• ¦’ —ª’ ’™” ¦’£ ¤’•“ ’ š’

¥– ¥ ’•“ š” £” ¥¦˜   ™’ •

« – —

¢–•¤–¦ ’¦ ” £˜

.

¬

.

©š’•¤’ š’£’ ¤’•“ ¥– •˜•¡˜ ™™’ • ¦’—ª’ £” š’ ™ ’ š’

¢– •¤– ¦’¦   ’” • ¤’•“ ¦ ” ›’ ¥– •” ¥¦˜  ™’• ’ ™”¦ ’£ £– Ÿ›–¦˜ £

.

©¢ ’¦ ”  ’ ™–£”“’ —’  £– Ÿ›–¦˜ £ š’¢’£ š”¦˜™£” ™’•­ ¥ ’™’

.

.

,

,

.

.

.

.

.

.

.

.

—”¢«£– ›” › ¤’ •“ š” Ÿ˜¥˜ ›™’•­ ¥– ¥¢˜•¤’ ” ™– š˜ š˜™’• ¤’•“ ™˜’£ š’  ’¥ ¢– •–   ” £” ’•

.

®’  ’˜¢˜ • —”¢«£–›” › ›’•“’£ ¢– •£” •“ ›–¦’“’ ” ¢–š«¥ ’• ™– Ÿ¡ ’ š’  ’¥ ¢– •–   ” £’•­ •’¥˜ • £”š’ ™ ›– ¥˜ ’ ¢– •–  ” £” ’• —’Ÿ˜› ¦–Ÿ«Ÿ”–•£’›” ™’• —”¢«£ – ›” ›

.

¯– •” › ¢– •–   ” £” ’• – ™›¢  «Ÿ’£”°

,

›˜ Ÿ§– ”

,

’£’˜ ™’›˜› š’• ¢–•–   ” £” ’• š–§–  «¢ ¥–•£ ¦ ” ’›’•¤’ £” š’™ ¦– Ÿ—”¢«£– ›” ›

.

±˜ ¡˜’• ¢– •–  ” ’£”’ • ¡–•” › ” •” ˜ •£˜ ™


(55)

³´µ¶·¶¸¹º

n

»´¸¹º

n

µº¼ ½ ¸½

,

¾

.

¿

.

À

.

Á¶ÂÂö ¹µ Ä ´ ¸¹ºÅºÆº ¸

·ºµÇº È´ ¸´¼ ½ Ž º ¸ ·´Âµ ½ÈÃ Å´É½É È´¸Å½ ¸¹ »½¼ ºÆ¶Æº ¸ ·º¹½ Ê

È´ ¸´ ¼ ½ Ž º¸ Ä ´ ¸¹µ ½ Ŷ¸¹ ·º¸ËºÆ¸Ëº ɴɶºÅ¶

(

magnetude

)

È´ ¸´¼ ½ Ž º¸ Å´¸Åº ¸¹ ȴ·´ »ºº ¸

(

diferensies

)

È´ ¸´¼ ½ Ž º¸ µ¶·¶ ¸¹º¸

(

relationship

)

.

Case Studies

.

Causal Comparative Studies

.

Corelations Studies

, . . .

(

magnetude

)

(

diferensies

)

(

relationship

)

̵¼ ½ ¼ º½ ¸ ˺ ½ Ŷ »´Ã ·Ã¼ Šͺ ¸ »º¼ ´ ¸ Ä ´ ¸¹¶ÅºÂºÆº¸ º»º¸Ëº

Ž ¹º ·´¸Å¶Æ ½ ¸Å´Â´¼ ºÅ½Ã ¸Éµ ½È ÉŶ »½´É ˺¸¹ Å´ÂÄ ºÉ¶Æ

È´ ¸´¼ ½ Ž º¸ µ ½ÈÃ Å´É½É Ëº ½ Ŷ Ê º

.

Case Studies

·

.

Causal Comparative Studies

Î

.

Corelations Studies


(56)

ÏÐÑÒÐ

pot

s

m

Ñ

rup

ÓÔÓÕ Ó

su

tu

Ñ

p

Ó

rny

t

ÓÓÕ ÓÕ Ö

y

p

Ñ

nt

Ð

n

Ö ÔÑ×

u

×

u

ÔÓÕÓ

ny

×ÓØÓÙ

p

Ñ

n

Ñ ØÐ

t

Ð

.

Ú ØÑÛ ÔÓÑ

r

n

Ó Ð

tu p

Ñ

n

Ñ ØÐ

t

Ð ×Ð

tuntut

Ô

untu

× ÓÜÓ

t m

Ñ

rum

us

ÔÓÕ

ÛÐÑÒÐ

pot

s

×Ñ

n

ÖÓÕ ÝÑØÓÒ

.

ÞÑÒÑÓÕ Ö

or

ÓÛ ØÐ ßÑ

rn

ÓÙ Ó

àáâÑ× ×Ó

n

ãÓ Ø Ø ÙÑÕ ÖÓÝä ÔÓÕ Ó×ÓÕåÓ ÜÑâÒåÓâÓæÓÕ

äÕæäÔ ÛÐ Üá æÑÒÐÒ ÒÑ ßÓ ÖÓÐ ßÑâÐ Ôä æ ç

è

.

ÏÐ Üá æÑÒÐ Ò ÛÓâ äÒ ×Ð âäÙäÒÔÓÕ × ÑÕÖÓÕ Ò ÐÕ ÖÔÓæ

æ æ Ð Ý Ø

.

.

.

.

-.

.

.

æÑæÓÜÐ ÝÑØÓÒ

.

é

.

ÏÐ Üá æÑÒÐ Ò ÛÓâäÒ ×ÑÕ ÖÓÕ ÕåÓæÓ ÙÑÕäÕÝä ÔÓÕ

Ó×ÓÕåÓ Ûä ßäÕ ÖÓÕ ÓÕæÓâÓ ×äÓ ÓæÓä ØÑ ßÐÛ êÓâ ÐÓ ßÑ Ø

.

ë

.

ÏÐ Üá æÑÒÐ Ò ÛÓâä Ò ×Ð×ä ÔäÕÖ áØÑÛ æÑáâÐ

-

æÑáâ Ð åÓÕ Ö

×Ð ÔÑÙ ä ÔÓÕ á ØÑÛ ÜÓâÓ ÓÛ ØÐ ÓæÓä ÛÓÒ Ð Ø ÜÑÕ ÑØÐ æÐÓÕ


(57)

ìíî íïî ð ñ òóô õóö÷øñôó ô ùî òú íóúï òîûî ò íîüî ò öñ òñ ü óøóî ò ý þ

.

ÿó ö÷øñ ôó ô ñ ð î îøîï ÿó ö÷øñ ô óô ìüøñ òîøó

(

ÿî

)

ÿóö÷øñôóô ûñ ð î ñ òùîøîûîò î íî òùî õïï òúîò î òøîî

î óîñ ü íî ò

,

î íîòùî öñ ñíîî ò îòøîî íïî ûñü÷ö÷û

.

ïï ô õóö÷øñ ô óô ûñð î

î

.

ðóûî

.

îûî

óûî ÷î òú îòùîû îûîò

,

îûî ñîø î íî òòùî îûî ò

òî óû

.

.

..

..

..

.

.

.

( )

,

.

.

.

,

.

.

î íî öññ íîî ò î òøîî

..

íî ò

..

÷òø÷õ ý

ìíî öññ íîîò î òøîî öñòíï íïû û÷øî íî ò öñ òíï íïû

íñ ôî íîü î îî ñ öîûîóî ò

î íî öñòúî ï õ

..

øñ õî íî ö

.

÷òø÷õ ý


(58)

.

(

null hipotesis

)

!

" # $ #! % ! !& ! "! !'! ! !

! ! ( ! '! " &)! !* '! # #$ ! & %#!

! ( '!! ! ! ! ! '! &" !! ! !&! #!

+!& !"

,

!! # ! ! ! '! !&#% +!& !" , ! +!& !" -

.

!

!! ! % +!& !" &! (! ! #! ! ! ! % !! # %

.

.#(#! % /

!0 ! ! ! & "!! ! !&!11111 ! 1111

.

2 % /

3! ! ! &" !! ! !&! (! %! 4! ! 5 !

% 55 %

.

.

.

,

( )

( )

,

.

.

(

null hipotesis

)

,

.

.

.

(! %! 4! ! 55 ! ! ( #! %

"

.

! ! ! !&#%1 1111111 & %! ! 1111

.

2 % /

3! ! ! !&#% $!&! !& &#(! % ! % & %! ! &!$ ! ( # # ! %

.

6! ! ( (" #!

,

% ! &!)

(

!

)

#"! % ($!

(

)

!!& ! (( #'! &! ! !0 7 %!&! ! $ #$ #&

,

! & !& #%

&'!!! %!0 8(#! (" ! ! ! %! ! ! & # (# ! ! %&


(59)

9

.

:;<;=>

ru

?

n y

?@

n

A;BC ?D> D? =? E F;G@ HC >?G I>JKL;M>M

I> JKL;M>M J ;B =H D> =? <H<?G M ;N? B? O?L > P O?L > M ;L;=? O

J ;G;=>L > E;EJ;BK=;O Q? O?G R? G@ =; G@<? J

Q;BD? M? B <?G =?GD?M ? G L;K B> R? G@ <H?L

.

S;Q?Q D?=? E

E;BHEHM <?G O>J KL;M>M L>D? < M ;=? E? GR? Q;G? B

.

T;G? B D? G L>D? <GR? O>J KL;M> M L>D? < ?D? OHQHG@? GGR? D ;G@? G L; BQH<L> D?G L> D? <GR? O> JKL;M>M L;BM ;QHL

.

U HG@<> G M;KB? G@ J ;G;=>L> E;B HE HM<? G O>J KL;M>M R? G@ >M > GR? Q;G? B

,

L;L?J> M ;L;=? O D?L? L;B<HEJ H= D ? G D>? G? => M> M L;BGR?L? O> JKL;M> M L;BM ;QHL D>LK=? < ?L?H

.

,

,

.

,

.

.

.

.

.

,

D>? G? => M> M L;BGR?L? O> JKL;M> M L;BM ;QHL D>LK=? <V ?L?H L>D?< L;BQH<L >

.

S;Q? =><GR? E HG@<>G M ;KB?G@ J; G;=> L>

E;BH E HM<? G M ;QH? O O>J KL;M>M R?G@ M? =? O

,

L;L?J>

M ;L;=? O D> NKNK <<? G D ;G@?G D?L? GR?

,

O> JKL;M> M R?G@ M?=? O L;BM ;QHL L;BQH<L>

.

:;? D?? G >G> ? <? G Q;BQ? O?R?

,

?J?Q> =? E;G@;G?>


(60)

W

onto

X Y

Z[\ ]^ ]

r t

_` ]a

m

[

m

p

[ bc]

r

d X_ [ e

pr

]

t

s

_

.

f ]

r

_ ` ]

t

]

y

]bc [g a

t

um

p

d \h

m

[i]b c

t

[g]

ny

]

t

]b]a

j]b ] a k]b c l_` ] a m[\]^]g ` ]n]l

\ d\de

.

o]a] ` _l]g _ a a[ e_ind\]b m] Xp] X_nq l[ e _e l[ge[mdl l[gmd al_

.

o[b dgdl bqgi] didi a[ e_ind\ ]b _b _ e]\ ]Xh l]n_ i[bd g dl

n[imd al_b X _nql[ e_ e idbca_b m[b ]g

.

ra_m]lbk] m_e ] m[ gm]X]k]

]n]m_\ ] ` _ e_ind \ a]b q\[ X e _ep] ]l]d i] X]e _ep] m]Xp] l_` ]a ]` ]

cd b ]bk] i[g[ a] m[\]^]g

.

s]b c e ]\ ]X ]` ]\]X n[g did e ]b

X_nql[ e_ebk]

.

f]\ ]i

X ]\ \ ]_b

`]n]l l[g^]` _ n[ gdid e]b X _nql[ e _ebk] m[b]g l[l]n_ ]` ] a[ e ]\ ] X]b `]\]i n[ b ]g _ a]b a[ e _ind \ ]b

.

]n]m_\]

.

.

.

.

.

.

.

.

n n n

.

n

l[g^]` _ X]\ e[i]t]i _ld l_` ]a mq\[ X i[bk]\]Xa]b X_nql[ e_ebk]

.

u[e]\]X]b n[ b ]g_a]b a[e_ind\ ]b idbc a _b `_e[m]ma]b a]g[b]

a[e]\]X]b e]in[\h a[ e ]\ ] X]b n[g X _ldbc]b ]`] n]`] v]g _]m[ \ \ ]_b

k]b c i[b cdm]X Xdmd bc]b ]bl]g] v]g_]m[\ m[\]^ ]g ` ]b v]g_]m[\


(61)

(62)

|}~€‚ ~ ƒ€ „€ … † ‡}ˆ€ ‰€Š‚~ ‰‚Š‚…‚ ‹ †

‚ ~ŒŒ‚‡‚~ „‚ Š‚ˆ† ‹  ‡Ž }Š‚ ‚~Œ } ˆ‹€€ ~Œ‚ ~


(63)

(64)

žŸ ¡ ¢ ž Ÿ ¡ £ž Ÿ¤ž¥¦¦Ÿ

t

¦¤¦ §¦ ¨ © ª«

Jenis Pendekatan menurut Teknik Samplingnya

¬­ ®¯° ±­®²­ ³´

t

´ ® ¯ ®¯ µ­ ®¶¶

u

®´ ³´ ® ·¸¹­³ ´ ®¶

y

²¯

t

­º¯»¯ ²´º´ µ µ­®¶¶´ µ¸¯º ±­®²­ ³´´ ®

t

°

u

´

tu

±­®­º¯¯´ ®

t

¼ ½´ ®¶ »­ ¾ µ´ °¿ ³ ³­²´ º´ µ ¹­®¯ ° ±­®²­³´»´ ® ¯ ®¯ ´ ²´ º´ ÀÁ

a

Â

Pendekatan Populasi

ÃÄÅÄÆ Ç ÈÉ Ê ÈËÄÌÄÉ Ç ÍÇÎÅÄÏ Ð Ñ ÇÈ ÉÈÅÐÌÐ Æ È ÉÒÒÎÉ ÄËÄ É Ç ÍÇÎ ÅÄ ÏÐ ÄÌÄÎ ÏÈÅÎ Ó ÎÔ ËÍÆÇÍÉÈ É ÊÄ ÓÐ

ÏÎÕ ÖÈË

ÇÈ É ÈÅÐÌÐÄ É

Ï ÈÕÄÒÄÐ ÏÎÆÕÈ Ó

ÊÄÌÄ ÊÄÅÄÆ ÇÈ É ÈÅÐÌÐÄ É ÌÈÓÏÈÕÎÌ Â ×Ä ÊÐ ØÄ ÉÒ Æ È ÉÖÄÊÐ

ÌÄ ÓÒ ÈÌ ÇÈ É ÊÈËÄÌÄ É ÇÈ ÉÈÅÐÌ ÐÄ É Ð ÉÐ Ä ÊÄÅÄ Ô

b. Pendekatan Sampel

1.

Jenis Pendekatan menurut Teknik Samplingnya

a Pendekatan Populasi

ÌÈÓÏÈÕÎÌ Â ×Ä ÊÐ ØÄ ÉÒ Æ È ÉÖÄÊÐ

ÌÄ ÓÒ ÈÌ ÇÈ É ÊÈËÄÌÄ É ÇÈ ÉÈÅÐÌ ÐÄ É Ð ÉÐ Ä ÊÄÅÄ Ô ÇÍÇ ÎÅÄÏ ÐÂ

b. Pendekatan Sampel

ÙÈÓÐ ÉÒ ËÄ ÅÐ ÌÈÓÖÄ ÊÐ ÕÄ ÔÚÄ ÇÈÉ È ÅÐÌÐ Ì ÐÊÄË ÊÄ ÇÄÌ Æ ÈÅÄËÎËÄ É ÏÌ ÎÊÐ ÌÈ ÓÔÄ ÊÄÇ ÏÈÆÎÄ Ä ÉÒÒ ÍÌÄ ØÄ ÉÒ ÆÈ ÉÖÄ ÊÐ ÍÕÖÈË Ç È É È ÅÐÌÐÄ ÉÑ ÏÈÔÐ É ÒÒÄ ÆÈ ÓÈËÄ ÔÄ ÉØÄ ÆÄÆÇÎ Æ È ÉÒÄÆÕÐÅ Ï ÈÕÄÒ ÐÄ É Ê Ä ÓÐ Ç ÍÇÎÅÄÏ Ð ÛÏ ÄÆÇÈÅ ÜÑ ÊÄ ÅÄÆ ÇÈ É ÈÅÐÌÐÄ É Ð ÉÐ ÕÐÄÏÄÉØÄ ÊÐÒÎ ÉÄ ËÄ É Ç È É ÊÈËÄÌÄ É Ï ÄÆÇ ÈÅ Â

ÝÈ ÉÊ ÈËÄÌÄ É Ð É Ð ÕÐÄÏ Ä ÉØÄ ÊÐÌÈ ÓÄ Ç ËÄ É ÌÈ Ó ÔÄ ÊÄÇ ÇÈ É ÈÅÐÌÐÄ É ØÄ ÉÒ Ç ÍÇÎ ÅÄ ÏÐ ÉØÄ ÞÎËÎÇ ÕÈÏÄÓ ÏÈ ÔÐ ÉÒÒÄ Î ÉÌ ÎË Æ È ÉÒÎÆÇ ÎÅËÄ É ÊÄÌÄ ÉØÄ Æ ÈÆÕÎÌ Î ÔËÄ É ÌÈÉÄÒÄÑ ÇÈÆÐË Ð ÓÄ É Ñ ÊÄ É ÊÄ É Ä ØÄ ÉÒ ÕÈÏ Ä Ó Ï È ÔÐ ÉÒÒÄ Æ È ÉØÎÅÐÌËÄ É ÇÈÉ ÈÅÐÌÐ ÊÄ ÅÄÆ Æ È ÉÒÎÆÇ ÎÅËÄ É ÊÄÌÄ ÉØÄÂ


(65)

c. Pendekatan Kasus

ßà áà âã äãåá æåç

u

ç åè åâåé êà áàâã

t

ã åá åáë

y

ìàí

tu

îï åá

u

á

tu

æ ðà ðê à âåî å íã çà ñ åíå ã áà áçãò

t

t

àá

t

åáë âååí

t

ìàâåæåáë ç

u

å

tu

æàåèååá àí

t

àá

t

tu y

åáë åè å çà æåíåáë èåá ã á

t

à íå æçã âã áæ

u

áëåá çå

u

tu u

áã

t

çó çãåâô ã áèã

v

ã è

u

õ æàâóðêóæ âàð ìåëå ååï

t

ð åç

y

åíåæå

t

ö ÷

tu

èã æåç

u

ç êåèå èåçåí á

y

å ðà ðê à âåî åí ã çà ñ åíå ã áà á çãò

t

çàó íåáë ã áèã

v

ã è

u y

åáë èãê åá èåáë ðà áëåâåðã ç

u

å

tu

æåç

u

ç

t

à í

t

à á

tu

ö

c. Pendekatan Kasus

ë ø ë ê ë ë

ùã çå âáøåõ ðàðêàâåî åí ã çà ñ å íå æ éïçï ç åáåæ á åæåâõ åáåæ øåáë äã èåæ ìã çå ìàíëåïâ èàáëåá óíåáë âåã á åäåï åáåæ øåáë çà âåâï ëåëåâ ìàâåî åíö

ßà áà âã äã ðà ðã âãé çåâåé ç åäï æåçï ç èåá ðàðêàâåî åíãáøå çàñ åíå ðà á èåâåð èåá èåâåð îåáëæå úåæäï äàíäàáäïö ûíäãáøå ê à áà âãä ã ðàáëï áëæåê çà ðïå üåíã åìàâ øåáë ðà áøà ì åìæåá äàíî åèãáøå æåçïç äàíçàìïäö ýàæåáåá ïäåðå èåâåð çäïèã æåçïç åèåâåé ðàáëåêå ãá èã üã èï ðàâåæï æåá éåâ äàíç à ìïä èåá ìåëåãð åáå êàáëåíï é áøå äàíéåè åê âã áë æï áëåá ö


(66)

2. Jenis Pendekatan menurut Timbulnya Variabel

a. Pendekatan Non-Eksperimen

þÿ ÿ

t

ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

y

ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

ÿ ÿ

ÿ

ÿ

b. Pendekatan Eksperimen

2. Jenis Pendekatan menurut Timbulnya Variabel

a. Pendekatan Non-Eksperimen

b. Pendekatan Eksperimen

þÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

ÿ ÿ ÿ ÿ

ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ


(67)

3

.

Jenis Pendekatan menurut Pola-pola atau Sifat penelitian

Non-eksperimen

Pendekatan Kasus (case-studies)

!" #$ %& ' $( $

t

'%)

u

*(

u

#)$& '$+% ," +,$-$% .

u

*, "+ (

u

.

t

$)$

y

$&- "#$/

t

$'$0 (" &-

u

*(

u

#$& ' $

t

$ .

u

$

tu

(" &"#%1%$& '$( $

t

(

u

#$ '%#$)

u

)$& '"&-$& *" &-$' $)$& )

u

#%$/ )" + 2$ 3 4 %"# ' 5+ )6

w

7 !$#$/ . $

tu

, "&

tu

) ' $+ % )

u

#%$/ )" + 2$ %

tu

$'$#$/ 8 $." .

tu

'0

y

y

$&- ' $#$* ."2 $+$/ (" +

tu

*,

u

/$& &$

y

*

u

#$ 9*

u

#$ '%(" +-

u

& $)$&

u

&

tu

) *" &--$*, $+ )$& '$& *"&

u

&2 $&- .

u

$

tu

(" & '$($

t

$

t

$: '$#%#7 ;"&'" )$

t

$& %&% ' %-

u

&$)$&

u

&)

tu

*" *" 8 $/)$& .

u

$

tu

(+5,#" *$ *"#$ #

u

% (" &-

u

*(

u

#$& '$

t

$ '$#$* ," &

tu

) , ","+$($ 8 $. "

y

$&- )5&- )+"

t

'$&

t

" + (" + %&8% 7

b. Pendekatan Kausal Komparatif

t

t

y

u

utu

y

u

uu

t

t

t t

t y

y

u

y

u

t t t tu

t

t y

u u

t y

w tu

y

3

.

Jenis Pendekatan menurut Pola-pola atau Sifat penelitian

Non-eksperimen

Pendekatan Kasus (case-studies)

b. Pendekatan Kausal Komparatif

;" & '")$1$& <$:. $# <5*( $+$1%4 $' $#$/ (" &"#%1%$& =$&- ' %#$):)$& :&1:) *" &="#%' %) % )" * :&-) %& $& / :,:& -$& ." , $, 9$) %,$1 '" &-$& 8 $+$ , "+' $. $+)$& $1$. (" &-$* $1$& 1" +/$'$( $) %,$1 =$&- $'$0 *"& 8$+ % )"*, $#% 4$) 15+ =$&-*:&- ) %& *" &2 $'% ( "&=" , $, *" #$#: % ' $1$ 1"+ 1"&1: 7

>$# %& % ," + #$%& $& '" &-$& *"15'" ").("+ %*" &1$ # =$&- *" &- :*( :#)$& '$1$&=$ ($'$ ?$)1: ) %& % ' $#$* )5& ' %.% =$& - '%)5&1+5#7 @ %. $#&=$0 (" &"#%1 % $& . %)$( . $&1$% . %.?$ ' $#$ * )"-%$1$& , " #$2 $+0 *:&-)%& *" &=" , $, )$& , $&=$)&=$ #: #:. $& ( "&'%'%)$& 1" + 1"&1: =$&- 1%'$) *"& '$($1 #$($&-$& )"+ 2 $7


(68)

c. Pendekatan Korelasi

ABC BDE FE G C HIJBD GKEICGD GLG DG M N BC BDE FE G C

y

G CO LE D G HP HG C PC

t

PH QBC LB

t

BHKE

KBRG PM QG CG

v

GJ EGK E S

v

GJEGKE NG LG KPG

tu

TGH

t

IJ

UBJHGEFGC LBC OGC

v

G JEGKE SGJE GK E

v

N G LG KG

tu

GG

t

u

DBUE M TG HIJ

t

DG E C UBJLG KGJHG C NGLG HI BTEK E B C HIJBDGK EV WGLE LG DGQ QBCOOP CG HGC N B CLBHG

t

G C ECEX N BC BDE FE LE F

u

C

tut

QBQNBDGRGJE LPG GJ EGUBD

v

G

t

G

u

D BUEMX G H CE

y

K BRGPM QG CG

v

GJ EGUBD LGDGQ KG

tu v

G JEGUBD UBJMPUPCOG C LBC OG C

v

GJEGUBD D GECV YE KGDCZGX KFP LE QBQNBDGRG JE MPUP COGC GCFG JG K HIJ

NGLG FBK

QG K PH

N BJOPJPGC FE C OOE LB COGC E CLB HK

NJBKFG KEV

d. Pendekatan Histori

c. Pendekatan Korelasi

d. Pendekatan Histori

ABC LBHGFG C MEKFIJ EK ZG E FP PK G MG PCFPH QBQN BDGRGJ E LG C QBCOB CGDE

TGHFGS TG HFG LGC QB CZPK P C HBKEQN PDGC QBC OBCG E N BJ EKFE[GS

N BJ EKFE[G QG K G DGQN G PV \E KE CE N B CBDEFE LE FPCFP F QB C BQPHGC TG H FGX QBCEDG E LGC QBCGTK EJHG C TG HFG ZG CO LEN BJID BM KB]GJG KEKFBQGFEK LG C

IURBHFET PCF PH QBQG MGQE QG KG DGQN G PV ^BQPG CS

FBQPGC QG KG DGQNG P FBJK BUPF LG NGF LERG LEHG C UG MGC PCFP H QGK G ZG C O KBHGJG C O LG C QBJGQG D HG C N BJE KFE[G ZG C O GHG C LGFGCOV


(69)

_`

Pendekatan Filosofis

abcd

u

cbd b e f _ed gh f_edg i_ej_kbbe

t

i _e _ld

t

d b e

m _e

u

cn

t

io lb h io lb bbn

t

gd pb

t

i_e_ld

t

db e qo eh

_kg i_cd m _er mbkb jbib

t

jd k_lo m io kb e sbtb

w

t

t

u

u

tu

t

t

u

t

t

t

t

t

Pendekatan Filosofis

u

t

t

u t

t

t

t

t

w

f _ed g i_e j_kb

t

b e i_e_ld

t

db e kb g

u

g uvb g_h

g

tu

jd_gwr i_ej_kbb e

t

i_e_ld

t

db e kb

u

gbl

ko m ib cb

t

dp jb e i_e_ld

t

db e ko c_lb gd jb ib

t


(70)

4. Jenis Pendekatan menurut Model Pengembangan atau Model

Pertumbuhan

a. One-shot Model

yz{| z}~

t

~ {  {z€‚ 

t

ƒ | z„ ~ |~ „~‚ ƒ| z „ …z{| z}~

t

~ { ~{†

y

ƒ z{†† ‡{~}~{ ~

tu

}~ „ˆ … z{† ‡ƒ…‡„~{ |~

t

~ …~ |~ ‡~

tu

~~

t

‰

Šˆ ~ „{‹~Œ …z{z„ˆ ˆ~{ ‹~{† |ˆ „~ }‡}~{ ‡{‡} ƒz{z„ˆˆ

…zŽ}z ƒ~ {†~{ ƒ Žˆ} …~| ~ ~ {~ } ‡ˆ ~

1

~ ‚ ‡{Œ …z{ z„ˆ ˆ~ { |ˆ„~}‡}~ { …~| ~ ~‡ ~ }‡ zŽ‚~| ~ … ~‡ }z„ƒ… } ‰

b. Longitudinal Model

yz{| z}~~ { „{†ˆ‡|ˆ{~ „ ƒ| z„ ~| ~ „~‚ ƒ z ƒ… z„~‘~Žˆ zŽ~†~ˆ

ˆ {†}~ …zŽ‡ ƒ‡‚~ { |~{†~{ ’~Ž~ ƒ z {†ˆ }‡ˆ …zŽ}z ƒ~{†~ {

8, 9, 10,11, 12 bulan,

dst, dengan demikian, penelitian dilakukan pada beberapa

waktu terhadap 1 kelompok.

c. Cross-sectional model atau pendekatan silang

Pendekatan cross-sectional model atau pendekatan silang

adalah gabungan antara one-shot model dan longitudinal

metode untuk memperoleh data yang lebih lengkap yang

dilakukan dengan cepat, sekaligus dapat menggambarkan

perkembangan individu selama dalam masa pertumbuhan

karena mengalami subjek dari berbagai tingkat umur.

4. Jenis Pendekatan menurut Model Pengembangan atau Model

Pertumbuhan

a. One-shot Model

Pendekatan one-shot model adalah model pendekatan yang

menggunakan satu kali pengumpulan data pada suatu saat.

Misalnya, penelitian yang dilakukan untuk

meneliti

perkembangan motorik pada anak usia 1 tahun, penelitian

dilakukan pada satu waktu terhadap satu kelompok.

b. Longitudinal Model

Pendekatan longitudinal model adalah mempelajari berbagai

tingkat pertumbuhan dangan cara mengikuti perkembangan

individu-individu yang sama. Misalnya, meneliti perkembangan

motorik sekelompok anak umur 7 bln, 8, 9, 10,11, 12 bulan,

dst, dengan demikian, penelitian dilakukan pada beberapa

waktu terhadap 1 kelompok.

c. Cross-sectional model atau pendekatan silang

Pendekatan cross-sectional model atau pendekatan silang

adalah gabungan antara one-shot model dan longitudinal

metode untuk memperoleh data yang lebih lengkap yang

dilakukan dengan cepat, sekaligus dapat menggambarkan

perkembangan individu selama dalam masa pertumbuhan

karena mengalami subjek dari berbagai tingkat umur.


(71)

“”

RM

•

T PENU

–

IS

•

N

–•

POR

•

N

PK

–—•

N SKRIPSI

˜•˜

I PEND

•

HU

–

U

•

N

™ š™ š –›

t

›

r

˜œ

lakang M

asalah

Sub ini berisikan latarbelakang dari permasalahan yang aka n diangkat menjadi topik.

™ šš žœ

rum

us

›

n

M

›

s

›

l

›

h

Bersifat orisinil (belum ada yang meneliti atau belum banyak yang

meneliti

Ÿ 

jelas

dan padat

 

dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.

™ š¡š

R

u

›

ng

–

ingkup

¢›

s

›

l

›

h

£¤ ¥

gkup permasalahan yang dibahas dan batasan penyelesaian yang dilakukan

™ š¦š §¨

pot

œ

sis

Dugaan sementara

™ š

5. Tujuan Penelitian

Gambaran tentang apa yang ingin dicapai (penegas an mengenai topic

Ÿ

.

1.6. Manfaat Penelitian

Gambaran tentang manfaat yang ingin dicapai

 

untuk pribadi peneliti

 

program

studi dan masyarakat

1.7. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Berisikan semua penjelasan tentang teori/metodologi/komponen yang digunakan.

Catatan :

Semua pembahasan yang menyangkut teori (topic skripsi

Ÿ

dengan teori yang relevan

harus di tulis di B

©

B II ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Kerja Penelitian

3.2. Uraian Kerangka Kerja

BAB IV ANALISA DAN HASIL

Berisikan :

a. Desain Secara Umum

Conte

ª

t Diagram

 

Data Flow Diagram (DFD

Ÿ

b.

«

ancangan Fisik

©

lat

c. Desain Secara Terperinci

Blok Diagram

 «

angkaian perblok (contoh

¬

rangkaian catu daya

Ÿ


(1)

FORMAT KERTAS DAN JENIS HURUF

=>? @AB CDC?AE FGH

rt

I

.

JA? K LE FMNM OHP HH

t

s

Q RS

,

SHN TMP UHVHW OHP FHPHP X RS

.

YZH[M \HPOH

,

]C?C^ _MS`[ a`V bISHP cIPd ef

.

/

.

/

.

,

,

.

FORMAT KERTAS DAN JENIS HURUF

.

,

.

,

.

gGN Gh SM NMP \ OM\GPHFHP GPdGF i S`PGPTGFFHP M[dMjHW H[M P\

/

S`P` \H[ FHP M[dMjHW d`N d`PdG

.

k`PGjM[ FHP T GOGj UGFG

/

SHT HjHW

.

gGN Gh d`UHj

,

l >E >mA BDAE L B@LnA ] @>? @>E@ C

,

CE@CD TG OGj opo q[ GU UHU

.


(2)

SUSUNAN ISI SKRIPSI

rstuvt v uw tv x ywz vw{ |}~}~

,

w v€ w‚ ƒs„y ~ww {

,

y

.

…wz vw{ v†v

,

‡‚ …wz vw { ƒsˆs{z ~w|

.

SUSUNAN ISI SKRIPSI

,

,

.

,


(3)

‰Š ‹Œ 

U

Ž ‘ ’“”• “•

t

”– “• —

˜™ š™ ›™ œ žŸžš

˜™ š  ¡¢£¡

t

ž¤ž™ œ

˜™ š™ ›™ œ

¥¦£§ ¢™¨

˜™ š™ ›™ œ   ¢™¨™§™

(

©ª™ «™ œ ¬¡¢­ ›™ ®™£­ ¯

)

°™± §™¢ ² £­

°™± §™¢ ¬

™¦¡š

°™± §™¢ ³™›¦™¢

° ± § ´ ­

halaman

r

.

, , , ,

.

.

(

)

°™± §™¢ ´™ › «­¢™œ

 ¡¢œµ™§™ ™œ ®¡™£š­ ™ œ ¶¨¢­ «£­

¶¡§­ ™«

halaman

«™ Ÿ™ ¦™ ·­ ™œ ­ œ­ Ÿ­¦¡¢­ œ¸› ¸¢ Ÿ¡œ·™œ

¹º»¼¹ ½¾¿¹ÀÁ ¼ÂÃÁÄ

.

ÅÆÇ Á

,

ÁÁ

,

ÁÁÁ

,

ÁÈ

,

ÉÉ

°­§žš­£ Ÿ­¦™·­ ™œ §¡œ·™ ¯ ¦™Ê™ ¯ ËÌ Í ª› Ÿ™¢­ ¦™Ê™¯

.


(4)

ÕÖ ×

agian

ØÙÚ

ÛÜÝ ÜÞÜß àáá

tul

s

àâßãÜ ß ÜßãäÜ å áÜæÜ çè éè ê

,

ë

Khusus halaman judul Bab, no hal. ditulis di

bawah bagian tengah, 1,5 cm dari bawah.

ìÜ àÜ íÜÝ ÜÞÜß å âîáäïðßñÜ ßòó íÜÝ

.

ôáð ïÝ áæ àá æïàïð äÜ ßÜ ß ÜðÜ æ ç

,5

õÞ àÜîá ÜðÜæ àÜ ß ê õÞ

.

kapital semua

.

, , ,

Khusus halaman judul Bab, no hal. ditulis di

bawah bagian tengah, 1,5 cm dari bawah.

.

,5

àÜîá äÜ ßÜß

.

öáÜ÷ å Üå àáÜøÜÝ á àâ ßãÜß ùúûúü ýþý ñÜ ßã àáð ïÝ áæ àâßãÜß íïîïÿ

kapital semua

÷ Ü àÜ å ÜãáÜ ß ðâßãÜí

.


(5)

agian

p

Pelengka

t

r

r

t

st

w

y

t

up

(

)

.

(

)

!


(6)

$%&% '%( )*% +

str

,

t

r

-. /. -%/.0

Ju

1

u

2

s

3

r

454

s

6 7

tu

u

8 9 5: 9: 24

t

48 9 6 ;:<1:

t

5: 9: 24

t

489 6 =8 >4 2 8 9?

y

1 4@85846 3: >4;5289

u

A B8? 48 9 8C83

str

4 94 1 4C

u

8

t

1828; D 58E8?8F

r

6 D

5

G 38H8

).

$%&% '%( I/%+%J%

(

KL%M%( J,/.'% +% N. O

),

H4183 P8 7 4C

.

. (

,

,

,

,

, )

,

,

,

,

.

, 5

).

(

),

.

B:E4>4 Q9? 38 589 5E4C 8 1 4 ;: 9?: 98 4 Q>8=8 R89? H: 28=

1 4 28 3Q389 >: 28 ;8 5E<R: 3 S 5: 9: 24H48 9 189 1483= 4E4

1: 9?89 Q@8 589 H:E4;8 38>4 =

. (

5: ;C 4;C49?

,

2:;C8 ?8

,

5:EQ>8=889

,

49>H8 9>4

,

>5< 9><E

,

1 22

)