Kampanye "Cermat" untuk Mensosialisasikan Perilaku Bijak bagi Ibu Muda di Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR DIAGRAM ... x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Fokus ... 3

1.4 Tujuan Perancangan ... 3

1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.6 Skema Perancangan ... 5

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kampanye ... 7

2.2 Kebiasaan Ibu Muda ... 9

2.3 Perilaku Prososial ... 11

2.4 Pengemis ... 13

BAB III URAIAN DATA HASIL SURVEI DAN STRATEGI 3.1 Institusi yang Bersangkutan ... 14


(2)

Universitas Kristen Maranatha vii

3.1.2 Giant ... 16

3.1.3 Johnny Andrean ... 19

3.2 Analisis ... 20

3.2.1 Wawancara ... 20

3.2.2 Observasi Lapangan ... 23

3.2.3 Hasil Kuesioner ... 24

3.3 Tinjauan Karya Sejenis ... 30

3.4 Analisa Sebab Akibat ... 32

3.5 Segmentasi, Targetting, Positioning ... 33

3.6 SWOT (Stregth, Weakness, Opportunities, Threat)... 34

BAB IV STRATEGI DAN HASIL PERANCANGAN 4.1 Strategi Komunikasi ... 35

4.1.1 Pendekatan ... 35

4.2 Strategi Kreatif ... 36

4.2.1 Tahap Pertama ... 36

4.2.2 Tahap Kedua ... 37

4.2.3 Tahap Ketiga ... 37

4.3 Strategi Visual ... 37

4.3.1 Logo ... 38

4.3.2 Warna ... 40

4.3.3 Font Logo... 42

4.3.4 Layout ... 42

4.4 Strategi Verbal ... 43

4.5 Hasil Perancangan ... 43

4.5.1 Poster Kampanye ... 44

4.5.2 X-Banner ... 47

4.5.3 Kotak Amal ... 48

4.5.4 Advertorial Majalah ... 48

4.5.5 Flyer ... 50

4.5.6 Ambiance... 51


(3)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR PUSTAKA ... 57 RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS ... 59 LAMPIRAN ... 60


(4)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Logo Dinas Sosial ... 14

Gambar 3.2 : Logo Giant ... 16

Gambar 3.3 : Logo Rekor MURI ... 18

Gambar 3.4 : Logo Shave For Hope Pre-Event ... 19

Gambar 3.5 : Shave For Hope Event ... 20

Gambar 3.6 : Kampanye Cintai Anak Indonesia ... 30

Gambar 3.7 : Poster Dilarang Memberi Uang ... 31

Gambar 4.1 : Logo dan Warna Logo ... 40

Gambar 4.2 : Logo Grid ... 41

Gambar 4.3 : Font Logo ... 41

Gambar 4.4 : Layout ... 42

Gambar 4.5 : Poster Conditioning ... 44

Gambar 4.6 : Poster Informing Supermarket ... 45

Gambar 4.7 : Poster Informing Salon ... 45

Gambar 4.8 : Poster Informing Sekolah ... 45

Gambar 4.9 : Poster Reminding ... 46

Gambar 4.10: X-Banner Sekolah, Supermarket ... 47

Gambar 4.11: Kotak Amal ... 47

Gambar 4.12: Advertorial Majalah ... 48

Gambar 4.13: Conditioning, Reminding ... 49

Gambar 4.14: Flyer Supermarket, Salon... 50

Gambar 4.15: Flyer Sekolah ... 52

Gambar 4.16: Ambiance Supermarket ... 52

Gambar 4.17: Aplikasi Media ... 52

Gambar 4.18: Ambiance Eskalator ... 53

Gambar 4.19: Ambiance Sensor ... 54

Gambar 4.20: Ambiance Sensor ... 54

Gambar 4.21: Katalog Informing, Reminding ... 55


(5)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1 : Skema Perancangan ... 5

Diagram 2.1 : Model Kampanye Ostergaard ... 9

Diagram 3.1 : Audience yang sering memberikan sedekah kepada pengemis ... 24

Diagram 3.2 : Ibu Rumah Tangga ... 25

Diagram 3.3 : Staff Administrator dengan Penghasilan Rp. 1-5juta/bulan... 25

Diagram 3.4 : Karyawan Swasta dengan Penghasilan diatas Rp. 5juta/bulan ... 25

Diagram 3.5 : Perempuan yang Berprofesi sebagai Dosen ... 26

Diagram 3.6 : Kenyamanan Kota Menjadi Terganggu ... 26

Diagram 3.7 : Permasalahan Pengemis Merupakan Permasalahan yang Serius ... 27

Diagram 3.8 : Pemberian Uang Secara Tidak Langsung ... 27

Diagram 3.9 : Dengan Memberikan Uang Secara Tidak Langsung ... 28

Diagram 3.10 : Alasan Perempuan Memberikan Sedekah Kepada Pengemis ... 28

Diagram 3.11 : Cara Lain Selain Memberikan Sedekah Secara Langsung ... 28


(6)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR TABEL


(7)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dewasa ini ibu muda baik yang bekerja maupun tidak, memiliki peranan penting dalam mengatur keuangan keluarga. Ketika perempuan memegang keuangan keluarga, perempuan tersebut memiliki kebebasan sekaligus tanggung jawab untuk mengelola uang sebaik mungkin agar segala kebutuhan rumah tangga terpenuhi. Namun apabila tanpa disadari uang tersebut dibelanjakan secara tidak terkontrol, kartu kredit menjadi salah satu pilihan yang digunakan untuk berbelanja hanya untuk melepaskan keinginan mereka.

Seorang profesor sains kesehatan di Indiana University, Ruth Engs, Ed.D

(:http//gayahidup.inilah.com/read/detail/1804953/5-ciri-utama-wanita-penggila-belanja, 3 Juni 2012, pk. 15.00 WIB) mengungkapkan, terkadang kebiasaan belanja disebut sebagai shopacholism, kecanduan berbelanja yang dapat mengacaukan kehidupan seseorang, keluarga, dan keuangan.

Kebiasaan ini sering dianggap remeh karena pada dasarnya bagaimana perempuan tersebut menggunakan uang adalah hak masing-masing orang meskipun tidak disadari bahwa penggunaan uang secara tidak cermat tersebut dapat merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Seperti yang dikatakan oleh Safir Senduk pada Majalah Nova edisi 854 (http://www.perencanakeuangan.com/files/4HalSebelumMemberiUangSaku.html, diakses tanggal 3 Juni 2012, pk. 09.15 WIB). Seperti ketika anak yang diberikan uang saku secara berlebih. maka mereka cenderung menghabiskan uang yang mereka punya tanpa memikirkan prioritas kebutuhan, hanya berdasarkan keinginan hati. Biasanya apabila sudah dewasa, sifat ini tetap dibawa. Serta sikap tidak cermat


(8)

Universitas Kristen Maranatha 2 seperti pemberian uang kepada pengemis, secara tidak langsung mengakibatkan pertambahan jumlah pengemis terus meningkat.

Perempuan memberikan uang kepada pengemis dikarenakan perempuan sebagai memiliki empati yang tinggi menurut Tika Bisono, seorang Psikolog (http://female.kompas.com/read/2011/12/12/15525754/4.KelemahanPerempuan.

dalam.Berbisnis, diakses 3 Juni 2012, Pk. 5:38 WIB). Hal ini tidak dapat disalahkan, namun hal ini menjadi kelemahan perempuan ketika melihat seseorang yang menurutnya menderita.

Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas, Desain Komunikasi Visual (DKV) dapat berkontribusi untuk memecahkan masalah dengan mengkomunikasikan melalui “Kampanye “Cermat” untuk Mensosialisasikan Perilaku Bijak Bagi Ibu Muda di Bandung” yang bertujuan untuk mensosialisasikan dan menghimbau kembali perilaku bijak terhadap ibu muda supaya bukan saja mereka dapat menjadi lebih cermat namun juga membuat lingkungan lebih baik.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas berikut pokok-pokok yang telah ditelaah dalam penelitian dan ruang lingkup serta aspek-aspek yang diteliti.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan fenomena dan cuplikan yang telah dideskripsikan pada latar belakang masalah berikut ini akan dipaparkan masalah yang akan dibahas.

1) Bagaimana cara mensosialisasikan perilaku bijak bagi ibu muda?

2) Bagaimana cara mendesain kampanye untuk mensosialisasikan dan menghimbau perilaku bijak agar mereka menjadi lebih cermat.


(9)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.3Fokus

Ruang Lingkup dari Tugas Akhir adalah pembatasan masalah difokuskan kepada masyarakat Kota Bandung terutama perempuan yang masih belum cermat dalam menggunakan uang dan diarahkan bagi perempuan yang berada pada golongan ekonomi B, karena pada golongan menengah ini, mereka memiliki surplus lebih, namun tidak terlalu besar sehingga mereka harus lebih cermat dalam mengelola keuangannya. Dan mereka juga memiliki potensial untuk memberi uang kepada pengemis.

1.4Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok persoalan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah di atas berikut ini dikemukakan garis besar hasil yang ingin diperoleh setelah masalah dibahas, diselidiki, dan dipecahkan, yaitu sebagai berikut:

1) Membuka pikiran ibu muda menjadi lebih cermat dalam menggunakan uang yang secara tidak langsung membuat pengemis di Kota Bandung berkurang. 2) Membuat kampanye yang efektif untuk mensosialisasikan perlaku bijaksana

perempuan muda mengatur keuangan.

1.5Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan suatu penelitian atau penyusunan suatu makalah akademik dan literatur maupun melalui penelitian dan pengamatan langsung dipelaksanaan sebuah karya desain, diperlukan data yang cukup memadai sebagai dasar pemikiran dan arahan konsep. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui literatur maupun penelitian dan pengamatan lapangan.

1) Observasi: Dengan mengamati target audience yang sering memberikan sedekah kepada pengemis ketika sedang berada pada angkutan kota maupun


(10)

Universitas Kristen Maranatha 4 daerah pasar atau pertokoan. Dapat diketahui kepada siapa kuesioner akan dibagikan kelak.

2) Wawancara dilakukan kepada:

• Ibu Maria sebagai ibu rumah tangga yang tidak bekerja, memiliki tiga orang anak.

• Ibu Shella sebagai ibu rumah tangga dan masih bekerja, memiliki 2 orang anak.

•Bp. Enjang Mulyana selaku Sekretaris pada Dinas Sosial yang mengerti akan psikologi kehidupan anak jalanan serta pengemis.

•Pengemis yang berada di Jalan Pasteur untuk mengetahui jam mereka beroperasi.

3) Kuesioner dibagikan kepada 100 wanita kisaran umur 26- 50 tahun dengan pendidikan rata-rata minimal SMA, 30-55 tahun sebagai ibu rumah tangga. Untuk mengetahui umur target kampanye ini kelak dan apakah mereka tahu akibat mereka memberikan sedekah pada pengemis sebenarnya membuat jumlah pengemis semakin banyak.

4) Studi pustaka mengenai perilaku ibu muda dalam menggunakan uang, dan mengapa perempuan suka berbelanja


(11)

Universitas Kristen Maranatha 5 1.6Skema Perancangan

Diagram 1.1: Skema Perancangan Sumber: Penulis


(12)

Universitas Kristen Maranatha 6 1.7Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan dapat dibagi menjadi lima bab, yaitu:

BAB I Pendahuluan: Bagian ini menjelaskan Latar Belakang Masalah, Permasalahan, Fokus, Tujuan Perancangan, Cara Pengumpulan Data, Skema Perancanagan dan Pembabakan.

BAB II Dasar Pemikiran: Bagian ini memaparkan berbagai teori yang dianggap relevan dan dipergunakan dalam penelitian termasuk didalamnya Definisi Kampanye dan Psikologi Sosial.

BAB III Uraian Data Hasil Survei, Analisis dan Strategi: Bagian ini menjelaskan bagaimana teori yang telah dipilih digunakan. Data berasal dari hasil wawancara, kuesioner, observasi dan studi pustaka.

BAB IV Strategi dan Hasil Perancangan: Bagian ini memaparkan analisa dan bagaimana bentuk visual dan cara mengkomunikasikan kampanye berdasarkan data dan fakta yang telah didapat sebelumnya, Komentar dan Saran Hasil Sidang.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 35

BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

4.1 Strategi Komunikasi

Berdasarkan data hasil kuesioner ternyata banyak perempuan yang masih memberi sedekah kepada pengemis karena kasihan. Jumlah pengemis semakin banyak jumlahnya yang mulai mengganggu kenyamanan masyarakat. Maka diperlukan upaya untuk mengurangi jumlah pengemis yang beroperasi, khususnya di Kota Bandung.

Upaya ini diwujudkan dengan kampanye “Kampanye “Cermat” untuk Mensosialisasikan Perilaku Bijak Bagi Ibu Muda di Bandung”. Perempuan sebagai orang yang paling sering memberikan sedekah kepada pengemis, terutama ibu rumah tangga maka komunikasi yang digunakan melalui media yang sering mereka lalui atau yang mereka sukai guna menarik atensi.

Tujuan yang ingin dicapai adalah lebih sadar bahwa kemampuannya mengelola uang dapat berdampak positif bagi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Target dari kampanye ini adalah ibu rumah tangga, dengan rentang usia 31-40 tahun, status sosial menengah dan berdomisili di Kota Bandung.

Penulis menggunakan kampanye karena pada dasarnya, permasalahan ini tidak membutuhkan uang lebih yang harus dikeluarkan oleh audience, dan tidak memiliki tujuan komersil. Namun hanya menghimbau ibu muda tersebut untuk menggunakan uangnya secara bijak dan cermat.

4.1.1 Pendekatan


(14)

Universitas Kristen Maranatha 36 b. What: Perempuan tersebut disadarkan untuk bertindak cermat dalam segala hal. Termasuk memberi uang kepada pengemis.

c. When: 6 bulan, dimulai pada bulan Februari 2013 hingga Juli 2013.

d. Why: Tanpa disadari menggunakan uang secara tidak bijak merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitar, termasuk anak dan pertambahan jumlah pengemis.

e. How: Membuat kampanye yang mensosialisasikan agar menggunakan uang secara bijak.

4.2 Strategi Kreatif

Target Audience dari kampanye ini adalah ibu rumah tangga yang bekerja atau tidak. Memperlihatkan kegiatan sehari-hari perempuan tersebut, sesuai dengan penempatan media dan sudut pandang perempuan tersebut. Jadi mengingatkan perempuan tersebut sebelum melakukan segala tindakan harus dilakukan secara cermat.

Diagram 4.1 : Kegiatan Ibu Rumah Tangga Sumber: Penulis


(15)

Universitas Kristen Maranatha 37 4.2.1 Tahap Pertama (Conditioning)

Pada tahap ini untuk menarik perhatian perempuan, apakah mereka sudah cermat dalam berbagai hal. Tentu saja setiap orang memiliki cara sendiri untuk mengatur keseharian mereka. Kecermatan yang paling sering kita temui dalam mengatur keuangan. Karena itu penggambaran berupa seseorang sedang mengatur anggaran belanjanya.

4.2.2 Tahap Kedua (Informing)

Pada tahap ini Audience diingatkan untuk bijaksana dalam mempertimbangkan segala kegiatan sebelum dilakukan. Karena penempatan media diletakkan di tempat yang berbeda, maka kegiatan yang dilakukan oleh Audience juga berbeda. Sehingga yang harus diingatkan juga berbeda. Salon, sekolah, dan supermarket merupakan tempat yang umum dikunjungi oleh audience.

a. Salon

Perempuan sering mengaplikasikan makeup sebelum ia berpergian. Tempat umum yang identik dengan alat makeup adalah salon. Salon yang bekerja sama dengan kampanye ini adalah Johnny Andrean.

b. Sekolah

Sekolah yang diletakkan kampanye ini adalah sekolah SD. Maria Bintang Laut, SD. Aloysius, SD. BPK 1 dan 2 Bandung. Karena pada sekolah ini kiranya yang sesuai dengan target audience, yaitu ibu-ibu yang menunggu anakny pulang sekolah.

c. Supermarket

Supermarket yang bekerja sama dengan kampanye ini adalah Giant. Di sini terdapat perlengkapan sehari-hari yang dibutuhkan oleh target audience. Sehingga target audience akan datang dengan sendirinya.

Dari ketiga tempat tersebut, diingatkan bagi audience untuk selalu cermat terutama dalam menggunakan uang. Penggunaan uang yang berlebih secara tidak cermat kelak akan merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitar.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 38 4.2.3 Tahap Ketiga (Reminding)

Pada tahap ini merupakan hasil akhir yang diharapkan dari kampanye ini. Yaitu bertindak cermat dengan memberikan sumbangan pada tempatnya yang dalam hal ini adalah kotak amal yang kemudian akan disalurkan kepada dinas sosial. Ketika ibu tersebut sudah mengerti dan cermat dalam menggunakan uang, ia akan sadar bahwa tidak baik memberikan uang secara langsung kepada pengemis, dan menyisihkan uang lebih untuk disumbangkan bagi yang benar-benar membutuhkan.

Tabel 4.1: Timeline Kampanye

Sumber: Penulis

Kampanye ini dilakukan selama enam bulan, yaitu bulan Januari 2013 sampai Juni 2013.

Tahap pertama dilaksanakan pada bulan Januari yaitu masih pada tahap conditioning. Tahap ini berisikan kata-kata “Sudah Cermatkah Anda dalam Mengatur Hidup Anda?” yang membuat perempuan yang membacanya menjadi penasaran.

Tahap kedua dilaksanakan bulan Februari hingga April. Yaitu tahap Informing. Pada tahap ini, menghimbau ibu muda agar selalu menggunakan uang secara bijak. Dan diinformasikan juga pertambahan jumlah pengemis apabila memberi uang secara langsung. Akan lebih baik apabila diberikan kepada tempat yang jelas dan tepat.


(17)

Universitas Kristen Maranatha 39 Tahap ketiga hanya berupa pengingat akan informasi yang telah disampaikan sebelumnya. Dan akan dipasang selama dua bulan, yaitu bulan Mei hingga Juni 2013.

4.3 Strategi Visual

Menggunakan logo kampanye, warna cerah yaitu merah, jingga, dan kuning yang merupakan warna dari bunga patrakomala yang menjadi logo dari kampanye, menggunakan teknik fotografi. Menggambarkan kegiatan perempuan dari sudut pandang mereka sendiri. Oleh karena itu agar terlihat lebih real dan komunikasinya menjadi lebih jelas. Dan fokus juga terdapat pada benda dan tangan, sedangkan

background hanya memberi suasana. Seperti pada salon, maka terdapat kotak

makeup, di sekolah, terdapat anak SD, sedangkan di supermarket terdapat troley

yang berisi barang belanjaan.

4.3.1 Logo

Logo yang digunakan untuk kampanye ini merupakan stilasi dari bunga patrakomala, bunga yang menjadi icon Kota Bandung. Selain bentuknya yang cantik, bunga ini kecil dan banyak tersebar di jalanan Kota Bandung. Meskipun hanya bunga kecil, namun keberadaannya secara tidak langsung membuat Bandung menjadi lebih indah. Meskipun perbahan diri pada ibu-ibu ini dianggap tidak penting, namun perubahan ini secara tidak langsung berdampak pada pertambahan jumlah pengemis.

Patrakomala juga memiliki banyak kegunaan, terutama dalam hal pengobatan, contohnya diare, kejang panas pada anak, perut kembung, panas, sariawan. Diharapkan kampanye ini memiliki banyak dampak positif bagi perempuan tersebut baik untuk dirinya serta lingkungan sekitarnya dan tentu saja hal ini memerlukan kerjasama dengan masyarakat itu sendiri. Terdapat 3 putik yang melambai, putik ini melambangkan 3 tahapan kampanye, yaitu Conditioning, Informing, dan Reminding.


(18)

Universitas Kristen Maranatha 40 Gambar 4.1: Logo dan Warna Logo

Sumber: Penulis

4.3.2 Warna

Penggunaan warna logo sesuai dengan warna bunga patrakomala itu sendiri. Yang menggunakan gradasi dari merah hingga warna kuning. Warna yang cerah melambangkan optimisme, pencapaian tujuan, kehangatan, pengharapan. Ketiga warna tersebut juga yang digunakan untuk menandakan tahapan kampanye.

Merah digunakan pada tahap Conditioning untuk menarik perhatian serta menunjukkan intensitas tahap yang paling penting, karena diharapkan perempuan yang melihatnya ikut berpikir. Jinga pada tahap Informing serta kuning pada tahap

Reminding. Karena pada tahap Informing perempuan tersebut diberi informasi sedangkan pada tahap reminding, hanya mengingatkan bahwa lebih baik tidak memberi. Warna hitam digunakan hanya sebagai warna pendukung karena tulisan yang kecil akan lebih mudah terbaca apabila menggunakan warna gelap. Terutama karena tulisan serta logo dari kampanye ini telah menggunakan warna cerah.


(19)

Universitas Kristen Maranatha 41 Gambar 4.2: Logo Grid

Sumber: Penulis

4.3.3 Font Logo

Gambar 4.3: Font Logo Sumber: Penulis

Amaryllis Regular ABCDfEFGHIKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz ~!@#$%^&*()_+{}:”<>?/.,’;][=-` 1234567890


(20)

Universitas Kristen Maranatha 42 Optima

ABCDEFGHIKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

~!@#$%^&*()_+{}:”<>?/.,’;][=-` 1234567890

Untuk pemilihan typografi, jenis font yang digunakan adalah Sans Serif, yaitu Optima. Karena selain mudah terbaca, simpel, namun masih ada bentuk-bentuk yang agak meliuk, sehingga terlihat feminim. Sesuai dengan target yaitu perempuan. Penggunaan font Amaryllis Regular DB untuk mendukung kecantikan logo. Bentuknya tidak terlalu rumit dan keterbacaan jelas.

4.3.4 Layout

Layout simpel, hanya berupa garis lurus. Garis inilah yang membedakan setiap tahapan conditioning, informing, dan reminding. Berasal dari warna logo. Sedangkan terdapat warna putih yang berfungsi untuk menaruh informasi. Menggunakan warna putih agar lebih jelas terlihat. Tidak menggunakan elemen visual yang berlebihan agar ketika dilihat, fokus terhadap gambar terlebih dahulu.

Gambar 4.4: Layout Sumber: Penulis


(21)

Universitas Kristen Maranatha 43 4.4 Strategi Verbal

Setiap lokasi Salon, Sekolah dan Supermarket memiliki copywriting yang berbeda. a. Salon

Bijaksanalah dalam menggunakan alat makeup. Yang dimaksud disini adalah, menggunakan alat make up yang cocok dengan dirinya sendiri, tidak membeli alat makeup yang tidak sesuai dengan dirinya.

b. Sekolah

Bijaksanalah dalam mendidik anak anda. Yang dimaksudkan adalah tidak memberikan uang secara berlebihan kepada anak, karena dengan membatasi jumlah uang yang diberikan mendidik anak juga menjadi lebih menghargai uang dan belajar untuk tidak membeli barang sesuka hati.

c. Supermarket

Bijaksanalah dalam menggunakan uang anda. Yang dimaksudkan adalah tidak membeli barang secara sembarangan, belilah barang yang memang dibutuhkan.

4.5 Hasil Perancangan

Dalam kampanye ini, digunakan media-media yang berkontak langsung dengan


(22)

Universitas Kristen Maranatha 44 4.5.1 Poster Kampanye

Poster kampanye terdiri dari 3 tahap. Conditioning, Informing, Reminding. Total keseluruhan terdapat 5 poster yang diletakkan di tempat yang berbeda. Poster dibuat dengan ukuran A2 (59,4cm x 42cm). Dengan bahan art paper 230gr.

Gambar 4.5: Poster Conditioning


(23)

Universitas Kristen Maranatha 45 Gambar 4.6: Poster Informing Supermarket

Sumber: Penulis

Gambar 4.7: Poster Informing Salon Sumber: Penulis


(24)

Universitas Kristen Maranatha 46 Gambar 4.8: Poster Informing Sekolah

Sumber: Penulis

Gambar 4.9: Poster Reminding


(25)

Universitas Kristen Maranatha 47 4.5.2 X-Banner

Pemasangan media pada sekolah dan supermarket akan diletakkan pada bagian depan pintu masing-masing lokasi, dengan ukuran 160 cm x 60 cm.

X-Banner

Gambar 4.10: (Dari kiri ke kanan: Sekolah, Supermarket) Sumber: Penulis


(26)

Universitas Kristen Maranatha 48 4.5.3 Kotak Amal

Kotak amal ini akan diletakkan di depan kasir supermarket dengan tujuan ketika selesai berbelanja, perempuan tersebut menyisihkan sedikit uangnya bagi yang tidak mampu daripada memberikan uang secara langsung kepada pengemis, diharapkan setelah menyumbang melalui kotak amal ini, ibu tersebut tidak memberikan uang lagi kepada pengemis. Dengan menggunakan bahan acrylic, kotak amal ini berukuran 23 cm x 15 cm x 9 cm. Dan memiliki wadah untuk peletakkan flyer yang berukuran 15 cm x 2 cm x 15 xm.

Gambar 4.11: Kotak Amal Sumber: Penulis

4.5.4 Advertorial Majalah

Majalah yang digunakan sebagai media kampanye ini adalah Majalah Femina dengan ukuran 21,5 cm x 28,5 cm. Karena menurut hasil wawancara, ibu rumah tangga gemar membaca majalah ini, selain isinya yang menarik, terdapat tips-tips yang bermanfaat juga bagi ibu kebanyakan.


(27)

Universitas Kristen Maranatha 49 Gambar 4.12: Advertorial Majalah

Sumber: Penulis

Advertorial Majalah

Gambar 4.13: (Dari Kiri ke Kanan: Conditioning,Reminding) Sumber: Penulis


(28)

Universitas Kristen Maranatha 50 4.5.5 Flyer

Flyer ini akan diletekkan pada meja kasir dengan ukuran A5 (14,8 cm x 21 cm) agar mempermudah ketika sedang membayar dan menunggu kasir menghitung jumlah belanjaan, audience melihat pada flyer ini. Flyer ini juga diletakkan bersama dengan kotak amal, sehingga ketika audience mendapat informasi dari flyer ini, mereka dapat langsung menyumbang. Penempatan di sekolah adalah di koperasi, karena

audience sering datangi.

Flyer

Gambar 4.14: 1. (Dari kiri ke kanan :Supermarket,Salon) Sumber: Penulis


(29)

Universitas Kristen Maranatha 51 Gambar 4. 15: Flyer Sekolah

Sumber: Penulis

4.5.6 Ambiance

Ambiance digunakan karena pada dasarnya target audience sulit untuk disuruh membaca. Oleh karena itu, ambiance diletakkan pada tempat yang tidak sengaja terlihat. Ambiance banyak diletakkan pada supermarket, karena hampir rata-rata perempuan ke supermarket dan disini, mereka tidak duduk diam untuk membaca, namun untuk berbelanja.


(30)

Universitas Kristen Maranatha 52 4.5.6.1 Trolley dan Keranjang

Menghimbau akan barang bawaan mereka. Bertujuan untuk mengingat kampanye melalui media lainnya dengan ukuran 21 cm x 25 cm.

Gambar 4.16: Ambiance Supermarket Sumber: Penulis

Ambiance ini diaplikasikan pada trolley dan keranjang. Agar ketika mereka berbelanja secara tidak sengaja melihat kedalam, atau sedang mendorong troley.

Dengan gambar yang familiar, meskipun kata-katanya diganti diharapkan audience


(31)

Universitas Kristen Maranatha 53 Gambar 4.17: Aplikasi Media

Sumber: Penulis

4.5.6.2 Eskalator

Eskalator sering ditemui di mall. Ambiance diletakkan pada eskalator bagian atau atas tergantung dimana letak tujuan berada. Dalam contoh ini adalah Giant, yang berada di lantai 2, sehingga ambiance diletakkan pada lantai 1.

4.18: Ambiance Eskalator Sumber: Penulis


(32)

Universitas Kristen Maranatha 54 4.5.6.3 Alat Sensor

Sebelum dan sesudah masuk Giant dengan ukuran 35 cm x 75 cm, diletakkan di alat sensor agar bagi yang melaluinya pasti melihatnya. Untuk contoh yang dibawah adalah reminding

Gambar 4.19: Ambiance Sensor Sumber: Penulis

Gambar 4.20: Ambiance Sensor Sumber: Penulis


(33)

Universitas Kristen Maranatha 55 4.5.6.4 Iklan Katalog Giant

Orang pergi ke Giant berarti memiliki keperluan. Perempuan sering mengambil katalog harga dari Giant tersebut untuk melihat apakah ada promo yang sedang berlangsung. Kampanye ini juga akan diletakkan disini agar ketika audience

membuka halaman pertama langsung akan terlihat kampanyenya. Ukuran disesuaikan dengan katalog aslinya 21 cm x 27 cm. Iklan katalog ini di tempatkan di belakang cover agar mudah terlihat dan penyampaian informasi lebih cepat.

Iklan Katalog

Gambar 4.21: (Dari kiri ke kanan: Informing, Reminding)


(34)

Universitas Kristen Maranatha 56 4.5.6.5 Tempat Majalah

Tempat majalah ini akan diletakkan pada salon. Tujuan dari tempat majalah ini adalah agar target audience mengambil majalah. Di dalam majalah tersebut terdapat informasi (Advertorial Majalah). Ukuran 30cm x 22cm x 9cm.

Gambar 4.22: Ambiance Tempat Majalah Sumber: Penulis

4.6 Komentar dan Saran Hasil Sidang

Berdasarkan sidang yang telah dijalani oleh penulis, terdapat beberapa komentar dan saran yang diberikan oleh dosen penguji. Mengenai visual maupun copywriting nya, visual kurang dewasa, sehingga warna yang digunakan lebih baik warna tua karena target penulis adalah ibu rumah tangga yang berumur 30 hingga 40 tahun. Sedangkan lebih baik ornamen kecil saja yang menggunakan warna terang. Sedangkan

copywriting nya akan lebih baik apabila kata-kata “Berikan pada tempat yang tepat” diganti dengan “Gunakanlah untuk hal yang tepat”. Tidak terlalu banyak komentar yang diberikan baik oleh dosen penguji maupun dosen pembimbing.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal, Kenapa Cewek Hobi Dandan,

http://www.smartnewz.info/2012/03/kenapa-cewek-hobi-dandan.html, diakses 3 Juni 2012, pk. 2.30.

Andriani, Resi, Memanfaatkan Sisi Feminitas di Lingkungan di Lingkungan Kerja, http://metroaktual.com/artikel/menmanfaatkan-sisi-feminitas-di-lingkungan-kerja.html, diakses 29 Februari 2012, pk 02.20.

Bisono, Tika, Kelemahan Perempuan dalam Berbisnis,

http://female.kompas.com/read/2011/12/12/15525754/4.KelemahanPerempuan. dalam.Berbisnis, diakses 3 Juni 2012, Pk. 5:38.

Endang, Faktor Tingkah Prososial, http://episentrum.com/search/artikel-faktor-tingkah-prososial-artikel.html, diakses 1 Juni 2012, 9:35.

Engs, Ruth, Ciri Utama Wanita Penggila Belanja,

http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1804953/5-ciri-utama-wanita-penggila-belanja, 3 Juni 2012, pk. 15.00.

Oei, Istijanto, Tren Perilaku Belanja di Mal, swa.co.id/my-article/tren-perilaku-belanja-di-mal.htm, diakese 4 Juni 2012, pk 3.15.

Oktaviani, Kiki, Wow 72 Wanita Gila Belanja, http://wololipop.wow-72-wanita-gila-belanja.htm, diakses 4 Juni 2012, pk 4.20.

Rangkuti F., Anissa, Hati-hati Memberikan Reward berlebihan pada Anak, http://sosbud.kompasiana.com/2012/05/20/hati-hati-memberikan-reward-berlebihan-pada-anak/, diakses 4 Juni 2012, pk. 22.40.

Universitas Kristen Maranatha 57   


(36)

Universitas Kristen Maranatha 58   

Suharto, Edi, (2007), Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik, Alfabeta, Bandung.

Senduk, Safir, 4 Hal Sebelum Memberi Uang Saku,

http://www.perencanakeuangan.com/files/4HalSebelumMemberiUangSaku.html, diakses tanggal 3 Juni 2012, pk. 09.15.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 53

Gambar 4.17: Aplikasi Media Sumber: Penulis

4.5.6.2 Eskalator

Eskalator sering ditemui di mall. Ambiance diletakkan pada eskalator bagian atau atas tergantung dimana letak tujuan berada. Dalam contoh ini adalah Giant, yang berada di lantai 2, sehingga ambiance diletakkan pada lantai 1.

4.18: Ambiance Eskalator Sumber: Penulis


(2)

Universitas Kristen Maranatha 54

4.5.6.3 Alat Sensor

Sebelum dan sesudah masuk Giant dengan ukuran 35 cm x 75 cm, diletakkan di alat sensor agar bagi yang melaluinya pasti melihatnya. Untuk contoh yang dibawah adalah reminding

Gambar 4.19: Ambiance Sensor Sumber: Penulis

Gambar 4.20: Ambiance Sensor Sumber: Penulis


(3)

Universitas Kristen Maranatha 55

4.5.6.4 Iklan Katalog Giant

Orang pergi ke Giant berarti memiliki keperluan. Perempuan sering mengambil katalog harga dari Giant tersebut untuk melihat apakah ada promo yang sedang berlangsung. Kampanye ini juga akan diletakkan disini agar ketika audience

membuka halaman pertama langsung akan terlihat kampanyenya. Ukuran disesuaikan dengan katalog aslinya 21 cm x 27 cm. Iklan katalog ini di tempatkan di belakang cover agar mudah terlihat dan penyampaian informasi lebih cepat.

Iklan Katalog

Gambar 4.21: (Dari kiri ke kanan: Informing, Reminding) Sumber: Penulis


(4)

Universitas Kristen Maranatha 56

4.5.6.5 Tempat Majalah

Tempat majalah ini akan diletakkan pada salon. Tujuan dari tempat majalah ini adalah agar target audience mengambil majalah. Di dalam majalah tersebut terdapat informasi (Advertorial Majalah). Ukuran 30cm x 22cm x 9cm.

Gambar 4.22: Ambiance Tempat Majalah Sumber: Penulis

4.6 Komentar dan Saran Hasil Sidang

Berdasarkan sidang yang telah dijalani oleh penulis, terdapat beberapa komentar dan saran yang diberikan oleh dosen penguji. Mengenai visual maupun copywriting nya, visual kurang dewasa, sehingga warna yang digunakan lebih baik warna tua karena target penulis adalah ibu rumah tangga yang berumur 30 hingga 40 tahun. Sedangkan lebih baik ornamen kecil saja yang menggunakan warna terang. Sedangkan

copywriting nya akan lebih baik apabila kata-kata “Berikan pada tempat yang tepat” diganti dengan “Gunakanlah untuk hal yang tepat”. Tidak terlalu banyak komentar yang diberikan baik oleh dosen penguji maupun dosen pembimbing.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal, Kenapa Cewek Hobi Dandan,

http://www.smartnewz.info/2012/03/kenapa-cewek-hobi-dandan.html, diakses 3 Juni 2012, pk. 2.30.

Andriani, Resi, Memanfaatkan Sisi Feminitas di Lingkungan di Lingkungan Kerja, http://metroaktual.com/artikel/menmanfaatkan-sisi-feminitas-di-lingkungan-kerja.html, diakses 29 Februari 2012, pk 02.20.

Bisono, Tika, Kelemahan Perempuan dalam Berbisnis,

http://female.kompas.com/read/2011/12/12/15525754/4.KelemahanPerempuan. dalam.Berbisnis, diakses 3 Juni 2012, Pk. 5:38.

Endang, Faktor Tingkah Prososial, http://episentrum.com/search/artikel-faktor-tingkah-prososial-artikel.html, diakses 1 Juni 2012, 9:35.

Engs, Ruth, Ciri Utama Wanita Penggila Belanja,

http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1804953/5-ciri-utama-wanita-penggila-belanja, 3 Juni 2012, pk. 15.00.

Oei, Istijanto, Tren Perilaku Belanja di Mal, swa.co.id/my-article/tren-perilaku-belanja-di-mal.htm, diakese 4 Juni 2012, pk 3.15.

Oktaviani, Kiki, Wow 72 Wanita Gila Belanja, http://wololipop.wow-72-wanita-gila-belanja.htm, diakses 4 Juni 2012, pk 4.20.

Rangkuti F., Anissa, Hati-hati Memberikan Reward berlebihan pada Anak, http://sosbud.kompasiana.com/2012/05/20/hati-hati-memberikan-reward-berlebihan-pada-anak/, diakses 4 Juni 2012, pk. 22.40.

Universitas Kristen Maranatha 57   


(6)

Universitas Kristen Maranatha 58   

Suharto, Edi, (2007), Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik, Alfabeta, Bandung.

Senduk, Safir, 4 Hal Sebelum Memberi Uang Saku,

http://www.perencanakeuangan.com/files/4HalSebelumMemberiUangSaku.html, diakses tanggal 3 Juni 2012, pk. 09.15.