Peranan Audit Internal dalam Menunjang efektivitas Pengendalian Internal Penerimaan Kas (Studi Kasus pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang).

(1)

iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

THE ROLE OF INTERNAL AUDITING IN ENHANCING THE EFFECTIVENESS OF THE INTERNAL CONTROL OF CASH RECEIPTS

Cash with some of its characteristics is part of asset that is most vulnerable to embezzlement because of its multi-function uses. It is easy and parcticable as a means of exchange and is indicative of buying power in general. Therefore, efforts to control cash flow should be made as well as possible to avoid occurrences that may be detrimental to the company. The purpose of this research is to know the implementation of internal auditing on cash receipts, to know the internal control of cash receipts applied in the company and to know the function of the company internal auditing in enhancing the effectiveness of the internal control of cash receipts. The research method used is descriptive method with a case study approach, whereas data collection was obtained by carrying out field research by means of observation, interview, questionnaire, and library research to support the results of field research. The results of the research carried out in Tangerang Regency PDAM Tirta Kerta Raharja indicates that the implementation of internal auditing on cash receipts is most adequate, the effectiveness of the internal control of cash receipts is most adequate and the purpose of internal control of cash receipts has been fully achieved. Internal auditing plays a very important role in enhancing the effectiveness of the internal control of cash receipts.


(2)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENERIMAAN KAS

Kas dengan beberapa sifat khususnya adalah bagian harta yang paling rawan untuk digelapkan, karena sifatnya yang serba guna. Mudah sebagai alat pertukaran dan menunjukkan daya beli secara umum. Oleh karena itu, suatu upaya pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas sudah seharusnya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar dapat mengindari hal-hal yang akan merugikan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan audit internal atas penerimaan kas, mengetahui pengendalian internal penerimaan kas yang diterapkan pada perusahaan, serta mengetahui fungsi audit internal perusahaan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penerimaan kas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, sedangkan pengumpulan data diperoleh dengan cara melakukan penelitian lapangan dengan metode observasi, wawancara, serta kuesioner, dan penelitian kepustakaan untuk mendukung hasil penelitian lapangan. Dan hasil penelitian di PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang menunjukkan bahwa pelaksanaan audit internal atas penerimaan kas sangat memadai, efektivitas pengendalian internal penerimaan kas sangat memadai dan tujuan pengendalian internal penerimaan kas sangat tercapai, dan audit internal sangat berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penerimaan kas.


(3)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR...i

ABSTRACT...iii

ABSTRAK...iv

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR...ix

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR LAMPIRAN...xi

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar belakang penelitian...1

1.2 Identifikasi masalah...3

1.3 Maksud dan tujuan penelitian...4

1.4 Kegunaan penelitian...4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...6

2.1 Kajian pustaka...6

2.1.1 Konsep peranan...6

2.1.2 Audit...7

2.1.2.1 Pengertian audit...7


(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.3 Jenis-jenis auditor...10

2.1.3 Audit internal...12

2.1.3.1 Pengertian audit internal...12

2.1.3.2 Fungsi audit internal...15

2.1.3.3 Tanggung jawab dan kewenangan audit...19

2.1.3.4 Kemampuan profesional...21

2.1.3.5 Kedudukan audit internal dalam organisasi/perusahaan...25

2.1.4 Efektivitas...29

2.1.5 Pengendalian internal...30

2.1.5.1 Pengertian pengendalian internal...30

2.1.5.2 Tujuan pengendalian internal...31

2.1.5.3 Komponen pengendalian internal...33

2.1.5.4 Keterbatasan pengendalian internal...40

2.1.6 Kas...41

2.1.6.1 Pengertian kas...41

2.1.6.2 Fungsi dan tujuan kas...43

2.1.6.3 Dokumen yang digunakan...44

2.1.6.4 Prosedur penerimaan kas...45

2.1.7 Pengendalian internal penerimaan kas...47

2.1.8 Audit internal atas pengendalian internal penerimaan kas...49


(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

2.3 Hipotesis...54

BAB III METODE PENELITIAN...55

3.1 Objek penelitian...55

3.2 Metode penelitian...55

3.2.1 Teknik pengumpulan data...56

3.2.2 Penentuan responden...58

3.2.3 Teknik pengembangan instrumen...59

3.2.4 Variabel, indikator variabel dan skala pengukuran...60

3.2.5 Teknik analisis data...64

3.2.6 Pengujian hipotesis...67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...68

4.1 Gambaran umum perusahaan...68

4.1.1 Sejarah singkat perusahaan...68

4.1.2 Struktur organisasi dan uraian jabatan...69

4.1.3 Fasilitas dan jaminan sosial...74

4.1.4 Bidang usaha...75

4.2 Pelaksanaan audit internal pada PDAM Tirta Kerta Raharja KabupatenTangerang...76

4.2.1 Kualifikasi audit internal...76

4.2.2 Pelaksanaan audit internal...78

4.2.3 Kedudukan audit internal di PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang...80


(6)

viii Universitas Kristen Maranatha 4.3 Efektivitas pengendalian internal penerimaan kas pada

PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang...81

4.3.1 Unsur-unsur pengendalian internal...81

4.3.2 Tercapainya tujuan pengendalian internal penerimaan kas...87

4.4 Analisis data...89

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...96

5.1 Simpulan...96

5.2 Saran...99

DAFTAR PUSTAKA...100

LAMPIRAN...102


(7)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kedudukan Audit Internal dalam organisasi/perusahaan

di bawah dewan komisaris...26 Gambar 2.2 Kedudukan Audit Internal dalam organisasi/perusahaan

di bawah direktur utama...27 Gambar 2.3 Kedudukan Audit Internal dalam organisasi/perusahaan

di bawah direktur keuangan...28 Gambar 2.4 Kerangka pemikiran...53 Gambar 4.1 Struktur organisasi PDAM Tirta Kerta Raharja


(8)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Kuesioner...102

Lampiran 2: Struktur Organisasi...114

Lampiran 3: Program Audit...115

Lampiran 4: Prosedur Audit...126

Lampiran 5: Neraca...140

Lampiran 6: Laporan Laba Rugi...142

Lampiran 7: Hasil Kuesioner...143

Lampiran 8: Berita Acara...146

Lampiran 9: Surat Penelitian...147

Lampiran 10: Surat Tugas...148


(9)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbandingan Konsep-Konsep Inti Definisi Audit

Internal Lama dan Baru...15 Tabel 3.1 Variabel, Indikator Variabel dan Skala Pengukuran...61 Tabel 4.1 Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Independen

Peranan Audit internal yang Memadai...90 Tabel 4.2 Hasil jawaban Kuesioner Variabel Dependen

Efektivitas Pengendalian Internal Penerimaan Kas...92 Tabel 4.3 Hasil Jawaban Kuesioner Keseluruhan Variabel...94


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha untuk semakin maju dan lebih efektif. Semakin maju dunia usaha dan semakin berhasilnya perusahaan, membuat aktivitas dan struktur organisasi perusahaan menjadi kompleks dan melebar ke segala arah, akibatnya rentang kendali dalam perusahaan semakin luas dan kompleks. Hal ini menimbulkan masalah bagi manajemen untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Keadaan ini menyebabkan perusahaan membutuhkan pengelolaan dan pengendalian internal memadai.

Sejalan pertumbuhan ekonomi saat ini dan berkembangnya perusahaan menyebabkan manajemen harus dapat meningkatkan fungsi pengendalian, karena ruang lingkup yang harus dikendalikan semakin luas dan kompleks. Pengendalian yang dilakukan harus efektif, sehingga dapat membantu manajemen dalam menjaga keamanan harta milik perusahaan, dapat dipercayanya laporan keuangan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi dan mendorong ditaatinya setiap kebijakan yang telah ditetapkan.

Untuk memastikan bahwa pengendalian internal telah diterapkan dengan baik, maka dibutuhkan audit internal. Audit internal bertugas untuk mendukung efektivitas pengendalian internal, termasuk pengendalian internal penerimaan kas,


(11)

Universitas Kristen Maranatha 2

yang merupakan masalah penting bagi manajemen dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.

Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa dasarnya fungsi utama audit internal adalah membantu manajemen dalam bidang pengawasan, sedangkan tujuan secara luas adalah memberikan bantuan kepada manajemen agar dapat mencapai tenaga kerja operasi dan tata administrasi perusahaan yang paling efisien memberikan analisis penilaian yang objektif dan memberikan nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi perusahaan. Untuk memberikan bantuan kepada manajemen, kegiatan auditor internal dimulai dengan memahami permasalahan-permasalahan dan kebijakan manajemen kemudian bekerja sama dengan manajemen untuk mencapai tujuan manajerial semaksimal mungkin.

Salah satu aktivitas penting perusahaan yang harus mendapat perhatian khusus adalah pengendalian penerimaan kas, sebab kas merupakan salah satu perkiraan yang penting bagi perusahaan dan paling tinggi likuiditasnya. Oleh karena itu, jika kas tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan penyalahgunaan atau penyelewengan baik disengaja maupun tidak disengaja yang akan merugikan perusahaan.

Kas dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari, karena kas merupakan harta perusahaan paling likuid yang dapat digunakan dan diubah bentuknya menjadi aset lain. Kas merupakan pos akuntansi yang penting karena sebagian besar transaksi menyangkut dan berhubungan langsung, maupun tidak langsung dengan perkiraan kas. Oleh karena


(12)

Universitas Kristen Maranatha 3

sifatnya yang likuid, kas mengandung risiko yang tinggi untuk disalahgunakan atau diselewengkan.

PDAM Tirta Kerta Raharja memiliki sumber penerimaan kas yang berasal dari (1) penerimaan air domestik, yaitu penerimaan air dari konsumen rumah tangga, niaga, industri, instansi pemerintah, sekolah dan tempat ibadah; (2) penerimaan air curah, yaitu penerimaan air yang berasal dari penjualan air secara curah misalnya PDAM Kota Tangerang, BSD dan Lippo Karawaci. Di PDAM Tirta Kerta Raharja manajemen memerlukan suatu prosedur dan kebijakan untuk membantu perusahaan untuk memperoleh suatu jaminan atas pengamanan harta perusahaan khususnya penerimaan kas. Aliran kas masuk dalam perusahaaan pelayanan jasa ini akan terjadi secara terus menerus atau akan berlangsung terus selama hidup perusahaan. Dikarenakan kas mengandung risiko yang tinggi untuk disalahgunakan atau diselewengkan yang dapat merugikan perusahaan. Maka dari itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik dari penerimanya (sumbernya).

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penerimaan Kas (Studi kasus pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang).”

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(13)

Universitas Kristen Maranatha 4

1. Bagaimana pelaksanaan audit internal penerimaan kas pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

2. Bagaimana pengendalian internal penerimaan kas pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

3. Bagaimana peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penerimaan kas pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pelaksanaan audit internal penerimaan kas pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

2. Mengetahui pengendalian internal penerimaan kas pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

3. Mengetahui peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penerimaan kas pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi:

1. Penulis, penelitian ini berguna untuk memperoleh gambaran secara langsung seberapa jauh praktek audit internal terhadap penerimaan kas dan pengendalian internal penerimaan kas sesungguhnya di perusahaan yang


(14)

Universitas Kristen Maranatha 5

diteliti, serta untuk melatih penulis dalam membahas secara ilmiah dan menerapkan segala ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh dibangku kuliah dan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana S-1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

2. Manajemen, penelitian diharapkan dapat dijadikan informasi yang berguna sebagai bahan masukan dalam meningkatkan efektivitas audit internal penerimaan kas dalam kaitannya dengan audit internal.

3. Masyarakat, hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan suatu referensi dalam memahami pelaksanaan pengendalian internal penerimaan kas dalam rangka audit internal.


(15)

96 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian, penulis sampaikan simpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Audit Internal Penerimaan Kas pada PDAM Tirta Kerta Raharja

Kabupaten Tangerang sangat memadai. Simpulan ini diambil berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

a. Audit internal mempunyai independensi, dimana bagian ini terpisah dari

kegiatan operasional perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada direktur utama.

b. Audit internal perusahaan dilaksanakan oleh orang-orang yang kompeten

dan telah berpengalaman dan harus dari disiplin ilmu akuntansi.

c. Adanya program audit internal penerimaan kas didalam perusahaan yang

mencakup program audit, sasaran audit, ruang lingkup audit, organisasi pelaksanaan, instruksi-instruksi norma audit.

d. Pelaksanaan audit internal penerimaan kas relah memadai yang mencakup

pemeriksaan ketaatan akan kebijakan dan verifikasi atas catatan dan dokumen penerimaan kas perusahaan.

e. Adanya laporan yang dibuat secara tertulis dan teratur, dan menyajikan


(16)

97

Universitas Kristen Maranatha

f. Adanya tindak lanjut atas laporan hasil audit internal oleh manajemen.

Tindak lanjut berupa penyempurnaan ketatalaksanaan, program audit atau penyerahan kasus kepada instansi berwenang.

2. Pengendalian Internal Penerimaan Kas efektif, hal ini terlihat dari:

a. Unsur-unsur internal yang diterapkan

 Terdapatnya lingkungan pengendalian internal yang mendukung

aktivitas pengendalian internal pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

 Terdapatnya perkiraan resiko yang akan timbul dalam lingkungan

operasi penerimaan kas perusahaan dan rencana penaggulangan oleh manajemen.

 Adanya aktivitas pengendalian yang memadai mencakup pemisahan

tugas yang memadai sehubungan aktivitas penerimaan kas.

 Adanya informasi dan komunikasi yang dapat menunjukkan bahwa

semua transaksi penerimaan kas yang dicatat adalah benar-benar terjadi dan sah.

 Serta adanya pemantauan yang diterapkan oleh manajemen PDAM

Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

b. Tercapainya tujuan pengendalian penerimaan kas:

 Data dan bukti transaksi penerimaan kas dapat dipercaya.

 Aktivitas penerimaan kas sudah aman dari pencurian,

penyalahgunaan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang mengakibatkan kerugian.


(17)

98

Universitas Kristen Maranatha

 Hukum dan peraturan sehubungan dengan penerimaan kas telah

ditaati, diantaranya tugas antara pelaksana dengan pencatat transaksi penerimaan kas, otorisasi yang pantas atas penerimaan kas, dokumen dan catatan penerimaan kas yang memadai, pengendalian fisik atas penerimaan kas dan pencatatannya, dan pengecekan independen atas pelaksanaan penerimaan kas.

3. Audit internal pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang

berperan menunjang efektivitas pengendalian internal penerimaan kas terlibat pada:

 Dihasilkannya laporan keuangan yang terpercaya (handal), akurat antara

pencatatan data dengan transaksi penerimaan kas.

 Audit internal menilai keabsahan pengotorisasian, kelengkapan, penilaian,

pengklasifikasian, dan ketepatan waktu pencatatan transaksi penerimaan kas.

 Adanya kegiatan audit internal di lingkungan perusahaan dapat

meningkatkan keamanan kas, dari segi fisik dan pencatatan agar efektif dan efisien.

 Telah dilakukannya verifikasi, compliance, dan evaluasi terhadap


(18)

99

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka penulis mencoba memberikan saran yang mungkin dapat digunakan sebagai masukan bagi PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, yaitu Sistem Pengawasan Intern (SPI) diharapkan melakukan audit internal terhadap penerimaan kas secara berkala, misalnya setiap satu triwulan sekali atau setiap satu semester sekali, sehingga penyalahgunaan uang dapat terdeteksi lebih dini dan mungkin dapat dihindari terjadinya penyalahgunaan tersebut.


(19)

100 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. Dan Vijay Govindarajan. 2005. “Management Control System”, 10ͭ ʰ Edition, New York: Mc Graw Hill. Diterjemahkan oleh Kurniawan Tjakrawan dan Krista. 2001. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 10. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Edisi 12. Jilid 1. Dialihbahasakan oleh Herman Wibowo. Erlangga. Jakarta.

Arens, Alvin., Loebbecke, James K. 2000. Auditing and Integrated Approach, 8ͭ ʰ Edition, Prenitice Hall Internasional. Dialibahasakan oleh Amir Abadi Jusuf. Salemba Empat. Jakarta.

Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2001. Modern Auditing, 7ͭ ʰ Edition, New York: John Wiley dan Sons, Inc.

Champion, Dean J. 1990. Basic Statistic for Social Research. Second Edition. Mac Millan Publishing. New York.

Committe of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO). 1994. Internal Control-Integrated Framework.

Cooper, Donald R. Dan Pamela S. Schindler. 2006. Metode Riset Bisnis. Edisi 9. Jilid 1. Dialihbahasakan oleh Budijanto dkk. Grafindo. Jakarta.

http://www.pdamtkr.co.id/v1/

Ikatan Akuntan Indonesia. 1994. Standar Profesional Akuntan Publik. Bagian Penerbitan STIE YKPN. Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Kell, Water G, and William C. Boynton. 2001. Modern Auditing, 6ͭ ʰ Edition, USA: John Willey and Sons Inc.

Komarudin.1994. Ensklopedia Manajemen. Edisi Kedua. Bumi Aksara. Jakarta. Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing. Edisi Kelima. Penerbit Salemba

Empat. Jakarta.


(20)

101 Universitas Kristen Maranatha Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Ke Enam. Jilid 1. Penerbit Salemba Empat.

Jakarta.

Nainggolan Pahala. 2003. Cara Memahami Akuntansi. Sen Manajemen Keuangan Edisi 8. Jilid 1. PPM. Jakarta

Ratliff et al. 1996. Internal Auditing Principles and Techniques. Second Edition. The Institute of Internal Auditors. Altamonte Springs, Florida.

Smith, Jay M and Skounsen, Fred K. 1992. Intermediate Accounting:

Comprehensive Volume, 11ͭ ʰ Edition. Cincinnati, Ohio: South Western Publishing Co.

Tugiman, Hiro. 1997. Standar Profesional Audit Internal. Kanisius. Yogyakarta Willson, James D. dan John B. Campbell. 2000. Controllership: Tugas Akuntan

Manajemen. Dialihbahasakan oleh Tjintjin Fenix Tjendera. Penerbit Erlangga. Jakarta.


(1)

96 Universitas Kristen Maranatha

5.1 Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian, penulis sampaikan simpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Audit Internal Penerimaan Kas pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang sangat memadai. Simpulan ini diambil berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

a. Audit internal mempunyai independensi, dimana bagian ini terpisah dari kegiatan operasional perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada direktur utama.

b. Audit internal perusahaan dilaksanakan oleh orang-orang yang kompeten dan telah berpengalaman dan harus dari disiplin ilmu akuntansi.

c. Adanya program audit internal penerimaan kas didalam perusahaan yang mencakup program audit, sasaran audit, ruang lingkup audit, organisasi pelaksanaan, instruksi-instruksi norma audit.

d. Pelaksanaan audit internal penerimaan kas relah memadai yang mencakup pemeriksaan ketaatan akan kebijakan dan verifikasi atas catatan dan dokumen penerimaan kas perusahaan.

e. Adanya laporan yang dibuat secara tertulis dan teratur, dan menyajikan temuan, saran dan rekomendasi untuk ditindak lanjuti.


(2)

97

Universitas Kristen Maranatha f. Adanya tindak lanjut atas laporan hasil audit internal oleh manajemen. Tindak lanjut berupa penyempurnaan ketatalaksanaan, program audit atau penyerahan kasus kepada instansi berwenang.

2. Pengendalian Internal Penerimaan Kas efektif, hal ini terlihat dari: a. Unsur-unsur internal yang diterapkan

 Terdapatnya lingkungan pengendalian internal yang mendukung aktivitas pengendalian internal pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

 Terdapatnya perkiraan resiko yang akan timbul dalam lingkungan operasi penerimaan kas perusahaan dan rencana penaggulangan oleh manajemen.

 Adanya aktivitas pengendalian yang memadai mencakup pemisahan tugas yang memadai sehubungan aktivitas penerimaan kas.

 Adanya informasi dan komunikasi yang dapat menunjukkan bahwa semua transaksi penerimaan kas yang dicatat adalah benar-benar terjadi dan sah.

 Serta adanya pemantauan yang diterapkan oleh manajemen PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

b. Tercapainya tujuan pengendalian penerimaan kas:

 Data dan bukti transaksi penerimaan kas dapat dipercaya.

 Aktivitas penerimaan kas sudah aman dari pencurian, penyalahgunaan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang mengakibatkan kerugian.


(3)

Universitas Kristen Maranatha  Hukum dan peraturan sehubungan dengan penerimaan kas telah ditaati, diantaranya tugas antara pelaksana dengan pencatat transaksi penerimaan kas, otorisasi yang pantas atas penerimaan kas, dokumen dan catatan penerimaan kas yang memadai, pengendalian fisik atas penerimaan kas dan pencatatannya, dan pengecekan independen atas pelaksanaan penerimaan kas.

3. Audit internal pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang berperan menunjang efektivitas pengendalian internal penerimaan kas terlibat pada:

 Dihasilkannya laporan keuangan yang terpercaya (handal), akurat antara pencatatan data dengan transaksi penerimaan kas.

 Audit internal menilai keabsahan pengotorisasian, kelengkapan, penilaian, pengklasifikasian, dan ketepatan waktu pencatatan transaksi penerimaan kas.

 Adanya kegiatan audit internal di lingkungan perusahaan dapat meningkatkan keamanan kas, dari segi fisik dan pencatatan agar efektif dan efisien.

 Telah dilakukannya verifikasi, compliance, dan evaluasi terhadap pengelolaan penerimaan kas oleh audit internal.


(4)

99

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka penulis mencoba memberikan saran yang mungkin dapat digunakan sebagai masukan bagi PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, yaitu Sistem Pengawasan Intern (SPI) diharapkan melakukan audit internal terhadap penerimaan kas secara berkala, misalnya setiap satu triwulan sekali atau setiap satu semester sekali, sehingga penyalahgunaan uang dapat terdeteksi lebih dini dan mungkin dapat dihindari terjadinya penyalahgunaan tersebut.


(5)

100 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. Dan Vijay Govindarajan. 2005. “Management Control System”, 10ͭ ʰ Edition, New York: Mc Graw Hill. Diterjemahkan oleh Kurniawan Tjakrawan dan Krista. 2001. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 10. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Edisi 12. Jilid 1. Dialihbahasakan oleh Herman Wibowo. Erlangga. Jakarta.

Arens, Alvin., Loebbecke, James K. 2000. Auditing and Integrated Approach, 8ͭ ʰ Edition, Prenitice Hall Internasional. Dialibahasakan oleh Amir Abadi Jusuf. Salemba Empat. Jakarta.

Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2001. Modern Auditing, 7ͭ ʰ Edition, New York: John Wiley dan Sons, Inc.

Champion, Dean J. 1990. Basic Statistic for Social Research. Second Edition. Mac Millan Publishing. New York.

Committe of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO). 1994. Internal Control-Integrated Framework.

Cooper, Donald R. Dan Pamela S. Schindler. 2006. Metode Riset Bisnis. Edisi 9. Jilid 1. Dialihbahasakan oleh Budijanto dkk. Grafindo. Jakarta.

http://www.pdamtkr.co.id/v1/

Ikatan Akuntan Indonesia. 1994. Standar Profesional Akuntan Publik. Bagian Penerbitan STIE YKPN. Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Kell, Water G, and William C. Boynton. 2001. Modern Auditing, 6ͭ ʰ Edition, USA: John Willey and Sons Inc.

Komarudin.1994. Ensklopedia Manajemen. Edisi Kedua. Bumi Aksara. Jakarta. Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing. Edisi Kelima. Penerbit Salemba

Empat. Jakarta.


(6)

101 Universitas Kristen Maranatha

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Ke Enam. Jilid 1. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Nainggolan Pahala. 2003. Cara Memahami Akuntansi. Sen Manajemen Keuangan Edisi 8. Jilid 1. PPM. Jakarta

Ratliff et al. 1996. Internal Auditing Principles and Techniques. Second Edition. The Institute of Internal Auditors. Altamonte Springs, Florida.

Smith, Jay M and Skounsen, Fred K. 1992. Intermediate Accounting: Comprehensive Volume, 11ͭ ʰ Edition. Cincinnati, Ohio: South Western Publishing Co.

Tugiman, Hiro. 1997. Standar Profesional Audit Internal. Kanisius. Yogyakarta Willson, James D. dan John B. Campbell. 2000. Controllership: Tugas Akuntan

Manajemen. Dialihbahasakan oleh Tjintjin Fenix Tjendera. Penerbit Erlangga. Jakarta.