Perancangan Desain Interior Coloured Wooden Pencils Cafe,Karaoke Dan Restaurant.

(1)

ABSTRAK

Tempat hiburan dapat berupa sarana untuk bersantai, pertemuan bisnis, reuni, arisan dan lain sebagainya. Tumbuhnya fasilitas tempat hiburan ini merupakan konsumeritas yang menciptakan kebutuhan baru di masyarakat, dimana mengkonsumsi barang bukan lantaran butuh secara fungsional, melainkan karena tuntutan prestige (gengsi), status, maupun sekadar gaya hidup (lifestyle). Dengan bertambahnya jumlah tempat hiburan di Bandung, maka perlu adanya pembedaan tema dalam perancangan café, karaoke dan restaurant yang menjadi suatu daya tarik sendiri. Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang dinamis, ingin berekspresi dan juga menyukai segala sesuatu yang praktis serta modern.

Desain ini ditujukan untuk mampu menciptakan suasana baru dengan desain yang unik, pengolahan bentuk ruangan, permainan warna dan nuansa interiornya. Masyarakat konsumer sangat gemar mencari suasana baru dalam dunia hiburan, termasuk café, karaoke dan restaurant, untuk itu penulis ingin merancang desain dengan tema Coloured Wooden Pencils yang tidak membuat pengunjung cepat bosan dengan memperhatikan segala aspek kebutuhan manusia akan dunia hiburan dan dapat diterima oleh masyarakat.


(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... ..………...…..i

ABSTRAK……….……….…..iii

DAFTAR ISI ……….………...iv

DAFTAR GAMBAR……….…..vii

DAFTAR TABEL……….……....xi

BAB I PENDAHULUAN………...1

1.1 Latar Belakang ... …….1

1.2 Ide / Gagasan Proyek ... …….2

1.3 Identifikasi Masalah ... …….3

1.4 Tujuan Perancangan ... …….3

1.5 Sumber Data ... …….3

1.6 Sistematika Penulisan ... …….3

1.7 Metodologi Pengumpulan Data ... …….4

BAB II ESTETIKA DAN COLOURED WOODEN PENCILS…...…………....…..…5

2.1 Estetika... …….5

2.2 Coloured Wooden Pencils ... …….5

2.2.1 Pemrosesan Pensil Modern ... …….6

2.2.2 Karakteristik Pensil ... …….7

2.3 Teori Tentang Warna ... …….7

2.3.1 Teori Brewster ... …...11

2.3.1.1 Pembagian Warna ... …...12

2.4 Analogi ... …...12


(3)

BAB III HOTEL D’BATOE BOUTIQUE BANDUNG………18

3.1 Deskripsi Umum ... ….18

3.2 Tampak Depan Lokasi Hotel D’Batoe Boutique Bandung ... ….19

3.3 Denah dan Tampak Existing Hotel D’Batoe Boutique Bandung ... ….21

3.4 Tinjauan Lokasi ... ….22

3.4.1 Tabel Analisis Fisik Faktor Mikro ... ….22

3.4.2 Analisis Bangunan ... ….24

3.4.3 Tabel Analisis Bangunan ... ….25

3.4.3 Analisis User ... ….26

3.5 Penjelasan Mengenai Café dan Fasilitasnya ... ….26

3.5.1 Standarisasi Cafe ... ….27

3.5.2 Syarat Kondisi Cafe ... ….28

3.5.3 Sistem Penyajian Cafe ... ….29

3.6 Karaoke ... ….29

3.7 Restaurant ... ….32

3.7.1 Self Service Restaurant ... ….33

3.8 Flow Activity User ... ….34

3.9 Pola Aktivitas ... ….35

3.10 Sirkulasi Fasilitas Duduk ... ….37

3.11 Fungsi Bangunan yang akan dibuat ... ….40

3.12 Hubungan Kedekatan Ruang antar Fasilitas ( Bubble Diagram ) .... ….41

3.13 Zoning Blocking ... ….43

3.14 Studi Banding ... ….46

3.17.1 Origin House and Kitchen ... ….46

3.17.2 Humming Bird Eatery and Guest House ... ….46

3.17.3 Happy Puppy Family Karaoke ... ….47

3.17.4 Mikk and Nikk Family Karaoke ... ….48

BAB IV PERANCANGAN INTERIOR COLOURED WOODEN PENCILS, CAFE KARAOKE AND RESTAURANT………..…….….…49

4.1 Konsep Desain ... ….49


(4)

4.3 Konsep Bentuk ... ….51

4.4 Konsep Tekstur dan Pola ... ….51

4.5 Penerapan Analogi ke Desain ... ….52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..….72

5.1 Kesimpulan ... ….72

5.2 Saran ... ….72


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.1 Pensil ... ….6

Gambar 2.1.2 Pensil Berwarna ... ….6

Gambar 2.1.3 Goresan Tebal dan Tipis ... ….6

Gambar 2.2.1 Pensil ... ….6

Gambar 2.2.2 Pensil Berwarna ... ….6

Gambar 2.2.3 Goresan Tebal dan Tipis ... ….6

Gambar 2.2.1.1 Teknik Pemberian Selimut Pensil ... ….6

Gambar 2.3.1.1 Lingkaran Warna ... ….11

Gambar 2.4.1 Bentuk Pensil Warna Segi Enam ... ….12 Gambar 2.4.2 Bentuk Pensil Warna Bulat ... ….12 Gambar 2.4.3 Bentuk Pensil Warna Segi Tiga ... ….13

Gambar 2.4.4 Bentuk Pensil Warna Segi Enam Flat ... ….13

Gambar 2.4.5 Bentuk Pensil Warna Bujur Sangkar ... ….13 Gambar 2.4.6 Bentuk Pensil Warna Persegi Panjang ... ….13 Gambar 2.4.7 Hasil Patahan Pensil Warna ... ….13

Gambar 2.4.8 Hasil Sayatan Pensil Warna ... ….14

Gambar 2.4.9 Pensil Warna yang disayat ... ….14

Gambar 2.4.10 Bentuk Penghapus Pensil Warna ... ….14

Gambar 2.4.11 Bentuk Rautan Pensil Warna ... ….14

Gambar 2.4.12 Pensil Warna yang diraut ... ….14

Gambar 2.4.13 Hasil Rautan Pensil Warna ... ….15

Gambar 2.4.14 Isi Pensil yang diraut ... ….15

Gambar 2.4.15 Hasil Goresan Pensil Warna ... ….15

Gambar 2.4.16 Goresan Pensil Warna ... ….15

Gambar 2.4.1.1 Keceriaan Pensil Warna ... ….15

Gambar 2.4.1.2 Keteraturan Pensil Warna ... ….16

Gambar 2.4.1.3 Kenyamanan Pensil Warna ... ….16


(6)

Gambar 2.4.1.5 Keramahan Pensil Warna ... ….16

Gambar 2.4.1.6 Kekakuan Pensil Warna ... ….17

Gambar 3.1.1 Hotel D’Batoe Boutique Bandung ... ….19 Gambar 3.2.1 Lobby Hotel D’Batoe Boutique Bandung ... ….19 Gambar 3.2.2 Suasana pada siang dan malam hari ... ….19 Gambar 3.2.3 Tampak Lobby Hotel ... ….20

Gambar 3.2.4 Restaurant ... ….20

Gambar 3.2.5 Restaurant ... ….20

Gambar 3.9.1 Pola Aktivitas Pengunjung Cafe ... ….35

Gambar 3.9.2 Pola Aktivitas Pengunjung Small Karaoke ... ….35

Gambar 3.9.3 Pola Aktivitas Pengunjung Medium Karaoke ... ….35

Gambar 3.9.4 Pola Aktivitas Pengunjung Large Karaoke ... ….36

Gambar 3.9.5 Pola Aktivitas Pengunjung Shabu-shabu Restaurant ... ….36

Gambar 3.9.6 Pola Aktivitas Karyawan ... ….36

Gambar 3.10.1 Ergonomi Bar Area yang dibutuhkan Operasional dan Tamu ... ….38 Gambar 3.10.2 Tempat Duduk Lounge / Jarak Bersih... ….38

Gambar 3.10.3 Unit Pencapaian Cabinet Dinding ... ….39 Gambar 3.10.4 Sirkulasi Jarak Restaurant ... ….39 Gambar 3.10.4 Kitchen ... ….40

Gambar 3.12.1 Lantai 2 Restaurant ... ….41

Gambar 3.12.2 Lantai Mezzanine Office... ….41

Gambar 3.12.3 Lantai 1 Cafe ... ….42

Gambar 3.12.4 Lantai 3 dan 4 Karaoke ... ….42

Gambar 3.12.5 Lantai 5 Large Karaoke ... ….42

Gambar 3.16.1 Zoning Blocking First Floor ... ….43

Gambar 3.16.2 Zoning Blocking Mezzanine ... ….43

Gambar 3.16.3 Zoning Blocking Second Floor ... ….44

Gambar 3.16.4 Zoning Blocking Third Floor ... ….44

Gambar 3.16.5 Zoning Blocking Fourth Floor ... ….45

Gambar 3.16.6 Zoning Blocking Fifth Floor ... ….45


(7)

Gambar 3.17.2.1 Humming Bird ... ….47

Gambar 3.17.2.2 Humming Bird ... ….47

Gambar 3.17.3.1 Happy Puppy Style ... ….48

Gambar 3.17.4 Bar and Lounge Mikk and Nikk Family Karaoke ... ….48

Gambar 4.2.1 Variasi Warna ... ….50

Gambar 4.5.1 First Floor Plan ... ….52

Gambar 4.5.2 Tampak Potongan Lobby Information ... ….52

Gambar 4.5.3 Lobby Information and Café Perspective……….……….53

Gambar 4.5.4 Tampak Potongan Lobby Information ... ….54

Gambar 4.5.5 Ceiling Lobby Information ... ….54

Gambar 4.5.6 Eco Labelling Admira HPL ... ….55

Gambar 4.5.7 Tampak Potongan Lobby Information ... ….55

Gambar 4.5.8 Ceiling Cafe ... ….55

Gambar 4.5.9 Tampak Potongan Cafe ... ….55

Gambar 4.5.10 Display Tanaman ... ….56

Gambar 4.5.11 Tampak Potongan Cafe ... ….56

Gambar 4.5.12 Lobby Information... ….56

Gambar 4.5.13 Tampak Potongan Cafe ... ….57

Gambar 4.5.14 Partisi Cafe ... ….57

Gambar 4.5.15 First Floor Plan ... ….57

Gambar 4.5.16 Lobby Cafe ... ….58

Gambar 4.5.17 First Floor Plan ... ….58

Gambar 4.5.18 Breakfast Café Chair ... ….59

Gambar 4.5.19 First Floor Plan ... ….59

Gambar 4.5.20 Café Perspective ... ….59

Gambar 4.5.21 Café Perspective ... ….60

Gambar 4.5.22 Lobby Information... ….60

Gambar 4.5.23 Information Desk... ….61

Gambar 4.5.24 Lobby Information... ….61

Gambar 4.5.25 Ceiling Cafe ... ….61


(8)

Gambar 4.5.27 Ceiling Cafe ... ….62

Gambar 4.5.28 Sofa Bench ... ….62

Gambar 4.5.29 Café Perspective ... ….63

Gambar 4.5.30 Sofa Bench ... ….63

Gambar 4.5.31 Shabu-shabu Restaurant ... ….64

Gambar 4.5.32 Lobby Shabu-shabu Restaurant ... ….64

Gambar 4.5.33 Shabu-shabu Restaurant ... ….65

Gambar 4.5.34 Shabu-shabu Restaurant ... ….65

Gambar 4.5.35 Tampak Potongan Shabu-shabu Restaurant ... ….65

Gambar 4.5.36 Six Square Furniture ... ….66

Gambar 4.5.37 Second Floor Plan ... ….66

Gambar 4.5.38 Tampak Potongan Shabu-shabu Restaurant ... ….66

Gambar 4.5.39 Tampak Potongan Shabu-shabu Restaurant ... ….67

Gambar 4.5.40 Area Washtafel ... ….67

Gambar 4.5.41 Tampak Potongan Shabu-shabu Restaurant ... ….67

Gambar 4.5.42 Ceiling ... ….67

Gambar 4.5.43 Tampak Potongan Area Shabu-shabu Restaurant ... ….68

Gambar 4.5.44 Buffet Shabu-shabu Restaurant ... ….68

Gambar 4.5.45 Fifth Floor Plan ... ….68

Gambar 4.5.46 Tampak Potongan Large Karaoke ... ….69

Gambar 4.5.47 Lobby Karaoke Perspective ... ….69

Gambar 4.5.48 Tampak Potongan Karaoke ... ….69

Gambar 4.5.49 Pola Memusat Pensil Warna ... ….69

Gambar 4.5.50 Large Karaoke Room ... ….70

Gambar 4.5.51 Large Karaoke ... ….70


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.4.1 Analogi Coloured Wooden Pencils……….15 Tabel 3.4.1.1 Tabel Analisis Fisik Faktor Mikro………..…….23 Tabel 3.4.3.1 Tabel Analisis Bangunan……….26 Tabel 4.5.1 Penerapan Analogi Desain.……….52


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Haryanto Soedjatmiko dalam Saya Berbelanja, maka Saya Ada: Ketika Konsumsi dan Desain Menjadi Gaya Hidup Konsumeris (Jalasutra, 2008) masyarakat kota itu adalah masyarakat konsumer, mereka mengkonsumsi cara mengkonsumsi sesuatu. Motivasi seseorang untuk berbelanja tidak lagi guna memenuhi kebutuhan dasariah yang ia perlukan sebagai manusia, melainkan terkait dengan hal lain, yakni identitas.

Tempat hiburan dapat berupa sarana untuk bersantai, pertemuan bisnis, reuni, arisan dan lain sebagainya. Tumbuhnya fasilitas tempat hiburan ini merupakan konsumeritas yang menciptakan kebutuhan baru di masyarakat, dimana mengkonsumsi barang bukan lantaran butuh secara fungsional, melainkan


(11)

karena tuntutan prestige (gengsi), status, maupun sekadar gaya hidup (lifestyle). Lifestyle adalah cara hidup seseorang berdasarkan tempat dan ia berkembang. Tempat yang akan didesain merupakan suatu aktivitas berkumpulnya masyarakat perkotaan untuk melepas lelah dan kepenatan dari berbagai aktivitas mereka dan juga merupakan tempat peristirahatan sejenak.

Dengan bertambahnya jumlah tempat hiburan di Bandung, maka perlu adanya pembedaan tema dalam perancangan café, karaoke dan restaurant yang menjadi suatu daya tarik sendiri. Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang dinamis, ingin berekspresi dan juga menyukai segala sesuatu yang praktis serta modern.

1.2 Ide / Gagasan Proyek

Pada projek tugas akhir ini akan dibuat rancangan family karaoke, cafe dan restaurant dengan konsep yang berbeda dari rancangan umumnya, dan juga ingin menghilangkan kesan buruk mengenai karaoke selama ini. Lokasi berada di Hotel D’Batoe Boutique Jalan Pasirkaliki nomor 78 yang merupakan tempat yang sangat strategis. Berdekatan dengan Stasiun Hall, Bandar Udara Husein Sastranegara, Hotel Cemerlang, Hotel Guci, Mall Istana Plaza, Mall Paris Van Java, dan sangat mudah untuk mencari fasilitas kendaraan umum.

Desain ini ditujukan untuk mampu menciptakan suasana baru dengan desain yang unik, pengolahan bentuk ruangan, permainan warna dan nuansa interiornya. Masyarakat konsumer sangat gemar mencari suasana baru dalam dunia hiburan, termasuk café, karaoke dan restaurant, untuk itu penulis ingin merancang desain dengan konsep Coloured Wooden Pencils yang belum ada di Bandung. Coloured Wooden Pencils adalah suatu media komunikasi, popular, beragam bentuk, warna dan lapisan pensil, dapat digunakan oleh semua kalangan masyarakat tanpa memandang ras, jenis kelamin dan usia, untuk itu sangat sesuai dengan fasilitas umum café, karaoke dan restaurant yang target usernya masyarakat konsumer. Dengan fasilitas dan desain café, karaoke dan restaurant


(12)

ini di harapkan dapat memberikan kesan yang baik dan mewujudkan keinginan masyarakat.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang diidentifikasikan dalam projek ini adalah :

1. Bagaimana Coloured Wooden Pencils dapat menjadi tema perancangan yang sensasional?

2. Bagaimana menerapkan tema Coloured Wooden Pencils ke café, karaoke dan restaurant?

1.4 Tujuan Perancangan

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis memaparkan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam perancangan interior café, karaoke dan restaurant, yaitu :

1. Mengeksplorasi aspek-aspek Coloured Wooden Pencils untuk menjadi tema rancangan café, karaoke dan restaurant.

2. Menerapkan tema Coloured Wooden Pencils ke café, karaoke dan restaurant.

1.5 Sumber Data

Sumber data diperoleh dengan cara studi kepustakaan atau literatur, mencari informasi dari majalah, dan juga mencari data dari internet, serta melakukan observasi langsung ke lokasi.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I. Bab ini berisi latar belakang, ide / gagasan konsep, identifikasi masalah, tujuan perancangan, ruang lingkup kajian, manfaat perancangan, sistematika penulisan.


(13)

BAB II. Bab ini berisi kajian penulis literatur yang berhubungan dengan karaoke, cafe, restaurant dan projek serupa yang telah ada.

BAB III. Bab ini berisi deskripsi objek bangunan, analisis tempat dan konsep umum desain.

BAB IV. Bab ini berisi paparan hasil perencanaan dalam bentuk gambar, aplikasi konsep dan keputusan-keputusan desain yang diambil.

BAB V. Bab ini berisi kesimpulan, saran yang merupakan hasil dari laporan yang penulis lakukan.

1.7 Metodologi Pengumpulan Data

Dalam rangka memenuhi tujuan perancangan data-data yang digunakan untuk merancang menggunakan teknik lapangan untuk mendapatkan data fisik seperti:

1. Data Lapangan

Data primer, yaitu foto-foto bangunan Hotel D’Batoe Bandung, wawancara dengan karyawan di Hotel D’Batoe Bandung mengenai suasana, penghawaan, pencahayaan dan sirkulasi pengunjung.

2. Studi Kepustakaan

Data sekunder, yaitu dengan cara membaca, mempelajari literatur-literatur yang ada kaitannya dengan Coloured Wooden Pencils, café, karaoke, restaurant dan standard ergonomic.


(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Bahwa konsep Coloured Wooden Pencils bisa diterapkan di Café, Karaoke dan Restaurant, dari segala warna, bentuk, tekstur dan pola bisa di explorasi dengan rancangan penulis.

5.2 Saran

Baik dari segi warna, bentuk, tekstur maupun pola disini didasarkan pada pengetahuan penulis mengenai Coloured Wooden Pencils. Agar peneliti lain bisa melakukan explorasi lebih banyak, sehingga bisa meneruskan penelitian ini. Apabila ada yang ingin meneruskan penelitian ini, mohon diperiksa penelitian ini.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Harrison, Hazel.2003.Art School how to Paint and Draw, London: Hermes House.

Hayes, Colin.1978.The Complete Guide to Painting and Drawing Techniques and Materials, New York: Quantum Books.

Ritter, Steve. 2001. Pencils and Pencil Lead, Science & Technology, What's That Stuff?. Volume 79 No 42

The Architecture Journal, Principles of Hotel Design. 1974. hlm. 49.

Lawson, Fred. 1973. Restaurant Planning and Design, New York: Von Nostrand Reinhold.

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Edisi 33, Jakarta: Erlangga.

DeChiara, Joseph. Time Saver Standards, Interior Design and Space Planning, Jakarta : Erlangga.

D.K. Ching, Francis.1999. Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya, Jakarta: Erlangga.

D.K. Ching, Francis.1996. Ilustrasi Desain Interior, Jakarta: Erlangga.

Sugiarto, Endar.1996. Pengantar Akomodasi dan Restaurant, Jakarta: Gramedia.

Heimstra. 1989. Environmental Psycology, Jakarta: Gunadarma.

Panero, Julius. 2003. Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Jakarta: Erlangga.

The Use of Architectural-accoustical Materials, Acoustical Materials Association. 1963, New York.


(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Haryanto Soedjatmiko dalam Saya Berbelanja, maka Saya Ada: Ketika Konsumsi dan Desain Menjadi Gaya Hidup Konsumeris (Jalasutra, 2008) masyarakat kota itu adalah masyarakat konsumer, mereka mengkonsumsi cara mengkonsumsi sesuatu. Motivasi seseorang untuk berbelanja tidak lagi guna memenuhi kebutuhan dasariah yang ia perlukan sebagai manusia, melainkan terkait dengan hal lain, yakni identitas.

Tempat hiburan dapat berupa sarana untuk bersantai, pertemuan bisnis, reuni, arisan dan lain sebagainya. Tumbuhnya fasilitas tempat hiburan ini merupakan konsumeritas yang menciptakan kebutuhan baru di masyarakat, dimana mengkonsumsi barang bukan lantaran butuh secara fungsional, melainkan


(2)

2

karena tuntutan prestige (gengsi), status, maupun sekadar gaya hidup (lifestyle). Lifestyle adalah cara hidup seseorang berdasarkan tempat dan ia berkembang. Tempat yang akan didesain merupakan suatu aktivitas berkumpulnya masyarakat perkotaan untuk melepas lelah dan kepenatan dari berbagai aktivitas mereka dan juga merupakan tempat peristirahatan sejenak.

Dengan bertambahnya jumlah tempat hiburan di Bandung, maka perlu adanya pembedaan tema dalam perancangan café, karaoke dan restaurant yang menjadi suatu daya tarik sendiri. Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang dinamis, ingin berekspresi dan juga menyukai segala sesuatu yang praktis serta modern.

1.2 Ide / Gagasan Proyek

Pada projek tugas akhir ini akan dibuat rancangan family karaoke, cafe dan restaurant dengan konsep yang berbeda dari rancangan umumnya, dan juga ingin menghilangkan kesan buruk mengenai karaoke selama ini. Lokasi berada di

Hotel D’Batoe Boutique Jalan Pasirkaliki nomor 78 yang merupakan tempat yang

sangat strategis. Berdekatan dengan Stasiun Hall, Bandar Udara Husein Sastranegara, Hotel Cemerlang, Hotel Guci, Mall Istana Plaza, Mall Paris Van Java, dan sangat mudah untuk mencari fasilitas kendaraan umum.

Desain ini ditujukan untuk mampu menciptakan suasana baru dengan desain yang unik, pengolahan bentuk ruangan, permainan warna dan nuansa interiornya. Masyarakat konsumer sangat gemar mencari suasana baru dalam dunia hiburan, termasuk café, karaoke dan restaurant, untuk itu penulis ingin merancang desain dengan konsep Coloured Wooden Pencils yang belum ada di Bandung. Coloured Wooden Pencils adalah suatu media komunikasi, popular, beragam bentuk, warna dan lapisan pensil, dapat digunakan oleh semua kalangan masyarakat tanpa memandang ras, jenis kelamin dan usia, untuk itu sangat sesuai dengan fasilitas umum café, karaoke dan restaurant yang target usernya masyarakat konsumer. Dengan fasilitas dan desain café, karaoke dan restaurant


(3)

3

ini di harapkan dapat memberikan kesan yang baik dan mewujudkan keinginan masyarakat.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang diidentifikasikan dalam projek ini adalah :

1. Bagaimana Coloured Wooden Pencils dapat menjadi tema perancangan yang sensasional?

2. Bagaimana menerapkan tema Coloured Wooden Pencils ke café, karaoke dan restaurant?

1.4 Tujuan Perancangan

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis memaparkan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam perancangan interior café, karaoke dan restaurant, yaitu :

1. Mengeksplorasi aspek-aspek Coloured Wooden Pencils untuk menjadi tema rancangan café, karaoke dan restaurant.

2. Menerapkan tema Coloured Wooden Pencils ke café, karaoke dan restaurant.

1.5 Sumber Data

Sumber data diperoleh dengan cara studi kepustakaan atau literatur, mencari informasi dari majalah, dan juga mencari data dari internet, serta melakukan observasi langsung ke lokasi.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I. Bab ini berisi latar belakang, ide / gagasan konsep, identifikasi masalah, tujuan perancangan, ruang lingkup kajian, manfaat perancangan, sistematika penulisan.


(4)

4

BAB II. Bab ini berisi kajian penulis literatur yang berhubungan dengan karaoke, cafe, restaurant dan projek serupa yang telah ada.

BAB III. Bab ini berisi deskripsi objek bangunan, analisis tempat dan konsep umum desain.

BAB IV. Bab ini berisi paparan hasil perencanaan dalam bentuk gambar, aplikasi konsep dan keputusan-keputusan desain yang diambil.

BAB V. Bab ini berisi kesimpulan, saran yang merupakan hasil dari laporan yang penulis lakukan.

1.7 Metodologi Pengumpulan Data

Dalam rangka memenuhi tujuan perancangan data-data yang digunakan untuk merancang menggunakan teknik lapangan untuk mendapatkan data fisik seperti:

1. Data Lapangan

Data primer, yaitu foto-foto bangunan Hotel D’Batoe Bandung, wawancara

dengan karyawan di Hotel D’Batoe Bandung mengenai suasana, penghawaan, pencahayaan dan sirkulasi pengunjung.

2. Studi Kepustakaan

Data sekunder, yaitu dengan cara membaca, mempelajari literatur-literatur yang ada kaitannya dengan Coloured Wooden Pencils, café, karaoke, restaurant dan standard ergonomic.


(5)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Bahwa konsep Coloured Wooden Pencils bisa diterapkan di Café, Karaoke dan Restaurant, dari segala warna, bentuk, tekstur dan pola bisa di explorasi dengan rancangan penulis.

5.2 Saran

Baik dari segi warna, bentuk, tekstur maupun pola disini didasarkan pada pengetahuan penulis mengenai Coloured Wooden Pencils. Agar peneliti lain bisa melakukan explorasi lebih banyak, sehingga bisa meneruskan penelitian ini. Apabila ada yang ingin meneruskan penelitian ini, mohon diperiksa penelitian ini.


(6)

1

DAFTAR PUSTAKA

Harrison, Hazel.2003.Art School how to Paint and Draw, London: Hermes House.

Hayes, Colin.1978.The Complete Guide to Painting and Drawing Techniques and Materials, New York: Quantum Books.

Ritter, Steve. 2001. Pencils and Pencil Lead, Science & Technology, What's That Stuff?. Volume 79 No 42

The Architecture Journal, Principles of Hotel Design. 1974. hlm. 49.

Lawson, Fred. 1973. Restaurant Planning and Design, New York: Von Nostrand Reinhold.

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Edisi 33, Jakarta: Erlangga.

DeChiara, Joseph. Time Saver Standards, Interior Design and Space Planning, Jakarta : Erlangga.

D.K. Ching, Francis.1999. Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya, Jakarta: Erlangga.

D.K. Ching, Francis.1996. Ilustrasi Desain Interior, Jakarta: Erlangga.

Sugiarto, Endar.1996. Pengantar Akomodasi dan Restaurant, Jakarta: Gramedia.

Heimstra. 1989. Environmental Psycology, Jakarta: Gunadarma.

Panero, Julius. 2003. Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Jakarta: Erlangga.

The Use of Architectural-accoustical Materials, Acoustical Materials Association. 1963, New York.