Hak Pengasuhan Anak Yang Belum Mumayyiz Atas Ibu Yang Telah Murtad Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 382 K/AG/2012.

ABSTRAK
STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG
NOMOR 382/K/AG/2012 TENTANG
HAK ASUH ANAK YANG BELUM MUMAYYIZ ATAS IBU YANG TELAH
MURTAD
Aliff Akbar
110110090385
Rudy Riswanto Purboyo selaku Penggugat dan Freederika Yuliana
selaku Tergugat dalam perkara perdata nomor 382K/AG/2012 mengajukan
permohonan pengasuhan anak. Dasar gugatannya adalah bahwa Tergugat
telah pindah agama dan menikah dengan lelaki lain. Permasalahan hukum
yang timbul adalah apakah yang menjadi pertimbangan hakim dalam
menentukan hak asuh dan apakah putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor 382K/AG/2012 telah sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Hukum Islam.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis, yaitu
metode penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai situasi dan
keadaan, dengan cara pemaparan data yang diperoleh sebagaimana adanya
yang kemudian melalui analisis disusun beberapa kesimpulan, sedangkan
kajiannya dilakukan dengan yuridis kualitatif, yaitu penelitian terhadap asasasas hukum yang terdapat dalam peraturan-peraturan, literatur dan tulisan
ilmiah yang berkaitan dengan objek penelitian. Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder
dan pendekatan normatif dimana Penulis menggunakan studi dokumentasi
serta wawancara dengan ahli untuk pengumpulan data.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ketentuan dalam
Undang-Undang Perkawinan menyatakan hak hadhanah (pengasuhan)
terhadap anak bukan hanya memperhatikan kepentingan orang tua, tetapi
harus memperhatikan kepentingan anak itu sendiri. Ketentuan dalam
Kompilasi Hukum Islam juga menyebutkan apabila pemegang hadhanah
ternyata tidak dapat menjamin keselamatan jasmani dan rohani anak,
meskipun biaya nafkah dan hadhanah telah dicukupi, maka atas permintaan
kerabat yang bersangkutan Pengadilan Agama dapat memindahkan hak
hadhanah kepada kerabat lain yang mempunyai hak hadhanah pula, oleh
sebab itu Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
382K/AG/2012 tentang hak asuh anak yang belum mumayyiz atas ibu yang
telah murtad hanya memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam UndangUndang Perkawinan dan Hukum Islam.

v

Dokumen yang terkait

Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/Puu-Xi/2013

6 131 94

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Tinjauan Yuridis Atas Kepastian Hukum Hak Atas Tanah Yang Telah Bersertifikat Hak Milik (Study Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2725 K/Pdt/2008)

1 55 132

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122

KEABSAHAN PENGANGKATAN ANAK YANG DILAKUKAN DENGAN AKTA NOTARIS TERHADAP HAK MEWARIS” (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 801 K/Pdt/1986)

0 5 17