PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI SMA NEGERI 2 RANTAUPRAPAT T.P 2013/2014.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI PO KO K PE NGUKURAN DI S MA NE GERI 2 RANT AUPRAPAT T .P 2013 /2014

Oleh : ASNIDAR 409121008

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(2)

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penulisan skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran di SMA Negeri 2 Rantauprapat T.A 2013 / 2014.” Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak Dr. Ridwan A. Sani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd, Ibu Rita Juliani, M.Si dan Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si sebagai Dosen Penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan.Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Syahrial S.Pd. M.Si selaku kepala sekolah SMA N 2 Rantauprapat, bapak M. Nababan S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.


(4)

v

Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda tercinta Nasrun, serta Ibunda tercinta Nuraini yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti, dan kepada Almarhum abanganda tersayang Mhd. Sofyan yang selalu dihati, serta kakak-kakak dan adik tercinta (abg Dani, Julimar, Fitriani, Puspita, Nurhaida, dan Nita Maharani) yang cukup banyak berperan dalam memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat terdekat penulis, terutama (Tika Andriyani, Lylis, Sartika, Tifah, Santi, Habibi, Suci, Maya), serta sahabat-sahabat SMA (Dwi Kartika, Maria Ulfa, dan Rosmala Dewi), teman-teman PPL

SMA/SMK Al Ma’shum Kisaran, khususnya buat Poppy, juga kepada adik Fia

Artika yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis. Teman – teman Fisika : semua fisika dik B 09, yang memberikan semangat dan dorongan serta membantu menyelesaikan skripsi ini. Serta sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Oktober 2013 Penulis,

Asnidar


(5)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran

di SMA Negeri 2 Rantauprapat T.P 2013/2014 Asnidar ( NIM : 409121008 )

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ,(1) Pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dan konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Pengukuran di SMA N 2 Rantauprapat T.P. 2013/2014, (2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X semester 1 di SMA Negeri 2 Rantauprapat pada pokok bahasan Pengukuran tahun pelajaran 2013 / 2014 yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.dan (3) Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan Gaya Belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X semester 1 di SMA Negeri 2 Rantauprapat pada pokok bahasan Pengukuran tahun pelajaran 2013 / 2014.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 Rantauprapat T.P 2013/2014. Jenis Penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian faktorial 2x2. Teknik analisis data menggunakan ANAVA dua jalur pada signifikan = 0,05. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester ganjil yang terdiri dari 4 kelas berjumlah 160 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 4 kelas secara acak yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-3 sebagai kelas kontrol. Kedua kelas berjumlah 40 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket gaya belajar siswa sebanyak 20 soal dan tes hasil belajar yang berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal yang terlebih dahulu divalidasikan.

Dari data penelitian diperoleh nilai rata- rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 72,00 dan untuk kelas kontrol 65,00, pada taraf signifikan 5% diperoleh Fhitung =10,18 > Ftabel = 3.96. Pada gaya belajar kinestetik diperoleh rata

– rata hasil belajar sebesar 68,83dan gaya belajar auditori sebessar 68,10 untuk taraf signifikan 5% diperoleh Fhitung= 25,15 > Ftabel = 3.96. sedangkan untuk interaksi antara model belajar dan gaya belajar untuk taraf signifikan 5% diperoleh Fhitung= 1,64< Ftabel = 3.96. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan (1) terdapat pengaruh model belajar kooperatif tipe STAD dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Pengukuran di SMA N 2 Rantauprapat T.P. 2013/2014 ,(2) terdapat pengaruh gaya belajar kinestetik dan gaya belajar auditori pada materi pokok Pengukuran di SMA N 2 Rantauprapat T.P. 2013/2014, dan (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan gaya belajar pada materi pokok Pengukuran di SMA N 2 Rantauprapat T.P. 2012/2013 .


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 4

1.3Batasan Masalah 5

1.4Rumusan Masalah 5

1.5Tujuan Penelitian 6

1.6Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Hasil Belajar 7

2.1.3 Model Pembelajaran Konvensional 8

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 9

2.3. Gaya belajar 13

2.4 Materi Pelajaran 16

2.4.1 Mengukur Besaran Fisika 16

2.4.2 Notasi Ilmiah 19

2.4.3 Angka Penting 19

2.4.4 Ketidakpastian Pengukuran 21

2.4.4.1Ketidakpastian pengukuran tunggal 21

2.4.4.2Ketidakpastian pengukuran berulang 21

2.4.5 Besaran dan Satuan 22

2.4.5.1Besaran pokok 22

2.4.5.2Besaran turunan 22

2.4.5.3Sistem Satuan Internasional 22

2.4.6 Dimensi Besaran Fisika 23

2.5 Kerangka Konseptual 23

2.6 Hipotesis Penelitian 24

BAB III METODE PENELITIAN 25

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 25

3.2 Populasi dan Sampel 25

3.2.1 Populasi Penelitian 25

3.2.2 Sampel Penelitian 25

3.3 Variabel Penelitian 25


(7)

3.4.1 Jenis Penelitian 26

3.4.2 Desain Penelitian 26

3.5 Prosedur Penelitian 27

3.6 Teknik Pengumpulan Data 29

3.6.1 Pretest 29

3.6.2 Postest 29

3.7 Instrumen Penelitian 29

3.7.1 Tes Hasil Belajar 29

3.7.2 Instrumen Tes Gaya Belajar 30

3.7.2.1 Validitas tes 31

3.8 Teknik Analisa Data 31

3.8.1 Uji Normalitas 31

3.8.2 Uji Homogenitas 32

3.8.3 Pengujian Hipotesis (Uji F) 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 36

4. Hasil Penelitian 36

4.1 Data Hasil Penelitian 36

4.2 Validitas Instrumen 37

4.2.1 Validitas Isi 37

4.3 Data Test Hasil Belajar 37

4.3.1 Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model STAD dan

Konvensional 37

4.3.2 Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Gaya Belajar

Kinestetik dan Auditori 41

4.4 Pengujian Persyaratan Analisis 44

4.4.1 Uji Normalitas Data 44

4.4.2 Uji homogenitas Data 45

4.5 Pengujian Hipotesis 47

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian 50

BAB V KESIMPULAN dan SARAN 52

5.1 Kesimpulan 52

5.2 Saran 52

DAFTAR PUSTAKA 54


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Fase-Fase pada Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 11

Tabel 2.2 Skor Perkembangan Individu 12

Tabel 2.3 Kategori Peringkat Skor Kelompok 13

Tabel 2.4 Macam-Macam Alat Ukur 16

Tabel 2.5 Besaran Pokok 22

Tabel 2.6 Besaran Turunan 22

Tabel 2.7 Sistem Satuan Internasional 23

Tabel 2.8 Dimensi Besaran 23

Tabel 3.1 Two Group Pretest-Postest Design 26

Tabel 3.2 ANAVA Dua Jalur 27

Tabel 3.3 Instrumen Tes Kisi Soal 30

Tabel 3.4 Tabel Statistik ANAVA 34

Tabel.4.1. Tabulasi Data Subjek yang Dilibatkan Dalam Analisis Statistik 36 Tabel 4.2. Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 37 Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Standar Deviasi,

dan Varians 38

Tabel 4.4. Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39 Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Standar Deviasi,

dan Varians 40

Tabel 4.6. Data Nilai Pretest Gaya Belajar Kinetik dan Gaya Belajar 41 Auditori

Tabel 4.7. Data Nilai Postest Gaya Belajar Kinetik dan Gaya Belajar 43 Auditori


(9)

Tabel 4.9. Rangkuman Uji Homogenitas dengan Menggunakan 46 Uji F (Fisher)

Tabel 5.0. Data Statistik ANAVA 2 x 2 47


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Mistar 16

2.2 Jangka Sorong 17

2.3. Mikrometer Sekrup 17

2.4. Pengukuran Diameter Kawat Dengan Mikrometer Sekrup 18

2.5. Neraca Tiga Lengan 19

4.1. Diagram batang data pretest siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol 38

4.2. Diagram batang data postest siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol 40

4.3. Diagram batang data pretest siswa Gaya Belajar Kinetik

dan Gaya Belajar Auditori 42

4.4. Diagram batang data post test siswa Gaya Belajar Kinetik


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Wawancara Guru 55

Lampiran 2. Angket Siswa 56

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 57

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa Kinestetik 117 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Auditori 129

Lampiran 6. Lembar Kisi Soal 133

Lampiran 7. Instrumen Tes Hasil Belajar 147

Lampiran 8. Kuisioner Gaya Belajar 153

Lampiran 9. Data Hasil Kuisioner Gaya Belajar Siswa 157

Lampiran 10. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol 161 Lampiran 11. Tabulasi Hasil Belajar Kelas eksperimen 157

Lampiran 12. Tabulasi Hasil Belajar Kelas Kontrol 163 Lampiran 13. Prosedur Perhitungan Statistika Dasar 168

Lampiran 14. Uji Normalitas Data 170

Lampiran 15. Uji Homogenitas 176

Lampiran 16. Uji Hipotesis 178

Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian 182

Lampiran 18. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 186

Lampiran 19. Tabel Uji Normalitas 187

Lampiran 20. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 188 Lampiran 21. Tabel Nilai-nilai R Product Moment 190


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan kemajuan zaman maka perkembangn ilmu pengetahuan dan teknologi memegang peranan yang besar. Abad 21 ditandai oleh pesatnya perkembangan IPA dan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Carin dan Sund dalam Trianto (2007:100) mendefenisikan Ilmu pengetahuan Alam (IPA) sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal) dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”. Mata pelajaran fisika, baik yang di SMP maupun SMA adalah bagian dari mata pelajaran IPA yang dalam mempelajarinya diperlukan pembuktian konsep dengan eksperimen dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata. Oleh sebab itu, diperlukan cara pembelajaran yang dapat menyiapkan peserta didik untuk mampu berpikir logis, kritis, serta dapat berargumentasi dengan benar. Untuk itu guru perlu melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien untuk memahami setiap materi pelajaran.

Agar tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai, maka dalam proses pembelajarannya dituntut agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran terutama melalui kegiatan eksperimen, sedangkan guru yang semula bertindak sebagai sumber belajar beralih fungsi menjadi seorang fasilitator kegiatan pembelajaran yang berperan mengarahkan (membimbing) siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi serta faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran fisika.

Penulis melakukan wawancara dengan Bapak M. Nababan S.Pd (guru bidang studi Fisika di SMA Negeri 2 Rantauprapat ), bahwa nilai fisika masih dibawah rata-rata yaitu dibawah angka 60, tentu nilai ini tidak seperti yang diharapkan dari nilai Standar Kelulusan Minimal (70). Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh kesulitan belajar yang dialami siswa pada setiap mata pelajaran ditambah lagi dengan kurangnya minat dan motivasi untuk mempelajari


(13)

fisika, kebanyakan siswa merasa terpaksa atau menjadi suatu kewajiban untuk belajar fisika.

Peneliti menemukan penyebab lain dari rendahnya hasil belajar siswa adalah pembelajaran konvensional yang diterapkan di sekolah ini. Dari hasil wawancara dengan guru fisika ternyata metode konvensional yang diterapkan guru yaitu dengan ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan. Siswa juga tidak menyukai pelajaran fisika dengan alasan terlalu banyak rumus, sulit dan membosankan. Arina Hayati(2010:2) mengatakan bahwa “pembelajaran fisika kurang bervariasi. Dalam pembelajaran fisika lebih dominan menggunakan model kovensional. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman.”

Materi Pengukuran dalam pembelajaran fisika memiliki karakteristik berupa cara mengukur besaran fisika yang harus dipahami siswa yang menggambarkan pemahaman secara konsep. Sedangkan dalam prosesnya sendiri, pengajaran untuk materi ini dapat dilakukan melalui praktikum yang merupakan pengetahuan procedural. Sementara itu untuk mengarahkan proses pembelajaran pada pembelajaran praktik perlu disusun perangkat pembelajaran tercetak yang menuntun pelaksanaan praktikum tersebut, sehingga mempermudah guru mengelola pembelajaran serta memberikan panduan belajar bagi siswa untuk belajar secara mandiri, kelompok maupun kelas. Untuk menyampaikan materi teori pada umumnya para guru menggunakan buku–buku pegangan atau perangkat pembelajaran lain, ini merupakan manfaat lain dari perangkat pembelajaran yaitu untuk mengatasi keterbatasan frekuensi tatap muka antara siswa dengan pengajar. Perangkat pembelajaran juga diharapkan dapat membantu mengatasi tingkat kemampuan siswa yang berbeda-beda dalam mencapai kompetensi yang diharapkan.

Disamping itu, tidak kalah penting untuk menjadi pertimbangan guru dalam proses pembelajaran yaitu memperhatikan gaya belajar siswa. Dick and Carey (1996) menyatakan bahwa seorang guru hendaklah mampu mengenal dan mengetahui karakteristik siswa. Sebab dengan pemahaman yang baik terhadap


(14)

karakteristik siswa, guru akan dapat menyesuaikan metode pembelajaran yang digunakannya yang tentunya sangat mempengaruhi keberhasilan proses belajar siswa. Karakteristik dan kemampuan awal siswa sangat mempengaruhi cara belajarnya dan juga mempengaruhi perhatiannya dalam pembelajaran. Informasi tentang hal tersebut diperlukan oleh pengembang instruksional agar ia dapat mengembangkan sistem instruksional yang sesuai dengan karakteristik siswa tersebut. Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran guru hendaknya mengetahui hal tersebut agar dapat menerapkan cara penyampaian pembelajaran yang menarik bagi siswa sehingga selanjutnya diharapkan akan meningkatkan hasil pembelajaran.

Karakteristik siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah gaya belajar. DePorter dan Hernacki (2000) menyatakan bahwa gaya belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Kemampuan menyerap informasi setiap siswa cenderung berbeda berdasarkan modalitas belajarnya. Ada siswa memiliki kecendrungan menyerap informasi lebih maksimal melalui indra penglihatan (visual), ada juga yang maksimal menyerap informasi melalui indra pendengaran (auditorial), sementara yang lain maksimal menyerap informasi melalui aktifitas fisik atau tubuh (kinestetik atau belajar somatis). Upaya guru mengenali modalitas belajar siswa (visual, auditorial, atau kinestetik) sangat diharapkan dalam membantu memaksimalkan fungsi dominasi otak siswa sebagai bentuk kemampuan mengatur dan mengelola informasi melalui berbagai aktifitas fisik dan mental. Gaya belajar yang berbeda pada masing-masing siswa tentu mempengaruhi penyerapan pelajaran demikian pula halnya dengan strategi pembelajaran yang diterapkan guru. Dari hasil penelitian di SMA Negeri 2 Rantauprapat dikelas X dengan 40 orang siswa, yang diberikan kuisioner gaya belajar kepada siswa, maka didapatlah hasil dengan gaya belajar visual 7 orang, reading 5 orang, audio 12 orang, dan kinestetis 16 orang. Karena yang dominan adalah audio dan kinestetis maka gaya belajar siswa dapat dipadukan dengan model pembelajaran.


(15)

Untuk itu guru harus menggunakan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang melibatkan siswa bekerja secara gotong royong yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Slavin (dalam Sanjaya, 2006) mengemukakan dua alasan: Pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran koperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemapuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.

Salah satu model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) adalah model pembelajaran yang memasangkan siswa secara merata yang memiliki kemampuan tinggi dan rendah dalam suatu kelompok sebanyak 4 – 5 orang. Skor kelompok diberikan berdasarkan atas prestasi anggota kelompoknya. Ciri-ciri yang penting dalam STAD adalah bahwa siswa dihargai atas prestasi kelompok dan juga terhadap semangat kelompok untuk bekerjasama.

Hasil penelitian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD yang dilakukan Wulandari (2010 : 47) diperoleh rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen meningkat dari 50,13 menjadi 77,81. Hal ini memperlihatkan bahwa model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Pengukuran Di SMA Negeri 2 Rantauprapat T.A 2013 / 2014 ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain :


(16)

2. Pembelajaran didominasi oleh aktivitas guru yaitu menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.

3. Siswa menganggap fisika merupakan mata pelajaran yang sulit, identik dengan rumus, tidak menarik dan membosankan.

4. Sekolah SMA Negeri 2 Rantauprapat masih menggunakan perangkat pembelajaran konvensional.

5. Model pembelajaran yang digunakan guru tidak disesuaikan dengan gaya belajar siswa.

I.3 Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar.

2. Hasil belajar fisika dengan menggunakan model pembelajaran STAD serta penggunaan gaya belajar.

3. Gaya belajar yang digunakan adalah Gaya belajar auditorial dan kinestetis.

1.4. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD (Student Team Achievement Division) dan konvensional?

2. Apakah ada pengaruh Gaya Belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X semester 1 di SMA Negeri 2 Rantauprapat pada pokok bahasan Pengukuran tahun pelajaran 2013 / 2014?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan Gaya Belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X semester 1 di SMA Negeri 2 Rantauprapat pada pokok bahasan Pengukuran tahun pelajaran 2013 / 2014?

4. Interaksi Gaya Belajar dengan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) ?


(17)

1.5. Tujuan Penelitian

Setelah merumuskan masalah maka selanjutnya pada penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X semester 1 di SMA Negeri 2 Rantauprapat pada pokok bahasan Pengukuran tahun pelajaran 2013 / 2014 yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division).

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X semester 1 di SMA Negeri 2 Rantauprapat pada pokok bahasan Pengukuran tahun pelajaran 2013 / 2014 yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan Gaya Belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X semester 1 di SMA Negeri 2 Rantauprapat pada pokok bahasan Pengukuran tahun pelajaran 2013 / 2014.

1.6Manfaat Penelitian

Secara garis besar hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar terhadap pengaruh model Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan gaya belajar. Terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Pengukuran SMA kelas X semester 1

2. Sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuuan pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran fisika pada khususnya. 3. Sebagai rujukan untuk penelitian lanjutan.

4. Sebagai bahan masukan untuk peneliti sebagai calon guru fisika untuk dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan gaya belajar.


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok siswa yang diberi pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan kelompok siswa yang diberi dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMAN 2 Rantauprapat T.A 2013/2014, dimana Fhitung =10,18 > Ftabel = 3.96.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara siswa dengan gaya belajar kinestetik dan siswa dengan gaya belajar auditori pada siswa kelas X SMAN 2 Rantauprapat T.A 2013/2014 dimana Fhitung= 25,15 > Ftabel = 3.96

3. Tidak terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan penerapan model konvensional dengan gaya belajar kinestetik dan gaya belajar auditori terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMAN 2 Rantauprapat T.A 2013/2042 dimana Fhitung= 1,64 < Ftabel = 3.96

5.2. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya maka disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya dalam melaksanakan proses pembelajaran tidak hanya memperhatikan aspek eksternal seperti pemilihan metode, strategi, maupun model pembelajaran, melainkan juga memperhatikan aspek internal yakni dari dalam diri siswa salah satunya adalah memperhatikan gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran agar hasil belajar siswa lebih maksimal


(19)

2. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama sebaiknya memilih sampel yang jumlah siswanya tidak terlalu banyak. 3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih lanjut, disarankan untuk lebih memperhatikan efisiensi waktu pada tahap pembagian kelompok, karena tahap ini banyak memakan waktu

4. Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa model pembelajaran memberikan pengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa, dimana telah dilakukan eksperimen bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Untuk itu dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan mempertimbangkan materi yang akan diajarkan.


(20)

53

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2003), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara : Jakarta. DePorter, B., (2010), Quantum Teaching, Kaifa, Bandung.

Djamarah, S. B., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Hayati, Arina., (2010). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan Model Pembelajaran Konvensional Pada Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Cahaya Kelas VIII SMP Swasta Budi Mulia Medan T.P 2010/2011. FMIPA UNIMED. Medan.

Riduwan., (2010), Dasar – Dasar Statistika, Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin., (2010).Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung. Sudjana., (2005), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2005), Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algensido : Bandung.

Sunardi dan Etsa., 2007, Fisika Bilingual SMA, Bandung: Yrama Widya.

Trianto., (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,: Peta Konsep Dan Impelementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kencana, Jakarta.

Haryanto, 20 Desember 2011, Gaya Belajar. Jakarta.http://belajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar/.


(1)

Untuk itu guru harus menggunakan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang melibatkan siswa bekerja secara gotong royong yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Slavin (dalam Sanjaya, 2006) mengemukakan dua alasan: Pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran koperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemapuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.

Salah satu model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) adalah model pembelajaran yang memasangkan siswa secara merata yang memiliki kemampuan tinggi dan rendah dalam suatu kelompok sebanyak 4 – 5 orang. Skor kelompok diberikan berdasarkan atas prestasi anggota kelompoknya. Ciri-ciri yang penting dalam STAD adalah bahwa siswa dihargai atas prestasi kelompok dan juga terhadap semangat kelompok untuk bekerjasama.

Hasil penelitian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD yang dilakukan Wulandari (2010 : 47) diperoleh rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen meningkat dari 50,13 menjadi 77,81. Hal ini memperlihatkan bahwa model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Pengukuran Di SMA Negeri 2 Rantauprapat T.A 2013 / 2014 ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain :


(2)

2. Pembelajaran didominasi oleh aktivitas guru yaitu menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.

3. Siswa menganggap fisika merupakan mata pelajaran yang sulit, identik dengan rumus, tidak menarik dan membosankan.

4. Sekolah SMA Negeri 2 Rantauprapat masih menggunakan perangkat pembelajaran konvensional.

5. Model pembelajaran yang digunakan guru tidak disesuaikan dengan gaya belajar siswa.

I.3 Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar.

2. Hasil belajar fisika dengan menggunakan model pembelajaran STAD serta penggunaan gaya belajar.

3. Gaya belajar yang digunakan adalah Gaya belajar auditorial dan kinestetis.

1.4. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD (Student Team Achievement Division) dan konvensional?

2. Apakah ada pengaruh Gaya Belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X semester 1 di SMA Negeri 2 Rantauprapat pada pokok bahasan Pengukuran tahun pelajaran 2013 / 2014?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan Gaya Belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X semester 1 di SMA Negeri 2 Rantauprapat pada pokok bahasan Pengukuran tahun pelajaran 2013 / 2014?

4. Interaksi Gaya Belajar dengan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) ?


(3)

1.5. Tujuan Penelitian

Setelah merumuskan masalah maka selanjutnya pada penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X semester 1 di SMA Negeri 2 Rantauprapat pada pokok bahasan Pengukuran tahun pelajaran 2013 / 2014 yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division).

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X semester 1 di SMA Negeri 2 Rantauprapat pada pokok bahasan Pengukuran tahun pelajaran 2013 / 2014 yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan Gaya Belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X semester 1 di SMA Negeri 2 Rantauprapat pada pokok bahasan Pengukuran tahun pelajaran 2013 / 2014.

1.6Manfaat Penelitian

Secara garis besar hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar terhadap pengaruh model Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan gaya belajar. Terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Pengukuran SMA kelas X semester 1

2. Sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuuan pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran fisika pada khususnya. 3. Sebagai rujukan untuk penelitian lanjutan.

4. Sebagai bahan masukan untuk peneliti sebagai calon guru fisika untuk dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan gaya belajar.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok siswa yang diberi pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan kelompok siswa yang diberi dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMAN 2 Rantauprapat T.A 2013/2014, dimana Fhitung =10,18 > Ftabel = 3.96.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara siswa dengan gaya belajar kinestetik dan siswa dengan gaya belajar auditori pada siswa kelas X SMAN 2 Rantauprapat T.A 2013/2014 dimana Fhitung= 25,15 > Ftabel =

3.96

3. Tidak terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan penerapan model konvensional dengan gaya belajar kinestetik dan gaya belajar auditori terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMAN 2 Rantauprapat T.A 2013/2042 dimana Fhitung= 1,64 <

Ftabel = 3.96

5.2. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya maka disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya dalam melaksanakan proses pembelajaran tidak hanya memperhatikan aspek eksternal seperti pemilihan metode, strategi, maupun model pembelajaran, melainkan juga memperhatikan aspek internal yakni dari dalam diri siswa salah satunya adalah memperhatikan gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran agar hasil belajar siswa lebih maksimal


(5)

2. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama sebaiknya memilih sampel yang jumlah siswanya tidak terlalu banyak. 3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih lanjut, disarankan untuk lebih memperhatikan efisiensi waktu pada tahap pembagian kelompok, karena tahap ini banyak memakan waktu

4. Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa model pembelajaran memberikan pengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa, dimana telah dilakukan eksperimen bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Untuk itu dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan mempertimbangkan materi yang akan diajarkan.


(6)

53

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2003), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara : Jakarta. DePorter, B., (2010), Quantum Teaching, Kaifa, Bandung.

Djamarah, S. B., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Hayati, Arina., (2010). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan Model Pembelajaran Konvensional Pada Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Cahaya Kelas VIII SMP Swasta Budi Mulia Medan T.P 2010/2011. FMIPA UNIMED. Medan.

Riduwan., (2010), Dasar – Dasar Statistika, Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin., (2010).Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung. Sudjana., (2005), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2005), Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algensido : Bandung.

Sunardi dan Etsa., 2007, Fisika Bilingual SMA, Bandung: Yrama Widya.

Trianto., (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,: Peta Konsep Dan Impelementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kencana, Jakarta.

Haryanto, 20 Desember 2011, Gaya Belajar. Jakarta.http://belajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar/.