PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGASEM IV
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:
ARVINA WAHYU TRISNANI
A510120195

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

IIALAMAN }ERSETUJUAN


PENINGKATAN MOTWASI BELAJAR IPA MEIII-UT PENERAPAN
MODEL PEMBELAJAR-AN 7E4r13 GAMES TOURNA.VENT (|GT)
PADA SISWA TELAS IV SD NEGERI KAR-ANGASEM
SURAXARTA TA}I(JN AJAX.AN 2015/2016

PUBLIXASI ILMIAH

ARVINA ITAHYI' TRISNAN1

'1drh dipeik$ dai dnctului o1!.L

(/Y/uEp. nchr

rqrho'n s.E. NLId

IV

MEI-AIUI IENERAPAN
CAMES TOARNAMEIIT (fGT)


PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR
MODEL PEMBELAJARAN

I

PA

"E4,}'S

IV

PADA SISYIA KELAS IV SD NEGERI KAXANGASEM
SURAKARTA TAHUN AJAXAN 2015/2016

'lilxh dipcnih ,L didqrD l)$aD ItigL,ji
Fakulhi K($iflnn d{n ILnu Pdidnik
Unlrrins rhLumldtub Suikdh

rrdahr.Kr n,2l,\l)iil2016
dxo nDshlm rhh uelrouh srut


D.Lni

l Dr

l,.trgu i:

Adnnid Fitlroni. s'n'. \r1.1

, ,-:-

)

_)

:r Eli

Pui,

rlhnu\hn.


s.Pd.,

rl uum

l).isD

i,,i

lFbih

ker,t u6ukn rdi teudikbemrxfl drhm

nr{ nml iktui LrhM dnl,[ slri|ls iDi rid ka]ipr l \x f rs rcjosh
dj?iukn ur h ,n.mp.otch setxr L!5 ji! tr di {ru roson , ;nsqi r nln,rog
fuscbhum e1h lugl ]rdit rudxp{ kxD,a ahu perhpr rnDs nmxh di Lrjs riu nnqLnlio
onng r,in, kairi $c*r ruirtir dhru n.hn i*k r d4r dis.ljdt dit ,m d hr llshkn

P.ft


gqunsjaMhkin sePduhnF

|lbw-! qri

di

rr,Erki

ntin

sn

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGASEM IV
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk meningkatkan motivasi belajar IPA, 2) untuk
meningkatkan hasil belajar IPA. Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian dilakukan selama dua siklus atau empat kali pertemuan. Subjek penelitian adalah
guru dan siswa sebanyak 34 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
tes, dokumentasi dan wawancara. Validitas data menggunakan triangulasi sumber data,
triangulasi metode dan validitas isi. Proses analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar IPA. Hasil ini dapat dilihat dari peningkatan
indikator pencapaian motivasi belajar yang mencakup: tekun menghadapi tugas 41,18% (pra
siklus), 60,29% (siklus I), 88,23% (Siklus II); ulet menghadapi kesulitan 38,24% (pra siklus),
61,76% (Siklus I), 89,70% (Siklus II); senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
38,24% (pra siklus), 61,76% (Siklus I), 83,82% (Siklus II); perhatian terhadap penjelasan guru
38,24% (pra siklus), 67,65% (Siklus I), 95,59% (Siklus II); adanya hasrat dan keinginan berhasil
44,12% (pra siklus), 66,18% (Siklus I), 92,65% (Siklus II); menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif 44,12% (pra siklus), 60,29% (Siklus I), 86,76% (Siklus II) Hasil belajar 44,12% (pra
siklus), 61,76% (siklus I), dan 91,18% (siklus II). Kesimpulan dari penelitian ini adalah
penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi
belajar IPA dan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Karangasem IV Tahun Ajaran
2015/2016.

Kata Kunci: model pembelajaran, motivasi belajar, Teams Games Tournament (TGT)


Abstract
The purpose of this research is: 1) to increase students motivation in science, 2) to increase
students achievement on science. The kind of this research is Classroom Action Research
(PTK). The study was conducted during two cycles or four meetings. The subject of this
research is teacher dan 34 students. Data collection techniques are: observation, test,
documentation and interviews. The validity of the data using a triangulation of data sources,
triangulation methods and validity. The process of data analysis include: data collection, data
reduction, data display and conclusion. The results of the study, showed the improvements
students motivation and students achievements in science. These results show that indicators
of students motivation improve which include: 1) diligent on the task, 41.18% (pre-cycle),
60.29% (cycle I), 88.23% (Cycle II); 2) resilient difficulties, 38.24% (pre-cycle), 61.76% (Cycle
I), 89.70% (Cycle II); 3) happy to solve the problem of task, 38.24% (pre-cycle), 61.76% (Cycle
I), 83.82% (Cycle II); 4) attention to the teacher explanations, 38.24% (pre-cycle), 67.65%
(Cycle I), 95.59% (Cycle II); 5) have the desire succeed, 44.12% (pre-cycle), 66.18% (Cycle I),
92.65% (Cycle II); 6) creating a conducive learning environment 44.12% (pre-cycle), 60.29%
(Cycle I), 86.76% (Cycle II). Students achievements incrased from 44.12% (pre-cycle), 61.76%
(first cycle), and 91.18% (second cycle). The conclusion of this study is the implementation of
Teams Games Tournament (TGT) learning model can increase the science students
motivation and students achievements in 4th grade students of SD Negeri Karangasem IV
Surakarta year 2015/2016.

Keywords: learning model, student motivation, Teams Games Tournament (TGT)

5

1. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu hal untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan sebagai
sarana yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Agar dapat mengikuti dan
meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan sumber daya manusia yang
berkualitas.
Pendidikan dapat diperoleh di mana saja dan kapan saja. Namun pendidikan formal dapat
diperoleh di sekolah. Sekolah merupakan tempat di mana siswa memperoleh ilmu pengetahuan yang
diberikan oleh guru melalui kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, dibutuhkan guru yang
berperan untuk mengajar dan siswa belajar. Siswa dalam pembelajaran harus sungguh-sungguh agar
mendapatkan hasil belajar yang baik.
IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Triano
(2010: 136) menerangkan bahwa “IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara
umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah, seperti observasi dan
eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya”.
Berdasarkan wawancara dengan guru kelas IV di SD Negeri Karangasem IV, mata pelajaran IPA
merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian besar siswa karena materi IPA yang sangat

padat. Hal ini terbukti pada hasil belajar IPA di SD Negeri Karangasem IV yang masih cenderung rendah.
Jumlah siswa kelas IV sebanyak 34 siswa. Sebanyak 19 siswa (55,88%) belum memenuhi KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) ≥70, sedangkan siswa yang telah memenuhi KKM (≥70) sebanyak 15 siswa
(44,12%) dengan nilai rata-rata kelas 62,3.
Salah satu faktor yang memengaruhi hasil belajar IPA di SD Negeri Karangasem IV yaitu
rendahnya motivasi belajar IPA. Khodijah (2014: 150) menyatakan bahwa “motivasi adalah suatu
pendorong yang mengubah energi seseorang untuk melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu”,
sedangkan Uno (2008: 23) menerangkan bahwa “hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan
eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung”.
Permasalahan yang peneliti temukan pada kelas IV SD Negeri Karangasem IV yaitu rendahnya
motivasi belajar IPA. Banyak siswa yang terlihat bosan, kurang semangat, kurang antusias dan berbicara di
luar konteks materi ketika menerima pembelajaran IPA. Kelas cenderung ramai ketika pembelajaran IPA.
Diperoleh fakta bahwa: siswa yang tekun menghadapi tugas sebanyak 14 siswa (41,18%), ulet menghadapi
kesulitan sebanyak 13 siswa (38,24%), senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal sebanyak 13
siswa (38,24%), perhatian terhadap penjelasan guru sebanyak 13 siswa (38,24%), adanya hasrat dan
keinginan berhasil sebanyak 15 siswa (44,12%) dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
sebanyak 15 siswa (44,12%). Penyebab motivasi belajar siswa rendah yaitu karena proses pembelajaran
berjalan secara konvensional, berupa ceramah, penugasan dan tidak adanya variasi guru dalam mengajar.
Maka dari itu, diperlukan perbaikan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa, sehingga hasil belajar IPA pun dapat meningkat.
Guru memiliki peran yang besar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru harus
meninggalkan cara mengajar konvensional dan menerapkan model pembelajaran yang relevan dan
menarik. Salah satu model pembelajaran yang ada yaitu, Teams Games Tournament (TGT). Menurut Saco
dalam Rusman (2014: 224), „TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk
memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis
berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran”. Jadi model pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) berisikan permainan dan pertandingan untuk memperoleh skor tertinggi. Melalui
permainan, siswa akan tertarik untuk belajar. Siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dengan
menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) diharapkan dapat meningkatkan motivasi
belajar.

6

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Menurut Mulyasa (2013: 10), “Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan
untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik”. Penelitian ini dilaksanakan
di kelas IV SD Negeri Karangasem IV Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yang beralamatkan Jl. Pepaya I
RT 03 RW IX Karangasem, Laweyan, Surakarta. Penelitian diadakan pada bulan Desember sampai

Maret. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus atau empat kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas IV sebanyak 34 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 14 siswa dan perempuan sebanyak 20
siswa. Langkah-langkah dalam penelitian adalah: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan
refleksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, tes, dokumentasi dan wawancara.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010: 201). Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah
lembar observasi, tes dan pedoman wawancara. Kemudian untuk memeriksa validitas data digunakan
teknik triangulasi sumber data untuk mengumpulkan data yang sama dan triangulasi metode, dengan
tujuan untuk memberikan kebenaran. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data yang meliputi
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Dalam penentuan tingkat pencapaian penelitian, digunakan indikator-indikator sebagai berikut: 1)
tekun menghadapi tugas (75%); 2) ulet menghadapi kesulitan (75%); 3) senang mencari dan memecahkan
masalah soal-soal (75%); 4) perhatian terhadap penjelasan guru (75%); 5) adanya hasrat dan keinginan
berhasil (75%); 6) menciptakan lingkungan belajar yang kondusif (75%). Indikator untuk hasil belajar
diukur dengan teknik persentase, yaitu jumlah siswa tuntas belajar (KKM ≥70) sebesar 75%.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi awal, diperoleh data bahwa, proses pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri
Karangasem IV, guru masih menggunakan metode konvensional, belum menerapkan model pembelajaran
yang bervariasi. Diperoleh fakta bahwa: siswa yang tekun menghadapi tugas sebanyak 14 siswa (41,18%),
ulet menghadapi kesulitan sebanyak 13 siswa (38,24%), senang mencari dan memecahkan masalah soalsoal sebanyak 13 siswa (38,24%), perhatian terhadap penjelasan guru sebanyak 13 siswa (38,24%), adanya
hasrat dan keinginan berhasil sebanyak 15 siswa (44,12%) dan menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif sebanyak 15 siswa (44,12%).
3.1 Hasil Penelitian Siklus I
Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti dan guru melakukan beberapa kegiatan, yaitu: menyusun RPP
IPA untuk 2x pertemuan, menyiapkan lembar observasi (instrumen penelitian). menyiapkan media
pembelajaran, menyiapkan kartu soal untuk turnamen, menyiapkan soal evaluasi dan lembar kerja
kelompok.
Pelaksanaan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Teams games Tournament (TGT) pada
siklus I dilakukan 2x pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Guru menjelaskan materi pada awal
sebagai pengantar, lalu guru memandu Teams games Tournament (TGT). Hasil dari observasi siklus I
pertemuan I bahwa motivasi belajar dan hasil belajar mengalami peningkatan: tekun menghadapi tugas
sebanyak 18 siswa (52,94%), ulet dalam menghadapi kesulitan sebanyak 19 siswa (55,88%), senang
mencari dan memecahkan masalah soal-soal sebanyak 20 siswa (58,82%), perhatian terhadap penjelasan
guru sebanyak 21 siswa (61,76%), adanya hasrat dan keinginan berhasil sebanyak 21 siswa (61,76%) dan
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sebanyak 19 siswa (55,88%).
Sedangkan pada siklus I pertemuan II diperoleh data bahwa: tekun menghadapi tugas, sebanyak 23
siswa (67,65%), ulet dalam menghadapi kesulitan sebanyak 23 siswa (67,65%), senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal sebanyak 22 siswa (64,71%), perhatian terhadap penjelasan guru sebanyak
25 siswa (73,53%), adanya hasrat dan keinginan berhasil sebanyak 24 siswa (70,59%) dan menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif sebanyak 22 siswa (64,71%). Selain itu hasil belajar pada siklus I juga

7

mengalami peningkatan, sebanyak 21 siswa (61,76%) telah tuntas (KKM ≥70), sedangkan siswa yang
belum tuntas sebanyak 13 siswa (38,24%).
3.2 Hasil Penelitian Siklus II
Pelaksanaan tindakan dengan model pembelajaran Teams games Tournament (TGT) pada siklus I dilakukan
2x pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Motivasi belajar dan hasil belajar pada siklus II
mengalami peningkatan. Diperoleh fakta bahwa pada siklus II pertemuan I: tekun menghadapi tugas
meningkat sebanyak 29 siswa (85,29%), ulet menghadapi kesulitan meningkat sebanyak 28 siswa (82,35%),
senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal meningkat sebanyak 26 siswa (76,47%), perhatian
terhadap penjelasan guru meningkat sebanyak 32 siswa (94,12%), adanya hasrat dan keinginan berhasil
meningkat sebanyak 30 siswa (88,24%) dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif meningkat
sebanyak 27 siswa (79,41%).
Sedangkan peningkatan motivasi belajar pada siklus II pertemuan I yaitu: tekun menghadapi tugas,
sebanyak 31 siswa (91,18%), ulet dalam menghadapi kesulitan sebanyak 33 siswa (97,06%), senang
mencari dan memecahkan masalah soal-soal sebanyak 31 siswa (91,18%), perhatian terhadap penjelasan
guru sebanyak 33 siswa (97,06%), adanya hasrat dan keinginan berhasil sebanyak 33 siswa (97,06%) dan
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sebanyak 32 siswa (94,12%). Selain itu hasil belajar pada
siklus II juga mengalami peningkatan, sebanyak 31 siswa (91,18%) telah tuntas (KKM ≥70), sedangkan
siswa yang belum tuntas sebanyak 3 siswa (8,82%). Berikut ini tabel peningkatan motivasi belajar siswa
dari pra siklus sampai siklus II:

No
1
2
3
4
5
6

Indikator Motivasi
Belajar
Tekun
menghadapi tugas
Ulet menghadapi
kesulitan
Senang mencari
dan memecahkan
masalah soal-soal
Perhatian terhadap
penjelasan guru
Adanya hasrat dan
keinginan berhasil
Menciptakan
lingkungan belajar
yang kondusif

Tabel 1. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Siklus I
RataPra Siklus
rata
I
II
14 siswa
18 siswa
23 siswa
60,29%
(41,18%) (52,94%) (67,65%)
13 siswa
19 siswa
23 siswa
61,76%
(38,24%) (55,88%) (67,65%)

Siklus II
I
II
29 siswa
31 siswa
(85,29%) (91,18%)
28 siswa
33 siswa
(82,35%) (97,06%)

88,23%

13 siswa
(38,24%)

20 siswa
(58,82%)

22 siswa
(64,71%)

26 siswa
(76,47%)

31 siswa
(91,18%)

83,82%

13 siswa
(38,24%)
15 siswa
(44,12%)

21 siswa
(61,76%)
21 siswa
(61,76%)

25 siswa
(73,53%)
24 siswa
(70,59%)

32 siswa
(94,12%)
30 siswa
(88,24%)

33 siswa
(97,06%)
33 siswa
(97,06%)

15 siswa
(44,12%)

19 siswa
(55,88%)

22 siswa
(64,71%)

27 siswa
(79,41%)

32 siswa
(94,12%)

61,76%
67,65%
66,18%
60,29%

Adapun grafik peningkatan motivasi belajar siswa dari pra siklus sampai siklus II sebagai berikut:

8

Ratarata

89,70%

95,59%
92,65%
86,76%

Peningkatan Motivasi Belajar
Tekun menghadapi tugas

80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%

Ulet menghadapi kesulitan

Pra siklus

Siklus I

Siklus II

Senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal
Perhatian terhadap penjelasan
guru
Adanya hasrat dan keinginan
berhasil
Menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif

Gambar 1. Grafik Peningkatan Motivasi Belajar

Dengan adanya peningkatan motivasi belajar, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, dapat dilihat
pada tabel berikut ini:

No
1
2
3

Tindakan
Pra siklus
Siklus I
Siklus II

Tabel 2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Tuntas
Persentase
15
44,12%
21
61,76%
31
91,18%

Belum Tuntas
19
13
3

Persentase
55,88%
38,24%
8,82%

Adapun grafik peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus sampai siklus II sebagai berikut:

Peningkatan Hasil Belajar
100,00%
80,00%
60,00%

Tuntas

40,00%

Belum Tuntas

20,00%
0,00%
Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas, terdapat peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar pada setiap
tindakan. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel dan grafik di atas. Tindak mengajar dengan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terbukti memberikan kontribusi yang positif bagi siswa.
Tindakan kelas yang telah dilakukan selama 2 siklus mengalami perubahan ke arah yang lebih baik
daripada sebelumnya.
Penelitian ini relevan dengan penelitian Tri Atmawati (2015) yang berjudul “Penerapan Strategi
Pembelajaran Team Games Tournament Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Tema
Indahnya Negeriku pada Siswa Kelas IV A SD Negeri Girimargo 1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen

9

Tahun Pelajaran 2014/2015” menyimpulkan bahwa pada indikator motivasi belajar mengalami
peningkatan, yaitu: adanya hasrat dan keinginan berhasil pada sebelum tindakan 19,23%, siklus I sebesar
50%, siklus II sebesar 88%. Tekun menghadapi tugas sebelum tindakan sebesar 26,92%, siklus Isebesar
42,31%, siklus II sebesar 80%. Ulet menghadapi kesulitan sebelum tindakan sebesar 15,38%, siklus I
sebesar 38,46%, siklus II sebesar 80%. Senang dan rajin belajar sebelum tindakan sebesar 26,92%, siklus
Isebesar 42,31%, siklus II sebesar 84%. Penuh semangat sebelum tindakan sebesar 23,08%, siklus I
sebesar 46,15%, siklus II sebesar 88%. Sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa pada kondisi awal
siswa yang tuntas sebesar 38.46%, siklus I sebesar 59.62% dan pada siklus II sebesar 80%.
Diterapkan model pembelajaran Teams Games Tournaments(TGT) pada mata pelajaran IPA yang
telah dilakukan secara berulang dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar. Berdasarkan data di
atas, diketahui bahwa model pembelajaran Teams Games Tournaments(TGT) dapat meningkatkan motivasi
belajar dan hasil belajar siswa.
4. PENUTUP
Penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi belajar IPA.
Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut: tekun menghadapi
tugas meningkat dari 41,18% (pra siklus), 60,29% (siklus I), 88,23% (Siklus II); ulet menghadapi kesulitan
meningkat dari 38,24% (pra siklus), 61,76% (Siklus I), 89,70% (Siklus II); senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal meningkat dari 38,24% (pra siklus), 61,76% (Siklus I), 83,82% (Siklus II);
perhatian terhadap penjelasan guru meningkat dari 38,24% (pra siklus), 67,65% (Siklus I), 95,59% (Siklus
II); adanya hasrat dan keinginan berhasil meningkat dari 44,12% (pra siklus), 66,18% (Siklus I), 92,65%
(Siklus II); menciptakan lingkungan belajar yang kondusif meningkat dari 44,12% (pra siklus), 60,29%
(Siklus I), 86,76% (Siklus II).
Penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) juga meningkatkan hasil belajar
IPA. Hasil belajar meningkat dari 44,12% (pra siklus), 61,76% (siklus I), dan 91,18% (siklus II).
.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Mulyasa. 2013. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesinalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Tri Atmawati, Wahyu. 2015. “Penerapan Strategi Pembelajaran Team Games Tournament Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Tema Indahnya Negeriku pada Siswa Kelas IV
A SD Negeri Girimargo 1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Widiyatmoko, A., & S.D, Pamelasari. 2012. Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Mengembangkan Alat
Peraga IPA Dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, JPII 1 (I),
(2012) 51-56.

10

Dokumen yang terkait

Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar melalui Model Pembelajaran Terpadu Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Bumi Jawa

0 16 142

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas IV Semester 2 SDN Blotongan 01 Salatiga

0 0 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas IV Semester 2 SDN Blotongan

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas IV Semester 2 SDN Blotongan 01 Salatiga Tahun 2014/2015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas IV Semester 2 SDN Blotongan 01 Salatiga Tahun 2014/2015

0 0 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Team Games Tournament Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Team Games Tournament Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Team Games Tournament Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Team Games Tournament Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Team Games Tournament Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 86