MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA KATOLIK DI KECAMATAN PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR (1936-2011).

MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA KATOLIK
DI KECAMATAN PANGURURAN KABUPATEN
SAMOSIR (1936 - 2011)

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk
Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
LUSI LUSIA SITUMORANG
NIM : 309121039

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

ABSTRAK
Lusi Lusia Situmorang. NIM. 309121039. Masuk dan Berkembangnya
Agama Katolik di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.
Skripsi.Fakultas Ilmu Sosial.Universitas Negeri Medan. Medan 2013.

Untuk mengetahui Bagaimana Kepercayaan masyarakat Samosir sebelum
masuknya agama Katolik, Untuk mengetahui Tokoh-tokoh perintis atau pembawa
agama Katolik di Kecamatan Pangururan, Untuk mengetahui Perkembangan
jumlah umat/jemaah Katolik di Kecamatan Pangururan (1936-2011), Mengetahui
perkembangan Rumah Ibadat dan Sekolah-sekolah Katolik di kecamatan
Pangururan (1936-2011).
Penelitian merupakan penelitian Heuristik sebuah kegiatan mencari
sumber-sumber untuk mendapatkan data-data, atau materi sejarah, baik sumber
primer maupun sumber seunder. Selain itu untuk mendukung data penulis juga
melakukan penelitian lapangan (Field Research) dengan observasi, wawancara
dan data dokumentasi yang berhubungan dengarn Masuk dan Berkembangnya
Agama Katolik di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir 1936-2011. Dalam
penelitian penulis mendatangi dan memwawancarai orang-orang yang
kemungkinan mengetahui kendala penyebaran awal agama katolik di Samosir
seperti Pastor, Dewan Stasi, Pengurus Gereja serta masyarakat.
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan maka diketahui bahwa
kepercayaan masyarakat Pangururan sebelum datangnya agama Katolik adalah
ugamo Sipele Begu (agama suku).Masuknya agama Katolik di pangururan yaitu
tahun 1936.Pada saat itu masih sulit di terima oleh masyarakat karena pengaruh
kepercayaan-kepercayaan yang Tradisional yang mereka anut sebelumnya.

Tokoh-tokoh perintis atau pembawa agama katolik ke Kecamatan Pangururan
yaitu: Pater Chrysologus Timmermans, Pater Sybrandus van Rossum, Pater
Dioego van Den Biggelar OFM Cap, Pastor Wendelinus Willems Pastor
Benyamin Dijksatra OFM Cap. Pertambahan jumlah umat dimulai sejak tahun
1960-an. Khusus setelah Pastor Guido de Vet tiba di Pangururan imam katolik
berkembang pesat. Begitu juga dalam bidang pendidikan, dan kesehatan dalam
mendirikan sekolah katolik dan Rumah Sakit.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih setianya
penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul “
Masuk dan Berkembangnya Agama Katolik di Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir 1936-2011.
Sebelumnya penulis ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada
Ayahanda (alm J.Situmorang) dan Ibunda tercinta (P.Tamba) yang selalu setia
menyemangati, mendidik, menasehati serta membantu penulis dalam doa maupun
materi untuk penyelesaian skripsi dan dalam banyak hal lainnya. Kalau ada
ucapan diatas terimaksih itulah yang akan penulis ucapkan kepada ayah dan ibu,
tetapi hanya ucapan terimakasih dan doa yang bisa penulis ucapkan. Semoga

Mama sehat selalu dan panjang umur dan selalu dalam lindungan Tuhan. Serta
Kapada Ibu Dra. Flores Tanjung M.A selaku dosen pembimbing skripsi penulis
yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, masukan, saran dan kritikan
mulai dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
Dalam melaksanakan penelitian maupun dalam menyelesaikan skripsi ini
penulis banyak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Restu, M.S, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku ketua jurusan dan sekaligus
penguji skripsi penulis yang menberikan saran, masukan dan
memotivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku sekretaris jurusan yang
telah banyak meluangkan waktu untuk kelancaran pembuatan skripsi
dan mempermudah kelengkapan berkas skripsi serta sebagi dosen
penguji skripsi penulis.
5. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku dosen pembimbing skripsi penulis
yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan ,masukan, dan
pemikiran dalam menyelesaikan skripsi ini. Segala arahan dan

bimbingan Ibuakan saya ingat hingga saya terjun di dunia pekerjaan.
Sekali lagi terimakasih,Buk
6. Bapak Dr.Phil Ichwan Azhari, M.Si selaku dosen pembimbing akademik
penulis yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan ,masukan,
dan pemikiran dalam menyelesaikan skripsi ini. Segala arahan dan
bimbingan Bapak akan saya ingat hingga saya terjun di dunia pekerjaan.
Sekali lagi terimakasih,pak.
7. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku dosen penguji skripsi penulis
yang telah banyak memberikan saran, kritik, dan masukan yang
membangun

pengetahuan

menyelesaikan skripsi ini.

dan

semangat

bagi


penulis

dalam

8. Bapak Drs.Yushar Tanjung, M.Si selaku pembanding bebas yang sudah
banyak juga memberikan masukan dan saran bagi penulis agar penulisan
skripsi ini baik dan selesai dengan nilai yang bagus.
9. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Sejarah, terima kasih atas ilmu yang
diberikan selama penulis duduk di bangku kuliah.
10. Kepada ibu Mina selaku tata usaha jurusan Sejarah yang banyak
membantu dalam kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis.
11. Terkhususnya kedua orang tua, Ayahanda (Alm Johansen Situmorang)
dan Ibunda tercinta Poibe Tamba yang telah memberikan kasih
sayangnya tanpa batas, dukungan moril dan matril serta doa agar penulis
lancar

dalam

menjalani


perkuliahan

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan skripsi ini dan meraih gelar Sarjana Pendidikan. Semua
ini penulis persembahkan buat kedua orang tua.
12. Kepada kakak penulis Jenni Situmorang, Anita Situmorang, Eva
Benedikta dan adik-adik penulis Pimpin Situmorang, Rico Situmorang,
Simon Situmorang terimakasih penulis ucapkan atas dukungan, bantuan
dan semangat yang diberikan sehingga penulis dapat semangat
menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih saudara-saudaraku.
13. Kepada seluruh keluarga penulis Oppung, uda, inanguda, kak Pika
Simatupang dan adik-adik terimakasih selalu setia memberikan nasehat
buat penulis serta memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
14. Kepada informan penulis Pastor Leo Joosten terimakasih atas informasi

yang diberikan kepada penulis sehingga penulis mendapatkan informasi

yang relevan. Penulis juga mengucapkan terimakasih atas senyuman,
dukungan

dan

nasehat

kepada

penulis

disaat

penelitian

dan

memudahkan penelitian penulis.

15. Kepada Pastor Togar Nainggolan selaku informan penulis dan seluruh
pengurus paroki St. Mikhael Pangururan terimakasih atas dukungan dan
informasi

yang telah diberikan kepada penulis dalam melakukan

penelitian.
16. Kepada Seluruh informan penulis terimakasih atas informasi yang telah
diberikan kepada penulis dalam melakukan penelitian sehinnga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
17. Sahabat penulis yaitu Theresia, Febri Yana Sinuraya, Leli Vera Sinaga,
Leli Novrida, Sarah Marina Napitupulu, Devita, Dian Lestari
terimakasih buat kebersamaan kita selama ini, dukungan, canda dan
tawa bahkan sedih telah kita lalui. Semangat dan dukungan yang
diberikan satu sama lain. Semoga persahabatan ini berjalan sampai tua
nanti dan semoga kita mendapatkan segala cita-cita dan impian masingmasing.
18. Teman-teman penulis kelas A Reg 2009 dan teman-teman satu jurusan
Pendidikan Sejarah baik regular dan ekstensi yang telah banyak
menberikan bantuan baik dalam study dan dalam penyelesaian skripsi.
Terimaksih juga buat teman-teman satu PS khususnya Rara atas

dukungan satu sama lain.

19. Teman-teman satu PPL Setia Budi Abadi Parbaungan khususnya Reny,
Elvi, Nova, Fitri, Putri, terimakasih buat dukungan, semangat, canda dan
tawa yang telah diberikan kepada penulis. Semoga kita semua dapat
meraih cita-cita yang kita impikan.

Skripsi ini bisa terselaikan berkat bantuan dan doa dari semua pihak.
Dan kepada teman-teman dan pihak yang tidak bisa sebutkan satu-persatu
namanya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi
ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca.

Medan, Juli 2013

Lusi Lusia Situmorang
309121039

DAFTAR ISI
ABSTRAK..............................................................................................


i

KATA PENGANTAR............................................................................

ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................

vii

DAFTAR TABEL...................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................

x

BAB I


PENDAHULUAN ..................................................................

1

1.1. Latar Belakang Masalah...........................................

1

1.2. Identifikasi Masalah .................................................

4

1.3. Pembatasan Masalah ................................................

4

1.4. Rumusan Masalah ....................................................

4

1.5. Tujuan Penelitian .....................................................

5

1.6. Manfaat Penelitian ...................................................

5

KAJIAN PUSTAKA ..............................................................

7

2.1. kerangka konseptual .................................................

7

2.1.1. Sekilas Sejarah Tentang Pangururan...............

7

2.1.2. Konsep Perkembangan Agama .......................

7

2.1.3. Konsep Agama Katolik ...................................

11

2.2. Kerangka Berfikir.....................................................

12

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................

14

3.1. Metodologi Penelitian.............................................

14

3.2. Lokasi Penelitian ....................................................

14

3.3. Sumber Data ...........................................................

16

3.3.1.Data Primer ...........................................................

16

3.3.2Data Sekunder........................................................

16

3.4. Tehnik Pengumpulan Data .....................................

17

3.4.1. Studi Dokumen..............................................

17

3.4.2. Studi Kepustakaan.........................................

17

3.4.3. Observasi.......................................................

17

3.4.4. Wawancara....................................................

18

BAB II

3.4.5. Dokumentasi.................................................

18

3.5. Teknik Analisis Data .............................................

18

BAB IV PEMBHASAN........................................................................

20

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.............................. ..................

19

4.1.1. Kecamatan Pangururan........................................... ...............

19

4.1.3. Mata Pencaharian Masyarakat Kecamatan
Pangururan............................................................ .

24

4.2. Kepercayaan Masyarakat Kecamatan Pangururan
Sebelum Masunya Agama Katolik....................................

28

4.2.1. Masuknya Agama Katolik di Indonesia...................

29

4.2.2. Masuk dan Berkembangnya Agama Katolik
di Sumatera Utara.....................................................
4.3. Awal Masuknya Agama Katolik di Tanah Batak...............

30
32

4.3.1. Masuknya Agama Katolik di Kecamatan
Pangururan................................................................

34

5.1. Tokoh-tokoh Perintis Atau Pembawa
Agama Katolik ke Kecamatan Pangururan........................

36

5.1.1. Masa-masa Sulit Dalam Penyebaran Agama Katolik
ke Kecamatan Pangururan.........................................

37

5.1.2. Berkembangnya Agama Katolik di Kecamatan
Pangururan................................................................... 38
6.1. Perkembangan Jumlah Stasi dan Umat.................................

40

6.1.1. Sejarah Pendirian, Perkembangan Stasi-Stasi dan
Rumah Ibadat di Kecamatan Pangururan...................

42

6.1.2. Sekolah Katolik di Kecamatan Pangururan................

60

6.1.3. Rumah Sakit Katolik di Kecamatan Pangruran..........

62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................

63

A. KESIMPULAN...................................................................

63

B. SARAN...............................................................................

66

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................

67

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk
Kecamatan Pangururan Berdasarkan Desa/Kelurahan .....................

21

Tabel 2. Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Rasio Jenis Kelamin
Desa/kelurahan Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir ............

23

Tabel 3. Banyaknya Rumah Ibadat Menurut Jenis dan Desa Kelurahan
Kecamatan Pangururan Kabupateen Samosir ....................................

27

Tabel 4. Perkembangan/ Pertambahan Stasi-stasi Tahun 1941-2011
di Kecamatan Pangururan Kabupaten Saosir .....................................

40

Tabel 5. Jumlah Umat Beragama Katolik tahun 2011 .....................................

58

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Wawancara ......................................................................

1

Lampiran 2. Daftar Informan ..........................................................................

2

Lampiran 3. Foto-Foto Peneliti .......................................................................

3

Lampiran 4. Foto-foto peneliti saat melakukan wawancara dengan
Informan......................................................................................

6

Lampiran 5. Peta lokasi penelitian ...................................................................

7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Agama merupakan kepercayaan yang di anut oleh manusia yang menjadi
ungkapan hubungan manusia dengan yang Ilahi, yang mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh hubungannya dengan diri sendiri, dengan sesama dan dengan
dunia.
Berbicara agama sebagai kepercayaan masyarakat, di Indonesia terdapat 6
agama yang di akui oleh pemerintah yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha,
dan Conghucu.
Di Pangururan terdapat tiga agama yang dianut masyarakatnya yaitu:
Katolik, Kristen, dan Islam. Namun sebelum masuknya agama ke Samosir
khususnya di Kecamatan Pangururan, masyarakatnya menganut yang namanya
“Ugama Sipelebegu”yang artinya masyarakat yang percaya kepada roh-roh Nenek
Moyang dan kepada kekuatan gaib. Namun setelah masuknya agama Kristen
sebagai agama pertama yang ada di Samosir danberhasil di sebarkan oleh kaum
Zending maka masyarakat mulai meninggalkan yang namanya Ugama
Sipelebegu.
Sejak misionaris Kapusin masuk sumatera (1911), kelompok orang-orang
Batak telah menyatakan keinginannya untuk masuk agama katolik. Surat-surat
maupun utusan-utusan dari berbagai tempat tak henti-hentinya mendatangi Pastor

1

dan Uskup di Padang. Tetapi ada kesulitan untuk masuk daerah Batak karena ada
larangan dari pemerintah Hindia Belanda. Joosten ( 2008 : 46 )
Ketika missionaris Kristen tiba di antara orang-orang Batak, mereka
berpendapat bahwa orang-orang ini adalah suatu suku bangsa yang sangat
bergairah yang mempunyai suatu kesadaran yang hidup akan kekuatan agamaniah
di dunia sekitar mereka. Pederesen ( 1975:18 )
Kemudian sekitar tahun 1936 mulailah masuk agama katolik di Palipi
tepatnya desa Simbolon, merupakan tempat pertama Misionaris Katolik
menjejakkan kakinya di Pulau Samosir. P. Chrysologus Timmermans OFM Cap,
adalah Misionaris itu dan P.diego van Den Biggelar,OFMCap, menetap di
Simbolon. Hal ini menyatakan bahwa pada tahun tersebut sudah ada beberapa
keluarga Katolik di Samosir tepatnya di Palipi.
Di Pangururan sendiri merupakan paroki ke 2 setelah paroki Palipi. Belum
satu tahun usia paroki Pangururan dia sudah menghadapi suatu tantangan yang
sangat berat. Pada tanggal 5 April 1942 pastor Benyamin Dijkstra dari paroki
Pangururan dan Pastor Radboud Waterreus dari paroki Palipi ditanggkap oleh
tentara Jepang dan dibawa ke Pematang Siantar. Keadaan pada saat itu sangat
kacau. Selama kependudukan Jepang di Indonesia para misionaris mendapat
kesulitan untuk menyebarkan agama Katolik, karena banyaknya laranganlarangan dari Jepang itu sendiri. Namun semua itu tidak menjadikan para
misionaris Katolik di Samosir menyerah untuk menyebarkan agama Katolik.
Para misionaris Katolik menggunakan metode yang dipakai oleh Zending
Protestan, yaitu religi dan karya sosial. Para missionaries katolik juga membangun
gereja, sekolah, rumah sakit dan bidang-bidang yang mendukung sosial-ekonomi
di tanah Batak. Perbedaan antara misi katolik dengan Zending Protestan ialah

protestan melarang banyak hal yang berhubungan dengan adat batak sedangkan
katolik tidak melarang adat Batak dengan keras/ketat bahkan menerima sebagian
dari unsur-unsur adat Batak tersebut di dalam Gereja. Beberapa contohnya,yaitu
memasukkan
simbol-simbol
adat
dalam
liturgi,pakaian
liturgi,ritus
sakramentalia,seni,literatur,arsitektur,musik,dan tarian. Alasan mereka adalah adat
dan Religi harus dapat dibedakan dalam tingkat tertentu. Togar (2012:197)
Dengan

masuknya

agama

ini,

perubahanpunterjadi

baik

dalam

kepercayaan,pendidikan,maupun sistem sosial kemasyarkatan. Dalam bidang
pendidikan para misionaris yang datang ke Pangururan membangun sekolah
Katolik, bahkan juga membagun Rumah Sakit,dan bidang-bidang yang
mendukung sosial ekonomi di Samosir.
Dari uraian di atas dapat kita lihat bahwa masuknya agama Katolik di
Pangururan membawa banyak perkembangan bagi masyarakat sampai sekarang.
Khususnya dalam bidang sosial dan Pendidikan. Hal ini di buktikan dengan
berdirinya Sekolah-Sekolah, Gereja, dan Rumah Sakit. Dan para misionaris tidak
hanya menyebarkan agama saja melainkan juga ikut berperan dalam menjalankan
pendidikan sebagai tenaga pengajar, dan tenaga kesehatan. Dengan adanya
perhatian yang sangat besar dari para misionaris terhadap perkembangan
masyarakat maka agama Katolik dengan cepat berkembang di Pangururan
Kabupaten Samosir Untuk itulah penulis membuat judul “Masuk dan
Berkembangnya Agama Katolik di Kecamatan
Samosir (1936-2011)”.

Pangururan Kabupaten

1.2. Identifikasih Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dalam penelitian ini
dapat di identifikasikan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Kepercayaan masyarakat Samosir sebelum masuknya agama Katolik
2. Tokoh-tokoh perintis atau pembawa agama Katolik di Kecamatan
Pangururan.
3. Perkembangan jumlah umat/jemaah Katolik di Kecamatan Pangururan
(1936-2011)
4. Rumah Ibadat dan Sekolah-sekolah Katolik di kecamatan Pangururan
(1936-2011)

1.3. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya pembahasan masalah yang ada di atas maka peneliti
melakukan batasan terhadap penelitian yang akan dilakukan. yaitu terpokus
dengan membatasi masalah tentang “ Masuk dan berkembangnya Agama
Katolik di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir (1936-2011)”

1.4. Perumusan Masalah

Untuk lebih mendekatkan tujuan penulis dan mempermudah pembahasan
maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana Kepercayaan masyarakat Samosir sebelum masuknya agama
Katolik?

2. Siapa Tokoh-tokoh perintis atau pembawa agama Katolik di Kecamatan
Pangururan ?
3. Bagaimana Perkembangan jumlah umat/jemaah Katolik di Kecamatan
Pangururan (1939-2011) ?
4. Bagaimana perkembangan Rumah Ibadat dan Sekolah-sekolah Katolik di
kecamatan Pangururan (1936-2011) ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Bagaimana Kepercayaan masyarakat Samosir sebelum
masuknya agama Katolik
2. Untuk mengetahui Tokoh-tokoh perintis atau pembawa agama Katolik di
Kecamatan Pangururan.
3. Untuk mengetahui Perkembangan jumlah umat/jemaah Katolik di
Kecamatan Pangururan (1936-2011)
4. Mengetahui perkembangan Rumah Ibadat dan Sekolah-sekolah Katolik
di kecamatan Pangururan (1936-2011)

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan terciptanya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian
ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti, untuk membah pengetahuan tentang bagaimana masuk dan
berkembangnya agama Katolik di Pangururan Kabupaten Samosir dan

juga sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya dalam usaha
pengembangan pengertahuan sejarah lokal.
2. Bagi Guru, sebagai refrensi untuk bahan mengajar tentang sejarah lokal
khususnya mengenai penyebaran agama.
3. Bagiasyarakat, untuk menambah wawasan dan pengetahuna masyarakat
supaya dapat mempertahankan dan melestarikan peninggalan-peninggalan
para misionaris yang menyebarkan agama Katolik ke Pangururan
Kabupaten Samosir
4. Bagi pembaca, untuk menambah pengetahuan pembaca bagaimana masuk
dan berkembangnya agama Katolik di Pangururan Kabupaten Samosir
5. Bagi UNIMED, untuk menambah pembendaharaan karya ilmiah bagi
Lembaga Pendidikan, khususnya UNIMED jurusan sejarah.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka pada
bab ini penulis mencoba menyimpulkan Masuk dan Berkembangnya Agama
Katolik di Kecamatan Pangururan kabupaten Samosir(1936-2011) sebagai
berikut:
1. Sebelum masuknya agama ke Samosir masyarakatnya menganut yang
namanya “Ugama Sipelebegu”yang artinya masyarakat yang percaya
kepada roh-roh nenek moyang dan kepada kekuatan gaib. Namun setelah
masuknya agama Kristen sebagai agama pertama yang ada di Samosir
yang berhasil di sebarkan oleh kaum Zending maka masyarakat mulai
meninggalkan yang namanya Ugama Sipelebegu.
2. Sejak misionaris-misionaris kapusin masuk kesumatera pada tahun 1911,
kelompok-kelompok orang batak telah menyatakan keinginannya untuk
masuk agama katolik.

Surat-surat maupun utusan-utusan ari berbgai

tempat tak henti-hentinya mendatangi pastor dan uskup di padang. Tetapi
ada kesulitan untuk masuk daerah batak karena ada larangan dari
pemerintah Hindia Belanda dengan alasan tidak boleh dobelzending
masuk ke satu daerah misalnya misi Katolik dan Zending Protestan.
3. Pada tanggal 1 april 1936 seorang “Hamba Tuhan” tiba dan menetap di
simbolon. beliau adalah Pater Van Diego Van den Beggelaar OFM Cap.
Tahun itu merupakan tahun yang bersejarah bagi daerah Samosir sebab

kedatangan Pater Diego van den Biggelar ke Simbolon merupakan cikal
bakal tumbuh dan mekarnya iman katolik di tengah-tengah masyarakat
Samosir.
4. Tokoh-tokoh perintis atau pembawa agama katolik ke kecmatan
Pangururan yaitu:
1. Pater Chrysologus Timmermans adalah pionir pwartaan injil di samosir.
Sejak tahun 1928 beliau mengadakan kunjungan ke beberapa tempat
di Samosir.
2. Pater Sybrandus van Rossum juga berkali-kali mengunjuungi amosir
untuk mlayani orng-orang yang sudah beragama katolik, khusunya
yang ada di kecamatan Pangururan.
3. Pater Dioego van den Biggelar OFM Cap .
4. Pastor Wendelinus Willems pada tanggal 24 jini 1940 di pindahka dari
Palipi dan bertugas ke Paroki Pangururan.
5.

Pastor Benyamin Dijksatra OFM Cap pada tahun 1937 adalah
misionaris yang pertama kali menginjakkan kakinya ke pangururan.

5. Ketika berdiri sebagai paroki pada tanggal 1 Agustus 1941, di pangururan
baru terdapat 7 stasi yang ketika itu termasuk dalam paroki Palipi.
Dalam jangka waktu lebih kurang satu tahun yaitu sebelum kedatangan
tentara Dai Nippon, jumlah stasi sudah menjadi 18 stasi.
Pertambahan jumlah umat dimulai sejak tahun 1960-an. Khusus
setelah Pastor

Guido de Vet tiba di Pangururan imam katolik

berkembang pesat. Seiring terjadi permndia secara massal. Dari stambuk

paroki dapat dilihat bahwa selama 50 tahun paroki ini berdiri seudah
lebih kurang 54.160 orang menerima sakramen permandian
5.

Dalam hal pendidikan para missionaris mendirika sekolah katolik. Dan
sekolah katolik yang pertama yaitu seolah SMP Budi Mulia Pangururan
pada tahun 1953, beberapa orang bruder dari kongregasi Budi Mulia
ditempatkan di Pangururan.

Sekolah katolik berikutnta yang didirikan oleh suster- suster fransiskus
St. Elisabeth Medan (FSE) adalah sekolah TK, SD, SMA St. Mikhael
Pangururan. Selain sekolah mereka juga mendirikan sumahsakir katolik yang
bertempat di susteran St. Mikhael Pangururan, para susteran ini juga
mendirikan asrama untuk wanita yang sekolah di SMP Budi Mulia
Pangururan dan SMA St. Mkhael Pangururan.

B. SARAN
1. Peranan pemuka jemaat sangat penting dalam menumbuhkembangkan
gereja kita. Mereka berperan sebagai pengajar, pengudus, dan
pemimpin yang paling dekat dengan umat. Untuk itu mutu para
pengurus kita harus ditingkatkan dari segi intelektual, keterampilan
dan daya panling utama peghayatan spritual panggilan awam dalam
kerasulan gereja.
2. Umat gereja katolik merupakan bagian utuh dari masyarakat. Untuk
membangun kesejahteraan bersama kita membutuhkan kerjasama
dengan pemerintah setempat.
3. Semoga pendidikan yang di bangun para misionaris kita dengan
membangun sekolah-sekolah katolik lebih berkembang lagi. Untuk
meningkatkan karakter anak bangsa.

DAFTAR PUSTAKA
Budiyono. 2009. Pengetahuan Praktis Tentang Gereja Kristen Katolik.
Yogyakarta: Pustaka Nusatama
BPS Samosir. 2012. Kecamatan Pangururan Dalam Angka. Pangururan: Badan
Pusat Statistik Kabupaten Samosir
Ismantono. 1993. Kuliah Agama Katolik. Jakarta : Obor
Joosten, Leo. 2011. Awal Gereja Katolik Di Samosir 1936-2011. Berastagi:
Pastoran
Joosten, Leo. 2008. Sejarah Pendirian, Pertumbuhan, dan Kehidupan Stasi-stasi
Paroki Pangururan. Berastagi: Perpustakaan Ordo Kapusin
Joosten, Leo. 1992. Gereja Katolik Paroki St. Mikhael Pangururan. Pangururan:
Keuskupan Agung Medan
Joosten, Leo. 2008. Mukjizat di Tanah Batak Awal Misi Katolik di Tanah Batak
1934-1959. Kabanjahe: Keuskupan Agung Medan
Joosten, Leo. 1997. Pemberkatan Gereja Katolik Inkulturatif Paroki St. Mikhael
Pangururan. Pangurura: Keuskupan Agung Medan
Joosten, Loe. 2008. Pendirian Pertumbuhan dan Kehidupan Paroki Pangururan.
Kabanjahe: paroki Pangururan
Joosten, Leo. 2008. Tali Pengukur Jatuh ke Tanah Permai. Medan. Bina Media
perintis
Monks, dkk. 2006. Psikologi perkembangan.yogyakarta: Gajah mada university
press
Nainggolan, Togar. 2012. Sejarah dan transformasi religi. Medan: Bina Media
Perintis
Perderesen, Paul. 1975. Darah Batak dan Jiwa Protestan. Jakarta: BPK Gunung
Mulia
Raho, Bernard. 2013. Agama Dalam Perspektif Sosiologi. Jakarta: Seksama
Katolik Indosesia
Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikian. Yokyakarta: Bumi Aksara