PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS XI SMA.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD
TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR
KELAS XI SMA

Oleh:
Cornelius Manik
NIM 071244320039
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan baik. Skripsi berjudul ”
“Pengaruh Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) Terhadap
Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Periodik Unsur
Kelas XI SMA” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia,
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.
Marudut, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu
Drs. Ani Sutiani, M.Si, Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, dan Bapak Drs. Kawan
Sihombing, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan
saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Jamalum Purba, M.Si selaku
Dosen Pembimbing Akademik dan kepada Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf
Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu dan memberikan
banyak ilmu kepada penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Kepala

Sekolah SMA Trisakti Medan, Bapak R.Sitanggang, M. Si beserta para pegawai
yang telah banyak membantu penulis selama penelitian ini.
Teristimewa rasa terima kasih dan cinta penulis kepada Papa dan Mama,
orangtua penulis yang telah mengasuh, membimbing, memberi kasih sayang,
mendukung secara materil dan selalu mendo’akan penulis. Semoga Allah
memberi kebaikan dunia dan akhirat pada Papa dan Mama. Amin. Terimakasih
kepada saudara-saudara ( Chandra Antonius Manik, Anne Agustina Manik dan
Budi Christofer Manik) yang selalu memberikan motivasi dan doa kepada penulis.
Terimakasih juga kepada sahabat-sahabat tercinta ( Saharta Ginting, Adrianus
Sihaloho, Andriva Manurung, Fesyen Manullang,Sumitro Silalahi), yang selalu
mendukung dan mendoakan penulis, dan semua teman-teman kimia’07 atas

motivasi, do’a dan kerjasama yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Masih banyak pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, untuk itu penulis menyampaikan
terimakasih.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis
mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah
pendidikan.

Medan,

Agustus 2012

Penulis,

Cornelius Manik
NIM 071244320039

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD
TOGETHER)TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR
KELAS XI SMA
Cornelius Manik (NIM 071244320039)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran
NHT(Numbered Head Together) memberikan pengaruh lebih tinggi terhadap
peningkatan hasil belajar kimia siswa dibandingkan pembelajaran
konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
IPA SMA Trisakti Medan yang terdiri atas 3 kelas. Pengambilan sampel
penelitian diambil secara purposive sampling yang terdiri dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberi pembelajaran
NHT(Numbered Head Together) dan pada kelas kontrol diberi pembelajaran
konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu.
Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa baik data hasil
belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi
normal dan memiliki varians yang seragam (homogen). Berdasarkan data
gain ternormalisasi, besar peningkatan hasil belajar yang menggunakan
pembelajaran NHT(Numbered Head Together) adalah 70% dan peningkatan
hasil belajar yang menggunakan pembelajaran konvensional adalah 54%.
Besarnya perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa adalah 16%.
Hasil pengujian hipotesis, diperoleh thitung > ttabel dengan menggunakan uji t
pihak kanan yaitu 5,563> 1,6671 pada taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini
berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dimana Ha = Hasil belajar kimia siswa

dengan menggunakan NHT(Numbered Head Together) lebih baik dari hasil
belajar kimia siswa dengan menggunakan konvensional.

v

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii
iii

iv
v
vii
viii
ix

BAB I. PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah
1. 2. Identifikasi Masalah
1. 3. Rumusan Masalah
1. 4. Batasan Masalah
1. 5. Tujuan Penelitian
1. 6. Manfaat Penelitian
1. 7. Defenisi Operasional

1
5
5
6
6

6
7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Pengertian Mengajar
2.1.3 Pengertian Hasil Belajar
2.2. Pembelajaran Kooperatif
2.2.1. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
2.3. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
2.3.1. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
2.4. Materi Bahasan Sistem Periodik Unsur
2.4.1. Konfigurasi Elektron
2.4.2. Sistem Periodik
2.5. Kerangka Konseptual
2.6. Hipotesis Penelitian

8
8

9
9
11
12
15
15
17
17
18
19
20

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Variabel Terikat

3.3.3. Variabel Kontrol
3.4. Rancangan Penelitian

21
21
21
21
21
21
22
22
22

vi

3.5. Alat Pengumpul Data
3.5.1. Validitas Test
3.5.2. Reliabilitas Test
3.5.3. Uji Tingkat Kesukaran
3.5.4. Uji Daya Pembeda

3.6. Teknik Pengumpulan Data
3.7. Teknik Analisa Data
3.7.1. Uji Normalitas
3.7.2. Uji Homogenitas
3.7.3. Uji Peningkatan Hasil Belajar
3.7.4. Uji Hipotesis

24
24
25
25
26
26
27
27
27
28
28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1. Menghitung Rata-rata Nilai Pre-test dan Post-test
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
4.2.2. Uji Normalitas Data
4.2.3. Uji Homogenitas
4.2.6. Peningkatan Hasil Belajar
4.2.4. Uji Hipotesis
4.3.
Pembahasan

32
33
33
33
35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran

38
38

DAFTAR PUSTAKA

40

30
30
31
31

viii

DAFTAR TABEL

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
2.2. Kaidah aturan hund
3.1. Desain Penelitian
4.1. Rata-rata dan standar deviasi pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol
Tabel 4.2. Uji normalitas data pre-test dan pos-test
Tabel 4.3. Uji homogenitas

Halaman
14
18
22
31
32
33

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.5. Diagram Curah Hujan
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian

Halaman
17
23

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelas Eksperimen
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelas Kontrol
Lampiran 4. Kisi – kisi instrument Test
Lampiran 5. Instrumen Penelitian Test Hasil Belajar
Lampiran 6. Soal
Lampiran 7. Soal
Lampiran 8. Soal
Lampiran 9. Soal
Lampiran 10. Soal
Lampiran 11. Soal
Lampiran 12. Tabel Data Validasi Instrumen Test
Lampiran 13. Perhitungan Validasi Instrumen Test
Lampiran 14. Tabel Reliabilitas Instrumen Test
Lampiran 15. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Test
Lampiran 16. Tabel Tingkat Kesukaran Test
Lampiran 17. Perhitungan Tingkat kesukaran Test
Lampiran 18. Tabel Daya Beda Soal
Lampiran 19. Perhitungan Daya Beda Soal
Lampiran 20. Deskripsi Data Penelitian
Lampiran 21. Uji Normalitas
Lampiran 22. Uji Homogenitas
Lampiran 23. Perhitungan peningkatan Hasil Belajar (Gain)
Lampiran 24. Perhitungan Hipotesis
Lampiran 25. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 26. Tabel Nilai r Product Moment
Lampiran 27. Tabel of Chi Kuadrat
Lampiran 28. Tabel Nilai-nilai Distribusi t
Lampiran 29. Tabel Nilai kritis Distribusi F

42
44
54
64
65
76
77
78
80
81
82
83
84
87
88
91
92
94
95
97
105
108
112
117
119
122
123
124
125

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia,
sehingga dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang seutuhnya.
Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya
manusia di masa yang akan datang. Proses pembelajaran yang terjadi di
lingkungan sekolah (pendidikan formal) melibatkan berbagai komponen yaitu :
tujuan, bahan, metode, dan alat serta penilaian (Sudjana, 2005). Jika salah satu
komponen tidak ada maka proses pembelajaran kurang berhasil.
Pendidikan bukanlah sesuatu yang statis melainkan sesuatu yang dinamis
sehingga menuntut adanya suatu perbaikan terus-menerus. Perbaikan yang
dilakukan diantaranya kurikulum, metode mengajar, buku pelajaran dan
sebagainya. Perbaikan dan pembaharuan yang dilakukan bertujuan untuk
mengembangkan suatu potensi yang ada pada diri anak didik semaksimal
mungkin sehingga dapat menghasilkan manusia yang cerdas, mandiri, dan dapat
bersaing di tingkat internasional. Metode yang masih banyak dikembangkan dan
dianut oleh para guru SMA adalah metode ceramah yang sebenarnya sudah
kurang tepat dipakai dalam proses pembelajaran.
Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efesien, salah
satunya diperlukan suatu metode mengajar yang tepat. Metode mengajar yang
baik adalah metode yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan,
kondisi siswa, sarana yang tersedia, artinya suatu metode yang cocok untuk suatu
materi belum tentu cocok jika diterapkan pada materi yang lainnya.
Siswa yang belajar akan mengalami perubahan baik dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Agar perubahan tersebut dapat tercapai
dengan baik, maka diperlukan berbagai faktor. Adapun faktor untuk menghasilkan
perubahan yang diharapkan yaitu bagaimana cara untuk mengefektifkan

2

pemahaman konsep. Dalam dunia pendidikan, pemahaman konsep merupakan
faktor yang sangat penting, karena pemahaman konsep yang dicapai siswa tidak
dapat dipisahkan dengan masalah pembelajaran. Untuk mencapai pemahaman
konsep yang baik diperlukan suasana belajar yang tepat, agar siswa senantiasa
meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dengan demikian, diharapkan pemahaman
konsep siswa dapat berkembang. Dengan efektifnya pemahaman konsep, berarti
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik (Kusumaningrum, 2006).
Rendahnya pemahaman konsep suatu materi oleh siswa terjadi sebagai
akibat dari kesulitan belajar siswa dalam belajar kimia terutama pada sub pokok
bahasan hidrokarbon. Penyebab utama kesulitan belajar siswa yang berpengaruh
pada hasil belajar siswa adalah terletak pada dua faktor utama yaitu faktor internal
seperti motivasi dan faktor eksternal seperti kurangnya variasi model
pembelajaran dan guru kurang dapat memilih model pembelajaran yang tepat.
Selama ini yang terjadi, pembelajaran hanya berpusat pada guru, dan siswa tidak
dilibatkan secara aktif. Penerapan metode mengajar yang bervariasi akan dapat
mengurangi kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran dan dapat meningkatkan
keberhasilan siswa dalam belajar sekaligus sebagai salah satu indikator dalam
peningkatan kualitas pendidikan. Metode mengajar yang baik hendaknya
disesuaikan dengan karakteristik pokok bahasan materi yang akan disampaikan.
Pelaksanaan

proses

belajar

mengajar

diperlukan

langkah-langkah

sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal yang harus dilakukan
adalah dengan menggunakan metode yang cocok dengan kondisi siswa agar siswa
dapat berpikir kritis, logis, dan dapat memecahkan masalah dengan sikap terbuka,
kreatif, dan inovatif. Dalam pembelajaran dikenal berbagai model pembelajaran
salah satunya adalah pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Sebagian
guru berpikir bahwa mereka sudah menerapkan cooperative learning tiap kali
menyuruh siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok kecil.
Salah satu alasan kelemahan pembelajaran kimia adalah pembelajaran
yang masih berorientasi pada guru dimana guru sebagai satu-satunya sumber
pengetahuan. Siswa seringkali kesulitan untuk memahami materi pelajaran kimia
yang bersifat abstrak atau materi kimia yang bersifat makroskopis. Kesulitan ini

3

akan membawa dampak yang kurang baik bagi pemahaman siswa akan konsepkonsep kimia, karena pada dasarnya fakta-fakta yang bersifat abstrak atau
makroskopis merupakan penjelasan bagi fakta-fakta dan konsep konkrit
(http://guruit07.blogspot.com/2009/01/kesulitan siswa-dalam belajar kimia.html).
Menurut Slavin kesulitan dalam semua pembelajaran tidak dapat
dipecahkan dengan menerapkan metode konvensional tetapi dapat dibantu dengan
menerapkan metode pembelajaran kooperatif (gotong royong) yang menciptakan
interaksi sehingga tercipta masyarakat belajar (learning community). Penerapan
pembelajaran kooperatif menurut penelitian yang selama ini dilakukan terbukti
efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Pembelajaran kooperatif
menitikberatkan pada proses belajar dalam kelompok dan bukan mengerjakan
sesuatu dalam kelompok. Proses belajar dalam kelompok akan membantu siswa
menemukan dan membangun sendiri pemahaman mereka tentang materi pelajaran
yang tidak dapat ditemukan pada metode konvensional (Nurhadi, 2004). Dalam
pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT). NHT merupakan
pendekatan struktur informal dalam cooperative learning. Menurut Kagan (dalam
Azizah, 2007) NHT merupakan struktur sederhana dan terdiri atas 4 tahap yang
digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk
mengatur interaksi para siswa.
Berdasarkan hasil penelitian Suhiarti (2009), pembelajaran kooperatif
NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Hidrokarbon di
kelas X SMA N Percut Sei Tuan untuk kelas eksperimen adalah 0,78% dan pada
kelas kontrol 0,63%. Menurut Silaen (2010), rata-rata keberhasilan belajar siswa
yang diajar dengan model pembelajaran NHT pada Struktur Atom dan Sistem
Periodik Unsur di kelas XI SMA N 1 Onanrunggu adalah 62,6%.
Menurut Cholidah (2011), peningkatan hasil belajar siswa di MAN 1
Medan Tahun Ajaran 2011/2012 untuk kelas eksperimen I (dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif NHT dengan TTS) sebesar 70,55% dan kelas eksperimen
II (dengan menggunakan pembelajaran kooperatif NHT tanpa TTS) sebesar
59,02%.

4

Berdasarkan penelitian Watu (2011), keefektifan model pembelajaran
NHT dalam peningkatan hasil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan
Hidrokarbon sebesar 33,72%. Dari penelitian ini diperoleh simpulan bahwa
dengan menggunakan model pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar
dan aktivitas siswa.
Menurut Rosyada, “Peningkatan Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan
Hidrokarbon Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head
Together) Di SMA Negeri 10 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007”. Dari hasil
penelitian, rata-rata hasil belajar kognitif siswa dan ketuntasan belajar klasikal
meningkat sebesar 9,59 dan 49,79% dari data awal ke siklus 1 dan meningkat
sebesar 14,4 dan 11,37% dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada pokok bahasan koloid dapat
meningkat melalui penerapan model pembelajaran NHT.
Menurut Bayanto, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif NHT
(Nmbered Head Together) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada
Pokok Bahasan Koloid Kelas XI Semester II SMAN 1 Bayan Tahun Pelajaran
2008/2009” bahwa, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas yang
menggunakan metode NHT yaitu 75,175 lebih tinggi dibandingkan dengan
menggunakan metode biasa yaitu 65,38, begitu juga dengan ketuntasan klasikal
kedua kelas memiliki perbedaan yang jauh. Berarti ada perbedaan yang signifikan
antara prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran NHT dan
model pembelajaran secara biasa.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar
mengajar kimia adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Teknik ini
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini juga
mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka (Lie, 2007).
Pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT khususnya dalam
memberikan contoh Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur yang membuat
siswa aktif dan lebih termotivasi dalam belajar. Dengan penggunaan pembelajaran
kooperatif tipe NHT ini, mereka lebih mudah untuk memahami konsep-konsep

5

Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur maka digunakan contoh-contoh yang
ada dalam kehidupan sehari-hari mereka mulai dari menanyakan contoh nomor
atom yang mereka kenal, lalu nama kimia sampai pada penulisan rumus kimianya.
Meskipun tidak dapat melihat langsung struktur atom tersebut, namun mereka
dapat melihat nomor atomnya dan mengetahui letaknya dalam sistem periodik
unsur. Hal ini dapat merangsang minat dan perhatian siswa dalam memahami dan
mengingat informasi yang didapat sehingga bertahan lama dalam ingatannya
(Silaen, 2010).
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Berdasarkan uraian di atas maka
dilakukan penelitian guna membantu siswa dalam menguasai konsep-konsep
kimia. Adapun judul

dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Model

Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar
Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Periodik Unsur Kelas XI SMA”

1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, terdapat beberapa masalah yang
berkaitan dengan proses belajar yaitu :
1. Siswa sering kesulitan memahami materi pelajaran kimia karena
kebanyakan materi kimia bersifat abstrak.
2. Pembelajaran konvensional membuat siswa tidak tertarik pada
pembelajaran kimia.
3. Guru

perlu

mengembangkan

pendekatan

pembelajaran

yang

melibatkan siswa secara aktif.

1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan yang diajukan
dalam penelitian yang dilaksanakan adalah :
1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap
peningkatan hasil belajar siswaPokok Bahasan Sistem Periodik Unsur
Kelas XI?

6

2. Apakah hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe
NHT lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran
konvensional ?

1.4.Batasan Masalah
Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan pasti, maka perlu diberikan
batasan masalah. Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi
masalah, maka pembatasan masalah dititikberatkan pada:
1. Objek penelitian adalah siswa kelas XI SMA
2. Subyek dalam penelitian ini adalah pembelajaran kimia menggunakan
model pembelajaran kooperatif NHT.
3. Materi yang diberikan dibatasi pada pokok bahasanSistem Periodik Unsur
Kelas XI.

1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa pada pokok
bahasan Sistem Periodik Unsur dengan menggunakan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas XI SMA.
2. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat
pembelajaran kooperatif NHT lebih tinggi dari pada peningkatan hasil
belajar siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai :
1.

Bahan informasi bagi guru kimia bahwa di dalam proses belajar mengajar
dapat digunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2.

Bahan masukan bagi calon guru tentang pelaksanaan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dalam proses belajar mengajar di kelas.

7

3.

Bahan masukan yang bermanfaat bagi peneliti lain, untuk dapat
menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT

1.7. Defenisi Operasional
Pembelajaran Koperatif NHT (Numbered Head Together)
Pembelajaran kooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang
bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah,
menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai
tujuan bersama lainnya. NHT merupakan kegiatan belajar kooperatif
dengan 4 tahap kegiatan. Pertama, siswa dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok terdiri dari 5 orang. Setiap anggota kelompok diberi nomor 1, 2,
3, 4, dan 5. Kedua, guru menyampaikan pertanyaan. Ketiga, berpikir
bersama, siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu
dan menyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban itu.
Keempat, guru menyebutkan nomor (1, 2, 3, 4, atau 5) dan siswa dengan
nomor yang bersangkutan yang harus menjawab (Widdiharto dalam
Azizah, 2007).

38

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :

• Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran NHT
(Numbered Head Together) lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional di SMA Trisakti Medan kelas XI
IPA pada pokok bahasan sistem periodik unsur. Hal ini dapat dilihat dari



hasil analisis uji-t diperoleh thitung > ttabel pada taraf signifikan α = 0,05
Berdasarkan data gain ternormalisasi, besar peningkatan hasil belajar yang
menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) adalah
70% dan peningkatan hasil belajar yang menggunakan pembelajaran
konvensional adalah 54%. Jadi, terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar
kimia siswa yang signifikan antara pembelajaran NHT (Numbered Head
Together)

dengan

pembelajaran

konvensional.

Besarnya

perbedaan

peningkatan hasil belajar kimia siswa adalah 16%.

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1. Diharapkan bagi calon guru sebelum proses mengajar dilakukan, harus
mengetahui penguasaan siswa terhadap materi-materi prasyarat dari suatu
topik yang akan diajarkan, karena pengetahuan siswa sebelumnya sangat
menentukan keberhasilan siswa memahami materi baru yang akan diajarkan.
2. Diharapkan bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran NHT
(Numbered Head Together) dapat menggunakan waktu sesuai yang sudah
direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

39

3. Kepada peneliti lain yang akan meneliti penelitian ini dengan pokok bahasan
yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai studi perbandingan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.

40

DAFTAR PUSTAKA
Azizah, N., (2007), Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe NHT (Numbered Head Together) Dengan Pemanfaatan LKS (Lembar
Kerja Siswa) Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan
Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMPN 6 Semarang Tahun Pelajaran
2006/2007, UNNES, Semarang
Dimyanti dan Mudjiono, (2003), Belajar dan Pembelajaran , Rineka Cipta,
Jakarta.
Djamarah,S.B., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Guru IT, (2009), Kesulitan Siswa Dalam Belajar Kimia,
http://guruit07. blogspot.com/ 2009/01/kesulitan siswa-dalam-belajarkimia.html, accesed21 Januari 2009.

Kusumaningrum, R., (2006), Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TAI (Team Assisted Individualization), UNS, Semarang.
Lie, A., (2007), Cooperatif Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang – Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta.
Munasty, Cholidah., (2011), Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe NHT
dengan teka-teki silang (TTS) pada Struktur Atom, Skripsi, FMIPA,
UNIMED, Medan.
Nurhadi, (2004), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK,
Universitas Negeri Malang, Malang.
Purba, M., (2007), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Silaen, Mawarni, Riris., (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe NHT
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sturktur Atom dan Sistem
Periodik Unsur di Kelas XI SMAN 1 Onanrunggu, Skripsi, FMIPA,
UNIMED, Medan.

41

Silitonga, P.M, (2011), Statistik, FMIPA UNIMED, Medan.
Slameto,(2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Tarsito, Bandung.
Sudrajat,

Akhmad.,

(2008),

Penilaian

Hasil

Belajar,

http://

akhmad

sudrajat.wordpress.com/2008/05/01/penilaian-hasil-belajar, accesed 1 mei
2008.
Suhiarti, (2009), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT terhadap hasil
Belajar Siswa, Skripsi, FMIPA, UNIMED,Medan.
Suprijono, A., (2009), Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Pustaka
Pelajar, Surabaya.
Suyatno, (2009), Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Penerbit Masmedia Buana
Pustaka, Sidoarjo.
Trianto, (2010), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik,
Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.
Watu, Ule, Simon., (2011), Efektifitas Model Pembelajaran NHT Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa di SMA,Skripsi FMIPA,UNIMED,Medan.

Anonim, (201), (http://blog.tp.ac.id/model-pembelajaran-kooperatif-tipenumbered-heads-together-nht), accesed,20 Februari 2012

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIAFLASH TERHADAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

1 5 18

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WEBLOG DAN HANDOUT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 2 22

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE-UP TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR DI KELAS X SMA.

0 3 19